Anda di halaman 1dari 5

Kemasan (Packaging) adalah desain kreatif yang dipadukan dengan ilmu dan teknologi

yang melibatkan bentuk, struktur, bahan, warna, citra, tipografi dan elemen-elemen desain
dengan informasi produk agar produk dapat dipasarkan. Pengemasan juga bertujuan untuk
melindungi produk saat pendistribusian dilakukan. Berdasarkan sifat kekakuan bahan,
kemasan dibagi ke dalam tiga jenis yaitu sebagai berikut:
1. Kemasan Kaku (Rigid) : jenis kemasan ini memiliki sifat bahan yang keras, kaku, tidak
lentur, mudah patah jika dibengkokkan, dan relatif lebih tebal jika dibandingkan dengan
kemasan fleksibel, contohnya gelas dan logam
2. Kemasan fleksibel: jenis kemasan ini memiliki sifat bahan yang mudah untuk dilenturkan
tanpa ada retak atau patah, contohnya plastic dan foil
3. Kemasan semi kaku (Hybrid): merupakan perpaduan dua jenis kemasan di atas yang
memiliki sifat-sifat antara kemasan kaku dan kemasan fleksibel, contohnya botol plastic

Secara rinci, kemasan dan pelabelan kemasan mempunyai beberapa tujuan yaitu:
 Physical Production yakni melindungi objek dari suhu, getaran, guncangan, tekanan dan
sebagainya.
 Barrier Protection yakni melindungi dari hambatan oksigen uap air, debu dan
sebagainya.
 Containment or Agglomeration yakni benda-benda kecil biasanya dikelompokkan
bersama dalam satu paket untuk efisiensi transportasi dan penanganan.
 Information transmission yakni informasi tentang cara menggunakan transportasi, daur
ulang atau membuang paket produk yang sering terdapat pada kemasan atau label.
 Security/Reducing Theft yakni kemasan yang tidak dapat ditutup kembali atau akan
rusak secara fisik “menunjukkan tanda-tanda pembukaan” sangat membantu dalam
pencegahan pencurian termasuk sebagai perangkat anti-pemalsuan.
 Conveniece yakni fitur yang menambah kenyamanan dalam distribusi, penanganan,
penjualan, tampilan, pembukaan, kembali penutup, penggunaan dan digunakan kembali.
 Marketing yakni kemasan dan label dapat digunakan oleh pemasar untuk mendorong
calon pembeli untuk membeli produk.
 Kontrol porsi - Penyajian tunggal atau dosis tunggal memiliki jumlah konten yang tepat
untuk mengontrol penggunaan
 Branding / Pemosisian - Pengemasan dan label semakin sering digunakan untuk
melampaui pemasaran hingga penentuan posisi merek, dengan bahan yang digunakan dan
desain yang dipilih sebagai kunci elemen pengembangan merk

Pemilihan bahan kemasan sangat penting karena pada setiap produk yang akan dikemas
memilikin sifat yang berbeda-beda. Selain itu penting juga untuk mengetahui karakteristik
bahan terhadap jarak pendistribusian. Berikut ini merupakan tabel karakteristik/sifat bahan
dari tiap bahan yang berbeda:
Properties Value
Polimer Glass Metal Paper

Formability Good Sufficient Bad Bad


Stacking Sufficient Good Good Bad
Weight Good Bad Good Good
Barrier properties Sufficient Good Good Bad
Drop test Good Sufficient Good Good

. Penggunaan plastik se(agai (a!an pengemas mempun/ai keunggulan dis(anding (a!an


pengemas laink a r e n a s i f a t n / a / a n g r i n g a n , t r a n s p a r a n , d a n s e l e k t i f d a l a m
p e r m e a ( i l i t a s n / a ter!adap uap air, 6%, dan 76%. Sifat permea(ilitas plastik ter!adap uap
air danu d a r a m e n / e ( a ( k a n p l a s t i k ( e r p e r a n m e m o d i f i k a s i r u a n g k e m a s
s e l a m a pen/impanan

Teknologi pengemasan bahan kaku (rigid packaging) terbagi ke dalam lima teknologi, yakni:

• Injection molding adalah proses pembentukan suatu benda atau produk dari material
plastik dengan bentuk dan ukuran tertentu yang mendapat perlakuan panas dan
pemberian tekanan yang tinggi dengan menggunakan alat bantu berupa cetakan atau
mold. Mekanisme proses injection molding diawali dengan

1. bahan baku yang ada di hopper turun untuk memasuki rongga ulir pada screw
yang akan bergerak untuk membawa butiran plastik menuju barrel untuk
melelehkan butiran plastik.
2. cetakan ditutup dan screw didorong maju oleh piston untuk mendorong lelehan
plastik dari screw chamber melalui nozzle masuk ke dalam cetakan. Lelehan
plastik yang telah diinjeksi mengalami pengerasan karena energi panasnya diserap
oleh dinding cetakan yang berpendingin air.
3. Setelah proses pendinginan dan kekakuan produk cukup maka screw bergerak
mundur untuk melakukan pengisian barrel.
4. clamping unit akan bergerak untuk membuka cetakan. Produk dikeluarkan dengan
ejector. Setelah itu, cetakan siap untuk diinjeksi kembali.
Kelebihan Kekurangan
Ada beberapa marks yang disebabkan oleh
Dimensi produk relatif stabil
komponen cetakan
Biasanya cetakan memiliki bahan berlebih
Keakuratan produk sangat baik.
sehingga harus dilakukan treatment lagi
Biaya investasi relatif tinggi dan variasinya
besar
Tidak dapat membuat produk berongga yang
memiliki botol leher bagian dalam

 Extrution blow molding adalah proses pembentukan material plastik dengan cara
diteteskan dari extruder. Metode yang paling sederhana dari blow mold terdiri dari
extruder dan blow pin. Teknologi ini bisa digunakan untuk kontainer yang bervariasi dari
bentuknya, ukurannya, bukaan leher pada botol, maupun bentukan handle
Jenis plastik yang digunakan adalah HDPE, PVC, PC, PP, and PETG. Berikut tahapan
proses injection blow molding:
1. Peleburan resin (Plasticizing) di Extruder
2. Bakalan plastic (Pre-form) dibentuk oleh Core & Nozzle
3. Udara ditiupkan sehingga bakalan plastic (preform) dapat mengembang dan
membentuk sesuai dengan bentuk profil dari mold(cetakan)
4. Membuka Cetakan dan melepaskan Bagian yang Ditiup dengan ejector
Kelebihan Kekurangan
Distribusi ketebalan dinding sering kali tidak
Biaya investasi relatif rendah
merata/ stabil terutama pada botol oval
Biasanya cetakan memiliki bahan berlebih
Kualitas produk baik untuk banyak aplikasi
sehingga harus dilakukan treatment lagi
penyesuaian proses tidak terlalu rumit Bagian dalam leher botol bertekstur kasar

 Injection Blow Molding adalah proses pembentukan produk berbahan plastik dengan
cara menginjeksikan terlebih dahulu bijih plastik yang akan diproses menjadi
bakalanplastik (preform). Pada sistem injeksi terdiri dari komponen injection(pengisi)
dan blower(peniup). Secara umumdigunakan untuk profil produk dengan ukuran yang
relatif kecil dan terdapat ulir mulut botol. Berikut tahapan proses extrution blow molding:
1.Leburan bijih plastik akan diinjeksikan kedalam cavity dengan bentuk bakalan
plastic (pre-form)
2.Kemudian plastik dipindahkanke proses blowinginjection
3.Udara ditiupkansehingga bakalan plastik(preform)dapat mengembang dan
membentuksesuai dengan bentukprofil darimold(cetakan)
4.Cetakan terbuka dan mengeluarkan produk jadi
Kelebihan Kekurangan
distribusi ketebalan dinding tidak merata pada
Memiliki botol leher bertekstur halus
bagian tubuh botol
ovalitas botol lebih terbatas dibandingkan blow
Tidak menghasilkan bahan berlebih
molding ekstrusi
Penyesuaian proses relatif sulit
Biaya investasi relatif tinggi

 Injection Stretch Blow Molding adalah proses pembentukan plastik dengan cara di
rentangkan (stretch) sampai tercapai ukuran yang diinginkan dengan mempertimbangkan
ketebalan bakalan plastic. Teknologi ini Sangat baik digunakan untuk plastik dengan
jenis PET. Injection Stretch Blow Molding terdiri dari komponen Injeksi, Stretcher dan
Blow. Brikut merupakan tahapan prosesnya:
5. Plastik dalam keadaan melting diinjeksikan kedalam kaviti dalam bentuk bakalan
6. Plastik di stretching (diregangkan) sesuai dimensi yang diperlukan
7. Udara di tiupkan sehingga plastik mengembang dan menempel sesuai bentuk
mold
8. Cetakan membuka untuk pengeluaran produk

Kelebihan Kekurangan
Pemrosesan terbatas jika dibandingkan dengan
Proses lebih sederhana
proses dua tahap (two stage) ISBM.
Tidak perlu lebih banyak ruang untuk Biaya investasi relatif tinggi
Dihasilkan produk yang lebih kecil jika
menggunakan two stage
Biaya investasi relatif tinggi

Multi Layer Bottle merupakan botol dengan Beberapa jenis bahan (jenis yang sama atau berbeda)
diekstrusi bersama oleh extruder independen yang terpisah untuk setiap bahan menjadi multi-layer die-
head untuk menghasilkan plastik cair berlubang yang kemudian ditiup ke dalam cetakan untuk
mendapatkan wadah plastik multi-layer. Tujuan dari multi layer adalah:

1. Untuk meminimalkan penggunaan bahan yang mahal (sentuhan lembut PP) atau masterbatch
(warna mutiara) dengan kualitas penampilan yang sama

2. Untuk mengoptimalkan penggunaan bahan daur ulang tanpa mengorbankan kualitas produk
(penampilan dan fungsi)

3. Untuk meningkatkan fungsi produk (meningkatkan sifat penghalang gas, sinar UV atau sinar
matahari) tanpa mengorbankan penampilan
 Vacuum forming adalah suatu bentuk pencetakan produk plastik menggunakan mesin
vacuum forming, biasanya menggunakan plastik berbentuk sheet yang panjang dan diberi
tekanan hampa didalam moulding vacuum forming. Teknologi ini biasanya menggunakan
bahan PP atau PS.
Kelebihan Kekurangan
Produk keluaran berkualitas tinggi jika
Dimensi tidak stabil seperti cetakan injeksi
dibandingkan dengan cetakan injeksi
Bias digunakan untuk membuat produk dengan Beberapa profil tidak dapat dicetak dengan
dinding tipis sempurna

Botol Polyethilen (PET)

Tahapan mengkristalkan Pra-bentuk bagian leher botol:

1) Pra-bentuk dimasukkan ke dan dipanaskan hingga 180 ° C di bagian leher saja. Porsi
tubuh menjaga suhu 80 - 100 ° C
2) Pra-bentuk dengan bagian leher didinginkan perlahan untuk waktu tertentu dan secara
bersamaan bagian tubuh menjaga suhu pada 80 - 100 ° C.
3) Pertumbuhan kristal selanjutnya pada bagian leher dengan kondisi dingin dan
mengkristal. Bagian tubuh tetap dalam kondisi karet dan siap untuk diregangkan.
4) Pra-bentuk final mengkristal dan siap dipindahkan ke blow kristalisasi tubuh ke dalam
cetakan panas untuk menghasilkan pertumbuhan kristal lebih lanjut.

METODE PEMBUATAN BOTOL PET SET PANAS

1. Kemasan (Packaging) adalah desain kreatif yang dipadukan dengan ilmu dan teknologi
yang melibatkan bentuk, struktur, bahan, warna, citra, tipografi dan elemen-elemen
desain dengan informasi produk agar produk dapat dipasarkan.
2. Berdasarkan sifat kekakuan bahan, kemasan dibagi ke dalam tiga jenis yaitu
3. Kemasan memiliki beberapa tujuan, diantaranya ……
4. Pengukuran nilai densitas pada plastic sangat penting karena densitas dapat
menunjukkan struktur plastic yang berkaitan erat dengan permeabilitasnya
terhadap gas (CO2, O2, dan uap air)
5. Teknologi pengemasan berbahan kaku terbagi ke dalam lima kategori,
diantaranya……

Anda mungkin juga menyukai