Anda di halaman 1dari 24

MAKALAH ELEKTRONIKA 1

RESISTOR, DIODA DAN TRANSISTOR

Dosen pengampuh: Richard Semuel Waremra, S.T., M.Si

DISUSUN OLEH:
NAMA: LISDIA PASARIBU
NPM: 201784203025

JURUSAN PENDIDIKAN FISIKA


FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS MUSAMUS MERAUKE
2018
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis panjatkan atas kehadiran Tuhan Yang Maha Esa atas
berkat, rahmat dan karunia-Nya yang masih diberikan sehingga penulis dapat
menyelesaikan makalah ini dengan judul “Resistor, Dioda dan Transistor”. Makalah ini
disusun dalam rangka memenuhi tugas individu mata kuliah Elektronika 1

Makalah ini telah penulis susun dengan maksimal dan mendapatkan bantuan dari
berbagai pihak sehingga dapat memperlancar pembuatan makalah ini. Untuk itu penulis
menyampaikan banyak terima kasih kepada semua pihak yang telah berkontribusi dalam
pembuatan makalah ini.

Dan harapan saya sebagai penulis semoga malakah ini dapat bermanfaat dan
menambah pengetahuan bagi para pembaca. Karena keterbatasan pengetahuan maupun
pengalaman penulis, penulis yakin masih banyak kekurangan dalam makalah ini, Oleh
karena itu penulis sangat mengharapkan saran dan kritik yang membangun dari pembaca
demi kesempurnaan makalah ini.

Merauke

Penulis

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ......................................................................................................i


DAFTAR ISI ................................................................................................................. ii
BAB 1 .........................................................................................................................1
PENDAHULUAN ..........................................................................................................1
A. LATAR BELAKANG ....................................................................................................... 1
B. RUMUSAN MASALAH .................................................................................................. 1
C. TUJUAN ....................................................................................................................... 2
BAB II.........................................................................................................................3
PEMBAHASAN............................................................................................................3
1. RESISTOR ..................................................................................................................... 3
1. Pengertian resistor .............................................................................................. 3
2. Fungsi resistor ..................................................................................................... 3
3. Jenis-jenis resistor ............................................................................................... 3
4. Cara kerja resistor ................................................................................................... 7
2. DIODA.......................................................................................................................... 7
1. Pengertian dioda ................................................................................................. 7
2. Fungsi dioda ........................................................................................................ 7
3. Spesifikasi dioda .................................................................................................. 8
4. Cara kerja dioda .................................................................................................. 9
3. TRANSISTOR .............................................................................................................. 11
1. pengertian transistor ........................................................................................... 11
2. jenis-jenis transistor .............................................................................................. 11
3. Fungsi Transistor ................................................................................................... 15
BAB III...................................................................................................................... 20
PENUTUP ................................................................................................................. 20
A. KESIMPULAN ............................................................................................................. 20
B. SARAN ....................................................................................................................... 20
DAFTAR PUSTAKA .................................................................................................... 21

ii
BAB 1

PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Kita sehari-hari mungkin sudah banyak mendengarkan kata dioda,resistor
dan transistor. Tetapi masih banyak yang kita tidak ketahui dan memahami yang
bagaimana itu model dari sebuah dioda,kapasitor,transistor, dan di mana alat-alat
tersebut baik dari segi defenisinya, fungsinya, dan jenis-jenis alat tersebut.
Resistor adalah komponen elektronik dua kutub yang didesain untuk menahan
arus listrik dengan memproduksi tegangan listrik di antara kedua kutubnya, nilai
tegangan terhadap resistansi berbanding dengan arus yang mengalir.
Dioda merupakan komponen semikonduktor yang paling sederhana. Kata
dioda berasal dari pendekatan kata yaitu dua elektroda yang mana (di berarti dua)
mempunyai dua buah elektroda yaitu anoda dan katoda. Dioda adalah komponen
aktif dua kutub yang pada umumnya bersifat semikonduktor, yang
memperbolehkan arus listrik mengalir ke satu arah (kondisi panjar maju) dan
menghambat arus dari arah sebaliknya (kondisi panjar mundur)
transistor adalah alat semi konduktor yang berguna untuk penguat,
penyambung, stabilisasi modulasi sinyal dan lain-lain pada suhu atau keadaan
tertentu.

B. RUMUSAN MASALAH
Adapun rumusan masalah sebagai berikut:
1. Apa yang dimaksud dengan resistor?
 Apa fungsi dari resistor?
 Apa jenis-jenis dari resistor?
 Cara kerja resistor
2. Apa yang dimaksud dengan dioda?
 Apa fungsi dari dioda?
 Apa spesifikasi dari dioda/
 Bagaimana cara kerja dioda?
3. Apa yang dimaksud dengan transistor?
 Apa jenis-jenis dari transistor?
 Apa fungsi dari transistor?

1
C. TUJUAN
1. Untuk mengetahui apa itu resistor, fungsi dari resistor, jenis-jenis resistor
dan cara kerja resistor!
2. Untuk mengetahui apa itu dioda, fungsi dioda, spesifikasi dioda, dan cara
kerja dioda!
3. Untuk mengetahui apa itu transistor, jenis-jenis transistor dan fungsi dari
transistor!

2
BAB II

PEMBAHASAN
1. RESISTOR
1. Pengertian resistor
Resistor adalah komponen elektronik dua kutub yang didesain untuk
menahan arus listrik dengan memproduksi tegangan listrik di antara kedua
kutubnya, nilai tegangan terhadap resistansi berbanding dengan arus yang
mengalir. Resistor digunakan sebagai bagian dari jejaring elektronik dan sirkuit
elektronik, dan merupakan salah satu komponen yang paling sering digunakan.
Resistor dapat dibuat dari bermacam-macam komponen dan film, bahkan
kawat resistansi (kawat yang dibuat dari paduan resistivitas tinggi seperti nikel-
kromium). Karakteristik utama dari resistor adalah resistansinya dan daya
listriknya yang dapat dihantarkan. Karakteristik lain termasuk koefisien suhu,
derau listrik (noise), dan induktansu. Resistor dapat diintegrasikan kedalam sirkuit
hibrida dan papan sirkuit cetak, bahkan terpadu.
2. Fungsi resistor
Adapun fungsi resistor adalah sebagai berikut :
1. Berfungsi untuk menahan sebagian arus listrik agar sesuai dengan kebutuhan
suatu rangkaian elektronika.
2. Berfungsi untuk menurunkan tegangan sesuai dengan yang dibutuhkan oleh
rangkaian elektronika.
3. Berfungsi untuk membagi tegangan.
4. Berfungsi untuk membangkitkan frekuensi tinggi dan frekuensi rendah dengan
bantuan transistor dan kondensator (kapasitor).
5. Sebagai pembagi arus.
6. Sebagai penurunan tegangan.
7. Menghambat arus listrik.
8. Pengatur volume (potensiometer).
9. Pengatur kecepatan motor (rheostat).
3. Jenis-jenis resistor
Berdasarkan jenis dan bahan yang digunakan untuk membuat resistor
dibedakan menjadi :

1. Resistor kawara (wirewound resistor)

3
Resistor kawat atau wirewound resistor merupakan resistor yang dibuat
dengan bahan kawat yang dililitkan. Sehingga nilai resistansi resistor ditentukan
dari panjangnya kawat yang dililitkan. Resistor jenis ini pada umumnya dibuat
dengan kapasitas daya yang besar.
2. Resistor arang (carbon film resistor)

Resistor arang atau resistor karbon merupakan resistor yang dibuat dengan
bahan utama batang arang atau karbon. Dipasaran resistor jenis ini dapat dijumpai
dengan kapasitas daya 1/16 Watt, 1/8 Watt, 1/4 Watt, ½ Watt, 1 Watt, 2 Watt, dan
3 Watt.
3. Resistor oksida logam (metal film resistor)

Resistor oksida logam atai lebih dikenal dengan nama resistor metal film
merupakan resistor yang dibuat dengan bahan utama oksida logam yang memiliki
karakteristik lebih baik. Resistor metal film ini dapat ditemui dengan nilai
toleransi 1% dan 2%. Bentuk fisik resistor metal film ini mirip dengan resistor
karbon hanya beda warna dan jumlah cincin warna yang digunakan dalam
penilaian resistor tersebut.

4
berdasarkan nilai resistansinya resistor dibedakan menjadi :
1. Resistor tetap (fixed resistor)
Resistor tetap merupakan resistor yang niai resistansinya tidak dapat diubah
atau tetap. Berfungsi sebagai pembagi tegangan, mengatur atau membatasi arus
pada suatu rangkaian serta memperbesar dan memperkecil tegangan. Resistor
tetap dapat ditemui dalam beberapa jenis, seperti :
1. Metal Film Resistor
2. Metal Oxide Resistor
3. Carbon Film Resistor

2. Resistor tidak tetap (variable resistor)


Resistor tidak tetap merupakan resistor yang nilainya dapat berubah-ubah
dengan jalan menggeser atau memutar toggle pada alat tersebut, sehingga nilai
resistor dapat ditetapkan sesuai dengan kebutuhan. Berfungsi sebagai pengatur
volume (mengatur besar kecilnya arus), tone control pada sound system, pengatur
tinggi rendahnya nada (bass/treble) serta berfungsi sebagai pembagi tegangan
arus dan tegangan. Resistor tidak tetap atau variable resistor terdiri dari :
1. Potensiometer

5
Tipe variable resistor yang dapat diatur nilai resistansinya secara langsung karena
telah dilengkapi dengan tuas kontrol. Potensiometer terdiri dari 2 jenis yaitu
petensiometer linier dan potensiometer logaritmis.
2. Trimer Potensiometer

Tipe variable resistor yang membutuhkan alat bantu (obeng) dalam mengatur nilai
resistansinya. Pada umumnya resistor jenis ini disebut dengan istilah Trimer
Potensiometer atau VR resistor.
3. Thermistor

ipe resistor variable yang nilai resistansinya akan berubah mengikuti suhu
disekitar resistor. Thermistor terdiri dari 2 jenis yaitu NTC dan PTC. NTC
(Negative Temperature Coefficient) yaitu resistor yang nilainya akan bertambah
kecil bila terkena suhu panas. PTC (Positive Temperature Coefficient) yaitu
resistor yang nilain akan bertambah bila temperaturnya menjadi dingin.
4. LDR (Light Depending Resistor)

6
Tipe resistor variable yang nilai resistansinya akan berubah mengikuti cahaya
yang diterima oleh LDR tersebut.

4. Cara kerja resistor


Cara kerja dari resistor ini cukup simple yakni menghambat arus yang
mengalir dari ujung kutub yang satu ke ujug kutub yang lain dengan nilai
hambatan bervariasi sesuai yang tertera pada resistor tersebut yang kemudian arus
dialirkan lagi ke komponen elektronika yang membutuhkan arus lebih kecil
sehingga komponen elektronika ini dapat terpelihara keawetannya. Selain sebagai
pembatas arus resistor memiliki fungsi lain diantaranya adalah pembagi
arus,penurun arus,dan pembagi tegangan.
Harga resistor ini sendiri untuk seluruh komponen dasar elektronika adalah yang
paling murah dengan kisaran harga Rp.200,- sampai Rp.2000,- tergantung
bentuk,bahan pembuat serta besarnya nilai hambatan didalamnya

2. DIODA
1. Pengertian dioda
Dioda merupakan komponen semikonduktor yang paling sederhana. Kata
dioda berasal dari pendekatan kata yaitu dua elektroda yang mana (di berarti dua)
mempunyai dua buah elektroda yaitu anoda dan katoda.
Dioda adalah komponen aktif dua kutub yang pada umumnya bersifat
semikonduktor, yang memperbolehkan arus listrik mengalir ke satu arah (kondisi
panjar maju) dan menghambat arus dari arah sebaliknya (kondisi panjar mundur)

2. Fungsi dioda
Fungsi Dioda adalah untuk menyalurkan arus listrik yang mengalir dalam satu
arah dan menahan arus tersebut dari arah sebaliknya. Dioda juga dapat berfungsi
sebagai penyearah arus, rangkaian catu daya dan juga untuk stabilisator tegangan
Berdasarkan fungsi dioda terdiri dari:
1) dioda biasa atau dioda penyearah yang umumnya terbuat dari silikon dan
berfungsi sebagai penyearah arus bolak balik (AC) ke arus searah (DC)
2) Dioda Zener (Zener Diode) berfungsi sebagai pengamanan rangkaian
setelah tegangan yang ditentukan oleh dioda zener yang bersangkutan.
3) LED (light emitting diode) atau diode emisi cahaya yaitu dioda yang dapat
memancarkan cahaya monokromatik.

7
4) Dioda foto (photo diode) dioda yang peka dengan cahaya sehingga sering
digunakan sebagai sensor
5) Dioda chottky (SCR atau silicon control rectifier) dioda yang berfungsi
sebagai pengendali
6) Dioda laser (laser diode) yaitu dioda yang dapat memancar cahaya laser

Gambar dan simbol dioda

3. Spesifikasi dioda
Agar dapat memilih dioda sesuai dengan keperluan, kita harus tahu spesifikasi
yang diberikan oleh pabrik dalam lembar data. Beberapa spesifikasi yang penting
antara lain : tegangan puncak, arus maju rata-rata, arus sentakan maju, tegangan
maju maksimum, tegangan maju, arus balik, disipasi daya dan waktu pulih balik.
Disamping itu dioda harus dicek apakah rusak atau tidak. Cara pengecekan dapat
dengan menggunakan multitester yang selektornya diletakkan pada posisi ohm

8
meter. Maka pada arah maju (prasikap maju) tahanannya akan kecil, pada
umumnya
< 100Ω. Sedang pada arah balik (rasikap balik) tahanannya > 5000Ω. Perlu
diingat
Jika hasil pengukuran menunjukkan:
1. Kedua tahanannya (tahanan maju dan balik) sangat besar, maka dioda
telah putus.
2. Jika kedua tahanannya sangat kecil, maka dioda terhubung singkat.

4. Cara kerja dioda


Untuk dapat memahami bagaimana cara kerja dioda kita dapat meninjau 3
situasi sebagai berikut ini yaitu
1. dioda diberi tegangan nol

Ketika dioda diberi tegangan nol maka tidak ada medan listrik yang
menarik elektron dari katoda. Elektron yang mengalami pemanasan pada katoda
hanya mampu melompat sampai pada posisi yang tidak begitu jauh dari katoda
dan membentuk muatan ruang (Space Charge). Tidak mampunya elektron
melompat menuju katoda disebabkan karena energi yang diberikan pada elektron
melalui
pemanasan oleh heater belum cukup untuk menggerakkan elektron menjangkau
plate.

2. dioda diberi tegangan negatif

9
Ketika dioda diberi tegangan negatif maka potensial negatif yang ada pada
plate akan menolak elektron yang sudah membentuk muatan ruang sehingga
elektron tersebut tidak akan dapat menjangkau plate sebaliknya akan terdorong
kembali ke katoda, sehingga tidak akan ada arus yang mengalir

3. dioda diberi tegangan positif

pada situasi inilah arus listrik baru akan terjadi. Seberapa besar arus listrik
yang akan mengalir tergantung daripada besarnya tegangan positif yang
dikenakan pada plate. Semakin besar tegangan plate akan semakin besar pula arus
listrik yang akan mengalir

10
3. TRANSISTOR
1. pengertian transistor

Gambar 1.1 Transistor

` Menurut Wikipedia Indonesia (2013) “Transistor adalah alat


semikonduktor yang dipakai sebagai penguat, sebagai sirkuit pemutus dan
penyambung (switching), stabilisasi tegangan, modulasi sinyal atau sebagai fungsi
lainnya” . sedangkan apabila ditinjau dari segi bahasa transistor berasal dari dua
kata yang memiliki arti berbeda yaitu “transfer” yang berarti penyaluran atau
pemindahan dan “resistor” yang berarti penghambat. Sedangkan transistor
menurut dasarelektronika.com (2013) adalah “∙∙∙suatu pemindahan atau peralihan
bahan setengah penghantar menjadi penghantar pada suhu atau keadaan tertentu”.
Jadi bisa dikatakan transistor adalah alat semi konduktor yang berguna untuk
penguat, penyambung, stabilisasi modulasi sinyal dan lain-lain pada suhu atau
keadaan tertentu.
Transistor terdiri dari dua macam dioda, dan banyak dibuat dari bahan-
bahan seperti germanium, silikon dan garnium arsenide. Menurut Fajar (2010)
“kemasan dari transistor itu sendiri biasanya terbuat dari Plastik, Metal, Surface
Mount, dan ada juga beberapa transistor yang dikemas dalam satu wadah yang
disebut IC (Intregeted Circuit)”. Di kehidupan nyata transistor memiliki 3
terminal. Tegangan atau arus yang dipasang di satu terminalnya mengatur arus
yang lebih besar yang melalui 2 terminal lainnya. Transistor merupakan
komponen yang sangat penting dalam dunia elektronik modern. Pada rangkaian
analog, transistor digunakan dalam amplifier (penguat). Rangkaian analog dapat
berupa pengeras suara, sumber listrik stabil, dan penguat sinyal radio. Pada
rangkaian digital, transistor digunakan sebagai saklar berkecepatan tinggi dan
beberapa transistor juga dapat dirangkai sedemikian rupa sehingga berfungsi
sebagai logic gate, dan memori.
2. jenis-jenis transistor
Jenis-jenis transistor sebagai berikut:
1. Bipolar (Transistor Dwikutub)

11
Transistor jenis ini banyak sekali digunakan pada peralatan-peralatan
elektronik di sekitar. Transistor ini memiliki 3 kaki yang berbeda-beda kaki
pertama diberi nama Basis atau biasanya dengan kode (B), kaki Emitor atau (E),
dan kaki Kolektor (K).

Gambar 1.2 Transistor


Transistor bipolar ini terdiri dari dua jenis apabila di tinjau dari jenis susunan lapisan
yang ada di dalam transistor tersebut.
a. Transistor Jenis PNP

Transistor jenis ini terdiri dari dua lapis bahan semi konduktor jenis P dan
satu lapis bahan konduktor jenis N. Menurut Wikipedia Inonesia (2013) “ Arus
kecil yang meninggalkan basis pada moda tunggal emitor dikuatkan pada keluaran
kolektor”. Dengan kata lain transistor jenis PNP akan hidup atau bekerja saat
Basis lebih rendah dari pada Emitor. Lambang transistor ini memiliki tanda panah
yang menunjuk ke dalam pada kaki Emitor (E).

12
Gambar 1.3 Transistor PNP

b. Transistor Jenis NPN


Transistor NPN terdiri dari dua lapis bahan semi konduktor jenis N, dan
satu lapis bahan semi konduktor jenis P. Transistor jenis ini banyak digunakan
karena pergerakan elektron pada bahan semi konduktor lebih tinggi sehingga
memungkinkan operasi arus besar dan kecepatan tinggi. Cara kerja transistor ini
berlawanan dengan transistor jenis PNP, atau dengan kata lain transistor jenis
NPN akan bekerja saat Basis lebih tinggi daripada Emitor. Lambang transistor ini
memiliki tanda panah yang menunjuk ke luar pada kaki Emitor.

13
Gambar 1.4 Transistor NPN dan Kakinya
2. Transistor Efek Medan (Transistor FET)
Transistor jenis ini bekerja dengan prinsip mengalirkan aliran elektron dari
tegangan. Menurut komponen elektronika.org (2012) “ FET beroperasi dengan
efek medan listrik pada aliran elektron melalui satu jenis bahan semikonduktor”.
Sama dengan transistor bipolar, transistor efek medan ini memiliki 3 kaki yang
diberi nama Drain (D), Source (S) dan Gate (G). Sistem kerja dari transistor ini
adalah dengan cara mengendalikan arus aliran elektron dari terminal Source ke
Drain melalui saluran dengan menggunakan tegangan yang diberikan oleh
terminal Gate. Saluran tersebut terbuat dari bahan semikonduktor jenis N dan P.
Transistor FET ini memiliki 2 jenis yaitu Enhancement Mode dan Depletion
Mode. Kedua jenis transistor FET tersebut menandakan polaritas tegangan pada
Gate dibandingkan dengan Source saat transistor menghantarkan listrik. Contoh
pada depletion mode Gate negatif dibandingkan dengan Source, sedangkan pada
enhancement mode Gate positif. Apabila tegangan pada Gate di rubah menjadi
positif maka aliran arus kedua mode di antara Source dan Drain akan meningkat.

3.
Gambar 1.5 Transistor Efek Medan (FET)

14
3. Fungsi Transistor
Transistor memiliki beberapa fungsi di antaranya adalah :
Amplifier : Penguat
Mixer : Mencampur Frekuensi
Rectifier : Penyearah
Switcher : Penghubung (saklar)
Oscilater : Pembangkit getaran
Contoh Rangkaian Elektronik Menggunakan Transistor

Gambar 1.6 transistor Sebagai Gerbang NOT

Gambar 1.7 Transistor Sebagai Gerbang AND

15
Gambar 1.8 Transistor Sebagai Gerbang OR

Gambar 1.9 Transistor Sebagai Oscilator


3. Menentukan Kaki dan Jenis Transistor
Untuk menentukan jenis transistor dan ketiga kakinya maka dapat
menggunakan dua cara, yang pertama dengan melihat pada datasheetnya.
Sedangkan yang kedua dengan melakukan pengukuran/ tes kondisi menggunakan
AVOmeter/ multitester. Pada kesempatan kali ini kami akan menjelaskan cara
kedua yaitu dengan melakukan tes kondisi menggunakan multitester, yaitu:
a. Menentukan Kaki Basis, Sekaligus Menentukan Jenis Transistor.
Untuk menentukan kaki basis kita harus tau karakter kaki basis ini, yaitu
yang dimiliki pada jenis PNP. Pada tahap ini kita harus memisalkan kaki-kaki

16
transistor tersebut dengan nama lain, sebagai contoh kaki 1, kaki 2, dan kaki 3.
Kemudian atur multitester ke Ohm meter x10 atau x10 0 kemudian kita cari kaki
basis dengan:
Hubungkan probe merah ke salah satu kaki, misal kaki 1 kemudian probe
hitam dihubungkan ke kedua kaki yang lain, apabila multitester memberikan nilai
ukur resistansi yang rendah (jarum bergerak lebar) pada keduanya maka kaki 1
adalah kaki basis untuk transistor PN P. Dan N PN apabila probe pada posisi kaki
1 adalah probe hitam dengan hasil ukur seperti sebelumnya. Jika hanya pada satu
kaki 2 atau 3 saja yang bergerak kemungkinan basis-nya 2 atau 3. Ulangi lagi,
carilah konfigurasi sampai diketemukan jarum multitester bergerak semua.
Pastikan basis sudah ketemu dan jenis transistor NPN atau PNP:

Gambar 2.0 Menentukan Basis dan Jenis Transistor

 NPN : Kaki basis probe hitam, kaki emitor dan kolektor probe merah
maka jarum bergerak. kemudian bila dibalik kaki basis probe merah, kaki
emitor dan kolektor probe hitam jarum tidak bergerak.
 PNP: Kaki basis probe merah, kaki emitor dan kolektor probe hitam maka
jarum bergerak. kemudian bila dibalik kaki basis probe hitam, kaki emitor
dan kolektor probe merah jarum tidak bergerak.

b. Menentukan Kaki Kolektor dan Emitor.

17
Kaki basis sudah ditentukan kemudian kita dapat menetukan kaki kolektor
dan emitor dengan konsep transistor sebagai saklar. Untuk menetukan kaki
kolektor dan emitor setting multmeter di pindah ke Ohm meter x10 KOhm ,
Kemudian lakukan teknik berikut.
 Misalnya transistor N PN . Hubungkan probe hitam pada salah satu kaki
selain basis dengan cara menempelkan probe bersama jari tangan kita
(probe dan kaki transistor dipegang jadi satu).
 Hubungkan probe merah pada kaki yang lain (juga selain basis) dan
jangan
disentuh dengan jari tangan.
 Sentuh kaki basis dengan jari tangan (dengan tujuan memberikan bias
pada kaki tersebut mengingat tubuh kita juga memiliki energi listrik
potensial). Jika jarum multitester tidak bergerak, balik posisinya ke kaki
yang lain. Sentuh kembali kaki basis dengan jari tangan. Jika jarum meter
bergerak cukup lebar maka bisa dipastikan kaki yang dipegang bersama
probe hitam adalah kolektor, kaki yang lain (probe merah) adalah emitor.
 Untuk transistor PNP caranya sama cuma posisi probe merah dan probe
hitam dibalik.

Gambar 2.1 Menentukan Kolektor dan Emitor

18
Untuk kaki emitor pada kemasan tertentu biasanya ditandai sirip pada
kemasan transistor. Kemudian tanda untuk kaki kolektor adalah huruf c, tanda
titik bulat, titik kotak atau titik segitiga yang berada di kemasan transistor.

19
BAB III

PENUTUP
A. KESIMPULAN
Resistor adalah komponen elektronik dua kutub yang didesain untuk menahan
arus listrik dengan memproduksi tegangan listrik di antara kedua kutubnya, nilai
tegangan terhadap resistansi berbanding dengan arus yang mengalir.
Dioda merupakan komponen semikonduktor yang paling sederhana. Kata
dioda berasal dari pendekatan kata yaitu dua elektroda yang mana (di berarti dua)
mempunyai dua buah elektroda yaitu anoda dan katoda. Dioda adalah komponen
aktif dua kutub yang pada umumnya bersifat semikonduktor, yang
memperbolehkan arus listrik mengalir ke satu arah (kondisi panjar maju) dan
menghambat arus dari arah sebaliknya (kondisi panjar mundur)
transistor adalah alat semi konduktor yang berguna untuk penguat,
penyambung, stabilisasi modulasi sinyal dan lain-lain pada suhu atau keadaan
tertentu
dalam suatu elektronika, ketiga komponen tersebut saling berhubungan antara
yang satu dengan yang lainnya, dimana resistor digunakan untuk komponen
elektronika yang selalu digunakan dalam setiap rangkaian elektronika karena
resistor berfungsi sebagai pengatur arus listrik. dioda berfungsi sebagai komponen
aktif bersaluran dua (dioda termionik) mungkim memiliki saluran ketiga sebagai
pemanas. Sedangkan transistor gunanya untuk penguat, penyambung, stabilisasi
modulasi sinyal dan lain-lain pada suhu atau keadaan tertentu

B. SARAN
Dalam penyusunan makalah ini masih terdapat kekurangan maka kami
sangat mengharapkan saran dan kritik yang sifatnya dapat menyempurnakan
penyusunan makalah peralatan elektronika ini sehingga dapat membantu
penyusun dan pembaca.

20
DAFTAR PUSTAKA
Rusmadi, Dedy. 2001. Mengenal Komponen Elektronika. Bandung : PT. Pionir Jaya.

https://www.academia.edu/6257997/MAKALAH_RESISTOR

https://www.academia.edu/13163963/MAKALAH_ELEKTRONIKA_DASAR_and_PRATIKU
M

https://dokumen.tips/documents/dioda-transistor.html

Dasarelektronika.com, Pengertian dan Fungsi Transistor, (Online),


(http://dasarelektronika.com/pengertian-dan-fungsi-transistor/), diakses
pada 25 November 2013

21

Anda mungkin juga menyukai