PENDAHULUAN
1
Hal ini yang akhirnya membuat saya tertarik untuk mengkaji film ini yaitu
melihat ketangguhan Guan Yu dalam berperang, sikap nya yang patut ditiru dalam
pemikirannya yang berwibawa, kesetiaan pada sahabat nya sampai pada akhir
hayatnya pun ia mati karena memperjuangkan kesetiaan ini, dan sikap
kepahlawanannya. Guan Yu adalah tokoh sejarah yang tercatat dalam novel
Romance Of Three Kingdoms karya Luo Ghuanzong. Di dalam film, banyak
orang yang akhirnya mengkhianati Guan Yu karena terhasut oleh Cao Cao dan
komplotannya. Namun, Guan Yu tetap mengutamakan kemanusiaannya dan rasa
persaudaraannya. Guan Yu adalah tokoh yang memiliki pemikiran seorang
pahlawan, rela mati untuk kebenaran dan kesetiaan.
2
1.4. Tujuan dan Manfaat Penelitian
1.4.1. Tujuan Peneltian
Film The Lost Bladesman tidak pernah sekalipun lepas dari keadaan
berperang, bermusuhan, penghianatan, dan konflik. Namun, di dalam nya terdapat
satu tokoh yang mengambil jalan tengah dan memiliki jiwa kepahlawanan dan
ketangguhannya membuat kesetiaannya terjaga. Berdasarkan hal tersebut maka
penelitian ini bertujuan sebagai berikut :
a. Untuk menganalisis pentingnya Guan Yu dalam film The Lost Bladesman
b. Untuk menganalisis sikap tangguh dan setia yang dimiliki oleh tokoh Guan
Yunchang
Catatan :
Tujuan peneitian ini adalah untuk menganalisis pentingnya peran Guan Yu
dengan sikap tangguh dan setia yang di miliki nya.
Manfaat Praktis :
1. Hasil penelitian ini dapat membuat pembaca mengambil makna yang terdapat
dapat film
2. Hasil penelitian ini juga dapat menjadi rujukan bagi peneliti, yang ingin
meneliti di bidang lain.
3. Hasil penelitian ini juga dapat membuat pembaca lebih menikmati ketika
menonton fil The Lost Bladesman.
3
BAB II
KONSEP, LANDASAN TEORI, DAN TINJAUAN PUSTAKA
2.1. Konsep
Dalam penelitian ini terdapat beberapa konsep, seperti berikut ini :
a. Film
Film adalah alat untuk menyampaikan berbagai pesan kepada khalayak
melalui sebuah media cerita. Film juga merupakan medium ekspresi
artistik sebagai suatu alat bagi para pekerja seniman dan insan perfilman dalam
rangka mengutarakan gagasan-gagasan dan ide cerita. Secara esensial dan
substansial film memiliki power yang akan berimplikasi terhadap komunikan
masyarakat (Wibowo. dkk, 2006:196).
b. Ketangguhan/Tangguh
(Bartone: 1999: 72-82) dalam (Rahayu 2009: 13) mengungkapkan orang yang
memiliki hardiness (Ketangguhan) memiliki pengertian akan hidup dan
komitmen yang tinggi akan pekerjaan, memiliki kontrol akan perasaan yang baik
dan terbuka akan berbagai kesempatan dan tantangan dalam hidup.
c. Kesetiaan
Dalam KBBI, kesetiaan berasal dari kata dasar yaitu setia yang artinya:
berpegang teguh, dan kesetiaan sendiri berarti ketaatan, kepatuhan, tidak
mengingkari perjanjian yang telah dibuat, dan tidak menghianati.
d. Peran
Menurut Soerjono Soekanto (2002:243), yaitu peran merupakan aspek dinamis
kedudukan (status), apabila seseorang melaksanakan hak dan kewajibannya sesuai
dengan kedudukannya, maka ia menjalankan suatu peranan.
e. Manusia
Menurut Agung P. P., Manusia dapat diartikan sebagai makhluk ciptaan
Tuhan yang paling sempurna, yang tersusun atas kesatuan fisik, ruh / jiwa, dan
akal pikiran yang tumbuh dan berkembang sesuai dengan lingkungannya.
4
2.2. Landasan Teori
Dalam penelitian ini, menggunakan teori pemikiran yang termasuk
kedalam teori analisis psikologi. Teori ini bertujuan untuk menilai seseorang
melalui karakter dan kepribadiannya. Seperti dalam film The Lost Bladesman ini
yang lebih banyak menggambarkan kekuasaan, keserakahan, penghianatan, dan
hal-hal lainnya yang kesemuanya berkaitan dengan cara berfikir setiap tokoh yang
di gambarkan di dalam film.
Setiap orang memiliki karakternya masing-masing. Pengertian karakter ini
terkadang salah diartikan dengan watak, kepribadian maupun sifat dari seseorang.
Sebenarnya definisi dari karakter sendiri adalah akumulasi dari watak,
kepribadian serta sifat yang dimiliki seseorang. Karakter dalam diri seseorang
sebenarnya terbentuk secara tidak langsung dari proses pembelajaraan yang
dilaluinya. Karakter manusia bukan berasal dari sesuatu bawaan sejak lahir,
namun lebih kepada bentukan dari lingkungan hingga orang-orang yang ada di
sekitar nya.
Menurut Soemarno Soedarsono, pengertian karakter merupakan sebuah
nilai yang sudah terpatri di dalam diri seseorang melalui pengalaman, pendidikan,
pengorbanan, percobaan, serta pengaruh lingkungan yang kemudian
dipadupadankan dengan nilai nilai yang ada di dalam diri seseorang dan menjadi
nilai intrinsik yang terwujud di dalam sistem daya juang yang kemudian
melandasari sikap, perilaku, dan pemikiran seseorang.
Cara berfikir seseorang akan membentuk karakter dan akhirnya
membuahkan kepribadian di dalam diri nya. Menurut Khodijah (2006:117)
berpikir adalah melatih ide-ide dengan cara yang tepat dan seksama yang dimulai
dengan adanya masalah. Jadi berpikir adalah satu keaktifan pribadi manusia yang
mengakibatkan penemuan yang terarah kepada suatu tujuan. Kita berpikir untuk
menemukan pemahaman / pengertian yang kita kehendaki.
Melalui cara berfikir yang benar maka akan membuahkan karakter dan
tempramen yang baik, dan juga sebaliknya. Hal itu lah yang penulis lihat dari
penokohan di film The Lost Bladesman. Sementara itu, kepribadian adalah
keseluruhan sikap, ekspresi, perasaan, temparmen, ciri khas dan juga prilaku
seseorang. Sikap perasaan ekspresi & tempramen tersebut akan terwujud dalam
5
tindakan seseorang kalau di hadapkan kepada situasi tertentu. Setiap orang
memiliki kecenderungan perilaku yang baku/berlaku terus menerus secara
konsisten dalam menghadapai situasi yang sedang di hadapi, sehingga jadi ciri
khas pribadinya.
Setiap karya sastra yang ada pun akhirnya akan membawa peran tersendiri
bagi orang yang membaca, mendengar, atau menontonnya. Begitu juga dengan
film, setiap peran tokoh yang ada di dalamnya dapat memberikan pelajaran
kehidupan bagi setiap orang yang menontonnya. Baik itu melalui jalan cerita,
pribadi tokoh, ataupun melalui konflik dalam film.
6
menggunakan analisis psikologi sastra untuk menganalisis kepribadian tokoh
utama dalam roman Der Vorleser karya Bernhard schlink. Tujuan dari
penelitian ini adalah mendeskripsikan struktur, dinamika, dan perkembangan
kepribadian tokoh utama Michael Berg dalam roman Der Vorleser karya
Bernhard Schlink.
Menurut Alisha Tamara Putri Alisjahbana, Film Hachiko Monogatari
memberikan pelajaran mengenai kepedulian seseseorang terhadap anjing
peliharaannya dan mengenai kesetiaan seekor anjing kepada pemiliknya. Dari film
kita dapat mempelajari sikap dan kepribadian baik yang dimiliki oleh tokoh-
tokohnya. Contohnya saja Profesor Ueno yang adalah seorang penyayang dan
lemah lembut. Lalu tokoh Hachiko seekor anjing yang setia.
Film The Lost Bladesman adalah film sejarah yang tidak akan pernah
bosan untuk di tonton karena setting nya yang menarik an juga karakter Guan Yu
yang paling menonjol. Guan Yu selalu menang dalam peperangan, membela
kebenaran, adil, dan setia kepada sahabatnya. Kepribadian Guan Yu inilah yang
bisa kita lihat sebagai sesuatu hal yang memberi pelajaran dalam kehidupan
masyarakat dan juga gambaran keadaan pada masa kerajaan di China.
Menurut Matilda Angelina Inna, Gambaran watak seorang tokoh dapat
diketahui melalui apa yang diperankan dalam cerita tersebut kemudian jalan
pikirannya serta bagaimana penggambaran fisik tokoh. Setiap tokoh dalam sebuah
roman (karya sastra) memiliki ciri khas tersendiri, sehingga pembaca dapat
membedakan karakter masing-masing tokoh.
Hal ini pun sama terjadi dalam film the Lost Bladesman. Jalan pikiran, apa
yang di perankan, dan penggambaran fisik tokoh dapat memberikan gambaran
watak dan kepribadian seorang tokoh. Dalam film ini juga setiap tokoh memiliki
ciri khas tersendiri, sehingga penonton dapat membedakan karakter masing-
masing tokoh.
Para penulis karya sastra (contohnya kelebihan raja-raja yang di tulis
dalam Kitab Kidung Sunda (Berg, 1927)), bahwa tokoh yang ada di dalam karya
sastra memiliki angka kelebihan yang menimbulkan decak kekaguman pembaca
atau rakyat. Pada umumnya, peran orang kebanyakan belum sempat dituturkan,
7
dan apabila sempat diutarakan, tidak lebih sekedar sebagai pelengkap saja
(Wirjosuparto, 1965).
Sama seperti dalam film The Lost Bladesman yang menceritakan Jenderal
Guan Yunchang sebagai seseorang yang memiliki angka kelebihan (ketangguhan,
kemampuan, dan kepemimpinan nya) dibandingkan dengan tokoh-tokoh lainnya.
Gaya berperang Guan Yu yang menimbulkan decak kagum penonton.
Menurut Juhl (1930) dalam buku Interpretation: An Essay In The
Philosophy of Literary Critism menampilkan sejumlah konsep tentang arti sebuah
karya sastra. Teknik yang di tawarkan adalah analisis terhadap apa saja yang harus
dimiliki oleh suatu karya sastra sehingga ia memiliki nilai tertentu (dalam Dr.
Shafwan, 2017:42). Hal ini pun berlaku dalam film ini yang pastinya memiliki
sesuatu yang ditawarkan sehingga memiliki nilai tertentu, terutama dari karakter
tokoh nya.
Menurut Nuriana Istiqomah,dkk (dalam Jurnal Sastra Indonesia) aspek
kehidupan yang melingkupi manusia menuntut agar seorang manusia bisa
bersikap sesuai dengan situasi dan kondisi yang terjadi pada dirinya. Begitulah
yang digambarkan di dalam film The Lost Bladesman, ketiga tokoh yang paling
sering diceritakan juga bersikap sesuai dengan apa yang mereka alami.
Jenderal Cao Cao, seseorang yang haus akan kekuasaan dan akhirnya
memanfaatkan kekuatan Guan Yu dengan cara licik. Menggambarkan bagaimana
keadaan pada masa itu, kekuasaan dan kemuliaan di atas segalanya. Jenderal Cao
Cao yang terlihat berpihak pada Guan Yu, padahal pada kenyataannya ia hanya
menginginkan keuntungan bagi nya saja.
Jenderal Liu Bei, tidak terlalu banyak muncul secara fisik di dalam film.
Namun ia digambarkan sebagai orang yang sangat mempercayakan segala sesuatu
pada sahabatnya, Guan Yu. Liu Bei juga diceritakan sebagai seorang penguasa
yang sangat berpengaruh dan di hormati oleh Guan Yu. Tetap mempercayai guan
Yu, mekipun Guan Yu mencintai istrinya Qi Lan.
Dan yang menjadi objek penelitian kali ini adalah tokoh Guan Yu, seorang
Jenderal yang sangat kuat, tangguh, dan memiliki kemampuan hebat dalam
berperang. Dalam film ini, dia selalu menang melawan setiap musuh yang
mengancam kehidupan walau di akhir film dia harus meregang nyawa dengan
8
cara di penggal. Guan Yu tidak pernah menyerah, melindungi Qi Lan hingga
sampai kepada Liu Bei. Dapat kita lihat dalam adegan di film, Guan Yu yang
sudah terkena racun masih tetap kuat dan lihai memainkan pedang dan
melumpuhkan musuh-musuh. Guan Yu juga sangat setia, tidak pernah
menghianati orang terdekatnya (Liu Bei), meskipun Qi Lan akhirnya mau untuk
menikahi Guan Yu tetapi Guan Yu lebih memilih tetap setia pada Liu Bei.
Setelah diuraikan tentang beberapa penelitian yang berhubungan dengan
judul yang penulis teliti, sejauh pengetahuan penulis belum ada yang mengkaji
film The Lost Bladesman ini, baik secara sederhana ataupun secara mendalam.
Oleh karena itu, penulis ingin mengkaji untuk menganalisis pentingnya peran
Guan Yu dan menganalisis pemikiran tangguh dan setia yang dimiliki oleh Guan
Yu.
9
BAB III
METODE PENELITIAN
10
b. Analisis Deskriptif
Menurut Nasir (1988:84(dalam Buku Bahasa Indonesia Akademik,
2017:66) metode deskriptif berupaya mendeskripsikan tentang situasi atau
kejadian, gambaran, lukisan, secara sistematis, faktual, akurat mengenai fakta-
fakta, sifat-sifat serta hubungan antara fenomena dengan fenomena pada objek
yang diteliti.
Pada film yang sedang penulis teliti sendiri, penulis menganalisis secara
deskriptif yang menjelaskan mengenai tokoh Guan Yu :
1) Guan Yu adalah seorang Jenderal kepercayaan Liu Bei
2) Guan Yu sangat ahli bela diri, berperang, dan ilmu pedang
3) Guan Yu yang pantang menyerah
4) Guan Yu yang tangguh, kuat, dan berjiwa pahlawan
5) Guan Yu seseorang yang setia dan dapat di percaya
6) Guan Yu yang berkorban demi kepentingan orang lain.
11