Anda di halaman 1dari 6

Hikmah, Metode Pengungkapan Dan Wilayah Rahasia Hukum Islam

Rahasia- Rahasia Hukum Islam (Asrar Al – Ahkam)

Risalah islam yang telah disampaikan oleh Baginda Muhammad SAW tidak lain adalah
sebuah bentuk perhatian Tuhan terhadap para hamba-Nya. Segala kententuan dan aturan Tuhan
ynag harus dipatuhi oleh para hamba-Nya tercakup dalam risalah suci itu. Bahkan, segala
aktifitas manusia baik yng bersifat vertical ataupun ynag bersifat horizontal telah dijelaskan
aturan mainnya dalam risalah tersebut.

a) Menelisik Hikmah di Balik Hukum Islam

Secara psikis, spriti seorang hamba dalam menjalankan syariat Tuhannya akan lebih
meningkat, jika ia mengetahui hikmah dibalik syariat tersebut. Dengan kata lain, nalar dan hati
manusia akan lebih mantap dalam menjalankan titah Tuhannya dan menjauhi larangan-Nya jika
ai mengetahui maslahat dari titah dan larangan tersebut.

b) Metode dan Aspek- Aspek Pengungkapan Asrar Al-Ahkam

Rahasia – rahasia hukum islam, atau disebut dengan Asrar al-Ahkam, dan ada juga yang
menyebutkan Asrar al-Tasyri’ atau Asrar al Syari’ah, merupakan bagian yang tidak dapat
dipisahkan dari falsafah hukum islam. Asrar ini, jika ditinjau dari segi sebab – sebab hukum
disyariatkan maka di namakan Asrar al-Tasyri’. Dan jika dintinjau dari segi materi hukum itu
sendiri, maka dinamakan Asrar al-Ahkam, atau Asrar al-syari’ah.

 Pendapat bahwwa kita tidak boleh mengungkapkan hikmah dan ilat hukum, tidak boleh
mendasarkan hukum kepada ilat dan hikmah itu, kerana tidak ada keharusan terkaitnya
antara taklif dan hikmah.
 Pendapat yang mengatakan bahwasanya setiap perbuatan mukallaf yang disyari’atkan
Allah mengandung hikmah, mempunyai hukum dan disertai rahasia-rahasia ynag harus
diketahui dan kita ungkapkan.

Dalam mengungkap rahasia-rahasia hukum (‘ilat dan hikmah hukum), perlu duperhatikan dua
hal berikut;
 Dalam menghadapi kewajiban agama, khusus dalam bidang ibadah, jangan mengatakan
bahwa kewajiban agama perlu dilaksanakan kerana untuk memperbaiki jiwa.
 Keharusan berhati-hati dalam menghadapi ilat hukum (jangan segera meninggalkan
hukum dikeranakan ilat dampak tidak jelas)

Metode (Manhaj) Penemuan Asrar al-Ahkam

1. Metode Ta’lili yaitu satu pendekatan penggalian hukum-hukum Islam melalui


penganalisaan ‘Illat al-hukm.
 Golongan pertama (Mazhab Hanafi dan Jumhur) bahwa nash-nash hukum pasti
memliliki illat, sesungguhnya sumber hukum asal adalah ilat hukum itu sendiri,
sehingga ada petunjuk (dalil) yang mementukan lain
 Golonggan yang kedua sebaliknya bahwa nash-nash hukum itu tidak ber’illat,
kecuali ada dalil yang menetukan adanya ‘illat
 Golonggan ketiga ialah ulama yang menentang qiyas (nufa al-qiyas) ynag
mengganggap tidak adanya illat hukum.

Illat pada pokoknya dapat dibagi kepada tiga macam atas dasar sumber pengambilannya,
yaitu illat diperolehi dengan dalil naqli, nash yang diperolehi dengan ijma’ dan illat yang
diperolehi dengan jalan istimbath (pemahaman kepada nash).

Untuk mementukan illat dengan jalan istimbath ditempuhi dengan 2 cara yaitu;

 Jika di dalam sesuatu ketentuan hukum terdapat beberapa hal yang dirasakan sesuai benar
sebagai illat hukum, untuk menentukan mana diantara hal itu yang benar-benar sebagai
illat dilakukan taqsim dan sabr.
 Menetapkan kesesuaian illat bagi sesuatu ketentuan hukum dengan mengkaji illat yang
sesuai dengan hukum, kemudian menetapkan berlakunya illat itu terhdapa hukum
bersangkutan.
Metode ta’lili ini banyak dikembangkan oleh al Farabi dalam mengungkapkan rahasia-
rahasia hukum islam, beliau mebagi ta’lili (subtansi kajian qiyas) menjadi lima macam
yaitu
 Ta’lili Burhani, yaitu suatu pendekatan (qiyas) yang memberikan keyakinan
tentang hukum
 Ta’lili Jadali, yaitu suatu pendekatan (qiyas) yang terdiri dari hal-hal yang sudah
terkenal dan bisa diterima (al-Masyhurat wa Al-Musallamat)
 Ta’lili Sofistika, yaitu pendekatan atau qiyas yang menimbulkan sangkaan bahwa
sesuatu yang tidak benar atau sebaliknya
 Ta;lili Khatabi, yaitu pendekatan atau qiyas yang menimbulkan dugaan yang tidak
begitu kuat
 Ta’lili Syi’ri, yaitu suatu pendekatan atau qiyas yang memakai perasaan dan
khyalan untuk menarik orang lain

2. Metode Ta’wili adalah metode penggalian rahasia-rahasia hukum Islam melalui


pemaknaan hukum islam dengan berpijak pada arti metafora atau makna dibalik
yang aslinya.
 Setiap ornag harus menerima prinsip-prinsip atau dasar-dasar syar’I dan
mengikutinya , bila dilarang syara’ maka dipatuhinya
 Yang berhak mengadakan pena’wilan hanyalah golongan filosof-filosof tertentu
saja, secar professional mereka yang sesuai dengan ilmunya.
 Hasil pena’wilan hanya dapat dikemukakan kepada golongan pemakai qiyas
burhani (orang-orang filosof) bukan orng awam yang tidak memahami pena’wilan
 Hukum syara’ dibagi tiga bahagian, pertama, bagian yang diartikan menurut
lahiriyah, kedua, bagian yang perlu dita’wilkan, ketiga, bagian yang masih
dipersilisihkan.
3. Metode Hikmi

Adalah metode pencarian rahasia hukum melalui pengungkapan hikmah-hikmah yang


terkandung didalamnya.

Aspek – Aspek Pengungkapan Asrar Al Ahkam

 Sudut bahasa, yaitu menerangkan hukum islam dengan melihat teks ayat atau
hadis yang teliti.
 Sudut Makna, yaitu menerangkan rahasia hukum islam dengan melihat konteks
makna pada ayat atau hadis yang teliti.

Wilayah Asrar Al Ahkam

Menurut Ibnu Rusyd, Asrar al-Ahkam hanya berlaku hanya bagi hukum-hukum amaliah
lahiriyah, belum sampai pada akidah.
Soalan Dan Jawapan

1. Apakah sebenarnya hikmah dari aturan Tuhan itu?

Hikmahnya ialah untuk menjadikan manusia itu patuh atau menurut perintah yang
telah ditetapkan oleh Allah SWT dan menjadi hamba yang taat kepada-Nya serta
Nabi Mahammad SAW.

2. Jika seorang hamba itu taat kepada perintah-Nya maka apakah yang akan
meningkat pada dirinya?

Nalar dan hati manusia akan lebih mantap dalam menjalankan titah Tuhannya dan
menjahui larangan-Nya jika ia mengetahui maslahat dari titah dan larangan
tersebut.

3. Dalam mengungkap rahasia-rahasia hukum ada hal yang perlu diperhatikan, sila
senaraikan;

Dalam menghadapi kewajiban agama, khusus dalam bidang ibadah, jangan


mengatakan bahwa kewajiban agama perlu dilaksanakan kerana untuk perbaikan
jiwa. Keharusan berhati-hati dalam menghadapi illat hukum (jangan segera
meninggalkan hukum dikeranakan illat tidak Nampak jelas)

4. Metode (Manhaj) Penemuan Asrar Al-Ahkam ada berapa ?


 Metode Ta’lili
 Metode Ta’wili
 Metode Hikmi

5. Jelaskan Metode Ta’lili

Metode Ta’lili yaitu satu pendekatan penggalian hukum-hukum Islam melalui


penganalisaan ‘Illat al-hukm.
6. Jelaskan Metode Ta’wili

Metode Ta’wili adalah metode penggalian rahasia-rahasia hukum Islam melalui


pemaknaan hukum islam dengan berpijak pada arti metafora atau makna dibalik
yang aslinya.

7. Jelaskan Metode Hikmi

Adalah metode pencarian rahasia hukum melalui pengungkapan hikmah-hikmah


yang terkandung didalamnya.

8. Terangkan Aspek – aspek pengungkapan rahasia dari sudut bahasa?

Sudut bahasa, yaitu menerangkan hukum islam dengan melihat teks ayat atau
hadis yang teliti.

9. Terangkan Aspek – aspek pengungkapan rahasia dari sudut makna ?

Sudut Makna, yaitu menerangkan rahasia hukum islam dengan melihat konteks
makna pada ayat atau hadis yang teliti

10. Jelaskan apakah yang dimaksudkan dengan wilayah Asrar Al –Ahkam

Menurut Ibnu Rusyd, Asrar al-Ahkam hanya berlaku hanya bagi hukum-hukum
amaliah lahiriyah, belum sampai pada akidah. Kerana hukum akidah diharuskan
memakai dalili-dalil yang qath’i yang tidak dipertentangkan, baik dari golongan
orang-orang Rosikh ilmunya maupun orang awam.

Anda mungkin juga menyukai