Anda di halaman 1dari 4

Penggunaan High Performance Liquid Chromatography.....

(Rertno Ardianingsih)

PENGGUNAAN HIGH PERFORMANCE LIQUID CHROMATOGRAPHY


(HPLC) DALAM PROSES ANALISA DETEKSI ION
Retno Ardianingsih
Peneliti Bidang Material Dirgantara, PUSTERAPAN, LAPAN

RINGKASAN

Proses pemurnian NaCl di LAPAN membutuhkan perlakuan analisa deteksi ion, yang
mempunyai tujuan untuk mengetahui seberapa besar konsentrasi ion (khususnya kation) yang
terkandung di dalam larutan NaCl sebelum dan sesudah dimurnikan. Dalam proses analisa ini, di
antara sekian banyak metode kromatografi yang ada, LAPAN menggunakan metode Kromatografi Cair
Kinerja Tinggi (KCKT) atau lebih populer disebut dengan istilah High Performance Liquid Chromatography
(HPLC). Pemilihan teknik kromatografi ion ini didasarkan pada kemampuan lebihnya untuk
melakukan pendeteksian secara simultan, mudah dalam pengoperasian, mempunyai kecepatan analisis
dan akurasi hasil yang cukup tinggi serta memiliki kolom pemisah yang cukup stabil sehingga dapat
digunakan kembali.

1 PENDAHULUAN rangka memanfaatkan realitas yang ada,


Salah satu bahan baku propelan yang dikembangkan teknik pemurnian NaCl teknis
dikembangkan oleh LAPAN saat ini adalah yang masih mengandung banyak impurities
Ammonium Perkhlorat (AP). Sedangkan bahan seperti Ca,Mg dan Ba untuk dihilangkan
baku utama dari Ammonium Perkhlorat adalah kandungan impuritis-nya.
garam dapur (NaCl) yang akan mengalami Untuk mengetahui seberapa banyak
proses elektrolisis dan dilanjutkan dengan kandungan impurities mula-mula di dalam
proses amoniasi hingga menjadi Ammonium senyawa NaCl teknis dan kandungan impurities
Perkhlorat. setelah proses pemurnian NaCl, maka perlu
Saat ini LAPAN masih menggunakan dilakukan analisa terhadap contoh sampel
NaCl pro analis (pa) yang kadar kemurniaannya larutan NaCl keduanya. Untuk melakukan
sangat tinggi, karena larutan NaCl yang akan analisa tersebut, tentu dibutuhkan suatu
diumpankan ke dalam sel elektrolisis harus metode dan instrumen yang dapat melakukan
terbebas dari impurities (pengotor) yang bisa pendeteksian adanya kation atau anion dalam
mengganggu jalannya proses elektrolisis. suatu sampel tertentu.
Sedangkan NaCl teknis belum cukup murni
untuk digunakan sebagai bahan baku proses 2 TINJAUAN UMUM
produksi Ammonium Perkhlorat, karena masih Secara umum, anion dan kation selalu
cukup banyak mengandung impurities seperti dipisahkan dan dideteksi secara terpisah
ion Ca, Ba, dan Mg. dengan menggunakan sistem analisis yang
Akan tetapi kekurangan dari NaCl (pa) terpisah (different systems) pula. Padahal sangat
tersebut harganya masih jauh lebih mahal bila penting dilakukan pendeteksian secara serempak
dibandingkan dengan NaCl teknis. Padahal (simultaneous) antara anion dan kation dalam
kontinuitas ketersediaan bahan baku garam sekali injeksi (injection) untuk sebuah contoh
dapur di Indonesia cukup bagus, sehingga sampel. Beberapa kelebihan pendeteksian
sangat disayangkan apabila hal tersebut tidak secara serempak di antaranya dapat menekan
kita manfaatkan untuk kepentingan produksi biaya operasional (operational cost), memperkecil
Ammonium Perkhlorat. Oleh karena itu, dalam jumlah limbah (waste) saat analisis berlangsung,

101
Berita Dirgantara Vol. 10 No. 4 Desember 2009:101-104

memperpendek waktu analisis (short time pemisahannya, seperti ditunjukkan pada Tabel
analysis) serta dapat memaksimalkan hasil yang 4-1.
diinginkan.
Selama ini, semua teknik yang Tabel 4-1: KLASIFIKASI KROMATOGRAFI
digunakan baik yang konvensional ataupun Kriteria Jenis Kromatografi
klasik mempunyai pendeteksian yang terbatas Fase gerak Kromatografi cair, gas,
(limited detection), memberikan keakuratan hasil partisi, adsorbs
Mekanisme Kromatografi pertukaran
analisis yang rendah serta membutuhkan waktu
ion
yang lama untuk menentukan konsentrasi suatu Fase diam Kromatografi kolom, lapis
ion tertentu dalam sampel. Dikatakan lama tipis, kertas
karena pendeteksiannya dilakukan dengan
sistem per ion/logam. Berikut ini adalah beberapa contoh
kromatografi yang sering digunakan untuk
3 PENGERTIAN KROMATOGRAFI analisa di laboratorium :

Kromatografi adalah suatu teknik  Kromatografi partisi


pemisahan campuran berdasarkan perbedaan Dalam kromatografi partisi, ekstraksi terjadi
kecepatan perambatan komponen dalam berulang dalam satu kali proses. Contoh khas
medium tertentu. Istilah kromatografi berasal kromatografi partisi adalah kromatografi
dari gabungan kata “chroma” (warna) dan kolom yang digunakan luas karena sangat
“graphein” (menuliskan). efisien untuk pemisahan senyawa organik.
Prinsip pemisahan kromatografi yaitu  Kromatografi kertas
adanya distribusi komponen-komponen dalam Kromatografi kertas diterapkan untuk analisis
fase diam dan fase gerak berdasarkan campuran asam amino. Asam amino memiliki
perbedaan sifat fisik komponen yang akan sifat yang sangat mirip, dan asam-asam amino
dipisahkan. larut dalam air dan tidak mudah menguap
Kromatografi dapat digunakan untuk (tidak mungkin didistilasi). Karena pemisahan
analisa kualitatif dan kuantitatif. Pada dasarnya asam amino merupakan masalah yang cukup
semua cara kromatografi menggunakan dua sulit, maka penemuan kromatografi kertas
fase yaitu fase diam (stationer) dan fase bergerak merupakan berita baik bagi para kimiawan.
(mobile).
Persyaratan utama kromatografi adalah:
 Ada fase diam dan fase gerak. Fase diam
tidak boleh bereaksi dengan fase gerak.
 Komponen sampel (contoh) harus larut
dalam fase gerak dan berinteraksi dengan
fase tetap (diam). Gambar 4-1: Contoh hasil kromatografi kertas
 Fase gerak harus bisa mengalir melewati pigmen
fase diam, sedangkan fase diam harus  Kromatografi gas
terikat kuat di posisinya. Campuran gas dapat dipisahkan dengan
kromatografi gas. Metode ini sangat baik
4 KLASIFIKASI KROMATOGRAFI untuk analisis senyawa organik yang mudah
Komponen utama kromatografi adalah menguap seperti hidrokarbon dan ester.
fase diam dan fase gerak. Kromatografi dibagi Analisis minyak mentah dan minyak atsiri
menjadi beberapa jenis bergantung pada jenis dalam buah telah dengan sukses dilakukan
fase gerak, fase diam dan mekanisme dengan teknik ini.

102
Penggunaan High Performance Liquid Chromatography..... (Rertno Ardianingsih)

 HPLC  Selektivitas (selectivity)


Ciri teknik ini adalah penggunaan tekanan Dengan sistem ini, bisa dilakukan pemisahan
tinggi untuk mengirim fase gerak ke dalam berdasarkan keinginan, misalnya kation/
kolom. Dengan memberikan tekanan tinggi, anion organik saja atau kation/anion anorganik
laju dan efisiensi pemisahan dapat yang ingin dipisahkan. Itu dapat dilakukan
ditingkatkan dengan besar. Kromatografi dengan memilih kolom pemisah yang tepat.
penukar ion telah berhasil digunakan untuk  Pendeteksian yang serempak (simultaneous
analisis kation, anion dan ion organik. detection)
( Veronika, R.M, 1999) Teknik pendeteksian sekali injeksi untuk
sebuah sampel seperti ini penting untuk
dilakukan karena tentunya mempunyai
sejumlah kelebihan dibanding pemisahan
terpisah. Sebagaimana telah diulas di atas,
beberapa kelebihan di antaranya dapat
menekan biaya operasional, memperkecil
jumlah limbah saat analisis berlangsung,
memperpendek waktu analisis (short time
analysis) serta dapat memaksimalkan hasil
yang diinginkan.
Gambar 4-2: Dua buah kolom pemisah kation
dan anion  Kestabilan pada kolom pemisah (stability of the
separator column)
5 PENGGUNAAN HPLC Walaupun sebenarnya, ketahanan kolom ini
Akhir-akhir ini, untuk pemurnian berdasarkan pada paking (packing) material
(misalnya untuk keperluan sintesis) senyawa yang diisikan ke dalam kolom pemisah.
organik skala besar, teknik kromatografi HPLC Namun kebanyakan, kolom pemisah bisa
(High Performance Liquid Chromatography) lebih bertahan pada perubahan yang terjadi pada
sering digunakan. Beberapa kelebihan yang sampel, misalnya konsentrasi suatu ion terlalu
dimiliki kromatografi HPLC sehingga menjadikan- tinggi, tidak akan mempengaruhi kestabilan
nya sebagai “the best choice” dalam dunia material penyusun kolom. Namun, diakui
penentuan/pemisahan ion/logam, di antaranya: bahwa ada juga kolom pemisah yang
 Kecepatan (speed) mempunyai waktu penggunaan yang tidak
Kecepatan dalam analisis suatu sampel terlalu lama, dikarenakan kemasan kolom
menjadi aspek yang sangat penting dalam hal yang kurang baik atau karena faktor internal
analisis ion yaitu untuk mengurangi biaya, lainnya. (download November 2009)
bisa menghasilkan data analisis yang akurat
dan cepat dan bisa mengurangi limbah (waste) Gambar 5-1 memperlihatkan rangkaian
yang dihasilkan dari penggunaan eluen. alat atau komponen dasar yang biasa dipakai
 Sensitivitas (sensitivity) dalam teknik kromatografi ion, yang terdiri atas:
Perkembangan teknologi mikro prosessor  Eluent, yang berfungsi sebagai fase gerak yang
yang dikombinasikan dengan efisiensi kolom akan membawa sampel tersebut masuk ke
pemisah, mulai ukuran diameter dalam dalam kolom pemisah;
milimeter sampai skala mikro yang biasa juga  Pompa, yang berfungsi untuk mendorong
disebut microcolumn, membuat pendeteksian eluent dan sampel tersebut masuk ke dalam
ion dalam sampel menjadi lebih baik, kolom. Kecepatan alir ini dapat dikontrol dan
meskipun jumlah sampel yang diinjeksikan ke perbedaan kecepatan bisa mengakibatkan
dalam kolom pemisah sangat sedikit. perbedaan hasil;
103
Berita Dirgantara Vol. 10 No. 4 Desember 2009:101-104

 Injektor, tempat memasukkan sampel dan • Mampu memisahkan molekul-molekul dari


kemudian sampel dapat didistribusikan suatu campuran.
masuk ke dalam kolom; • Mudah dalam pengoperasian instrumen-
 Kolom pemisah ion, berfungsi untuk tasinya.
memisahkan ion-ion yang ada dalam sampel. • Memiliki kecepatan analisis dan kepekaan
Keterpaduan antara kolom dan eluent bisa yang tinggi.
memberikan hasil/puncak yang maksimal,  Dapat dihindari terjadinya dekomposisi/
begitu pun sebaliknya, jika tidak ada kerusakan bahan yang dianalisis.
“kecocokan”, maka tidak akan memunculkan  Memiliki resolusi yang baik.
puncak;  Dapat menggunakan bermacam-macam
 Detektor, yang berfungsi membaca ion yang detektor.
lewat ke dalam detektor;  Kolom dapat digunakan kembali.
 Rekorder data, berfungsi untuk merekam dan  Mudah melakukan "sample recovery".
mengolah data yang masuk. (Weiss. J, 1995)
DAFTAR RUJUKAN
Lindsay, S; John Wiley & Sons, 1992. High
Performance Liquid Chromatography. 2nd
(ed), Chischer, New York, Toronto,
Singapore.
Gambar 5-1: Rangkaian dasar komponen Situs Kimia Indonesia Artikel, 2009.
kromatografi http://www.chem-is-try.org, download
November 2009.
6 PENUTUP Veronika R. Meyer; John Wiley & Sons, 1999.
Dalam melakukan analisa deteksi ion Practical High Performance Liquid
(kation maupun anion) terhadap hasil Chromatography. 3rd (ed), ISBN 0-471-
penelitian larutan sampel NaCl, LAPAN telah 98373-X.
menggunakan teknik kromatografi HPLC
Weiss. J, 1995. Ion Chromatography, 2nd edition,
karena HPLC memiliki keunggulan sebagai
VCH, Weinheim.
berikut:

104

Anda mungkin juga menyukai