Anda di halaman 1dari 8

Pendidikan ‘Back to Nature’: Pemikiran Jean Jacques Rousseau Tentang Pendidikan (I Putu Ayub Darmawan)

PENDIDIKAN ‘BACK TO NATURE’: PEMIKIRAN JEAN JACQUES


ROUSSEAU TENTANG PENDIDIKAN

I Putu Ayub Darmawan


putuayub@sttsimpson.ac.id.
Prodi S1 PAK STT Simpson
Jl. Agung No. 66, Krajan, Kel. Susukan,
Kec. Ungaran Timur, Kab. Semarang, Jawa Tengah

ABSTRAK
Perkembangan pendidikan diwarnai dengan lahirnya berbagai pandangan yang
melandasi pelaksanaan pendidikan. Salah satu tokoh yang mewarnai perkembangan
pendidikan adalah Jean Jacques Rousseau. Karyanya yang terkenal adalah Social Contrack
dan buku emile. Dalam bukunya, emile, Rousseau menuangkan pemikirannya tentang
pendidikan yang kembali kepada alam dalam buku tersebut. Pandangan Rousseau tentang
pendidikan diuraikan berdasarkan kelompok umur dan menekankan pada pendidikan yang
kembali kepada alam.
Kata kunci: Pendidikan, kembali pada alam, emile.

PENDAHULUAN (1712-1778) yang menyerukan pemikirannya


untuk mendorong para pemim-pin agar
Sejarah perkembangan pendidikan
memperhatikan sifat, kebutuhan, kemampuan
selalu diwarnai dengan lahirnya berbagai
dan minat anak-anak didik (Boehlke,
pemikiran para tokoh. Antara abad ke-2
2005:101). Ide-ide Rousseau tentang pendi-
hingga abad ke-5 ada tokoh-tokoh seperti
dikan, agama, politik, dan isu sosial mem-
Clementus dengan buah pemikiran Paida-
buatnya menjadi seorang tokoh yang terkenal
gogos-nya, lalu ada Origenes yang menjadi
dan menjadi salah satu tokoh yang paling
“rektor” sekolah katekismus di Aleksandria,
penting dalam sejarah pendidikan, termasuk
kemudian seorang yang bernama Aurelius
pendidikan industri dan seni praktis
Agustinus yang merupakan seorang teolog
(Pannabecker, 1995: 47). Melalui buku
tetapi memberikan sumbangsih pemikirannya
berjudul Social Contrack, ia telah memberi-
dalam pendidikan. Jauh setelah itu ada
kan pendahuluan bagi terjadinya revolusi
Thomas Aquino yang asas-asas mengajarnya
Prancis. Melaui karyanya, Rousseau telah
dituangkan dalam De Magistra (Boehlke,
memberikan pengaruh terhadap para pemikir
2006:103-122, 237-242). Hingga pada tahun
setelah masanya seperti Pestalozzi, John
1700-an hadir seorang pemikir yang pemi-
Dewey, Maria Montesori. Will dan Ariel
kirannya menimbulkan berbagai kontroversi,
Durant dalam Robert R. Boehlke meng-
tetapi kemudian menjadi sebuah awal
ungkapkan bahwa gagasan Rousseau men-
perubahan yang besar. Pada tahun 1700-an
dorong pikiran Pestalozzi dan Lavater di
seorang yang bernama Jean Jacques Rousseau
Swis, Basedow di Jerman, Maria Montessori

11
Satya Widya, Vol. 32, No.1. Juni 2016: 11-18

di Italia, John Dewey di Amerika Serikat; serta semu (Hadiwijono, 2002:59). Pemikiran
“pendidikan progresif” adalah sebagian dari Rousseau tentang kebudayaan melawan alam
warisan Rousseau. Rousseau juga meng- merupakan dampak dari keadaan masyarakat
ilhami Fredrich Froebel untuk mendirikan di Prancis pada abad ke-18 dan sebagian
sistem kanak-kanak di Jerman (Will and Ariel besar dari pengalamannya sendiri. Dalam
Durant, 1967:19 Dikutip oleh Boehlke, pengalaman dan pandangannya, kebudayaan
2005:118). justru menyebabkan manusia berperilaku
Pemikiran Rousseau dalam bidang yang buruk.
pendidikan dituangkannya dalam sebuah
Keadaan Primitif
buku yang berjudul Emile. Dalam Emile
Rousseau mengemukakan pendidikan peda- Pemikiran lain dari Rousseau adalah
gogis dengan konsep kembali ke alam. Pemi- mengenai keadaan primitif. Masa itu Rousseau
kirannya yang melawan arus dan pengaruh- sangat mengecam keadaan yang terjadi di
nya yang besar dalam bidang pendidikan Paris. P.A. van der Weij (2002:83) menjelas-
menjadikan teorinya sebagai salah satu yang kan jika Rousseau mencela habis-habisan
perlu dipelajari dan didiskusikan. Uraian kehidupan penduduk Paris yang tidak wajar,
tentang pemikiran Rousseau diharapkan hidup dengan tidak bermoral, dan hidup dengan
dapat memberikan banyak pengetahuan dan kemunafikan. Keadaan masyarakat yang
wawasan bagi pengembangan pendidikan. buruk, munafik dan tidak wajar telah memberi
Melalui tulisan ini penulis akan pengaruh terhadap pemikirannya. Dalam buku-
menguraikan pemikiran utama Rousseau nya, Hamersma (1984:25) menjelaskan bahwa,
sebagai gambaran pemikirannya untuk Kata Rousseau, dalam “keadaan primitif” (état
neturel) manusia adalah otonom dan bahagia.
pendidikan. Penulis juga akan menguraikan
Dia dapat memenuhi kebutuhan-nya. Tidak ada
pokok pemikiran Rousseau dalam bidang undang-undang dalam keadaan primitif, karena
pendidikan serta memberi refleksi untuk itu sama sekali tidak dibutuhkan. Namun
keadaan yang sempurna ini tidak ada lagi.
pendidikan gereja.
Manusia mengalami bencana-bencana alam,
panen-panen yang tidak berhasil dan
PEMIKIRAN UTAMA ROUSSEAU kesukaran-kesukaran lain, sehingga terjadi
Kebudayaan Melawan Alam suatu keadaan liar (état sauvage).
Pandangannya ini tidak semata-mata lahir
Dalam sejarah pemikiran Rousseau,
begitu saja. Pemikirannya ini dipengaruhi
kebudayaan melawan alam merupakan salah
oleh keadaan Paris yang buruk pada masa itu.
satu pemikirannya yang sangat penting. Harry
Keadaan dimana manusia menjadi jahat bagi
Hamersma (1984:24) menjelaskan bahwa
kaumnya sendiri.
menurut Rousseau manusia justru terasingkan
Bagi Rousseau untuk selamat dari
dari dirinya sendiri oleh kemajuan ilmiah dan
masalah tersebut, maka jalan satu-satunya
oleh kebudayaan pada umumnya. Untuk
adalah Back to nature!, kembalilah kepada
menjadi sembuh dari “alienasi” ini, manusia
keadaan pada awal mula (van der Weij,
harus kembali ke keadaan alamiah. Bagi
2002:83). Idenya tentang back to nature
Rousseau kebudayaan dapat merusak manusia, didasari oleh konsepnya bahwa manusia yang
dalam hal ini yang dimaksud kebudayaan oleh dilahirkan dari kandungan alam adalah
Rousseau adalah kebudayaan yang berlebih- manusia yang baik.
lebihan tanpa terkendalikan dan yang serba

12
Pendidikan ‘Back to Nature’: Pemikiran Jean Jacques Rousseau Tentang Pendidikan (I Putu Ayub Darmawan)

Kontrak Sosial masyarakat. Menurut Rousseau, pendidikan


Teori mengenai kontrak sosial ber- bertugas untuk membebaskan anak dari
bicara mengenai ketiga keadaan yang kemu- pengaruh kebudayaan dan untuk memberi
dian menjadi (dalam tulisan Contract Social) kesempatan kepada anak-anak memperkem-
suatu teori politik umum (Hamersma, 1984:25). bangkan kebaikannya sendiri yang alamiah
Jika dalam keadaan primitif manusia ber- (Hadiwijono, 2002:62).
gantung kepada benda-benda dan tidak pada Dalam Emile sangat nyata karya filosofi
sesama maka keadaan ini harus diciptakan Rousseau tentang pendidikan. Sama seperti
juga dalam keadaan sosial. Dalam buku Kontrak Sosial, Emile dengan seketika
Contract Social, Rousseau membedakan dikutuk oleh otoritas Paris, ini mendorong
antara agama dari warga negara dan agama Rousseau untuk melarikan diri. Emile
dari manusia. Inti agama warga negara merupakan sebuah karya besar dan dibagi
menurut Rousseau adalah adanya ketuhanan menjadi lima buku. Buku pertama dibuka
yang mahakuasa, mahabaik, dan menyeleng- dengan klaim Rousseau bahwa gol pendidikan
garakan segala sesuatu; suatu kehidupan harus untuk menanami kecenderungan alami
sesudah mati, kebahagiaan bagi orang saleh, kita.
hukuman bagi orang jahat, kesucian kontrak EMILE: BUAH PEMIKIRAN
sosial dan undang-undang (van der Weij, TENTANG PENDIDIKAN
2002:87).
Buah pemikiran Rousseau tentang
Dalam pandangan teologis Rousseau
pendidikan secara lengkap diuraikannya
ia menguraikan beberapa pokok iman.
dalam karyanya yang berjudul Emile, seperti
Rousseau juga menyakini bahwa harus ada
yang dituliskan oleh Rosalinda A. San Mateo
agama sebagai dasar bagi moralitas dalam
dan Maura G. Tangco (1997:37) bahwa, “His
masyarakat (Boehlke, 2005:176). Pandangan-
educational views contained in his book,
pandangan teologis Rousseau antara lain
Emile, became an educational classic” Buku
mengenai manusia adalah makhluk yang
Emile yang menguraikan pandangan Rousseau
paling dekat dengan Allah; Yesus dianggap
tentang pendidikan dikemudian hari menjadi
orang paling mulia.
sebuah karya klasik. Dijelaskan dalam The
Pendidikan (Emile) World Book Ency-clopedia, Q-R (1983:453)
Pemikiran keempat dari Rousseau bahwa:
In Emile (1762), he stated that children should
adalah Emile. Pemikiran ini banyak memberi
be taught with sympathy and an appeal to their
pengaruh pada masa pencerahan. Dalam interests, rather than through discipline and
tulisan Rousseau yang berjudul “Emile” atau strict lessons. But he also felt that children’s
thoughts and behavior should be controlled.
tentang “pendidikan”, Rousseau memberikan
suatu ide pedagogis, yang juga berdasarkan Pemikirannya menekankan bahwa anak-anak
prinsip “back to nature” (Hamersma, harus diajar dengan prinsip pendekatan minat
1984:25-26). Prinsip pendidikannya ini tidak dan bukan melalui disiplin dan pelajaran
dapat lepas dari pemikirannya tentang tegas, tetapi disisi lain perilaku dan pemikiran
kebudayaan melawan alam. Pandangan anak-anak harus dikendalikan. Samuel Smith
Rousseau mengenai pendidikan berhubungan (1986:190) menjelaskan bahwa,
erat dengan ajarannya tentang negara dan

13
Satya Widya, Vol. 32, No.1. Juni 2016: 11-18

Prinsip dasar pendidikan yang dikemu-kakan Masa Kanak-Kanak


Rousseau adalah bahwa suatu pendidikan harus
diresmikan dengan sifat dan kebutuhan individu Masa kanak-kanak dalam pemikiran
setiap anak. Dorongan hati setiap anak tidak Rousseau meliputi usia 0 sampai 2 tahun.
boleh dibatasi. Dikatakan oleh Rousseau bahwa
seorang anak lahir dengan sifat-sifatnya yang Masa kanak-kanak tidak berhubungan lagi
baik, ia hanya memiliki sifat yang jahat bila ada pemisahan menyangkut anak itu. Pada masa
pengaruh dari orang dewasa yang biasanya salah ini anak-anak akan dipengaruhi oleh kekuat-
dalam membimbingnya, yaitu dengan disiplin
keras dan contoh-contoh yang buruk. an yang akan memberi anak-anak kebebasan
yang lebih riil dan lebih sedikit kebebasan
Dalam Encyclopedia International (1979:582)
untuk melakukan lebih bagi diri mereka
dituliskan bahwa,
sendiri dan menuntut lebih sedikit dari yang
The moral verities that should guide the citizen
in seeking the general will are made plain in lain. Samuel Smith (1986:193) menuliskan
Emile (1762). It describes an education based dalam bukunya bahwa, “Rousseau juga
on free expression of the naturally good mengatakan bahwa anak-anak harus dijauhkan
instincts and emotions.
dari mainan dan bahasa-bahasa yang tidak
Penguraian tentang pendidikan juga diuraikan pantas; simpanlah alat-alat permainan
dalam autobiografinya yang berjudul The mereka dan biarkan mereka bermain secara
Confessions of Jean-Jaques Rousseau, akan alamiah, serta percakapan-percakapan yang
tetapi prinsip-prinsip atau azas-azas pen- dilakukan dengan mereka harus sederhana,
didikan dalam buku ini tidak secara jelas dan langsung dan jujur.” Smith (1986:192)
lengkap dijelaskan seperti dalam Emile. kembali menjelaskan bahwa penerapan bagi
Dalam buku Emile-lah Rousseau menuangkan pendidik untuk anak usia ini berdasarkan
lebih banyak pemikirannya tentang pendidikan. pandangan Rousseau adalah hanya boleh
mengawasi gerak-gerik, reaksi terhadap
PENDIDIKAN BERDASARKAN
lingkungan dan cara-cara anak tersebut
GOLONGAN UMUR
mengekspresikan diri. Pendidikan sejak awal
Tujuan pendidikan menjadi poros dapat membatasi berbagai keinginan mereka
penting dalam teori pendidikan Rousseau dan tentang menginginkan apapun juga yang
pandangan-pandangannya tentang pendidikan bukan milik mereka.
dijabarkan dalam sejumlah tugas belajar Rousseau sangat menolak pembatasan
untuk setiap golongan umur mulai dari lahir pada anak-anak. Jika diperhatikan, seorang
sampai pada dewasa. Dalam pemikirannya bayi banyak bergerak baik tangan, kaki
Rousseau membagi masa hidup suatu individu maupun seluruh tubuhnya akan digerakkan,
menjadi 5 periode atau tahap pertumbuhan bayi mulai belajar memutar, berguling,
dan perkembangan (Smith, 1986:192). bangun, merangkak, tertatih-tatih berjalan
Pandangan tersebut tidak bertitik tolak pada (Kristianto, 2006:88). Pada sisi lain bayi
penelitiannya secara ilmiah, tetapi teori seringkali dibatasi geraknya. Rousseau
pendidikan Rousseau bertitik tolak dari si (1955:11 dikutip oleh Boehkle 2005:126)
anak didik sendiri (Boehlke, 2005:125). mengatakan bahwa,
Rousseau menyarankan pada para guru Selama bayi ada di dalam rahim ibu, ia lebih
maupun para orang tua agar mengembangkan merdeka ketimbang keadaan tatkala ia ada di
pendidikan sesuai dengan sifat pertumbuhan luar rahim; jadi, dengan kelahiran-nya ia tidak
memperoleh satu keuntungannya pun.... Yang
anak didik.

14
Pendidikan ‘Back to Nature’: Pemikiran Jean Jacques Rousseau Tentang Pendidikan (I Putu Ayub Darmawan)

pertama ia rasakan adalah kesakitan dan contoh dan pengalaman. Hal ini disebabkan
penderitaan; setiap gerak tubuhnya dihalangi....
Sejak kelahirannya usahanya selalu dihalangi.
karena anak usia ini tidak akan memahami
Belenggu adalah pemberian pertama yang jalan pikiran orang dewasa. Sehingga orang
diterimanya dan penyiksaan adalah perlakuan yang berada di sekitar anak seharusnya
pertama yang di alaminya... Kalau anda
dibungkus demikian, maka anda akan
menjadi model atau contoh bagi anak itu.
mengeluh dengan suara yang lebih keras lagi. Masa ini menjadi masa pembentukan karak-
Berdasarkan hal ini nampak bahwa Rousseau ter anak. Mary Go Setiawani (2000:8)
melawan praktek membungkus bayi dengan menuliskan pandangan Rousseau bahwa,
lampin. Bagi Rousseau penyesuaian diri bayi sebelum masuk dunia sekolah, karakter/sifat
dengan alam terbatasi oleh lampin yang anak pada usia enam tahun sudah hampir
membungkus badan bayi. terbentuk. Tujuan pendidikan pada langkah
Jika bagi ibu dari si bayi ada tanggung ini akan mengembangkan kualitas fisik dan
jawab untuk menyusui maka bagi ayah yang terutama pikiran yang sehat.
menurut Rousseau memiliki kewajiban untuk Dalam pemikiran Rousseau, ia men-
mendidik anaknya, seperti yang dituliskan dorong agar manusia back to nature karena
dalam Emile bahwa, dalam pandangannya, manusia menjadi rusak
karena kebudayaan memberi pengaruh atau
Kemiskinan, tekanan yang berkaitan dengan
kewajiban mengurus panggilan hidup,
menjadi model yang buruk. Kondisi kebuda-
pendapat umum yang salah dan sebagainya, ya, yaan pada masa Rousseau baik dalam lingkup
tidak ada satupun di antaranya yang boleh yang besar maupun dalam lingkup kehidupan
membebaskan seorang ayah dari kewajiban
memenuhi tugas pokok, yakni memelihara serta
pribadi atau keluarganya memberi pengaruh
mendidik anak-anaknya. Apabila seorang ayah yang buruk. Dalam Emile, Rousseau menulis-
yang dikaruniai dengan perasaan sedikit pun kan bahwa semua anak pada dasarnya baik
melalaikan tugas suci ini, maka di kemudian
hari ia akan menyesalinya dengan air mata karena berasal dari tangan Pencipta dunia
kepahitan bahkan mustahil dapat dihiburkan. tetapi mengalami kemerosotan setelah sampai
(Boehkle 2005:127). ke tangan manusia (Gianoutsos, 2006:9).
Rousseau menilai bahwa peran orang tua Pandangannya inilah yang menjadi dasar
terutama ayah sangat penting bagi pendidikan pandangannya bahwa kebudayaan merusak
anaknya. Rousseau secara pribadi memang manusia, kebudayaan merusak alam.
melalaikan tugasnya sebagai seorang ayah Dalam Emile dituliskan bahwa anak
terhadap kelima anaknya. Dalam kalimat pada usia ini, ingatannya akan mempertinggi
terakhir dari tulisan Rousseau di atas nampak perasaannya pula, bahwa setiap hari dia
bahwa ia menyesali apa yang telah terjadi, adalah seorang pribadi yang senantiasa
sehingga ia memberi kesaksian bagi para adalah sama; ia adalah seorang yang mampu
ayah tentang peran penting seorang ayah mengalami kebahagiaan dan kesedihan
sebagai pendidik bagi anak. (Rousseau, 1955:42 dikutip oleh Boehkle
2005:129). Menurutnya kebudayaan mem-
Umur Alami berikan ‘pendidikan negatif’ dan tidak ada
Usia untuk masa umur alami dalam pelajaran moral, tidak ada pelajaran lisan.
pemikiran Rousseau meliputi usia 2 sampai
Pre-Adolescence
12 tahun. Selama usia ini, anak dapat me-
mahami tentang moralitas hanya melalui Pada tahapan ini seseorang sedang

15
Satya Widya, Vol. 32, No.1. Juni 2016: 11-18

beranjak dari masa umur alamiah ke usia The final task of the tutor is to ‘instruct the
the young couple in their marital rights and
remaja yang meliputi usia 12 sampai 15
duties’.
tahun. Sekitar usia 12 atau 13 tahun kekuatan
anak meningkat jauh dengan cepat dibanding Pada usia dewasa, Emile mulai belajar
kebutuhannya. Himbauan untuk aktivitas usia tentang kasih dan siap kembali ke masyarakat
ini mengambil suatu format mental. Pada usia serta mampu melawan pengaruh yang
ini anak seharusnya telah mulai belajar merusaknya. Pada bagian ini guru bertugas
mengenai keterampilan, karena hal ini dapat untuk mengajar dan mempersiapkan anak-
membuat anak hidup dengan mata pencaha- anak muda untuk masuk ke dalam pernikahan
riannya sendiri dan ia menyenangi pekerjaan- yang benar dan memberi pemahaman tentang
nya. Samuel Smith (1986:194) menjelaskan tugas-tugas dalam pernikahan. Pendidikan
bahwa, dengan pertumbuhan mentalnya pula bagi usia ini didasarkan pada kebutuhan
ia akan bertambah matang dan praktis dalam individunya yaitu mencari teman hidup yang
mempertimbangkan cara terbaik untuk cocok. San Mateo dan Tangco (1997:37)
kepentingan hidupnya atau dalam menghin- menuliskan: “Rousseau established three
dari kekecewaan. Kesemuanya ini akan modern principles of teaching; the principle
membuat anak tidak akan merasa tergantung of growth, the principle of pupil actvity and
atau bahkan diperbudak pada kekuasaan guru the principle of individualization” Bagi
atau orang tuanya. pendidikan modern ada tiga prinsip yang
ditetapkan berdasarkan teori Rousseau yaitu
Pubertas prinsip pertumbuhan, prinsip kegiatan murid
Usia pubertas dalam pembagian Rousseau dan prinsip individualisasi.
meliputi usia 15 sampai 20 tahun. Rousseau
PENDIDIKAN KEMBALI KEPADA
percaya bahwa pada saat itu Émile berusia
ALAM
lima belas tahun. Pada usia ini ia akan menjadi
mampu berhadapan dengan melihat masa Menurut Rousseau, pendidikan berasal
remaja sebagai emosi yang berbahaya. Pada dari tiga sumber, pertama pendidikan ber-
usia ini, anak harus dapat mengatur emosi sumber dari alam, kedua pendidikan berasal
dan tindakannya terhadap kepentingan dari manusia, dan yang ketiga berasal dari
teman-temannya. hal-hal yang sangat disukai (Gianoutsos,
2006:9). Oleh sebab itu alam menjadi pokok
Dewasa pikiran pendidikan dari Rousseau. Carolyn
Masa ini dimulai dari usia 20 sampai Bjartveit & Euthalia Lisa Panayotidis (2014:18)
25 tahun. Pada usia ini murid seharusnya mengatakan bahwa Rousseau menekankan
sudah mulai belajar tentang kasih, persiapan pentingnya membiarkan alam untuk mengam-
untuk pernikahan yang baik dan hubungan bil mata kuliah sesuai dengan individu anak.
sosial dengan masyakarat. W. Boyd (1956:130) Idenya itu diterapkan oleh Rousseau dalam
mengatakan bahwa: mendidik anaknya, Emile, sebagai makhluk
In Book V, the adult Émile is introduced to his yang bebas, rasional dan sebagai individu
ideal partner, Sophie. He learns about love, yang nanti hidup di masyarakat sebagai seorang
and is ready to return to society, proof,
Rousseau hopes, after such a lengthy kontributor sosial yang sepenuhnya berkem-
preparation, against its corrupting influences. bang dan berpendidikan (Celik, 2013:59).

16
Pendidikan ‘Back to Nature’: Pemikiran Jean Jacques Rousseau Tentang Pendidikan (I Putu Ayub Darmawan)

Sementara menurut Rousseau, kuri- pendekatan minat dan bukan melalui disiplin
kulum merupakan kegiatan dan kepentingan dan pelajaran tegas, tetapi disisi lain perilaku
yang diwujudkan dalam proses tumbuh dan pemikiran anak-anak harus dikendalikan.
dewasa anak-anak dan kurikulum pendidikan Rousseau juga menilai peran orang tua sangat
harus kembali kepada alam. San Mateo dan penting bagi pendidikan anaknya.
Tangco (1997:36) menjelaskan padangan
Rousseau tentang kurikulum sebagai berikut: DAFTAR PUSTAKA
“The curriculum consisted of activities and Bjartveit, Carolyn dan Euthalia Lisa
interests manifested by the child in the Panayotidis, 2014. “The Rise of the House
process of growing up. Education was to be of Rousseau Historical Consciousness in
natural unfolding of the child’s potential to the Contemporary ECE Teacher
meet his natural needs.” Bagi Rousseau, Education Classroom”, Journal of
kurikulum merupakan kegiatan dan kepenting- Curriculum Theorizing, Volume 30,
an diwujudkan oleh anak dalam proses Number 1.
pertumbuhannya sehingga pendidikan menjadi Boehlke, Robert R. 2005. Sejarah Perkem-
alami dan terungkapnya potensi anak untuk bangan Pikiran Dan Praktek Pendi-
memenuhi kebutuhan alami. Sesuai dengan dikan Agama Kristen Dari Yohanes
konsepnya ‘back to nature’, Rousseau sangat Amos Comenius Sampai Perkem-
menekankan kurikulum pendidikan yang bangan PAK Di Indonesia. Jakarta:
kembali ke pada alam. Pandangan naturalis- BPK Gunung Mulia.
tiknya menjadi dasar penekanan bahwa Boyd, W. 1956.Émile for Today. The Émile
kurikulum harus kembali kepada alam. of Jean Jaques Rousseau selected.
London: Heinemann.
PENUTUP
Celik, Rasit. 2013. “Emile: An Insigh into
Prinsip pendidikan Rousseau tidak Education and Citizenship in
dapat lepas dari pemikirannya tentang Pluralistic Society”, The Online
kebudayaan melawan alam. Pandangan Journal of New Horizons in Education,
Rousseau mengenai pendidikan berhubungan Volume 3, Issue 4. www.tojned.net
erat dengan ajarannya tentang negara dan Encyclopedia International, Vol 15. USA:
masyarakat. Lexicon Publications, 1979.
Sumber utama pendidikan menurut
Gianoutsos, Jamie. 2006. “Locke And
Rousseau adalah pertama, pendidikan
Rousseau: Early Childhood Education”,
bersumber dari alam; kedua, pendidikan
The Pulse, Vol. 4, No. 1.
berasal dari manusia, dan ketiga, pendidikan
berasal dari hal-hal yang sangat disukai. Hadiwijono, Harun. 2002. Sari Sejarah
Tugas pendidikan menurut Rousseau Filsafat Barat 2. Yogyakarta: Kanisus.
adalah membebaskan anak dari pengaruh Hamersma, Harry. 1984. Tokoh-Tokoh
kebudayaan dan untuk memberi kesempatan Filsafat Barat Modern. Jakarta: PT
kepada anak-anak memperkembangkan Gramedia.
kebaikannya sendiri yang alamiah. Dalam Kristianto, Paulus Lilik. 2006. Prinsip dan
pemikiran Rousseau nampak ide bahwa Praktik Pendidikan Agama Kristen.
anak-anak harus diajar dengan prinsip Yogyakarta: Yayasan Andi.

17
Satya Widya, Vol. 32, No.1. Juni 2016: 11-18

Pannabecker, John R. 1995. “Rousseau in the Smith, Samuel. 1986. Gagasan-Gagasan


Heritage of Technology Education”, Tokoh-Tokoh Dalam Bidang Pendidikan.
Journal of Technology Education, Vol. Jakarta: Bumi Aksara.
6 No. 2, (Spring). The World Book Encyclopedia, Q-R, Vol 16.
Rousseau, Jean-Jaques. 1955. Emile. London: USA: World Book, 1983.
J.M. Dent and Sons, dalam Boehlke, van der Weij, P.A. 2002. Filsuf-Filsuf Besar
Robert R. 2005. Sejarah Perkembang- Tentang Manusia. Yogyakarta: Kanisius.
an Pikiran Dan Praktek Pendidikan
Agama Kristen Dari Yohanes Amos Will dan Ariel Durant. 1967. Rousseau and
Comenius Sampai Perkembangan PAK Revolution, The Story of Civilization:
Di Indonesia. Jakarta: BPK Gunung Part X. New York: Simon and Schuster,
Mulia. dalam Boehlke, Robert R. 2005.
Sejarah Perkembangan Pikiran dan
San Mateo, Rosalinda A. dan Maura G. Tangco. Praktek Pendidikan Agama Kristen
1997. Foundations of Education II. Dari Yohanes Amos Comenius Sampai
Quezon City: Katha Publishing Co., Perkembangan PAK di Indonesia.
Inc. Jakarta: BPK Gunung Mulia.
Setiawani, Mary Go. 2000. Menerobos Dunia
Anak. Bandung: Kalam Hidup.

18

Anda mungkin juga menyukai