KEPERAWATAN KOMUNITAS II
KONSEP ASUHAN KEPERAWATAN KOMUNITAS
Disusun Oleh:
Kelompok 1
Nama Kelompok:
1. Siti Fauzia Hadiyana (1130016003)
2. Elok Mazidah (1130016006)
3. Enkha Fitri Humayroh (1130016012)
4. Dwi Cahyani Putri (1130016013)
5. Septia Anindita Rike F (1130016014)
6. Dina Ningtias (1130016015)
7. Siti Qomariyah (1130016016)
Penyusun
ii
DAFTAR ISI
Halaman Sampul ............................................................................................. i
Kata Pengantar ............................................................................................... ii
Daftar Isi........................................................................................................ iii
BAB 1 PENDAHULUAN ............................................................................. 1
1.1.Latar Belakang ......................................................................................... 1
1.2.Rumusan Masalah .................................................................................... 1
1.3.Tujuan ...................................................................................................... 1
BAB 2 TINJAUAN TEORI ........................................................................... 3
2.1.Proses Asuhan Keperawatan Komunita ................................................... 3
2.2.Pengkajian ................................................................................................ 3
2.3.Diagnosa Keperawatan........................................................................... 14
2.4.Perencanaan............................................................................................ 17
2.5.Pelaksanaan ............................................................................................ 23
2.6.Evaluasi .................................................................................................. 25
BAB 3 SIMPULAN DAN SARAN ............................................................. 28
DAFTAR PUSTAKA .................................................................................. 29
iii
1
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1.Latar Belakang
Komunitas merupakan suatu unit atau kesatuan sosial yang
terorganisasikan dalam kelompok – kelompok dengan kepentingan bersama,
baik yang bersifat fungsional maupun yang mempunyai terrirorial (Deden,
2012).
Perawatan kesehatan masyarakat merupakan bidang khusus dalam ilmu
keperawatan, yang merupakan gabungan ilmu keperawatan, ilmu kesehatan
masyarakat dan sosial. Suatu bidang dalam bidang keperawatan yang
merupakan perpaduan antara keperawatan dan kesehatan masyarakat dengan
dukungan peran serta masyarakat (Deden, 2012).
Proses keperawatan adalah serangkaian perbuatan atau tindakan untuk
menetapkan, merencanakan dan melaksanakan pelayan keperawatan dalam
rangka membantu klien untuk mencapai dan memelihara kesehatan seoptimal
mungkin. Tindakan keperawatan tersebut dilaksanakan secara berurutan, terus
menerus, saling berkaitan dan dinamis. Selanjutnya menetapkan langkah
proses keperawatan sebagai proses pengumpulan data, pengkajian,
perencanaan dan pelaksanaan (Deden, 2012).
1.2.Rumusan Masalah
Adapun rumusan masalah sebagai berikut :
1. Bagaimana proses asuhan keperawatan komunitas?
2. Bagaimana pengkajian dalam asuhan keperawatan komunitas?
3. Bagaimana diagnose keperawatan dalam asuhan keperawatan komunitas?
4. Bagaimana intervensi dalam asuhan keperawatan komunitas?
5. Bagaimana implementasi dalam asuhan keperawatan komnitas?
6. Bagaimana evaluasi yang benar dalam asuhan keperawatan komunitas?
1.3.Tujuan
Adapun tujuan dalam penyusunan makalah sebagai berikut :
1. Mahasiswa mampu memahami proses penyusunan asuhan keperawatan
dalam keperawatan komunitas
2. Mampu menjelaskan dan membuat pengkajian asuhan keperawatan dalam
keperawatan komunitas
2
BAB 2
TINJAUAN TEORI
Sumber Data
1) Data Primer
Data yang dikumpulkan oleh penglaji dalam hal ini mahasiswa
atau tenaga kesehatan masyarakat dari individu, keluarga,
kelompok dan komunitas berdasarkan hasil pemeriksaan atau
pengakajian (Deden, 2012).
2) Data Sekunder
Data yang diperoleh dari sumber lain yang dapat dipercaya,
misalnya: kelurahan, catatan riwayat kesehatan pasien atau medical
record (Deden, 2012).
Cara Pengumpulan Data
1) Wawancara atau anamnesa
Wawancara adalah kegiatan komunikasi timbal balik yang
berbentuk tanya jawab antara perawat dengan klien atau keluarga
pasien, masyarakat tentang hal yang berkaitan dengan masalah
kesehatan pasien (Deden, 2012).
Sebelum terjun kemasyarakat instrument pengkajian sebaiknya
dikembangkan dan dipersiapkan terlebih dahulu. Instrumen yang
perlu dikembangkan untuk melakukan pengkajian terhadap
masyarakat antara lain kuesioner pendoman wawancara dan
pedoman observatif untuk mendapatkan hasil yang akurat dan agar
masyarakat membina rasa percaya (trust) dengan perawatan
diperlukan kontak yang lama dengan komunitas. Perawat juga
harus menyertakan lembar persetujuan (informed consent)
komunitas yang dibubuhi tanda tangan atau cap jempol setiap akan
melakukan tindakan yang membutuhkan persetujuan komunitas.
Informed consent juga mencantumkan jaminam kerahasiaan
terhadap isi persetujuan dan pendapat yang telah disampaikan.
Wawancara dilakukan kepada key informant atau tokoh yang
munguasai program (Komang, 2011).
10
2) Pengamatan
Dilakukan meliputi aspek fisik, psikologi, perilaku dan sikap
dalam rangka menegakkan diagnosis keperawatan (Deden, 2012).
3) Pemeriksaan fisik
Dalam keperawatan komunitas dimana salah satunya asuhan
keperawatan yang diberikan adalah asuhan keperawatan keluarga,
maka pemeriksaan fisik yang dilakukan dalam upaya membantu
menegakkan diagnose keperawatan dengan cara :
I (Inspeksi) : Melakukan pengamatan pada bagian tubuh
pasien atau keluarga yang sakit
P (Palpasi) : Pemeriksaan fisik yang dilakukan dengan
cara meraba pada bagian tubuh yang mengalami gangguan
A (Auskultasi) : Pemeriksaan fisik yang dilakukan dengan
cara mendengarkan bunyi pada bagian tubuh tertentu
P (Perkusi) : Pemeriksaan fisik yang dilakukan dengan
cara mengetuk jari telunjuk atau reflex hammer pada bagian tubuh
tertentu (Deden, 2012).
4) Windshield Survey
Windshield survey dilakukan dengan berjalan-jalan dilingkungan
komunitas untuk menemukan gambaran tentang kondisi dan
situasi yang terjadi dikomunitas lingkungan sekitar komunitas,
kehidupan komunitas dan karakteristik penduduk yang temui
dijalan saat survey dilakukan (Komang, 2011).
5) Observasi Partisipasi
Setiap kegiatan kehidupan di komunitas perlu diobservasi.
Tentukan berapa lama observasi akan dilakukan apa dimana waktu
dan tempat komunitas yang akan diobservasi. Kegiatan observasi
dapat dilakukan menggunakan format observasi yang sudah
disiapkan terlebih dahulu kemudian catat semua yang terjadi
dengan tambahan penggunaan kamera atau video. Informasi yang
penting diperoleh menyangkut aktivitas dan arti sikap atau
tampilan yang ditemukan dikomunitas. Observasi dilakukan
11
c. Analisa Data
Analisa data adalah kemampuan untuk mengkaitkan data dan
menghubungkan data dengan kemampuan kognitif yang dimilikii
sehingga dapat diketahui tentang kesenjangan atau masalah yang
dihadapi oleh masyarakat. Tujuan analisa data:
1) Menetapkan kebutuhan komunitas
2) Menetapkan kekuatan
3) Mengidentifikasi pola respon komunitas
4) Mengidetifikasi kecenderungan penggunaan pelayanan kesehatan
Tabel 1.2. Format analisis data komunitas (Komang, 2011).
Data Diagnosis keperawatan komunitas
Insiden TB dalam 6 bulan Tingginya angka TB di wilayah…
terakhir…….. yang berhubungan dengan tidak
….%proporsi penduduk adekuatnya penggunaan fasilitas
dengan kasus TB layanan kesehatan untuk
Status imunisasi balita….. penanggulangan TB dan
Ventilasi udara dalam keterbatasan kulitas sarana
rumah….% pelayanan TB.
Riwayat/frekuensi batuk pada
seluruh anggota keluarga…%
Riwayat batuk lama(lebih 3
bulan)…..%
…%keluarga belum
memanfaatkan layanan
kesehatan.
…%pengetahuan keluarga
tentang TB masih rendah.
91% remaja mengalami Risiko meningkatnya kejadian
keputihan. infertilisasi pada agregat remaja
40% remaja yang mengalami diwilayah…. Yang berhubungan
keputihan menderita gatal. dengan tingginya kejadian
Upaya yang dilkaukanremaja gangguan organ reproduksi
dalam mengatasi keputihan remaja dan kurangnya kebiasaan
83% didiamkan saja. perawatan organ reproduksi
55% remaja memiliki remaja.
kemampuan tentang
kesehatan reproduksi yang
masih rendah.
40,8% remaja memiliki
pengetahuan terkait kebiasaan
hygiene personal kesehatan
reproduksi yang masih
13
rendah.
F. fasilitas
G. Sumber daya
H. Tempat
2.3.Diagnosa Keperawatan
Diagnosa keperawatan adalah respon individu pada masalah kesehatan baik
yang aktual maupun potensial. Jadi, diagnosis keperawatan adalah sutau
pernyataan yang jelas, padat dan pasti tentang kasus dan masalah kesehatan
pasien yang dapat diatasii dengan tindakan keperawatan. Diagnos
akeperawatan mengandung komponen utama, yaitu :
a. (P) Problem (masalah) : merupakan kesenjangan atau penyimpangan dari
keadaan normal yang seharusnya terjadi.
b. (E) Etiologi (penyebab) : menunjukkan penyebab masalah kesehatan atau
keperawatan yang dapat memberikan arah terhadapp intervensi
keperawatan, yang meliputi :
1) Perilaku individu, keluarga, kelompok, atau masyarakat
2) Lingkungan fisik, biologis, psikologi dan sosial
3) Interaksi perilaku dan lingkungan
c. (S) Sign atau Siymptom (tanda atau gejala) : informasi yang diperlukan
untuk merumuskan diagnose, serangkaian petunjuk timbulnya masalah
(Deden, 2012).
Menurut Komang (2011) Diagnosis keperawatan komunitas disusun
berdasarkan jenis diagnosis sebagai berikut :
1. Diagnosis sejahtera
Diagnosis sejahtera atau wellness digunakan bila komunitas
mempunyai potensi untuk ditingkatkan, belum ada data maladaptive.
Perumusan diagnosis keperawatan komunitas potensial, hanya terdiri
dari komponen problem(P) saja, tanpa kom[ponen etiologi (E).
Contoh diagnosis sejahtera atau wellness :
Potensial peningkatan tumbuh kembang balita di RT 05 RW 01 desa X
kecamatan A, ditandai dengan cakupan imunisasi 95% (kota 95%),80%
berat badan balita di atas garis merah KMS, 80% pendidikan ibu adalah
SMA, cakupan posyandu 95%.
15
20
Tabel 1.7. Planning Of Action (POA) (Komang, 2011)
Masalah Tujuan Kegiatan Sasaran Waktu Tempat Sumber Data Media PJ
Keperawatan
21
22
BAB 3
SIMPULAN DAN SARAN
3.1. Simpulan
Dalam keperawatan komunitas juga diperlukan pendekatan proses
keperawatan pada umumnya yang terdiri dari pengkajian, diagnose
keperawatan, intervensi, implementasi, dan evaluasi. Perbedaan dari asuhan
keperawatan umum dengan komunitas yakni pada pengkajian. Dimana pada
pengkajian komunitas juga perlu dikaji status demografi, geografi, ekonomi,
pendidikan pada komunitas tersebut. Pada bagian analisa data, masalah
dikumpulkan dan di kelompokkan ke dalam prioritas masalah, sehingga
masalah yang paling tinggi nilainya maka akan dijadikan prioritas masalah.
Di lanjutkan dengan intervensi yang disertai dengan Planning of Action
(POA), implementasi, dan evaluasi.
3.2. Saran
29
DAFTAR PUSTAKA
Achjar, Komang Ayu. 2011. Asuahan Keperawatan Komunitas : teori dan
praktik. Jakarta: EGC.
Dermawan, Deden. 2012. Buku Ajar Keperawatan Komunitas. Yogyakarta:
Gosyen Publishing.
Swarjana, I Ketut. 2016. Keperawatan Kesehatan Komunitas. Yogyakarta: ANDI.
LEMBAR KONSULTASI