Anda di halaman 1dari 1

Kelompok 8:

Gusti Ayu Intan Puspita Dewi (1707532088)


I Putu Artha Satria WIbawa (1707532099)
I Made Gilang Jhuniantara (1707532104)
I Gusti Ayu Ngurah Pradnyadevi Utami (1707532111)

KONSEP DASAR AKUNTANSI MENURUT PATON DAN LITTLETON (1940)

Paton dan Littleton (1940) menyampaikan tujuh konsep dasar akuntansi antara lain:
Entitas bisnis atau kesatuan usaha (business entity), menekankan bahwa dalam entitas
usaha pemilik harus memisahkan kepentingan pribadi dengan kepentingan usaha. Dalam hal ini
seorang akuntan berperan sebagai penghubung antara pemilik perusahaan dengan perusahaan
yang didirikan oleh pemilik tersebut.
Kontinuitas usaha (continuity of activity), menekankan bahwa sebuah usaha dibangun
dengan keyakinan akan bertahan dan mampu berkembang secara kontinu. Dalam hal ini seorang
akuntan berkewajiban memberikan informasi berupa laporan keuangan.
Penghargaan sepakatan (measured consideration), menekankan bahwa segala biaya
yang dikeluarkan harus bisa menghasilkan sesuatu yang bisa diberi nilai (jumlah rupiah) terlebih
harus ada bukti transaksi dan harus dinilai secara objektif.
Kos melekat (cost attach), menjelaskan gabungan berbagai objek di satu objek yang
akan memiliki nilai yang lebih berharga. Misalnya, dalam pembuatan baju diperlukan berbagai
objek lain seperti kain, benang, kancing, dan jarum dan untuk menentukan harga pokok
penjualan baju cukup dengan menjumlah harga dari objek-objek yang kita gabung untuk
pembuatan baju tersebut.
Upaya dan hasil/capaian (effort and accomplishment), di dalam konsep ini diharapkan
biaya yang dikeluarkan akan menghasilkan effort dalam hal ini pendapatan.
Bukti terverifikasi dan objektif (verifiable, objective evidence), konsep ini menekankan
bahwa informasi yang disajikan akuntan harus bermanfaat dan harus berdasarkan dengan bukti-
bukti transaksi yang objektif dan sudah terverifikasi. Dengan begitu maka pihak yang
berkepentingan akan yakin dengan informasi yang disajikan.
Asumsi (assumption), merupakan penjelasan bahwa keenam dasar sebelumnya
merupakan asumsi atau didasarkan atas asumsi tertentu dengan segala keterbatasannya. Asumsi-
asumsi tersebut adalah:
 Kesatuan usaha: terbatas penggunaannya jika diterapkan pada kegiatan departemen,
operasi unit pemerintahan, kegiatan usaha perseorangan atau firma dan kegiatan usaha
perusahaan afiliasi (anak).
 Kontinuitas usaha: asumsinya didasarkan atas pengalaman perusahaan pada umumnya.
 Periode satu tahun: satu tahun adalah waktu yang tepat untuk pelaporan, karena tidak
terlalu pendek, juga tidak terlalu panjang.
 Harga pokok faktor produksi tersebut adalah Harga Pokok pada saat terjadinya.
 Daya beli uang stabil.
 Perusahaan dipandang sebagai suatu organisasi yang dibentuk untuk menghasilkan
pendapatan.

Pertanyaan:
Apakah konsep dasar Paton dan Littleton ini masih relevan dan adakah konsep yang lebih tepat untuk
menggambarkan kondisi saat ini?

Anda mungkin juga menyukai