Anda di halaman 1dari 32

Direktorat Pembinaan Pendidikan Masyarakat, Ditjen PAUDNI,

Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan,


Kompleks Perkantoran Kemdikbud, Gedung E Lantai 6,
Jalan Jenderal Sudirman, Senayan, Jakarta 10270
Telp: 021-5725575, Faks: 021-5725039
Website: www.paudni.kemdikbud.go.id/bindikmas
KATA SAMBUTAN
Direktur Jenderal
Pendidikan Anak Usia Dini, Nonformal, dan Informal

D
eklarasi Universal Hak Asasi Manusia menegaskan bahwa setiap
ii orang berhak memperoleh pendidikan yang layak dan berkualitas iii
tanpa memandang usia, jenis kelamin, ras, golongan ataupun agama
tertentu. Pendidikan merupakan salah satu pemenuhan hak asasi manusia
untuk mengembangkan kepribadian dan karakter yang menghargai kebebasan
berpikir, menumbuhkan dan menggalakkan sikap saling pengertian, toleransi,
persahabatan, dan perdamaian.
Untuk memenuhi hak pendidikan bagi orang dewasa, Direktorat Pembinaan
Pendidikan Masyarakat, Direktorat Jenderal Pendidikan Anak Usia Dini,
Nonformal, dan Informal, menyediakan layanan pendidikan masyarakat
yang diharapkan mampu mendorong tumbuhnya masyarakat pembelajar
sepanjang hayat. Pemenuhan hak warga negara terhadap pendidikan orang
dewasa ini diharapkan benar-benar dapat dirasakan dan dilihat hasilnya
oleh seluruh masyarakat, oleh karena itu kegiatan pendidikan masyarakat
diutamakan untuk meraih segmen tertentu yang karena berbagai hal dalam
kondisi kemarjinalan tertentu (geografis, sosial ekonomi, gender, kekhasan
etnisitas dan budaya, serta permasalahan hukum dan penyakit sosial).
Layanan pendidikan masyarakat antara lain pendidikan keaksaraan dasar,
keaksaraan usaha mandiri, aksara kewirausahaan, pengembangan budaya
baca masyarakat, pengarusutamaan gender dan pendidikan pemberdayaan
perempuan, serta penataan kelembagaan pendidikan nonformal.
Direktorat Pembinaan Pendidikan Masyarakat pada tahun 2013 akan
mengujicobakan kegiatan pendidikan karakter di 60 PKBM di Indonesia
pada tahun ini. Dari 18 nilai karakter yang ditetapkan oleh Pusat

Petunjuk Teknis Pengajuan, Penyaluran, dan Pengelolaan Bantuan Pendidikan Karakter melalui Satuan Pendidikan Nonformal
Kurikulum Pendidikan Balitbang Kemdikbud, akan diujicobakan 8 KATA PENGANTAR
(delapan) nilai pendidikan karakter, yaitu: kecintaan terhadap Tuhan Yang
Maha Esa, kejujuran, kerja keras, kerja sama, toleransi, disiplin, percaya diri,
Direktur Pembinaan Pendidikan Masyarakat
dan mandiri.
Saya menyambut baik diterbitkannya petunjuk teknis Pendidikan Karakter
melalui Satuan Pendidikan Nonformal ini sebagai panduan bagi pengelola
PKBM dan pihak-pihak terkait dalam mengimplementasikan kegiatan dan

T
erwujudnya masyarakat yang berdaya, beraksara, cerdas, dan mandiri
untuk meningkatkan kualitas layanan pendidikan masyarakat secara terarah melalui pendidikan orang dewasa bagi yang kurang terjangkau dapat
iv
dan terpadu. Kepada semua pihak yang telah berpartisipasi dalam menyusun dicapai melalui pendidikan masyarakat. Pembinaan pendidikan v
petunjuk teknis ini, saya sampaikan terima kasih dan penghargaan yang masyarakat dimaksudkan untuk meningkatkan pemberdayaan masyarakat
setinggi-tingginya. Semoga bermanfaat dan menjadi amal baik bagi kita menuju peningkatan kesejahteraan yang bermartabat melalui pembelajaran
semua, sehingga mendapat ganjaran yang berlipat ganda dari Allah SWT. sepanjang hayat. Dengan demikian, pembinaan pendidikan masyarakat akan
selalu melibatkan proses dimana upaya pemerintah diwujudkan secara terpadu
Jakarta, Maret 2013 dengan upaya penduduk setempat untuk meningkatkan kondisi sosial,
Direktur JJenderal PAUDNI,, ekonomi, dan budaya yang lebih bermanfaat dan memberdayakan masyarakat.
Program kegiatan Direktorat Pembinaan Pendidikan Masyarakat antara lain
ditujukan untuk meningkatkan ketersediaan dan keterjangkauan layanan
pendidikan keaksaraan bagi orang dewasa, ketersediaan sarana pendidikan
keaksaraan bagi orang dewasa, kesetaraan layanan pendidikan orang dewasa
Prof. Dr. Lydia Freyani Hawadi, Psikolog (POD) bagi perempuan, pemuda dan anak marjinal, ketersediaan layanan
NIP 195703221982112001 pendidikan keorangtuaan untuk mendukung paudisasi dan perlindungan anak,
kebermutuan lembaga penyelenggara pendidikan masyarakat dan layanan
pendidikan melalui pengarusutamaan gender (PUG) bidang pendidikan.
Kegiatan-kegiatan tersebut dimaksudkan untuk memenuhi kebutuhan
masyarakat terhadap layanan pendidikan nonformal yang makin berkembang.
Sampai pada tahun 2012, capaian layanan pendidikan masyarakat yang
dilaksanakan oleh Direktorat Pembinaan Pendidikan Masyarakat adalah
sebagai berikut: menurunnya jumlah penduduk tuna aksara usia dewasa (15-
59 tahun) menjadi 4,21% atau 6.401.522 orang, dimana dari jumlah tersebut
angka disparitas gender penduduk tuna aksara adalah 2,4%. Kemudian,
sebanyak 16% dari seluruh lulusan Pendidikan Keaksaraan Dasar yang

Petunjuk Teknis Pengajuan, Penyaluran, dan Pengelolaan Bantuan Pendidikan Karakter melalui Satuan Pendidikan Nonformal
berusia 15-59 tahun telah mendapatkan layanan Keaksaraan Usaha Mandiri, DAFTAR ISI
dan persentase penduduk perempuan berkeaksaraan dasar yang memperoleh
layanan Pendidikan Kecakapan Hidup menjadi 14%. Selain itu, sebanyak 32%
kabupaten/kota telah menerapkan pengarusutamaan gender (PUG) bidang
pendidikan. Untuk jumlah kabupaten/kota yang telah menyelenggarakan
kecakapan keorangtuaan adalah 20%. Terkait dengan peningkatan kualitas
kelembagaan, sebanyak 60% kecamatan telah memiliki PKBM, dan 60% dari
PKBM telah bernomor induk lembaga. Sedangkan untuk persentase kabupaten KATA SAMBUTAN ............................................................................... iii
kota yang telah memiliki minimal 10 TBM meningkat menjadi 47%.
vi KATA PENGANTAR .............................................................................. v vii
Untuk meningkatkan penjaminan kualitas pelaksanaan kegiatan-kegiatan DAFTAR ISI............................................................................................ vii
tersebut, disusunlah petunjuk teknis pengajuan, penyaluran, dan pengelolaan
BAB I PENDAHULUAN .................................................................... 1
bantuan pendidikan masyarakat dengan tujuan agar dapat dijadikan sebagai
A. Latar Belakang .................................................................... 1
petunjuk bagi pemangku kepentingan dalam melaksanakan seleksi, pengajuan,
B. Dasar Hukum ...................................................................... 4
penyaluran, penyelenggaraan, monitoring, evaluasi, dan akuntabilitas layanan
C. Tujuan Petunjuk Teknis ...................................................... 5
kegiatan Pendidikan Karakter melalui Satuan Pendidikan Nonformal.
Selain itu, petunjuk teknis ini diharapkan dapat menjadi petunjuk bagi para BAB II PENDIDIKAN KARAKTER MELALUI
pembina/penyelenggara dan tutor pendidikan nonformal dan informal dalam SATUAN PENDIDIKAN NONFORMAL ...................................... 6
keikutsertaannya pada kegiatan pendidikan masyarakat. A. Pengertian ........................................................................... 6
B. Sasaran ................................................................................ 7
Saya ucapkan terima kasih dan penghargaan kepada berbagai pihak atas kontribusi 1. Penerima Bantuan ........................................................ 7
dan perannya dalam penyusunan petunjuk teknis ini. Semoga petunjuk teknis 2. Penerima Manfaat ........................................................ 7
ini dapat bermanfaat sesuai dengan maksud penyusunannya dan dipergunakan C. Tujuan Kegiatan ................................................................. 7
sebagaimana mestinya, dengan harapan semoga Allah SWT memberikan rahmat D. Hasil yang Diharapkan ...................................................... 8
dan hidayahNya kepada kita semua. Amin. E. Deskripsi Kegiatan .............................................................. 8
BAB III PROSEDUR PENGAJUAN DAN PENYALURAN DANA ....... 17
Jakarta, Maret 2013 A. Lembaga Penyelenggara ...................................................... 17
Direktur Pembinaann PPendidikan
endidikan Masy
ssyyyarak
Masyarakat, B. Persyaratan Lembaga ........................................................... 17
C. Tata Cara Pengajuan Dana .................................................. 18
D. Proses Penyaluran Bantuan ................................................. 19
E. Alokasi dan Rincian Penggunaan Dana ............................... 22
lla Yulaelawati,
Ella Yul
u aeellaawa
w ti, M.A., Ph.D. F. Mekanisme Pengusulan dan Pencairan Dana ...................... 23
NIP. 19580 8004091984022001
195804091984022001

Petunjuk Teknis Pengajuan, Penyaluran, dan Pengelolaan Bantuan Pendidikan Karakter melalui Satuan Pendidikan Nonformal
BAB IV PELAPORAN DAN PEMANTAUAN ..................................... 27 BAB I
A. Pelaporan ............................................................................ 27
B. Pemantauan ........................................................................ 28 PENDAHULUAN
C. Catatan Khusus .................................................................. 29
BAB V PENGAWASAN DAN PEMERIKSAAN ................................. 30
A. Pengawasan ......................................................................... 30
B. Pemeriksaan ........................................................................ 30
BAB VI PENUTUP ............................................................................... 31
viii Lampiran–Lampiran ............................................................................... 32 A. Latar Belakang 1
Lampiran 1. Format Perjanjian Kerjasama ........................................ 32
Dalam Undang-Undang RI Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem
Lampiran 2. Format Sampul Proposal .............................................. 37 Pendidikan Nasional (UUSPN) pasal 3 menyebutkan, “Pendidikan nasional
Lampiran 3. Format Acuan Sistematika Penyusunan Proposal ......... 38 berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta
Lampiran 4. Format Surat Rekomendasi ......................................... 40 peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan
Lampiran 5. Format Surat Pernyataan Tanggung Jawab Mutlak ....... 41 bangsa, bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi
manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak
Lampiran 6. Format Laporan Penerimaan Dana dan Penggunaannya . 43
mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang
Lampiran 7. Format Rencana Penggunaan Dana ............................. 44 demokratis serta bertanggung jawab”.
Lampiran 8 Format Acuan Sistematika Laporan
Pembangunan karakter merupakan upaya perwujudan amanat Pancasila
Hasil Pelaksanaan Kegiatan ......................................... 45
dan Pembukaan UUD 1945 yang dilatarbelakangi oleh realita permasalahan
Lampiran 9. Format Rekapitulasi Rincian Penggunaan Dana .......... 47 kebangsaan saat ini, seperti: disorientasi dan belum dihayatinya nilai-nilai
Lampiran 10. Format Acuan Buku Kas Umum ................................. 48 Pancasila dengan baik dan benar, keterbatasan perangkat kebijakan terpadu
Lampiran11. Format Acuan Buku Penerimaan/Penyetoran Pajak ..... 49 dalam mewujudkan nilai-nilai Pancasila, bergesernya nilai etika dalam
Lampiran 12. Format Profil Lembaga ................................................ 50 kehidupan berbangsa dan bernegara, memudarnya kesadaran terhadap
nilai-nilai budaya bangsa, ancaman disintegrasi bangsa, dan melemahnya
kemandirian bangsa.
Untuk mendukung perwujudan cita-cita pembangunan karakter
sebagaimana diamanatkan dalam Pancasila dan Pembukaan UUD 1945
serta mengatasi permasalahan kebangsaan tersebut di atas, maka Pemerintah
menjadikan pembangunan karakter sebagai salah satu kegiatan prioritas
pembangunan nasional. Semangat itu secara implisit ditegaskan dalam
Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional (RPJPN) tahun 2005-

Petunjuk Teknis Pengajuan, Penyaluran, dan Pengelolaan Bantuan Pendidikan Karakter melalui Satuan Pendidikan Nonformal
2015, di mana pendidikan karakter ditempatkan sebagai landasan untuk berbangsa dan bernegara, tetapi juga cenderung berdampak negatif yang justru
mewujudkan visi pembangunan nasional, yaitu “mewujudkan masyarakat tidak sesuai dengan tatanan kehidupan bangsa yang berpijak pada dasar dan
berakhlak mulia, bermoral, beretika, berbudaya, dan beradab berdasarkan falsafah Pancasila, UUD 1945, Bhinneka Tunggal Ika, dan Negara Kesatuan
falsafah Pancasila.” Republik Indonesia. Munculnya kebebasan yang kebablasan dalam bebagai
Terkait dengan upaya mewujudkan pendidikan karakter sebagaimana aspek kehidupan, menimbulkan berbagai keprihatinan terhadap situasi
yang diamanatkan dalam RPJPN, sesungguhnya hal tersebut sudah tertuang bangsa yang akhir-akhir ini diperhadapkan pada berbagai macam tantangan
dalam fungsi dan tujuan pendidikan nasional. Dengan demikian, RPJPN berupa ancaman disintegrasi bangsa, konflik horisontal, pertentangan antara
dan UUSPN merupakan landasan yang kokoh untuk melaksanakan kelompok agama dan suku, penistaan terhadap kelompok minoritas, aksi
secara operasional pendidikan budaya dan karakter bangsa sebagai prioritas teroris, dan sebagainya. Gejala ini merupakan tindakan yang mengancam
2 kedamaian hidup bermasyarakat dan keutuhan bangsa. Agama dan budaya 3
kegiatan Kementerian Pendidikan Nasional 2010-2014, yang dituangkan
dalam Rencana Aksi Nasional Pendidikan Karakter (2010), yang menegaskan yang diharapkan menjadi penyejuk dan sumber nilai kehidupan, kadang kala
bahwa pendidikan karakter adalah pendidikan nilai, pendidikan budi pekerti, menjadi alat provokasi bagi orang-orang yang tidak bertanggung jawab.
pendidikan moral, pendidikan watak yang bertujuan mengembangkan Oleh sebab itu, persoalan karakter bangsa akhir-akhir ini menjadi sorotan
kemampuan peserta didik un tuk memberikan keputusan baik-buruk, tajam masyarakat, yang diungkapkan melalui berbagai tulisan di media
memelihara apa yang baik dan mewujudkan kebaikan itu dalam kehidupan cetak, wawancara, dialog, dan gelar wicara di media elektronik. Selain di
sehari-hari dengan sepenuh hati. media massa, para pemuka agama dan masyarakat, para ahli, para pengamat
Atas dasar itu, pendidikan karakter bukan sekedar mengajarkan mana yang pendidikan, dan para pengamat sosial, mulai gencar angkat bicara mengenai
benar dan mana yang salah, lebih dari itu, pendidikan karakter menanamkan persoalan budaya dan karakter bangsa di berbagai forum diskusi dan seminar,
kebiasaan (habituation) tentang hal mana yang baik sehingga peserta didik baik di tingkat lokal maupun nasional. Berbagai kasus dan peristiwa yang
menjadi paham (kognitif) tentang mana yang benar dan salah, mampu sering kita baca di media surat kabar dan amati di layar kaca, seperti kasus
merasakan (afektif) nilai yang baik dan biasa melakukannya (psikomotor). korupsi, kolusi, nepotisme, perampokan, pencurian dengan kekerasan,
Dengan kata lain, pendidikan karakter yang baik harus melibatkan bukan saja kejahatan seksual, perusakan, perkelahian massa, aksi terorisme, dan kasus
aspek “pengetahuan yang baik (moral knowing), akan tetapi juga “merasakan lainnya, menimbulkan pertanyaan dalam benak kita: “Di manakah gerangan
dengan baik atau loving good (moral feeling), dan perilaku yang baik (moral nilai-nilai agama, nilai-nilai budaya, dan pilar kebangsaan kita kini berada?”.
action). Pendidikan karakter menekankan pada habit atau kebiasaan yang Berbagai alternatif solusi untuk memecahkan berbagai persoalan di
terus menerus dipraktikkan dan dilakukan. Oleh karena itu, rumusan tujuan atas, telah diatasi melalui perangkat peraturan perundang-undangan, upaya
pendidikan nasional tersebut harus menjadi dasar dalam pengembangan peningkatan kesadaran hukum dan disiplin nasional. Alternatif lain yang
pendidikan budaya dan pendidikan karakter bangsa melalui berbagai jalur dipandang sangat efektif sebagai upaya preventif adalah mengembangkan
dan jenjang pendidikan. pendidikan karakter bangsa sejak dini melalui jalur pendidikan formal,
Seiring dengan semakin berkembangnya demokrasi di negara kita sejak era nonformal, dan informal. Memang diakui bahwa hasil dari pendidikan akan
reformasi dalam berbagai aspek kehidupan berbangsa dan bernegara, sering kali terlihat dampaknya dalam waktu yang tidak segera, tetapi memiliki daya
membawa dampak yang tidak saja positif terhadap kehidupan bermasyarakat, tahan dan dampak yang kuat di masyarakat.

Petunjuk Teknis Pengajuan, Penyaluran, dan Pengelolaan Bantuan Pendidikan Karakter melalui Satuan Pendidikan Nonformal
Kepedulian masyarakat mengenai pendidikan karakter bangsa harus 2010 – 2014.
menjadi kepedulian pemerintah juga. Pengembangan pendidikan budaya 5. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 27 Tahun
dan pendidikan karakter bangsa yang terintegrasi dengan bidang studi 2012 tentang Bantuan Kepada Satuan PAUD, Pendidikan Nonformal
tertentu melalui berbagai jenjang dan jalur pendidikan, telah dicanangkan dan Informal.
oleh pemerintah (dalam hal ini Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan) 6. Rencana Strategi Direktorat Jenderal Pendidikan Anak Usia Dini,
sejak tahun 2011. Nonformal dan Informal, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan
Pengembangan pendidikan karakter bangsa sangat strategis bagi tahun 2010-2014.
7. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 24 tahun
keberlangsungan dan keunggulan bangsa Indonesia di masa mendatang.
2013 tentang Pedoman Umum Pengelolaan dan Pertanggungjawaban
4
Pengembangan itu harus dilakukan melalui perencanaan yang baik, Belanja Bantuan Sosial di Lingkungan Kementerian Pendidikan dan 5
pendekatan dan metode pembelajaran yang efektif. Sesuai dengan sifat suatu Kebudayaan.
nilai, pengembangan pendidikan budaya dan pendidikan karakter bangsa 8. Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran (DIPA) Direktorat Pembinaan
harus dilakukan dengan gerakan bersama warga bangsa, baik melalui keluarga, Pendidikan Masyarakat, Direktorat Jenderal Pendidikan Anak Usia
satuan pendidikan formal dan nonformal, serta masyarakat, yang dipelopori Dini, Nonformal, dan Informal Tahun 2013.
dengan ketauladanan dari tokoh masyarakat, tokoh agama, dan pemimpin
formal mulai dari tingkat pusat sampai daerah. C. Tujuan Petunjuk Teknis
Oleh karena itu, dalam rangka memperoleh masukan dari para pemangku Petunjuk Teknis Pengajuan, Penyaluran, dan Pengelolaan Bantuan
kepentingan khususnya para praktisi dan pelaku pendidikan nonformal di Pendidikan Karakter melalui satuan pendidikan nonformal ini bertujuan:
daerah dalam pengembangan pendidikan karakter melalui satuan pendidikan
1. Sebagai panduan bagi para pengelola Pusat Kegiatan Belajar
nonformal, maka Direktorat Pembinaan Pendidikan Masyarakat Ditjen
Masyarakat (PKBM) sebagai penyelenggara kegiatan untuk menyusun
PAUDNI pada tahun 2013 akan mengujicobakan kegiatan pendidikan karakter
dan mengajukan proposal untuk memperoleh dana bantuan
di 60 Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat (PKBM) di berbagai provinsi.
penyelenggaraan kegiatan, melaksanakan kegiatan, mengelola dan
B. Dasar Hukum mempertanggungjawabkan dana bantuan secara akuntabel dan
transparan.
1. Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan
Nasional. 2. Sebagai panduan bagi petugas teknis Direktorat Pembinaan Pendidikan
2. Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Masyarakat dalam melakukan penilaian dan seleksi proposal,
Nasional Pendidikan. menetapkan PKBM penerima dana bantuan penyelenggaraan
3. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 1 Tahun kegiatan , menyalurkan dana, serta melakukan pembinaan dan
2012 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Pendidikan dan pemantauan terhadap PKBM sebagai penyelenggara kegiatan.
Kebudayaan. 3. Meningkatkan tata kelola dan akuntabilitas publik dalam
4. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 48 tahun 2010 penyelenggaraan kegiatan.
tentang Rencana Strategis Pembangunan Pendidikan Nasional Tahun

Petunjuk Teknis Pengajuan, Penyaluran, dan Pengelolaan Bantuan Pendidikan Karakter melalui Satuan Pendidikan Nonformal
BAB II B. Sasaran
PENDIDIKAN KARAKTER MELALUI 1. Penerima Bantuan
Penerima bantuan pendidikan karakter melalui satuan pendidikan
SATUAN PENDIDIKAN NONFORMAL nonformal ini adalah Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat (PKBM)
yang memenuhi syarat yang ditentukan.
2. Penerima Manfaat
Penerima manfaat melalui penyelenggaraan kegiatan bantuan
pendidikan karakter melalui satuan pendidikan nonformal ini adalah:
6 A. Pengertian 7
a. pendidik dan tenaga kependidikan PKBM
Karakter adalah watak, tabiat, akhlak, atau kepribadian seseorang yang b. peserta didik PKBM
terbentuk dari hasil internalisasi berbagai kebajikan (virtues) yang diyakini
c. orangtua peserta didik PKBM
dan digunakan sebagai landasan untuk cara pandang, berpikir, bersikap, dan
bertindak. d. masyarakat sekitar PKBM
e. pemangku kepentingan.
Pendidikan karakter adalah pendidikan yang mengembangkan nilai-
nilai budaya dan karakter bangsa pada diri peserta didik, sehingga memiliki
nilai dan karakter dalam pribadinya, menerapkan nilai-nilai tersebut dalam C. Tujuan Kegiatan
kehidupannya sebagai anggota masyarakat, bangsa, dan warga negara yang
religius, jujur, disiplin, nasionalis, produktif, kreatif, dan sebagainya melalui Kegiatan pendidikan karakter melalui satuan pendidikan nonformal ini
pendidikan olah hati, olah otak, dan olah fisik. bertujuan untuk:
1. Mensosialisasikan pentingnya pendidikan karakter dikembangkan di
Satuan pendidikan nonformal adalah unit pelaksana teknis atau kelompok
setiap satuan pendidikan nonformal khususnya di PKBM.
layanan pendidikan yang menyelenggarakan pendidikan pada jalur nonformal
pada setiap jenjang dan jenis pendidikan, yang berfungsi sebagai pengganti, 2. Mengimplementasikan nilai-nilai pendidikan karakter dalam setiap
penambah, dan pelengkap pendidikan formal, seperti: Pusat Kegiatan Belajar aspek kegiatan dan proses pembelajaran yang diselenggarakan oleh
Masyarakat, Lembaga Kursus, Lembaga Pelatihan, Kelompok Belajar, Majelis PKBM.
Taklim, dan Satuan pendidikan yang sejenis. 3. Mengembangkan model pendidikan karakter dalam satuan
pendidikan nonformal khususnya di PKBM.
Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat (PKBM) merupakan salah satu
satuan pendidikan nonformal sebagai wadah pembelajaran dan sumber 4. Memperkuat komitmen para pengelola PKBM dan pemangku
informasi yang dibentuk dan dikelola oleh masyarakat yang berorientasi pada kepentingan dalam bidang pendidikan nonformal tentang pentingnya
pemberdayaan masyarakat untuk meningkatkan pengetahuan, keterampilan, pendidikan karakter dikembangkan dalam satuan pendidikan
dan sikap masyarakat dalam bidang pendidikan, ekonomi, sosial dan budaya nonformal khususnya di PKBM.
sesuai potensi setempat.

Petunjuk Teknis Pengajuan, Penyaluran, dan Pengelolaan Bantuan Pendidikan Karakter melalui Satuan Pendidikan Nonformal
D. Hasil yang Diharapkan Sebagai acuan dalam perumusan materi sosialisasi kegiatan antara
lain dapat menggunakan bahan referensi yang telah dijelaskan
Melalui pemberian bantuan penyelenggaraan kegiatan pendidikan dalam Bab I butir A, dan Bab II butir A, B, C, dan D di atas.
karakter melalui satuan pendidikan nonformal ini diharapkan:
1. Tersosialisasinya manfaat pendidikan karakter untuk dikembangkan b. Menyiapkan tenaga pelaksana kegiatan (pendidik/fasilitator)
di setiap satuan pendidikan nonformal khususnya di PKBM. Untuk mengimplementasikan pendidikan karakter di PKBM
diperlukan tenaga atau fasilitator yang memahami kompetensi
2. Diimplementasikannya nilai-nilai pendidikan karakter dalam setiap
pendidikan karakter. Di samping tenaga yang tersedia di PKBM,
aspek kegiatan dan proses pembelajaran di PKBM sesuai situasi,
dapat juga merekrut atau melibatkan tenaga dari luar PKBM
kondisi, dan sosial budaya setempat.
8 seperti psikolog, sosiolog, dokter/tenaga kesehatan, tokoh agama, 9
3. Adanya model pendidikan karakter di PKBM yang dikembangkan dan berbagai pihak lain yang terkait dengan pengembangan nilai
berdasarkan kearifan lokal setempat. pendidikan karakter. Sebelum melaksanakan kegiatan, semua
4. Menguatnya komitmen para pengelola PKBM dan pemangku tenaga yang dilibatkan tersebut perlu dilakukan beberapa kali
kepentingan setempat tentang pentingnya pendidikan karakter pertemuan untuk menyamakan persepsi dan langkah dalam
dikembangkan dalam satuan pendidikan nonformal khususnya di mengimplementasikan pendidikan karakter sesuai rencana
PKBM. kegiatan (sillabus) yang ditetapkan bersama sebelumnya.
Tenaga pendidik atau fasilitator yang tergabung dalam
E. Deskripsi Kegiatan implementasi pendidikan karakter memiliki peran yang sangat
Adapun gambaran pelaksanaan atau tahapan kegiatan yang perlu sentral. Mengingat sasaran kegiatan atau peserta didik PKBM
dilakukan oleh PKBM sebagai penyelenggara kegiatan pendidikan karakter sangat bervariasi, maka metode dan teknik pembelajaran harus
melalui satuan pendidikan nonformal ini, adalah sebagai berikut: disesuaikan dengan umur dan latar belakang pendidikan peserta.
1. Persiapan Kegiatan Untuk peserta didik PAUD misalnya, maka idealnya pendidik
a. Sosialisasi Kegiatan harus memahami dan menjiwai karakter anak serta rasa
Tahapan pertama yang perlu dilaksanakan adalah melakukan cinta terhadap anak sehingga memiliki kemampuan dalam
sosialisasi kegiatan kepada para pengelola PKBM (pendidik dan membelajarkan anak dan mengajak anak dalam berbagai
tenaga kependidikan), para orang tua peserta didik PKBM, tokoh permainan yang menyenangkan anak. Sedangkan untuk peserta
agama/masyarakat dan masyarakat setempat, serta pemangku dari kalangan dewasa, maka pendidik idealnya adalah yang
kepentingan lainnya. menguasai teknik membelajarkan orang dewasa, memahami
karakteristik pendidikan orang dewasa, dan memahami konsep
Sosialisasi kepada masyarakat dapat dilakukan secara langsung pemberdayaan keluarga dan pelatihan keterampilan sesuai
atau melalui surat edaran, pamflet/leaflet atau melalui siaran kebutuhan.
radio komunitas setempat.

Petunjuk Teknis Pengajuan, Penyaluran, dan Pengelolaan Bantuan Pendidikan Karakter melalui Satuan Pendidikan Nonformal
c. Menyiapkan Sarana dan Prasarana Kegiatan pelajaran khusus, tetapi harus diintegrasikan dengan berbagai
Tempat pembelajaran dan pelatihan dapat dilakukan dimana saja, mata pelajaran yang diajarkan atau terintegrasi dengan berbagai
yang penting menyenangkan dan kondusif bagi peserta kegiatan aktifitas pembelajaran/pelatihan dan berbagai aspek kegiatan
untuk belajar meningkatkan kemampuan dan keterampilannya. lainnya.
Kecermatan dalam memilih tempat pembelajaran/pelatihan, Misalnya, delapan nilai (dari 16 nilai pendidikan karakter) yang
sangat diperlukan agar tercipta suasana yang mencerahkan dan terkandung dalam pendidikan karakter, yaitu: kecintaan terhadap
memberdayakan peserta kegiatan. Tuhan Yang Maha Esa, kejujuran, kerja keras, kerja sama,
Berbagai potensi sumber daya yang tersedia di lingkungan toleransi, disiplin, percaya diri, dan mandiri, sebaiknya dalam
10
setempat dapat dijadikan sebagai bahan belajar dalam kegiatan implementasi kegiatannya dilakukan secara simultan dan sinergi 11
pembelajaran dan pelatihan. Oleh karena itu, sangat dianjurkan dengan berbagai aktifitas pembelajaran.
agar penyediaan bahan belajar dan permainan dapat menggunakan Materi kegiatan pembelajaran dan pelatihan disusun dalam bentuk
berbagai potensi yang tersedia di lingkungan setempat yang sesuai bahan ajar yang simpel, menggunakan bahasa yang sederhana,
dengan kondisi setempat dan memberikan manfaat langsung bagi mudah dipahami, disertai dengan ilustrasi dan contoh-contoh.
peserta kegiatan.
Dalam merancang dan merumuskan rencana dan materi kegiatan
Ketersediaan sarana dan fasilitas belajar berupa alat-alat permainan pembelajaran, sebaiknya dilakukan melalui proses partisipatif
yang menyenangkan sesuai dengan missi nilai pendidikan karakter dengan melibatkan calon peserta kegiatan. Kegiatan pembelajaran
mutlak diperlukan dalam pelaksanaan pembelajaran. Pemilihan yang dirumuskan sekurang-kurangnya memuat kompetensi
alat-alat permainan harus disesuaikan dengan kebutuhan dasar, tujuan, materi, metoda, dan media yang dibutuhkan serta
jenis nilai yang berkaitan seperti ketersediaan tempat sampah, alat pengujian kompetensi. Lembaga/organisasi penyelenggara
ketersediaan alat-alat kebersihan, dan lain sebagainya yang kegiatan harus mengembangkan pesan standar ke dalam materi
mendukung pendidikan karakter di lembaga. Namun demikian pembelajaran yang terintegrasi dengan potensi dan kearifan lokal
tidak berarti harus yang serba bagus dan mahal. Inovasi dalam pada masing-masing lokasi kegiatan.
penyediaan sarana belajar yang sesuai dengan kebutuhan sangat
diperlukan. Mengingat kegiatan pembelajaran harus bersifat terintegrasi,
maka pesan standar jangan dipandang sebagai mata pelajaran
d. Merumuskan rencana (sillabus) dan materi kegiatan atau materi pelatihan, tetapi harus lebih merupakan pesan-pesan
Sebelum mengimplementasikan kegiatan, perlu dirumuskan untuk mencapai tujuan yang dikemas dalam kerangka pendidikan
terlebih dahulu rencana atau sillabus kegiatan dengan berpedoman yang menanamkan dan menumbuhkan semangat nasionalisme,
pada bahan-bahan referensi yang tersedia dan tentunya harus patriotisme, cinta tanah air, dan seterusnya.
disesuaikan dengan kearifan lokal setempat.
Dengan mengacu pada tujuan kegiatan dan hasil yang diharapkan,
Dalam mengimplementasikan pendidikan karakter, tidak maka penyelenggara kegiatan dalam menyusun kegiatan
disarankan diajarkan secara tersendiri atau menjadi mata pembelajaran harus mengintegrasikan dengan; a) pembentukan

Petunjuk Teknis Pengajuan, Penyaluran, dan Pengelolaan Bantuan Pendidikan Karakter melalui Satuan Pendidikan Nonformal
dasar-dasar iman, moral dan budi pekerti keluarga berdasarkan • Jangan mengambil keuntungan dari orang lain
Pancasila dan UUD’45; b) penguatan ekonomi keluarga; c) • Jangan menyalahkan orang lain secara sembarangan
kecakapan hidup anggota keluarga; dan d) kegiatan lain yang 5) Caring (Peduli):
bermuara pada perwujudan nilai-nilai pendidikan karakter dalam • Bersikaplah penuh kasih sayang dan menunjukkan
keluarga. kepedulian
Beberapa hal di bawah ini yang dapat dijelaskan untuk membantu • Selalu mengungkapkan rasa syukur
peserta didik untuk memahami Pilar Pendidikan Berkarakter, • Maafkan orang lain
antara lain sebagai berikut: • Membantu orang yang kesusahan atau membutuhkan
sesuatu
12 1) Trustworthiness (Kepercayaan): 6) Citizenship (Kewarganegaraan): 13
• Bersikap jujur: jangan menipu, berbohong, menjiplak • Menjadikan sekolah dan masyarakat menjadi lebih baik
atau mencuri • Membiasakan bekerja sama
• Keberanian untuk melakukan hal yang benar • Melibatkan diri dalam urusan masyarakat
• Membangun reputasi yang baik secara bersama-sama. • Menjadi tetangga yang baik
2) Recpect (Respek): • Mentaati hukum dan aturan
• Bersikap toleran terhadap perbedaan • Menghormati otoritas
• Brsikap sopan santun • Melindungi lingkungan hidup
• Menjaga perasaan orang lain 7) Mandiri (Independent):
• Jangan mengancam, memukul atau menyakiti orang lain • Tidak bergantung kepada orang lain
• Damailah dengan kemarahan, hinaan dan perselisihan • Percaya kepada kemampuan diri sendiri
3) Responsibility (Tanggungjawab): • Berani membuat pilihan secara tepat
• Selalu melakukan yang terbaik • Selalu bekerja keras
• Gunakan kontrol diri dengan baik • Tidak gampang dipengaruhi oleh pihak manapun
• Selalu bersikap disiplin 8) Demokrasi:
• Berpikirlah sebelum bertindak, dengan mempertimbangkan • Mengedepankan prinsip musyawarah untuk mufakat
konsekuensinya • Terbiasa dengan perbedaan pemdapat
• Bertanggung jawab atas pilihan atau tindakan yang • Mengedepankan prinsip gotong royong
diperbuat • Tidak egois atau mau menang sendiri
4) Fairness (Keadilan): • Tidak memandang prinsip orang lain secara sebelah mata.
• Bermain sesuai aturan
• Ambil seperlunya dan berbagi Untuk memandu para penyelenggara dan pengelola kegiatan
• Berpikiran terbuka, dan biasakan mendengarkan orang dalam merumuskan dan mengembangkan materi kegiatan dan
lain pembelajaran, perlu memperhatikan pesan-pesan standar, antara
lain sebagai berikut:

Petunjuk Teknis Pengajuan, Penyaluran, dan Pengelolaan Bantuan Pendidikan Karakter melalui Satuan Pendidikan Nonformal
2. Pelaksanaan Kegiatan
Materi Utama Topik
Pembelajaran dilakukan dengan pendekatan saling membelajarkan
1. Memahami sila pertama Ketuhanan Yang Maha Esa dan partisipatif dengan prinsip kesetaraan. Proporsi praktek harus
Religius 2. Memahami keberagaman dan agama-agama di Indonesia
3. Memahami kemajemukan
lebih banyak dibanding dengan teori, sehingga peserta kegiatan
1. Memahami nilai kejujuran mendapatkan pengalaman belajar yang konkrit. Untuk memastikan
Jujur 2. Menghindari kebohongan proses pembelajaran dan pelatihan berlangsung sesuai rencana, perlu
3. Berpihak pada kebenaran adanya dukungan dan ketersediaan berbagai komponen pembelajaran
1. Menghargai perbedaan dan kebhinekaan dan pelatihan yang harus dipersiapkan secara baik.
Toleransi 2. Menghargai pendapat orang lain
14 3. Pergaulan bertetangga antar keluarga Pelaksanaan kegiatan pembelajaran dan pelatihan harus mengacu 15
1. Dapat menepati janji pada standar kompetensi yang disebutkan di atas, namun tetap
Disiplin 2. Tidak mengingkari yang sudah dikatakan menyesuaikan pada kedalaman materi yang harus dipelajari dan
3. Datang tepat pada waktunya dilatihkan sesuai kebutuhan, situasi nilai setempat. Terbuka
1. Berusaha dan berikhtiar mencapai yang dicita-citakan
Kerja Keras 2. Berusaha mencapai keinginannya secara mandiri
kesempatan untuk melakukan inovasi, sehingga peluang peserta
3. Tidak putus asa dan mudah menyerah kegiatan untuk mencapai kompetensi yang dipersyaratkan dapat
1. Memiliki inovasi dan daya kreativitas terwujud dengan baik. Dalam pelaksanaan kegiatan pembelajaran dan
Kreatif 2. Memiliki gagasan dan ide-ide baru dalam mengembangkan pelatihan dilakukan secara partisipatif, dialogis, tidak diskriminatif,
gagasannya dan menyenangkan. Oleh karena itu diperlukan interaksi antara
1. Menghargai jasa-jasa pahlawan Indonesia
2. Patriotisme dan nilai-nilai kebangsaan
tutor/pelatih/nara sumber teknis dengan peserta kegiatan .
Cintah tanah air
3. Pelestarian lingkungan Kegiatan pembelajaran dan pelatihan dilaksanakan paling lambat
4. Kesenian dan budaya nasional 2 (dua) minggu setelah bantuan dana diterima oleh lembaga
1. Kemajemukan dan Keberagaman penyelenggara kegiatan. Untuk kelancaran pelaksanaan kegiatan
2. Dari Sabang sampai Merauke
Bhineka Tunggal Ika pembelajaran dan pelatihan, perlu disusun jadwal pertemuan seperti
3. Persatuan dan kesatuan bangsa
4. Gotong royong dan kerjasama pada contoh tabel berikut:
Berdasarkan rumusan kegiatan dan pembelajaran tersebut di atas,
kemudian dapat dijabarkan lebih lanjut ke dalam contoh tabel berikut: Hari/tanggal Pukul Tempat Pokok Bahasan Pertemuan ke

Media/
Pokok Materi Metode
No Tujuan sarana yang Evaluasi
Bahasan pembelajaran pembelajaran
digunakan

Petunjuk Teknis Pengajuan, Penyaluran, dan Pengelolaan Bantuan Pendidikan Karakter melalui Satuan Pendidikan Nonformal
Dalam setiap pertemuan, pengelola kegiatan harus membuat BAB III
daftar hadir peserta dan daftar hadir tutor/pelatih/nara sumber
teknis, serta melakukan evaluasi hasil pembelajaran dan PROSEDUR PENGAJUAN DAN
pelatihan. Semua dokumen pembelajaran dan pelatihan, agar PENYALURAN DANA
diarsipkan secara tertib dan teratur.
3. Tindaklanjut Kegiatan
Pada setiap tahapan kegiatan pembelajaran, perlu dilakukan penilaian
untuk mengukur ketercapaian tujuan yang telah ditetapkan. Penilaian
dapat dilaksanakan melalui pendekatan lisan maupun tulisan. Alat A. Lembaga Penyelenggara
16 17
penilaian disusun sesuai dengan kebutuhan. Untuk uji kompetensi
Adapun lembaga penyelenggara kegiatan pendidikan karakter melalui
sebaiknya pengujian dilakukan melalui alat uji kompetensi dalam
satuan pendidikan nonformal ini, Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat (PKBM)
bentuk tes, sementara untuk penilaian pengelolaan kegiatan dapat
yang memiliki legalitas, kapasitas, dan integritas dalam menyelenggarakan
dilakukan dengan nontes (angket, wawancara, diskusi, dan lainnya).
kegiatan pendidikan karakter.
Penilaian terhadap pengelolaan kegiatan dapat dilakukan melalui
diskusi yang melibatkan pengelola, peserta kegiatan serta pihak- Seleksi dan pemilihan terhadap PKBM tersebut didasarkan pada kriteria
pihak yang terlibat dalam kegiatan. Sedangkan penilaian kompetensi atau persyaratan yang ditentukan dengan memperhatikan proporsi dari
peserta kegiatan dilakukan melalui pengujian kompetensi secara berbagai provinsi yang mengajukan proposal.
langsung. Hasil penilaian harus memberikan makna untuk perbaikan B. Persyaratan Lembaga
kegiatan . Oleh karena itu pengelola diharapkan menjadikan hasil
evaluasi sebagai bahan untuk perbaikan dan penyempurnaan kegiatan Persyaratan PKBM sebagai penerima dana bantuan penyelenggaraan
selanjutnya. kegiatan pendidikan karakter melalui satuan pendidikan nonformal ini,
adalah sebagai berikut:
1. memiliki akte notaris pendirian lembaga atau ijin pendirian lembaga
dari instansi berwenang, dengan alamat yang jelas;
2. telah beroperasi minimal selama 2 (dua) tahun;
3. memiliki rekening bank atas nama lembaga;
4. memiliki struktur organisasi kepengurusan dan uraian tugas pengurus;
5. memiliki Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP) atas nama lembaga;
6. memiliki sarana dan prasarana pembelajaran untuk melaksanakan
kegiatan;

Petunjuk Teknis Pengajuan, Penyaluran, dan Pengelolaan Bantuan Pendidikan Karakter melalui Satuan Pendidikan Nonformal
7. aktif menyelenggarakan kegiatan pendidikan nonformal, minimal D. Prosedur Penyaluran Bantuan
sedang menyelenggarakan program pendidikan anak usia dini;
1. Penilaian Proposal
8. memperoleh rekomendasi dari Dinas Pendidikan Kabupaten/Kota
Setiap proposal yang diajukan kepada Direktorat Pembinaan
setempat;
Pendidikan Masyarakat, akan dinilai oleh Tim Penilai Proposal yang
9. dapat menyediakan tenaga pendidik/tutor/fasilitator/nara sumber ditetapkan oleh Direktur Pembinaan Pendidikan Masyarakat atau
teknis, sesuai dengan substansi kegiatan. pejabat yang ditunjuk yang diangkat dan ditetapkan dengan Surat
Keputusan.
C. Tata Cara Pengajuan Dana
Penilaian proposal dilakukan melalui dua tahap, yaitu:
18 1. Penyusunan Proposal 19
a. Tahap pertama, penilaian administratif:
Untuk memperoleh dana bantuan penyelenggaraan kegiatan 1) Proposal yang tidak lolos seleksi administratif dinyatakan
pendidikan karakter melalui satuan pendidikan nonformal ini, gugur.
setiap PKBM harus menyusun proposal sesuai dengan sistematika 2) Proposal yang lolos seleksi administrasi, akan dilanjutkan
penyusunan proposal seperti yang tertera dalam lampiran petunjuk pada penilaian tahap kedua.
teknis ini dan dilampiri persyaratan yang diperlukan, antara lain
b. Tahap kedua, penilaian subtansi/isi:
seperti: rekomendasi dinas pendidikan provinsi, legalitas lembaga,
1) Proposal dinilai berdasarkan bobot penilaian (score) oleh tim
fotocopy rekening bank atas nama lembaga, fotocopy NPWP atas
penilai.
nama lembaga, surat pernyataan kesanggupan melaksanakan kegiatan.
2) Tim penilai melakukan ranking menurut bobot penilaian
2. Pengiriman Proposal dari yang terbesar sampai yang terkecil, sehingga diperoleh
Proposal yang telah disusun, kemudian dikirim kepada: daftar PKBM yang dianggap layak sebagai nominasi calon
Direktur Pembinaan Pendidikan Masyarakat PKBM penerima dana.
u.p. Kasubag Tata Usaha, dengan alamat: 2. Verifikasi Proposal
Kompleks Kemdikbud, Gedung E Lantai 6, Untuk membuktikan kebenaran data dan informasi yang disusun
Jalan Jenderal Sudirman, Senayan, Jakarta 10270, dalam proposal, serta untuk memperkuat hasil penilaian tim penilai
dengan ketentuan: proposal, maka bagi proposal yang dinilai telah memenuhi syarat
a. Proposal diterima oleh Direktorat Pembinaan Pendidikan dalam penilaian proposal, perlu dilakukan verifikasi terhadap PKBM
Masyarakat paling lambat tanggal 31 Juli 2013. Apabila pagu sebagai calon penyelenggara kegiatan pendidikan karakter melalui
anggaran masih tersedia, proposal yang diterima setelah tanggal satuan pendidikan nonformal ini. Hal ini dimaksudkan untuk
tersebut dapat diproses lebih lanjut. memastikan dan meyakinkan bahwa keberadaan, kelayakan dan
b. Proposal asli dikirim kepada Direktorat Pembinaan Pendidikan kredibilitas lembaga yang bersangkutan telah sesuai dengan kriteria
Masyarakat dan tembusan disampaikan kepada dinas pendidikan yang ditentukan.
setempat. Verifikasi proposal dapat dilakukan dengan cara:

Petunjuk Teknis Pengajuan, Penyaluran, dan Pengelolaan Bantuan Pendidikan Karakter melalui Satuan Pendidikan Nonformal
a. Mengundang PKBM yang terpilih sebagai nominasi calon Pejabat Pembuat Komitmen atas nama Direktorat Pembinaan
penerima bantuan dana untuk mempresentasikan program yang Pendidikan Masyarakat sebagai Pihak Pertama dan Ketua Lembaga
diusulkan pada pertemuan yang diselenggarakan oleh Direktorat PKBM sebagai Pihak Kedua, dengan menggunakan Format Perjanjian
Pembinaan Pendidikan Masyarakat. Kerjasama sebagaimana tertera dalam lampiran petunjuk teknis ini,
b. Melakukan visitasi atau kunjungan lapangan (sesuai ketersediaan berikut penandatanganan kuitansi penerimaan dana bantuan dan
anggaran) terhadap PKBM yang dianggap perlu dikunjungi untuk dokumen lain yang diperlukan untuk proses pencairan dana.
memastikan kebenaran (objektifitas) kondisi dan keberadaan 5. Penyaluran Dana
lembaga. Berdasarkan dokumen yang telah ditandatangani seperti disebutkan
c. Klarifikasi dan konfirmasi tentang kebenaran dokumen dalam di atas, Direktorat Pembinaan Pendidikan Masyarakat memproses
20
proposal melalui surat atau telepon kepada PKBM calon penerima penyaluran dana kepada Lembaga PKBM (penerima dana 21
bantuan dana atau kepada dinas pendidikan setempat. penyelenggaraan kegiatan), melalui mekanisme sebagai berikut:
3. Penetapan lembaga PKBM sebagai penerima dana a. Berdasarkan Surat Keputusan tentang Penetapan Lembaga PKBM,
Berdasarkan hasil penilaian proposal dan verifikasi terhadap PKBM Perjanjian Kerjasama penyelenggaraan kegiatan pendidikan
sebagai calon penerima bantuan dana, kemudian Pejabat Pembuat karakter melalui satuan pendidikan nonformal, kuitansi, dan
Komitmen membuat daftar nominasi calon lembaga penerima dokumen yang telah ditandatangani seperti disebutkan pada
bantuan dan disampaikan kepada Direktur Pembinaan Pendidikan nomor 4 di atas, Direktorat Pembinaan Pendidikan Masyarakat
Masyarakat untuk mendapatkan persetujuan. mengajukan usulan penyaluran dana kepada Bagian Keuangan
Berdasarkan persetujuan Direktur Pembinaan Pendidikan Masyarakat, Ditjen PAUDNI Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan
Kepala Subdirektorat Program dan Evaluasi selaku Pejabat Pembuat untuk memperoleh Surat Perintah Membayar (SPM).
Komitmen menetapkan perguruan tinggi sebagai penerima bantuan b. Bagian Keuangan Ditjen PAUDNI Kemdikbud mengajukan SPM
Peningkatan Kapasitas Kelembagaan PKBMdengan menerbitkan ke Kantor Pelayanan Perbendaharaan Negara (KPPN) Jakarta III
Surat Keputusan, dan tembusan disampaikan kepada dinas untuk proses penerbitan Surat Perintah Pencairan Dana (SP2D).
pendidikan provinsi atau kabupaten/kota setempat, untuk digunakan c. KPPN Jakarta III melalui Bank Operasional KPPN mentransfer
sebagai bahan pembinaan. dana bantuan ke rekening lembaga PKBM.
4. Penandatanganan Kerjasama d. Pengambilan dana harus dilakukan oleh ketua lembaga PKBM
Berdasarkan Surat Keputusan Kepala Subdirektorat Program dan yang namanya tercantum dalam surat keputusan tentang
Evaluasi selaku Pejabat Pembuat Komitmen tentang penetapan penetapan lembaga PKBM penerima bantuan.
lembaga penerima bantuan pendidikan karakter melalui satuan e. Paling lambat 2 (dua) minggu setelah dana masuk ke rekening
pendidikan nonformal, dilanjutkan dengan penandatanganan lembaga, Ketua lembaga PKBM harus memberitahukan kepada
perjanjian kerjasama penyelenggaraan kegiatan pendidikan karakter Direktorat Pembinaan Pendidikan Masyarakat bahwa dana
melalui satuan pendidikan nonformal. Perjanjian kerjasama ini bantuan sudah diterima (surat pernyataan), dengan menggunakan
dilakukan oleh Kepala Subdirektorat Program dan Evaluasi selaku format sebagaimana terlampir.

Petunjuk Teknis Pengajuan, Penyaluran, dan Pengelolaan Bantuan Pendidikan Karakter melalui Satuan Pendidikan Nonformal
E. Alokasi dan Rincian Penggunaan Dana F. Mekanisme Pengusulan dan Pencarian Dana
1. Alokasi Dana Adapun mekanisme pengusulan dan pencairan dana kegiatan dapat
Alokasi pemberian dana bantuan penyelenggaraan kegiatan digambarkan dalam bagan berikut ini:
pendidikan karakter melalui satuan pendidikan nonformal tahun
2013 ini tersedia di Direktorat Pembinaan Pendidikan Masyarakat
Direktorat Jenderal Pendidikan Anak Usia Dini, Nonformal,
dan Informal Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan sebesar
Rp1.500.000.000 (satu miliar lima ratus juta rupiah) dengan sasaran
22 sebanyak 60 (enam puluh) lembaga PKBM yang terpilih berdasarkan 23
kompetisi proposal. Kepada setiap lembaga PKBM yang terpilih, akan
diberikan dana yang digunakan untuk mendukung penyelenggaraan
kegiatan, yaitu sebesar Rp.25.000.000 (dua puluh lima juta rupiah).
2. Rincian Penggunaan Dana
Adapun rincian alokasi penggunaan dana, mengacu pada prosentase
yang tertera pada tabel sebagai berikut:
No Komponen Pembiayaan Rincian Pembiayaan Prosentase
1. Persiapan kegiatan • Sosialisasi kegiatan 5%
• Perumusan rencana kegiatan
2. Pengadaan alat dan bahan • Pengadaan alat-alat pembelajaran 45%
pembelajaran (pensil, pulpen, penghapus, buku
tulis, modul, dan lain-lain)
• Pengadaan alat dan bahan praktek atau
simulasi permainan (poster, leaflet,
dan lain-lain)
• Pengadaan alat dan bahan yang
berkaitan dengan implementasi
pendidikan karakter (alat kebersihan,
kantin kejujuran, dan lain-lain)
3. Penyelenggaraan kegiatan • Rapat, diskusi, pertemuan para 40%
pengelola kegiatan
• Transport tenaga pendidik/tutor/
pelatih atau nara sumber kegiatan
4. Manajemen kegiatan • Monitoring, penilaian dan evaluasi 10%
kegiatan
• Pelaporan

Petunjuk Teknis Pengajuan, Penyaluran, dan Pengelolaan Bantuan Pendidikan Karakter melalui Satuan Pendidikan Nonformal
Berdasarkan bagan mekanisme pengusulan dan pencairan dana seperti 2. Lembaga/Satuan PNF:
yang digambarkan di atas, maka tugas dan fungsi institusi tersebut yang a. Menyusun proposal sesuai dengan petunjuk teknis pengusulan
berkaitan dengan proses kegiatan ini adalah sebagai berikut: dan pengelolaan bantuan penyelenggaraan kegiatan;
1. Ditbindikmas Ditjen PAUDNI Kemdikbud: b. Mengajukan proposal ke Dinas Pendidikan Kabupaten/Kota
a. Menyusun petunjuk teknis pengusulan, penyaluran, dan untuk memperoleh rekomendasi;
pengelolaan bantuan penyelenggaraan kegiatan; c. Mengirimkan proposal ke Ditbindikmas Ditjen PAUDNI
b. Melakukan sosialisasi kegiatan kepada Dinas Pendidikan Provinsi/ Kemdikbud, setelah memperoleh rekomendasi dari Dinas
24 25
Kabupaten/Kota, Pemangku Kepentingan, dan Masyarakat; Pendidikan Kabupaten/Kota setempat;
c. Melakukan pencatatan/registrasi atas proposal yang masuk; d. Menggunakan dana bantuan untuk membiayai penyelenggaraan
d. Melakukan penilaian atas kelayakan proposal yang masuk; kegiatan sesuai dengan proposal dan Petunjuk Teknis;
e. Melakukan verifikasi terhadap Lembaga/Satuan PNF yang
mengajukan proposal; e. Menyusun laporan hasil penyelenggaraan kegiatan dan bukti
f. Melakukan pendampingan terhadap Lembaga/Satuan PNF yang penggunaan dana bantuan sesuai petunjuk teknis;
mengalami kesulitan mendapatkan rekomendasi dari Dinas f. Mengirimkan laporan ke Ditbindikmas Ditjen PAUDNI
Pendidikan Kabupaten/Kota (apabila diperlukan); Kemdikbud, Dinas Pendidikan Provinsi dan Dinas Pendidikan
g. Menerbitkan SK penetapan Lembaga/Satuan PNF calon Kabupaten/Kota setempat.
penerima bantuan, dengan tembusan disampaikan kepada Dinas 3. Kementerian Keuangan (KPPN):
Pendidikan Provinsi dan Dinas Pendidikan Kabupaten/Kota; a. Memverifikasi Surat Perintah Membayar (SPM) yang diajukan
h. Menandatangani dan mengirimkan akad kerja sama kepada oleh Ditbindikmas;
lembaga/satuan PNF penerima dana bantuan; b. Menerbitkan Surat Perintah Pencairan Dana (SP2D), dan
i. Melakukan kerjasama dengan Bank Operasional KPPN; selanjutnya mentransfer dana bantuan ke rekening Bank/LK
j. Mengajukan Surat Permintaan Pembayaran (SPP) kepada pejabat Penyalur.
yang diberi kewenangan untuk menerbitkan Surat Perintah 4. Bank Operasional KPPN:
Membayar (SPM), sebagai dasar penerbitan Surat Perintah a. Mentransfer dana bantuan ke rekening Lembaga/Satuan PNF
Pencairan Dana (SP2D) oleh KPPN; yang ditetapkan sebagai penerima bantuan;
k. Berkoordinasi dengan Dinas Pendidikan Provinsi dan Dinas b. Berkoordinasi dengan Ditbindikmas tentang perkembangan
Pendidikan Kabupaten/Kota untuk melakukan verifikasi, pencairan dana kepada Lembaga/Satuan PNF yang ditetapkan
pemantauan dan pengawasan terhadap Lembaga/Satuan PNF sebagai penerima bantuan.
yang ditetapkan sebagai penerima bantuan.

Petunjuk Teknis Pengajuan, Penyaluran, dan Pengelolaan Bantuan Pendidikan Karakter melalui Satuan Pendidikan Nonformal
5. Dinas Pendidikan Kabupaten/Kota: BAB IV
a. Mensosialisasikan kegiatan kepada Lembaga/Satuan PNF;
b. Memberikan rekomendasi kepada Lembaga/Satuan PNF yang PELAPORAN DAN PEMANTAUAN
dipandang layak;
c. Membuat rekapitulasi Lembaga/Satuan PNF yang diberikan
rekomendasi, dan mengirimkan ke Dinas Pendidikan Provinsi;
d. Berkoordinasi dengan Dinas Pendidikan Provinsi untuk
melakukan verifikasi, pemantauan dan pengawasan terhadap
Lembaga/Satuan PNF yang ditetapkan Ditbindikmas sebagai A. Pelaporan
26 27
penerima bantuan.
6. Dinas Pendidikan Provinsi: Setiap lembaga PKBM penerima bantuan penyelenggaraan kegiatan
pendidikan karakter melalui satuan pendidikan nonformal, wajib menyusun
a. Mensosialisasikan kegiatan kepada Dinas Pendidikan Kabupaten/
laporan sebagai pertanggungjawaban penggunaan dana bantuan yang diterima
Kota, Pemangku Kepentingan, dan Lembaga/Satuan PNF;
dan akuntabilitas pelaksanaan kegiatan. Laporan hasil pelaksanaan kegiatan
b. Membuat rekapitulasi Lembaga/Satuan PNF (per kabupaten/
disampaikan paling lambat tanggal 7 Desember 2013 kepada Direktorat
kota) yang telah diberikan rekomendasi oleh Dinas Pendidikan
Pembinaan Pendidikan Masyarakat.
Kabupaten/Kota, dan mengirimkan ke Ditbindikmas;
c. Berkoordinasi dengan Dinas Pendidikan Kabupaten/Kota untuk Laporan memuat tentang pelaksanaan kegiatan dan hasil-hasilnya, mulai
melakukan verifikasi, pemantauan dan pengawasan terhadap dari perencanaan, pelaksanaan, hasil-hasilnya, dan pendampingan, serta
Lembaga/Satuan PNF yang ditetapkan Ditbindikmas sebagai laporan keuangan sebagai bentuk pertanggungjawaban penggunaan dana
penerima bantuan. bantuan.
Laporan disusun sesuai dengan kondisi obyektif di lapangan dengan
menggunakan sistematika sebagaimana tertera dalam lampiran petunjuk
teknis ini, antara lain memuat tentang:
1. sasaran penerima manfaat
2. tujuan pelaksanaan kegiatan
3. jadwal pelaksanaan kegiatan;
4. hasil pelaksanaan kegiatan, yang meliputi persiapan, kegiatan
pembelajaran, kegiatan penilaian;
5. masalah dan tantangan dalam pelaksanaan kegiatan;
6. rincian penggunaan dana.

Petunjuk Teknis Pengajuan, Penyaluran, dan Pengelolaan Bantuan Pendidikan Karakter melalui Satuan Pendidikan Nonformal
Bagi lembaga PKBM yang belum dapat menyampaikan laporan C. Catatan Khusus
pelaksanaan kegiatan sampai dengan batas waktu yang telah ditentukan karena
1. Direktorat Pembinaan Pendidikan Masyarakat Direktorat Jenderal
alasan keterlambatan penerimaan bantuan, sehingga program kegiatan masih
Pendidikan Anak Usia Dini, Nonformal, dan Informal Kementerian
berlangsung atau belum selesai dilaksanakan, maka lembaga tersebut tetap
Pendidikan dan Kebudayaan beserta jajarannya, tidak memungut
berkewajiban untuk menyampaikan laporan, yaitu laporan perkembangan
biaya apapun untuk proses penetapan dan pencairan dana bantuan
pelaksanaan kegiatan paling lambat tanggal 15 Desember 2013, dan antara
penyelenggaraan kegiatan.
lain memuat tentang:
• kegiatan yang sudah dilaksanakan, yang disertai dengan laporan 2. Lembaga PKBM penerima dana bantuan penyelenggaraan kegiatan
pertanggungjawaban keuangan yang sudah digunakan, dan yang tidak menyampaikan laporan pelaksanaan kegiatan tepat waktu
28 • kegiatan yang masih dalam proses pelaksanaan. pada tahun 2012 atau sebelumnya, tidak akan diberikan bantuan 29
penyelenggaraan kegiatan pendidikan karakter melalui satuan
Setelah semua program dan kegiatan sudah selesai dilaksanakan, maka pendidikan nonformal tahun 2013.
lembaga tersebut harus menyampaikan laporan lengkap hasil pelaksanaan
3. Apabila dalam pelaksanaan kegiatan terjadi perubahan kegiatan
kegiatan sesuai ketentuan yang berlaku.
dan alokasi biaya dari yang diajukan dalam proposal, penyelenggara
B. Pemantauan kegiatan wajib mengajukan adendum/perbaikan proposal kepada
Direktorat Pembinaan Pendidikan Masyarakat.
Untuk memastikan pelaksanaan kegiatan berjalan dengan baik sesuai 4. Apabila terjadi penyimpangan dalam penyelenggaraan kegiatan,
dengan tujuan program dan hasil yang diharapkan, maka: sepenuhnya menjadi tanggung jawab lembaga penyelenggara.
1. Direktorat Pembinaan Pendidikan Masyarakat beserta jajarannya, 5. Lembaga PKBM yang ditetapkan sebagai penerima dana harus:
memiliki kewenangan untuk melakukan pemantauan pelaksanaan
a. menggunakan dan mengadministrasikan dana secara tertib dan
kegiatan secara berkala terhadap PKBM penerima bantuan
teratur sesuai ketentuan yang berlaku;
penyelenggaraan kegiatan pendidikan karakter melalui satuan
pendidikan nonformal. b. mempertanggungjawabkan penggunaan dana secara akuntabel
dan transparan, sesuai dengan Perjanjian Kerjasama dan peraturan
2. Dinas Pendidikan Provinsi, diharapkan dapat melakukan pemantauan
yang berlaku;
terhadap PKBM penerima bantuan penyelenggaraan kegiatan
pendidikan karakter melalui satuan pendidikan nonformal. c. berkoordinasi dengan Instansi Perpajakan setempat untuk
memenuhi ketentuan yang berkaitan dengan perpajakan.
Untuk mengetahui sejauhmana keberhasilan pelaksanaan kegiatan sesuai
6. Lembaga pengusul bertanggungjawab atas biaya-biaya yang timbul
dengan tujuan yang diharapkan, maka evaluasi kegiatan dapat dilakukan oleh
sebagai akibat pengajuan proposal seperti biaya administrasi/materai,
Direktorat Pembinaan Pendidikan Masyarakat dan pihak-pihak terkait.
pembuatan, penggandaan, dan/atau pengiriman proposal bantuan.
7. Seluruh proposal yang sudah diterima dan terinventarisasi dalam
sistem seleksi calon lembaga penerima bantuan, tidak dapat diminta/
ditarik kembali oleh lembaga pengusul dengan alasan apapun.

Petunjuk Teknis Pengajuan, Penyaluran, dan Pengelolaan Bantuan Pendidikan Karakter melalui Satuan Pendidikan Nonformal
BAB V BAB VI
PENGAWASAN DAN PEMERIKSAAN PENUTUP

A. Pengawasan

D
30 emikian Petunjuk Teknis Pengajuan, Penyaluran, dan Pengelolaan 31
Untuk menghindari adanya/terjadinya hal-hal yang tidak diinginkan Bantuan pendidikan karakter melalui satuan pendidikan nonformal
dalam pelaksanaan kegiatan yang dilakukan oleh lembaga penerima batuan ini disajikan secara singkat dan jelas, agar dapat dipedomani
sosial, sekaligus sebagai upaya untuk menjamin mutu penyelenggaraan oleh para pengelola PKBM penerima bantuan sebagai acuan dalam
kegiatan dan hasil-hasilnya yang sesuai dengan kebutuhan dan dapat dirasakan menyusun dan mengajukan proposal, mempersiapkan, melaksanakan, dan
manfaatnya oleh masyarakat. Maka dari itu perlu adanya pengawasan yang mempertanggungjawabkan pelaksanaan kegiatan, serta menindaklanjuti hasil
dapat dilakukan oleh instansi terkait, yang dilaksanakan sesuai dengan pelaksanaan kegiatan.
ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku.
Melalui berbagai penjelasan yang tertera dalam petunjuk teknis ini, diharapkan
Pengawasan dilakukan terhadap pelaksanaan pengelolaan bantuan sosial
proses penyelenggaraan kegiatan pendidikan karakter melalui satuan
sejak dari perencanaan/persiapan, saat pelaksanaan kegiatan, sampai dengan
pendidikan nonformal ini dapat dilaksanakan dan dipertanggungjawabkan
tindaklanjut pasca kegiatan.
dengan baik dan transparan, dan memperoleh hasil yang optimal dalam upaya
B. Pemeriksaan peningkatan kuantitas, kualitas dan kebermaknaan penyelenggaraan kegiatan
Sebagaimana diketahui bahwa dana bantuan sosial bersumber dari pendidikan masyarakat ke depan.
APBN, yang sudah semestinya dimanfaatkan untuk kepentingan masyarakat.
Untuk konfirmasi dan klarifikasi lebih lanjut, dapat menghubungi Direktorat
Penggunaan dana bantuan perlu dilakukan pemeriksaan dengan maksud
Pembinaan Pendidikan Masyarakat, Direktorat Jenderal Pendidikan
agar pemanfaatan dana bantuan sosial sesuai dengan ketentuan yang telah
Anak Usia Dini Nonformal dan Informal, Kementerian Pendidikan dan
ditetapkan dalam Petunjuk Teknis.
Kebudayaan, dengan alamat: Kompleks Kemdikbud, Gedung E Lantai 6,
Pemeriksaan pengelolaan dana bantuan sosial dilakukan oleh instansi Jalan Jenderal Sudirman, Senayan, Jakarta, 10270, Telepon (021) 5725575,
terkait, yang dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang- Faksimile (021) 5725039, E-mail: subditprogramdanevaluasi@yahoo.
undangan yang berlaku. com, subditprogramevaluasi@gmail.com, atau Website: http///www.
paudni.kemdikbud.go.id/bindikmas.

Petunjuk Teknis Pengajuan, Penyaluran, dan Pengelolaan Bantuan Pendidikan Karakter melalui Satuan Pendidikan Nonformal
dalam hal ini bertindak untuk dan atas nama Direktorat Pembinaan
Lampiran–Lampiran Pendidikan Masyarakat, Direktorat Jenderal Pendidikan Anak Usia Dini,
Lampiran 1: Format Perjanjian Kerjasama Nonformal, dan Informal, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan,
dan untuk selanjutnya disebut sebagai PIHAK PERTAMA.
PERJANJIAN KERJASAMA 2. Nama : …………………………
NOMOR : ......./B4/MS/2013 Jabatan : …………………………
Alamat : …………………………
DIREKTORAT PEMBINAAN PENDIDIKAN MASYARAKAT dalam hal ini bertindak untuk dan atas nama Lembaga/Organisasi
32 DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN ANAK USIA DINI, ………………… dan untuk selanjutnya disebut sebagai PIHAK 33
NONFORMAL, DAN INFORMAL KEDUA.
KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN Secara bersama-sama, PIHAK PERTAMA dan PIHAK KEDUA
DENGAN selanjutnya disebut sebagai PARA PIHAK, berdasarkan pertimbangan:
1. Bahwa PIHAK PERTAMA sebagai institusi yang bertugas melakukan
PKBM ........................................................ pembinaan dan pengembangan program pendidikan masyarakat.
TENTANG 2. Bahwa PIHAK KEDUA sebagai lembaga/organisasi yang
KERJASAMA PENYELENGGARAAN KEGIATAN menyelenggarakan kegiatan Pendidikan Keluarga Berwawasan Gender
PENDIDIKAN KARAKTER MELALUI SATUAN PENDIDIKAN (PKBG).
NONFORMAL PARA PIHAK bersepakat bekerjasama untuk menyelenggarakan kegiatan
TAHUN 2013 pendidikan karakter melalui satuan pendidikan nonformal, dengan
ketentuan sebagaimana diatur pada pasal-pasal berikut:

Pada hari ini ....................... tanggal ........................... bulan ................ Pasal 1


tahun dua ribu tiga belas, kami yang bertandatangan di bawah ini: TUJUAN KERJASAMA
1. Nama : Drs. Pahala Simanjuntak, MM Perjanjian kerjasama ini bertujuan untuk meningkatkan kapasitas dan
NIP : 195901181985031003 kapabilitas lembaga PKBM sebagai salah satu satuan pendidikan nonformal
Jabatan : Pejabat Pembuat Komitmen pada Satuan Kerja Direktorat dalam menyelenggarakan kegiatan pendidikan karakter, sehingga memiliki
Pembinaan Pendidikan Masyarakat Ditjen PAUDNI kemampuan untuk:
Alamat : Kompleks Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan 1. Mensosialisasikan pentingnya pendidikan karakter di lingkungan PKBM.
Gedung E Lantai 6, 2. Mengimplementasikan nilai-nilai pendidikan karakter dalam setiap aspek
Jalan Jenderal Sudirman, Senayan, Jakarta 10270 kegiatan dan proses pembelajaran yang diselenggarakan oleh PKBM.

Petunjuk Teknis Pengajuan, Penyaluran, dan Pengelolaan Bantuan Pendidikan Karakter melalui Satuan Pendidikan Nonformal
3. Mengembangkan model pendidikan karakter di lingkungan PKBM sesuai f. membuat laporan hasil pelaksanaan kegiatan dan menyampaikan
situasi, kondisi, sosial budaya, atau kearifan lokal setempat. kepada Ditbindikmas, dinas pendidikan provinsi dan kabupaten/kota
4. Memperkuat komitmen para pengelola PKBM dan pemangku setempat, dan mengarsipkannya untuk kepentingan pemeriksaan
kepentingan dalam bidang pendidikan nonformal tentang pentingnya oleh yang berwenang.
pendidikan karakter dikembangkan dalam satuan pendidikan nonformal Pasal 3
khususnya di PKBM.
PENYALURAN DAN PENGGUNAAN DANA
Pasal 2 1. Untuk melaksanakan program sebagaimana dimaksud pada pasal 2 ayat 2
TUGAS DAN TANGGUNG JAWAB di atas, PIHAK PERTAMA memberikan dana kepada PIHAK KEDUA
34 sebesar Rp.25.000.000,- (dua puluh lima juta rupiah). 35
1. Tugas dan tanggung jawab PIHAK PERTAMA adalah:
a. memproses pencairan dana bantuan untuk PIHAK KEDUA, 2. Dana sebagaimana dimaksud pada ayat 1 di atas, dibebankan pada
setelah perjanjian kerjasama dan dokumen kelengkapan lainnya anggaran Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran (DIPA) Direktorat
ditandatangani oleh PARA PIHAK; Pembinaan Pendidikan Masyarakat, Direktorat Jenderal Pendidikan
b. memberikan bimbingan teknis pelaksanaan program kepada PIHAK Anak Usia Dini, Nonformal, dan Informal, Kementerian Pendidikan
KEDUA; dan Kebudayaan Tahun 2013, DIPA-023.05.1.666866/2013 tanggal 5
Desember 2012 dengan kode anggaran ……………..
c. memantau dan mengevaluasi pelaksanaan program yang dilaksanakan 3. PIHAK PERTAMA menyalurkan dana sebagaimana dimaksud pada
oleh PIHAK KEDUA; ayat 1 di atas kepada PIHAK KEDUA melalui Kantor Pelayanan
d. menghentikan proses pencairan dana kepada PIHAK KEDUA, jika Perbendaharaan Negara (KPPN) Jakarta III dengan mentransfer kepada:
ditemukan hal-hal yang diduga berpotensi merugikan keuangan negara. Nama Bank :
2. Tugas dan tanggung jawab PIHAK KEDUA adalah: Nomor Rekening :
a. menandatangani Surat Pernyataan dan Tanggung Jawab Mutlak Atas Nama :
untuk melaksanakan kegiatan; 4. Dana sebagaimana dimaksud pada ayat 1 di atas, digunakan oleh PIHAK
b. menyusun rencana dan jadwal pelaksanaan kegiatan; KEDUA untuk penyelenggaraan kegiatan sesuai rencana dan target
sasaran yang ditentukan dalam petunjuk teknis.
c. memberitahukan dan mengkoordinasikan pelaksanaan kegiatan
kepada Dinas Pendidikan Provinsi dan/atau Dinas Pendidikan 5. Biaya administrasi dan perpajakan yang terkait dengan penyelenggaraan
Kabupaten/Kota setempat; kegiatan, ditanggung oleh PIHAK KEDUA sesuai ketentuan yang berlaku.
d. mengadministrasikan dan mempertanggungjawabkan penggunaan Pasal 4
dana secara transparan dan akuntabel sesuai ketentuan yang berlaku; SANKSI
e. menjamin terselenggaranya pelaksanaan kegiatan sesuai rencana dan 1. Jika PIHAK KEDUA ternyata tidak menggunakan dana sesuai rencana
target sasaran yang ditentukan dalam petunjuk teknis; kegiatan dan target sasaran yang ditentukan dalam petunjuk teknis, maka

Petunjuk Teknis Pengajuan, Penyaluran, dan Pengelolaan Bantuan Pendidikan Karakter melalui Satuan Pendidikan Nonformal
PIHAK KEDUA wajib mengembalikan dana ke Kantor Kas Negara Lampiran 2: Format Sampul Proposal
melalui bank pemerintah.
2. Apabila PIHAK KEDUA ternyata tidak mengembalikan dana PROPOSAL PENGAJUAN DAN PENGELOLAAN BANTUAN
sebagaimana dimaksud pada ayat 1 di atas, maka PIHAK PERTAMA PENDIDIKAN KARAKTER MELALUI SATUAN PENDIDIKAN
dapat melaporkan PIHAK KEDUA kepada pihak berwenang. NONFORMAL
Pasal 5 TAHUN 2013
TANGGUNG JAWAB MUTLAK

36
PIHAK KEDUA bertanggung jawab mutlak atas pelaksanaan kegiatan Diajukan kepada: 37
dan pengelolaan keuangan. Direktorat Pembinaan Pendidikan Masyarakat
Pasal 6 Direktorat Jenderal Pendidikan Anak Usia Dini, Nonformal, dan
Informal
KETENTUAN PENUTUP
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan
1. Hal-hal lain yang belum diatur dalam Perjanjian Kerjasama ini, akan Kompleks Kemdikbud, Gedung E Lantai 6
diatur lebih lanjut dalam ketentuan tersendiri, dan merupakan bagian Jalan Jenderal Sudirman, Senayan, Jakarta
yang tidak terpisahkan dari Akad Kerjasama ini.
2. Perjanjian Kerjasama ini berlaku sejak ditandatangani oleh PARA PIHAK, Oleh:
sampai dengan berakhirnya pelaksanaan kegiatan.
Demikian Perjanjian Kerjasama ini dibuat dan ditandatangani oleh PARA Nama Lembaga:
PIHAK di Jakarta dalam rangkap 5 (lima), di atas materai enam ribu, dan ...................................................................................
masing-masing memiliki kekuatan hukum yang sama.
PARA PIHAK

PIHAK PERTAMA PIHAK KEDUA


Materai
Rp. 6.000,-
________________ ________________
Alamat : ......................................................
Nomor Telepon/HP/Fax : .......................................................

Petunjuk Teknis Pengajuan, Penyaluran, dan Pengelolaan Bantuan Pendidikan Karakter melalui Satuan Pendidikan Nonformal
Lampiran 3: Format Acuan Sistematika Penyusunan Proposal B. Pelaksanaan:
1. Rencana program dan kegiatan
C. Rencana Tindaklanjut:
ACUAN SISTEMATIKA PENYUSUNAN PROPOSAL 1. Rencana tindaklanjut kegiatan
BAB I PENDAHULUAN BAB IV PENUTUP
A. Latar Belakang (antara lain memuat data dan informasi (setempat)
tentang: kondisi geografis dan demografi, situasi dan kondisi LAMPIRAN:
pendidikan khususnya pendidikan nonformal, potensi sumber 1. Salinan/fotokopi Akte Notaris pendirian lembaga atau ijin pendirian
daya yang tersedia sesuai rencana program yang diusulkan, dan lembaga dari instansi berwenang.
38 perkiraan peluang atau prospek program) 39
2. Salinan/fotokopi nomor rekening atas nama lembaga.
B. Dasar pelaksanaan kegiatan 3. Salinan/fotokopi Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP) atas nama
C. Sasaran/penerima manfaat kegiatan lembaga.
D. Tujuan kegiatan
4. Struktur organisasi kepengurusan dan rincian tugas Pokja.
E. Hasil yang akan dicapai/indikator keberhasilan
5. Profil lembaga, dan lain-lain yang diperlukan.
BAB II PROFIL LEMBAGA
A. Identitas lembaga (nama lengkap, alamat jelas, dan legalitas
lembaga)
B. Susunan kepengurusan
C. Sarana dan prasarana yang dimiliki
D. Pendidik dan tenaga ketenagaan (SDM) yang dimiliki
E. Program/kegiatan yang pernah dilakukan
F. Kemitraan yang pernah dilakukan dilakukan
G. Prestasi yang dimiliki
BAB III RENCANA PELAKSANAAN KEGIATAN
A. Persiapan:
1. Lokus sasaran kegiatan
2. Objek dan lokasi sasaran kegiatan
3. Sarana dan prasarana yang akan digunakan
4. Jadwal pelaksanaan kegiatan
5. Rencana biaya kegiatan (rencana penggunaan dana)

Petunjuk Teknis Pengajuan, Penyaluran, dan Pengelolaan Bantuan Pendidikan Karakter melalui Satuan Pendidikan Nonformal
Lampiran 4: Format Surat Rekomendasi Lampiran 5: Format Surat Pernyataan Tanggung Jawab Mutlak

KOP SURAT
SURAT PERNYATAAN TANGGUNG JAWAB MUTLAK
DINAS PENDIDIKAN KABUPATEN/KOTA

SURAT REKOMENDASI Yang bertanda tangan di bawah ini:


Yang bertanda tangan di bawah ini: Nama : ......................................................................
Nama : .................................................................
Jabatan : ............................................................... Jabatan : ......................................................................
40 41
Alamat : ................................................................. Alamat Lembaga : .......................................................................
dengan ini menyatakan bahwa: Nomor Telepon/HP/Fax : ..................................................................
Nama Lembaga : ...............................................................
Ketua Lembaga : ............................................................... dengan ini menyatakan dengan sesungguhnya, bahwa saya sanggup:
Alamat Lembaga : ................................................................. 1. Menyelenggarakan kegiatan pendidikan karakter melalui satuan
Nomor Telepon/HP : ................................................................. pendidikan nonformal Tahun 2013, sesuai dengan ketentuan
Fax : ................................................................. yang diatur dalam Perjanjian Kerjasama dan petunjuk teknis
adalah benar sebagai lembaga yang memiliki kredibilitas dan penyelenggaraan kegiatan.
kemampuan untuk melaksanakan kegiatan pendidikan karakter melalui 2. Mempertanggungjawabkan penggunaan dana sesuai ketentuan
satuan pendidikan nonformal, dan dianggap layak mengajukan dana yang berlaku (tidak menggunakan dana untuk kepentingan
bantuan penyelenggaraan kegiatan tahun 2013 kepada Direktorat pribadi).
Pembinaan Pendidikan Masyarakat, Direktorat Jenderal Pendidikan Usia 3. Membuat dan menyampaikan:
Dini, Nonformal, dan Informal, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. a. Surat Pemberitahuan Telah Menerima Dana, disampaikan
Demikian rekomendasi ini dibuat dengan sebenarnya untuk dapat kepada Direktorat Pembinaan Pendidikan Masyarakat paling
digunakan sebagaimana mestinya. lambat dua minggu setelah dana diterima,
.............................., 2013 b. Laporan Hasil Pelaksanaan Kegiatan, disampaikan kepada
Kepala Dinas Pendidikan Direktorat Pembinaan Pendidikan Masyarakat setelah kegiatan
Kabupaten/Kota*) .....….... selesai dilaksanakan, atau paling lambat tanggal 7 Desember
Tanda Tangan, 2013.
Stempel 4. Berkoordinasi dengan dinas pendidikan provinsi dan/atau
(....................................) kabupaten/kota setempat, dan lembaga/instansi yang terkait dalam
*) coret yang tidak perlu penyelenggaraan kegiatan secara berkesinambungan.

Petunjuk Teknis Pengajuan, Penyaluran, dan Pengelolaan Bantuan Pendidikan Karakter melalui Satuan Pendidikan Nonformal
Lampiran 6: Format Laporan Penerimaan Dana dan Penggunaannya

LAPORAN PENERIMAAN DANA DAN PENGGUNAANNYA


5. Menerima sanksi administrasi dan/atau hukum sesuai peraturan
perundang-undangan yang berlaku, apabila di kemudian hari Yang bertanda tangan di bawah ini:
ditemukan pelanggaran terhadap Perjanjian Kerjasama dan
Petunjuk Teknis dalam penyelenggaraan kegiatan. Nama : ......................................................................
Jabatan : ......................................................................
42 Demikian surat pernyataan ini dibuat dengan sebenarnya dan Alamat Lembaga : ....................................................................... 43
bermaterai cukup, untuk digunakan sebagaimana mestinya. Nomor Telepon/HP/Fax : ...................................................................
……………………. 2013 dengan ini melaporkan dengan sesungguhnya, bahwa kami:
Yang membuat pernyataan, 1. Telah menerima dana bantuan penyelenggaraan kegiatan
pendidikan karakter melalui satuan pendidikan nonformal,
Materai,
melalui transfer bank pada rekening nomor ......................... atas
Rp. 6.000
nama ........................ pada tanggal ...........................
2. Akan menyelenggarakan kegiatan pendidikan karakter melalui
(…………..………………….) satuan pendidikan nonformal, sesuai sesuai Perjuanjian Kerjasama
yang telah ditandatangani.
3. Akan menyampaikan laporan hasil penyelenggaraan kegiatan
dan penggunaan dana kepada Direktorat Pembinaan Pendidikan
Masyarakat, setelah kegiatan selesai dilaksanakan, atau paling
lambat tanggal 7 Desember 2013.
Demikian surat pernyataan ini dibuat dengan sebenarnya dan
bermaterai cukup, untuk digunakan sebagaimana mestinya.
……………………. 2013
Yang membuat pernyataan,
Materai,
Rp. 6.000

(…………..……………….)

Petunjuk Teknis Pengajuan, Penyaluran, dan Pengelolaan Bantuan Pendidikan Karakter melalui Satuan Pendidikan Nonformal
Lampiran 7: Format Rencana Penggunaan Dana Lampiran 8: Format Acuan Sistematika Laporan Hasil Pelaksanaan
Kegiatan
FORMAT RENCANA PENGGUNAAN DANA
Harga Satuan Jumlah (Rp) ACUAN PENYUSUNAN
No Kegiatan Volume
(Rp) (3) X (4)
(1) (2) (3) (4) (5)
LAPORAN HASIL PELAKSANAAN KEGIATAN
1 Identifikasi calon WB dan pelatih : PENDIDIKAN KARAKTER MELALUI SATUAN PENDIDIKAN
a. .... NONFORMAL
b. dst. TAHUN 2013
44 2 ATK WB dan Penyelenggaraan: 45
a. ....
b. dst. A. SAMPUL LAPORAN:
3 Pengadaan alat/vahan keterampilan: • Nama Program : …….......................….....
a. .... • Nama Lembaga : ……........................….....
b. dst. • Alamat Lengkap : ……..……….…..............
4 Pembelajaran dan Pelatihan Keterampilan: • Nomor Telp/Fax/HP/Email : ……............…………....
a. .... • Bulan/Tahun Laporan : ……………….…………
b. dst.
B. SISTEMATIKA LAPORAN:
5 Penyelenggaraan kegiatan:
a. .... KATA PENGANTAR
b. dst. DAFTAR ISI
6 Transport tutor/pelatih keterampilan:
I PENDAHULUAN
a. ....
1) Latar Belakang
b. dst.
2) Dasar Pelaksanaan Kegiatan
7 Dokumentasi dan sosialisasi:
a. ....
3) Tujuan (Kegiatan dan Laporan)
b. dst. II PELAKSANAAN KEGIATAN
8 Penilaian pembelajaran pelatihan 1) Persiapan pelaksanaan kegiatan
keterampilan:
2) Objek dan sasaran pelaksanaan (data dan informasi tentang
a. ....
b. dst.
peserta kegiatan)
Jumlah
3) Tenaga ahli/pelatih/nara sumber yang mendukung
pelaksanaan kegiatan
Jumlah dana yang diajukan: Rp ........................................................ 4) Sarana/tempat, fasilitas, alat dan bahan pembelajaran/
Terbilang : ......................................................................................... pelatihan yang digunakan
..........................................................................................

Petunjuk Teknis Pengajuan, Penyaluran, dan Pengelolaan Bantuan Pendidikan Karakter melalui Satuan Pendidikan Nonformal
5) Jadwal pelaksanaan kegiatan Lampiran 9: Format Rekapitulasi Rincian Penggunaan Dana
6) Langkah dan proses pelaksanaan kegiatan
7) Rincian penggunaan dana FORMAT CONTOH REKAPITULASI RINCIAN PENGGUNAAN DANA
8) Dukungan yang diperoleh dari pihak-pihak terkait dalam Jumlah Tanggal
No Rincian Pengeluaran Bukti SPJ
pelaksanaan kegiatan (Rp) Pengeluaran
9) Hambatan/kendala yang dihadapi dalam pelaksanaan 01 Identifikasi dan seleksi Daftar dan Ttd. 31 Juli 2013
kegiatan objek/lokasi program: Penerimaan
10) Hasil yang dicapai dalam pelaksanaan program, dan rencana ………………………
tindaklanjut kegiatan pasca kegiatan. 02 ATK WB dan Nota & kwitansi 02 Agustus 2013
46 Penyelenggaraan: 47
III KESIMPULAN DAN SARAN/REKOMENDASI ……………………
IV PENUTUP 03 Pengadaan alat dan bahan: Nota & kwitansi 05 Agustus 2013
………………………
LAMPIRAN 04 Pelaksanaan Pelatihan: Daftar dan Ttd. 14 September
1. Bukti/kuitansi pengeluaran dana, termasuk setoran pajak sesuai ……………………… Penerimaan 2013
ketentuan yang berlaku 05 Penyelenggaraan kegiatan: Nota & 01 September
2. Foto dokumentasi pelaksanaan kegiatan ……………………… Kwitansi 2013
06 Transport tenaga ahli/ Daftar dan Ttd. 12 Oktober 2013
3. Dokumen pendukung lainnya yang diperlukan.
pelatih/nara sumber: Penerimaan
………………………
07 Dokumentasi dan Nota & kwitansi 10 November 2013
sosialisasi:
………………………
08 Penilaian dan evaluasi Daftar dan Ttd. 20 November 2013
program: Penerimaan
………………………
09 Penyusunan, penggandaan Ttd. Penerimaan 01 Desember 2013
dan pengiriman laporan dan Nota &
……………………… kwitansi
Jumlah
Catatan:
1. Kuitansi penerimaan uang nominal > Rp. 500.000 s.d. < Rp.
1.000.000, pakai materai Rp. 3.000
2. Kuitansi penerimaan uang nominal = > Rp. 1.000.000, pakai materai
Rp. 6.000.

Petunjuk Teknis Pengajuan, Penyaluran, dan Pengelolaan Bantuan Pendidikan Karakter melalui Satuan Pendidikan Nonformal
Lampiran 10: Format Acuan Buku Kas Umum Lampiran 11: Format Acuan Buku Penerimaan/Penyetoran Pajak

FORMAT CONTOH BUKU KAS UMUM FORMAT CONTOH BUKU PENERIMAAN/PENYETORAN PAJAK
Nomor
No Tanggal Uraian Penerimaan Pengeluaran Saldo Nomor Jenis Pajak
Bukti No Tanggal Uraian Jumlah Ket
Bukti PPn PPh 21 PPh 22 PPh 23

48 49

Catatan:
1. Pajak Pembelian Barang ≥ Rp. 1 juta), dikenakan pajak: PPN sebesar
10%, dan PPh 22 sebesar 1,5%.
2. Pajak Honorarium (nilai berapapun), dikenakan pajak: PPh 21
sebesar ....% (sesuai status kepegawaian yang bersangkutan).
Jumlah 3. Pajak Sewa Barang/Jasa (nilai berapapun), dikenakan pajak: PPN
sebesar 10%, dan PPh 23 sebesar 2%.
Mengetahui Dibuat Oleh:
4. Besarnya pajak yang harus dibayarkan, sebaiknya dikonsultasikan
Ketua Lembaga Bendahara
dengan Kantor Pajak setempat.
STEMPEL ......................... ,2013
LEMBAGA
Nama Jelas Nama Jelas Mengetahui Dibuat Oleh:
Ketua Lembaga STEMPEL Bendahara
LEMBAGA

Nama Terang Nama Terang

Petunjuk Teknis Pengajuan, Penyaluran, dan Pengelolaan Bantuan Pendidikan Karakter melalui Satuan Pendidikan Nonformal
Lampiran 12: Format Profil Lembaga 3. Sarana/Fasilitas • Kursi Tamu • ............. set
Pembelajaran • Meja/kursi/lemari Sekretariat • ............. set
dan Pelatihan • Meja/kursi Ruang Belajar Teori • ............. set
PROFIL LEMBAGA PENYELENGGARA PROGRAM • Meja/kursi Ruang Keterampilan • ............. set
• Lemari/rak buku • ............. set
A. IDENTITAS KELEMBAGAAN • Mesin tik manual • ........... unit
• Komputer • ............ unit
1. Nama Lembaga/ Organisasi • Printer • ............ unit
2. Alamat Lembaga • Mesin faksimile/telepon • ............ unit
3. No. Telp/HP/Fax/ • Papan tulis • ............ unit
• Buku/modul/bahan belajar lain • .............. set
E-mail
50 • Alat-alat keterampilan: • .......... paket 51
4. Tanggal Berdiri • …………… • .......... paket
• …………… • ......... paket
5. Akte Notaris/ Perijinan
C. KETENAGAAN (SDM) YANG DIMILIKI
6. Rekening Bank
Tingkat Pendidikan (Orang)
7. NPWP Jenis/Profesi Tenaga
SMP SMA Dipl. S1 S2 Jumlah
8. Kepengurusan Nama Jabatan Pendidikan Terakhir
• Pengurus/Pengelola
• Tenaga Administrasi
• Tenaga Tutor
• Tenaga Pelatih/Narasumber
teknis
• ………
• ………
B. SARANA/FASILITAS YANG DIMILIKI • ……..
Jumlah
1. Status Lahan/ • Luas Tanah ...... m2 Milik sendiri/ sewa/
Bangunan • Luas Bangunan ....... m2 pinjam pakai D. PROGRAM/PELATIHAN YANG PERNAH DILAKUKAN
2. Rincian • Ruang Tamu • .......... ruang Peserta Program
Bangunan • Ruang Sekretariat • .......... ruang Jenis Program Sumber Biaya
• Ruang Kantor Pengurus • .......... ruang L P L+P
• Ruang Belajar Teori • .......... ruang • ........................
• Ruang Praktek Keterampilan • .......... ruang • ........................
• Ruang Usaha/Produksi • .......... ruang
• ........................
• Ruang Perpustakaan/Taman Bacaan • .......... ruang
• ............. • .......... ruang • ........................
• ............. • .......... ruang Jumlah

Petunjuk Teknis Pengajuan, Penyaluran, dan Pengelolaan Bantuan Pendidikan Karakter melalui Satuan Pendidikan Nonformal
E. DUKUNGAN DAN KEMITRAAN
1. Dukungan dana yang pernah diperoleh
No. Nama/Jenis Instansi/Lembaga Jumlah Dana
Program Pemberi Dana Tahun Barang/Jasa Dana (Rp)

2. Daftar Instansi/Lembaga Organisasi sebagai mitra kerja


52 No. Nama Instansi/Lembaga/ Bentuk Bulan & Tahun
Organisasi Kerjasama/Kemitraan Pelaksanaan

F. PRESTASI YANG DIMILIKI


1. Bentuk pengabdian masyarakat yang pernah dilaksanakan
No. Bentuk Pengabdian Tujuan Lama Kegiatan

2. Penghargaan yang pernah diperoleh


No. Bentuk Penghargaan Diperoleh Dari Tahun

3. Pelatihan/kursus yang pernah diikuti


Penyelenggara Lama Tempat
No. Jenis Pelatihan
Pelatihan Pelatihan Tahun Pelatihan

Petunjuk Teknis Pengajuan, Penyaluran, dan Pengelolaan Bantuan

Anda mungkin juga menyukai