Anda di halaman 1dari 59

BIOGRAFI PASANGAN GUBERNUR DAN WAKIL GUBERNUR

BANTEN PERIODE 2017-2022

A. Gambaran Umum Objek Penelitian

1. Biografi Gubernur dan Wakil Gubernur Banten Periode 2017-2022

a. Drs. H. Wahidin Halim, M. Si

Wahidin Halim lahir di Tangerang Banten, 14 Agustus 1954. Ia

adalah putra ketiga dari sembilan bersaudara dari pasangan H.Djiran

Bahruji dan Siti Rohana. Sang ayah berprofesi sebagai guru SD di Poris

Plawad sedangkan ibunya sebagai ibu rumah tangga. Wahidin menikah

dengan Niniek Nur'aini dan dikaruniai tiga orang anak yakni; Luky

Winiastri, Nesya Sabina, M. Fadhelin Akbar.

Wahidin menempuh jenjang pendidikan di SD Negeri Pinang

Tangerang dan melanjutkan di SMP 3 Tangerang. Setelah menyelesaikan

jenjang SMP, ia melanjutkan pendidikannya ke SMA di Tangerang dan

dilanjutkan ke Universitas Indonesia (UI) Jakarta. Dan Ia melanjutkan

Pasca Sarjana program Studi Magister Ilmu Pemerintahan di Universitas

Satyagama, kemudiam Program Doktoral Program Studi Ilmu

Pemerintahan di Universitas Padjajaran.

Wahidin muda kemudian tercatat sebagai mahasiswa di Universitas

Indonesia, sebuah Perguruan Tinggi Negeri yang terkenal sangat ketat

dalam penyeleksian calon mahasiswanya hingga akhirnya berhasil tamat.

Saat kuliah ia juga aktif mengkoordinir remaja masjid kampusnya.

Menjadi pimpinan asrama mahasiswa dan organisasi kemahasiswaan di

1
kampusnya, sebagai ketua AMPI, pengurus KNPI, HMI, Ketua Yayasan

Kemanusiaan Nurani Kami; adalah pengalaman organisasi yang terus

menempa watak kepemimpinannya. Bahkan di tengah kesibukannya

sebagai Kepala Desa, ia masih menyempatkan diri mengajar di SMP

PGRI dan SMA di kampungnya. Ini ia lakukan semata untuk mengabdi

kepada masyarakat.

Menekuni agama malalui pengajian rutin tiap Rabu dan Jumat di

rumahnya, serta aktif mangikuti pengajian didaerahnya merupakan

langkah yang ia sadari akan selalu menuntunnya ke kebenaran yang

hakiki. Oleh karena itulah, sejak lama, ia dipercaya menjadi Ketua

Dewan Kesejahteraan Masjid Al-Jihad, Pinang, Tangerang dan Ketua

Dewan Kesejahteraan Masjid Al-Azhom, Tangerang. Bahkan ia pun

kerap diminta menjadi khotib di beberapa masjid.

Aktivitasnya tidak berhenti sampai disitu. Dunia persilatan warisan

engkongnya, yang ia tekuni sejak kecil, ternyata mengantarnya untuk

menjadi Ketua IPSI Kabupaten Tangerang. Bahkan sejak tahun 70-an, ia

juga telah mendirikan padepokan silat di samping rumahnya dan

merekrut pemuda untuk menjadi manusia tangguh dan berbudi. Dari

sinilah ribuan pemuda hasil binaannya menyebar ke berbagai tempat.

Kepedulian dirinya terhadap persoalan sosial terutama dunia pendidikan-

ia wujudkan dengan membentuk sebuah lembaga, yakni Yayasan

Kemanusiaan Nurani Kami pada tahun 1977. Yayasan ini sampai

sekarang mampu memberikan beasiswa kepada 150 orang, mulai dari

2
tingkat sekolah dasar hingga perguruan tinggi. Dan ketika ekonomi krisis

melanda, ia pun harus bekerja lebih keras lagi mengingat jumlah anak

putus sekolah kian bertambah.

Tahun 1978, ditengah perjalanan masa mudanya, ia didaulat oleh

warga desanya untuk ikut pencalonan Kepala Desa. Tidak disangka, ia

kemudian terpilih sebagai Kepala Desa. Maka, jadilah Wahidin muda

seorang Kepala Desa termuda dan berpendidikan sarjana yang pertama di

Tangerang; bahkan status bujangan. Dari sinilah ia mulai mengenal

makna mengabdi yang sesungguhnya. Tiga tahun kemudian, gadis jawa

teman kuliahnya ia nikahi; dan hingga kini ia telah dikaruniai 3 orang

anak.

UU No. 5 tahun 1979 mengantarnya menjadi Pegawai Negeri.

Setelah menjadi Sekretaris Kota Administratif Tangerang, kemudian

Kabag di Kabupaten Tangerang, Camat Tigaraksa, Camat Ciputat,

Kepala Dinas Kebersihan Kabupaten Tangerang, Asisten Pemda

Tangerang, Sekda Kota Tangerang, Wali kota Tangerang selama dua

periode, yaitu periode 2003-2008, dan periode 2009-2013. Wahidin

Halim terpilih sebagai Wali Kota Tangerang pada tahun 2003-2004. Saat

itu, sistem pemilihan wali kota masih dilakukan oleh wakil rakyat di

parlemen, yakni DPRD. Ketika itu, ada tiga kandidat calon Wali Kota

dan wakil Wali Kota, antara lain pasangan Fakhrudin-Sadjiran Tarmiji,

Rusman Umar-Mad Sani Mahmud dan Wahidin Halim-Deddy Syafei.

Dalam proses pemilihan itu, pasangan Wahidin Halim-Deddy Syafei

3
unggul telak dengan memperoleh 34 suara. Sedangkan, kedua lawannya

masing-masing hanya mendapat empat suara.

Wahidin menjadi wali kota diusung Partai Golkar. Belakangan,

Wahidin kepincut Partai Demokrat yang dideklarasikan Susilo Bambang

Yudhoyono (SBY) 9 September 2001. “Karakter dan pemikiran-

pemikiran SBY tentang pembangunan bangsa dan negara telah

menginspirasi Wahidin. Wahidin pun kemudian memberikan dukungan

moril kepada SBY dengan mendirikan ‘Gema Cinta SBY’ saat SBY

mendeklarasikan diri maju sebagai Calon Presiden pada Pemilu 2004.

Walaupun saat itu Wahidin belum menjadi kader Partai Demokrat.

Sejumlah program dibuatnya, seperti meneruskan pembangunan

infrastruktur jalan pinggir sungai Cisadane.

Gaya kepemimpinan Wahidin yang sering turun ke bawah (turba)

membuatnya mudah menyerap aspirasi masyarakat. Aspirasi masyarakat

Kota Tangerang inilah yang kemudian menjadi dasar bagi Wahidin

dalam membuat program pembangunan. Ada segudang program

pembangunan pro rakyat dibuat. Antara lain dalam bidang pendidikan,

kesehatan, infrastruktur dan kesejahteraan masyarakat.

Dalam bidang pendidikan, sedikitnya ada tiga program

pembangunan spektakuler yang digagas Wahidin. Antara lain program

pembangunan 221 sekolah baru, meniadakan biaya sumbangan

pembangunan pendidikan atau SPP dan peningkatan kesejahteraan guru.

4
Program pembangunan 221 sekolah berhasil mendapat apresiasi dari

Presiden RI Susilo Bambang Yudhoyono (SBY). Bahkan, SBY sendiri

yang meresmikan pembangunan megaproyek itu pada awal bulan Januari

2007 lalu. Kebijakan Kota Tangerang menganggarkan 48% dari total

APBD Tahun Anggaran 2005 merupakan kebijakan yang tidak keliru.

Bahkan patut dicontoh oleh daerah lainnya, SBY merasa bangga dan

memberikan apresiasi kepada Wali Kota Tangerang (Wahidin Halim).

Sejak kepemimpinan Wahidin, alokasi anggaran pendidikan memang

meningkat tajam. Tak hanya 20% seperti yang diamanatkan undang-

undang. Tetapi jauh lebih besar dari itu yakni hampir setengah APBD,

yaitu 45 persen anggaran APBD untuk pendidikan. Ini adalah angka

pengalokasian tertinggi dalam bidang pendidikan secara nasional. Tak

berhenti sampai disitu. Selain membangun fisiknya, Wahidin juga sangat

memperhatikan soal kesejahteraan guru.

Sebelum ia memimpin Kota Tangerang, uang insentif untuk guru hanya

Rp50 ribu. Namun, setelah dia memimpin yakni mulai tahun 2003 hingga

2012, uang insentif guru terus meningkat. Tahun 2012, untuk setiap

bulannya, para guru negeri maupun swasta mendapatkan uang insentif

sebesar Rp500 ribu.

Pada pemilihan Wali kota Tangerang dan wakilnya pada Oktober 2008,

Wahidin menggandeng Arief Rachadiono Wismansyah, seorang

pengusaha pemilik Rumah Sakit di Tangerang. Wahidin-Arief menang

mutlak dengan memperoleh 87.9% suara, diusung Partai Golkar dan

5
delapan partai besar lainnya. Pasangan tersebut mengalahkan dua

pasangan rivalnya Bonnie Mufidjar-Diedy Faried Wajdi (PKS) dan Ismet

Sadeli Hasan-Mahfud Abdullah (independen). Meskipun tingkat golput

mencapai 33%, perolehan total suara sah sebesar 88% merupakan

persentase yang cukup langkah dan mungkin persentase terbesar dalam

pilkada di Indonesia.

Pada Februari 2009, dunia pendidikan Kota Tangerang kembali

mendapatkan apresiasi dari Presiden SBY. Saat itu SBY memberikan

bantuan senilai Rp 1,8 miliar kepada SMKN 3 Kota Tangerang atas

prestasinya sebagai sekolah yang berhasil meraih predikat ISO 9001-

2008 dari Worldwide Quality Assurance. Ini adalah SMKN pertama di

Indonesia yang mendapat ISO. Dalam kunjungan itu, SBY memuji lagi

kinerja Wali Kota Wahidin. Bahkan saat kunjungan itu, SBY meminta

Gubernur Banten Hj Ratu Atut Chosiyah berbangga dengan prestasi yang

telah dicapai Kota Tangerang dalam bidang pendidikan. Kemudian

selain prestasi tersebut Wahidin juga memiliki beberapa prestasi sebagai

berikut; Predikat Pelopor Pendidikan Nasional dari Depdiknas RI,

Predikat Pembangunan Sekolah dengan Kualitas Terbaik Standar

Bermutu Tingkat Nasional dari Depdiknas RI, Penghargaan Amal Bhakti

dari Kementerian Agama RI Atas Kepedulian Pemkot Tangerang

Terhadap Perkembangan Pendidikan Agama di Daerahnya, Kelulusan

Terbaik se-Banten Empat tahun berturut-turut dengan index kelulusan

6
mencapai 99 % dan Rangking ke-3 Kelulusan UN SMA/SMK/MA

tingkat Nasional Tahun 2010.

Dalam bidang kesehatan, terdapat dua program unggulan. Pertama,

menggratiskan biaya kesehatan untuk seluruh masyarakat Kota

Tangerang dan pembangunan 1000 Posyandu serta pemberian uang

insentif kepada kader Posyandu. Program menggratiskan biaya kesehatan

untuk seluruh warga kota dimulai tahun ini. Siapa saja warga kota yang

sakit dapat berobat gratis di puskesmas dan rumah sakit yang telah

bekerja sama dengan pemerintah kota. Biaya rawat inap pun digratiskan

bagi warga kota, kaya maupun miskin, asal di kelas 3.

Pada tahun 2013, Wahidin Halim menargetkan penyelesaian

pembangunan Rumah Sakit Umum Tangerang tanpa kelas pertama di

Indonesia. Bangunan terdiri delapan lantai tersebut rencananya menjadi

rumah sakit tanpa kelas pertama di Indonesia. Semua masyarakat Kota

Tangerang akan mendapatkan pelayanan gratis saat berobat di RSU

senilai 140 miliar tersebut yang dibangun sejak tahun 2012. Bangunan

setinggi delapan lantai berdiri di antara kawasan Kolam Renang Tirta

Mas di kawasan Modern Land, Kota Tangerang. Rumah Sakit Umum

tersebut tetapi pada akhirnya selesai dan mulai beroperasi serta

diresmikan tahun 2014 oleh Wali kota penerusnya Arief Wismansyah.

Selain program-program spektakuler di dua bidang itu, yakni pendidikan

dan kesehatan, Wahidin juga banyak membuat terobosan program

7
pembangunan yang berpihak kepada masyarakat, seperti pemberian

insentif kepada ketua RT dan RW.

Di bidang kebersihan, Wahidin berhasil mendapat penghargaan

dari Presiden SBY atas prestasi menyusun Status Lingkungan Hidup

Daerah (SLHD) 2010 di Istana Presiden. Wahidin mengungkapkan,

dengan diraihnya penghargaan ini, menunjukkan bahwa Kota Tangerang

benar-benar concern dan tak main-main dalam hal pengelolaan

kebersihan dan lingkungan hidup, serta selalu mengajak masyarakat

terlibat di dalamnya. Kota Tangerang juga mendapatkan Adipura,

penghargaan Lingkungan Hidup paling bergengsi.

Wahidin mengatakan, Kota Tangerang pernah mendapatkan

julukan kota terkotor pada tahun 2006. Namun, dengan adanya stigma

tersebut, Kota Tangerang berusaha bangkit untuk membangun kota yang

tadinya kotor menjadi kota yang bersih. Selain prestasi di atas Wahidin

juga mendapatkan prestasi sebagai berikut; Piagam Langit Biru Kota,

adipura atas upaya Pemkot meningkatkan kualitas udara Tingkat

Nasional, Best Effort Untuk Program Adipura, Piala Adipura untuk

kategori kota metropolitan Tingkat Nasional, Penghargaan Ksatria Bakti

Husada Kartika Kementerian Kesehatan, Chitra Pelayanan Prima

Kesehatan Tingkat Nasional (Puskesmas Sukasari) dan Pelayanan

Kesehatan Tingkat Provinsi (Puskesmas Kedaung Wetan), Upakarti

Madya I Tingkat Nasional dari Wapres dalam penilaian Perilaku Hidup

Bersih dan Sehat (PHBS), Kota Sehat Swasti Saba Padapa Tingkat

8
Nasional, Penghargaan Kota Terbersih urutan ke 3 untuk kategori kota

metropolitan Tingkat Nasional, Penghargaan Adhiwiyata diraih SMPN

13, untuk Sekolah berbudaya lingkungan terbaik se-Indonesia, Piala

Adipura untuk kategori Kota Metropolitan terbersih Se-Indonesia, Piala

Adipura untuk kategori Kota Metropolitan terbersih Se-Indonesia dan

masih banyak lagi Prestasi yang telah diukir oleh Wahiding untuk Kota

Tangerang.

Kekaguman Wahidin Halim terhadap sosok Susilo Bambang

Yudhoyono sejak 2004 dilanjutkan dengan bergabung bersama Partai

Demokrat. Dalam Musyawarah Daerah Dewan Pimpinan Daerah Partai

Demokrat (DPD PD) Banten tahun 2011, Wahidin Halim ditunjuk secara

aklamasi sebagai Ketua DPD PD Banten. Kekaguman dan simpati atas

kepemimpinan Presiden RI ke-6 SBY selama memimpin bangsa dan

negara, memotivasi Wahidin Halim yang saat itu masih diawal masa

jabatan Wali kota Tangerang untuk melaksanakan dan

mengimplementasikan seluruh program-program prioritas SBY yang

dianggapnya pro-rakyat, seperti pembangunan infrastruktur sekolah,

rumah sakit dan balai puskesmas, serta posyandu.

Di akhir masa jabatannya, Wahidin mengakui masih banyak

pekerjaan rumah (PR) yang belum terselesaikan hingga saat ini. Seperti;

persoalan air bersih, transportasi, dan bencana banjir masih harus

dipikirkan dan diselesaikan. Masukan masyarakat lain dalam 20 tahun

peringatan Kota Tangerang yaitu Kecamatan Neglasari yang kesulitan

9
air, 17 titik di 7 kecamatan yang rawan banjir, lapangan pekerjaan untuk

warga sendiri, dibandingkan untuk pendatang dikota Industri tersebut,

keberpihakan dan permodalan untuk UKM, penerapan slogan kota

"Akhlakul Karimah".

Pada Pemilihan Gubernur Banten tahun 2011 yang diikuti 3 pasangan

calon, Wahidin Halim mencalonkan diri menjadi Calon Gubernur

bersama Calon Wakil Gubernur Irna Narulita (istri dari mantan Bupati

Pandeglang Achmad Dimyati Natakusumah).

Mereka hanya diusung Partai Demokrat yang hanya memiliki 18

kursi di DPRD Banten, dibandingkan lawannya Incumbent yang diusung

banyak Partai Politik. Hasil Pilgub, Wahidin-Irna meraih 38,97 persen

suara sah dikalahkan Ratu Atut-Rano Karno yang meraih 49,64 persen

suara sah, calon lainnya Jazuli-Makmun hanya mendapat 11,42 persen

suara sah. Atut-Rano menang di 7 dari 8 kabupaten/kota yang hanya

dikalahkan Wahidin di kota asalnya, Tangerang.

Wahidin Halim selaku Wali kota Tangerang memang pernah melarang

Gubernur Banten Ratu Atut untuk merecoki Pemerintah Kota Tangerang.

Wahidin menjelaskan selama 10 tahun memimpin Kota Tangerang, dia

sangat ketat dan memperingatkan Atut agar tidak "merecoki"

pembangunan di Kota Tangerang. Bahkan Wahidin menolak bantuan

serupa dana hibah di berbagai bidang, seperti kesehatan dan sebagainya,

karena terindikasi tidak jelas. Wahidin juga cukup keras dalam

mengkritisi kebijakan Gubernur Banten, salah satunya Kerjasama

10
Pemprov Banten-Pemprov DKI Jakarta yang ditudingnya hanya

formalitas dan menganggap Ratu Atut tidak mengetahui permasalahan

batas wilayah Tangerang-Jakarta. Dia pun mendukung KPK saat kasus

suap Pilkada Lebak merembet ke Ratu Atut dan sudah ditetapkannya

Wawan menjadi tersangka, dan mengatakan dinasti mereka akan jatuh.

Pada tahun 2014, Wahidin juga pernah diperiksa KPK sebagai saksi

untuk kasus suap Ratu Atut ke Ketua MK Akil Mochtar.

Pada Pemilu 2014, Wahidin mencalonkan diri menjadi Calon

Legislatif di DPR mewakili Partai Demokrat dari Daerah Pemilihan

Banten III (meliputi Kota Tangerang, Kabupaten Tangerang, Kota

Tangerang Selatan. Wahidin pun mundur dari jabatannya sebelum masa

jabatannya habis. Wahidin memperoleh dukungan cukup fantastis, yakni

sebanyak 84.025 suara. Angka tersebut tiga kali lebih banyak dibanding

suara partainya sendiri yang hanya mendapat 25.047 suara. Jumlah total

suara sah partai dan caleg Partai Demokrat sendiri ada sebanyak 131.102

suara.

Di DPR, Wahidin menjabat sebagai Wakil Ketua Komisi II DPR-

RI yang membidangi pemerintahan dalam negeri dan otonomi daerah,

aparatur dan reformasi birokrasi, kepemiluan dan reforma agraria.

Kendati berlatar belakangan pemerintahan yang sarat birokrasi, dalam

urusan rapat di DPR, Wahidin termasuk pimpinan yang tidak bertele-tele.

Saat ini Wahidin mencalonkan diri sebagai Calon Gubernur Banten 2017.

Keinginan tersebut bahkan diutarakan sejak 2015 Perkembangan terakhir

11
bulan Agustus 2016, Beliau dipasangkan dengan Andika Hazrumy,

Anggota DPR asal Golkar yang juga putra Ratu Atut Chosiyah. Pasangan

Wahidin-Andika diusung oleh Partai Golkar, Partai Demokrat, dan Partai

Hanura. Hal ini menjadi unik karena untuk pertamakalinya dalam sejarah

perpolitikan Banten, Golkar dan PDI-P nantinya akan berhadap-hadapan

setelah sebelumnya selalu bersama-sama. Wahidin yang dahulu menjadi

rival keluarga Ratu Atut kemudian menggandeng anaknya yaitu Andika

dinilai Pengamat Politik sebagai fenomena wajar yang sering terjadi di

Banten dan menguntungkan karena memiliki 2 basis massa yang tidak

beririsan.

b. Andika Hazrumy, S. Sos, M. AP

Andika Hazrumy dilahirkan di Bandung, pada tanggal 16

Desember 1985. Andika merupakan putra pertama pasangan Drs. H.

Hikmat Tomet, MM., dan Hj. Ratu Atut Chosiyah, SE. Istrinya bernama

Ade Rosi Khairunnisa. Memiliki 3 anak yakni; Shakila Fitriannisa

Hazrumy, Shafira Adyannisa Hazrumy, Shabiena Tetrannisa Hazrumy.

Andika memiliki Saudara Kandung: Andiara Aprilia Hikmat, Ananda

Trianh Salichan. Ayah Mertuanya Andi Siswaya dan Ibu Mertuanya Eni

Rohaeni. Andika memiliki Ipar Tanto Warsono, Arban serta Pamannya

TB Chaeri Wardhana. Bibi Andika bernama Ratu Tatu Chasanah.

Andika menjalani masa kecil, tumbuh dan berkembang bersama

lingkungan masyarakat yang modern dan agamis. Ia menamatkan

pendidikan Sekolah Dasar, SMP hingga SLTA di Bandung. Berbekal

12
prestasi sekolah yang ditunjang kemampuan Bahasa Inggris yang sangat

baik, Putra Gubernur Banten Ratu Atut Chosiyah ini kemudian

melanjutkan pengembaraan studinya ke Monash University, Melbourne,

Australia pada tahun 2003. Sepulangnya dari Australia pada 2005,

Andika melanjutkan study kembali di Universitas Pelita Harapan,

Tangerang, Jurusan Hubungan Internasional.

Terlahir menjadi putra orang nomor satu di Banten, tidak membuat

Andika terlena dengan nama besar Ibu dan keluarganya. Dalam

menapaki perjalanan hidupnya, Andika selalu berusaha menjadi dirinya

sendiri dan melepaskan diri dari bayang-bayang nama besar keluarga.

Kerja keras, perjuangan dan kemandirian menjadi falsafah hidup yang

mengalir dalam darahnya.

Sebagai generasi muda yang potensial, kerja keras dan kecerdasan

Andika diwujudkan menjadi karya sosial yang tak ternilai. Salah satu

nya, ia pernah dipercaya dan sukses menjadi Ketua Penyelenggara Obor

Nusantara Provinsi Banten yang digelar dalam rangka memperingati 100

tahun kebangkitan nasional.

Tidak sampai disitu, pengabdian Andika juga tercurah lewat

keterlibatan nya dalam beberapa organisasi, diantaranya; Wakil Ketua

GP ANSOR Provinsi. Banten, Koordinator TAGANA Prov. Banten,

Anggota Bapilu Partai Golkar DPD I Provinsi Banten, Wakil Ketua

Bidang Tenaga Kerja Partai Golkar DPD I Provinsi Banten, Dewan

Pembina HIPMI Provinsi Banten, Ketua Bidang Agribisnis Kelautan dan

13
Pariwisata BPP-HIPMI. Kemudian disamping itu Andika juga dipercaya

menjadi Dewan Pembina Badan Promosi Pariwisata Daerah (BPPD)

Provinsi Banten, Dewan Pembina Gema Ormas MKGR Provinsi Banten,

Dewan Penasehat GP Anshor Provinsi Banten dan Dewan Pembina

Forum Koordinasi Pencegahan Teroris (FKPT) Provinsi Banten. Andika

merupakan pemuda yang aktif berorganisasi, banyak hal yang

dipercayakan kepadanya yakni menjadi Majelis Pemuda Indonesia KNPI

Provinsi Banten, Wakil Ketua Bidang Olah Raga dan Pemuda DPD I

Partai Golkar Provinsi Banten, Wakil Ketua Bidang Organisasi Pengurus

Pusat Cricket Indonesia (PP-PCI, Wakil Sekretaris Jenderal Bidang

Pembangunan Daerah Depinas SOKSI, Ketua Umum Karang Taruna

Provinsi Banten, Wakil Sekretarsi Jenderal DPP Partai Golkar, Sekretaris

Jenderal AMPG dan juga sebagai Pendiri Korps Alumni KNPI.

Kepiawaiannya dalam berorganisasi juga dibuktikan ditingkat

Nasional dengan terpilihnya Andika sebagai Ketua Bidang Perdagangan

Dalam Negeri HIPMI Pusat. Dalam Temu Karya Daerah III Karang

Taruna Provinsi Banten tanggal 10 Juli 2010 di Kota Tangerang Selatan,

Andika Hazrumy terpilih secara aklamasi menjadi Ketua Karang Taruna

Provinsi Banten masa bhakti 2010-2015.

Sukses memimpin organisasi kemasyarakatan sebagai ekspresi

gelora jiwa mudanya tidak lantas membuat Andika mengabaikan cita-cita

pribadinya. Tatanan karir dan bisnisnya sebagai penopang ekonomi terus

dirintis disela-sela kepadatan aktivitas study dan organisasi, dalam hal

14
yang satu ini Andika juga memperkokoh dengan mendirikan dan

memimpin beberapa perusahaan seperti; PT. Andikapradana Utama, PT.

Pelayaran Sinar Ciomas Pratama, dan PT. Ratu Hotel.

Sebagai anak muda yang jiwa nya selalu bergelora, perjalanan karir

Andika Hazrumy tidak berhenti sampai disitu. Sulung dari tiga

bersaudara ini merasa perlu memaksimalkan perannya dalam

memperjuangkan aspirasi dan kepentingan masyarakat Banten,

khususnya generasi muda. Atas dasar pemikiran itulah Andika

memantapkan langkahnya untuk mencalonkan diri menjadi Anggota

DPD RI pada Pemilu 2009 dengan mengusung tagline Saatnya Yang

Muda Mengabdi. Berkat dukungan luas dari masyarakat dan beberapa

organisasi yang digelutinya, Andika Hazrumy berhasil terpilih menjadi

Anggota DPD RI Periode 2009-2014.

Pemilu Tahun 2009 yang lalu merupakan momentum bagi

Generasi Muda untuk tampil dan memegang peran penting dalam

melanjutkan proses pembangunan kesejahteraan rakyat. Tidak hanya

melanjutkan proses yang sudah berjalan, para calon pemimpin muda,

selain memiliki usia muda juga mempunyai pemikiran-pemikiran

konstruktif yang mampu memberikan solusi terhadap berbagai persoalan

bangsa dan negara. Berawal dari karier menjadi Anggota DPD RI Periode

2009-2014, Andika kemudian menjadi Wakil Ketua Panitia Akuntabilitas

Publik (PAP) DPD RI. Kemudian setelah berkarir di DPD RI, Andika

melaju dan mencalonkan diri sebagai Anggota DPR Fraksi Partai Golkar

15
dan berhasil terpilih menjadi anggota DPR RI. Andika menjadi Anggota

Komisi III DPR RI, Anggota BURT DPR RI, Anggota Panja Penegakan

Hukum Komisi III DPR RI, Anggota Panja KUHP Komisi III DPR RI,

Anggota Pansus Merk DPR RI dan Anggota Pansus Tapera DPR RI serta

Anggota Panja Pengawasan Orang Asing DPR RI.

Pemimpin muda yang dibutuhkan adalah pemimpin yang berpihak

dan memperjuangkan kepentingan rakyat kecil, pemimpin yang berkarya

tanpa pamrih pribadi, kelompok, golongan, dan partai politik, pemimpin

yang bersedia untuk melayani dan bukan minta dilayani. Sukses ganda

sudah diraih oleh Andika Hazrumy, yaitu sukses dalam membangun

kekuatan civil society di Banten dan sukses pribadi sebagai entrepreneur

muda. Kini, saatnya Andika mengabdi bagi kepentingan masyarakat

Banten tercinta.

B. Hasil Penelitian

a. Push Marketing

Push Marketing merupakan pemasaran dan penyampaian produk

politik dalam kampanye mulai dari visi-misi pasangan calon, program

kerja, tagline, pesan politik dan track record pasangan calon secara

langsung kepada pemilih atau kostituen. Tahap awal akan membentuk Tim

kampanye, untuk menyaring dan menyusun Tim kampanye sebagai

penggerak untuk menyampaikan produk politik kepada masyarakat luas.

Komposisi atau struktur dari tim kampanye pasangan calon berasal dari

koalisi partai, aktivis dan lain sebagainya.

16
Sebagaimana dijelaskan oleh Juru Bicara Kampanye Pasangan

WH-Andika Bapak Jazuli Abdillah sebagai berikut:

“......Kita masuk pada koalisi dengan partai Golkar. Koalisi


dengan pak Andika. Pak Andika basis kuat di Serang Raya, WH
kuat di Tangerang Raya, Tangsel kabupaten dan kota pak WH
walaupun 60% bobotnya persentase jumlah pemilih. Serang Raya
jumlah pemilih hanya 41%. Jadi untuk susunan tim kampanye yang
pastinya berasal dari partai koalisi pendukung pasangan WH-
Andika. Ada 7 partai yang bergabung untuk mendukung pasang ini
yakni diantaranya; Demokrat, Golkar, Hanura, Gerindra, PKB,
PAN, dan PKS” (Interview pada Hari Rabu Tanggal 29 Maret
2018).

Pembentukan tim kampanye yang disusun oleh pasangan WH-Andika

berasal dari partai pengusung dan koalisi yakni Demokrat, Golkar, Hanura,

Gerindra, PKB, PAN, dan PKS. Hal ini ditambahkan oleh salah satu tim

kampanye pasangan WH-Andika yang menyatakan bahwa Pembentukan

tim kampanye pasangan WH-Andika yakni beberapa dari perwakilan

partai pengusung dan juga orang-orang profesional yang dekat dengan

Wahidin Halim maupun Andika. Sebagaimana diungkapkan oleh Bapak

Iwan sebagai Tim Komunikasi Kampanye WH-Andika sebagai berikut:

“.......Jadi ya, singkatnya mudah sebenarnya untuk membentuk tim


itu, mulai dari perwakilan dari partai pengusung, kemudian dari
orang kepercayaan cagub atau cawagub mau ambil siapapun
terserah. Tapi memang beberapa dari partai pengusung”
(Wawancara pada Hari Senin Tanggal 12 Maret 2018).

Dalam proses pembentukan tim kampanye pasangan WH-Andika

terdapat beberapa perwakilan dari partai pengusung, kemudian elemen-

elemen masyarakat dan juga orang yang profesional dekat dengan

pasangan calon. Setelah pembentukan tim kampanye untuk menyampaikan

17
pesan politik kepada masyarakat luas, tentunya dalam tim tersebut harus

memiliki tugas pokok dan fungsi masing-masing. Susunan tim sukses

pasangan WH-Andika ditetapkan melalui Surat Keputusan Pasangan

Calon Gubernur & Wakil Gubernur Provinsi Banten Periode 2017-2022

Nomor: SKEP-001/WH-AH/IX/2016 tentang Penetapan Organisasi Tim

Kampanye Pasangan Calon Gubernur dan Wakil Gubernur Provinsi

Banten Dr H Wahidin Halim M.Si-H Andika Hazrumy, S.Sos, M.Ap.

Struktur tim kampanye pasangan Wahidin Halim (WH)-Andika

Hazrumy, tim pemenangan dipimpin Ebby Djauharie yang merupakan

Ketua Dewan Pembina DPD Partai Golkar Provinsi Banten. Namun untuk

Ketua Tim Pengarah pasangan WH-Andika dipimpin langsung Ketua

Umum Partai Demokrat, Susilo Bambang Yudhoyono (SBY). Pasangan

WH-Andika didukung tujuh partai politik sebagaimana dijelaskan pada

tabel dibawah ini:

Tabel I
Partai Pengusung dan Pendukung

No. Partai Pengusung dan Pendukung


1. Partai Demokrat
2. Partai Golkar
3. Partai PAN
4. Partai Hanura
5. Partai PKS
6. Partai Gerindra
7. Partai PKB

18
Partai Pengusung juga pendukung pasangan WH-Andika yakni

Partai Golkar, Partai Demokrat, Partai Hanura, PKS, PAN, PKB dan Partai

Gerindra dengan total kursi sebanyak 57 kursi. Setelah koalisi dan

pembentukan tim kampanye dan tim pemenangan pasangan WH-Andika,

semua tim langsung bekerja dan turun ke wilayah-wilayah yang ada di

Banten. Sebagaimana dijelaskan oleh Juru Bicara kampanye Pasangan

WH-Andika Bapak Jazuli Abdillah:

“.......Setelah koalisi dibentuklah tim pemenangan dan tim


kampanye menggunakan sistem koalisi, Golkar, Demokrat,
Gerindra, PAN, PKS, Hanura, PKB koalisi parpol. Dengan ini
kita memanfaatkan 1 jaringan parpol masing-masing bekerja,
kuning, ijo silahkan mereka. itu yang disebut tim koalisi parpol
disitu tim kampanye. Yang nama-namanya ada diserahkan ke
KPU dan diluar itu juga ada. H. Ebby Djauharie Golkar ketua,
Demokrat wakilnya. Diluar itu kita tetap berkombinasi dengan tim
nya pak Andika. Tim relawan yang bekerja di wilayah Serang
Raya, ada konsultannya, terpisah tapi komunikasi terpadu. Itulah
mesin bekerja terus. Parpol tidak terlalu efektif dibanding relawan
dan jaringan. Pengawalan TPS, logistik, isu itu relawan itu.
Makanya pak WH yang kita dorong itu bersih” (Wawancara pada
Hari Rabu Tanggal 29 Maret 2018).

Kemudian dalam tim kampanye memiliki tugas pokok dan fungsi

masing-masing untuk mensukseskan kemenangan pasangan calon WH-

Andika. Terutama bidang logistik harus membutuhkan banyak relawan

untuk melakukan distribusi peralatan kampanye ke berbagai wilayah di

Banten. Sebagaimana diungkapkan oleh Bapak Iwan sebagai Tim

Komunikasi kampanye pasangan WH-Andika sebagai berikut:

19
“......Sebenarnya sieh kalau tim kampanye itu kan kita mengelola
pengorganisasian kampanye ya baik posisinya itu yang sifatnya
itu memobilisasi masa atau masyarakat umum maupun
pemasangan alat-alat kampanye itu dikoordinasikan melalui
sekretariat. Ada kepala sekretariat. Jadi kalau misalnya, rapat
umum di Tangsel atau kampanye lah, outdour atau diluar
gedung. Fungsi-fungsi tim itu pasti akan berfungsi atau berjalan
secara otomatis berarti yang berfungsi disitu adalah tim logistik
dan, tim pengerahan massa, tim media itu kan otomatis, tim
penggalangan. Nah untuk mengkoordinasikannya untuk logistik
yakni atribut itu kan secara fisik ditempatkan di sekretariat tim
pemenangan. Ada di mana, ada di provinsi, ada di kabupaten
kota, tergantung jadi kalau misalnya di kota Tangsel atribut itu
banyak ada ya cukup dan gak usah bawa dari kota. Kalau kurang
ya kita mobilisasi, nah itu kan ada tim nya untuk
mengkoordinasikannya. Semuakan lalu lintasnya di sekretariat.
Nah sekretariat kampanye di provinsi kan ada kepala
sekretariatnya, nah itu yang jadi penanggung jawab kebutuhan.
Mau gak mau kalau misalnya dari komponen masyarakat mau
turun minta ke sekretariat. Kami dari wilayah Tangsel nieh, kami
dari wilayah kota Tangerang, coba cek dulu di kotanya ada gk,
kalau ada ngapain datang-datang ke Serang, ngambil ajh disana
di markas Sekretariat kami di kota Tangerang” (Wawancara pada
Hari Senin Tanggal 12 Maret 2018).
Dalam penyampaian produk politik atau pesan politik secara

langsung kepada pemilih, akan membutuhkan biaya, waktu dan tenaga

yang lebih besar. Tim kampanye bergerak ke lapangan untuk membantu

menyampaikan pesan kepada masyarakat Banten. Dari persiapan logistik,

atribut, peralatan kampanye sudah disediakan di masing-masing kota

sehingga jika ada kegiatan salah satu kota akan mudah untuk kelancaran

acara. Jika logistik dan peralatan kampanye habis pada salah satu kota,

maka dikomunikasikan agar atribut kampanye yang ada di pusat segera

didistribusikan. Sebagaimana dijelaskan oleh Juru Bicara Kampanye

Pasangan WH-Andika Bapak Jazuli Abdillah:

20
“......Struktur resmi ada, struktur tim pasangan WH-Andika. Untuk
logistik mereka datang ke WH Center, ketika ada yang minta
logistik harus masuk dalam pembukuan terlebih dahulu”
(Wawancara pada Hari Rabu Tanggal 29 Maret 2018)

Secara administratif untuk pasangan WH-Andika sudah diatur

sedemikian rupa sehingga tidak terjadi tumpang tindih dalam

pendistribusian logistik atau peralatan kampanye. Kemudian selain waktu,

tenaga, peralatan kampanye yang disiapkan oleh tim kampanye ada hal

yang krusial yakni keuangan selama proses kampanye. Sebagaimana

dijelaskan oleh tim Komunikasi kampanye oleh Bapak Iwan sebagai Tim

Komunikasi WH-Andika sebagai berikut:

“.......Kalau pengeluaran sieh, kalau kita secara administrasi


politik di laporan keuangan kampanye sudah tertera ya,
perencanaan, saya lupa angkanya berapa, tapi kan persoalan
pengeluaran di lapangan terjadi soal pembengkakan kita kan gak
bisa kontrol. Gak satu pun kalau menurut saya di dunia ini atau
di Indonesia ini dalam pilkada linear atau paralel antara laporan
perencanaan dan di lapangan. Itu hanya teknis administratif saja.
Tapi kalau misalnya pengeluaran itu pasti lebih dari yang
sesungguhnya. Saya bisa jamnin itu karena perkiraan-perkiraan
juga bisa meleset” (Wawancara pada Hari Senin Tanggal 12
Maret 2018).

Menurut paparan yang dijelaskan oleh tim komunikasi bahwa biaya yang

digunakan dalam proses kampanye pasangan WH-Andika berbeda antara laporan

perencanaan dengan kondisi dan situasi di lapangan. Karena pengeluaran biaya di

lapangan lebih tinggi dan tak terduga sehingga tidak bisa dikontrol dengan baik.

Sebagaimana dijelaskan oleh Juru Bicara kampanye Pasangan WH-Andika

Bapak Jazuli Abdillah sebagai berikut:

21
“.......Dana awal kampanye pasangan WH–Andika yang
diserahkan ke KPU, sebesar Rp325.100.000. Sedangkan laporan
dana kampanye di lapangan setelah terlaksana kegiatan
kampanye yakni pasangan Wahidin Halim (WH)-Andika Hazrumy
dengan angka Rp5.045.100.000. Untuk rincian dana kampanye
milik WH-Andika bersumber dari anggaran pribadi kedua
kandidat dengan total Rp.3.115.000.000 dan pihak lain
perseorangan sebesar Rp.1.930.100.000. Pasangan WH-Andika
menghabiskan keseluruhan dana kampanye tersebut. Elemen
tersebut, seperti rapat umum, pertemuan terbatas, pertemuan tatap
muka, pembuatan bahan kampanye, jasa manajemen atau
konsultan, alat peraga kampanye, bahan kampanye, jasa
pemasangan dan penurunan alat peraga, dan pemeliharaan”
(Wawancara pada Hari Rabu Tanggal 29 Maret 2018).

Selain biaya kampanye yang disampaikan, fokus utama yang

disampaikan dalam kegiatan kampanye yakni menyampaikan keunggulan

dari pasangan WH-Andika tersebut. Pasangan calon Gubernur dan Wakil

Gubernur Banten Wahidin Halim-Andika Hazrumy meningkatkan

sosialisasi, baik itu sosialisasi langsung di darat maupun melalui

pembangunan isu di udara, seperti media sosial. Sebagaimana

diungkapkan oleh Bapak Iwan sebagai Tim Komunikasi Kampanye

Pasangan WH-Andika sebagai berikut:

“......Yah kalau saya sih waktu itu coba diskusi dengan temen-
temen itu satu yang dikemas itu adalah sosok ini pasangan ini
maksudnya pasangan ideal, pertama secara geopolitik kedua
orang ini mewakili wilayah, timur dan barat antara Tangerang
dan Serang. Misal Serang ada pak Andika dan Tangerang ada pak
WH, dari sisi umur keduanya ada yang senior ada junior. Ada
yang punya pengalaman dan yang mungkin harus banyak belajar
dengan yang sudah pengalaman, dalam hal ini pak Andika pas
kebetulan cawagub ya harus banyak belajar dengan pak WH. Nah
ketiganya tentu berbicara pengalaman, kapasitas, kapasitas itu ya
tentu saja, mungkin pak WH lebih berpengalaman, dua kali
walikota di eksekutif ya. Meskipun pak Andika 2 kali di legislatif,
pak WH di legislatif baru sekali. Nah dari situ bisa saling mengisi
tetapi saya sih berkeyakinan karena beliau sudah di eksekutif

22
sudah pengalaman ini yang kemudian selalu kita jual, bahwa
pengalaman inilah yang menjadi pilihan ideal masyarakat.
Kemudian berikutnya adalah bahwa pak WH itu adalah sosok
yang bersih, berintegritas, meskipun orang banyak yang
menganggap bahwa Andika itu adalah representasi dari dinasti
Atut. Tetapikan kita ingin mencoba menghadirkan pak WH ini
adalah sosok yang bersih dan kita buktikan ke masyarakat bahwa
apa yang kemudian dicibirkan negatif kepada Andika. Kita ingin
tepis jauh-jauh. Kita mencoba mengkomunikasikan kepada
masyarakat dengan baik-baik bahwa sosok Andika itu berbedalah
dengan ibunya. Kita ingin menghadirkan seperti itu dan itu
tantangan tersendiri. Dan kita berharap dari pak WH pak
Andikanya banyak belajar tentang bagaiman cara mengelola
pemerintahan yang baik, bersih dan transparan. Kemudian
berikutnya adalah secara fisik, bicara secara fisik mungkin pak
WH secara senior sudah banya keterbatasan, dari fisik, artinya
tidak seenergik Andika. Inikan saling mengimabangi. Artinya
mengimbangi kan nanti mempengaruhi ke proses-proses kerja
pemerintahan. Lima hal tersebut menurut saya menjadi salah satu
hal modal kita untuk bisa mengkomunikasikan dengan baik kepada
masyarakat. Bahwa sosok yang kami jual ke masyarakat itu ya
sosok yang ideal. Dan mudah-mudahan bisa diterima dengan baik
oleh masyarakat” (Wawancara pada Hari Senin Tanggal 12 Maret
2018).
Menurutnya, pasangan WH-Andika memiliki kekuatan secara

geopolitik, WH memiliki elektabilitas yang tinggi diwilayah Tangerang

Raya, karena dikenal sebagai tokoh pembangunan semasa jadi walikota

dua periode di Kota Tangerang. Sementara Andika Hazrumy dikenal

sebagai sosok pemuda berprestasi baik secara organisasi maupun

kiprahnya di politik, sehingga menurutnya, nama Andika sudah tidak asing

lagi, terutama di wilayah Banten Barat. Pasangan WH-Andika merupakan

pasangan ideal yang mewakili masyarakat Banten bagian Barat dan Timur.

Kemudian dalam hal ini track record masing-masing ada pada wilayah

eksekutif dan legislatif. Wahidin Halim sebagai senior yang sudah banyak

pengalaman dalam hal kepemimpinan berbeda dengan Andika yang masih

23
minim pengalaman di eksekutif. Kemudian harapannya Andika bisa

banyak belajar terkait pengelolaan pemerintah yang baik, bersih dan

transparan. Selain itu, tim kampanye mencoba mengkomunikasikan

kepada masyarakat Banten bahwa Andika sangat jauh berbeda dengan

ibunya Ratu Atut Chosiyah. Selain track record yang dipaparkan oleh tim

komunikasi WH-Andika, ada hal yang penting untuk kemenangan

pasangan calon tersebut. Pesan politik merupakan hal yang penting untuk

kemenangan pasangan calon. Sebagaimana diungkapkan oleh Bapak Iwan

sebagai Tim Komunikasi WH-Andika sebagai berikut:

“......Kalau kita bicara pesan politik kan pada saat itu adalah
perubahan Banten. Sekarang masyarakat belum mendapat
pelayanan publik yang baik, pelayanan kesehatan, pendidikan dan
pemerataan pembangunan keadilan. Dalam pidato kampanyenya,
Wahidin menegaskan soal komitmen untuk melawan kemiskinan
dan pengangguran. Dia juga berjanji akan mengeluarkan
program-program bermanfaat untuk masyarakat Banten. Kita
bebaskan biaya kesehatan, pendidikan, bangun jalan yang
berkualitas. Kita ingin derajat masyarakat kita dengan
semangat akhlakul karimah dan jadikan bumi Banten yang damai,
Banten harus berubah karena zaman yang sebelumya, zaman Atut,
Rano yang terakhir itu kan banyak persoalan lah. Ada OTT zaman
pak Gubernur sebelumnya. Nah ini yang kita janjikan perubahan,
bagaimana Banten ini berubah, berubah menjadi image yang
tadinya provinsi korup menjadi yang tidak korup, berubah menjadi
provinsi yang tidak maju sebelumnya jadi maju infrastrukturnya,
daerah yang tadinya tingkat kemiskinan nya itu masih tinggi,
menjadi tingkat kemiskinan nya berkurang. Perubahan-perubahan
seperti itulah yang kita harapkan jadi tantangan-tantangan ini
berat, nah kaitannya dengan apa yang disampaikan dengan yang
tadi awal saya bicara tentang kalau membicarakan tentang
kemiskinan kan pasti kesehatan dan pendidikan terlebih dahulu
yang kita prioritaskan. Pendidikan gratis, kesehatan gratis dan
infrastruktur kita realisasikan. Karena itu yang memacu

24
perekonomian” (Wawancara pada Hari Senin Tanggal 12 Maret
2018).

Tagline dan pesan politik yang disampaikan kepada masyarakat

luas yakni terkait dengan perubahan. Alasan mengambil pesan politik

perubahan karena melihat dari kepemimpinan dua periode lalu yang

semraut dan banyak persoalan sehingga jauh dari kata kesejahteraan

masyarakat. Dan ingin merubah image masyarakat yang menganggap dan

menjustifikasi bahwa pemerintahan Banten merupakan provinsi yang

korup. Kemudian infrastruktur yang tidak mengalami kemajuan dari masa

ke masa. Selain itu yakni tingkat kemiskinan yang masih tinggi. Tiga hal

tersebut ingin dibenahi oleh pasangan calon ini sehingga mengalami

perubahan yang lebih baik. Penyampaian pesan politik pasangan WH-

Andika harus memiliki target yang jelas sehingga pesan tersebut tersebar

di masyarakat luas. Oleh karena itu pasangan WH-Andika melakukan

pembagian wilayah untuk melakukan kampanye langsung kepada

masyarakat. Sebagaimana dijelaskan oleh Juru Bicara kampanye Pasangan

WH-Andika Bapak Jazuli Abdillah sebagai berikut:

“......Untuk memaksimalkan waktu kampanye yang hanya 105 hari,


Ketua Tim Pemenangan pasangan Wahidin Halim dan Andika
Hazrumy membagi wilayah sosialisasi bagi calon gubernur dan
wakilnya serta partai koalisi agar lebih menyeluruh melakukan
pengenalan dan penyampaian visi misi dan program kepada
masyarakat. Menurutnya hal tersebut sebagai salah satu strategi
pasangan WH–Andika agar lebih massif menyampaikan visi dan
misi serta program-program yang ditawarkan kepada masyarakat
pemilih Banten dengan waktu kampanye yang dirasa sedikit.
Dengan pola kampanye bagi wilayah tersebut dalam satu hari
Wahidin Halim dan Andika Hazrumy bisa melakukan kegiatan

25
sosialisasi dan tatap muka dengan konstituen di empat tempat
yang berbeda. Untuk pembagian wilayah kegiatan kampanye,
calon gubernur Wahidin Halim melakukan kegiatan sosialisasi di
wilayah Tangerang Raya yaitu Kabupaten dan Kota Tangerang
serta Kota Tangerang Selatan, sementara Andika di wilayah Barat
Banten. Pak Wahidin di Tangerang Raya, kalau Pak Andika di
Kabupaten Serang, Kabupaten Pandeglang dan Lebak, Kota
Cilegon dan Kota Serang juga, tapi kalau di daerah pemilihan
yang dominan mereka bisa melakukan crossing, misalnya Pak WH
ke Pandeglang atau Pak Andika yang ke Tangerang” (Wawancara
pada Hari Rabu Tanggal 29 Maret 2018).

Kampanye langsung atau bisa disebut dengan strategi darat yakni

datang langsung melakukan komunikasi dengan masyarakat. Namun

strategi darat yang dilakukan oleh pasangan WH-Andika belum begitu

maksimal karena belum semua undangan dapat dipenuhi. Sebagaimana

dijelaskan oleh Juru Bicara Kampanye Pasangan WH-Andika Bapak Jazuli

Abdillah sebagai berikut:

“......Kemudian diluar itu ada strategi darat yang memang belum


tersistematis dan belum terukur yaitu memenuhi kebutuhan
undangan-undangan. Misalnya; kondangan arisan, maulud nabi,
isra mi’raj, pertemuan, wah itu luar biasa. Makanya dibuat
standar oleh beliau, pertemuan itu minimal 4 titik dan maksimal 8
titik setiap hari. Jadi titik tersebut kita yang ngontrol, dari pagi
apapun itu apa nengokin orang sakit, makan di warteg, kongkow
itu udah masuk titik. Itu ada target sekian titik. Undangan majlis
ta’lim, yayasan pesantren, itu adalah tim administratif yang
mengatur jadwal. Mengatur bawa apa nanti kesana, menulisi
nomor hp nya, menulis datanya, setiap tempat dikunjungin ada 1
atau 2 orang yang aktif nah itu agen kita. Kita ambil tuh dan
tanya apa responnya sieh ketika pak WH dateng. Selebih nya
kunjungan-kunjungan itu adalah inisiatif kita, kita yang
merancang, kita harus kemana ini, bukan permintaan. Pertemuan
berbasis inisiatif bukan permintaan. Nah ini dilihat dari survey
juga, wilayah sana bapak belum dikenal nah langsung kesana, apa

26
acaranya, momentnya kita gelar, apa nama giatnya. Dibuat itu
tehnis sama teman-teman diwilayah tersebut. Kunjungan apakah
dia mengundang, apakah lomba, gerak jalan. Jadikan kita punya
itu dimana yang harus dikunjungi dipandu. Masyarakat dimana
yang butuh gerak jalan ya gerak jalan, di mesjid disana ulama ya
ulama, pemuda ya pemuda, itu kunjungan disusun secara
sistematis. Dan berapa orang disana yang hadir, berapa jam,
bawa apa kesana, ngomong apa dan setelah pulang kita mau kasih
apa. Apakah mobil, jam tangan, hp, stiker, kalender, souvenir ibu-
ibu, kunjungan. Kita siapin. Ada administrasinya yang siapin
logistik. Nanti kan butuh armada untuk bawanya, butuh mobil,
dll” (Wawancara pada Hari Rabu Tanggal 29 Maret 2018).

Kampanye langsung dan tidak langsung sudah didesain sedemikian

rupa untuk mempengaruhi publik agar memilih pasangan WH-Andika.

Ada kampanye kreatif yang dimunculkan oleh wakil pasangan calon

Andika yakni video kampanye kreatif dalam bentuk “Mannequin

Challenge”. Di Provinsi Banten, ‘Mannequin Challenge’ bahkan dibuat

saat Calon Wakil Gubernur Banten Andika Hazrumy melakukan

kampanye tatap muka dengan masyarakat. Pendamping dari Calon

Gubernur Banten Wahidin Halim ini memang aktif membuat bentuk-

bentuk kampanye kreatif. Namun video kampanye kreatif dalam bentuk

‘Mannequin Challenge’ yang dibuat tim media pasangan Wahidin Halim-

Andika Hazrumy (WH-Andika) kali ini, menjadi ide yang menarik, dari

sekian banyak kampanye Pilkada Banten 2017 yang tersebar di media

sosial.

27
b. Pull Marketing

Pull Marketing merupakan penyampaian pesan politik atau produk

politik dalam kampanye mulai dari visi-misi, program kerja, jargon atau

tagline, produk unggulan melalui media massa, cetak, luar ruang, mobile

phone, internet. Cara ini merupakan mirip strategi serangan udara karena

mampu memborbardir pesan secara luas dan bersamaa diterima oleh

khalayak masyarakat. Media online yang digunakan untuk proses

kampanye dan penyampaian pesan politik pasangan WH-Andika yakni

media sosial Instagram, Facebook dll. Sebagaimana diungkapkan oleh

Bapak Iwan sebagai Tim Komunikasi Kampanye Pasangan WH-Andika

sebagai berikut:

“......Media online, kalau kita secara formal sebenarnya gak


begitu banyak belanja media online, belanja iklan dalam hal itu
ya, karena model pak WH-Andika itu kan sebenarnya sudah lebih
populer jadi saya kurang tau persis kalau bicara misalnya belanja
media online. Karena ada yang menangani sendiri tetapi saya
pada saat itu kelihatanya tidak begitu banyak untuk belanja media
online atau media cetak. Kan biasanya kalau yang lain itu kan
banyak belanjanya ampe milyaran. Kalau untuk akun media sosial
Facebook, Instagram sama kaya calon lain, kami juga pake”
(Wawancara pada Hari Senin Tanggal 12 Maret 2018).

Media online yang digunakan untuk pemenangan dan sosialisasi

pasangan calon khususnya dalam belanja iklan tidak begitu banyak.

Alasan tersebut diungkapkan oleh tim komunikasi karena pasangan WH-

Andika sudah cukup populer di masyarakat Banten. Jadi tidak begitu

menggunakan media online dalam hal periklanan untuk publisitas

pasangan calon. Begitupun dengan media cetak untuk publisitas tidak

28
terlalu signifikan dibanding dengan pasangan calon incumbent. Karena

media sosial hanya digunakan kelompok-kelompok pemenangan pasangan

WH-Andika.

Kemudian hal ini ditambahkan oleh juru bicara pasangan WH-

Andika. Sebagaimana dijelaskan oleh Juru Bicara Pasangan WH-Andika

Bapak Jazuli Abdillah sebagai berikut:

“......Sehingga habis itu masuk ke wilayah teknis ada strategi


udara dan ada strategi darat. Nah maka dimulailah beliau dari
strategi udara dengan memanfaatkan teknologi informasi, medsos
dan lain-lain instagram, facebook, youtube dan lain-lain. Disitu
sudah ada relawan yang basicnya IT, aplikasi, sistem jadi Buzzer
dan lain-lain. Nah itu yang bekerja untuk semacem membangun
brand image, mensosialisasikan, membranding itu udara ada tim
nya sendiri. Karena kan ini kemampuan kehebatan dan
keberhasilan sosok gubernur ini harus diketahui oleh masyarakat
Banten. Bagaimana caranya melalui youtube, segala macam
medsos. Menjelang perhelatan Pilgub Banten 2017, berbagai
strategi dan taktik sosialisasi dan pemenangan para bakal calon
Gubernur dan Wakil Gubernur telah dilakukan oleh masing-
masing pendukung dan tim sukses. Salah satu metode yang
digunakan adalah sosialisasi lewat udara seperti kampanye di
media sosial (Medsos). Para pemerhati dan aktivis media sosial
menilai bahwa metode kampanye atau sosialisasi lewat medsos
yang dilakukan oleh para pendukung H. Wahidin Halim (WH)
telah mendominasi pemberitaan positif, baik di facebook, youtube,
maupun di media online. Keunggulan pertama adalah banyaknya
jumlah akun aktif yang dimiliki pendukung WH di facebook, seperti
Relawan Perubahan Banten, Ayo Bangun Banten, Gerakan
Perubahan Banten, Relawan Banten Baru, Relawan Wahidin
Halim, Pejuang Tangguh, Kawan WH, Kiprah WH, Keluarga WH,
Baraya WH, Sobat WH dan ditambah akun-akun pribadi yang
aktif. Mereka tidak berkutat hanya dengan satu aplikasi media
sosial saja, tapi menyebar ke Twitter, YouTube, blog, dan
sejenisnya” (Wawancara pada Hari Rabu Tanggal 29 Maret 2018).
Kampanye secara tidak langsung dengan strategi udara

memanfaatkan media sosial. Banyak akun media sosial yang digunakan

29
untuk menaikkan publikasi pasangan calon serta menaikkan citranya.

Sebagaimana dijelaskan oleh Juru Bicara kampanye Pasangan WH-Andika

Bapak Jazuli Abdillah:

“......Jadi tidak mempan misalnya isu dinasti, apalagi ketika publik


diangkat kasus KPK Rano Karno gitu. Itukan isunya. Itu di medsos
ramai. Apalagi kita dibandingan dengan pak WH nya
penghargaan anti korupsi, keuangan terbaik se Indonesia dulu,
dengan bla bla. Orang brandnya pak WH, kinerjanya bagus. Udah
pengalamannya di kota dua periode, kesehatan, pendidikan itu
yang dibrand terus menerus. Incumbent dengan segala lobang-
lobangnya. diujung ya tetep berjalan pengurus dengan pola
kampanye resmi yang di KPU. Pola kampanye terstruktur,
incumbent dia kemudian ada nanti. Akhirnya pemilihan kemudian
dengan hasil yang berbeda tipis padahal kalau dilihat 70-80 rb ya
banyak gitu kan. Hampir 100 rb . itupun banyak yang gak ke TPS,
golput. Unik 8 kota kabupaten kita hanya menang di dua wilayah.
Ya kan Serang dan Tangerang. Tapi kumulatif semuanya WH
menang” (Wawancara pada Hari Rabu Tanggal 29 Maret 2018).
Track record yang sudah diraih oleh Wahidin Halim dipublikasi ke

media sosial agar masyarakat Banten mengetahui hasil kerja selama ini.

Media sosial yang digunakan yakni media sosial Facebook, Instagram dan

lain sebagainya. Sebagaimana diungkapkan oleh Tim Komunikasi

kampanye Pasangan WH-Andika Bapak Iwan sebagai berikut:

“......Kalau untuk penggunaan media sosial, Instagram, Facebook,


twitter masing-masing pasang punya. Contoh misalnya kaya pak
Andika punya loyalizer, ada mesengger, wabelu, nah kemudian
pak WH juga ada sieh yang mensosialisasikan kepada masyarakat.
Kemudian ada portal yang kerja sama yang memberitakan
aktivitas beliau” (Wawancara pada Hari Senin Tanggal 12 Maret
2018).
Media yang digunakan dalam proses penyampaian pesan politik

pasangan calon yakni media sosial Instagram, Facebook dan Twitter.

Selain pasangan calon yang menggunakan, ada kelompok-kelompok

30
pendukung juga membuat akun media sosial untuk publikasi segala

kegiatan yang berkaitan dengan peningkatan elektabilitas pasangan calon.

Kemudian untuk belanja iklan dalam hal pengenalan pasangan calon

kepada masyarakat Banten juga tidak terlau signifikan. Sebagaimana

diungkapkan oleh Tim Komunikasi kampanye Pasangan WH-Andika

Bapak Iwan sebagai berikut:

“.......Jadi sebenarnya kalau untuk media online sieh kita gak


terlalu banyak banget belanja terkait dengan iklan. Karena yang
media ini posisinya kan, saya pada waktu itu ditawarin untuk
belanja iklan media tertentu tapi besar sekali dananya. Dan itu
gak mau karena terlalu besar, bedanya zaman sebelum-
sebelumnya, itu kan tidak masuk akal. Memang media kalau saat
itu memang mintanya tinggi, maksudnya ya kita berjalan sesuai
dengan kondisi ajh. Jadi sebenarnya menurut saya dibanding
incumbent tim WH-Andika jauh mungkin logistiknya. Kalau
incumbent kan jelas semua bisa dimobilisasi semua potensi
dimobilisasi. Kalau kita ini kan penantang” (Wawancara pada
Hari Senin Tanggal 12 Maret 2018).
Belanja iklan pada media online hanya sedikit karena pada waktu

itu ada salah satu media yang menawarkan untuk periklanan dengan harga

yang fantastis. Jadi, pasangan calon beserta tim kampanye memutuskan

untuk tidak mengambil tawaran tersebut. Karena pertimbangan dana yang

sangat besar dan alasan lain segmen masyarakat Banten untuk baca iklan

di media masih sangat terbatas. Sebagaimana diungkapkan oleh Bapak

Iwan sebagai Tim Komunikasi WH-Andika sebagai berikut:

“.......Sebenarnya kalau menurut saya sieh, segmen masyarakat


Banten untuk baca iklan di media masih sangat terbatas dan belum
terlalu signifikan untuk mempengaruhi keterpilihan calon itu,
walaupun sudah melek teknologi tapi masih ya terbatas,
bagaimana coba kita belajar dari kasus periode keduanya Airin,
di media di bombardir tapi ternyata tidak habis tuh di bilik suara,

31
jadi saya belum tau angka statistik di Banten ya koran pembaca
media online dan pembaca yang lainnya kaitannya dengan berita
politik yang kemudian itu mempengaruhi. Saya belum baca
statistiknya, berapanya. Tapi yang jelas menurut saya tidak
berpengaruh secara signifikan. Nah terhadap apa namanya proses
keterpilihannya WH- Andika pada saat itu, makanya kita gak
terlalu banyak pake iklan jor joran. Karna kan sudah mengetahui
secara psikologi kondisi masyarakat kita, agregat nya itu masih
bisa terukurlah. Sistematis dan masif. Gak ada kemaren, parsial
ajh baik lawan maupun penantang. Jadi gak ada, misalnya isu
dinasti secara masif, gak da. Biasa ajh. Karna mungkin masing-
masing menjaga kondusifitas. Karena mungkin bicara tentang
kasus seperti itu, zaman terakhir Rano ajh kan OTT. Waktu itu
direktur BJB dan anggota DPRD. Jadi semuanya cari aman, itulah
di Grass root lah, disimbol-simbol masa. gak mungkin main di
udara susah, masing-masing dikeluarin jurus ini yang ini sudah
siap masing-masing” (Wawancara pada Hari Senin Tanggal 12
Maret 2018).
Selain itu, untuk meningkatkan popularitas di mata masyarakat

Banten, pasangan WH-Andika menghadiri acara-acara biasa, luar biasa,

pihak ketiga dan pemanfaatan media untuk publikasi acara tersebut.

Sebagaimana diungkapkan oleh Bapak Iwan sebagai Tim Komunikasi

WH-Andika sebagai berikut:

“.....Yang jelas sebenarnya itu otomotis pasti ada, itu termasuk


salah satu tepat saran, karna apa harus cepat tanggap dan hal ini
penting ya, tapi untuk momentum apanya saya udah lupa”
(Wawancara pada Hari Senin Tanggal 12 Maret 2018).
Mengunjungi kejadian biasa, luar biasa dan undangan pihak ketiga

untuk peresmian sesuatu merupakan satu hal yang menjadi sasaran.

Tujuannya yakni untuk meningkatkan popularitas dan elektabilitas

pasangan calon WH-Andika.

32
c. Pass Marketing

Pass political marketing merupakan penyampaian pesan politik

atau produk politik pada kampanye mulai dari visi-misi, program kerja,

jargon atau tagline kemudian program unggulan dengan memanfaatkan

tokoh-tokoh masyarakat atau elit lokal juga organisasi suatu daerah.

Sebagaimana diungkapkan oleh Bapak Iwan sebagai Tim Komunikasi

WH-Andika sebagai berikut:

“.....Penting ya, kalau namanya di teori politik namnya opinion


leader ya, opinion leader itu kan orang-orang yang kita percaya,
yang dengan simpatinya, pengaruhnya, kedudukannya, dengan
jabatannya, dengan karismanya, menyampaikan statement dukung
langsung atau tidak langsung itu kan merupakan bagian yang tak
terpisahkan dari strategi kampanye politik nya kita kan gitu. Jadi
kaya model tokoh ulama, misalnya kaya kalau pak WH itu kan
dekat dengan betul dengan kiyai Abya Dimyati ya, nah itukan
ribuan jamaah kan beliau. Ketika saatnya beliau hadir saja untuk
acara istighosah atau acara haulnya pada saat itu atau datang
kerumah dan ikut pengajian, dengan penerimaannya yang sangat
luar biasa saja oleh kiyai yang masyhur tersebut di Banten itu
kesannya kan sudah luar biasa. Nah itu kan penting ya opinion
leader, menyampaikan secara lisan atau tidak itukan otomatis
jelas mempengaruhi” (Wawancara pada Hari Senin Tanggal 12
Maret 2018).
Opinion leader merupakan orang-orang yang dipercaya, memiliki

jabatan dan kedudukan sehingga bisa mempengaruhi warga Banten.

Opinion leader atau tokoh masyarakat sangat penting untuk kemenangan

pasangan calon. Karena melalui tokoh masyarakat tersebut warga bisa

dipengaruhi sesuai tujuan yang sudah ditetapkan. Opinion leader

menyampaikan statement dukungan terhadap pasangan calon langsung

ataupun tidak langsung sudah mempengaruhi masyarakat. Pasangan calon

WH-Andika yakni dekat dengan ulama Abuya Dimyati yang memiliki

33
ribuan jamaah. Ketika ulama tersebut hadir dalam sebuah acara istighosah

atau haul itu kesannya sangat luar biasa. Kemudian selain itu pasangan

calon ini juga memiliki juru kampanye tokoh nasional. Sebagaimana

diungkapkan oleh Bapak Iwan sebagai Tim Komunikasi WH-Andika

sebagai berikut:

“.....Tokoh nasional, ya pada saat itukan Idrus Marham juga ya,


dihadiri oleh para tokoh nasional Sekjend DPP Demokrat Edi
Baskoro Yudhoyono, Ketua Harian DPP Golkar Nurdin Halid,
Ketua Umum PAN yang juga Ketua MPR Zulkifli Hasan, Ketua
DPP PKS Jazuli Juwaeni, Setya Novanto Ketua Umum Golkar dan
Ketua DPR-RI, Presiden Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Sohibul
iman, Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Muhaimin
Iskandar, Ketua Umum Partai Hanura Oesman Sapta, dan
sejumlah tokoh lainnya seperti Prabowo Subianto yang juga Ketua
Umum partai Gerindra serta tokoh nasional lainnya dari partai
pengusung. tokoh-tokoh nasionalkan itu ibaratnya tim kampanye
nasional yang turun pada saat pilkada. Jadi sudah otomatis
sajalah itu ya. Nanti bisa dieksplorasi” (Wawancara pada Hari
Senin Tanggal 12 Maret 2018).

Salah satu tokoh nasional sebagai juru kampanye pasangan calon

WH-Andika yakni Idrus Marham. Idrus Marham merupakan salah satu

petinggi dewan pimpinan pusat partai Golkar. Kemudian selain itu yang

menjadi juru kampane Sekjend DPP Demokrat Edi Baskoro Yudhoyono,

Ketua Harian DPP Golkar Nurdin Halid, Ketua Umum PAN yang juga

Ketua MPR Zulkifli Hasan, Ketua DPP PKS Jazuli Juwaeni, Setya

Novanto Ketua Umum Golkar dan Ketua DPR-RI, Presiden Partai

Keadilan Sejahtera (PKS) Sohibul iman, Ketua Umum Partai Kebangkitan

Bangsa (PKB) Muhaimin Iskandar, Ketua Umum Partai Hanura Oesman

Sapta, dan sejumlah tokoh lainnya seperti Prabowo Subianto yang juga

34
Ketua Umum partai Gerindra serta tokoh nasional lainnya dari partai

pengusung. Kemudian disamping itu, pasangan calon dan tim kampanye

mengerahkan organisasi untuk mempengaruhi khalayak. Sebagaimana

diungkapkan oleh Bapak Iwan sebagai Tim Komunikasi WH-Andika

sebagai berikut:

“......Sebenarnya kalau posisi organisasi-organisasi kan mereka


yang punya simpati, dan cocok dengan visi misi pasangan ini
maka tentu saja, mendukung. Banyak sebenarnya organisasi yang
mendukung, lupa kurang tau. Tapi kalau misalnya bicara tentang
organisasinya adalah parpol otomatis dan jaringannya. Jaringan
parpolkan otomatis yang meraka punyai ya, baik itu organisasi ke
masyarakatannya nya, maupun kepemudaannya, organisasi
wanitanya, organisasi yang lain yang memang dibentuk baik pada
saat pemenangan maupun dibentuk sudah sejak lama, permanen
maupun yang belum permanen” (Wawancara pada Hari Senin
Tanggal 12 Maret 2018).
Banyak organisasi yang mendukung visi misi pasangan WH-

Andika dan siap mensosialisasikan kepada masyarakat luas. Organisasi

yang berjumlah 187 yang telah menyatakan diri mendukung WH-Andika

pada Pilgub Banten 2017 dan terhimpun dalam Forum Relawan Banten

Bersatu. Diantaranya; Himpunan Pengusaha Serang Timur, Loyalizer

Andika Hazrumy, Gerakan Militan Yayan (GERILYA), SAMS Banten

(sahabatandika_mediasupporting), Kawan Wahidin Halim, Karang Taruna

Banten, Gerakan Rabu Biru, Pemuda Pancasila Tangerang Raya,

Perwakilan Buruh se Provinisi Banten, Aliansi Relawan Wahidin Andika

(ARWAN), WHNetwork, Banten Development Association (Bedas,

Relawan Senopati, Aliansi Relawan Wahidin Andika (ARWAN), Forum

Relawan Banten Bersatu, Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia (KSPI).

35
Juru kampanye mulai dari tokoh lokal sampai pada tokoh nasional

yang menduduki jabatan penting pada partai politik. Kemudian pasangan

calon juga dibantu oleh organisasi sayap partai, kemudian organisasi yang

pro terhadap visi misi pasangan calon. Disamping itu, tokoh lokal maupun

nasional pasti membawa pesan politik yang sangat penting terkait dengan

pasangan calon. Ada beberapa Isu yang dipakai oleh tokoh lokal untuk

mempersuasi masyarakat disekitarnya. Sebagaimana diungkapkan oleh

Bapak Iwan sebagai Tim Komunikasi WH-Andika sebagai berikut:

“.....Isu yang dipakai, kalau kita posisinya mendapatkan tantangan


itu kan membuat jawaban agar pasangan ini posisinya itu
membawa perubahan, nah membawa perubahan itu otomatis
menciptakan pemerintahan yang lebih baik, dari stigma-stigma
yang jelek itu, otomatis memarketingkannya itu adalah bagaimana
kemudian kita posisinya itu bisa memakai pola crossing. Contoh,
kepada misalnya saya dengan pak jazuli mulai dekat pada saat
itu, sebelumnya enggak. Karena saya berada di tim nya pak
andika, pak jazuli di tim pak WH. Dua orang ini kan gak ketemu,
jadi saya masuk dan bagaimana caranya mengkomunikasikan ke
beberapa jaringan pak WH. Saya yang menyampaikan kemudian
pak Jazuli yang menyampaikan ke jaringan kita. Kan ada pesan
kalau pak WH itu begini, begini, ya macem-macem lah, kita juga
dikesankan bahwa pak Andika itu begini-begini, nah bagimana
caranya kita agar lebih efektif ya kita crossing, bagaimana
meyakinkan ke publik “oh enggak ko”. Kita bisa meyakinkan
masyarakat. Ada posisi Andika dengan lain saya akan milih.
Pertanyaan ini harus kita jawab betul bagaimana caranya,
otomatis ya tentu saja kita selalu apa namanya membangun kesan
bahwa memang terutama dari pihak kami misalnya Andika bahwa
Andika itu adalah tokoh muda reformis, tokoh muda yang memang
pintar, energik dan dia belajar tentang pemerintahan dan dia
cocok dengan pak WH. Jadi itu harus kita pisahkan betul dengan
kasus-kasus sebelumnya. Yang menyangkut ibunya dan
mamangnya. Dan itu kemudian kita komunikasikan dengan baik.
Ya adapun pro kontra pasti adalah ya, di kita ajh internal tidak
semua mendukung kalau Andika dengan WH. Tapi ini kan
kebutuhan politik, kalau kebutuhan politik itu kita punya hajat
bersama, menang gak sih berdua ini kalau kita dorong. Kalau kita

36
gak dorong-dorong bagaimana. Oleh karena itu strategi kita
crossing ke segmen-segmen kritis terutama ya, tapi kalau segmen-
segmen awam sih relatif tidak begitu apa namanya menjadi efek
seperti ini tapi kalau level kritis untuk masyarakat Tangsel itu,
saya banyak diskusi dengan kawan-kawan aktivis gitu ya. Kita
jelaskan ini begini tentang Andika, karena kan saya dari sejak
DPD dampingin Andika, DPD RI kemudian DPR dampingi
Andika, dua periode saya. Jadi saya tau, jadi kalau orang bicara
begini-begini saya bisa komunikasikan, saya bisa luruskan karena
saya berkewajiban kan disitu untuk apa namanya meluruskan
barangkali emang persepsinya itu harus lurus. Kan selama ini
persepsinya politik. Namanya politik gol nya menang, kalau tidak
melanggar hukum dan peraturan undang-undang itu kita bisa
lakukan” (Wawancara pada Hari Senin Tanggal 12 Maret 2018).
Tugas tim kampanye dan pemenangan yakni meluruskan

propaganda hitam yang ditujukan kepada pasangan calon. Pertanyaan

negatif terkait pasangan calon harus diluruskan oleh tim pemenangan

pasangan calon. Dan kemudian tim pemenangan harus memberikan kesan

yang baik seperti Andika adalah tokoh muda reformis, tokoh muda yang

memang pintar, energik dan bisa belajar tentang pemerintahan dengan

WH. Kemudian strategi crossing ke segmen-segmen kritis terutama daerah

Tangsel. Aktivis yang banyak diskusi dengan tim kampanye yakni

masyarakat Tangsel.

d. Faktor pendukung dan penghambat dalam kampanye Pilkada

Banten 2017

a. Faktor-faktor Pendukung

Faktor pendukung selama kampanye pasangan Wahidin Halim-

Andika yakni sebagai berikut: Partai pengusung dan pendukung solid

dan bekerjasama untuk mensosialisasikan pasangan tersebut.

Kemudian juga relawan yang bergabung dengan pasangan WH-

37
Andika bersama-sama turun ke masyarakat untuk menawarkan

program unggulan pada saat kampanye berlangsung. Penggunaan

media sosial yang sistematis sehingga mewujudkan konten-konten

yang menarik. Juru kampanye mulai dari tokoh nasional, ulama dan

tokoh lokal solid untuk memenangkan pasangan calon khususnya

dalam kampanye akbar.

b. Faktor-faktor penghambat

Pada kampanye WH-Andika, Andika dipersepsikan seperti Ibu nya

yang tersandung kasus korupsi. Opini tersebut disebarkan kepada

masyarakat luas. Kemudian Andika juga dipersepsikan anak yang

terlibat korupsi yang dilakukan ibunya Ratu Atut Chosiyah.

e. Analisis dan Pembahasan

a. Push Marketing

Push Marketing merupakan pemasaran dan penyampaian produk

politik mulai dari visi-misi pasangan calon, program kerja, tagline, pesan

politik dan track record pasangan calon langsung kepada pemilih atau

kostituen. Tahap awal akan membentuk tim kampanye, untuk menyaring

dan menyusunnya sebagai penggerak untuk menyampaikan produk politik

kepada masyarakat luas. Komposisi atau struktur dari tim kampanye

pasangan calon berasal dari koalisi partai, aktivis dan lain sebagainya.

Pembentukan tim kampanye yang disusun oleh pasangan WH-Andika

berasal dari partai pengusung dan koalisi yakni Demokrat, Golkar, Hanura,

Gerindra, PKB, PAN, dan PKS. Kemudian selain itu, Pembentukan tim

38
kampanye pasangan WH-Andika yakni beberapa dari perwakilan partai

pengusung, elemen-elemen masyarakat dan juga orang-orang profesional

yang dekat dengan Wahidin Halim maupun Andika.

Setelah pembentukan tim kampanye untuk menyampaikan pesan

politik kepada masyarakat luas, tentunya dalam tim tersebut harus

memiliki tugas pokok dan fungsi masing-masing. Susunan tim sukses

pasangan WH-Andika ditetapkan melalui Surat Keputusan Pasangan

Calon Gubernur & Wakil Gubernur Provinsi Banten Periode 2017-2022

Nomor: SKEP-001/WH-AH/IX/2016 tentang Penetapan Organisasi Tim

Kampanye Pasangan Calon Gubernur dan Wakil Gubernur Provinsi

Banten Dr H Wahidin Halim M.Si-H Andika Hazrumy, S.Sos, M.Ap.

Berikut tim kampanye pasangan WH-Andika pada pemilihan kepala

daerah Banten 2017;

Tim Pengarah:

Susilo Bambang Yudhoyono, Setya Novanto, Prabowo Subianto, Chatibul

Iman, Chaerudin Ismail, Muhaimin Iskandar, Zulkifli Hasan, DR Hinca IP

Panjaitan XIII, Idrus Marham, Ahmad Muzani, Mustafa Kamal, Berliana

Kartakusumah, Abdul Kadir Karding, Eddy Soeparno, Andi Ahmad Dara,

Desmon J Mahesa, Zulkifliemansyah, Inas Nasrullah Zubir dan Yandri

Susanto

Penasehat: H. Mulyadi Jayabaya

Wakil : H Agun Gunanjar Sudarsa

39
Anggota: H Moh. Ali Yahya, H li Suptajiri, H Djuhanda, Agus R Wisas,

Khoerul Umam

Ketua Tim: H Ebby Djauharie

Wakil Ketua : H Aeng Haerudin, H Eli Mulyadi, Miptahudin, H Budi

Heriadi, Rahmat Abdul Gani dan Masrori

Sekretaris: Mediawarman

Wakil Sekretaris: Bahrul Ulum, Sopwan, Gembong R Sumedi, Ahmad

Fauzi, Gunaral Suprihadi, Maryani

Bendahara: Bayhaki

Wakil Bendahara: M Rano Alfath, Toto Sudaryanto, Hj Munjiah, Dede

Rohana Putra, Tomi Hikmat , Ali Yusuf Ilhamsyah.

Struktur tim kampanye pasangan Wahidin Halim (WH)-Andika

Hazrumy, tim pemenangan dipimpin Ebby Djauharie yang merupakan

Ketua Dewan Pembina DPD Partai Golkar Provinsi Banten. Namun untuk

Ketua Tim Pengarah pasangan WH-Andika dipimpin langsung Ketua

Umum Partai Demokrat, Susilo Bambang Yudhoyono (SBY). Pasangan

WH-Andika didukung tujuh partai politik, yakni Partai Golkar, Partai

Demokrat, Partai Hanura, PKS, PAN, PKB dan Partai Gerindra dengan

total kursi sebanyak 57 kursi. Setelah dibentuk tim koalisi parpol maka

disusun tim kampanye dan tim pemenangan pasangan WH-Andika, semua

tim langsung bekerja dan turun ke wilayah-wilayah yang ada di Banten.

40
Namun jika dilihat bahwa mesin masing-masing parpol tidak terlalu

efektif bekerja dibanding dengan relawan dan jaringan. Jadi relawan dan

jaringan yang diandalkan untuk turun langsung kepada masyarakat

Banten. Mulai dari pengorganisasian kampanye baik posisinya berada

pada pengerahan massa, pemasangan alat peraga kampanye, tim media

massa dan lain sebagainya. Semua relawan bergerak demi kesuksesan

kampanye langsung maupun kampanye tidak langsung. Kemudian

disamping itu, secara administratif untuk pasangan WH-Andika sudah

diatur sedemikian rupa sehingga tidak terjadi tumpang tindih dalam

pendistribusian logistik atau peralatan kampanye.

Pemetaan daerah kampanye pun sudah dilakukan oleh tim sukses

guna untuk mengetahui wilayah mana pasangan calon sudah cukup

dikenal oleh masyarakat luas. Salah satu contoh daerah Kota Tangerang

pasangan calon WH-Andika, khususnya Wahidin Halim tidak

membutuhkan kampanye yang sistematis karena mayoritas masyarakat

sudah mengenal calon tersebut. Sehingga pasangan calon dan tim sukses

lebih berfokus untuk melakukan kampanye langsung di kabupaten dan

Tangsel. Kemudian untuk biaya selama proses kampanye pasangan WH-

Andika terlihat ada perbedaan antara biaya perencanaan kampanye dan

setelah pelaksanaan kampanye yang dilaporkan ke KPU. Dengan alasan

bahwa biaya proses kampanye di lapangan lebih tinggi dan tak terduga

sehingga tidak bisa dikontrol dengan baik.

41
Pasangan WH-Andika Menyerahkan laporan perencanaan dana

awal kampanye, sebesar Rp 325.100.000. Sedangkan laporan dana

kampanye di lapangan setelah terlaksana kegiatan kampanye yakni

pasangan Wahidin Halim (WH)-Andika Hazrumy menembus angka

Rp5.045.100.000. Adapun rincian dana kampanye milik WH-Andika

bersumber dari anggaran pribadi kedua kandidat dengan total

Rp.3.115.000.000 dan pihak lain perseorangan sebesar Rp.1.930.100.000.

Pasangan ini juga telah menghabiskan keseluruhan dana kampanye

tersebut. Elemen tersebut, seperti rapat umum, pertemuan terbatas,

pertemuan tatap muka, pembuatan bahan kampanye, jasa manajemen atau

konsultan, alat peraga kampanye. Pengorganisasian dalam tim kampanye

pasangan WH-Andika terlihat begitu rapi dan tersistematis sehingga

mampu memenangkan pasangan tersebut dalam perhelatan pilkada Banten

2017.

Kemenangan WH-Andika juga tidak terlepas dari pesan

politik/jargon politik yang dikemas begitu menarik sehingga masyarakat

simpati untuk memilih pasangan tersebut. Pasangan calon Gubernur dan

Wakil Gubernur Banten Wahidin Halim-Andika Hazrumy sangat

konsisten melakukan sosialisasi, baik di darat maupun udara. Baik itu

sosialisasi langsung di darat maupun melalui pembangunan isu di udara,

seperti media sosial Facebook, Instagram, dan Youtube, Path, Twitter dan

Website. Menurut tim kampanye bahwa pasangan WH-Andika memiliki

kekuatan secara geopolitik, WH memiliki elektabilitas tinggi diwilayah

42
Tangerang Raya, karena dikenal sebagai tokoh pembangunan semasa jadi

walikota dua periode di Kota Tangerang. Sementara Andika Hazrumy

dikenal sebagai sosok pemuda berprestasi baik secara organisasi maupun

kiprahnya dipolitik, sehingga nama Andika sudah tidak asing lagi,

terutama di wilayah Banten Barat.

Pasangan WH-Andika merupakan pasangan ideal yang mewakili

masyarakat Banten bagian Barat dan Timur. Kemudian dalam hal ini track

record masing-masing ada pada wilayah eksekutif dan legislatif. Wahidin

Halim sebagai senior yang sudah banyak berpengalaman dalam hal

kepemimpinan berbeda dengan Andika yang masih minim pengalaman di

eksekutif. Kemudian harapannya Andika bisa banyak belajar terkait

pengelolaan pemerintah yang baik, bersih dan transparan. Selain itu, tim

kampanye mencoba mengkomunikasikan kepada masyarakat Banten

bahwa Andika sangat jauh berbeda dengan ibunya Ratu Atut Chosiyah.

Track record tersebut menjadi nilai unggulan dalam proses pemasaran

pasangan WH-Andika di masyarakat luas.

Selain track record yang dipaparkan oleh tim komunikasi WH-

Andika, ada hal yang penting untuk kemenangan pasangan calon tersebut.

Pesan politik merupakan hal yang penting untuk kemenangan pasangan

calon. Tagline dan pesan politik yang disampaikan kepada masyarakat luas

yakni terkait dengan perubahan. Alasan mengambil pesan politik

perubahan karena melihat dari kepemimpinan dua periode lalu yang

43
semraut dan banyak persoalan sehingga menjadikan Banten jauh dari

kemajuan dan kesejahteraan.

Pasangan WH-Andika hadir ingin merubah image masyarakat yang

menganggap dan menjustifikasi bahwa pemerintahan Banten merupakan

provinsi yang korup. Beberapa persoalan yang saat ini ingin dibenahi oleh

pasangan WH-Andika. Pertama, Persoalan korupsi di Banten perlu

mendapat perhatian khusus mengingat praktik beserta dampaknya sudah

bersifat sistemik. Isu korupsi dalam beberapa tahun terakhir terus

menguap sehingga dirasakan mengganggu proses pelayanan dan

penyelenggaraan pemerintahan. Dengan terkuaknya beberapa kasus oleh

penegak hukum, di satu sisi telah mempertebal persepsi korupsi

masyarakat tentang pemerintahan, namun di sisi lain sejatinya dapat

menjadi momentum bersama untuk melakukan perbaikan secara

menyeluruh dan mendasar. Kedua, Hingga kini, rendahnya kinerja

birokrasi Banten masih menjadi persoalan seolah tak pernah serius

dituntaskan. Hal tersebut tergambar dari hampir semua aspek penilaian

kinerja yang menuntut adanya kedisiplinan, transparansi, akuntabilitas dan

integritas. Budaya birokrasi masih jauh dari orientasi pelayanan. Aparatur

yang tersedia pun kurang berfungsi maksimal akibat rendahnya

manajemen sumber daya manusia. Di sini, kehadiran sosok pemimpin

yang kuat, tegas serta memahami sendi-sendi birokrasi (firmleadership)

sangat dibutuhkan untuk melakukan perubahan fundamental. Selama

birokrasi tidak digerakkan dengan benar maka selama itu pula perubahan

44
hanya tinggal asa. Ketiga, Bahkan infrastruktur yang tidak mengalami

kemajuan dari masa ke masa yang mengakibatkan jalan rusak terjadi di

banyak bagian Banten. Kondisi infrastruktur di Banten terutama jalan

masih memprihatinkan. Jalan rusak hampir tiap tahun bertambah, sehingga

menghambat mobilitas warga serta memperlambat daya saing dan pertumbuhan

ekonomi daerah. Secara kualitas, dari 852,89 km panjang jalan provinsi, hanya

45,12% kondisinya dinyatakan baik, 22,78% sedang, dan 32,10% dalam keadaan

rusak. Yang lebih memprihatinkan, kondisi jalan dengan kategori rusak berat

meningkat tajam dari 68,64 km tahun 2013 menjadi 213,47 km tahun 2014

(BPS Banten, 2016). Padahal ketersediaan jalan dengan kondisi baik

sangat vital bagi warga Banten.

Kempat, tingkat pendidikan Tahun 2015, setidaknya terdapat

kurang lebih 4.000 ribu ruang sekolah rusak parah. Belum lagi bicara soal

terbatasnya alat peraga dan pelatihan untuk menunjang peningkatan mutu

pendidikan. Saat ini, Angka Partisipasi Sekolah (APS) di Banten—

sebagai indikator untuk menggambarkan seberapa banyak penduduk yang

memiliki kesempatan memperoleh pendidikan—terutama untuk penduduk

usia sekolah 16-18 tahun hanya 66,73 persen, lebih rendah ketimbang rata-

rata nasional 70,61 persen. Begitu juga untuk penduduk usia 19-24 tahun

hanya 19,68 persen, di bawah rata-rata nasional 22,95 persen. Sedangkan

Angka Partisipasi Murni (APM)—yaitu jumlah penduduk yang menjadi

peserta didik sesuai dengan usia sekolahnya—pada jenjang pendidikan

tingkat menengah (SMA, SMK, MA, Paket C) dalam tiga tahun terakhir

45
angkanya konsisten berada di bawah rata- rata nasional. Tahun 2013 APM

pendidikan tingkat menengah Banten 53,28 persen berbanding 54,25

persen APM nasional, tahun 2014 sebesar 56,87 persen berbanding 59,35

persen, dan tahun 2015 hanya 57,04 persen berbanding 59,71 persen (BPS

Pusat 2016).

Kelima, tingkat kemiskinan yang masih tinggi. Jumlah penduduk

miskin Banten bertambah 47 ribu jiwa lebih dari tahun 2012 hingga 2015.

Penduduk miskin 2015 mencapai 690,67 ribu jiwa. Angka ini

meningkat dibanding tahun 2014 sebesar 649,19 ribu jiwa (BPS Banten,

2016). Kemiskinan terburuk terjadi pada masyarakat perdesaan yang

ditunjukkan dengan meningkatnya indeks kedalaman kemiskinan. Periode

Maret 2016, indeks kedalaman kemiskinan perdesaan mencapai 1,207

lebih tinggi daripada perkotaan 0,611 (BPS, 2016). Begitu juga tingkat

keparahan kemiskinan perdesaan lebih parah ketimbang perkotaan.

Beberapa hal tersebut menjadi hal pokok, ingin dibenahi oleh pasangan

calon ini sehingga mengalami perubahan yang lebih baik. Keenam, Saat

ini masih terdapat 1.051 balita di Banten dengan status gizi buruk (BPS

Banten, 2016). Jumlah terbanyak terdapat di empat kabupaten: Serang,

Tangerang, Pandeglang dan Lebak. Ini akibat minimnya akses kesehatan

masyarakat sehingga menyebabkan pengetahuan orang tua terhadap nutrisi

anak rendah, juga karena faktor ekonomi keluarga. Sementara, angka

harapan hidup (AHH) Banten—sebagai salah satu tolok ukur derajat

kesehatan masyarakat—masih berada di bawah rata-rata nasional, yakni

46
69,43 tahun saat lahir. AHH nasional 70,78 tahun (BPS Pusat, 2016).

Begitu juga soal ketersedian dokter di Puskemas. Tahun 2015, rasio dokter

umum di Puskemas per 100.000 penduduk di Banten paling rendah tingkat

nasional, yaitu hanya 2,99 persen, di bawah rata-rata nasional 6,52 persen.

Sementara, rasio dokter gigi per100.000 penduduk Banten hanya 1,58

persen di bawah rata-rata nasional 2,56 persen. Kondisi sama juga terjadi

pada rasio perawat dan rasio bidan di Puskesmas yang semuanya berada di

bawah rata-rata nasional (Pusdatin Kemkes RI 2016).

Penyampaian pesan politik pasangan WH-Andika memiliki target

yang jelas sehingga pesan tersebut tersebar di masyarakat luas. Oleh

karena itu pasangan WH-Andika melakukan pembagian wilayah untuk

melakukan kampanye langsung kepada masyarakat. Untuk

memaksimalkan waktu kampanye Ketua Tim Pemenangan pasangan

Wahidin Halim dan Andika Hazrumy membagi wilayah sosialisasi bagi

calon gubernur dan wakilnya serta partai koalisi agar lebih menyeluruh

melakukan pengenalan dan penyampaian visi misi dan program kepada

masyarakat.

Salah satu strategi pasangan WH–Andika agar lebih massif

menyampaikan visi dan misi serta program-program yang ditawarkan

kepada masyarakat pemilih Banten dengan waktu kampanye yang relatif

singkat. Pola kampanye yang dilaksanakan dalam satu hari Wahidin Halim

dan Andika Hazrumy bisa melakukan kegiatan sosialisasi dan tatap muka

dengan konstituen di empat tempat yang berbeda. Untuk pembagian

47
wilayah kegiatan kampanye, calon gubernur Wahidin Halim melakukan

kegiatan sosialisasi di wilayah Tangerang Raya yaitu Kabupaten dan Kota

Tangerang serta Kota Tangerang Selatan, dan Andika di wilayah Barat

Banten.

Kampanye langsung atau bisa disebut dengan strategi darat yakni

datang langsung melakukan komunikasi dengan masyarakat. Namun

strategi darat yang dilakukan oleh pasangan WH-Andika belum begitu

maksimal karena belum semua undangan dapat dipenuhi. Strategi darat

belum tersistematis dan belum terukur yaitu memenuhi kebutuhan

undangan-undangan masyarakat Banten. Berbagai undangan dari

masyarakat seperti kondangan, arisan, Maulud Nabi, Majlis Ta’lim,

Yayasan Pesantren, Pertemuaan dan lain sebagainya. Oleh karena itu

Wahidin Halim menetapkan standar pertemuan dengan warga minimal 4

titik dan maksimal 8 titik setiap hari.

Penetapan jadwal kunjungan diatur oleh tim administratif

kampanye pasangan WH-Andika. Selain mengatur jadwal memenuhi

undangan masyarakat, tim administratif juga bertugas untuk menjalin

hubungan komunikasi dengan meraka yang mengundang pasangan

tersebut. Tujuannya yakni untuk mengetahui respon masyarakat terhadap

kedatangan pasangan WH-Andika pada acara tersebut.

Disamping itu, tim kampanye dan tim pemenangan juga memiliki

inisiatif membuat target kunjungan dengan merancanakan kunjungan ke

48
beberapa daerah. Pertemuan tersebut berbasis inisiatif bukan permintaan

atau undangan dari warga Banten. Penetapan daerah yang dikunjungi

merujuk pada survey yang dimana pasangan calon tersebut belum dikenal

oleh masyarakat setempat.

Perencanaan kunjungan dirancang secara matang, dan kemudian

acaranya yang ingin dilakukan menyesuaikan dengan kondisi masyarakat.

Beberapa kegiatan yang disiapkan oleh tim kampanye pasangan WH-

Andika yakni sesuai target yang dituju seperti misalnya gerak jalan dan

lainnya. Selain tema dan moment yang ditentukan pada setiap acara yang

ingin digelar, tim kampanye juga menentukan durasi kegiatan, pesan

politik apa yang disampaikan dan kenang-kenangan apa yang diberikan

kepada masyarakat.

Kunjungan tersebut juga harus mempersiapkan logistik untuk

dibagikan ke masyarakat seperti stiker, kalender, souvenir yang berkaitan

dengan pasangan calon. Jadi keberadaan bagian logistik dan administrasi

kampanye sangat dibutuhkan ketika kampanye langsung agar

meninggalkan kesan yang baik dan mendalam di mata masyarakat.

Kampanye langsung dan tidak langsung sudah didesain sedemikian

rupa untuk mempengaruhi publik sehingga dapat memilih pasangan WH-

Andika. Ada kampanye kreatif yang dimunculkan oleh wakil pasangan

calon Andika yakni video kampanye kreatif dalam bentuk “Mannequin

Challenge”. Kampanye kreatif ‘Mannequin Challenge’ dibuat saat Calon

49
Wakil Gubernur Banten Andika Hazrumy melakukan kampanye tatap

muka dengan masyarakat. Pendamping dari Calon Gubernur Banten

Wahidin Halim ini memang aktif membuat bentuk-bentuk kampanye

kreatif. Namun video kampanye kreatif dalam bentuk ‘Mannequin

Challenge’ yang dibuat tim media pasangan Wahidin Halim-Andika

Hazrumy (WH-Andika) menjadi ide baru dan menarik, dari sekian banyak

kampanye Pilkada Banten 2017 yang tersebar di media sosial.

b. Pull Marketing

Pull Marketing merupakan penyampaian pesan politik atau produk

politik mulai dari visi-misi, program kerja, jargon atau tagline, produk

unggulan melalui media massa, cetak, luar ruang, mobile phone, internet.

Cara ini merupakan mirip strategi serangan udara karena mampu

memborbardir pesan secara luas dan masif diterima oleh khalayak

masyarakat. Media yang digunakan untuk proses kampanye dan

penyampaian pesan politik pasangan WH-Andika fokus pada media

online.

Namun media online yang digunakan untuk pemenangan dan

sosialisasi pasangan calon tidak terlalu banyak. Alasan tersebut karena

pasangan WH-Andika sudah cukup populer di masyarakat Banten dan

hanya fokus pada kampanye visi misi pasangan calon. Begitupun dengan

media cetak untuk publisitas tidak terlalu signifikan dibanding dengan

pasangan calon incumbent. Bahkan media sosial hanya digunakan

50
kelompok-kelompok pemenangan pasangan WH-Andika. Strategi udara

dengan memanfaatkan teknologi informasi, media sosial dan lain-lain

seperti Instagram, Facebook, Youtube dan lain sebagainya. Media sosial

yang dikelola langsung relawan yang memiliki basic IT, aplikasi, sistem

jadi Buzzer dan lain-lain. Tugas utamanya yakni membangun brand

image, mensosialisasikan visi misi, program kerja, track record pasangan

yang diusung.

Tim kampanye menginginkan kemampuan, kehebatan dan

keberhasilan sosok calon gubernur harus diketahui oleh masyarakat

Banten. Cara yang dilakukan yakni dengan menggunakan media sosial

melalui Youtube, Facebook, dan Instagram serta Website. Bahkan Para

pemerhati dan aktivis media sosial menilai bahwa metode kampanye atau

sosialisasi lewat medsos yang dilakukan oleh para pendukung H. Wahidin

Halim (WH) telah mendominasi pemberitaan positif, baik di Facebook,

Youtube, maupun di media online.

Penggunaan media sosial pasangan WH-Andika secara positif

lebih unggul dibanding pasangan incumbent. Pertama, banyaknya jumlah

akun aktif yang dimiliki pendukung WH di Facebook, seperti Relawan

Perubahan Banten, Ayo Bangun Banten, Gerakan Perubahan Banten,

Relawan Banten Baru, Relawan Wahidin Halim, Pejuang Tangguh,

Kawan WH, Kiprah WH, Keluarga WH, Baraya WH, Sobat WH dan

ditambah akun-akun pribadi yang aktif. Tim kampanye dan relawan tidak

berkutat hanya dengan satu aplikasi media sosial, akan tetapi menyebar ke

51
Twitter, Youtube, Facebook, Instagram dan sejenisnya. Kedua,

keunggulan juga terlihat dari konten dan gaya posting-an yang dilakukan

pendukung WH sangat unik dan beragam, ada yang berbentuk dukungan,

berita media online, kutipan kata-kata bijak, gambar kata (meme), aktivitas

keseharian WH, profil, prestasi dan penghargaan, dan ada juga video

animasi kreatif. Ketiga, Wahidin Halim menjadi kandidat Gubernur

Banten paling diperbincangkan di media sosial dan mudah sekali mencari

informasi positif serta track recordnya yang sudah baik.

Kemudian akun media sosial pasangan calon dan relawan tidak

jarang untuk melakukan interaksi langsung dengan followers atau pengikut

untuk menyerap aspirasinya. Oleh sebab itu pasangan calon memahami

apa kebutuhan masyarakat, harapan dan sebagainya. Aspirasi masyarakat

diserap dan kemudian dijadikan sebagai program kerja untuk

mensejahterakan masyarakat Banten. Relawan yang bekerja keras dan

memiliki inisatif tinggi untuk menggerakkan pendukung agar memilih

pasangan tersebut. Kesadaran kolektif masyarakat ini tercurah melalui

media sosial dengan berbagai ide dan kreasinya.

Media campaign selama masa kampanye berlangsung dikomandoi

oleh sahabat Wahidin Halim yang berasal dari Perancis yang bestatus

sebagai konsultan profesional bidang media analysis yang selalu

memberikan masukan dan rekomendasi kepada pasangan calon. Selain itu,

untuk belanja iklan dalam hal pengenalan pasangan calon kepada

masyarakat Banten juga tidak terlau signifikan.

52
Belanja iklan pada media online hanya sedikit karena pada waktu

itu ada salah satu media yang menawarkan untuk periklanan dengan harga

yang fantastis. Jadi, pasangan calon beserta tim kampanye memutuskan

untuk tidak mengambil tawaran tersebut. Karena pertimbangan dana yang

sangat besar dan alasan lain segmen masyarakat Banten untuk baca iklan

di media masih sangat terbatas.

Selain itu, untuk meningkatkan popularitas di mata masyarakat

Banten, pasangan WH-Andika menghadiri acara-acara biasa, luar biasa,

pihak ketiga dan pemanfaatan media untuk publikasi acara tersebut.

Mengunjungi kejadian biasa, luar biasa dan undangan pihak ketiga untuk

peresmian sesuatu merupakan satu hal yang menjadi sasaran. Tujuannya

yakni untuk meningkatkan popularitas dan elektabilitas pasangan calon

WH-Andika.

Media yang digunakan untuk mengkampanyekan pasangan WH-

Andika yakni sebagai berikut:

a. Media Utama

Memuat laman dan akun utama tim pemenangan yang dikelola

dengan profesional. Website merupakan media utama

konsentrasi memuat visi misi, aktivitas kandidat, berita, video,

hasil media kreatif, dan siaran pers. Media utama tidak

melakukan propaganda politik dan dilindungi sistem IT.

53
Website sebagai bagian dari akun utama, harus memuat semua

hasil atau produksi semua sub media.

Gambar I.
Media Utama Website

Halaman Utama

Profile

Foto Berita
Sumber: Website WH-Andika

b. Media Sosial

Membuat akun media sosial di Facebook, Twitter, Path, Instagram, dan

Youtube. Menyediakan akun buzzer sesuai kebutuhan di media sosial.

Berfungsi melindungi akun utama.

54
Gambar 2
Akun Positif

Sumber: Akun Media Sosial Facebook WH-Andika.


c. Media massa

Merekrut tim tingkat provinsi dan kabupaten/kota. Kemudian memetakan

kekuatan media massa (online, cetak, elektronik), termasuk pemetaan

kekuatan wartawan. Melakukan kerja sama dengan media massa (Online,

cetak, elektronik). Melakukan framing berita setiap aktivitas kandidat atau

melawan media lawan. Menyediakan wartawan, kameramen, dan fotografer

khusus kandidat.

d. Media Kreatif

Memproduksi media kreatif desain gambar, membuat video kreatif,

menyuplai semua desain ke tim media sosial dan media utama.

c. Pass Marketing

Pass political marketing merupakan penyampaian pesan politik

atau produk politik mulai dari visi-misi, program kerja, jargon atau

tagline kemudian program unggulan dengan memanfaatkan tokoh-tokoh

masyarakat atau elit lokal juga organisasi suatu daerah. Opinion leader

55
merupakan orang-orang yang dipercaya, memiliki jabatan dan kedudukan

sehingga bisa mempengaruhi warga Banten.

Opinion leader atau tokoh masyarakat sangat penting untuk

kemenangan pasangan calon. Karena melalui tokoh masyarakat tersebut

warga bisa dipengaruhi sesuai tujuan yang sudah ditetapkan. Opinion

leader menyampaikan statement dukungan terhadap pasangan calon

langsung ataupun tidak langsung sudah mempengaruhi masyarakat.

Pasangan calon WH-Andika yakni dekat dengan ulama Abuya Dimyati

yang memiliki ribuan jamaah. Ketika ulama tersebut hadir dalam sebuah

acara istighosah atau haul itu kesannya sangat luar biasa.

Kemudian selain itu pasangan calon ini juga memiliki juru

kampanye tokoh nasional. Tokoh nasional diantaranya Idrus Marham,

Sekjend DPP Demokrat Edi Baskoro Yudhoyono, Ketua Harian DPP

Golkar Nurdin Halid, Ketua Umum PAN yang juga Ketua MPR Zulkifli

Hasan, Ketua DPP PKS Jazuli Juwaeni, Setya Novanto Ketua Umum

Golkar dan Ketua DPR-RI, Presiden Partai Keadilan Sejahtera (PKS)

Sohibul Iman, Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Muhaimin

Iskandar, Ketua Umum Partai Hanura Oesman Sapta, dan sejumlah tokoh

lainnya seperti Prabowo Subianto yang juga Ketua Umum partai

Gerindra, Ismet Iskandar, Airin Rachmy Diani serta tokoh nasional

lainnya dari partai pengusung. Tokoh-tokoh nasional tersebut menjadi

juru kampanye pasangan WH-Andika dan juga hadir pada saat kampanye

terbuka.

56
Tugas dari juru kampanye yakni memasarkan visi misi, track

record, program kerja pasangan calon serta mengajak masyarakat untuk

memilih pasangan tersebut. Kemudian disamping itu, pasangan calon dan

tim kampanye mengerahkan organisasi untuk mempengaruhi khalayak.

Banyak organisasi yang mendukung visi misi pasangan WH-Andika dan

siap mensosialisasikan kepada masyarakat luas.

Organisasi pendukung sebanyak 187 organisasi yang telah

menyatakan diri mendukung WH-Andika pada Pilgub Banten 2017 dan

terhimpun dalam Forum Relawan Banten Bersatu. Diantaranya,

Himpunan Pengusaha Serang Timur, Loyalizer Andika Hazrumy,

Gerakan Militan Yayan (GERILYA), SAMS Banten

(sahabatandika_mediasupporting), Kawan Wahidin Halim, Karang

Taruna Banten, Gerakan Rabu Biru, Pemuda Pancasila Tangerang Raya,

Perwakilan Buruh se Provinisi Banten, Aliansi Relawan Wahidin Andika

(ARWAN), WHNetwork, Banten Development Association (Bedas,

Relawan Senopati, Aliansi Relawan Wahidin Andika (ARWAN), Forum

Relawan Banten Bersatu, Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia (KSPI).

Juru kampanye mulai dari tokoh lokal sampai pada tokoh nasional

yang menduduki jabatan penting pada partai politik. Kemudian pasangan

calon juga dibantu oleh organisasi sayap partai, organisasi yang pro

terhadap visi misi pasangan calon. Disamping itu, tokoh lokal maupun

nasional pasti membawa pesan politik yang sangat penting terkait dengan

pasangan calon. Kemudian salah satu tugas tim kampanye dan

57
pemenangan yakni meluruskan propaganda hitam yang ditujukan kepada

pasangan calon. Pertanyaan negatif terkait pasangan calon harus

diluruskan oleh tim pemenangan pasangan calon. Dan kemudian tim

pemenangan harus memberikan kesan yang baik seperti Andika yakni

dicitrakan sebagai tokoh muda reformis, tokoh muda yang memang

pintar, energik dan ada kesempatan belajar tentang pemerintahan dengan

Wahidin Halim.

d. Faktor Pendukung dan Penghambat dalam Kampanye Pilkada

Banten 2017

a. Faktor-faktor Pendukung

Faktor pendukung selama kampanye pasangan Wahidin Halim-

Andika yakni sebagai berikut: Partai pengusung dan pendukung solid

dan bekerjasama untuk mensosialisasikan pasangan calon. Kemudian

juga relawan yang bergabung dengan pasangan WH-Andika bersama-

sama turun ke masyarakat untuk menawarkan program unggulan pada

saat kampanye berlangsung. Penggunaan media sosial yang sistematis

sehingga mewujudkan konten-konten yang menarik. Juru kampanye

mulai dari tokoh nasional, ulama dan tokoh lokal solid untuk

memenangkan pasangan calon khususnya dalam kampanye akbar.

b. Faktor-faktor penghambat

Pada kampanye WH-Andika, Andika dipersepsikan seperti Ibu nya

yang tersandung kasus korupsi. Opini tersebut disebarkan kepada

58
masyarakat luas. Kemudian Andika juga dipersepsikan anak yang

terlibat korupsi yang dilakukan ibunya Ratu Atut Chosiyah.

59

Anda mungkin juga menyukai