BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
dari lingkungan, sehingga diperoleh biakan yang tidak tercampur dengan jenis
lainnya atau biakan murni (Gandjar dkk., 1992). Biakan murni diperlukan
(pada suhu ±500C) (Hadioetomo, 1983). Tujuan dari metode ini adalah
2012).
permukaan medium agar bakteri yang tumbuh pada garis – garis terakhir
cawan petri steril. Tunggu hingga medium memadat, setelah itu tuangkan
suspense sampel kedalam cawan petri yang telah berisi medium yang
(Waluyo, 2007)
dengan deskripsi yang telah dipublikasikan untuk jasad – jasad renik lain yang
bentuk koloni yaitu berbentuk bulat tak teratur, seperti akar dan filament. Tipe
koloni bakteri terdiri dari tipe koloni utuh, halus, berombak, dankal, dan
berombak dalam. Warna dari koloni bakteri yang tumbuh terdiri dari kuning,
merah, dan putih. Elevasi koloni bakteri terdiri dari rata, cembung rendah, dan
cembung tinggi. Struktur permukaan koloni bakteri yakni halus dan kasar.
Karakteristik mikroskopis bakteri terdiri dari bentuk sel, ukuran sel, dan
pewarnaan. Bentuk sel bakteri meliputi basil, kokus, dan spiral dengan masing
diperoleh. Beberapa uji biokimia yang dapat diterapkan yaitu uji katalase, uji
oksidase, uji reduksi nitrat, uji fermentasi karbohidrat, uji methyl red, dan uji
(µ) ama dengan 1/1000 milimeter (mm). Panjang tubuh bakteri antara
spiral memiliki ukuran lebar 0,5 µ.- 1 µ., panjang 2 µ.-5 µ.dan kadang
lain:
a. Basil
nada pula yang meruncing, atau lancip seperti cerutu. Basilus juga
ada yang saling melekat satu dengan yang lainnya dan adaa yang
2012).
b. Cocus
Bentuk sel bakteri ini bulat seperti bola- bola kecil. Golongan
c. Spiral
dengan basil dan kokus. Ada tiga macam bentuk spiral, yakni :
spiral yaitu sel bakteri bentuknya seperti spiral dan tubuhnya kaku,
bakteri dibagi menjadi dua golongan yaitu Gram negatif dan Gram
bakteri terhadap tinta safranin dan krista violet. Bakteri yang telah diuji
(Brown, 2005).
2.3 Probiotik
1990).
Menurut Salminen et al., (1999) dalam buku Probiotik Akuakultur yang ditulis
oleh Irianto (2003) probiotik merupakan segala bentuk preparasi sel mikroba
(tidak selalu hidup) atau komponen sel – sel mikroba yang memiliki pengaruh
tersebut probiotik tidak selalu terkait dengan pangan dan probiotik tidak harus
adalah suplementasi sel mikroba utuh (tidak harus hidup) atau komponen sel
(Irianto, 2003).
berikut :
1. Menguntungkan inang.
4. Dapat terjaga stabilitas dan sintasan untuk waktu lama pada penyimpanan
maupun dilapangan.
pencernaan.
saluran cerna.
nutrien dan ruang didalam organ pencernaan (Irianto, 2003). Pendapat lain
enzimatis (Fuller & Turvy, 1971; Parker, 1974; Roach & Tannock, 1980;
mensintesis biotin (Sugita et al., 1992), Vitamin B12 (Sugita et al., 1991),
seperti amylase (Sugita et al., 1996) dan protease (Hoshino et al., 1997).
2.4.1 Klasifikasi
sebagai berikut :
Filum : Chordata
Kelas : Pisces
Ordo : Ostariophysi
Famili : Pangasidae
Genus : Pangasius
Panjang tubuh ikan patin mencapai 120 cm. Kepala relative kecil dengan
Tubuh ikan patin terbagi menjadi tiga bagian, yaitu kepala, badan,
dan ekor. Bagian kepala mulai dari ujung mulut sampai akhir tutup insang.
Bagian tubuh dari akhir tutup insang sampai pangkal sirip anal. Bagian
ekor dimulai dari sirip anal sampai ujung ekor. Sirip ekor ikan patin
sirip, yaitu sepasang sirip dada (pectoral fin), sepasang sirip perut (ventral
fin), satu sirip punggung (dorsal fin), satu sirip dubur (anal fin), dan satu
sirip ekor (caudal fin). Ikan pain memiliki sirip tambahan (adipose fin)
yang terletak diantara sirip punggung dan sirip ekor. Sirip punggung ikan
patin memiliki 1 jaringan keras (patil) dan 6 – 7 buah jari – jari lunak.
Sirip dubur ikan patin cukup panjang, yakni mulai dari belakang dubur
buah. Sirip perut ikan patin terdapat 6 jari – jari lunak. Sirip dada ikan
patin terdapat 1 jari – jari keras (patil) dan 12 – 13 jari – jari lunak
(Mahyuddin, 2010).
Ikan patin merupakan ikan yang aktif pada malam hari (nocturnal).
Ikan patin sering bersembunyi di liang – liang di tepi sungai. Benih ikan
untuk menghirup oksigen langsung dari udara pada saat menjelang fajar.
ikan – ikan kecil, cacing, detritus, serangga, biji – bijian, potongan daun
tumbuhan, rumput, udang kecil dan molusca. Ketika baru menetas (larva)
ikan patin memakan dari cadangan makanan berupa kuning telur. Setelh
kuning telur habis, beni ikan patin memakan plankton (Kordi, 2010).
Kingdom : Monera
Filum : Protozoa
Ordo : Pseudanonadales
Familia : Fibrionaceae
Genus : Aeromonas
berbentuk batang dengan ukuran 0,7 – 0,8 µm, bersifat fakultatif anaerob,
Bakteri ini resisten terhadap penisilin, tumbuh optimum pada suhu 37 0C dan
selalu berada didalam air dan menyerang ikan pada saat ikan dalam kondisi
lemah. Bakteri ini juga dapat hidup di perairan tawar maupun pada perairan
payau dan laut dan mempunyai toleransi suhu yang lebar. Perairan air tawar
cukup bervariasi, yaitu berkisar antara 104 – 106 sel/ml (Mulia, 2012).
muncul akibat penyakit MAS adalah adanya ulse yang berbentuk bulat atau
tidak teratur dan berwarna merah keabu – abuan, inflamasi, dan erosi
didalam rongga dan sekitar mulut, seperti redmouth diasease. Selain itu,
pembengkakan ginjal, tetapi tidak lembek; petikiae (bintik merah) pada otot
daging dan peritoneum, usus tidak berisi makanan, tetapi berisi cairan
kuning. Gejala khas dari bakteri ini adalah adanya cairan kuning dalan
seperti ikan gurami, ikan lele, ikan patin, dan ikan karper. Didaerah
subtropik yang banyak terserang oleh bakteri ini adalah rainbow trout dan
Chinook salmon. Selain menyerang ikan, bakteri ini juga dapat menyerang
(Mulia, 2012).