Anda di halaman 1dari 16

REVIEW ARTIKEL BAB 6

BUKU HUMAN GEOGRAPHY: A CONCISE INTRODUCTION

Kelas Geografi Manusia 1 (B)


Kelompok 3

Harnum Setiasih Bintang (1806137040)


Joseph Edward Timothy Siahaan (1806137066)
Mochamad Fahry (1806137091)
Wahyu Ika Nur Fitriyani (1806137236)

Dosen pengampu : Dra.Widyawati, MSP.

DEPARTEMEN GEOGRAFI
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN
UNIVERSITAS INDONESIA
2019
Review Zoom-In Box 6.1

Judul The West in the Cultural Landscape: Three Path-Breaking Books


Buku Human Geography_ A Concise Introduction-Wiley-Blackwell
Halaman 143
Tahun 2014
Penulis Mark Boyle
Reviewer Wahyu Ika Nur Fitriyani
Tanggal 26 September 2019

Tujuan Untuk mengetahui hubungan atau penerapan lima tema geografi (lokasi,
tempat, wilayah, pergerakan, dan interaksi manusia-lingkungan) terhadap
“Landskap Budaya di bagian Barat”
Subjek Penerapan lima tema geografi dalam “Landskap Budaya di bagian Barat”
Pengamatan
Ringkasan Artikel ini menjelaskan mengenai kecenderungan lanskap budaya
Singkat Artikel (wilayah kebudaan) di bagian Barat atas pendapat dari Geographer, yakni
Derek Gregory, Cosgrove, dan Rose. Ketiga Geographer tersebut
memiliki pandangan tersendiri mengenai pengaruh budaya di bagian
Barat. Pendapat pertama, dikemukakan oleh Derek Gregory dalam
bukunya Geographical Imaginations (1994). Ia menyatakan bahwa
budaya barat terbentuk karena keinginan mengatur wilayahnya agar lebih
terorganisir dengan pola-pola tertentu. Menurutnya, pola penempatan
kehidupan manusia dan alam dapat digambarkan dengan dua bentukan.
Bentuk pertama adalah komodifikasi ruang berupa tempat-tempat penting
yang berlokasi dekat dengan pusat kota. Bentuk kedua adalah
birokratisasi ruang berupa bentukan infastruktur dengan fungsi tertentu.

Sedangkan pendapat kedua dikemukakan oleh Denis E Cosgrove dalam


bukunya yang berjudul Social Formation and Symbolic Landscape
(1984). Ia berpendapat bahwa kecenderungan wilayah kebudayaan barat
dipengaruhi oleh pedagang, penjajah, dan industrialis yang datang pada
wilayah tersebut dan membuat suatu lukisan atau patung-patung indah
sebagai penanda status penduduk pada wilayah tersebut. Pendapat terakhir
dikemukakan oleh Gillian Rose dalam bukunya yang berjudul Feminism
and Geography (1993). Ia menambahkan pendapat Cosgrove bahwa
wilayah kebudayaan barat juga dipengaruhi oleh gender. Contohnya
adalah patung-patung indah didominasi dengan peran lelaki yang gagah
berani, sedangkan wanita jarang divisualisasikan pada patung dikarenakan
wanita lebih menyukai berdiam di rumah daripada lelaki yang lebih
berkuasa untuk menjadi pahlawan dalam perang.

Kaitan 5 Tema 1. Lokasi


Geografi dengan a. Lokasi Absolut
Artikel Artikel ini tidak menunjukkan dimana tempat tersebut
berlokasi secara pasti (absolut). Penulis hanya memberikan
contoh bahwa kejadian tersebut digambarkan dengan kondisi
Vennice, Italia sebagai gambaran wilayah kebudayaan barat.
b. Lokasi Relatif
Artikel ini menjelaskan bahwa hampir di setiap kota besar di
dominasi dengan taman industri, bandara, dan pusat
perbelanjaan di wilayah barat.

2. Tempat
Kota Vennice digambarkan sebagai tempat yang indah dengan
kesenian arsitektur yang bermakna. Selain itu, artikel ini juga
menggambarkan tempat makan dan tempat penginapan terkenal.
Seperti pada McDonald’s yang memiliki standarisasi ruang.
Sedangkan pada tempat penginapan seperti Hilton, Radissonm dan
lainnya memiliki tata letak yang identik.

3. Interaksi Manusia-Lingkungan
Hanya ditemukan beberapa kekacauan yang terjadi di wilayah
barat sebelum muncul kecenderungan budaya pada wilayah
tersebut. Sampai pada akhirnya, wilayah tersebut membentuk pola
budaya tersendiri yang dipengaruhi dari penjajah, pedagang, dan
industrialis. Kelompok-kelompok tersebut membentuk bangunan-
bangunan unik diatas permukaan bumi yang memiliki arti dan
dapat mendefinisikan pemiliknya. Contohnya adalah, pemilik
rumah yang memiliki bangunan besar dengan patung-patung indah
dinilai sebagai orang yang bermartabat dibandingkan dengan
bangunan rumah biasa. Properti yang mereka miliki menegaskan
pada dunia bahwa mereka memiliki keunggulan tersendiri
dibandingkan orang lain. Motif patung dan lukisan yang
dimilikinya itu memiliki arti sendiri. Seperti laki-laki yang
menunggangi kuda dengan memegang panahan menggambarkan
bahwa laki-laki tersebut adalah seorang yang gagah berani yang
dapat mengendalikan dunia.
4. Pergerakan
Dalam artikel dijelaskan budaya barat mengalami perubahan atau
pergerakan dari segi temporal. Sebagai contohnya adalah zaman
kolonial Eropa tempat-tempat dibuat dengan seni arsitektur yang
bermakna. Sedangkan pada masa sekarang, lebih mengedepankan
konsumsi kapitalis seperti hotel taman industri modern. Dalam hal
ini, kebudayaan di wilayah barat mengalami pergerakan budaya
mengikuti tuntutan publik.

5. Wilayah
Wilayah barat tepatnya di Eropa memiliki tempat-tempat dengan
karakteristik yang unik. Contonya adalah di wilayah barat,
tepatnya di Venese, Italia yang memiliki arsitektur unik pada
bangunan rumahnya. Arsitektur itu menggambarkan status
kepemilikan mereka.

Kelebihan Artikel ini menjelaksan mengenai kecenderungan budaya Barat secara


terperinci dengan sudut pandang 3 geographer. Dengan sudut pandang
tersebut, pembaca menjadi lebih memahami apa saja kecenderungan serta
hal-hal yang mempengaruhi terbentuknya kebudayaan di wilayah Barat.
Bahasa yang digunakan secara keseluruhan mudah dipahami dan terdapat
penggambaran objek secara langsung seperti patung-patung yang
dibentuk di wilayah Barat tepatnya di Venice, Italia. Selain itu, artikel ini
juga menggambarkan pola keruangan budaya dari zaman penjajahan
sampai bentukan infastruktur modern melalui bentukan rumah.
Kekurangan Artiel ini hanya memberikan penggambaran kebudayaan wilayah barat di
Venece, Italia sehingga pembaca tidak bisa membandingkan dengan
wilayah barat lainnya. Ditemukan bahasa yang sulit dipahami pada
pernyataan Gregory, sehingga pembaca harus bisa menganalogikan
sendiri.
Kesimpulan Artikel ini secara singkat dan tersurat ataupun tersirat menjelaskan lima
tema geografi yang diteliti. Artikel ini sangat cocok digunakan sebagai
bahan acuan untuk mempelajari mengenai lima tema geografi.
Review Zoom-In Box 6.2

Judul Gotham City – A Powerful Image of Dystopia


Buku Human Geography_ A Concise Introduction-Wiley-Blackwell
Halaman 147
Tahun 2014
Penulis Mark Boyle
Reviewer Harnum Setiasih Bintang
Tanggal 26 September 2019

Tujuan Untuk mengetahui hubungan atau penerapan lima tema geografi (lokasi,
tempat, wilayah, pergerakan, dan interaksi manusia-lingkungan) terhadap
Kota Gotham
Subjek Penerapan lima tema geografi dalam Kota Gotham
Pengamatan
Ringkasan Dalam artikel Gotham City – A Powerful Image of Dystopia dijelaskan
Singkat Artikel tentang keadaan Kota Gotham, kota yang menjadi Kota kediaman Batman
sang pahlwan, dengan berbagai sudut pandang. Ada yang mengatakan
bahwa Gotham terlalu berlebihan dalam menggambarkan kota-kota di
Amerika pada abad ke-20. Ada juga yang mengatakan bahwa Gotham
adalah kota yang sangt gelap, keruh, menyeramkan dan kejahatan berkuasa
dimana-mana. Namun, ada yang menggambarkan bahwa Kota Gotham
adalah kota biasa yang memiliki ciri khas di dalamnya. Artikel ini
menekankan bahwa dimana pun kita berada aka nada kelap-kelip yang
menerangi sekaligus ada ancaman besar yang siap meneyelimuti. Intinya
adalah keseimbangan antara kemewahan dan kriminal dalam suatu kota.
Kaitan 5 Tema 1. Lokasi
Geografi dengan a. Lokasi Absolut
Artikel
Tidak ditemukan dimana Kota Gotham sebenarnya, namun
penulis mengatakan bahwa Kota Gotham ada di Manhattan
yang berada di 40°48'34.0"N 73°56'44.5"W.
b. Lokasi Relatif
Kota Manhattan berada di Timur Laut Kota New York dan
Manhattan adalah sebuah pulau yang terletak di sebelah selatan
ujung Sungai Hudson.

2. Tempat
Kota Gotham digambarkan sebagai kota yang gelap dan
menyeramkan. Manusia-manusia yang mendiami Kota Gotham
adalah orang-orang yang sangat menegrikan dimana di mana
gangster, orang gila, dan psikopat kekerasan berkuasa. Kota
Gotahm digambarkan sebagai neraka telah meletus di jalan-jalan
dan tetap berlanjut. Kota Gotham dipenuhi oleh gargoyle(fitur
arsitektur yang digunakan untuk mengarahkan air keluar dari
sebuah bangunan) dan kuburan, arsitektur gothic(Arsitektur Gotik
sering ditemukan di katedral dan gereja-gereja Eropa) dan megah,
Bangunan bersudut raksasa, dan tenggelam di dalam hama dan
kejahatan.

3. Interaksi Manusia-Lingkungan
Masyrakat membangun bangunan-bangunan tinggi atau Gedung
pencakar langit yang menunjukkan bahwa kota itu adalah kota
megah yang pantas untuk dimasuki para imigran. Karena
lingkungan yang benar-benar sangat mengancam, maka di Kota
Gotham yang dibutuhkan adalah seorang pahlawan yang dapat
membebaskan mereka dari lingkungan yang menyeramkan
tersebut. Dalam artikel ini yang berpendapat bahwa kejahatan tidak
hanya berasal dari manusianya, namun tempat yang mereka diami
juga turut menyumbang peran dalam kejahatan. Tidak ada badan
penegakan hukum dan ketertiban manusia yang dapat menahan
kemerosotan hokum kota yang menjadi anarki; satu-satunya
harapan adalah beralih ke pahlawan super dengan dengan kekuatan
ekstra, seorang Batman, untuk melawan kejahatan yang
tersembunyi.

4. Pergerakan
Dalam artikel dijelaskan bahwa Amerika merupakan lokasi yang
banyak dihuni oleh imigran dari luar Amerika. Para imigran
berpindah ke Amerika dikarenakan Amerika disebut sebgai tempat
yang mana untuk ditinggali.

5. Wilayah
Kota Gotham digambarkan sebagai tempat yang sangat berbeda
dengan kota-kota yang ada di Amerika. Namun. kesamaannya
adalah kota tersebut sama-sama dipenuhi oleh imigran.dan juga
kesamaannya adalah pada abad ke-20 bangunan-bangunan di
Amerika didominasi oleh bangunan bergaya gothic.

Kelebihan Artikel ini menjelaksan Kota Gotham dari banyak sudut pandang dan
menggunakan Bahasa yang lumayan mudah dimengerti oleh awam. Juga
dijelaskan dalam artikel tentang tokoh-tokoh pemeran dalam film Btaman
yang mempukan kita untuk membayangkan film Batman yang
menggembarkan kondisi Kota Gotham.
Kekurangan Artiel ini kurang menjalaskan secara mendalam dimana sebenarnya lokasi
Kota Gotham tersebut.
Kesimpulan Artikel ini secara singkat dan tersurat ataupun tersirat menjelaskan lima
tema geografi yang diteliti. Artikel ini sangat cocok digunakan sebagai
bahan acuan untuk mempelajari mengenai lima tema geografi.
Review Zoom-In Box 6.3

Judul The Indians of All Tribes (IAT)


Occupation of Alcatraz Island, San Francisco (1969–1971)
Buku Human Geography_ A Concise Introduction-Wiley-Blackwell
Halaman 150
Tahun 2014
Penulis Mark Boyle
Reviewer Joseph Edward Timothy Siahaan
Tanggal 26 September 2019

Tujuan Untuk mengetahui hubungan atau penerapan lima tema geografi (lokasi,
tempat, wilayah, pergerakan, dan interaksi manusia-lingkungan)
terhadap “Pendudukan Pulau Alcatraz, San Francisco oleh Penduduk
Asli Amerika (Orang India dari Semua Suku)”.
Subjek Pengamatan Perlakuan pemerintah Amerika Serikat saat ini (modern) terhadap hak
atas tanah orang India (penduduk asli Amerika) dan keinginannya untuk
mendirikan pusat kebudayaan sendiri, kemudian menghubungkan dan
mengkajinya dengan 5 tema Geografi.
Ringkasan Singkat Pulau Alcatraz adalah penjara paling terkenal di Amerika selama sekitar
Artikel 100 tahun - pertama sebagai penjara militer, kemudian sebagai penjara
bagi narapidana federal - sebelum menutup pintunya pada tahun 1963.
Tetapi untuk periode singkat yang dimulai pada tahun 1969, aktivis
penduduk asli Amerika menduduki pulau tersebut sebagai protes atas
perlakuan pemerintah AS terhadap rakyat mereka, terutama ketika
menyangkut hak atas tanah. Selain itu, tujuan mereka adalah mengubah
pulau itu menjadi pusat budaya dan sekolah penduduk asli Amerika. Hal
ini bertujuan agar budaya-budaya penduduk asli Amerika tidak hilang
termakan oleh waktu begitu saja. Penduduk asli Amerika menginginkan
hak-hak mereka atas tanah kelahirannya dapat terpenuhi kembali.
Kaitan 5 Tema 1. Lokasi
Geografi dengan a. Lokasi Absolut
Artikel Lokasi yang disebutkan dalam artikel ini secara spesifik
disebutkan adalah Pulau Alcatraz. Dimana letak pulau
tersebut secara absolut berada pada 37°49' LU dan 122°25'
BB.
b. Lokasi Relatif
Lokasi relatif dari Pulau Alcatraz berada di Pantai Barat
Amerika Serikat di ujung Semenanjung San Francisco dan
juga menduduki sebidang daratan yang menjorok ke
Samudera Pasifik dan Teluk San Francisco.
2. Tempat
Pulau Alcatraz dibuka pertama pada 1850 untuk kepentingan
militer. Pada 1934, Alcatraz digunakan untuk menampung
narapidana "kelas kakap". Dimana lokasi ini tergambarkan
sebagai lokasi yang menyeramkan karena fungsinya. Penjara ini
juga dikenal dengan nama "The Rock" karena terletak pada
sebuah pulau karang.

3. Interaksi Manusia-Lingkungan
Pada artikel ini dijelaskan bahwa perubahan kebudayaan lama
Amerika melalui penduduk aslinya (orang India) kepada
kebudayaan Amerika modern merubah semuanya. Masyarakat
Amerika modern menganggap bahwa kebudayaan lama sangat
primitif, oleh sebab itu mereka mengubah semua pola
kebudayaan menjadi lebih modern. Hal ini berdampak pada
lingkungan pulau tersebut, yang dahulunya sebagai tempat
penduduk asli Amerika hidup dialihkan fungsinya sebagai lokasi
benteng dan asrama militer, penjara militer, penjara supermax
prison, dan sekarang menjadi museum.

4. Pergerakan
Dalam artikel diceritakan bahwa kembalinya para penduduk asli
Amerika (orang India) karena mereka menginginkan hak-hak
atas tanah kelahirannya. Melalui perjuangan yang berat mereka
ingin merebut kembali tanah kelahiran mereka. Mereka sempat
diusir oleh pihak pemerintah dan mengungsi ke tempat
pengungsian (daerah Teluk). Dan pada akhirnya tetap bertekad
kembali untuk menyerukan suara mereka kepada pemerintah
Amerika Serikat agar apa yang menjadi hak milik mereka dapat
terebut kembali.

5. Wilayah
Wilayah seluruh Pulau Alcatraz terdaftar pada Daftar Tempat
Bersejarah Nasional pada tahun 1976 yang berdampingan dengan
The Golden Gate dan selanjutnya dinyatakan sebagai Tempat
Bersejarah Nasional pada tahun 1986. Pada tahun 1993,
Layanan Taman Nasional menerbitkan rencana berjudul
Konsep Pengembangan Alcatraz dan Penilaian Lingkungan.
Rencana ini, disetujui pada tahun 1980, menggandakan jumlah
wilayah Alcatraz yang dapat diakses oleh publik untuk
memungkinkan pengunjung menikmati
pemandangan dan kehidupan burung, laut, dan hewannya.
Kelebihan Artikel ini menjelaskan tentang bagaimana penduduk asli Amerika
(orang India) dapat tetap mempertahankan kebudayaan nya yang telah
terwariskan secara turun-temurun. Akibat adanya perkembangan zaman,
semuanya telah berubah menjadi lebih modern. Budaya mereka
dianggap sebagai suatu budaya yang primitif. Kemudian hak-hak
mereka ats tanah kelahirannya pun terambil. Dari artikel ini pembaca
dapat menerima pembelajaran bahwa kebudayaan tidak boleh luntur dan
habis termakan oleh waktu serta perkembangan zaman. Budaya harus
terus dilestarikan. Kemudian warisan seperti lokasi-lokasi bersejarah
atau tempat awal mula sebuah sejarah bermula harus juga tetap terjaga.
Dan jika masih ada suku-suku asli, hendaknya dibuat sebuah
permukiman khusus bagi mereka.
Kekurangan Bahasa yang digunakan dalam artikel ini menurut saya agak sulit untuk
dipahami jika hanya sekali membaca, dibutuhkan berkali-kali dalam
membaca untuk memahami artikel ini dengan baik. Kemudian,
bagaimana kelanjutan dari kisah penduduk asli Amerika berhasil
merebut kembali hak-hak mereka tidak dijelaskan lebih lanjut. Juga
terkait dengan bagaimana kondisi unsur kebudayaan mereka saat ini,
apakah masih bisa ditemukan atau sudah hilang.
Kesimpulan Artikel ini menyampaikan setiap pesan singkat yang sangat mendalam
bagi para pembacanya. Jika dilihat lebih teliti, maksud penulis dari
artikel ini untuk memberi tahu bahwa kita semua manusia harus
melestarikan budaya. Budaya itu sangat penting dan menjadi bagian dari
sebuah sejarah suatu peradaban. Dari sebuah kebudayaan terlahirlah
sebuah sejarah tentang sutu peradaban. Jika budaya itu hilang atau
punah, maka manusia tidak dapat mengenal lebih dalam tentang asal-
usul mereka.
Review Zoom-In Box 6.4

Judul Frantz Fanon’s (1961) The Wretched of the Earth


Buku Human Geography_ A Concise Introduction-Wiley-Blackwell
Halaman 153
Tahun 2014
Penulis Mark Boyle
Reviewer Mochamad Fahry
Tanggal 26 September 2019

Tujuan Untuk mengetahui kaitan antara kisah Frantz Fanon sebagai aktivis
antikolonial yang menerbitkan sebuah buku dengan judul “The
Wretched of the Earth” yang berisi tentang nilai budaya kekerasan
anticolonial dengan 5 tema Geografi.
Subjek Pengamatan Kolonialisme yang dilakukan Eropa terhadap Afrika, Asia dan Amerika,
khusunya di Alzajair serta menghubungkan dan mengkajinya dengan 5
tema Geografi.
Ringkasan Singkat Frantz Fanon seorang dokter dengan spesialis psikiater yang kemudian
Artikel menjadi tokoh revolusi di Alzajair. Melalui bukunya, “The Wretched of
the Earth” beliau menggambarkan tentang kerasnya kolonialisme yang
terjadi pada masa itu. Dampak yang terjadi terhadap masyarakat Alzajair
karena adanya kolonialisme tersebut berupa gangguan kejiwaan. Fanon
tidak percaya pada revolusi damai. Dia berpendapat bahwa orang-orang
yang dijajah, perlu bangkit dan mengalahkan penjajah dari Eropa
melalui tindakan kekerasan. Karena melawan penjajah akan
mengembalikan martabat mereka yang sampai sekarang terpaksa hidup
dalam ketakutan dan terbebani dengan perasaan pengecut. Fanon
menyimpulkan untuk semua orang yang dijajah agar menolak steorotip
bahwa secara budaya mereka lebih rendah daripada orang Eropa berkulit
putih dan perlu meniru bagaimana orang Eropa berpolitik.
Kaitan 5 Tema 1. Lokasi
Geografi dengan a. Lokasi Absolut
Artikel Terdapat beberapa lokasi yang disebutkan dalam artikel ini,
pertama negara Alzajair, yang terletak diantara 19° - 37° LU
dan 9° - 12° BT. Kemudian sebuah negara kecil yaitu
Martinik yang berada diantara14° 40’ 0” N/ 61° 0’ 0” W.
Lalu yang terakhir sebuah negara maju yaitu Perancis yang
terletak di garis lintang 42° - 51° LU dan 5° BB - 9° BT.
b. Lokasi Relatif
Alzajair terletak didekat Laut tengah dan Tunisia sebagai
batas bagian utara, Mali dan Niger sebagai batas bagian
selatan, batas bagian barat yaitu Maroko dan Mauritania serta
batas timur terdapat Libya. Sedangkan Martinik berada di
sebrang lauta Perancis di laut Karibia bagian timur. Sebelah
barat lautnya berbatasan dengan dominika dan di selatan
berbatasan dengan St. Lucia. Kemudian Perancis yang
berbatasan dengan Selat Inggrs di bagian utara, sebelah
selatan berbatasan dengan Laut Tengah dan Spanyol, sebelah
timur berbatasan dengan Italia dan Swiss, sebelah barat
berbatasan dengan Samudera Atlantik dan Teluk Biscay,
yang terakhir sebelah timur laut berbatasan dengan Belgia,
Luxemburg dan Jerman.

2. Tempat
Dalam artikel ini disebutkan beberapa negara, pertama Alzajair
yang merupakan sebuah negara di pesisir Laut Tengah, dan
menjadi rumah bagi kebanyakan prasejarah kuno. Alzajair
memiliki ketinggian rata-rata 800 m diatas permukaan laut.
Memiliki cuaca yang bervariasi serta daratannya terdiri dari
dataran tinggi, gurun dan gunung. Kedua, Perancis yang terletak
di benua Eropa, tepatnya di eropa bagian barat. Metropolitan
Perancis memanjang dari Laut Mediterania sampai Selat Inggris
dan Laut Utara, dan dari Rhine ke Samudera Atlantik. Perancis
memiliki beberapa pulau dan teritori di seberang laut, salah satu
teritori sebrang laut yaitu Martinik yang berada di Laut Karibia,
Amerika Tengah. Martinik merupakan sebuah negara kecil yang
statusnya sebagai negara sebrang lautan Perancis. Dimana
sebagian penduduknya juga menggunakan Bahasa Perancis.

3. Interaksi Manusia-Lingkungan
Pada artikel ini dijelaskan bahwa kolonialisme yang terjadi di
Alzajair berlangsung lebih dari 1 abad, dengan begitu banyak
sekali terjadi perubahan di lingkungan Alzajair yang. Perubahan
yang terjadi pada lingkungan tersebut merupakan salah satu
contoh dari interaksi antara manusia dengan lingkungan.
Perubahan lingkungan yang dilakukan oleh kolonialisme seperti
mereka membangun infrastruktur yang sebelumnya tidak ada di
wilayah Alzajair, pembangunan infrastruktur tersebut tentu saja
merusak kearifan local di Alzajair.

4. Pergerakan
Dalam artikel tersebut disebutkan bahwa Frantz Fanon lahir di
Martinik (tahun 1925) dan kemudian melarikan diri ke Perancis.
Kemudian dia ditugaskan sebagai tantara perang dunia kedua di
Alzajair. Pada tahun 1945, Fanon kembali lagi ke Martinik
sebagai kritikus. Pada tahun 1951, Fanon kembali lagi ke
Perancis untuk menjadi dokter spesialis psikiater. Perancis juga
melakukan pelayaran untuk menuju ke Alzajair dan menjajahnya
selama 124 tahun sebelum Alzajair merdeka pada tahun 1962.
Selain itu, Alzajair menjadi tujuan bagi ratusan ribu imigran asal
Eropa yang dikenal sebagai piednoir.

5. Wilayah
Alzajair merupakan wilayah bagian dari benua Afrika dan
Perancis merupakan wilayah bagian dari benua Eropa. Kedua
negara tersebut memiliki ras warna kulit yang berbeda, dari
situlah muncul steorotip bahwa ras kulit hitam (Alzajair) lebih
rendah dari ras kulit putih (Perancis) sehingga terjadinya
kolonialisme. Persamaan dari kedua wilayah ini yaitu sama-sama
berada di bumi bagian Utara, selain itu juga kedua negara ini
sama-sama terletak di dekat Laut Tengah.

Kelebihan Artikel ini menjelaskan tentang kehidupan Frantz Fanon sangat detail
dan terperinci. Mulai dari Frantz Fanon sebagai aktivis antikolonilial,
sebagai tantara di perang dunia kedua, dan juga sebagai dokter spesialis
psikiater. Maksud dan pesan yang ingin disampaikan penulis ke
pembaca juga dapat tersampaikan dengan baik. Terlebih di dalam artikel
ini juga dicantumkan tekad serta seruan Frantz Fanon dalam
memberantas kolonialisme di Alzajair.
Kekurangan Bahasa yang digunakan dalam artikel ini menurut saya agak sulit untuk
dipahami jika hanya sekali membaca, dibutuhkan berkali-kali dalam
membaca untuk memahami artikel ini dengan baik. Selain itu,
kekurangan dalam artikel ini yaitu tidak dijelaskan bagaimana akhir dari
perjuangan Frantz Fanon setelah menerbitkan buku “Wretched of the
Earth”.
Kesimpulan Artikel ini menyampaikan setiap pesan singkat yang sangat mendalam
bagi para pembacanya. Jika dilihat lebih teliti, maksud penulis dari
artikel ini untuk memberi tahu bahwa kita semua sebagai manusia harus
saling menghargai dan menghormati, tidak ada kata “perbedaan warna
kulit” menjadi penentu siapa yang harus mengatur hidup kita, melainkan
diri kita sendiri yang berhak sepenuhnya atas hidup kita. Dalam artikel
ini juga terdapat 5 tema Geografi yang dijelaskan secara samar-samar
namun bisa kita ketahui jika memahami lebih dalam lagi. Artikel ini
sangat cocok menjadi bahan acuan dalam pembelajaran, karena banyak
pesan sert informasi penting yang terdapat dalam artikel ini.

Anda mungkin juga menyukai