Chapter II PDF
Chapter II PDF
TINJAUAN PUSTAKA
1. Manajemen Keperawatan
manajer klinis, yang mempunyai teori atau sistematik dari prinsip dan metode
dalamnya, termasuk setiap unit. Teori ini meliputi pengetahuan tentang misi
pengertian yang jelas perawat manajer mengembangkan tujuan yang jelas dan
terpenuhi melalui peran manajer dalam memperlakukan stafnya. Hal ini dapat
Potensial perkembangan, (3) Kebijaksanaan, (4) Gaji dan Upah, dan (5) Kondisi
Menurut Rewland & Rewland (1997), ada dua belas kunci utama dalam
kepuasan kerja yaitu: input, hubungan manajer dengan staf, disiplin kerja,
manajer.
peran kepala ruangan harus lebih peka terhadap anggaran rumah sakit dan
kesalahan.
kondisi dan jumlah pasien, dan kategori pendidikan serta pengalaman staf di
jangka pendek dan jangka panjang untuk mencapai visi, misi, dan tujuan,
kelima fungsinya tersebut sehari – sehari akan bergerak dalam berbagai bidang
sesuai kebutuhan.
rawat.
sama dengan sebagai pihak yang terlibat dalam pelayanan ruang rawat.
optimal.
14) Menjaga perasaan pasien agar merasa aman dan terlindungi selama
batas wewenangnya.
16) Menjaga perasaan petugas agar merasa aman dan terlindungi serlama
dan benar.
18) Mengadakan kerja sama yang baik dengan kepala ruang rawat inap
lain, seluruh kepala seksi, kepala bidang, kepala instansi, dan kepala
19) Menciptakan dan memelihara suasana kerja yang baik antara petugas,
saat pengkajiannya.
a. Comferter
2006). Menurut Potter & Perry (2005), peran sebagai pemberi kenyamanan
dengan klien.
kemungkinan efek yang tidak diinginkan dari suatu tindakan diagnostik atau
hak dan kewajiban klien sebagai manusia secara hukum, serta membantu
melindungi hak – hak klien melalui cara–cara yang umum dengan penolakan
c. Communication
Perawat sebagai mediator antara pasien dan anggota tim kesehatan, hal ini
klien, keluarga, antara sesama perawat san profesi kesehatan lainnya, sumber
jelas.
3. Kepemimpinan
pengaruh kepada perubahan perilaku orang lain secara langsung maupun tidak.
diri sendiri untuk bekerja dan banyak membaca, memiliki kepekaan yang tinggi
diberikan kepadanya dan tanggung jawab yang melekat pada setiap tugas
beragam, seperti untuk memandu (to guide), untuk menjalankan dalam arah
tertentu (to run in a specific direction), untuk mengarahkan (to direct), berjalan
permainan (to open play), dan cenderung kehasil yang pasti (to tend toward a de).
interaksi yang efektif di antara tenaga kerja, bahan, dan waktu. Seorang pemimpin
yang efektif adalah seorang pembangkit tenaga (sinergis) yang menyatukan usaha
sebuah hubungan dimana satu pihak memiliki kemampuan lebih besar untuk
jadi, fungsi pemimpin berdasarkan pada perbedaan kekuasaan antara pihak– pihak
yang terlibat. Dalam setiap perusahaan kerja sama memerlukan usaha banyak
kepada akhir yang diinginkan, mencampur dan menipang usaha berbagai tenaga
atau proses untuk mempengaruhi orang lain sehingga mereka bersedia dengan
kemampuan sendiri dan secara antusias bekerja untuk mencapai tujuan organisasi.
keadaan asli, keadaan organisasi yang akan dibentuk, dan 4) keadaan sosial,
merupakan hubungan yang sangat kompleks yang selalu berubah dengan waktu
seperti perubahan yang terjadi pada manajemen, serikat kerja, atau kekuatan dari
luar.
tindakan yang sesuai dengan usuan pimpinan atau usulan bersama”. Morton
dengan posisi sedang berkuasa akan lebih efektif sebab dapat dikombinasikan
ini mempunyai pedoman apa yang harus dilakukan yang diminta oleh komunikasi
tadi, 3) Orang ini percaya bahwa perilaku yang diminta adalah sesuai dengan
kehendak perorangan dengan nilai yang baik, 4) Orang ini percaya bahwa hal itu
dipandang bagai suatu proses interaksi yang dinamis yang mencakup tiga
tertentu yang membuatmereka lebih baik dari orang lain, teori ini disebut dengan
“Great Man Theory”. Banyak peneliti tentang riwayat kehidupan Great Man
dikembangkan bukan hanya pembawa sejak lahir, dimana teori trait mengabaikan
dampak atau pengaruh dari siapa pengasuh. Situasi, dan lingkungan lainnya
dan kompetensi dalam pekerjaan tertentu adalah salah satu faktor terpenting
2) Teori Perilaku
menjalankan fungsinya. Perilaku sering dilihat sebagai suatu rentang dari sebuah
perilaku otoriter ke demokrat atau dari fokus suatu produksi ke fokus pegawai.
Tentang teori prilaku terdapat teori X dan teori Y dari McGregor yang
sedang atau akan dilakukan, dan mempersatukan usaha dari berbagai individu
adalah yang paling sulit. Untuk memimpin bawahan sepanjang jalan tindakan
akhir yang jelas, harus terbiasa dengan kemampuan dan memotivasi bawahan,
dan harus menghargai pengeluaran waktu dan usaha mengikuti jalan yang telah
ditetapkan. Mengarahkan orang lain adalah transaksi yang rumit karena hal ini
semua pegawai disatukan dan difokuskan jelas pada tujuan kelembagaan, tenaga
ahli yang bermacam–macam bias bekerja pada maksud yang sama satu sama lain
(Gillies, 1989).
dari si ahli , dengan hasil akhirnya tanpa menimbulkan isu sampingan. Gillies
beda.
tiga faktor utama. Ketiganya akan menentukan sejauh mana ia akan melakukan
bersumber pada dirinya sendiri sebagai pemimpin. faktor kedua bersumber pada
(Muninjaya, 1999).
dan laisez – faire atau free rain. Keempat tipe atau gaya kepemimpinan tersebut
4. Semangat Kerja
tugas serta ramah satu sama lain maka karyawan itu dinyatakan mempunyai
semangat kerja tinggi. Sebaliknya, apabila karyawan tanpak tidak puas , lekas
(1995), semangat kerja adalah refleksi dari sikap pribadi atau sikap kelompok
terhadap seluruh lingkungan kerja dan terhadap kerja sama dengan orang lain
untuk bekerja sama dengan giat dan konsekuen dalam mengejar tujuan
semangat kerja yang tinggi tentu dapat mengurangi angka absensi atau
tidak bekerja karena malas, (2) dengan semangat kerja yang tinggi dari
kepadanya akan dapat diselesaikan dengan waktu yang lebih cepat, (3)
dari sudut kecilnya angka kerusakan karena semakin tidak puas dalam
angka kerusakan, (4) semangat kerja yang tinggi otomatis membuat karyawan
pindah bekerja ketempat lain, (5) semangat kerja yang tinggi dapat
kerja yang tinggi ncenderung bekerja dengan hati – hati dan teliti sehingga
dalam diri pekerja yang sifatnya abstrak, tetapi sangat esensial dalam dunia
kerja. Semangat kerja dapat dibedakan menjadi dua dimensi, yaitu semangat
kerja tinggi dan semangat kerja rendah. Semangat kerja karyawan yang tinggi
akan membawa sumbangan positif bagi temapt dia kerja. Pekerja yang
bekerja sama dengan teman sejawat dan inovatif. Sebaliknya, pekerja dengan
kerja. Selain itu, karakteristiknya tidak jauh berbeda dengan sifat kekanak –
pola kaca mata kudaang hanya dapat memandang diri sendiri tanpa mau bekerja
sama dengan orang lain. Semangat kerja berada pada satu rentang yang positif
kesuasana batin negatif. Semangat kerja dapat berubah dari semangat kerja
(Adnyani, 2008).
pengobatan yang layak seperti halnya dengan kesehatan. Semangat agak sukar
diukur karena abstrak. Semangat kerja merupakan gabungan dari kondisi fisik,
sikap, perasaan, dan sentiment. Untuk mengetahui semangat kerja yang rendah
sebelumnya.
Pada umumnya bila kegairahan kerja turun, maka mereka akan malas
untuk setiap hari datang bekerja dan setiap ada kesempatan untuk
daya manusia yang ada, karena ada yang keluar akibat pindah,
akibatnya.
g) Pemogokan
yang juga merupakan tingkat indikasi yang paling kuat tentang turunnya
pemogokan dapat dicegah karena hal ini bukannya sekedar indikasi turunnya
disiplin, kerja sama, dan kepuasan kerja. Disiplin merupakan suatu keadaan
tertip karena orang – orang yang bergabung dalam suatu organisasi tunduk
dan taat kepada aturan yang ada serta melaksanakan dengan senang hati.
Dalam disiplin ada 2 faktor yang mendukung yaitu faktor waktu dan
tata tertib atau peraturan yang jelas juga harus ada pencabaran tugas dan
wewenang yang jelas, tata cara, tata kerjayang sederhana dapat dengan
jam kerja, kepatuhan pada perintah atasan, taat kepada peraturan dan tata
tertip yang berlaku, berpakaian yang baik dan sopan di tempat kerja,
orang lain yang dapat dilihat dari kesediaan para karyawan untuk
bekerja sama dengan teman – teman sekerja dan atasan mereka sehubung
dengan tugas masing – masing. Kerja sama adalah refleksi dari semangat
dan akan baik jika semangat tinggi. Proses kerja sama mengandung segi
adalah kerja adalah pusat dari kehidupan dan kerja adalah sejumlah
kerja, serta kerja sama dengan pimpinan dan sesama pekerja. Pekerja yang
rendah, cepat lelah dan bosan, emosi tidak stabil, sering singgah, dan
harus dilakukan. Oleh karena itu, pekerja akan merasa puas atas kerja yang
sangat relatif sifatnya. Oleh karena itu cukup di sini adalah jumlah
Perlu dicatat disini bahwa yang dimaksud gaji bukanlah imbalan jasa
dalam bentuk uang semata, tetapi dalam bentuk yang lain. Misalnya:
Selain kebutuhan materi yang berbentuk gaji yang cukup, mereka juga
adalah menyediakan tempat ibadah, tetapi jauh lebih luas lagi yaitu
ketentraman jiwa.
perusahaan.
dapat diandalkan. Dengan keadaan seperti itu institusi akan cepat maju
besar.
posisi yang tepat. Artinya tempatkan mereka pada posisi yang sesuai
tindakan yang erat bagi perusahaan, maka sebenarnya ada jalan lain
Cara seperti ini sangat efektif untuk mendorong gairah kerja para
ditingkatkan.
menggerakkan bawahannya.
lainnya.
f) Pessimisme
g) Appatisme
dengan baik dan kreatif. Pembinaan semangat kerja dalam suatu pekerjaan
harmonis, dan adanya aturan mainan yang jelas. Selain itu teknik pengawasan
kompensasi kepada tenaga kerja dalam porsi yang wajar, tetapi tidak