Peningkatan Hasil Belajar Ipa Melalui Media Audiovisual Di Kelas V SD Dahromo Tahun 2019
Peningkatan Hasil Belajar Ipa Melalui Media Audiovisual Di Kelas V SD Dahromo Tahun 2019
meningkatkan hasil belajar peserta dapat diperoleh dari penelitian ini yaitu
didik kelas 5 SD Dahromo?; 2) 1) keterampilan guru dalam mengajar
Bagaimanakah meningkatkan hasil dapat meningkat; 2) menambah
belajar peserta didik kelas 5 SD wawasan bagi guru dalam merancang
Dahromo melalui media Audiovisual pembelajaran yang efektif dan efisien
pada pembelajaran IPA? Tujuan dari dalam pembelajaran IPA; 3)
penelitian ini adalah 1) mengetahui memotivasi guru untuk lebih kreatif
sejauh mana media Audiovisual pada dalam merencanakan dan
pelajaran IPA dapat meningkatkan melaksanakan kegiatan pembelajaran
hasil belajar peserta didik kelas 5 SD agar kualitas pembelajaran IPA dapat
Dahromo; 2) mengetahui meningkat; 4) memberikan wawasan
cara/mekanisme meningkatkan hasil bagi guru tentang model pembelajaran
belajar peserta didik kelas 5 SD yang dapat menciptakan suasana
Dahromo dengan media Audiovisual pembelajaran yang aktif dan
pada pembelajaran IPA. menyenangkan; 5) memberikan
Penelitian ini diharapkan akan wawasan kepada guru dalam
memberikan manfaat baik kepada penggunaan media pembelajaran yang
Guru, Peserta didik, maupun sekolah. inovatif. Manfaat bagi sekolah yaitu 1)
Bagi peserta didik manfaat yang dapat digunakan sebagai pertimbangan dalam
diperoleh dari penelitian ini yaitu 1) memotivasi guru-guru yang lain untuk
memberikan pengalaman belajar melaksanakan proses pembelajaran
bermakna pada peserta didik; 2) yang efektif dan efisien sehingga dapat
meningkatkan kemampuan peserta meningkatkan kualitas pembelajaran
didik untuk dapat bekerjasama dengan IPA; 2) meningkatkan mutu
orang lain; 3) motivasi dan minat pendidikan, khususnya pada mata
belajar peserta didik pada pembelajaran pelajaran IPA.
IPA meningkat; 4) aktivitas peserta Pembelajaran IPA
didik dalam pembelajaran IPA dapat Istilah Pembelajaran merupakan
meningkat; 5) hasil belajar peserta terjemahan dari kata “instruction”
didik pada pembelajaran IPA dapat yang dalam Bahasa Yunani disebut
meningkat. Bagi guru manfaat yang “instructus” atau “intruere” yang
4
Selain itu pengertian IPA juga memiliki arti yang sangat luas, namun
diungkapkan oleh Wahyana (dalam sebagai media pendidikan, media
Trianto, 2014:136) bahwa IPA adalah digunakan sebagai alat dan bahan
suatu kumpulan pengetahuan yang kegiatan pembelajaran (Daryanto,
tersusun secara sistematik, dan dalam 2013:4). Pada hakekatnya media
penggunaannya secara umum terbatas diartikan sebagai medium atau
pada gejala-gejala alam. perantara. Dalam kaitannya dengan
Menurut Sukarno (dalam pembelajaran, media diartikan sebagai
Wisudawati, 2014:23) IPA merupakan wahana penyampaian informasi
rumpun ilmu, yang memiliki pembelajaran. Menurut Asep
karakteristik khusus yaitu mempelajari (2008:11.18) media pembelajaran
fenomena alam yang faktual (factual), adalah sarana untuk menyalurkan
baik berupa kenyataan (facta) atau pesan atau informasi dari guru ke
kejadian (event) dan hubungan sebab- peserta didik atau sebaliknya.
akibatnya. Ada tiga istilah dalam IPA Penggunaan media pembelajaran akan
yaitu “ilmu”, “pengetahuan”, dan memungkinkan terjadinya proses
“alam”. Pengetahuan adalah segala belajar peserta didik yang dapat
sesuatu yang diketahui manusia. meningkatkan efektivitas
Sedangkan ilmu adalah pengetahuan pembelajaran.
yang ilmiah, pengetahuan diperoleh Menurut Djamarah (2010:124),
secara ilmiah. Dengan pengertian ini, media audiovisual adalah media yang
IPA dapat diartikan sebagai ilmu yang mempunyai unsur suara dan unsur
mempelajari tentang sebab dan akibat gambar. Jenis media ini memiliki
yang ada di alam. kemampuan yang baik, karena
Media Audiovisual memiliki dua jenis media yaitu suara
Kata media berasal dari bahasa dan gambar. Audio visual merupakan
latin yang merupakan bentuk jamak jenis media tidak hanya dapat
dari kata medium. Medium dapat dipandang atau diamati, tetapi juga
didefinisikan sebagai perantara atau dapat didengar. Menurut Asyhar
pengantar terjadinya komunikasi dari (2012:73) media audiovisual adalah
pengirim menuju penerima. Media media yang dapat menampilkan unsur
6
gambar (visual) dan unsur suara hasil observasi awal yang dilaksanakan
(audio) secara bersamaan pada saat penulis sebagai guru kelas V SD
mengkomunikasikan pesan atau Dahromo, rata-rata hasil belajar IPA 58
informasi. Dengan kata lain media dari 27 peserta didik. Melihat hal
audiovisual adalah media yang tersebut penulis mengupayakan
menggabungkan unsur audio (suara) perbaikan pembelajaran IPA dengan
dan visual (gambar). Dalam pembuatan menggunakan media audiovisual dalam
media audiovisual juga diperlukan pembelajaran.
sebuah naskah. Naskah tersebut adalah Penelitian ini menggunakan
inti atau isi dari materi ajar, yang rancangan penelitian tindakan kelas
kemudian dijadikan sebuah video (Classroom action research), menurut
dengan suara. Dengan penggunaan Aunurrahman (2008:3-5) penelitian
media audiovisual ini guru bisa sebagai tindakan kelas adalah penelitian praktis
fasilitator pembelajaran, karena yang dilakukan oleh guru di dalam
pembelajaran dapat disajikan dengan kelas dengan melakukan refleksi diri
media. Selain itu media audiovisual dengan tujuan memperbaiki proses
juga memiliki beberapa kelebihan pembelajaran di kelas. Upaya tindakan
dalam pembelajaran, salah satunya ini dilakukan oleh guru untuk
adalah membuat pembelajaran lebih memperbaiki permasalahan sehari-hari
menarik. di kelasnya sendiri dengan tujuan untuk
Metode Penelitian memperbaiki kualitas pembelajaran.
Penelitian dilaksanakan di kelas Langkah-langkah penelitian tindakan
V SD Dahromo Semester 2 Tahun kelas yaitu 1) perencanaan 2)
Ajaran 2018/2019 sebagai upaya pelaksanaan tindakan 3) observasi dan
perbaikan pembelajaran IPA agar 4) refleksi. Prosedur penelitian ini
terdapat peningkatan hasil belajar dapat digambarkan dengan bagan di
peserta didik. Penelitian diadakan bawah ini
dengan tindakan kelas yang
dilaksanakan dalam dua siklus. Sesuai
7
pra siklus
20
15
10
0
Tuntas Belum Tuntas
siklus 1
14.2
14
13.8
13.6
13.4
13.2
13
12.8
12.6
12.4
Tuntas Belum Tuntas
siklus 2
25
20
15
10
0
Tuntas Belum Tuntas
23. RFP L 70 50 70
24. RDM L 50 50 90
25. SRS P 50 20 50
26. TTF P 80 80 100
27. RA P 60 60 80
25
20
15
Tuntas
10 Belum Tuntas
0
pra siklus siklus 1 siklus 2
Gambar 4. Grafik Perbandingan Nilai Evaluasi Studi Awal, Siklus I, dan Siklus II