CBR PKN (Sara Hasugian)
CBR PKN (Sara Hasugian)
MK.PENDIDIKAN
KEWARGANEGARAAN
“PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN”
Pertama-tama saya mengucapkan puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, sebab telah
memberikan rahmat dan karuniaNya serta kesehatan kepada saya, sehingga saya mampu
menyelesaikan tugas Critical Book Review (CBR) ini yang berjudul “Pendidikan
Kewarganegaraan”. Tugas Critical Book Review (CBR) ini di buat untuk memenuhi salah satu
mata kuliah kami yaitu ”Pendidikan Kewarganegaraan”.
Tugas ini disusun dengan harapan dapat menambah pengetahuan dan wawasan kita semua.
Saya menyadari bahwa tugas Critical Book Review ini masih jauh dari kesempurnaan. Apabila
dalam tugas ini terdapat banyak kekurangan dan kesalahan, saya mohon maaf karena
sesungguhnya manusia itu pasti mempunyai salah. Hanya Maha Kuasa yang paling sempurna,
karena ilmu saya belum seberapa banyak. Karena itu saya sangat menantikan saran dan kritik
dari pembaca yang sifatnya membangun untuk dapat menyempurnakan tugas Critical Book
Review ini.
Akhir kata saya berharap semoga tugas Critical Book Review ini dapat memberikan
wawasan dan pengetahuan bagi siapa saja yang akan memerlukannya di masa maupun waktu
yang akan datang. Atas perhatiannya saya ucapkan terima kasih.
SARA HASUGIAN
NIM. 4183121046
2
DAFTAR ISI
3
BAB 1
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pendidikan kewarganegaraan adalah pendidikan atau pelajaran yang mengajarkan akan
pentingnya nilai-nilai dari hak dan kewajiban dari suatu Negara,dengan tujuan supaya setiap hal-
hal yang dikerjakan itu bias sesuai dengan tujuan dan juga cita-cita bangsa serta tidak melenceng
dari apa yang diharapkan.Karena sangat penting sekali pendidikan kewarganegaraan ini maka
pendidikan kewarganegaraan sudah diterapkan mulai dari usia dini pada tiap-tiap jenjang
pendidikan mulia dari yang paling dini hingga pada perguruan tinggi.Pendidikan
kewarganegaraan atau Civic Education merupakan penerapan dari civics (ilmu
kewarganegaraan) dalam proses pendidikan atau pembelajaran yang dapat diartikan bahwa
program civic education ini materi utamanya adalah demokrasi politik.Pada saat ini mungkin
banyak masyarakat yang masih kurang menyadari arti pentingnya daari pendidikan
kewarganegaraan itu sendiri.hakikat dari pendidikan kewarganegaraan itu sendiri merupakan
upaya sadar serta terencana untuk mencerdaskan kehidupan bangsa serta menumbuhkan jati diri
bangsa serta moral bangsa sebagai suatu dasar pelaksanaan hak dan kewajiban bela Negara,demi
kelangsungan hidup serta kejayaan bernegara.
B. Tujuan
1. Memajukan kesadaran akan pentingnya pendidikan kewarganegaraan
2. Memupuk generasi untuk bermoral dan memiliki rasa juang dalam membela bangsa dan
negaranya.
3. Memajukan sikap atau perilaku cinta pada tanah air dengan berdasarkan kebudayaan
bangsa.
4
C. Identitas Buku
Buku 1
Judul : Pendidikan Kewarganegaraan
Pengarang : Apiek Gandamana, S.Pd., M.Pd.
Penerbit : Harapan Cerdas
Kota terbit : Medan
Tahun terbit : 2019
ISBN : 978-602-5799-42-6
Buku 2
5
BAB II
RINGKASAN BUKU
Pendidikan Kewarganegaraan dibentuk oleh dua kata ialah kata “Pendidikan” dan kata
“Kewarganegaraan”. Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana
belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya
untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, serta keterampilan yang
diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara.
Secara konseptual istilah kewarganegaraan tidak bisa dilepaskan dengan istilah warga
negara. Pendidikan kewarganegaraan merupakan terjemahan dari istilah asing Civic Education.
Menurut Margaret Stimman Branson Civic Education adalah satu komponn pendidikan
penting yang mengajarkan warga negara untuk mengambil bagian dalam kehidupan demokrasi
publik.
Misi civic education menurut Quigley dan Bahmueller untuk pembentukan pengetahuan,
keterampilan dan nilai dalam hal kewarganegaraan yang memungkinkan partisipasi warga negara
dalam pemerintahan secara efektif dan bertanggung jawab.
6
Menurut Nu’man Somantri pendidikan kewarganegaraan sebagai seleksi dan adaptasi dari
lintas ilmu sosial dan kegiatan – kegiatan dasar manusia yang diorganisasikan dan disajikan
secara psokilogis dan ilmiah untuk ikut mencapai tujuan pendidikan.
1. Landasan Ilmiah
a) UUD RIS 1945, Pasal 30 ayat (1) menyatakan bahwa “tiap –tiap warga negara berhak
dan wajib ikut serta dalam usaha pembelaan negara”
b) UU No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional, Pasal 37 ayat (2)
menyatakan bahwa “kurikulum pendidikan tinggi wajib memuat pendidikan agama,
pendidikan kewarganegaraan dan Bahasa.
Identitas nasional yang berasal dari kata “national identity” dapat diartikan sebagai
“kepribadian nasional” atau “jati diri nasional”. Konsep identitas nasional dalam arti jati diri
bangsa menurut Kaelan adalah nilai – nilai yang merupakan hasil buah pikiran dan gagasan dasar
bangsa Indonesia tentang kehidupan yang dianggap baik yang memberikan watak, dan ciri
masyarakat Indonesia.
7
B. Konsep Bangsa Indonesia
Menurut Otto Bauer bangsa adalah suatu persatuan karakter yang timbul karena
persatuan nasib. Dalam ensiklopedia nasional Indonesia bangsa dijelaskan dari perspektif
hukum, yaitu rakyat atau orang – orang yang berada di dalam satu masyarakat hukum yang
terorganisir. Bangsa Indonesia adalah suatu kesatuan sosial yang terdiri dari berbagai suku
bangsa yang mendiami wilayah NKRI dan menjunjung bahasa persatuan bahasa Indonesia.
Menurut Winarna faktor – faktor penting bagi pembentukan bangsa Indonesia adalah sebagai
berikut :
4. Adanya cita – cita bersama untuk mencapai kemakmuran dan keadilan sebagai suatu
bangsa.
Terdapat dua jenis bentuk identitas, yakni identitas primer dan identitas sekunder.
Identitas primer yang terwujud antara lain dalam bentuk budaya etnis yang dikembangkan agar
memberi sumbangan bagi pembentukan budaya nasional dan akhirnya menjadi identitas
nasional.Bersifat sekunder karena identitas nasional lahir kemudian bila dibandingkan dengan
identitas kesukubangsaan yang memang telah dimiliki warga bangsa itu secara askriptif .
Bentuk – bentuk identitas nasional Indonesia dikemukakan oleh Winarno adalah sebagai
berikut :
8
5. Hukum dasar ngara adalah UUD NRI 1945
Integrasi Nasional
Integrasi wilayah
Integrasi nilai
Integrasi masyarakat yang sepenuhnya memang sesuatu yang tidak mungkin diwujudkan,
karena setiap masyarakat menyimpan potensi konflik dan pertentangan. Persamaan kepentingan
kebutuhan untuk bekerjasama serta konsensus tentang nilai – nilai tertentu dalam masyarakat
merupakan potensi yang mengintegrasikan.
Negara baru seperti halnya Indonesia membangun Integrasi juga menjadi tugas penting.
Ada dua hal yang dapat menjelaskan hal ini. Pertama, pemerintah kolonial Belanda tidak pernah
memikirkan tentang perlunya membangun kesetiaan nasional dan semangat kebangsaan pada
9
rakyat Indonesia. Kedua, bagi negara – negara baru tuntutan integrasi ini juga menjadi masalah
pelik karena latar belakang bangsa yang bersangkutan.
C. Strategi Integrasi
1. Strategi Asimilasi, adalah proses percampuran dua macam kebudayaan atau lebih
menjadi satu kebudayaan yang baru sehingga melebur menjadi satu.
2. Strategi Akulturasi, adalah proses percampuran dua macam kebudayaan atau lebih
sehingga memunculkan kebudayaan yang baru dimana ciri – ciri budaya asli
pembentuknya masih tampak dalam kebudayaan baru tersebut.
Integrasi nasional dapat dilihat dari dua dimensi, yaitu dimensi vertikal dan dimensi
horisontal. Dimensi vertikal adalah dimensi yang berkenaan denga upaya menyatukan persepsi,
keinginan dan harapan yang ada antara elite dengan masa atau pemerintah dengan rakyat.
Sedangkan dimensi horisontal adalah dimensi yang berkenaan dengan upaya mewujudkan
dengan persatuan di antara perbedaan – perbedaan yang ada dalam masyarakat itu sendiri. Salah
satu persoalan yang dialami oleh negara – negara berkembang seperti Indonesia dengan
mewujudkan integasi adalah masalah Primordialisme yang masih kuat.
A. Konsep Negara
Berikut ini konsep pengertian negara yang dikemukakan oleh beberapa ahli.
1. Roger H. Soltau, negara adalah sebagai alat atau wewenang yang mengatur atau
mengendalikan persoalan – persoalan bersama atas nama masyarakat.
2. Miriam Budiarjo, negara adalah suatu daerah teritorial yang rakyatnya diperintah
oleh sejumlah pejabat.
10
B. Unsur – Unsur Terbentuknya Negara
1. Unsur Konstitutif, unsur pembentuk yang harus dipenuhi agar terbentuk negara. Unsur ini
terdiri dari rakyat, wilayah dan pemerintah yang berdaulat.
2. Unsur Deklaratif, unsur yang sifatnya menyatakan bukan mutlak harus dipenuhi. Unsur ini
terdiri atas tujuan negara UUD dan pengakuan dari negara lain.
1. Sifat Memaksa, artinya bahwa negara mempunyi kekuatan fisik secara legal agar tercapai
ketertiban dalam masyarakat dan mencegah timbulnya anarki.
2. Sifat memonopoli, Monopoli berasal dari kata “Mono” yang artinya satu dan “poli” yang
artinta penguasa, jika sifat monopoli dikaitkan dengan suatu negara adalah suatu hak
tunggal yang dilakukan oleh negara untuk berbuat atau menguasai sesuatu untuk
kepentingan bersama
3. Sifat mencakup semua, berarti smua peraturan perundang undangan yang berlaku adalah
untuk semua orang tanpa kecuali.
Fungsi yang secara umum pasti dimiliki oleh setiap negara antara lain :
1) Melaksanakan ketertiban
2) Pertahanan
3) Menegakkan keadian
E. Pengertian Konstitusi
Konstitusi merupakan hukum dasar suatu negara. Sebagai hukum dasar negara, konstitusi
berisi aturan dan ketentuan hal – hal yang mendasar dalam kehidupan suatu negara.
11
Menurut Miriam Budiharjo menjelaskan setiap UUD memuat ketentuan – ketentuan
mengenai hal – hal sebagai berikut :
1) Organisasi negara
Fungsi penentu
Fungsi pemberi
Fungsi penyalur
Artinya mengubah atau mengadakan pembuatan yang mana menjadi hak parlemen untuk
mengubah atau mengusulkan perubahan rancangan UUD. Inti peenrapan sistem pemerintahan
pasca amandemen Konstitusi UUD 1945 antara lain :
A. Konsep Warga Negara.Warga negara dalam bahasa Inggris disebut Citizen, dalam bahasa
Yunani Civics yang berarti penduduk sipil. Menurut Aristoteles yang disebut warga negara
adalah orang yang secara aktif ikut mengambil bagian dalam kegiatan hidup bernegara.
12
Selanjutnya, Sri Wuryan dan Syaifullah menjelaskan bahwa warga negara dibagi ke
dalam dua golongan yaitu (1) yang menguasai atau yang memerintah, (2) yang dikuasai atau
yang diperintah.
5. Anak yang diangkat dengan cara yang sah oleh seorang WNI
Asas Ius Soli, berasal dari bahasa Latin, “Ius” yang berarti pedoman atau hukum.
Sedangkan soli berasal dari kata “solum” yang berarti negeri, tanah atau daerah. Jadi Ius
Soli adalah penentuan status kewarganegaraan berdasarkan tempat atau darah atau
kelahiran seseorang.
Asas Ius Sanguinis, asas ini menetapkan seseorang mendapatkan warga negara Jika
orangtuanya adalah warga negara suatu negara.
Asas yang bersifat campuran, sehingga dapat menyebabkan terjadinya apatride (tanpa
kewarganegaraan) atau Bipatride (Kewarganegaraan Ganda).
13
Adapun 5 prosedur atau metode perolehan status kewarganegaraan yang dikenal dalam praktek
tersebut adalah :
1) Renunciation, yaitu tindakan sukarela seseorang untuk meninggalkan salah satu dari dua
atau lebih status kewarganegaraan yang diperolehnya dari dua negara atau lebih
HAM meliputi nilai – nilai ideal yang mendasar yang tanpa nilai – nilai dasar itu orang tidak
dapat hidup sesuai dengan harkat dan martabatnya sebagai manusia. Dikatakan HAM ialah
karena hak – hak itu bersumber pada sifat hakekat manusia sendiri yang diberikan oleh Tuhan
Yang Maha Esa.
F. Sejarah HAM
Pada masa kenabian di kota Madinah disusun sebuah piagam Madinah. Piagam ini merupakan
dokumen kesepakatan masyarakt Madinah untk melindungi dan menjamin hak – hak sesama
warga msyarakat tanpa memandang latar belakang suku dan agama.
14
Perkembangan yang lebih konkrit tentang HAM terjadi setelah lahinya Bill OF Rights. Inti
menyatakan bahwa “manusia sama di muka hukum” piagam inilah yang menjadi embrio negara
hukum Demokrasi dan persamaan
Prinsip Universal
Prinsip keseimbangan
Prinsip partikularisme
BAB XA
Pasal 28A, pasal 28B, pasal 28C, pasal 28D, pasal 28E, pasal 28F dan lain – lain
A. Konsep Demokrasi
Secara istilah (Etimologi), kata demokrasi berasal dari bahasa Yunani “Demokratia” yang
berarti “Rule Of the People”. Dengan demikian demokrasi berarti kekuasaan atau pemerintah ada
di tangan rakyat. Dalam pembicaraan tentang demokrasi sering muncul istilah kebebasan.
Memang dalam Demokrasi terkandung kebebasan, tetapi kebebasan itu tidaklah absolut,
melainkan memiliki keterbatasan.
C. Bentuk Demokrasi
Dalam hubungannya dengan implementasi kedalam sistem pemerintahan,demokrasi
melahirkan sistem yang bermacam-macam,seperti demokrasi sistem presidensial,demokrasi
dengan sistem parlementer,dan demokrasi dengan sistem.
15
D. Prinsip-Prinsip Demokrasi
1. Kedaulatan rakyat
2. Kekuasaan mayoritas
4. Jaminan HAM
E. Demokrasi di Indonesia
Perlu dipahami bahwa demokrasi yan berjalan di Indonesia telah menghasilkan sejumlah
kemajuan dari segi prosedural, pemilu legisatif, pemilu presiden dan paling penting dalam
suasana damai. Demokrasi Indonesia dikatakan demokrasi pancasilla. Demokrasi pancasilla
dapat diartikan secara luas maupun sempit.
Secara luas demokrasi pancasilla berarti kedaulatan rakyat yang didasarkan pada nilai –
nilai pancasilla
Secara sempit demokrasi pancasilla berarti kedaulatan rakyat yang dilaksanakan menurut
hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan perwakilan
F. Pendidikan Demokrasi
Pada dasarnya Pnedidikan demokrasi dapat dilakukan melalui tiga cara , yaitu :
16
1) Pendidikan demokrasi secara formal , pendidikan yang lewat tatap muka, diskusi
timbal balik, presentasi serta studi kasus
Menurut Aristoteles negara Hukum adalah Negara hukum adalah negara yang berdiri di
atas hukum yang menjamin keadilan bagi seluruh warga negara. Dari pendapat di atas dapat
dirumuskan pengertian negara hukum adalah negara dimana segala tindakan yang dilakukan oleh
pemerintah maupun warga masyarakat diatur oleh ketentuan hukum, setiap pelanggar hukum
akan dikenakan sanksi sebagaimana mestinya.
Negara yang menganut sistem “Rule Of Law” harus memiliki prinsip yang jelas. Menurut
Diley terdapat terdapat tiga unsur yang fundamental dalam “Rule Of Law” yaitu :
3) Terjaminnya hak – hak asasi manusia oleh undang – undang dan keputusan – keputusan
pengadilan
Negara Indonesia adalah negara hukum dinamis atau negara kesejahteraan yang
membawa implikasi bagi para penyelenggara negara untuk menjalankan tugas dan wewenangnya
secara luas dan komprehensif.Makna Indonesia sebagai negara hukum dinamis esensinya adalah
hukum nasional Indonesia harus tampil Akomodatif, adaptif dan progresif. Akomodatif artinya
17
mampu menyerap, menampung keinginan masyarakat yang dinamis.progresif artinya selalu
berorientasi kemajuan perspektif masa depan.
Geopolitik berasal dari bahasa Yunani dari kata Ego dan Politik. “Ego” berarti Bumi dan
“politik” politein berarti kesatuan masyarakat yang berdiri sendiri “tein” yang berarti urusan.
Berdasarkan pengertian di atas geopolitik dapat diartikan sebagai sistem politik atau peraturan –
peraturan dalam wujud kebijaksanaan dan strategi nasional yang didorong oleh aspirasi nasional
geografik suatu negara.
Istilah wawasan berasal dari kata ‘wawas’ yang berarti pandangan, tinjauan, atau
penglihatan. Sedangkan kata ‘mawas’ berarti cara pandang. Sementara itu istilah Nusantara
berasal dari kata ‘Nusa’ yang berarti diapit diantara dua hal. Wawasan Nusantara merupakan
cara pandang, cara melihat, cara meninjau bangsa Indonesia terhadap diri dan lingkungannya.
Wawasan nusantara bagi bangsa Indonesia merupakan pegangan dalam menyikapi permasalahan
yang menyangkut berbagai aspek kehidupan nasionalnya.
18
Dijelaskan oleh Lembaga Pertahanan Nasional Wawasan Nusantara memiliki dua sifat atau
ciri, yaitu
1. Manunggal, artinya keserasian dan keseimbangan yang dinamis dalam segenap aspek
kehidupan, baik aspek almiah maupun aspek sosial.
2. Utuh menyuluruh artinya utuh menyeluruh bagi nusantara dan rakyat Indonesia
sehingga merupakan satu kesatuan yang utuh bulat dan tidak dapat dipecah belah oleh
kekuatan apapun.
a) Asas Kepulauan
b) Kepulauan Indonesia
Secara Etimologis, istilah ketahanan nasional berasal dari bahasa Jawa yaitu ‘tahan’ yang
berarti kuat, tangguh, dan ulet. Kata nasional berasal dari bahasa Inggris yaitu ‘nation’ yang
berarti bangsa yang telah bernegara.
Pada tahun 1973 konsepsi ketahanan nasional dimasukkan ke dalam (GBHN). Adapun rumusan
konsep ketahanan naional dalam GBHN tahun 1998 adalah sebagai berikut :
1. Ketahanan nasional adalah kondisi dinamis yang merupakan integrasi dari kondisi tiap
aspek kehidupan bangsa dan negara
- Mandiri
- Dinamis
19
- Manunggal
- Wibawa
- Konsultasi dan Kerjasama
1) Ketahanan Individu, yaitu ketahanan yang dimiliki oleh seseorang warga negara yang
sehat jasmani dan rohani.
2) Ketahanan keluarga, yaitu ketahanan yang dimiliki oleh suami, istri dan anak dalam
keluarga yang dinamis.
- Aspek Ideologi
- Aspek Politik
- Aspek Ekonomi
20
Tujuan dari pendidikan Kewarganegaraan diatur dalam Permendiknas Nomor 22 tahun
2006 tentang Standar Isi untuk Satuan Pendidikan Dasar dan Menengah. Tujuannya adalah agar
peserta didik memiliki kemampuan sebagai berikut: Berpikir secara kritis, rasional dan kreatif
dalam menanggapi isu kewarganegaraan. Berpartisipasi secara aktif dan bertanggung jawab, dan
bertindak secara cerdas dalam kegiatan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara, serta
antikorupsi. Berkembang secara positif dan demokratis untuk membentuk diri berdasarkan
karakter-karakter masyarakat Indonesia agar dapat hidup bersama dengan bangsa-bangsa lain.
21
Keterampilan intelektual yang terpenting bagi terbentuknya warga negara yang berwawasan luas,
efektif dan bertanggung jawab antara lain adalah keterampilan berfikir kritis. Keterampilan
berfikir kritis meliputi mengidentifikasi, menggambarkan/ mendeskripsikan, menjelaskan
menganalisis, mengevaluasi menentukan dan mempertahankan pendapat yang berkenaan dengan
masalah-masalah publik.
Civic knowledge
Civic skills
Civic disposition
Dalam prosesnya, tiga komponen tersebut bersinergi secara fungsional sehingga diharapkan
dapat menghasilkan warga negara yang baik sebagaimana yang dimaksudkan dalam Pendidikan
Kewarganegaraan. Dengan memperhatikan tiga komponen di atas dan berorientasi pada sistem
kehidupan global, maka materi Pendidikan Kewarganegaraan yang memuat komponen-
komponen pengetahauan, keterampilan, dan disposisi kepribadian warga negara, tidak saja
fungsional dalam tataran kehidupan berbangsa dan bernegara melainkan juga dalam era
kehidupan global.
Pengertian warga negara menurut kamus besar Bahasa Indonesia (2002) adalah penduduk
sebuah negara bangsa berdasarkan keturunan, tempat kelahiran, dan sebagainya yang memiliki
kewajiban dan hak penuh sebagai warga Negara.Dalam Negara memiliki asas kewarganegaraan
yaitu :
22
1. Kewarganegaraan berdasarkan kelahiran
a. Asas Ius Soli
Asas yang menyatakan bahwa kewarganegaraan seseorang ditentukan dari dimana
seseorang itu dilahirkan.
b. Asas Ius Sanguinis
Asas yang menyatakan bahwa kewarganegaraan seseorang ditentukan berdasarkan
keturunan atau dengan kata lain ditentukan berdasarkan kewarganegaraan dari orang
tuanya.
2. Asas kewarganegaraan berdasarkan perkawinan
a. Asas kesatuan hukum itu berdasarkan pada paradigma bahwa suami-isteri ataupun ikatan
keluarga merupakan inti masyarakat yang meniscayakan suasana sejahtera, sehat, dan tidak
terpecah. Jadi, suami-isteri atau keluarga yang baik dalam menyelenggarakan kehidupan
bermasyakatnya harus mencerminkan adanya suatu kesatuan yang bulat. Dan untuk
merealisasikan terciptanya kesatuan dalam keluarga atau suami-isteri, maka semuanya
harus tunduk pada hukum yang sama. Dengan kebersamaan tersebut sehingga masing-
masing tidak terdapat perbedaan yang dapat mengganggu keutuhan dan kesejahteraan
keluarga
b. Asas persamaan derajat menyebutkan bahwa suatu perkawinan tidak menyebabkan
perubahan status kewarganegaraan masing-masing pihak.Jadi, baik suami maupun isteri
tetap dangan kewarganegaraan aslinya, sama seperti sebelum mereka dikaitkan oleh
pernikahan dan keduanya memiliki hak untuk memilih kewarganegaraan yang dianutnya.
Para pakar kenegaraan memberikan titik terang tentang pengertian Negara sebagai berikut :
1. Menurut Kranenburrg negara adalah suatu organisasi kekuasaan yang diciptakan oleh
sekelompok manusia yang disebut bangsa.”
2. Roger F. SoleauMenurut pendapat Roger F. Soleau, arti negara merupakan sebuat
sarana atau dapat disebut sebuah wewenang yang mengendalikan dan mengatur
masalah-masalah yang bersifat umum dalam kehidupan masyarakat.
23
Dari defenisi diatas,terlihat bahwa Negara merupakan organisasi dari sekumpulan orang
yang menempati wilayah tertentu dan diorganisir oleh pemerintah yang sah dan mempunyai
kedaulatan. Teori Terjadinya Negara yaitu :
1. Teori kontrak social, sering juga di sebut teori perjanjian, menurut teori ini, Negara terbentuk
atas dasar sebuah perjanjian oleh masyrakat.
2. Teori Ketuhanan Timbulnya negara itu adalah atas kehendak Tuhan. Segala sesuatu tidak
akan terjadi tanpa kehendak-Nya
3. Teori Kekuasaan Teori kekuasaan menyatakan bahwa negara terbentuk berdasarkan
kekuasaan.
4. Teori Hukum Alam,menurut teori ini Negara ada karena adanya keinginan untuk memenuhi
kebutuhan masusia yang bermacam-macam.
Konsep kewarganegaraan menurut system politik liberal umumnya dimengerti dalam konteks
legel formal.Warga Negara memahami dirinya sebagai pribadi-pribadi hukum dan pihak-pihak
otonom dalam suatu ikatan yang berdaulat. Kewarganegaraan menurut konsep yang menekankan
pentingnya hak-hak dasar (hak sipil,politik dan kultural) yang diperlukan untuk membentuk
demokrasi yang kuat dan Negara kesejahteraan.Kewarganegaraan menurut konsep dialektis
kewarganegaraan sebagai suatu ikatan dari anggota yang berbeda-beda dalam suatu komunitas
publik.Dengan demikian pengertian kewarganegaraan sangat bervariasi,karena banyaknya
perspektif yang dapat digunakan untuk memahaminya.
Istilah hak memiliki banyak arti, hak dapat diartikan sesuatu yang benar,kewenangan,
kekuasaan untuk berbuat sesuatu atau kekuasaan yang benar atas sesuatu atau untuk menuntut
sesuatu. Pokok hak itu dapat dibedakan antara hak mutlak atau absolut dan hak nisbi atau relatif.
Adapun hak mutlak dan hak nisbi (CST Kansil, 1980) yakni :
1. Hak Mutlak adalah hak yang memberikan wewenang kepada seseorang untuk melakukan
suatu perbuatan, hak mana yang dapat dipertahankan terhadap siapapun juga dan
sebaliknya setiap orang juga harus menghormati hak tersebut.
24
2. Hak Nisbi adalah hak yang memberikan wewenang kepada seseorang atau beberapa
orang tertentu untuk menuntut agar supaya seseorang atau beberapa orang lain
memberikan sesuatu atau tidak melakukan sesuatu.
Menurut Rapar bahwa warga Negara yang bertanggung jawab adalah warga Negara yang
baik.Warga Negara yang baik adalah warga Negara yang memiliki keutamaan atau kebajikan
selaku warga Negara.Kewajiban sering melekat dengan sanksi,sanksi itu ada yang langsung
(hukuman) dan ada yang tidak langsung (sanksi moral).
Sebagai anggota Negara, warga Negara mempunyai hubungan yang khusus, yatu hubungan
hak dan kewajiban yang sifatnya timbal balik satu sama lainya dimanapun ia berada baik
didalam atau diluar Negara. Konsep warga Negara berawal dari hamba atau kawula Negara.
Tetapi denga menyebut istilah warga Negara mereka menjadi orang merdeka, ia bukan lagi
hamba raja melainkan peserta dari suatu Negara.
Konstitusi berasal dari kata constituer (Perancis), yang artinya membentuk. Dalam bahasa
latin, merupakan gabungan dari kata, yaitu cume artinya “bersama-sama” dengan …” dan
stature yang berarti berdiri, membuat sesuatu berdiri atau menetapkan. Jadi konstitusi
menetapkan sesuatu bersama-sama. Konstitusi dalam Negara adalah sebuah norma system
politik dan hukum bentukan pada pemerintahan Negara,biasanya dikodifikasikan sebagai
dokumen tertulis. Pada umumnya, konstitusi dalam setiap negara di dunia memiliki kedudukan
formal yang sama, yaitu:
a. Konsitusi sebagai hukum dasar, karena berisi aturan dan ketentuan tentang hal-hal yang
mendasar dalam kehidupan suatu negara.
b. Konstitusi sebagai hukum tertinggi, aturan-aturan yang terdapat dalam konstitusi, secara
hirarkis mempunyai kedudukan lebih tinggi terhadap aturan-aturan lainnya.
Konstitusi yang ada pada suatu negara memiliki sifat membatasi kekuasaan pemerintah dan
menjamin hak-hak dasar warga negara. Sifat konstitusi biasanya dikaitkan dengan pembahasan
sifat-sifatnya yang lentur (fleksibel), atau kaku (rigid), tertulis atau tidak tertulis, dan sifatnya
yang formal atau materil.Konstitusi memiliki tujuan sebagai berikut :
25
a. Memberi pembatas sekaligus pengawasan terhadap kekuasaan politik
b. Melepaskan kontrol kekuasaan dari penguasa sendiri
c. Memberi batasan-batasan ketetapan bagi para penguasa negara dalam menjalankan
Kata “demokrasi” yang berasal dari bahasa latin “demos” dan “cratein” atau “cratos” dan
dalam bahasa inggris menjadi “democracy”. Menurut Abraham Lincon, demokrasi adalah suatu
pemerintahan dari rakyat, oleh rakyat untuk rakyat. Menurut konsep demokrasi, kekuasaan
menyiratkan arti politik dan pemerintahaan, sedangkan rakyat beserta warga masyarakat
didefenisikan sebagai warga negara. Dilihat dari sistem pemerinntahannya, demokrasi ada dua
macam yakni sistem presidensil dan sistem parlementer. Sistem presidensil menekankan
pentingnya pemilihan presiden secara langsung sehingga presiden terpilih mendapatkan mandat
secara langsung dari rakyat. Presiden merupakan kepala negara sekaligus kepala
kepemerintahaan. Kekuasaan presiden dibatasi oleh hukum atau konstitusi. Selain sistem
presidensil, ada juga yang disebut sebagai sistem parlementer sistem ini menerapkan model
hubungan yang menyatu antara kekuasaan eksekutif dan legislatif. Parlemen adalah pemegang
peran utama dalam sistem pemerintahan di negara-negara yang menerapkannya.
Dilihat dari prinsip ideologinya, indonesia terbagi dua yaitu demokrasi rakyat dan demokrasi
konstitusional menekankan bahwa demokrasi harus berdasar kepada konstitusi. Demokrasi
rakyat menghendaki tidak adanya perbedaan berdasar kepada kelas sosial sedangkan demokrasi
konstitusional menekankan bahwa demokrasi harus berdasarkan kepada konstitusi. Jika dilihat
dari bentuk pemerintahannya demokrasi terbagi dua yaitu monarki dan republik yang dapat
diartikan sebagai pemerintahan yang dijalankan oleh dan untuk kepentingan rakyat. Menurut
sumarsono dkk bentuk demokrasi dalam sistem pemerintahan negara anatara lain :
26
demokrasi, partispatif aktif, dan keterlibatan warga negara pada masyarakat madani. Azra
berpendapat bahwa pendidikan kewarganegaraan merupakan kebutuhan yang mendesak karena
beberapa alasan yaitu :
Menurut Martini,dkk (2013:137) secara formil, Rule of low diartikan sebagai kekuasaan
umum yang terorganisir (organized public power). Hal ini dapat diartikan bahwa setiap negara
mempunyai aparat penegak hukum. Sedangkan secara hakiki,rule of law terkait dengan
penegakkan hukum yang menyangkut ukuran hukum yang baik dan buruk (just and unjust law).
Berdasarkan pengertian ini maka setiap negara hukum harus memberikan keadilan,kemanfaatan
dan kepastian bagi masyarakat warga negaranya.
Hak asasi adalah hak yang dimiliki manusia sejak lahir sebagai manusia yang merupakan
anugerah Tuhan Yang Maha Esa. Hak asasi adalah hak yang melekat pada diri manusia yang
bersifat kodrati dan fundamental sebagai anugerah Tuhan yang harus dihormati,dijaga dan
dilindungi oleh setiap individu,masyarakat atau bangsa.
27
BAB III
PEMBAHASAN
Pada buku utama dituliskan bahwa,Konstitusi merupakan hukum dasar suatu negara.
Sebagai hukum dasar negara, konstitusi berisi aturan dan ketentuan hal – hal yang mendasar
dalam kehidupan suatu negara. Pada buku pembanding dituliskan bahwa, Konstitusi dalam
Negara adalah sebuah norma system politik dan hukum bentukan pada pemerintahan
Negara,biasanya dikodifikasikan sebagai dokumen tertulis.Dari penjelasan kedua buku tersebut
dapat disimpulkan yaitu suatu konstitusi dikatakan memiliki norma apabila konstitusi tersebut
resmi diterima oleh suatu bangsa.
Pada buku utama dituliskan bahwa, Demokrasi berarti kekuasaan ada di tangan rakyat.
Sedangkan pada buku pembanding dituliskan bahwa, Demokrasi menempatkan rakyat
sebagai pemegang kedaulatan tertinggi dalam negara. Dapat disimpulkan dari kedua buku
tersebut bahwa demokrasi adalah bentuk pemerintahan dimana semua warga Negara nya
memiliki hak setara dalam pengambilan keputusan yang dapat mengubah hidup mereka.
28
Pada buku utama dituliskan bahwa, HAM meliputi nilai – nilai ideal yang mendasar
yang tanpa nilai – nilai dasar itu orang tidak dapat hidup sesuai dengan harkat dan martabatnya
sebagai manusia. Dikatakan HAM ialah karena hak – hak itu bersumber pada sifat hakekat
manusia sendiri yang diberikan oleh Tuhan Yang Maha Esa.Sedangkan pada buku
pembanding dituliskan bahwa Hak asasi adalah hak yang dimiliki manusia sejak lahir sebagai
manusia yang merupakan anugerah Tuhan Yang Maha Esa.Sehingga dapat disimpulkan bahwa
Hak asasi manusia adalah hak dasar atau hak pokok yang dibawa oleh manusia sejak lahir yang
secara kodrat melekat pada setiap manusia dan tidak dapat diganggu gugat karena merupakan
anugerah Tuhan Yang Maha Esa.
29
BAB IV
PENUTUP
A. Kesimpulan
Pendidikan kewarganegaraan merupakan bagian penting bagi warga negara Indonesia,
hal ini dapat membantu mahasiswa mengatahui hak dan kewajibannya sebagai warga negara.
Sebagai generasi muda berpartisipasi aktif dalam bidang kewarganegaraan merupakan ujung
tombak harapan negara. Warga negara yang cerdas, yang bertanggungjawab bukan hanya
memiliki kemampuan intelektual saja tapi mampu bersosialisasi melayani dan menjalankan
tanggungjawabnya sebagai warga negara merupakan suatu kebagaanggan bagi negara.
Sebagai pereview buku ini sangat bermanfaat sebagai pengantar mata kuliah pendidikan
kewarganegaraan mahasiswa diharapkan bukan hanya memahami dan mengetahui tetapi ada
aksi (pengabdian) untuk negara.
B. Saran
Setelah saya melakukan critical book report pada ini saya menyarankan perlunya sedikit
revisi pada penjelasannya ataupun perbaikan yang lebih bagus lagi seperti penambahan
gambar-gambar pendukung dari isi buku tersebut maka semakin maksimal digunakan dan
semakin lengkap bagi para pembaca maupun kaum pendidik.
30
DAFTAR PUSTAKA
31