Anda di halaman 1dari 13

KAJIAN PENGARUH PENERAPAN ARSITEKTUR TROPIS TERHADAP

KENYAMANAN TERMAL PADA


BANGUNAN PUBLIK MENGGUNAKAN SOFTWARE ECOTECH
Studi kasus: Perpustakaan Universitas Indonesia

Diana Susilowati1a, Feri Wahyudi2b


1
Jurusan Teknik Arsitektur, Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan, Universitas Gunadarma
2
Jalan Akses Kelapa Dua Kampus G Universitas Gunadarma Depok
a
diana_susilowati@staff.gunadarma.ac.id , b feriwahyudi_92@yahoo.com

ABSTRAK

Keberadaan sebuah karya arsitektur untuk masyarakat dan lingkungan sekitar memberikan
sebuah wacana mengenai desain dan aplikasi yang kontekstual dengan lingkungan binaan.
Dalam hal ini studi kasus yang diangkat adalah pada Perpustakaan Universitas Indonesia.
Bangunan ini dipilih karena dianggap dapat mewakili konsep arsitektur tropis.
Permasalahan yang dibahas dalam penelitian ini meliputi; bagaimana konsep arsitektur
tropis diterapkan pada perpustakaan ini serta ingin diketahui bagaimana pengaruhnya
konsep tersebut terhadap kenyamanan thermal di bangunannya. Pada penelitian ini metode
yang digunakan menguraikan dan mengkaji semua data dan informasi lain, dari observasi
langsung maupun tidak langsung. Analisa ini menggunakan analisa kuantatif dengan
membandingkan antara keadaan yang ada dilapangan dengan kajian dan informasi yang
didapat dari literatur serta analisa kualitatif karena berhubungan dengan besaran ruangan
yang digunakan dalam menganalisa menggunakan software Ecotech. Penelitian ini
diharapkan dapat memberikan masukan mengenai kenyamanan thermal sebuah bangunan
yang dihitung menggunakan software berbantu.

Kata Kunci: arsitektur tropis,kenyamanan thermal, ecotech

THE EFFECT OF TROPICAL ARCHITECTURE APPLICATION TO THERMAL


COMFORT ON PUBLIC BUILDING USING ECOTECH SOFTWARE

ABSTRACT

The sustainable of an architectural work for the community and the surrounding environment
provides a discussion on the design and application of contextual with the built environment.
In this case study case in point is the Library of the University of Indonesia. The building was
chosen because it is considered to represent the concept of tropical architecture. The
problems discussed in this study include; how the concept of tropical architecture is applied
in the library and want to know how they affect the concept of the thermal comfort in
buildings. In this study the method used to describe and review all the data and other
information, from direct observation or indirectly. This analysis uses quantitative analysis by
comparing the existing situation in the field with the study and the information obtained from
the literature as well as qualitative analysis as it relates to the amount of space that is used in
analyzing the use of software Ecotech. This study is expected to reference input regarding the
thermal comfort of a building which is calculated using a software-assisted.

Jurnal Desain Konstruksi Volume 13 No. 2, Desember 2014 22


Keywords: tropical architecture, thermal comfort, EcoTech

PENDAHULUAN panas dalam ruangan (Krishan et al, 2001).


Keberadaan sebuah karya arsitektur Kondisi bukaan tersebut ditentukan orientasi
untuk masyarakat dan lingkungan sekitar bangunan terhadap kedatangan arah angin.
memberikan sebuah wacana mengenai Tipologi bangunan tropis sangat
desain dan aplikasi yang kontekstual dengan ditentukan oleh kondisi karakteristik iklim-
lingkungan binaan. Indonesia sebagai salah nya. Meskipun temperatur daerah tropis
satu negara yang beriklim tropis mem- tidak setinggi daerah panas kering, namun
berikan sebuah ciri dalam setiap desain temperatur pada malam hari seringkali tidak
bangunannya, yang terpresentasikan ke da- nyaman. Temperatur diluar mempunyai
lam sebuah karya arsitektur. Dalam hal ini variasi yang rendah dan kelembaban sangat
studi kasus yang diangkat adalah pada tinggi sehingga penguapan pada permukaan
Perpustakaan Universitas Indonesia. Bangu- kulit sangat terbatas. Pendinginan evaporasi
nan ini dipilih karena dianggap dapat tidak efektif (Marsh, 2008). Permasalahan
mewakili konsep arsitektur tropis. yang dibahas dalam penelitian ini meliputi;
Dasar ini akan menghasilkan sebuah bagaimana konsep arsitektur tropis diterap-
gambaran mengenai faktor-faktor yang kan pada perpustakaan ini serta ingin
dapat diperhatikan dalam merancang sebuah diketahui bagaimana pengaruhnya konsep
bangunan yang tanggap terhadap iklim tersebut terhadap kenyamanan thermal di
tropis. Faktor-faktor yang meliputi faktor bangunannya. Hasil analisa secara manual
orientasi, pengaruh matahari, presipitasi, nantinya akan dibandingkan dengan analisa
bahan, kelembaban, serta warna akan yang menggunakan software Ecotech.
menjadi dasar pertimbangannya. Dari hal ini Perpustakaan UI menjadi pusat kegiatan
yang kemudian ditampilkan ke dalam bagi seluruh aktivitas akademika UI, dari
sebuah kriteria desain, yang meliputi: berbagai disiplin ilmu. Konsep gedung,
penaungan (terdiri dari overstek dan teri- desain interior, dan layanan yang difokuskan
tisan), bukaan (jendela, pintu, dan lubang pada pengelolaan aktivitas-aktivitas pendu-
angin), penyaringan (kisi-kisi), bahan (bahan kung memiliki banyak ruangan, namun
kusen serta kisi-kisi, dan batuan alam), serta yang akan dikaji adalah ruangan-ruangan
pemilihan warna (mencakup intensitas dan yang berada di lantai 1 Perpustakaan.
pemilihan warna).
Di daerah tropis, tampak timur dan METODOLOGI PENELITIAN
barat merupakan daerah yang banyak
terkena radiasi matahari. Tetapi radiasi tidak Upaya mendesain Green Building telah
langsung dapat berpengaruh dari gejala arah menjadi suatu keniscayaan untuk menyela-
pada tampak bagian bangunan disebabkan matkan Bumi dari kerusakan yang lebih
oleh awan yang menutupi langit. Sebagian parah. Berbagai sistem rating seperti LEED
besar bahan-bahan menyerap sekitar 50% di Amerika atau GreenMark di Singapura
sampai 95% radiasi matahari. (Lippsmeier, telah diterapkan sejak lama. Greenship
1994). adalah sistem penilaian yang dikeluarkan
Dalam bangunan tropis keberadaan oleh GBCI (Green Building Council
bukaan yang cukup lebar (jendela) tidak Indonesia). Greenship digunakan untuk
hanya menunjukaan adanya kemampuan menentukan sejauh mana perpustakaan ini
artistik bangunan, namun juga merupakan telah mewujudkan konsep arsitektur tropis
teknik untuk menyederhanakan struktur ditinjau dari standar-standar yang berlaku.
bangunan. Pengaruh lain dari bukaan yang penggunaan software seperti Ecotect layak
besar tersebut adalah terjadinya proses dipertimbangkan demi memudahkan kita
pendinginan evaporasi dan penghapusan dalam mendesain bangunan secara efektif

23 Susilowati, Wahyudi, Kajian Pengaru


melalui simulasi‐simulasi yang mampu Efficient Index) dan OTTV (overall thermal
memprediksi performa suatu bangunan transfer value). Untuk menunjang efektifitas
hingga layak disebut Green Building. proses, software yang dapat menutupi
Metode penelitian yang digunakan limitasi tersebut dengan merilis ESP
dalam kajian ini adalah metode penelitian (Ecotect Supporting Program) yang terdiri
kualitatif dan kuantitatif. Untuk data-data dari ESP Timelag (menghitung waktu tunda
diperoleh dari pihak pengelola langsung rambatan panas dari luar ke dalam
serta dilakukan pengamatan di lapangan ruangan), ESP Window (menghitung
untuk mengetahui data-data pendukung. shading coeficient jendela), ESP EEI
Untuk data yang berkaitan dengan sinar (menghitung intensitas konsumsi energi),
matahari, dilakukan pada pukul 14.00 wwib ESP GLA (menghitung persentase area
karena dianggap sinar matahari pada waktu hijau pada site), ESP Visibility (menghitung
tersebut memiliki sengatan terpanas diban- efektifitas jendela terkait kenyamanan
ding waktu yang lainnya. Dari data yang visual), ESP AC (menghitung kapasitas AC),
telah diperoleh akan dipakai sebagai bahan sementara ESP OTTV Worksheet (menghi-
acuan menggunakan software Ecotech, tung nilai rata‐rata transfer panas ke dalam
sehingga akan keluar diagram-diagram bangunan).
angka yang nantinya dirubah menjadi data
kuantitatif. HASIL DAN DISKUSI
Pada penelitian ini metode yang
digunakan menguraikan dan mengkaji Sebuah penutup luar bangunan
semua data dan informasi lain, dari obser- umumnya memiliki fungsi-fungsi sebagai:
vasi langsung maupun tidak langsung. 1. Stabilitas bangunan
Analisa ini menggunakan analisa kuantatif 2. Pelindung terhadap hujan, debu, angin
dengan membandingkan antara keadaan keras.
yang ada di lapangan dengan kajian dan 3. Pelindung terhadap radiasi matahari
informasi yang didapat dari literatur serta langsung, dingin dan kebisingan.
analisa kualitatif karena berhubungan deng- Sebab itu diutamakan pemakaian
an besaran ruangan yang digunakan dalam bahan-bahan bangunan dan konstruksi yang
menganalisa menggunakan software Eco- ringan. Penerimaan radiasi panas harus
tech. Dalam pengerjaan menggunakan soft- dihindarkan melalui peneduhan dan permu-
ware Ecotech, ruangan yang akan diukur kaan yang dapat memantulkan cahaya. Bila
harus digambar terlebih dahulu karena perlu untuk dinding dan atap dipakai bahan-
pengukuran thermal ruangan harus dalam bahan pengisolasi panas. Bagian luar
bentuk ruangan terukur. bangunan merupakan lapisan pertama kali
Namun terdapat limitasi pada Ecotet yang berhubungan dengan kenyamanan
yakni tidak adanya fitur kalkulasi timelag, termal suatu bangunan.
Intensitas konsumsi energi atau EEI (Energy
.

Jurnal Desain Konstruksi Volume 13 No. 2, Desember 2014 24


Gambar 1. Site Plan & lingkungan sekitar Perpustakaan Universitas Indonesia
Sumber: Data lapangan, 2014.

Bila dilihat pada Gambar 1 dan terbuka hijau, resapan air, sedangkan
Gambar 2 di bawah ini, bangunan Per- sebelah selatan terdapat danau, selain se-
pustakaan ini dikelilingi oleh daerah peng- bagai penghantar udara segar danau ini bisa
hijauan dan danau yang dapat mengu- memanjakan para pengunjung perpustakaan
rangi/mereduksi panas secara alami. Pada untuk lama-lama berada didepan danau.
tampak sebelah utara, selatan dan timur Foto ini diambil pada siang hari sekitar
diperbanyak bukaan untuk memaksimalkan pukul 14.00 pada saat itu intensitasnya dan
pencahayaan alami, material yang digunakan pantulan cahaya matahari cukup kuat.
adalah kaca tempered 10mm dengan rangka Intensitas cahaya matahari dan pantulan
besi hollow 10cm serta pstu batu andesit cahaya matahari yang kuat juga merupakan
60x60 sebagai pembungkusnya, serta se- gejala dari ikim tropis. Cahaya yang terlalu
belah barat tampak diperbanyak tutupan kuat, juga kontras yang terlalu besar dalam
berupa dinding-dinding masif serta vegetasi nilai keterangan (brightnes) pada umumnya
untuk mengurangi panas tersebut. dirasakan tidak menyenangkan setelah
Jika kita lihat pada Gambar 3, lokasi dipantulkan oleh kaca tempered 10mm yang
sekitar bangunan di sebelah utara terdapat merupakan material dari tampak per-
penghijauan yang dikhususkan untuk ruang pustakaan tersebut.

25 Susilowati, Wahyudi, Kajian Pengaru


Gambar 2. Kondisi Eksisting Perpustakaan Universitas Indonesia
Sumber: Data lapangan, 2014.

Gambar 3. Pengaruh Matahari terhadap bangunan Perpustakaan Universitas Indonesia


Sumber: Data Lapangan, 2014.

Jurnal Desain Konstruksi Volume 13 No. 2, Desember 2014 26


Di sini perlu diperhatikan perbedaan silau, sedangkan dalam kasus kedua, mata
mendasar antara daerah tropika kering dan yang memandang keataslah yang akan silau.
tropika basah. Di daerah kering, kesilauan Dengan demikian pelindung silau harus
terjadi karena pantulan oleh bidang tanah dibuat sesuai dengan kondisi ini. Penghi-
atau bangunan yang terkena cahaya, jauan lingkungan adalah salah satu cara
sedangkan di daerah lembab, tingginya terbaik untuk mengatasi kedua jenis
kelembaban udara dapat menimbulkan efek kesilauan ini yang berada di sebelah selatan
silau pada langit. Secara sederhana ini perpustakaan dan ditambah danau didepan
berarti bahwa dalam kasus pertama, mata perpustakaan tersebut maka akan menam-
yang memandang ke bawah akan menjadi bahkan udara segar ke dalam bangunan.

Gambar 4. Perubahan Temperatur Perpustakaan Indonesia


Sumber : Data lapangan, 2014.

Pada tampak perpustakaan Universitas atau barat laut (tergantung pada musim dan
Indonesia, cahaya matahari langsung masuk garis lintang) dan sebelah barat.
ke dalam ruangan melalui kaca tempered Gambar 4 adalah detail sambungan
10mm laminated bening yang terdapat kaca tempered dengan steel support finish
hampir pada seluruh bagian tampak bangu- cat dengan dilapisi lem kaca agar tidak
nan. Sehingga meminimalkan penggunaan merembes kedalam bangunan. Bagian-ba-
lampu disiang hari. Pstu Batu andesit 60x60 gian detail bangunan seperti ini mengalami
juga salah satu elemen yang ada hampir perubahan-perubahan temperatur yang sang-
disemua tampak perpustakaan tersebut. at tinggi pada siang hari, yang disebabkan
Sifatnya yang dingin sangat cocok untuk oleh radiasi matahari. Perbedaan temperatur
dipasang di iklim tropis. sebesar 40°- 50° dapat terjadi dalam waktu
Studi yang tepat menggunakan sudut yang sangat singkat jika hujan tiba-tiba
jatuh sinar matahari sangat diperlukan, ka- turun dan mendinginkan permukaan yang
rena hanya dengan ini pelindung cahaya dan terkena cahaya matahari. Pada peralihan
orientasi bangunan dapat ditentukan dengan siang dan malam juga terjadi gejala-gejala
benar dan menguntungkan. Untuk menda- yang sama. Karena itu konstruksi
patkan pelindung cahaya matahari yang sambungan-sambungan harus sangat diper-
efektif, setiap tampak bangunan harus ditin- hatikan, jika memungkinkan, sambungan-
jau secara terpisah. Panas tertinggi dicapai sambungan ini sebaiknya dapat dilihat agar
kira-kira 2 jam setelah tengah hari, karena bila terjadi kerusakan mudah diketahui dan
pada saat itu radiasi matahari langsung cepat akan diganti. Agar temperatur didalam
bergabung dengan temperatur udara yang ruangan terjaga hampir semua tampak
sudah tinggi. Karena itu pertambahan panas bangunan menggunakan 2 material tersebut
terbesar terdapat pada sebelah barat daya yaitu kaca tempered 10mm laminated yang

27 Susilowati, Wahyudi, Kajian Pengaru


berguna meredam panas dan mengurangi panas (kuning) berada pada arah selatan dari
kebisingan. bangunan angka panas antara 0.40 watts –
Radiasi matahari dapat dikatakan seba- 0.26 watts, angka normal -0.30 watts, angka
gai penyebab semua ciri umum iklim dan dingin antara -0.86 watts – -1.00 watts. Zona
radiasi matahari sangat berpengaruh ter- normal (warna oranye no. 1) karena cahaya
hadap kehidupan manusia. Kekuatan efek- matahari diredam oleh penghijauan di lokasi
tifnya ditentukan oleh radiasi (insolasi) dan diserap oleh dinding bata yang bersifat
matahari, pemantulan pada permukaan dingin. Sedangkan zona panas (warna
bumi, berkurangnya radiasi oleh penguapan, kuning no. 2) karena cahaya matahari lang-
dan arus radiasi di atmosfir. Semuanya sung dipantulkan kaca bening tempered
membentuk keseimbangan termal pada 10mm yang mendominasi pada tampak
bumi. Dari analisa cahaya matahari meng- bangunan.
gunakan ecotect didapatkan bahwa zona

Gambar 5. Analisis Matahari (solar gains)


Sumber: Diolah dengan software Ecotech, 2014.

Jurnal Desain Konstruksi Volume 13 No. 2, Desember 2014 28


Didapatkan bahwa zona panas (kuning) hasilkan sekitar 70 watt/jam, pada pekerjaan
berada arah barat, timur dan selatan dari ringan 100-160 watt/jam, dan pada
bangunan, angka panas antara 0.40 watts – pekerjaan berat sampai dia atas 600 watt/
0.26 watts, respon tampak bangunan pada jam). Dari analisa menggunakan ecotect
bagian tersebut memaksimalkan penghijauan didapatkan bahwa zona panas (kuning)
roof garden, meminimalkan bukaan, sifat berada pada arah selatan dari bangunan
beton yang dapat menyerap panas, angka angka panas antara 37.00 ºC - 36.50 ºC,
normal terdapat pada arah utara dengan angka normal 34.50 ºC, angka dingin antara
angka -0.30 watts. 32.00 ºC – 32.50 ºC. Zona temperatur panas
Pemanasan dapat disebabkan selain (warna kuning no.1) ini terjadi salah satu
oleh radiasi matahari langsung juga oleh penyebabnya dekat dengan ruang mesin.
radiasi panas yang dipantulkan pada Pada lokasi direspon oleh bangunan dengan
bangunan, angin panas dan juga oleh memasang AC di dalam bangunan, ruangnya
letaknya. Pengumpulan panas dapat juga pun cukup tertutup agar penggunaan AC
terjadi dalam, dengan hadirnya manusia dan dapat maksimal. Sedangkan zona normal
juga hewan, adanya lampu, mesin yang (merah no.2) terlihat normal, interior tidak
bekerja, memasak, dan lain-lain. (pada terlalu tertutup, pintu masuk dibiarkan
temperatur normal manusia tidur meng- terbuka karena temperatur diluar normal.

29 Susilowati, Wahyudi, Kajian Pengaru


Gambar 6. Analisis Temperatur (mean radiant temp)
Sumber: Diolah dengan software Ecotech, 2014.

Jurnal Desain Konstruksi Volume 13 No. 2, Desember 2014 30


Gambar 7. Analisis Gerakan Udara (required air velocity)
Sumber: Diolah dengan software Ecotech, 2014.

Gerakan udara terjadi yang disebabkan manusia. Di ecotect terdapat tolak ukur yang
oleh pemanasan lapisan-lapisan udara yang objektif untuk kenyamanan. Kekurangan
berbeda-beda. Skalanya berkisar mulai dari adalah fisiologi manusia memang dapat
angin sepoi-sepoi sampai angin topan, yakni dinyatakan dalam angka-angka, tetapi
kekuatan angin 0 sampai 12 (Skala jiwanya tidak, Sedangkan kenyamanan
Beaufort). Dari analisis dengan ecotect adalah akibat dari kedua faktor ini. Nilai
didapatkan ruangan normal (berwarna biru) yang didapat dari analisa kenyamanan
angkanya berkisar 2.10 m/s - 2.20 m/s ini menggunakan ecotect 99.0 – 101.0+. warna
terjadi karena plafon pada perpustakaan kuning yang mendominasi pada pada analisa
cukup tinggi sekitar 4m - 6m dan terdapat menunjukan tingkat kenyamanan yang baik.
void di bangunan seperti di lobby sehingga Faktor yang menunjang kenyamanan pada
sirkulasi udara dalam bangunan sangat baik. bangunan ini yaitu orientasi desain yang
Tujuan setiap perencanaan adalah untuk sangat baik sesuai dengan keadaan tapak dan
menciptakan kenyamanan maksimum bagi

31 Susilowati, Wahyudi, Kajian Pengaru


banyaknya unsur-unsur vegetasi yang baik – 101.0+, warna kuning yang mendominasi
pada site. pada analisa menunjukan tingkat kenya-
Di ecotect terdapat tolak ukur yang manan yang baik. Orientasi desain yang
objektif untuk kenyamanan. Kekurangannya sangat baik sesuai dengan keadaan tapak.
adalah fisiologi manusia memang dapat Pemilihan material tampak bangunan yaitu
dinyatakan dalam angka-angka, tetapi material lokal yang sesuai dengan iklim
jiwanya tidak. Nilai yang didapat dari ana- tropis.
lisa kenyamanan menggunakan ecotect 99.0
.

Gambar 8. Analisis kenyamanan (predicted mean vote)


Sumber: Diolah dengan software Ecotech, 2014.

Dibawah ini adalah grafik tingkat jumlah pemaikaian energi listrik mulai dari
pemakaian konsumsi energi dari jumlah 12000000 WH – 40000000 WH, jumlah
berbagai pemakaian energi listrik. Nilai pemakaian yang sangat tinggi, mengingat

Jurnal Desain Konstruksi Volume 13 No. 2, Desember 2014 32


bangunan ini juga cukup luas dan pemakai jukan naik (warna biru) mulai dari bulan
fasilitasnya juga banyak. Jumlahnya menun- Januari, Agustus hingga Desember.

Gambar 9. Analisis Energi (determining resources usage)


Sumber: Diolah dengan software Ecotech, 2014.

Gambar 10. Pembayangan Bangunan


Sumber: Diolah dengan software Ecotech, 2014.

33 Susilowati, Wahyudi, Kajian Pengaru


KESIMPULAN baik. Orientasi desain yang sangat baik
sesuai dengan keadaan tapak.
Dari analisa manual yang dilakukan 4. Nilai pemaikaian energi listrik mulai dari
melalui materi dan pengamatan lokasi 12000000 WH – 40000000 WH, jumlah
langsung sebenarnya bangunan sudah cukup pemakaian yang sangat tinggi, meng-
baik, mulai dari aspek iklim, orientasi ingat bangunan ini juga cukup luas dan
bangunan, lokasi bangunan dan material pemakai fasilitasnya juga banyak.
sudah sangat sesuai dengan kondisi site Jumlahnya menunjukan naik (warna
lokasi perencanaan atau perencanaan sudah biru) mulai dari bulan januari, agustus
sangat matang. Hanya ada beberapa prinsip hingga desember.
arsitektur tropis yang kurang sesuai
diantaranya pemakaian lampu pada siang
hari dan bangunan terlalu bergantung DAFTAR PUSTAKA
dengan AC.
1. Didapatkan bahwa zona panas (kuning) Aronin, Jeffrey Allison. 1953. Climate &
berada arah barat, timur dan selatan dari Architecture. New York: Reinhold
bangunan, angka panas antara 0.40 watts Publishing Corporation.
– 0.26 watts, respon fasad bangunan Departemen Pekerjaan Umum. 1993.
pada bagian tersebut memaksimalkan Standar: Tata Cara Perencanaan
penghijauan roof garden, meminimalkan Teknis Konservasi Energi Pada
bukaan, sifat beton yang dapat menyerap Bangunan Gedung. Bandung: Yayasan
panas, angka normal terdapat pada arah LPMB.
utara dengan angka -0.30 watts. Egan, M. David. 1975. Concept in Thermal
2. Didapatkan bahwa zona panas (kuning) Comfort. London: Prentice-Hall
berada pada arah utara dari bangunan International.
angka panas antara 37.00 ºC - 36.50 ºC, http://.Squ1.org/wiki/evaporative_cooling
ini karena pada zona terdapat tempat http://kbbi.web.id/index.php?w=iklim
mesin ME, sehingga tampak dibiarkan http://feelinbali.blogspot.com/2013/06/maka
tertutup oleh dinding. Di arah arah barat, lah-biologi-iklim-mikro-meso-
timur dan selatan angka normal 34.50 dan.html
ºC, Pada daerah ini relatif tampak http://.Squ1.org/wiki/evaporative_cooling
cenderung terbuka, sebagai pintu masuk Krishan, A. et al. 200. Climate Responsive
perpustakaan. Architecture. New Delhi: Tata Mc
3. Di ecotect terdapat tolak ukur yang Graw-Hill.
objektif untuk kenyamanan. Keku- Lippameier, George. 1994. Bangunan
rangannya adalah fisiologi manusia Tropis. Jakarta: Erlangga.
memang dapat dinyatakan dalam angka- Markus, T A & Morris, E.N. 1980.
angka, tetapi jiwanya tidak. Nilai yang Buildings, Climate and Energy.
didapat dari analisa kenyamanan meng- London: Pitman Publishing Limited.
gunakan ecotect 99.0 – 101.0+. warna Mangunwijaya, Y.B. 1998. Pengantar
kuning yang mendominasi pada analisa Fisika Bangunan. Jakarta: Djambatan.
menunjukan tingkat kenyamanan yang Prakoso, Naga Artha. 2014. Jurnal Reka
Karsa, Vol.2, No.2, Agustus 2014

Jurnal Desain Konstruksi Volume 13 No. 2, Desember 2014 34

Anda mungkin juga menyukai