KEMAMPUAN MIKROBA
(Strain Improvement)
Click to add Text
BIOPROSES
teknikkimia@polban.ac.id
Peningkatan Kemampuan Mikroba
Pada industri bioproses, sangat sedikit sekali
mikroba yang digunakan untuk proses yang
benar-benar hasil isolasi dari alam, kebanyakan
strain yang digunakan adalah hasil skrining dan
seleksi, dan mutasi atau rekombinan.
Hal ini terjadi karena secara umum jumlah
metabolit yang dihasilkan secara alami oleh
mikroba sangat rendah, bila diproduksi dalam
skala industri menjadi tidak ekonomis
Kenyataan ini menyebabkan “strain
improvement” menjadi hal yang sangat penting
bagi perkembangan industri bioproses
teknikkimia@polban.ac.id
Peningkatan strain mikroba
Meningkatkan yield untuk metabolit yang
diinginkan
Menghilangkan bahan metabolit yang
tidak diinginkan
Meningkatkan penggunaan sumber karbon
dan nitrogen yang murah
teknikkimia@polban.ac.id
Urutan Peningkatanan Strain
Skrining dan seleksi mikroba
Rekombinant (muta genesis/mutasi dan
manipulasi genetik)
teknikkimia@polban.ac.id
MUTASI
Mutasi adalah perubahan di dalam gen
yang berakibat perubahan morfologi dan
biokimia di dalam sel.
Mutasi pada sel mikroba dapat terjadi
secara spontan atau dengan pemberian
suatu mutagen yaitu komponen yang
bersifat mutagenik.
Kecepatan mutasi adalah peluang
terjadinya perubahan pada gen selama
unit waktu tertentu, biasanya dalam satu
generasi atau satu waktu pembelahan.
teknikkimia@polban.ac.id
Kecepatan Mutasi
Kecepatan mutasi spontan pada gen tertentu biasanya
konstan, misalnya kecepatan mutasi dalam ketahanan
terhadap streptomisin untuk suatu bakteri tertentu
biasanya satu dalam 107
teknikkimia@polban.ac.id
Teknik Mutasi
Perubahan urut-urutan tersebut dapat
terjadi karena :
• penggantian (substitusi) pasangan
nukleotida dengan nukleotida lainnya,
• penghilangan yang mungkin diikuti
dengan penambahan pasangan
nukleotida di tempat lainnya, atau
• penyisipan pasangan nukleotida baru.
teknikkimia@polban.ac.id
Perubahan Sifat Mutagen
Mutasi dapat menyebabkan perubahan
sifat-sifat dan morfologi mikroba,
misalnya pembentukan kapsul, flagela,
ukuran sel, kemampuan untuk
membentuk spora, pembentukan pigmen,
pergerakan (motilitas), sifat-sifat
biokimia, sifat antigenik, kemampuan
memproduksi toksin, dan ketahanan
terhadap obat dan virus.
teknikkimia@polban.ac.id
Penerapan mutasi gen
dan manfaatnya untuk
industri bioproses
Mutasi sebagai salah satu teknik yang
banyak dipakai dalam rekayasa genetika
telah memberikan hasil yang
menguntungkan bagi industri bioproses.
Pada Tabel berikut diberikan gambaran
tentang peningkatan produksi antibiotik di
dunia dengan bantuan strain yang
diperoleh melalui teknik mutasi gen.
teknikkimia@polban.ac.id
Peningkatan produksi antibiotik melalui
proses mutasi dan pemilihan strain
antara tahun 1943 – 1961
Antibiotik Produktivitas Produktivitas
pada tahun oleh mutan
penemuan (unit (unit / ml)
/ ml)
teknikkimia@polban.ac.id
Manipulasi Genetik Pada Bakteri
(DNA rekombinan)
Bakteri mempunyai beberapa cara untuk
memindahkan DNA yang berakibat
terjadinya rekombinasi genetik antara
satu sel dengan sel lainnya.
Karena mekanisme pemindahan DNA yang
unik ini, sel bakteri banyak digunakan
dalam penelitian genetik molekuler.
Proses pemindahan DNA pada bakteri
dapat dilakukan melalui satu atau dua
cara dari tiga cara sebagai berikut :
transformasi, transduksi, dan
konyugasi. teknikkimia@polban.ac.id
A. Transformasi
teknikkimia@polban.ac.id
B. Transduksi
Transduksi adalah pemindahan DNA dari satu bakteri ke bakteri
lainnya dengan pertolongan virus yang disebut temperate phage.
Beberapa sifat biokimia dan antigenik dapat dipindahkan melalui
transduksi di antara galur-galur bakteri yang terdekat. Sebagai
contoh, ketahanan terhadap berbagai obat atau antibiotik pada
stapilokoki dapat dipindahkan melalui transduksi.
Berbeda dengan virus yang bersifat ganas yang selalu melakukan
replikasi dan menyebabkan lisis sel, virus temperate adalah virus
yang selain dapat melakukan replikasi dan menyebabkan sel
mengalami lisis, pada sel-sel bakteri lainnya mungkin hanya
menggabungkan DNA-nya dengan DNA sel inangnya.
DNA virus yang bergabung dengan DNA sel inangnya disebut
profas, sedangkan sel bakteri yang membawa profas disebut sel
lisogenik.
Jika bakteri inangnya kemudian mempunyai sifat baru sebagai
akibat penggabungan profas pada DNA kromosomnya disebut
konversi lisogenik.
Sinar ultraviolet dan mutagen lainnya dapat menyebabkan
pelepasan profas dari kromosom inangnya, sehingga terjadi
produksi virus-virus baru dan mengakibatkan sel mengalami lisis.
teknikkimia@polban.ac.id
C. Konyugasi
Beberapa bakteri termasuk Escherichia coli dan bakteri
enterik gram negatif mempunyai struktur genetika yang
dapat melakukan replikasi dan berfungsi tanpa tergantung
pada kromosom.
Struktur ini disebut plasmid dan dapat dipindahkan dari
satu sel ke sel lainnya melalui konyugasi atau transduksi
teknikkimia@polban.ac.id
Penerapan DNA rekombinan
untuk industri bioproses
Teknik DNA rekombinan telah berhasil dilakukan
pada fungi penghasil antibiotik.
Pada tabel ditampilkan data spesies fungi yang
telah berhasil dikembangkan dengan teknik DNA
rekombinan, produk yang dihasilkan dan jenis
rekombinasi yang dilakukan.
Selain pada fungi, pada bakteri yang biasa
dipakai pada industri bioproses telah dilakukan
juga rekombinasi DNA.
Bakteri gram negatif yang telah dikembangkan
dengan metode konyugasi dan transduksi yaitu
Escherichia coli dan Pseudomonas.
Pada actinomycetes belum diperoleh hasil yang
memuaskan.
teknikkimia@polban.ac.id
Tabel Fungi penghasil antibiotik yang
telah mengalami rekombinasi
Spesies Antibiotik Jenis
yang rekombinasi
dihasilkan
Aspergillus nidus Penisilin G Seksual,
Cephalosporium Sefalosporin C, paraseksual
acremonium Penisilin N Paraseksual
Emericellopsis
salmosynnemata Penisilin N
Emericellopsis Sefalosporin C Seksual,
terricola var. glabra paraseksual
Penicillium Seksual
Penisilin G, O, V
chrysogenum
Patulin
Penicillium patulum
Paraseksual
teknikkimia@polban.ac.id
Paraseksual
Terima Kasih
Click to add Text
teknikkimia@polban.ac.id