Anda di halaman 1dari 3

"IBUKU KEKASIHKU"

aku ingat sekali,pertama kali waktu aku di masukan pesantren,umurku 12 tahun,jarak


pesantrenku dengan rumahku lbh dari 10.000 km nun jauh di sana,maka aku berkata : sungguh
tega dan kejamnya ibuku ,membuangku jauh-jauh dari pelukannya,lalu aku mengambil
kesimpulan bahwa ibu tidak pernah suka kehadiranku di rumahnya bahkan ibuku
membenciku ! !

tapi jawab ibuku : "justru karena ibu sangat sayang padamu nak"

pesan ibuku waktu aku baru masuk pondok : "nak…taatilah peraturan yang ada di pondok dg
sabar dan tawakkal",lalu aku mengangguk taat. Tapi setelah waktu berlalu ……. aku lompati
pagar pondok,keluar di malam hari mencari dunia lain, aku membohongi ibuku dengan sengaja,
sampai ketika surat pelanggaranku dari pondok tiba di rumah,dan di baca ibu,tapi heran ibuku
tetap 100% mencintaiku,tidak ada kekecewaan karena telah menyekolahkanku di pondok,ia sama
sekali tidak mengurangi cintanya sedikitpun kepadaku walaupun aku tidak pernah menuruti kata-
katanya.

Bahkan,ketika di pesantren dulu,aku sering dengan emosi memaki-maki ibuku lewat


telepon,kenapa kiriman uang tellaaaaaaaaaaaaaat,,,,,.....,tapi ibuku bersabar dan tidak pernah
marah,malah ia meminta maaf padaku dengan penuh cinta.

Kemudian ketika uang itu sampai di rekening tabunganku,aku tersenyum dan menghianati
ibuku,uang yang harusnya untuk keperluan sekolah, untuk uang makan [menambah giziku di
pondok] , malah aku selewengkan,aku lebih senang membelikannya kaset-kaset semacam band
padi,Sheila on 7 bla,bla,bla lah,atau aku belikan kaos-kaos bola club terkenal saat itu, atau
sekedar konkow-konkow nonton film terbaru di bioskop favoritku,aku membohongi ibuku,aku
menghianati amanah ibuku tapi ibuku toleran dan bijak padaku,iya maafkan aku sepenuhnya
karena aku ujarnya,masih muda penuh dengan kemauan.

Sampai Ketika waktu liburan pondok tiba,ibuku berpesan : "nak…pulang lah cepat ke rumah,ibu
kangen sama kamu". Tapi aku tak peduli,aku lebih suka rekreasi ke tempat-tempat yg aku
senangi,3 hari di atas gunung bromo,4 hari di jogya,5 hari di pantai,6 hari di rumah teman-
teman,tapi ibuku bersabar dan setia menungguku di rumah. Sekali lagi,aku mendzolimi dan
mengkhianati amanah ibuku,uang ongkos pulang ke Jakarta aku buat rihlah bila hudud, [rekreasi
tanpa batas].

Aku memang benar-benar mujrim sejati [penjahat] untuk ibuku,tapi sekali lagi,ibuku tidak
pernah dendam sedikitpun terhadap perbuatanku kepadanya.

Lalu setelah lulus pesantren,aku pulang ke rumah,dan setiba di rumah aku langsung mencium
kaki ibu,aku me nangis sejadi-jadinya,aku bertaubat atas semua kejahatanku yang aku sengaja
lakukan,lalu apa jawab ibuku ? dengan penuh kasih iya berucap ; "sebelum kamu meminta
maaf,ibu sudah memaafkan kamu nak"

Jika ada Sesuatu yg baru aku sadari dan Tak mampu aku sangkal,itu adalah : seandainya saja aku
tidak sekolah di pesantren dan malah sekolah smu selama 6 tahun di Jakarta ,mungkin aku sudah
menjadi remaja penuh extreme,mengenal narkoba dengan sangat baik,mencium bau alcohol udah
terbiasa, punya pengalaman tawuran antar sekolah,menyentuh pergaulan bebas,benar sekali
tindakan ibuku menyekolahkanku di pondok,karena bi'ah [lingkungan tempat tinggal] di Jakarta
waktu itu sangat tidak mendukung belajar.

karena ibu mempunyai keinginan yg sederhana terhadap anak laki-lakinya,ia berharap akan
melihat suatu saat nanti anaknya berdiri di atas mimbar masjid mengajarkan agama islam dg
baik. Tapi Aku sungguh-sungguh buta terhadap kasih sayangnya yg tanpa batas ,maka benar
sekali jawaban ibuku waktu itu : "justru karena ibu sangat sayang padamu nak"

1
ibuku memang "sang pemimpin" yg baik untuk anak-anaknya,dia tahu apa yg terbaik buat anak
laki-lakinya kelak di masa depan. Setelah bertaubat atas dosa-dosaku,lalu aku berjanji pada
ibuku bahwa aku tidak akan mengulangi kebodohan,ketololan,kedzoliman yang aku sengaja
lakukan di masa lalu, aku juga mau menuruti apapun perintah ibuku,bahkan seandainya ibu
menjadikan aku budaknya,maka aku adalah budak yg sangat patuh,setia tanpa pamrih.

Tetapi Aku merasa belum menyempurnakan taubatku pada ibu,jika belum bisa memastikan ibuku
masuk surga,maka Aku Sangat ingin sekali memastikan ibuku agar masuk surga dg
mengantarkan ibu naik haji suatu saat nanti,karena kata ustaadzku ,perempuan yg telah haji di
jamin masuk surga,karena jihadnya perempuan dengan melaksanakan haji,hal itu berbeda dengan
kaum laki-laki bila ingin di jamin masuk surga,minimal mereka harus berjihad mengangkat
senjata,menumpahkan darahnya di medan jihad palestina dan afghanistan,menukar nyawa
dengan surga, itupun belum tentu mati sahid,malah kalau lagi apes nech,bisa tertangkap trus di
penjara dech seumur hidup di Guantanamo dan di cap sebagai sang terroris khotir jiddan ! !
[teroris yang sangat berbahaya sekali ] Tapi jangankan meng-hajikan ibuku,menghidupinya saja
aku tak mampu,membahagiakan wanita setengah baya ini saja aku tak sanggup.

Aku hanya mampu mendoakannya masuk surga,karena aku tau "jika anak Adam mati, putuslah
segala amal perbuatannya kecuali tiga perkara ;……dan anak yang sholeh yang mendo’akan
dia.”

Aku berharap bisa menjadi anak shaleh yg mendoakan ibuku di tiap supertiga malam terakhirku
baik ketika beliau masih hidup ataupun setelah wafatnya.

Bila kuhitung-hitung,jarak kuberjalan kaki dari pesanterenku dengan bank tempatku mengambil
uang yg jauhnya 2 km tidak sebanding dg perjalanan ibuku me robbi-ku,dari mulai aku di dalam
perut ibu

[ ini surga pertamaku] sampai aku dapat melihat dunia ,lalu berjalan dan berlari.

Maka wajar kalau aku lebih banyak mendoakan ibu dari pada ayahku,bahkan aku tidak perlu taat
pada ayah,sebelum 3 kali aku patuh pada perintah ibuku,karena yg aku pernah dengar kalau
surga itu di bawah kerut-kerut garis telapak kaki ibu.

Maka,Tahukah kamu??….bahwa Ibuku adalah wanita terbaik sedunia saat ini ! ! !

Karena Ibuku adalah perempuan yang sangat sabar,ikhlas,toleran,rela berkorban,bijak,setia,


,penuh maaf dan penuh cinta,karena itu Ibuku bukan perempuan jaman sekarang,yang mereka
tuch lebih banyak mengeluh,mengeluh dan mengeluh lagi,tidak mempunyai integritas tinggi,
loyalitas minimalis,sedikit saja di rugikan,memaki–maki dg alasan kesetaraan genderLah
,emansipasiLah ,melanggar h.a.m-Lah [hak asasi manusia],

"Arrijaalu qawwamuuna ‘alannisa-Lah bla,bla,bla-Lah, syariat islam di salah-salahkan,padahal


sekarang kan lagi jamannya penjajahan idieology barat [gazwul fikr] jadi syariat islam mu
benernya seterang matahari siang bolong kota tripoly juga pasti di salahkan oleh orang yang
telah buta mata dan hatinya. So..tiap-tiap kebijakan syariat islam sudah pasti salah di mata
orientalis [mustasriquun wal mustasriqott] barat dan pengikutnya.

Dan perlu kamu ketahui,Aku adalah milik sepenuhnya ibuku, karena aku pernah baca "dari
Aisyah r.a. berkata : aku bertanya kepada rosulullah s.a.w,siapakah yg lebih besar haknya
terhadap wanita? jawab rosul : suaminya, siapa pula berhak terhadap laki-laki? jawab rosul :
ibunya"

2
Jadi aku di bawah saitoroh ibuku,aku di bawah kendali keinginannya,aku tunduk sepenuhnya
pada ibuku. Karena sekali lagi,ibuku memang "pemimpin sejati" untuk anak laki-lakinya.

Lalu pertanyaanku pada perempuan masa kini……......

Adakah perempuan yg lebih baik dari ibuku?? kalaupun ada di jaman ini,aku sangat pesimistis,
yach….kalupun ada paling juga satu banding seribu perempuan di dunia ini.

Namun,

Hormati Ibu tanpa syarat apa pun. Ketaatan kita pada Ibu tak pernah menyamai kasih-sayangnya pada
kita.

Anda mungkin juga menyukai