Anda di halaman 1dari 8

ANALISIS KEBIJAKAN PERSONAL SELLING DALAM

MENCAPAI TARGET PENJUALAN


(Studi Pada PT. Astra Internasional Tbk-TSO AUTO 2000 Cabang Malang Sutoyo)

Danial Fahri
Srikandi Kumadji
Dahlan Fanani
Fakultas Ilmu Administrasi
Universitas Brawijaya Malang
e-mail: danial.fahri@yahoo.co.id

Abstract

The goal of this research are to find out and analyze personal selling policy which are sales executives
qualification, fringe benefit, and selling target establishment in achieving the target that has been
established. Sales executive qualification consists of level of education, soft skill/special skill, and working
experience that influence the sales capability of sales executives in PT. Astra International Tbk-TSO Malang
Sutoyo. Then by giving fringe benefit assurance in form of salary and incentive, those things become the
bondage and appreciation that suitable with performance of sales executives. The company also giving
method gives non-financial fringe benefit for sales executives so they work even better and make more
achievement in the company. The last, trough the right target establishment, rationalization for sales
executives hope to be achieved in selling the product of the company.
Keyword: Policy, Personal Selling, Selling Target

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan menganalisis kebijakan personal selling yang terdiri
dari kualifikasi sales executives, metode pemberian balas jasa, dan penetapan target penjualan dalam
mencapai target yang telah ditetapkan. Kualifikasi sales executives terdiri dari tingkat pendidikan,
softskill/kemampuan khusus, dan pengalaman kerja yang mempengaruhi kemampuan penjualan sales
executives di PT. Astra International Tbk-TSO Cabang Malang Sutoyo. Kemudian dengan memberikan
jaminan balas jasa berbentuk gaji dan insentif, menjadikan hal tersebut sebagai jaminan ikatan kerja dan
penghargaan yang sesuai dengan kinerja sales executives. Perusahaan juga memberikan balas jasa non-
finansial bagi sales executives agar dapat bekerja lebih baik dan berprestasi di perusahaan. Terakhir,
melalui penetapan target yang sesuai maka diharapkan dapat tercapai rasionalisasi bagi sales executives
dalam menjual produk perusahaan.

Kata kunci : Kebijakan, Personal Selling, Target Penjualan

1. PENDAHULUAN Untuk mengetahui sejauh mana keberhasilan


Penjualan mobil yang tinggi di Indonesia kebijakan yang dirumuskan oleh manajemen,
merupakan dampak dari kegiatan promosi yang diperlukan implementasi tepat. Implementasi
dilakukan oleh perusahaan otomotif. Kegiatan kebijakan merupakan proses di mana strategi dan
promosi sejatinya didasari oleh manajemen kebijakan dijalankan melalui pembangunan
pemasaran yang baik. Sehingga perusahaan dari struktur, pengembangan program, dan prosedur
industri mobil dapat melakukan peningkatan pelaksanaan yang menentukan keberhasilan dari
penjualan dari berbagai type produk yang ada. strategi yang telah di tetapkan. Kebijakan
Setiap perusahaan pasti memiliki target merupakan aliran dari strategi, kebijakan
dalam penjualan produknya. Menurut Sutojo menyediakan pedoman luas yang menghubungkan
(2003: 2), salah satu tanggung jawab dari perumusan strategi dan implementasi. Kebijakan
manajemen penjualan adalah menentukan quota kemudian diimplementasikan melalui strategi dan
penjualan agar dapat mengarahkan tenaga penjual divisi suatu perusahaan
sesuai dengan tujuan perusahaan. Pengambilan Kebijakan dibuat untuk menjamin target
keputusan yang tepat dalam menentukan (penjualan) dari perusahaan dapat terpenuhi. Salah
kebijakan personal selling akan memacu satu perusahaan yang memiliki reputasi tinggi
peningkatan produktivitas kinerja tenaga penjual. dalam penjualan mobil di Indonesia adalah
1
Toyota. Toyota merupakan perusahaan dengan dan menganalisis efektifitas ukuran/jumlah sales
tingkat penjualan tertinggi di Indonesia pada executives dalam memenuhi perkiraan penjualan
tahun 2012 (GAIKINDO, 2012). Toyota memiliki pada PT. Astra Internasional Tbk-TSO AUTO
kebijakan yang mengatur aktivitas personal 2000 Cabang Malang Sutoyo.
selling melalui dealer resmi yang tersebar di
penjuru Indonesia. Salah satu dealer resmi Toyota 2. KAJIAN PUSTAKA
terbesar yang menguasai 70-80% total penjualan 2.1 Personal Selling
mobil toyota adalah PT. Astra Internasional Tbk- Personal selling merupakan kebijakan yang
TSO AUTO 2000 (auto2000.co.id diakses pada dijalankan oleh hampir seluruh perusahaan dengan
tanggal 6 April 2013). AUTO 2000 adalah tingkat harga jual produk atau jasa yang tinggi.
jaringan jasa penjualan, perawatan, perbaikan, dan Menurut Kotler dan Keller (2009:174), personal
penyediaan suku cadang Toyota yang selling adalah interaksi tatap muka dengan satu
manajemennya ditangani penuh oleh PT. Astra atau lebih pembeli prospektif untuk tujuan
International, Tbk. melakukan presentasi, menjawab pertanyaan, dan
AUTO 2000 tersebar hampir di seluruh kota pengadaan pesanan. Pelanggan memerlukan
besar di Indonesia, begitu juga di kota Malang. pemahaman lebih mengenai suatu produk atau
Dari data Samsat yang dikutip dalam jasa sehingga dibutuhkan adanya komunikasi
www.bisnis.com yang diakses pada tanggal 09 personal antara penjual dan pembeli sebelum
April 2013 menyatakan bahwa penjualan mobil di terjadi transaksi pembelian. Menurut Hiam dan
Malang terutama Toyota memang sedang Charles (1994: 427), personal selling adalah
meningkat. Secara umum, penjualan mobil di komunikasi orang-ke-orang dimana pihak
Jatim meningkat bila dibandingkan Jakarta, penerima (receiver) dapat memberikan umpan
Kalimantan, dan Sumatera. Di kota dan kabupaten balik segera kepada sumber pesan (source)
Malang terdapat 2 main dealer resmi AUTO melalui kata-kata, gerak-gerik, ekspresi wajah,
2000, yaitu AUTO 2000 Cabang Malang Sutoyo dan sebagainya.
dan AUTO 2000 Cabang malang Sukun. Dari Personal selling memungkinkan
kedua cabang tersebut, AUTO 2000 Cabang pembidikan konsumen yang lebih terarah dari
Malang Sutoyo memiliki jumlah penjualan yang pada iklan, namun jumlah kontak yang dapat
sangat tinggi dan melebihi target yang telah dilakukan lebih terbatas. Nilai tambah yang
ditetapkan. Bapak Luqman Hakim selaku kepala diperoleh perusahaan dari penjualan langsung
sales AUTO 2000 Cabang Malang Sutoyo menurut Hiam dan Charles (1994: 430), yaitu
mengungkapkan dalam www.bisnis.com yang perusahaan dapat memanfaatkan kontak probadi
diakses pada tanggal 8 April 2013 bahwa total dengan konsumen untuk menciptakan hubungan
penjualan mobil hingga akhir Oktober 2012 yang lebih panjang, lebih personal, dan lebih
sebanyak 1600 mobil, dengan total penjualan persuasif. Selain itu, personal selling juga
akhir tahun sebanyak 1800 unit. memegang peranan penting karena tidak ada yang
AUTO 2000 Cabang Malang Sutoyo diuntungkan dalam perusahaan sebelum terjadinya
menerapkan kebijakan pesonal selling sebagai penjualan.
salah satu cara untuk mencapai target penjualan
mobil. AUTO 2000 Cabang Malang Sutoyo 2.2 Penjualan
mempekerjakan sejumlah karyawan sales Penjualan merupakan muara akhir dari
executives dengan perkiraan penjualan tertentu seluruh kegiatan pemasaran. Penjualan dan
yang diklasifikasikan sesuai dengan sales pemasaran memiliki ruang lingkup yang berbeda,
executives pada periode sebelumnya. Melihat pada dimana pemasaran merupakan kegiatan yang luas
perkiraan yang telah ditetapkan pada tahun 2012, sejak sebelum barang diproduksi. Sedangkan,
angka tersebut cukup tinggi mengingat mobil penjualan merupakan salah satu bagian dari
merupakan barang dengan harga mahal dan umur pemasaran. Menurut Mulyadi (2001: 202),
ekonomi yang relatif lama, maka untuk dapat penjualan merupakan aktivitas menjual barang
mencari konsumen dalam jumlah besar diperlukan dan jasa baik dalam bentuk tunai maupun kredit.
usaha yang keras dan cermat dari tenaga penjual Maka dapat diartikan bahwa penjualan adalah
Tujuan dari penelitian ini adalah mengetahui kegiatan pemasaran untuk meningkatkan volume
dan menganalisis kebijakan mengenai personal penjualan suatu produk perusahaan. Chandra
selling pada PT. Astra Internasional, Tbk-TSO (2002: 217) mengemukakan bahwa penjualan
AUTO 2000 Cabang Malang Sutoyo dalam memiliki program tersendiri atas berbagai
mencapai perkiraan penjualan serta mengetahui kegiatan pemasaran untuk memperlancar dan

2
mempermudah penyampaian barang dan jasa dari kesimpulan menjadi gambaran keberhasilan
produsen ke konsumen. Manajemen penjualan secara berurutan sebagai analisis yang saling
memusatkan perhatiannya kepada masalah susul-menyusul dan senantiasa merupakan bagian
perencanaan, pengawasan, dan pengarahan dari lapangan (Miles & Hubberman, 1992: 15).
personal selling sehingga kebijakan tersebut dapat
memberikan hasil yang optimal. 4. HASIL DAN PEMBAHASAN
Menurut Tjiptono (2008: 249), tidak hanya 4.1 Kualifikasi Tenaga Penjual/Sales
program penjualan saja yang harus dimiliki Executives
melainkan strategi penjualan juga harus diketahui Terdapat 2 syarat umum yang perlu
yang dimaksud adalah memindahkan posisi dimasukan dalam kualifikasi pekerjaan, yaitu latar
pelanggan ke tahap pembelian. Dari definisi belakang pendidikan dan pengalaman kerja.
tersebut dapat disimpulkan bahwa penjualan Softskill yang hendaknya dimiliki oleh sales
merupakan aktivitas yang dilakukan perusahaan executives dalam kualifikasinya adalah sebagai
dalam upaya meningkatkan dan memuaskan berikut:
kebutuhan dan keinginan pembeli serta 1. Presentation Skill
memperoleh keuntungan dari kedua belah pihak. Ketrampilan tenaga penjualan untuk dapat
Sehingga dari segala proses diatas dapat melakukan presentasi penjualan dengan baik
meningkatkan perkembangan perusahaan. merupakan salah satu kehandalan yang penting
bagi keberhasilan penjualan, dimana hal ini
3. METODE PENELITIAN dapat menimbulkan minat nasabah terhadap
Dalam penelitian ini peneliti menggunakan produk yang ditawarkan terutama produk baru.
jenis penelitian kualitatif. Penelitian kualitatif 2. Kemampuan bertanya
bersifat deskriptif, yaitu prosedur pemecahan Kemampuan bertanya merupakan salah satu
masalah yang diselidiki dengan menggambarkan keterampilan yang penting, dimana melalui
keadaaan subjek dan objek penelitian terbaru kemampuan bertanya yang baik akan
berdasarkan fakta-fakta yang tampak atau terkumpul informasi mengenai pelanggan serta
sebagaimana adanya (Simamora, 2004: 107). apa yang diinginkan oleh pelanggan barkaitan
Fokus penelitian dalam penelitian ini adalah dengan produk yang ditawarkan pada mereka
1. Kualifikasi tenaga penjual/sales executives 3. Kemampuan Beradaptasi
a. Latar belakang pendidikan Pendekatan penjualan menjadi rutinitas bagi
b. Soft skill/keahlian khusus tenaga penjualan. Kemampuan beradaptasi
c. Pengalaman kerja sangat diperlukan untuk memudahkan
2. Metode pemberian balas jasa pendekatan pada kunsumen. Kemampuan
a. Balas jasa finansial adaptasi merupakan perubahan perilaku tenaga
(1) Gaji penjualan untuk bisa melakukan pendekatan
(2) Komisi dan menjalin interaksi dengan konsumen
(3) Bonus 4. Pengetahuan Teknis
b. Balas jasa non-finansial Untuk mendukung kegiatan penjualan,
(1) Pelatihan pengetahuan teknikal semestinya dikuasasi
(2) Penghargaan pengembangan jenjang dengan baik oleh seorang tenaga penjualan.
karir Penguasaan pengetahuan teknikal meliputi
3. Penetapan perkiraan penjualan pengetahuan jenis produk, manfaat produk
a. Prosedur menentukan perkiraan penjualan serta keistimewaan produk. Sehingga dapat
b. Tingkat manajemen yang terlibat dalam mendukung ketrampilan penjualan seorang
menentukan kuota penjualan tenaga penjual.
c. Program yang dibuat untuk mencapai Pengalaman kerja akan mempermudah sales
target dan hasil penjualan perusahaan executives dalam melakukan aktivitas penjualan
Metode analisis yang digunakan adalah dan menyesuaikan diri dengan lingkungan
metode kualitatif yang meliputi analisis-analisis perusahaan. Terbukti bahwa sales executives yang
berdasarkan obyek penelitian yang telah disusun telah berpengalaman memiliki angka penjualan
sebelumnya sehingga penelitian ini dapat lebih yang lebih tinggi, namun dalam melakukan proses
terarah. Analisis data kualitatif model interaktif recruitment perusahaan juga perlu berhati dengan
yang digunakan peneliti merupakan upaya yang pengalaman kerja seorang calon sales executives.
berlanjut, berulang dan terus menerus. Masalah Sales executives yang telah berpengalaman
reduksi data, penyajian data, dan penarikan memiliki potensi untuk membahayakan

3
perusahaan jika tidak memperhatikan hal hal Tahap ini cenderung fokus pada skill teknik
seperti alasan pindah tempat kerja dan prestasi menjual. Konsumen dari tingkat ini biasanya
karyawan di perusahaan sebelumnya. merupakan konsumen baru
(b) Sales 1
4.2 Metode Pemberian Balas Jasa Kelas sales berikut cenderung sama dengan
Sistem balas jasa finansial memungkinkan sales junior namun dengan jumlah yang lebih
perusahaan mempekerjakan sales dengan besar. S1 biasanya mulai memperluas akses
kualifikasi yang diinginkan. Sehingga dalam pangsa pasar dari konsumen baru
melakukan recruitment, PT. Astra International, (c) Sales 2
Tbk-TSO Cabang Sutoyo Malang dapat Sales 2 lebih menitik beratkan pada hasil
menyesuaikan kualifikasi sales yang dicari dengan hubungan jangka panjang dengan konsumen.
aktivitas kerja perusahaan. Besarnya insentif yang S2 biasanya telah memiliki akses pembelian
diberikan kepada Sales PT. Astra International, berulang dengan pihak tertentu
Tbk-TSO Cabang Sutoyo Malang tidak hanya (d) Sales 3
bergantung dari total unit mobil yang berhasil Sales 3 mencakup semua karakteristik
dijual namun juga type mobil apa yang dijual. konsumen diatas, selain itu sales executives
Berdasarkan wawancara yang telah dengan status S3 juga memiliki banyak akses
dilakukan peneliti, insentif penjualan per unit dengan perusahaan dan instansi pemerintah
yang diberikan PT. Astra International Tbk-TSO terpercaya sehingga mudah dalam melakukan
Cabang Sutoyo Malang kepada sales tidak tinggi penjualan berkala.
menurut pandangan para sales, namun mereka Berdasarkan tahap akhir dapat dilihat
tetap dapat merasakan nyaman bekerja di dengan semakin tingginya jenjang karir seorang
perusahaan. Faktor penyebabnya adalah sales executives, maka akses untuk menambah
1. Pemberian jaminan tunjangan pada sales angka penjualan semakin besar. Hal tersebut
executives menciptakan rasa aman dalam disebabkan oleh aktivitas purna jual yang
bekerja diterapkan oleh PT. Astra International Tbk-TSO
2. Brand besar Toyota yang mempermudah sales Cabang Sutoyo.
executives dalam melakukan transaksi Pada tahap terakhir mengenai konsep
penjualan dan mendapat kepercayaan kebutuhan manusia menurut Abraham Maslow
konsumen adalah pengembangan diri. PT. Astra
Rentang insentif rata-rata yang diberikan International, Tbk-TSO Cabang Sutoyo memiliki
untuk per unit mobil adalah sekitar Rp 250.000 5 tahap tingkatan sales yang pencapaiannya
hingga Rp 1.500.000. Hal tersebut dilakukan didasarkan pada hasil kerja dan penjualan dari
perusahaan agar menyesuaikan keseimbangan masing-masing sales.Selain itu adanya budaya
antara gaji dan insentif, sehingga loyalitas sales perusahaan yang menempatkan sales untuk
pada perusahaan dapat terjaga. Kotler (1997: 285) menduduki jabatan strategis menjadikan posisi
menjelaskan bahwa dengan mengkombinasikan sales sebagai jaminan yang baik untuk berkarir di
pembayaran tetap dan variabel, perusahaan dapat perusahaan
mengaitkan porsi variabel dari pembayaran
wiraniaga dengan berbagai tujuan strategis. 4.3 Penetapan Perkiraan Penjualan
PT. Astra International, Tbk-TSO Cabang a. Prosedur menentukan perkiraan penjualan
Sutoyo Malang tidak memberikan bonus apapun Prosedur menentukan perkiraan penjualan
selain dari jumlah penjualan yang berhasil diraih produk bagi cabang dan masing-masing sales
seorang sales. Sales hanya akan fokus pada total yang telah dijelaskan dalam penyajian data. PT.
penjualan untuk menerima pendapatan lebih. Astra International Tbk-TSO Cabang Sutoyo
Penghargaan diberikan oleh PT. Astra Malang menggunakan dasar Rencana Kerja
International Tbk-TSO Cabang Sutoyo tiap akhir Anggaran (RKA) penjualan sebagai dasar
tahun dan tidak berwujud finansial. Penghargaan penetapan perkiraan. perkiraan ditetapkan oleh
dapat menimbulkan rasa aman atas masa depan PT. Astra International, Tbk-TSO pusat kemudian
pekerjaan bagi sales yang menerimnya. Dari diturunkan pada regional provinsi dan cabang.
penghargaan tersebut hendaknya loyalitas sales Menurut Sutojo (2003: 62) bahan pertimbangan
terhadap perusahaan akan semakin terpupuk. untuk menentukan proyeksi penjualan yaitu:
Berikut karakteristik keahlian dan konsumen dari 1) Faktor di dalam perusahaan
masing-masing kelas sales executives. Faktor yang diperhitingkan di dalam penjualan
(a) Sales Junior meliputi kemampuan modal dealer cabang,

4
hasil penjualan periode sebelumnya, dan perusahaan dalam membuat ramalan
jumlah sales di main dealer cabang. Dengan penjualan yang bersifat aktual.
mengukur kekuatan dealer cabang, maka Berdasarkan penjelasan diatas dapat diambil
perkiraan yang ditetapkan dapat sesuai dengan kesimpulan bahwa PT. Astra International, Tbk-
kapasitas yang dimiliki cabang. TSO Cabang Sutoyo Malang telah melakukan
2) Faktor di luar perusahaan langkah-langkah pencegahan mengenai bahaya
Beberapa faktor eksternal yang digunakan proyeksi target yang tidak realistis
adalam memproyeksikan total penjualan Melihat dari perkiraan yang telah ditetapkan
melalui RKA penjualan adalah data melalui sistem proyeksi penjualan, berikut data
penghasilan masyarakat, data penjualan eceran, mengenai selisih perkiraan dan hasil yang telah
data populasi penduduk. Hal tersebut juga dicapai oleh PT. Astra International Tbk-TSO
didukung oleh kondisi pasar seperti daya beli Cabang Sutoyo Malang yang dijelaskan dalam
masyarakat, tingkat suku bunga kredit, dan Tabel 1
faktor momentum hari besar. Tabel 1. Perkiraan dan Pencapaian Penjualan PT.
Untuk mengantisipasi perkiraan yang tidak Astra International Tbk-TSO Cabang Sutoyo
realistis PT. Astra International, Tbk-TSO Cabang Malang pada tahun 2012
Sutoyo Malang juga melakukan langkah Perkiraan penjualan Hasil penjualan Selisih
pencegahan seperti yang dijelaskan Stewart (2006: kenaikan
1800 Unit 2101 Unit 301 unit
58), yakni:
(1) Alokasi perkiraan disesuaikan dengan Dari Tabel 1 dapat dilihat bahwa dengan
sejumlah populasi dalam suatu wilayah hasil dari perkiraan penjualan PT. Astra
PT. Astra International Tbk-TSO Cabang International Tbk-TSO Cabang Sutoyo Malang
Sutoyo Malang memiliki 2 sub unit di dapat melebihi angka yang telah diramalkan.
Pasuruan dan Probolinggo, sehingga cakupan Jumlah perkiraan yang ditetapkan PT. Astra
pasar AUTO 2000 Cabang Sutoyo semakin International Tbk-TSO Cabang Sutoyo Malang
luas yaitu meliputi Malang dan daerah Pantai adalah 1800 unit pada tahun 2012 dengan alokasi
Utara. Hal tersebut berdampak pada perkiraan rata-rata 150 unit untuk setiap bulan.
penetapan perkiraan penjualan untuk PT. Jika dilihat dari persebaran wilayah pemasarannya
Astra International, Tbk-TSO Cabang Sutoyo yang mencakup empat kota yakni Pasuruan,
Malang lebih tinggi dari pada cabang pesaing Pandaan, Probolinggo, dan Lumajang. Angka 150
yaitu Cabang Sukun. unit untuk tiap bulan relatif kecil. Jika dirata-rata,
(2) Alokasi perkiraan dilakukan dengan maka tiap kota bertanggung jawab atas perkiraan
memperkirakan ukuran pasar 37 unit tiap bulan, artinya setiap hari AUTO2000
Dalam menentukan proyeksi penjualan, Cabang Sutoyo cukup memenuhi perkiraan 1-2
perusahaan akan menganalisis potensi pasar unit per kota. Hal tersebut dinilai kecil jika
yang dilandaskan pada data penghasilan dibandingkan dengan pembiayaan yang
masyarakat dan populasi penduduk. dibutuhkan bagi 108 karyawan dan segala
Keseluruhan data tersebut akan diintegrasikan aktivitas operasional di PT. Astra International
untuk mengukur daya beli masyarakat Tbk-TSO Cabang Sutoyo Malang. Akan tetapi
terhadap produk perusahaan. aktivitas bisnis di Cabang Sutoyo tidak hanya
(3) Alokasi perkiraan disesuaikan dengan kinerja penjualan mobil. PT. Astra International Tbk-TSO
penjualan sebelumnya Cabang Sutoyo Malang juga fokus pada program
Hasil penjualan sebelumnya merupakan lain yakni,
faktor utama yang menjadi evaluasi dalam (1) Service
menerapkan target perusahaan pada masa Pelayanan perawatan dan perbaikan bagi
yang akan datang. Salah satu data yang produk Toyota
digunakan untuk mengukur potensi penjualan (2) Spare Parts
dari PT. Astra International, Tbk-TSO Penjualan onderdil resmi Toyota bagi pemilik
Cabang Sutoyo Malang adalah hasil segala jenis mobil Toyota
penjualan. perkiraan yang ditetapkan oleh PT. Sehingga melalui berbagai program tersebut PT.
Astra International, Tbk-TSO Cabang Sutoyo Astra International, Tbk-TSO Cabang Sutoyo
Malang selalu bersifat progresif tiap tahun, Malang dapat memenuhi segala kebutuhan
sehingga data kinerja penjualan tahun operasional bisnis di Perusahaan
sebelumnya akan menjadi modal utama bagi
b. Tingkat manajemen yang terlibat dalam
menentukan kuota penjualan
5
Goal Setting yang dibuat PT. Astra seorang sales dapat mengukur rasionalisasi
International Tbk-TSO Cabang Sutoyo Malang kuota penjualan dari awal.
dalam menentukan perkiraan penjualan per-sales (3) Mudah dimengerti
tidak sepenuhnya menerapkan Bottom Up. Metode Manajer penjualan nasional mengalokasikan
Bottom Up menurut Sutojo (2003: 169) adalah tujuan penjualan nasional dalam tujuan
penyusunan yang bermula dari sales, kemudian penjualan wilayah hanya pada perkiraan awal
diputuskan oleh manajer penjualan, sehingga saja, dalam proses formulasi kuota cabang
penetapannya lebih realistis. Penetapan perkiraan akan diteentukan sendiri. Maka sales akan
manajemen cabang di PT. Astra International mudah memahami karena diberikan hak
Tbk-TSO Cabang Sutoyo Malang. untuk berkontribusi
Dalam menentukan kuota penjualan bagi (4) Lengkap
cabang, pimpinan PT. Astra International, Tbk- Perkiraan penjualan cabang dakan dituliskan
TSO Pusat tetap menentukan tujuan penjualan dalam papan komitmen dan form blue print
nasional yang kemudian di alokasikan dalam secara lengkap dan ditandatangani oleh
tujuan penjualan wilayah regional dan cabang. segenap karyawan yang terlibat
Namun pada tahap cabang, sales supervisor akan (5) Fleksibel
bernegosiasi dengan semua sales dalam Dengan menggunakan sistem evaluasi enam
menentukan berapa penawaran perkiraan yang bulan, sales lebih fleksibel dalam
dapat dipenuhi oleh cabang berdasarkan tujuan mengalokasikan perkiraan per bulan.
penjualan wilayah. Penawaran yang diajukan Meskipun perkiraan dalam satu bulan tidak
sales berdasarkan pada penilaian mereka tentang tercapai, seorang sales dapat
potensi wilayah yang diinformasikan dalam mengkalkulasikan semua peolehannya dalam
rencana pemasaran. Artinya masing-masing sales enam bulan dan dirata-rata perbulan. Jadi,
memiliki tanggung jawab dalam menentukan perolehan sales dapat lebih fleksibel tanpa
kuota penjualan mereka sendiri yang kemudian harus tertekan dengan target perbulan.
akan dituangkan dalam papan komitmen seperti
yang telah dijelaskan dalam penyajian data. c. Program penjualan dalam mencapai perkiraan
Prosedur dalam menentukan kuota penjualan di dan hasil penjualan perusahaan
PT. Astra International, Tbk-TSO Cabang Sutoyo Program penjualan dibuat sebagai sarana bagi
Malang haruslah memiliki budaya perusahaan sales executives dalam mencapai perkiraan
yang kondusif karena segala proses penjualan. Program yang dibuat mempermudah
penyusunannya membutuhkan kompetensi sales sales executives dalam melakukan aktivitas
dalam mengambil keputusan penjualan. Hal personal selling. Program penjualan tersebut
tersebut sesuai dengan pendapat Stewart (2006: memiliki manfaat yakni,
58) bahwa jika budaya perusahaan cukup kondusif (1) Menggalang pemahaman dan pengetahuan
untuk melibatkan staff dalam pengambilan khalayak mengenai organisasi atau produk-
keputusan, maka cara bottom up dapat bekerja produknya.
secara efektif (2) Pameran dapat menjadi koreksi terhadap
Penetapan kuota penjualan dalam persepsi maupun impresi seseorang.
implementasinya dinilai telah sesuai bagi kinerja (3) Melekatnya suatu pengalaman pada diri
tenaga penjual. Jika dilihat dari sistem kerjanya, seseorang dengan lebih terjamin.
penetapan kuota penjualan di PT. Astra (4) Memikat perhatian lebih besar, karena:
International, Tbk-TSO Cabang Sutoyo Malang (a) Bersifat realistis, konkrit dan nyata
memiliki ciri kuota penjualan yang professional (b) Dapat memberikan efek yang dramatis
seperti yang dijelaskan oleh Sutojo (2003: 179) (c) Dapat memberikan variasi
(1) Memperhatikan unsur keadilan (d) Dapat lebih dipertegas secara situasional.
Penetapan kuota penjualan mengikut sertakan (5) Dapat mempertimbangkan minat publik
sales dalam menentukan kuota penjualan Setelah proses penetapan kuota penjualan dari
yang ditargetkan cabang, sehingga sifatnya masing-masing sales, maka dalam waktu 1 tahun
berbeda antar sales. kita dapat melihat hasil yang telah diraih tenaga
(2) Dapat terjangkau penjual. Berikut perolehan penjualan pada tahun
Jangkauan penjualan dari masing-masing 2012 yang akan diterangkan dalam Tabel 2.
sales telah disesuaikan dengan analisis pasar Tabel 2. Hasil Penjualan per Klasifikasi Sales Pada
masing-masing tenaga penjualan sehingga Tahun 2012
Tingkatan Jumlah Hasil Presentase
No
Sales sales penjualan Penjualan
6
1 Sales Junior 14 55 Unit 2,6 % implementasinya semua sales yang berkerja di
2 Sales 1 20 739 Unit 35,2 % perusahaan memiliki pendidikan akhir D3/S1.
3 Sales 2 6 475 Unit 22,6 % Hal ini terjadi dalam proses seleksi, karena
4 Sales 3 7 832 Unit 39,6 %
Total 47 2101 Unit 100 %
lulusan S1 dan D3 memiliki kecenderungan
Sumber: PT. Astra International Tbk-TSO Cabang Sutoyo kompetensi yang sesuai dengan kualitas
Malang. pribadi yang diinginkan perusahaan.
Berdasarkan tabel 2 dapat kita lihat bahwa 2. PT. Astra International Tbk-TSO Cabang
angka panjualan di dominasi oleh sales dengan Malang Sutoyo tidak menjadikan sertifikasi
kategori S2 dan S3, meskipun jumlah soft skill khusus sebagai syarat dalam
karyawannya jauh lebih sedikit yakni 13 orang. menentukan kualifikasi sales. Soft skill utama
Total presentase penjualan S2 dan S3 sebesar sales seperti salesmanship, negotiating, dan
62,2%, hasil tersebut dinilai tidak efektif. relationship marketing dianalisis oleh kepala
Menurut Kotler (1997: 285), jika armada puncak cabang, sales supervisor, dan HRD dalam
mengasilkan angka penjualan lebih dari 52%, proses seleksi test tulis dan wawancara. Untuk
jumlah tersebut akan menimbulkan ketimpangan selanjutnya pemahaman tentang kinerja sales
penjualan. Sehingga mengakibatkan pemborosan AUTO 2000 akan didapatkan dalam rangkaian
biaya yang berasal dari biaya gaji pegawai dan pelatihan terpadu dari perusahaan selama 1
biaya operasi. Dari data tersebut dapat kita lihat bulan. Meskipun demikian, jika seorang sales
bahwa perusahaan telah melakukan pemborosan memiliki sertifikat mengenai keahlian khusus,
tenaga penjual tetap menjadi nilai lebih dalam proses
Berdasarkan analisis tersebut, hendaknya recruitment.
perusahaan dapat mempekerjakan sales dengan 3. Pengalaman menjadi salah satu pertimbangan
jumlah yang efisien. Menurut Kotler (2009: 265), yang dibutuhkan dalam menentukan
dalam menentukan ukuran sales perusahaan dapat kualifikasi sales. Terbukti bahwa dari semua
menentukan pendekatan beban kerja. Metode ini sales di PT. Astra International, Tbk-TSO
memiliki lima tahap: Cabang Malang Sutoyo 70% merupakan sales
(1) Mengelompokkan pelanggan ke dalam kelas yang telah berpengalaman di bidang marketing
ukuran menurut volume penjualan tahunan perusahaan lain.
(2) Menentukan frekuensi kunjungan yang 4. Sales PT. Astra International, Tbk-TSO
diinginkann untuk setiap kelas pelanggan Cabang Malang Sutoyo menerima gaji tetap
(3) Mengalikan jumlah pelanggan dalam setiap setiap bulan berbentuk gaji pokok dan
kelas ukuran dengan frekuensi kunjungan tunjangan-tunjangan lain yang mengakomodir
yang bersesuaian untuk dapat mendapatkan sales dalam memenuhi kebutuhan operasional
total beban kerja dalam kunjungan penjualan dan kesehatan. Pemberian tunjangan tersebut
per tahun menciptakan rasa nyaman dan aman bagi tim
(4) Menentukan rata-rata jumlah kunjungan yang sales untuk bekerja di perusahaan sehingga
dapat dilakukan wiraniaga per tahun loyalitas dapat terjaga dengan baik
(5) Membagi total kunjungan per tahun yang 5. Komisi/insentif diberikan berdasarkan
diperlukan dengan rata-rata kunjungan kalkulasi hasil penjualan per enam bulan.
tahunan tahunan yang dilakukan oleh Besarnya insentif juga bergantung pada type
wiraniaga, untuk mendapatkan jumlah mobil yang berhasil dijual oleh masing-masing
wiraniaga yang diperlukan sales. Pada implementasinya, rentang insentif
Dengan metode beban kerja, perusahaan yang diberikan tidaklah terlalu rendah atau
dapat memaksimalkan jumlah sales dengan tinggi, hal tersebut dilakukan agar loyalitas
perolehan penjualan per masing-masing sales. Hal sales terhadap target yang ditetapkan dapat
tersebut mengakibatkan biaya yang dikeluarkan terlaksana dengan baik
untuk masing-masing sales lebih efisien. 6. Sales menerima pelatihan khusus dari
perusahaan dengan memberikan pemahaman
5. KESIMPULAN DAN SARAN seputar lingkungan pasar, orientasi
5.1 Kesimpulan perusahaan, dan teknik menjual. Dalam
1. Latar belakang pendidikan yang dibutuhkan program pelatihan tersebut seorang sales
untuk menjadi sales di PT. Astra International, junior yang belum berpengalaman dapat
Tbk-TSO Cabang Malang Sutoyo berdasarkan memahami substansi dari kinerja seorang sales
kualifikasi awal dalam proses recruitment dan sales yang telah berpengalaman dapat
adalah SMA/SMK se-derajat. Namun dalam mengevaluasi hasil kinerjanya sendiri
7
7. Bekerja sebagai sales di PT. Astra DAFTAR PUSTAKA
International, Tbk-TSO Cabang Malang
Sutoyo memberikan jaminan jenjang karir Auto 2000, 2012. “Mengapa Auto 2000”.
yang menjanjikan dan berpotensi untuk diakses pada tanggal 3 November 2012 dari
menduduki jabatan strategis di cabang, http://www.auto2000.co.id/mengapa_auto20
regional, maupun pusat. 00
8. Dalam memproyeksikan perkiraan penjualan
cabang, perusahaan memperhatikan faktor Chandra, Sgregorius. 2002. Strategi dan Program
intenal dan eksternal dalam lingkungan Pemasaran. Edisi Pertama. Yogyakarta:
cabang, sehingga rencana kerja anggaran Andi
penjualan yang dibuat lebih realitis bagi Gaikindo, Domestic Auto Production. Diakses
cabang dan masing-masing sales didalamnya. pada tanggal 5 Oktober 2012 dari
Dalam implementasinya, perolehan penjualan www.gaikindo.or.id
pada tahun 2012 dari PT. Astra International,
Tbk-TSO Cabang Malang Sutoyo telah Hiam, Alexander. Charles D. Schewe. 1994. The
melebihi perkiraan awal yang ditetapkan oleh Portable MBA in Marketing. Dialih
AUTO2000 pusat bahasakan oleh Agus Maulana. Jakarta:
9. Sales di PT. Astra International, Tbk-TSO Binarupa Aksara
Cabang Malang Sutoyo berhak memberikan
rekomendasi mengenai target yang berani Kotler, Philip. 1997. Marketing Management.
mereka capai, Dari hasil perolehan terlihat Jilid 1. Dialihbahasakan oleh Hendra Teguh
bahwa 62% penjualan dihasilkan oleh sales dan Ronny A. Rusli. Jakarta : Prenhailindo .
yang lebih senior atau menduduki tingkat S2
______. 1997. Marketing Management. Jilid 2.
dan S3 dengan jumlah yang jauh lebih sedikit
Dialihbahasakan oleh Hendra Teguh dan
yakni 9 orang. Berdasarkan hal tersebut,
Ronny A. Rusli. Jakarta : Prenhailindo .
pembagian hasil penjualan dinilai tidak
efektif. Kotler, Philip. Kevin Lane Keller. 2009.
Manajemen Pemasaran. Jilid 1
5.2 Saran dialihahasakan oleh Bob Sabran, MM.
1. Tingkat pendidikan sales yang menjadi Jakarta : Penerbit Erlangga .
kualifikasi awal hendaknya ditingkatkan
menjadi D3/S1 agar proses recruitment Miles, B.B., dan A.M. Huberman, 1992, Analisa
menjadi lebih efektif dan tepat sasaran. Data Kualitatif, Jakarta: UI
2. Dalam melaksanakan aktivitas personal
selling dari sales executives hendaknya sales Moleong, Lexx. 2001. Metode Penelitian
supervisor dapat memonitor dan mengevaluasi Kualitatif. Jakarta: PT. Remaja Rosdakarya
progress penjualan masing-masing tingkat
Mulyadi. 2001. “Sistem Perancangan dan
sales dalam skala waktu yang lebih sempit,
pengendalian Manajemen”. Jakarta:
yakni sekitar tiga bulan agar hasil penjualan
Salemba Empat.
lebih merata.
3. Dalam melakukan proses recruitment Simamora, Bilson. 2004. Riset Pemasaran.
hendaknya PT. Astra International, Tbk-TSO Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama
Cabang Sutoyo dapat menyesuaikan ukuran
sales executives dengan beban kerja yang Sutojo, Siswanto. 2003. Manajemen Penjualan
ditanggung masing-masing sales. Hal tersebut yang efektif. Jakarta: Damar Mulia Pustaka
dapat dikur dengan metode beban kerja agar
produktivitas dari masing-masing sales Tjiptono, Fandy. 2008. Strategi Pemasaran.
executives dapat terjaga. Yogyakarta: Andi
Stewart, Grant. 2006. Sukses Manajemen
Penjualan. Dialihbahasakan oleh Bob
Sabran, MM. Jakarta: Erlangga

Anda mungkin juga menyukai