Anda di halaman 1dari 3

PENGARUH JENIS BAHAN BAKU SERAT TERHADAP KEKUATAN

PAPAN SERAT
Andi Wahyu Bakri, Andi Syafe’I Haruna Fattah, Mita Adriani, Syarifa Nirmala,
Jessica Sabrina, St. Suhartina Haruna
Universitas Hsanuddin Makassar

Abstrak

Papan serat ialah papan yang terbuat dari serat – serat yang terdapat dalam
kayu yang dimana berupa zat – zat ekstraktif, Papan serat adalah papan yang berupa
serat sehingga pembuatannya di mulai dari pembuatan pulp atau bahan dasarnya sama
dengan bahan dasar kertas. Papan serat juga merupakan produk panel kayu yang
dikembangkan pada tahun 1960 dalam bentuk papan serat yang mirip dengan papan
partikel, namun cara pembuatannya yang berbeda. Sifat – sifat dari papan serat itu
sendiri yaitu; tidak ada keteguhan arah panjang dan lebarnya; dapat menghasilkan
lembaran yang lebar; permukaannya licin dan cukup keras, tidak mudah pecah dan
retak.

Kata Kunci : Papan Serat ; Pulp ; Produk Panel ; Papan Partikel ; Kertas.

Abstract

Fiber board is a board made from fibers wood which is in extractive


substance, fiber board is board from fiber so that it is made from pulp or basic
material of fiber board is like basic material of paper. Fiber board is panel product
first developed in 1960,fiber board shaped like a particle board but to make the
board is different. Characteristic of fiber board is; no constancy direct of long and
wide; could production wide sheets; the sur face is smooth dan some hard; not easy
to broken and cracked.

Keywords : Fiber Board; Pulp; Panel Product; Particle Board; Paper.

Pendahuluan

Kayu merupakan produk dari proses metabolism organism hidup yaitu


pohon. Selama masa tumbuhnya, pohon dipengaruhi oleh berbagai factor yang sangat
komples, sehingga sifat – sifat kayu menjadi bervariasi. Variasi sifat kayu tidak hanya
terjadi antar jenis, tetapi dapat terjadi dalam jenis yang sama, bahkan didalam kayu
yang sama (Haygren dan Bowyer, 1989).

Serat ialah sel – sel yang berbentuk langsing yang pada umumnya dinding
selnya lebih tebal daripada dinding parenkimnya maupun dinding pembuluh.
Panjangnya antara 300 – 3600 µm tergantung dari jenis pohon dan posisinya didalam
batang. Diameternya antara 15 – 50 µm. ketebalan dindingnya relatif disbanding
diameter, dapat tipis, tebal maupun sangat tebal. Serat dikatakan berdinding sangat
tebal jika lumen atau rongga selnya terisi dengan lapisan – lapisan dinding. Dari cirri
inilah dapat dipahami bahwa serat berfungsi sebagai penguat batang pohon (Mandang
dan Pandit, 2002).

Papan serat (Fiber Board) merupakan produk panel yang baru dikembangkan
pada tahun 1960an. Bentuk papan serat mirip dengan papan partikel, tetati cara
pembuatannya berbeda dengan keduanya. Sifat – sifat papan serat adalah
(Tambuhan,2010) :

1. Tidak ada keteguhan panjang dan lebarnnya.


2. Dapat menghasilkan lembaran yang lebar.
3. Permukaannya licin dan cukup keras.
4. Tidak mudah pecah dan retak.
5. Mudah dilengkungkan.

Papan serat merupakan produk panel yang berupa serat sehingga


pembuatannya didahului dengan pembuatan pulp sebagai bahan dasarnya. Proses
selanjutnya dilakukan dengan membentuk kembaran dan pengempaan (pengepresan).
Proses pembuatannya mirip pembuatan papan partikel dengan penambahan sedikit
modifikasi. Teknologi pembuatan papan serat dikembangkan selain dalam rangka
diversifikasi produk hasil hutan, juga untuk menyempurnakan sifat kayu sehingga
memenuhi persyaratan teknis penggunaan tertentu (Suschland and Woodson, 1986).

Papan serat adalah papan tiruan dengan ketebalan melebihi 1,5 mm yang
terbuat dari serat berlignoselulosa yang kekuatannya berasal dari ikatan primer antar
serat masing – masing serta daya rekatnya sendiri. Klasifikasi papan serat dibedakan
atas dasar tipe bahan baku, metode pembuatan lebaran, kerapatan, dan fungsi atau
kegunaan ( Effendi, 2001).

Dalam pembuatan papan serat memiliki beberapa klasifikasi yang dimana hal
tersebut menjadi acuan dalam penelitian yang dimana klasifikasi dalam papan serat
tersebut yaitu dari bahan baku papan serat yang selanjutnya menjadi suatu variasi
dalam pembuatan papan serat untuk diketahui perbedaan kekuatan serta ketahanan
papan serat dari setia bahan yang digunakan.
Tujuan

Adapula tujuan dari kegiatan penelitian ini untuk mengetahui bagaimana


sebuah kekuatan dan ketahanan papan serat dari sudut perbedaan jenis – jenis bahan
baku utama yaitu serat yang terbuat dari serat beberapa jenis kertas yaitu kertas HVS,
kertas Koran dan juga kardus air mineral gelas.

Metode

Daftar Pustaka

Effendi, R. 2001. Kajian Tekno – Ekonomi Industri MDF (Medium Density


Fiberboard). Info Sosial Ekonomi. Vol. 2 No.2 Halaman 103 – 112.
Samarinda.

Haygreen, J.G., J.L. Bowyer. 1989. Hasil Hutan dan Ilmu Kayu: Suatu Pengantar.
Dalam artikel Kajian Struktur Anatomi dan Kualitas Kayu serat Kayu
Normal, Kayu Tarik, dan Kayu Opposite dari Jenis Kawasita
(Limonia acidissima L.) Asal Bima, Nusa Tenggara Barat. Didint Dwi
Prehantoro tahun 2011. Institut Pertanian Bogor Press. Bogor.

Mandang, Y.I., I.K.N Pandit. 2002. Pedoman Identifikasi Kayu di Lapangan.


Yayasan PROSEA Indonesia. Bogor.

Sushland, O. and Woodddson. 1986. Some Important Aspects of Fiber Board


Manufacturing Process in Industry. USDA (United States Development
Agency). United States of America.

Tambuhan, D.H. 2010. Evaluasi Papan Seat Akasia Berkerapatan Sedang dengan
Perekat Isosianat (Skripsi). Universitas Sumatera Utara Press. Medan.

Anda mungkin juga menyukai