Anda di halaman 1dari 15

MAKALAH DANCE AND MOVEMENT THERAPY

BKW 305 - KONSELING SENI


Dosen Pengampu: Dominikus David Biondi Situmorang, S.Pd, M.Pd, CT

Nama Kelompok:
1. Anastasia Noengsih (2013 034 021)
2. Natalia Zatna S (2014 034 020)
3. Jeremia Efata P (2016 034 012)
4. Kumoro Rayi Ganeshasi (2017 0304 0001)
5. Maria Elizabeth Winata (2017 0304 0009)

Program studi Bimbingan Konseling


Falkutas Pendidikan dan Bahasa
Universitas Katolik Atma Jaya
2019
DAFTAR ISI

1. BAB I PENDAHULUAN
1.1. Latar belakang
2. BAB II LANDASAN TEORI
2.1. Sejarah perkembangan
2.2. Pengertian
2.3. Jenis-jenis dan populasi
3. BAB III LANDASAN TEORI
3.1. Ringkasan 2 Jurnal
3.2. Contoh penerapan
BAB I
PENDAHULUAN

I. Latar belakang
Tari membuat seseorang tergerak untuk mengikuti irama tari, gerak tari, maupun
unjuk kemampuan, dan kemauan kepada umum secara jelas. Tari memberikan penghayatan
rasa, empati, simpati, dan kepuasan tersendiri terutama bagi pendukungnya.Tari pada
kenyataan sesungguhnya merupakan penampilan gerak tubuh, oleh karena itu tubuh sebagai
media ungkap sangat penting perannya bagi tari. Gerakan tubuh dapat dinkmati sebagai
bagian dari komunikasi bahasa tubuh. Dengan itu tubuh berfungsi menjadi bahasa tari untuk
memperoleh makna gerak.
Tari merupakan salah satu cabang seni yang mendapat perhatian besar di masyarakat.
Ibarat bahasa gerak, hal tersebut menjadi alat ekspresi manusia dalam karya seni. Sebagai
sarana atau media komunikasi yang universal, tari menempatkan diri pada posisi yang dapat
dinikmati oleh siapa saja dan kapan saja. Seni tari merupakan karya cipta manusia yang indah.
seni tari dikatakan indah apabila rangkaian dan bagian-bagiannya atau elemen-elemen
penunjang tari menjadi suatu susunan yang lengkap dan utuh hingga mampu menumbuhkan
kenikmatan bagi pemirsa (penikmatnya). Bisa dikatakan juga tari bentuk merupakan sebuah
tari yang menggambarkan cerita secara keseluruhan dari awal sampai akhir pertunjukan.
Dalam buku problem of art disebutkan bahwa tari adalah sejarah yang dibentuk secara
ekspresif dan diciptakan manusia untuk dapat dinikmati dengan
rasa.misalnya:gerak,kostum,iringan musik,properti,dan pola lantai. Unsur utama yang paling
pokok dalam tari adalah gerak tubuh manusia yang sama sekali lepas dari unsur ruang, dan
waktu, dan tenaga.
BAB II
LANDASAN TEORI

1. SEJARAH PERKEMBANGAN
DMT pertama kali mulai digunakan dalam psikiatri Inggris pada tahun 1940 dan
kemudian kemudian berevolusi dalam pendidikan khusus, kerja dalam keluarga, bekerja
dengan orang yang lebih tua, dan dengan orang-orang yang tidak memiliki kemampuan belajar.
Orang Inggris yang memiliki sistem unik dalam bidang kesehatan, pendidikan, dan layanan
sosial memiliki peran yang sangat penting dalam pengembangan ide dan sikap terhadap terapi
secara umum dan DMT khususnya. Meskipun ada beberapa praktik psikiatri yang terisolasi di
rumah sakit, tidak sampai pertengahan 1970-an kelompok-kelompok itu masuk menjadi suatu
lembaga yang menawarkan pelatihan informal dan jaringan pendukung. Pada saat itu juga, the
SESAME Course in Movement and Drama in therapy and the Laban Centre’s berjalan satu
tahun penuh penuh di pusat pendidikan tari. Pada akhir 1970-an dan awal 1980-an, sebagian
kelompok kecil praktisi telah menyelesaikan kursus di Laban Center Course, mulai bertemu di
sebuah secara informal untuk menawarkan pengawasan dan dukungan satu sama lain.

Kemudian, pada tahun 1976, khususnya Kedzie Penfield membantu memunculkan


pemahaman para pekerja mengenai DMT dan mendukung melalui supervisi, lokakarya
keterampilan, dan proses pribadi. Para pengajar dari Amerika diundang untuk memimpin
terbuka lokakarya dan acara intensif, terutama Dr Joanna Harris yang memberi kekuatan
emosional untuk gagasan mengembangkan asosiasi profesional (Harris 1980). Akhirnya, pada
tahun 1982 di London, suatu organisasi yang lebih formal muncul, yaitu the Association for
Dance Movement Therapy (ADMT) (Payne 1983). Tiga pendirinya, yaitu Lynn Crane,
Catalina Garvie, dan penulis, serta anggota lain yang juga menginvestasikan waktu dan energi.

Pada tahun 1985, pelatihan Amerika diimpor ke Laban Center. Kemudian, pelatihan di
perguruan tinggi yang tidak tervalidasi pada akhirnya didirikan di Froebel College,
Roehampton Institute pada tahun 1987, terlepas dari permulaan ini, DMT di Inggris masih
terdapat praktisi yang tidak memiliki pelatihan yang divalidasi dan diakui, karena belum
melewati pendidikan di universitas atau tingkat diploma pascasarjana CNAA sebagai program
pelatihan awal.

Kemudian, tim di Hertfordshire College of Art dan Desain, St Albans, yang dipimpin
oleh penulis yang mengambil inisiatif dan berhasil mengembangkan kursus DMT. Dengan
lebih dari dua puluh tahun pengalaman dalam pelatihan terapi seni yang mereka kembangkan,
mampu menetapkan kursus yang konsisten dengan kursus pelatihan pascasarjana lainnya di
Inggris dalam terapi seni, terapi drama, dan terapi musik. Akhirnya, The postgraduate Diploma
in Dance Movement Therapy telah dianugerahi validasi oleh CNAA pada tahun 1988.
Sedangkan, The Laban Centre for Movement and Dance juga diikuti dengan pengembangan
yang serupa pada1989. Namun, meskipun kedua kursus tersebut sekarang distandardisasi oleh
validasi CNAA, The Laban Centre dan Diploma in Dance Movement Therapy menawarkan
penekanan dan pendekatan yang sedikit berbeda, terutama karena akar sejarahnya berada
masing-masing di Inggris dan praktik AS. Misalnya, kursus St. Albans menekankan bahwa
partisipasi dalam pengalaman kelompok DMT sangat penting untuk proses pembelajaran
sebagai bagian dari program dan, di samping itu, sangat menyarankan agar para siswa terlibat
dalam terapi pribadi individu.

pengaruh modern mulai terlihat dalam pelatihan DMT. Kursus telah berlangsung
selama lebih dari satu dekade dan setidaknya tujuh mata kuliah berada di level MA. Kursus
lain adalah sarjana atau terapi berdasarkan seni kreatif. Saat ini tidak ada negara di bagian
Eropa yang pelatihan pascasarjana DMT-nya dibiayai atau divalidasi secara nasional,
meskipun pusat pelatihan pascasarjana memang ada. Misalnya, Belanda memiliki sarjana
kursus dan pelatihan pascasarjana dalam terapi psikomotor dan postdoctoral terapi gerakan
integratif. Terdapat juga minat yang besar terhadap DMT di Jerman, Prancis, Swedia, dan di
Italia.

2. Pengertian DANCE AND MOVEMENT THERAPY


Dance and Movement Theraphy adalah terapi yang menggunakan gerakan dan tarian
untuk mendukung fungsi intelektual, emosional, dan motoric tubuh. Dalam artian yang sangat
sederhana, terapi gerakan tarian adalah penggunaan kreatif gerakan dan menari dalam
hubungan terapeutik. Gerakan tubuh merefleksikan kondisi emosional dan perubahan dalam
gerakan dapat merubah jiwa, yang menyebabkan pertumbuhan dan kesehatan. Secara
emosional dance memampukan individu untuk memiliki self awareness, mengurangi stress dan
merupakan sarana terbaik yang dapat dilakukan untuk mengekspresikan perasaan emosional.
Terdapat tiga unsur yang ada dalam Dance Movement Therapy yaitu :
1. Gerakan Substansi baku tari adalah gerak dan gerak merupakan pengalaman fisik yang
paling elementer dari kehidupan manusia. Gerak merupakan media yang paling tua dari
manusia untuk menyatakan keinginannya dan gerak merupakan bentuk refleksi spontan
dari gerak batin manusia
2. Musik Dalam Dance Movement Therapy musik memiliki peran yang besar terhadap
gerakan memotivasi dan mendorong melakukan gerakan. Musik yang digunakan dapat
dipilih sesuai dengan tujuan
3. Ritme Dalam tari terdapat unsur kekuatan ritme yang sangat signifikan. Dalam gerakan
ritmis alami dari tarian, seseorang bebas dari pengendalian dan bawaan fungsional dan
ekspresif, seseorang dapat menemukan jalan ekspresi sosial yang ia mampu
memanfaatkannya. Ritme akan memungkinkan gerakan yang berkesinambungan dan
selaras.

3. Jenis-Jenis Dance Movement Therapy dalam berbagai populasi (Tarian dan gerakan
dalam konseling)
Tari profesional dan gerak terapis mengunakan model konseling, dapat diimplementasi
dengan segala usia dan populasi. Menurut Hendricks, 1982, HLM.166) bahwa teknik konseling
dapat diaplikasikan dengan tarian atau gerakan untuk membantu klien atau konseli dalam
mengentaskan permasalahan dan menemukan cara yang tepat dalam mengahadapi
permasalahan, dengan tujuan agar konseli dapat mengekspresikan perasaan dan pikiran melalui
gerakan atau perilaku yang ditampilkan. hal ini dapat dilakukan dengan cara kerja yang aktif
dan inovatif yang berbasis Art-based sebagai berikut:
1. Anak-anak
Anak-anak memiliki energi yang banyak sehingga pengunaan tarian dan
gerakan berfokus pada kesadaran diri. Terapi ini dilakukan anak-anak pada ruang
pribadi dan rasa mengendalikan dan kepemilikan atas tubuh sendiri. menurut (Goodhill,
1987) gerakan dan dance memmbatu anak-anak memiliki kesadaran akan orang lain
dan memiliki pertahan secara fisik dan berbagai aspek kesehat. Jenis Dance yang
digunakan pada anak-anak ada 3:
a. Type Ecercises for physically funtional Children (Eksersais/ Latihan untuk fungsi
fisik).
Jenis Dance kegiatan ini, anak-anak berjalan dalam kecepatan normal
kemudian kecepatan yang lebih cepat dari biasanya diiringi dengan irama. Sehingga
anak-anak, merasakan bagaimana rasanya berjalan, dengan gerak lambat dan cepat
dalam hal ini dapat dihubungkan dengan perasaan sehingga anak-anak lelah, bahagia
atau sedih setelah berjalan dengan melalui berbagai tantanggan.
b. Type Locomotion (Daya pengerak)
Jenis tarian daya gerak ini untuk anak-anak yang aktif atau Hiperaktif dapat
diterapi dengan daya gerak dengan melompat, lari-lari dan melompat-lompat.
c. Type Robot
Jenis tarian ini untuk anak yang mengalami gangguan secara fisik sehingga
membuat anak tersebut memiliki tubuh atau fisik dan kaku.
d. Excercises For Children With Disabilities (Latihan pada anak-anak penyandang cacat)
Tarian dapat berdampak pada anak-anak penyandang cacat dan penggunaan
tarian secara dramatis sehingga anak-anak disabilitas dapat menyentuh bagi anak yang
mengalami kebutaan dengan menemukan kesenagan.
2. Adolescents ( Masa Remaja/Remaja)
Tarian atau gerakan terapi dapat digunakan untuk pencegahan atau preventif
dalam membantu remaja melakukan riset tetang perubahan radikal dalam tubuh dan
kesadaran pada diri mereka yang sedang mengalami permasalahan atau penyakit.
Menurut Emunah, 1990 HLM.103) Dance and Movement terapy dapat digunakan untuk
remaja persoalan terhadap gender, etnis, atau diagnosis. Sehingga tarian atau gerakan
dapat membantu remaja dalam mengekpresikan kreativitas dan dapat
mengaktualisasikan diri. Hal ini dapat mengembangkan keterampilan dan kepercayaan
diri dan dapat memotivasi remaja untuk menampilkan perasaan konflik dengan perilaku
yang aktif yang merupakan bentuk komunikasi atau menunjukan bahwa diri remaja dapat
mengekpresikan perasaan nonverbal dari pada verbalisasi. Remaja marah atau bingung,
sakit hati dapat mengekpresikan diri dengan menari atau begerak. Remaja yang
mengalami gangguan yang parah, seperti penderita anoreksia nervosa dapat diterapi
sesuai dengan kemampuan remaja. Menurut Kaslow dan Eicher, i 1998 HLM. 82
Gerakan tarian yang berhubungan dengan gerak otot relaksasi otot, pernapasan dan
kepekaan untuk membantu remaja yang mengalami penyakit tersebut.

3. Adults (Orang dewasa)


a. Prevention (Pencegahan) Tarian atau gerakan terapi yang dapat digunakan untuk orang
Dewasa salah satunya digunakan untuk pencegahan agar tetap awet muda, sehat dan
mengurangi stres melalui dance terapi atau gerakan tari. Menurut Brauninger 2012
tarian terapi yang membantu orang dewasa dalam menjaga kesehatan dan mengurangi
stres dapat diatas dengan tarian atau dance terapi yaitu Jazzercisc dan Jogging adalah
dua terapi yang menjadi terapi untuk individu yang mengalami stress dengan
memerlukan kerjasama dan perfomence bagi individu.

b. Remidiation (Perbaikan) Tarian dan gerakan terapi dapat digunakan untuk membantu
individu yang menggalami pelecehan seksual, mengalami kerusakan fisik, depresi,
trauma. Hal ini dapat membantu individu mengembalikan harga diri, memiliki relasi
sosial, dan membantu individu untuk memperbaiki kepercayaan idividu dalam
keintiman dan ketarampilan sosial. Secara keseluruhan, tarian dan gerakan terapi dapat
meningkatkan kualitas hidup bagi banyak orang dewasa yang menderita stres dalam
jangka pendek maupun jangka panjang. hubungan sosial, nilai global dan kesehatan
jasmani untuk meningkatkan kesehatan secara signifikan dalam jangka pendek dan
kerohanian serta faktor kesehatan umum tampak meningkat dalam jangka panjang.
Menurut Brauninger 2012 terapi ini juga dapat membantu wanita yang mengalami
kegemukan dengan problem pernapasan secara emosi, DMT stastistik mengurangi stres
psikologis dan kondisi tubuh merekan secara perlahan. Hal ini dapat di lakukan dengan
membantu individu yang memiliki permasalahan secara fisik dengan cara terapi tarian
ballroom dan tango dapat meningkatkan keseimbangan dan koordinasi pada individu
yang mengalami sakit. Menurut Kiepe, Stockman dan Keil 2012 terapi gerakan
digunakan untuk klien yang mengalami tekan sehingga klien dapat mengekpresikan diri
melalui energi postif yaitu melalui tarian atau gerakan untuk melepasakan emosi
merakan secara konstruktif secara postif.

c. Bodywork (Keja tubuh)


Kerja sama antara pria terbukti efektif Menurut Brownell, 1981 banyak bentuk tubuh
dan kerja sama sebagai kegiatan nonverbal membantu individu untuk berperan aktif
untuk membantu individu memiliki kesadaran tetang diri dan akan gerak tubuh.
Khususnya pria dapat melepaskan diri secara spontan sehingga merasa takut, marah,
terluka, terluka, atau bersukacita sedangkan wanita lebih dapat memahami batasan-
batasan mereka sendiri terhadap rasa kepedulian terhadap diri dan memperbaiki celah
percobaan untuk membantu individu dalam berdamai dengan dirinya sendiri.

4. Older Clients (Klien yang lebih tua).


Penggunaan gerakan kreatif dengan orang yang lebih tua relatif tak terduga atau
menyesuaikan dengan kebutuhan klien salah satunya adalah tarian atau gerakan dansa
untuk lansia atau orang yang lebih tua tarian atau gerakan ini membantu meningkatkan
daya ingat, kewapadaan, orientasi kenyataan, penilaian, wawasan pribadi dan
penerimaan. Tarian ini bergantung pada kesejahteraan fisik pergerakan dapat mencakup
dan berfokus pada pernapasan dengan cara meniup gelembung, tarian tangan,
membengkokkan bagian tubuh kegiatan ini dapat dilakukan dilantai atau di kursi.
Menurut Fisher 1989 dewasa lansia tidak fleksibel dalam bergerak karena batasan usia
mereka dapat bergerak secara kreatif setiap gerakan atau tarian hendaknya
meningkatkan harga diri, kesejahteraan fisik, sosial dan kesadaran prestasi.

5. Populasi Umum

a. Evaluation of Progress

Evaluasi terhadap kemajuan ini dilakukan untuk mengetahui seberapa


kemajuan yang dialami konseli untuk mencapai tujuan. Konselor membuat
garis tempat konseli memulai proses hingga mencapai tujuan. Konseli diminta
untuk berdiri disetiap titik yang menggambarkan kemajuan yang telah mereka
alami.

b. Feeling Pulled

Dalam kegiatan ini, konseli diminta untuk berjalan atau bergerak menuju tujuan
mereka. Kemudian konselor memegang lengan konseli dan menariknya ke
belakang. Kemudian konselor dan konseli mengidentifikasi kekuatan-kekuatan
yang dapat menghambat konseli untuk mencapai tujuan mereka.

c. Circles

Latihan ini dilakukan dengan meminta konseli untuk berjalan dengan pola arah
yang sama secara berulang-ulang. Tujuannya dalah untuk membantu konseli
menemukan cara baru untuk mencapai tujuan mereka.

d. Movement Between Chair

Latihan ini menggambarkan konseli dalam mengambil keputusan diantara dua


pilihan. Konseli diminta untuk bergerak diantara dua bangku selama dua sampai
tiga menit sampai ia memilih salah satu bangku yang menggambarkan
keputusan yang mereka ambil.

6. Grup

Latihan dalam kelompok ini bertujuan untuk menciptakan suasana yang


menyenangkan dan akrab antara para anggota kelompok, terutama anggota-anggota
yang masuk ke dalam suatu kelompok baru. Latihan yang dapat digunakan antara
lain:

a. Stasiun kereta api (Train Station)

Latihan ini dilakukan dengan dengan membagi orang-orang menjadi dua


kelompok. Kelompok pertama berperan sebagai penyambut, dan kelompok
kedua berperan sebagai penumpang. Para penumpang yang datang akan
disambut oleh kelompok dimana mereka belum mengenal satu sama lain.
Setelah hal itu dilakukan, konselor dapat menanyakan pengalaman mereka, dan
reaksi apa yang timbul.

b. Dialog Tangan (Hand Dialog)

Latihan ini dilakukan secara berpasangan, dimana dua orang saling bergantian
berperan sebagai pemimpin dan sebagai pengikut. Mereka diminta untuk
melakukan tarian dengan saling menggerakan jari, telapak tangan, dan
punggung tangan dengan kondisi mata terbuka dan mata tertutup. Mereka juga
dapat meningkatkan gerakan yang mereka buat. Setelah latihan tersebut selesai,
konselor menanyakan emosi atau perasaan apa yang muncul dari mereka.

c. Bayangan (shadow)

Latihan ini dilakukan secara berkelompok yang dapat terdiri dari dua, empat,
atau delapan orang. Salah satu anggota kelompok menirukan suatu gaya dan
anggota yang lain mengikutinya. Latihan ini dapat dillakukan dengan suasana
hening, maupun menggunakan music yang membantu anggota kelompok saling
berinteraksi. Setelah latihan dilakukan, konselor menanyakan pengalaman dan
perasaan apa yang muncul dari mereka. Latihan ini dapat menjadi dasar
keterbukaan dari para anggota kelompok untuk berbagi dan berinteraksi.

7. Keluarga

Penerapan Dance and Movement Therapy dapat menggambarkan hubungan di


dalam keluarga. Keluarga yang memiliki hubungan secara baik dapat ditandai
dimana semua anggota keluarga bergerak dengan ritme yang sama. Namun pada
keluarga yang disfungsional, cenderung memeluk anggota keluarganya agar tidak
berubah. Keluarga semacam ini cenderung berusaha menghambat pertumbuhan
masing-masing anggota sehingga tidak produktif.

Bentuk tarian yang dapat dilakukan untuk ,membantu keluarga yang memiliki
hubungan kurang baik antara lain:

a. Koreografi keluarga (Family Choreography)

Latihan ini dilakukan dengan meminta semua anggota keluarga untuk bergerak
yang menggambarkan kondisi keluarga mereka saat ini. Kemudian konslor
memberikan gerakan yang spesifik pada masing-masing anggota keluarga dan
dilakukan berulang-ulang sampai mereka menemukan atau mengalami keterikatan
ganda.

b. Paradoks (paradox)

Latihan ini dilakukan dimana konselor mengatakan bahwa keluarga tidak dapat
melakuukan sesuatu untuk berubah. Konselor memberikan instruksi yang tidak
menyenangkan. Selanjutnya dapat dilihat, apakah keluarga tersebut mengikuti
arahan konselor, atau menolaknya dengan menciptakan gerakan baru. Perubahan
dapat terjadi apabila keluarga memilih untuk menciptakan gerakan baru yang
merupakan kondisi yang mereka harapkan.
BAB III
LANDASAN TEORI

Ringkasan Jurnal
Jurnal pertama:
Untuk mendapatkan informasi mendalam tentang manfaat dan pentingnya pemberian
Dance Movement Therapy (DMT) kepada peserta didik melalui pembelajaran Tari.
Diharapkan dengan mengetahui lebih dalam informasi ini, akan bermanfaat dalam menunjang
proses pembelajaran dan meningkatkan prestasi siswa. Karenanya metode yang digunakan
dalam penelitian ini adalah studi kualitatif dengan survey langsung dan studi literatur. Dari
studi ini didapatkan hasil bahwa pemberian DMT melalui tari dapat membantu dalam (1)
peningkatan integrasi kognisi, afeksi, dan pengalaman fisik; (2) ekspresi kompetensi; (3)
meningkatkan kesadaran diri; (4) sebagai bentuk coping dalam upaya mengatasi masalah
tekanan atau stress, mood, emosi; (5) membantu dalam meningkatkan self-eficacy (6)
merupakan bentuk dukungan social. Selain itu didapatkan hasil studi literatur tentang panduan
dalam pemberian DMT. DMT Hasil tersebut dapat digunakan sebagai dasar kuat akan
pentingnya pemberian terapi DMT melalui pembelajaran tari di sekolah kepada para siswa
guna membantu dalam proses peningkatan hasil proses pembelajaran disekola

Jurnal Kedua:
Untuk memperoleh data dan informasi mengenai keefektifan model pembelajaran
kooperatif tipe bamboo dancing dalam keterampilan berbicara bahasa Jerman siswa kelas XI
IPA SMA Negeri 7, karena terdapat empat kompetensi berbahasa dalam pembelajaran bahasa
Jerman yang diajarkan, diantaranya mendengar (Hören), berbicara (Sprechen), membaca
(Lesen), menulis (Schreiben), dan serta ditunjang dua aspek kemampuan, yaitu tata bahasa
(Strukturen) dan kosakata (Wortschatz). Maupun menyadari betapa pentingnya kegiatan
berbicara, kebiasaan berbicara, dan dasar kemampuan berbicara, maka perlu ditanamkan
kepada siswa sedini mungkin. Hal ini akan tercapai apabila bimbingan berbicara dalam
pengajaran bahasa Jerman di sekolah-sekolah diberikan secara sistematis dan terus menerus
oleh pendidik
Teknik Pendekatan Adlerian dikolaborasikan dengan Dance Movement Therapy

FILOSOFI
Adler memiliki pandangan terhadap manusia, bahwa terdapat dua komponen dalam pribadi
manusia yang sehat yaitu manusia superioritas dan manusia inferioritas. Dimana pada suatu
kondisi tertentu komponen itu akan muncul tanpa disadari.

PATOLOGI
Manusia mengubah komponen Superioritas menjadi superioritas kompleks.
Manusia mengubah komponen Inferioritas menjadi Inferioritas kompleks.

TUJUAN
Menjadi manusia sehat seutuhnya dalam komponen superioritas dimana manusia berfokus
pada kelebihannya dan mengembangkan kelebihannya baik secara individual maupun secara
grup, serta mampu mengidentifikasi kelemahan atau kekurangan yang dimilikiny

STRATEGI
1. Menciptakan hubungan terapeutik yang tepat
2 .Menggali dinamika psikologi yang ada dalam diri klien (analisis dan penilaian)
3 .Membangunkan semangat pengembangan rasa memahami diri sendiri (wawasan diri)
4. Menolong klien menentukan pilihan-pilihan baru (reorientasi dan reedukasi)

TEKNIK BESERTA KASUS DALAM DANCE MOVEMENT THERAPY


Dalam jurnal ‘Menari Sebagai Media Dance Movement Therapy’ terdapat beberapa tujuan
yaitu :
1. Peningkatan integrasi kognisi, afeksi dan pengalaman Fisik
2. Ekspresi Kompetensi
3. Meningkatkan kesadaran diri
4. Bentuk coping dalam upaya mengatasi masalah, mood, emosi
5. Membantu meningkatkan
6. Sebagai bentuk dukungan social.
Dapat disimpulkan bahwa berdasarkan tujuan yang ada, menunjukkan bahwa Dance
Movement Therapy itu ditujukan kepada para siswa yang mayoritasnya memiliki
kencenderungan inferioritas komplek. Hal tersebut dapat dientas melalui DMT secara
sistematis melalui berpasangan, individu, grup besar maupun grup kecil dan dilakukan secara
berkala guna mengentas pribadi inferioritas kompleks.
Musik yang digunakakan secara individu dan berpasangan adalah musik yang memiliki
tempo semi lambat dan memiliki lirik yang yang mengencourage setiap individu atau
pasangan. Gerakan yang digunakan adalah gerakan yang luas yang menunjukkan bahwa
individu dan pasangan mampu melakukan sesuatu hal secara bebas dan mampu mencapai
tujuan yang di inginkan. Hal ini dilakukan guna memunculkan perasaan berharga, menyadari
akan kelebihan diri dan individu yang dimiliki, memperbaiki gambaran secara individu
maupun pasangan.
Musik yang digunakan secara grup adalah musik yang memiliki tempo semi cepat hingga
cepat. Gerakan yang digunakan adalah gerakan sempit yang dilakukan secara bersama-sama./
Hal tersebut berguna untuk membangun pikiran bahwa individu akan menjadi indah dan
dapat mencapai tujuan dengan maksimal jika bekerja sama dengan individu-individu lainnya
dalam satu kelompok besar maupun kecil, membangun perasaan berharga dalam skala
kelompok besar maupun kecil.
Setelah dilakukannya DMT dapat dikolaborasikan dengan teknik Adlerian yaitu berandai-
andai dan tekan tombol. Berandai-andai maksudnya adalah meminta konseli berandai
terhadap pikiran positif baik kepada individu maupun kelompok, berandai-andai akan masa
depan yang cemerlang yang didorong dengan kemampuan yang ada. Berandai-andai disini
bertujuan untuk memotong pikiran inferioritas kompleks sehingga individu menjadi pribadi
yang superior yang mampu mengidentifikasi masalah dan mengatasi masalahnya sendiri.
Tekan tombol, meminta konseli memilih beberapa pilihan yang diajukan tentang apa yang
dirasakan setelah melakukan DMT. Pilihan tersebut seperti senang atau sedih, berharga atau
tidak berharga, lega atau tertekan dan sebagainya. Hal ini berguna baik kepada konselor
maupun konseli, dimana dari sisi konselor dapat mengetahui efektifitas DMT dan mengevalui
diri konselor, dan kepada konseli melalui tekan tombol mampu membangun pikiran yang
positif.
Setelah dilakukannya DMT hasil tersebut harus segera diserahkan kepada guru BK sekolah
agar tidak adanya miskonsepsi tentang perkembangan siswa antara Guru BK dan konselor.

Anda mungkin juga menyukai