Anda di halaman 1dari 29

LAPORAN STUDI EKSKURSI

SUMBER DAYA MANUSIA, PEMASARAN, KEBIJAKAN STRATEGI


BISNIS, OPERASI BISNIS, KEUANGAN DAN SISTEM INFORMASI
MANAJEMEN

( PT. Coca Cola Amatil Indonesia, PT. Ultra Jaya Milk dan PT. Kereta Api
Indonesia (Persero) )

Disusun oleh :

Tesya Triana Candra A (1642010007)


Vina Haryanti (1642010020)
Erika Wulandari (1642010030)
Fitri Diyah Ayu N (1642010046)

KEMENTERIAN RISET TEKNOLOGI DAN PENDIDIKAN TINGGI

UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL “VETERAN” JAWA TIMUR

FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK

PROGRAM STUDI ILMU ADMINISTRASI BISNIS

2019
KATA PENGANTAR

Dengan memanjatkan puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah

memberikan rahmat dan karunia-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan laporan

Studi Ekskursi pada PT. Coca Cola Amatil Indonesia, PT. Ultra Jaya Milk dan PT.

Kereta Api Indonesia (Persero).

Laporan Studi Ekskursi ini dapat disusun dengan baik berkat bantuan dari

pihak-pihak yang telah memberikan bimbingan dan dukungan sebagai bahan

masukan untuk kami. Untuk itu kami mengucapkan terima kasih kepada :

1. Kepada Dr. Jojok D, S.Sos, M.Si, Ir. Lisa Sulistyawati, M.M., dan Dra. Lia

Nirawati, MSi selaku dosen mata kuliah Studi Ekskursi Program Studi Ilmu

Administrasi Bisnis dan dosen pembimbing program Studi Ekskursi.


2. Para anggota kelompok Studi Ekskursi yang telah bekerja sama dalam

menyelesaikan tugas ini.

Kami menyadari bahwa masih banyak kekurangan dan kekeliruan dalam

penulisan laporan ini. Untuk itu kami mengharapkan kritik dan saran yang bersifat

membangun dari pembaca. Dan kami mengucapkan terimakasih atas segala

dukungan dan bantuan sehingga laporan ini dapat tersusun dengan baik.

Surabaya, November 2018

Penulis
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Dengan semakin berkembangnya ilmu pengetahuan dan teknologi saat

ini, tuntutan terhadap metode pengajaran, pendidikan dan materinya juga

meningkat. Untuk itu dalam menghadapi perkembangan zaman dalam dunia

Universitas Pembangunan Nasional “Veteran “ JATIM melakukan kegiatan

yakni mendirikan program Studi Ekskursi yang tentunya ditujukan untuk

menciptakan mahasiswa/i dengan spesialisasi yang lebih spesifik khususnya

pada Program Ilmu Administrasi Bisnis dengan maksud membangun

pemahaman yang mendalam.


Studi Ekskursi merupakan salah satu mata kuliah semester tujuh yang

wajib ditempuh bagi mahasiswa sebagai syarat untuk menempuh skripsi dan

yang mengharuskan mahasiswa sebagai syarat untuk menerapkan ilmu yang

sudah didapat mulai semester satu sampai semester enam terutama mata

kuliah Sumber Daya Manusia, Pemasaran, Kebijakan Strategi Bisnis,

Operasi Bisnis, Keuangan, Sistem Informasi Manajemen secara nyata.


Dalam hal ini mahasiswa dituntut untuk menyatukan teori dan

praktek. Sehingga mahasiswa harus benar - benar paham akan teori yang

dipelajari khususnya konsentrasi bidang yang diambil. Studi Ekskursi selain

untuk latihan pembelajaran pada dunia kerja secara nyata juga digunakan

untuk ajang rekreasi sekaligus pengakraban agar berkesan sebelum skripsi

dan berpisah. Dengan diadakannya Studi Ekskursi ini diharapkan mahasiswa

dapat lebih memahami dan mengerti teori serta praktek dari mata kuliah

yang sudah ditempuh sebagai bekal kelak di dunia kerja.


Berdasarkan uraian mengenai studi ekskursi yang telah dipaparkan,

kami mengambil 3 (tiga) obyek di PT. Coca Cola Amatil Indonesia, PT.

Ultra Jaya Milk dan PT. Kereta Api Indonesia (Persero). Sebagai obyek

pengambilan data agar kami dapat mengetahui bagaimana Sumber Daya

Manusia, Pemasaran, Kebijakan Strategi Bisnis, Operasi Bisnis, Keuangan,

dan Sistem Informasi Manajemen yang diterapkan dari setiap perusahaan

tersebut.
1.2. Rumusan Masalah
1. Bagaimana Sumber Daya Manusia, Pemasaran, Kebijakan Strategi

Bisnis, Operasi Bisnis, Keuangan, Sistem Informasi Manajemen

yang dijalankan oleh PT. Coca Cola Amatil Indonesia ?


2. Bagaimana Sumber Daya Manusia, Pemasaran, Kebijakan Strategi

Bisnis, Operasi Bisnis, Keuangan, Sistem Informasi Manajemen

yang dijalankan oleh PT. Ultra Jaya Milk ?


3. Bagaimana Sumber Daya Manusia, Pemasaran, Kebijakan Strategi

Bisnis, Operasi Bisnis, Keuangan, Sistem Informasi Manajemen

yang dijalankan oleh PT. Kereta Api Indonesia (Persero) ?


1.3. Tujuan Studi Ekskursi
1. Untuk mengetahui pelaksanaan Sumber Daya Manusia, Pemasaran,

Kebijakan Strategi Bisnis, Operasi Bisnis, Keuangan, Sistem

Informasi Manajemen yang dijalankan PT. Coca Cola Amatil

Indonesia.
2. Untuk mengetahui pelaksanaan Sumber Daya Manusia, Pemasaran,

Kebijakan Strategi Bisnis, Operasi Bisnis, Keuangan, Sistem

Informasi Manajemen yang dijalankan PT. PT. Ultra Jaya Milk.


3. Untuk mengetahui pelaksanaan Sumber Daya Manusia, Pemasaran,

Kebijakan Strategi Bisnis, Operasi Bisnis, Keuangan, Sistem


Informasi Manajemen yang dijalankan PT. Kereta Api Indonesia

(Persero).
1.4. Manfaat Ekskursi
Adapun manfaat praktikum yang dilakukan adalah :
1. Secara Praktis
Sebagai referensi bagi penulis selanjutnya untuk program studi

ilmu administrasi bisnis yang berkaitan dengan kebijakan strategi bisnis

pada suatu perusahaan.


2. Secara Teoritis
Melalui praktikum di perusahaan diharapkan dapat memberikan

referensi dikepustakaan, sehingga dapat bermanfaat dan digunakan

penulis lain khususnya yang berkaitan dengan topik sejenis.


BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

1.1 Teori Sumber Daya Manusia


1.1.1 Pengertian Sumber Daya Manusia
Menurut (Hasibuan,2014:3) Sumber Daya Manusia adalah

semua manusia yang terlibat didalam suatu organisasi dalam

mengupayakan terwujudnya tujuan organisasi tersebut.

(Nawawi,2011:37) membagi pengertian SDM menjadi dua, yaitu makro

dan mikro. Pengertian sumber daya manusia makro adalah jumlah

penduduk usia produktif yang ada disebuah negara, sedangkan

pengertian sumber daya manusia mikro lebih mengerucut pada individu

yang bekerja pada sebuah institusi.


Jadi sumber daya manusia adalah semua orang yang terlibat

yang bekerja untuk mencapai tujuan perusahaan.


1.1.2 Perencanaan Sumber Daya Manusia
Menurut (Hasibuan,2014:250) perencanaan sumber daya

manusia adalah merencanakan tenaga kerja agar sesuai dengan

kebutuhan perusahaan serta efektif dan efiosien dalam membantu

terwujudnya tujuan perusahaan. (Nawawi, 2011:43) adalah rangkaian

kegiatan peramalan kebutuhan atau permintaan tenaga kerja dimasa

depan pada sebuah organisasi , yang mencakup pendayagunaan SDM

yang sudah ada dan pengadaan tenaga kerja batru yang dibutuhkan.
Jadi, perencanaan sumber daya manusia adalah proses

menetapkan estimasi atau perkiraan untuk memperoleh sumber daya


manusia agar sesuai dengan kebutuhan organisasi sekarang dan

pengembangannya dimasa depan.


1.2 Teori Pemasaran
1.2.1 Pengertian Pemasaran
Pemasaran merupakan salah satu faktor yang terpenting untuk

memajukan perusahaan khususnya perusahaan yang bergerak dalam

bidang barang dan jasa. Aktivitas pemasaran sering diartikan sebagai

aktivitas menawarkan produk dan menjual produk, tapi bila ditinjau

lebih lanjut ternyata makna pemasaran bukan hanya sekedar

menawarkan atau menjual produk saja, melainkan aktivitas yang

menganalisa dan mengevaluasi tentang kebutuhan dan keinginan

konsumen.
Menurut Hasan (2013:4) pemasaran adalah proses

mengidentifikasi, menciptakan dan mengkomunikasikan nilai, serta

memelihara hubungan yang memuaskan pelanggan untuk

memaksimalkan keuntungan perusahan. Menurut Sudaryono (2016:42)

pemasaran merupakan suatu perpaduan dari aktifitas-aktifitas yang

saling berhubungan untuk mengetahui kebutuhan konsumen melalui

penciptaan, penawaran produk dan jasa yang bernilai serta

mengembangkan promosi, distribusi, pelayanan dan harga agar

kebutuhan konsumen dapat terpuaskan dengan baik pada tingkat

keuntungan tertentu. Menurut Kotler dan Armstrong (2014:127)

pemasaran adalah proses dimana perusahaan menciptakan nilai bagi

pelanggan dan membangun hubungan yang kuat dengan pelanggan,

dengan tujuan menangkap nilai dari pelanggan sebagai imbalannya.


Dari beberapa pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa

pemasaran adalah suatu proses sosial atau fungsi organisasi dalam

kegitan bisnis yang bertujuan untuk menyalurakan atau

mendistribusikan barang-barang dalam rangka memuaskan kebutuhan

konsumen.
1.2.2 Bauran Pemasaran
Bauran pemasaran adalah bagian dari konsep pemasaran yang

mempunyai peranan yang cukup penting dalam mempengaruhi

konsumen untuk membeli produk atau jasa yang ditawarkan. Menurut

Kotler dan Armstrong (2014:76) Bauran Pemasaran adalah seperangkat

alat pemasaran taktis diperusahaan memadukan dua menghasilkan

respon yang diinginkan dalam pasar sasaran. Menurut Kotler dan Keller

(2012:119) Bauran Pemasaran adalah seperangkat alat pemasaran yang

digukan perusahaan untuk terus menerus mencapai tujuan

pemasarannya di pasar sasaran.


Unsur-unsur Bauran Pemasaran dapat digolongkan dalam empat

kelompok pengertian dari masing-masing variabel bauran pemasaran

didefinisikan oleh Kotler dan Amstrong (2014:76) sebagai berikut :


1. Produk adalah kombinasi barang dan jasa perusahaan

menawarkan dua target pasar.


2. Harga adalah nilai suatu barang yang dinyatakan dengan uang.

Harga merupakan satu-satunya unsur bauran pemasaran yang

memberikan pendapatan bagi organisasi.


3. Promosi adalah sejenis komunikasi yang memberikan

penjelasan yang meyakinkan konsumen tentang barang dan jasa.

Tujuan promosi ialah memperoleh perhatian, mendidik,

mengingatkan, dan meyakinkan calon konsumen.


4. Lokasi adalah pendorong biaya dan pendapatan, maka lokasi

sering kali memiliki kekuasaan untuk membuat strategi bisnis

perusahaan. Lokasi yang strategis bertujuan untuk

memaksimalkan keuntungan dari lokasi bagi perusahaan


1.3 Teori Kebijakan Strategi Bisnis
1.3.1 Pengertian Kebijakan Strategi Bisnis
Kebijakan adalah sebagai sarana untuk mencapai tujuan,

menyebutkan kebijakan sebagai “program yang diproyeksikan

berkenaan dengan tujuan, nilai, dan praktik menurut Lasswell dan

Kaplan (dalam Abidin, 2012:6). Kemudian strategi merupakan

parameter-parameter sebuah organisasi dalam pengertian menentukan

tempat bisnis dan cara bisnis untuk bersaing. Strategi menunjukan

arahan umum yang hendak di tempuh oleh suatu organisasi

(perusahaan) untuk mencapai tujuannya (Sedarmayanti, 2014:16).

Sedangkan bisnis adalah istilah umum yang menggambarkan semua

aktivitas dan institutusi yang memproduksi barang/ jasa dalam

kehidupan sehari-hari (Abdul Aziz, 2013:28). Jadi, kebijakan strategi

bisnis adalah pedoman yang dikembangkan oleh suatu organisasi untuk

mengatur tindakan-tindakan bisnis, dengan mendefinisikan batas-batas

dimana keputusan bisnis harus dibuat untuk memungkinkan suatu

perusahaan memperoleh seefisien mungkin, kedudukan paling akhir

yang dapat dipertahankan dalam menghadapi pesaing-pesaingnya dan

mempertahankan kualitas produknya baik berupa barang maupun jasa.


1.3.2 Strategi Produksi
Produksi berasal dari kata produk dalam bahasa inggris product.

Pengertian produk menurut Kotler dan Mursid (2014:71) merumuskan


bahwa produk sebagai hasil akhir yang mengandung elemen-elemen

fisik, jasa dan hal-hal simbolis yang dibuat dan dijual oleh perusahaan

untuk memberikan kepuasan dan keuntungan bagi pembelinya. Secara

umum, kegiatan produksi/ operasi merupakan suatu kegiatan yang

berhubungan dengan penciptaan/ pembuatan barang, jasa, atau

kombinasinya, melalui proses transformasi dari masukan sumber daya

produksi menjadi keluaran yang diinginkan. Sedangkan pengertian

produksi menurut ahli adalah: produksi adalah proses penciptaan

barang dan jasa (Heizer and Render, 2012:4). Sementara itu strategi

produksi berarti suatu rencana terkait produksi suatu perusahaan untuk

menghasilkan produk baik barang maupun jasa yang berkualitas dan

mampu bersaing dengan produk dari perusahaan lain. Untuk

memperlancar produksi memang sangat dibutuhkan suatu strategi yang

mumpuni dan matang adar berjalan dengan baik, lancar, dan sesuai

tujuan utama.
1.3.3 Strategi Keuangan
Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) uang diartikan :

(1) Alat tukar atau standar pengukur nilai (kesatuan hitungan) yang sah,

dikeluarkan oleh pemerintah suatu negara berupa kertas, emas, perak,

atau logam lain yang dicetak dengan bentuk dan gambar tertentu; (2)

harta; kekayaan. Pengertian keuangan itu sendiri menurut Gitman

(2012:4) adalah “Finance can be defined as the science and art of

managing money”. Yang artinya adalah keuangan dapat didefinisikan

sebagai seni dan ilmu mengelola uang.


Dari definisi tersebut maka dapat dikembangkan bahwa

keuangan sebagai seni berarti melibatkan keahlian dan pengalaman,

sedangkan sebagai ilmu berarti melibatkan prinsip-prinsip, konsep,

teori, proporsi dan model yang ada dalam ilmu keuangan. Dalam suatu

perusahaan sumber dana juga merupakan faktor terpenting jadi harus

menentukan strategi keuangan yang tepat. Sementara itu strategi

keuangan adalah merencanakan untuk memperoleh dan menggunakan

dana guna memaksimalkan nilai perusahaan.


1.3.4 Strategi Sumber Daya Manusia
Secara umum, pengertian sumber daya manusia dapat dibagi

menjadi dua, yakni sumber daya manusia secara makro dan mikro.

Pengertian sumber daya manusia makro adalah jumlah penduduk usia

produktif yang ada di sebuah negara, sedangkan pengertian sumber

daya manusia mikro lebih mengerucut pada individu yang bekerja pada

sebuah institusi. Sementara itu, pengertian sumber daya manusia

menurut para ahli memiliki arti yang lebih beragam. Menurut Malayu

Hasibuan (2013:10), sumber daya manusia merupakan kemampuan

terpadu dari daya pikir dan daya fisik yang dimiliki individu.

Kemampuan sumber daya manusia tidak dapat dilihat dari satu sisi saja,

namun harus mencangkup keseluruhan dari daya pikir dan juga daya

fisiknya.
Jadi, strategi sumber daya manusia merupakan rencana serta

aktivitas-aktivitas yang dilaksanakan agar sumber daya manusia di

dalam organisasi dapat digunakan secara efektif guna mencapai

berbagai tujuan. Strategi sumber daya manusia sangat penting bagi


perusahaan dalam mengelola, mengatur, dan memanfaatkan karyawan

sehingga dapat berjalan dan berfungsi secara produktif untuk

tercapainya tujuan perusahaan.


1.3.5 Strategi Penelitian dan Pengembangan
Penelitian dan Pengembangan Menurut Sugiyono (2011:407),

merupakan suatu metode yang digunakan untuk mendapatkan suatu

hasil produk tertentu, serta menguji keefektifan dari produk tersebut.

Sementara itu strategi penelitian dan pengembangan merupakan suatu

rencana-rencana tertentu yang telah diatur dan dibuat sedemikian rupa

agar dalam melakukan suatu praktik penelitian dan pengembangan

berjalan dengan baik sesuai standarisasi perusahaan.


1.4 Teori Operasi Bisnis
1.4.1 Pengertin Operasi Bisnis
Operasi bisnis adalah kegiatan yang wajib dilakukan oleh

perusahaan. Operasi bisnis juga dianggap sangat penting karena dalam

hal inilah, suatu produk yang dihasilkan akan berpengaruh terhadap

kepuasan konsumen yang mengonsumsinya. Operasi bisnis ini juga

dikaitkan dengan proses produksi yang dijalankan oleh perusahaan.

Proses produksi yang baik, higienis dan berpedoman pada ketentuan-

ketentuan produksi akan menghasilkan produk yang berkualitas pula


1.4.2 Desain Produk
Bruce dan Biemans (2012) mengatakan bahwa ―product are the

lifeblood organisations”. Food product development and innovation

continues to be seen as a fundamental strategy for competitive success

and survival within a competitive global market (Stewart-Knox and

Mitchell, 2013; Bogue, 2011) Desain produk yang tertera pada buku-

buku teks desain produk sebenarnya lebih mengarah pada produksi


produk yang ―berbentuk‖, contohnya: spare-partmesin, telepon seluler,

peralatan elektronik, rangka sepeda, dan sebagainya. Pada kasus ini,

produk ―Black Soya Powder‖ diproduksi dalam bentuk bubuk dan

tidak memiliki bentuk tetap, seperti kita ketahui pada sifat zat. Maka

dari itu, desain produk pada kasus ini mengacu pada desain kemasan

yang merupakan tempat/wadah dari produk ―Black Soya Powder‖.


Desain produk adalah suatu proses untuk menciptakan desain

produk terbaru yang nantinya akan dijual perusahaan kepada para

konsumennya. Konsep untuk menciptakan desain sangat luas bahkan

pengembangan ide yang mengarah pada produk penting dilakukan. Dari

segi pendekatan sistematisnya, seorang desainer produk akan

mengonsep serta mengevaluasi berbagai macam ide serta mengubahnya

menjadi sebuah penemuan yang lebih nyata. Disini peran seorang

produk desainer adalah untuk menggabungkan seni, ragam ilmu

pengetahuan desain grafis dan teknologi guna menciptakan produk baru

yang nantinya bermanfaat untuk orang lain.


1.4.3. Tujuan Design Produk
Desain produk mempunyai tujuan dalam membantu perusahaan

menciptakan dan mengembangkan suatu produk yang sesuai dengan

keinginan pelanggan.
Menurut Kotler yang dikutip oleh Satria Adhi Wicaksono (2015:20)

mengemukakan tujuan desain produk adalah:


1. Untuk menghasilkan produk yang berkualitas tinggi dan

mempunyai nilai jual yang tinggi.


2. Untuk menghasilkan produk yang tren pada masanya.
3. Untuk membuat produk seekonomis mungkin dalam penggunaan

bahan baku dan biaya-biaya dengan tanpa mengurangi nilai jual

produk tersebut.
1.4.4. Proses Produksi
Pengertian Produksi adalah sesuatu yang dihasilkan oleh suatu

perusahaan baik bentuk barang (goods) maupun jasa (service) dalam

suatu periode waktu yang selanjutnya dihitung sebagai nilai tambah

bagi perusahaan.
Kegiatan produksi tidak lepas dari proses produksi, karena

proses produksi merupakan langkah atau tahapan dalam menghasilkan

sebuah produk. Proses produksi merupakan salah satu aktifitas dalam

kegiatan produksi yang di dalamnya terdapat beberapa tahapan yaitu

seperti mengolah bahan mentah menjadi bahan baku setengah jadi

sampai pembuatan hasil akhir suatu produk. Menurut Agus Ahyari

(2012) “Proses Produksi adalah suatu cara, metode ataupun teknik

menambah kegunaan suatu barang dan jasa dengan menggunakan faktor

produksi yang ada”.


Melihat dari definisi diatas, dapat diambil kesimpulan bahwa

proses produksi merupakan kegiatan untuk menciptakan atau

menambah kegunaan suatu barang atau jasa dengan menggunakan

faktor-faktor yang ada seperti tenaga kerja, mesin, energi, dan

pengetahuan teknis dalam suatu lingkungan agar lebih bermanfaat bagi

kehidupan manusia.
1.4.3 Sistem Produksi
Proses dalam sistem produksi dapat didefinisikan sebagai

integrasi sekuensial dari lingkungan, guna menghasilkan nilai tambah

bagi produk agar dapat dijual dengan harga kompetitif di pasar. Definisi
lain dari proses adalah suatu kumpulan tugas yang dikaitkan melalui

suatu aliran materian dan informasi yang mentransformasikan berbagai

input kedalam output yang bermanfaat atau mempunyai bernilai tambah

tinggi.
Sistem produksi dapat dibedakan atas 2 macam yaitu :
1. Proses produksi yang kontinue (continuous process) - dimana

peralatan produksi yang digunakan disusun dan diatur dengan

memperhatikan urut-urutan kegiatan atau routing dalam

menghasilkan produk tersebut, serta arus bahan dalam proses

telah distandardisir.
2. Proses produksi yang terputus-putus (intermitten process) -

dimana kegiatan produksi dilakukan tidak standar, tetapi

didasarkan produk yang dikerjakan, sehingga peralatan produksi

yang digunakan disusun dan diatur yang dapat bersifat lebih

luwes ( flexible ) untuk dapat dipergunakan bagi menghasilkan

berbagai produk dan berbagai ukuran.


1.4.4 Tata Letak, Lokasi dan Layout
Menurut Lee Krajewski, Larry Ritzman, dan Manj Malhotra

(2007: 302) yang artinya, “Tata Letak adalah suatu perencanaan yang

melibatkan keputusan mengenai penyusunan dan penataan tata letak

dari suatu pusat aktivitas ekonomi yang dibutuhkan oleh setiap fasilitas

yang memiliki berbagai macam proses”. Layout merupakan salah satu

keputusan yang menentukan efesiensi dan efektifitas operasional

perusahaan dalam jangka panjang. Layout memiliki berbagai implikasi

strategis karena tata letak menentukan daya saing perusahaan dalam hal

kapasitas proses, fleksibilitas, dan biaya, serta mutu kehidupan kerja.


Menurut Barry Render dan Jay Heizer (2015: 272)

diterjemahkan oleh Dwi Anoegrahwati dan Indra Almahdy, bahwa

layout yang efektif dapat membantu perusahaan dalam mencapai hal-

hal berikut:
a. Pemanfaatan yang lebih besar atas ruangan, peralatan, dan

manusia.
b. Arus informasi, bahan baku, dan manusia yang lebih baik.
c. Lebih memudahkan konsumen.
d. Peningkatan moral karyawan, dan kondisi kerja yang lebih

aman.
1.4.5 Material Handling
Material Handling adalah salah satu jenis transportasi

(pengangkutan) yang dilakukan dalam perusahaan industri, yang artinya

memindahkan bahan baku, barang setengah jadi atau barang jadi dari

tempat asal ketempat tujuan yang telah ditetapkan. Pemindahan

material dalam hal ini adalah bagaimana cara yang terbaik untuk

memindahkan material dari satu tempat proses produksi ketempat

proses produksi yang lain.


Pada dasarnya kegiatan material handling adalah kegiatan tidak

produktif, karena pada kegiatan ini bahan tidaklah mendapat perubahan

bentuk atau perubahan nilai, sehingga sebenarnya akan mengurangi

kegiatan yang tidak efektif dan mencari ongkos material handling

terkecil. Menghilangkan transportasi tidaklah mungkin dilakukan, maka

caranya adalah dengan melakukan hand-off, yaitu menekan jumlah

ongkos yang digunakan untuk biaya transportasi. Menekan jumlah

ongkos transportasi dapat dilakukan dengan cara: menghapus langkah

transportasi, mekanisasi atau meminimasi jarak (Unikom, 2013).


1.4.6. Seleksi Proses
Keputusan-keputusan yang berkaitan dengan seleksi proses,

menentukan jenis proses produksi yang akan digunakan dan waktu yang

tepat dari proses tersebut. Manajer operasi harus dapat memutuskan

apakah memproduksi hanya untuk pesanan pelanggan atau persediaan.

Manajer juga harus memutuskan : apakah mengatur aliran proses

sebagai batch proses produksi high volume line flow atau low flow

volume. Serta memutuskan apakah akan berintegrasi ke depan (ke arah

pasar) atau ke belakang ( ke arah pemasok). Semua keputusan di atas

membantu menentukan jenis proses yang akan digunakan untuk

membuat suatu produk.


Jadi, seleksi produk merupakan serangkaian keputusan mengenai tipe

atau jenis produksi dan peralatan yang digunakan.


Tipe proses produksi :
1. Aliran garisAliran garis mempunyai ciri bahwa aliran proses dari

bahan mentah sampai menjadi produk akhir dan urutan-urutan

operasi-operasi yang digunakan untuk mengasilkan produk atau

jasaselalu tetap.
2. Aliran intermiten Aliran intermiten mempunyai ciri produksi

dalam kumpulan-kumpulan atau kelompok-kelompok barang

yang sejenis pada interval-interval waktu yang terputus-putus.


3. Aliran proyek Bentuk operasi-operasi proyek digunakan untuk

memproduksi produk-produk khusus atau unik, seperti kapal,

jembatan, peluru, dan sebagainya yang setiap unit produk-

produk tersebut dibuat sebagai suatu barang tunggal.


Dimensi lainnya yang mempangaruhi pemilihan proses adalah apakah

produk dibuat untukpersediaan atau untuk pesanan dan dikenal sebagai

jenis produksi untuk persediaan dan produksi untuk pesanan. Proses


produksi untuk pesanan terutama bersangkutan dengan waktu

penyelesaian dan pengendalian aliran pesanan. Proses harus cukup

fleksibel untuk memenuhi berbagai macampesanan langganan.

Sedangkan proses produksi untuk persediaan terutama diarahkan untuk

pemenuhan rencana produksi dan persediaan serta efisiensi operasi-

operasi
1.5 Teori Manajemen Keuangan
1.5.1 Pengertian Manajemen Keuangan
Manajemen Keuangan adalah segala kegiatan atau aktivitas

perusahaan yang berhubungan dengan bagaimana cara memperoleh

pendanaan modal kerja, menggunakan atau mengalokasikan dana, dan

mengelola aset yang dimiliki untuk mencapai tujuan utama perusahaan.

1.5.2 Ruang Lingkup Manajemen Keuangan

Ruang Lingkup Manajemen Keuangan terdiri dari:


1. Keputusan Pendanaan, meliputi kebijakan manajemen dalam

pencarian dana perusahaan, misalnya kebijakan menerbitkan

sejumlah obligasi dan kebijakan hutang jangka pendek dan

panjang perusahaan yang bersumber dari internal maupun

eksternal perusahaan.
2. Keputusan Investasi, Kebijakan penanaman modal perusahaan

kepada aktiva tetap atau Fixed Assets seperti gedung, tanah, dan

peralatan atau mesin, maupun aktiva finansial berupa surat-surat


berharga misalnya saham dan obligasi atau aktivitas untuk

menginvestasikan dana pada berbagai aktiva.


3. Keputusan dividen Manajer keuangan harus mengambil

keputusan sehubungan dengan distribusi laba bersih. Laba

bersih umumnya dibagi menjadi dua:


a. Dividen untuk pemegang saham – Dividen dan

persentase pembagiaannya harus diputuskan.


b. Saldo laba – Jumlah laba ditahan harus disesuaikan

karena ini akan bergantung pada rencana ekspansi dan

diversifikasi perusahaan.
1.5.3 Fungsi Manajemen Keuangan
Fungsi utama Manajemen Keuangan adalah sebagai berikut:
1. Planning atau Perencanaan Keuangan, meliputi Perencanaan

Arus Kas dan Rugi Laba.


2. Budgeting atau Anggaran, perencanaan penerimaan dan

pengalokasian anggaran biaya secara efisien dan

memaksimalkan dana yang dimiliki.


3. Controlling atau Pengendalian Keuangan, melakukan evaluasi

serta perbaikan atas keuangan dan sistem keuangan perusahaan.


4. Auditing atau Pemeriksaan Keuangan, melakukan audit internal

atas keuangan perusahaan yang ada agar sesuai dengan kaidah

standar akuntansi dan tidak terjadi penyimpangan.


5. Reporting atau Pelaporan Keuangan, menyediakan laporan

informasi tentang kondisi keuangan perusahaan dan analisa

rasio laporan keuangan.


1.5.4 Tujuan Manajemen Keuangan
Tujuan utama Manajemen Keuangan adalah untuk

memaksimalkan nilai yang dimiliki perusahaan atau memberikan nilai

tambah terhadap asset yang dimiliki oleh pemegang saham. Selain itu
manajemen keuangan memiliki beberapa tujuan yang harus dicapai,

diantaranya:
1. Memaksimalkan Keuntungan
Melalui kebijakan yang tepat, financial management bisa

memaksimalkan keuntungan perusahaan dalam jangka panjang.


2. Menjaga Arus Kas
Manajer keuangan berperan untuk menjaga arus kas (cash

flow). Setiap hari perusahaan sudah pasti akan mengeluarkan

dana misalnya untuk pembelian bahan baku, pembayaran gaji

anggota, sewa dan pembayaran lainnya. Sehingga jika tidak

diawasi dan dikendalikan bisa menyebabkan overbudget yang

merugikan perusahaan.
3. Mempersiapkan Struktur Modal
Menyeimbangkan antara pembiayaan yang dimiliki dengan

dana yang dipinjam. Tujuannya untuk mempersiapkan struktur

modal.
4. Memaksimalkan Pemanfaatan Keuangan Perusahaan
Manajer keuangan bertindak untuk mengawasi penggunaan

uang perusahaan. Anggaran yang digunakan untuk kegiatan

yang tidak menguntungkan perusahaan dapat di pangkas dan di

alokasi untuk kegiatan lain.


5. Mengoptimalkan Kekayaan Perusahaan
Manajer keuangan berupaya untuk memberikan dividen

semaksimal mungkin kepada pemegang saham dan berusaha

untuk meningkatkan pasar saham karena berkaitan dengan

kinerja perusahaan.
6. Meningkatkan Efisiensi
Manajer keuangan berupaya untuk meningkatkan efisiensi

semua departemen dalam organisasi. Penyaluran dana yang


tepat dalam semua aspek akan berdampak dalam peningkatan

efisiensi perusahaan.
7. Memastikan Kelangsungan Hidup Perusahaan
Perusahaan bisa bertahan dalam persaingan bisnis yang

kompetitif merupakan peranan dari bagian keuangan. Keputusan

yang berhubungan dengan keuangan harus dilakukan secara

hati-hati karena kesalahan penggunaan keuangan bisa

mengakibatkan kebangkrutan.
8. Mengurangi Resiko Operasional
Dengan manajemen keuangan yang baik maka resiko

operasional akan dapat diminimalisir. Resiko ketidakpastian

dalam bisnis harus disikapi dengan keputusan yang tepat oleh

manajer keuangan.
9. Mengurangi Biaya Modal
Perencanaan struktur modal harus dibuat sedemikian rupa oleh

manajer keuangan agar penggunaa biaya modal dapat

diminimalisir.
1.6. Sistem Informasi Manajemen
1.6.1. Pengertian Sistem Informasi Manajemen

Menyangkut pemahaman tentang pengertian sistem informasi ini,

Agus Mulyanto (2009:29) dalam bukunya yang berjudul Sistem

Informasi Konsep dan Aplikasi mengutipkan beberapa pendapat para

ahli, diantaranya:

1. Menurut James alter, sistem informasi adalah “Kombinasi

antar prosedur kerja, informasi, orang dan teknologi

informasi yang diorganisasikan untuk mencapai tujuan

dalam sebuah organisasi”.


2. Menurut Bodnar dan Hopwood, sistem informasi adalah

“Kumpulan perangkat keras dan perangkat lunak yang

dirancang untuk mentransformasikan data ke dalam

bentuk informasi yang berguna”.


3. Menurut Gelinas, Oram dan Wiggins, sistem informasi

adalah “ Suatu sistem buatan manusia yang secara umum

terdiri atas sekumpulan komponen berbasis komputer dan

manual yang dibuat untuk menghimpun, menyimpan, dan

mengelola data serta menyediakan informasi keluaran

kepada pemakai ”.
4. Menurut Turban, McLean dan Waterbe, sistem informasi

adalah “Sistem yang mengumpulkan, memproses,

menyimpan, menganalisis, dan mneyebarkan informasi

untuk tujuan spesifik”.


5. Menurut Joseph Wilkinson, sistem informasi adalah

“Kerangka kerja yang mengkoordinasikan sumber daya

(manusia, komputer) untuk mengubah masukan (input)

menjadi keluaran (informasi), guna mencapai

sasaransasaran perusahaan”.

Dari beberapa definisi diatas, dapat disimpulkan bahwa sistem

informasi adalah suatu sistem yang terdiri dari kumpulan komponen

sistem, yaitu software, hardware dan brainware yang memproses

informasi menjadi sebuah output yang berguna untuk mencapai suatu

tujuan tertentu dalam suatu organisasi.

1.6.2. Tujuan Sistem Informasi Manajemen


1. Menangkap Data
Salah satu tujuan dari sistem informasi manajemen yaitu untuk

menangkap data kontekstual atau informasi operasional yang

akan berkontribusi dalam mengambil suatu keputusan dari

berbagai sumber internal dan eksternal organisani.


2. Pengolahan Data
Tujuan sistem informasi yang kedua yaitu untuk pengolahan

data. Data yang akan diolah menjadi informasi yang diperlukan

sebagai perencanaan, pengorganisasian, koordinasi, memimpin

dan mengendalikan fungsi pada tingkat yang strategis, taktis dan

operasional. Pengolahan ata ini meliputi:


 Membuat perhitungan dengan menggunakan data
 Menyortir data
 Mrangkum data
 Mengklarifikasikan data
3. Penyimpanan, Penggunaan dan Penyebaran Informasi
Semua informasi dan data yang diolah harus disimpan untuk

digunakan dimasa yang akan datang. Selain itu, sistem juga

harus dapat mengambil informasi ini dari penyimpanan bila

diperlukan pada berbagai penggunaan. Kemudian dari informasi

tersebut atau produk jadi dari MIS harus diedarkan pada semua

penggunanya secara berkala dengan menggunakan jaringan

organisasi.
1.6.3. Karakteristik Sistem Informasi Manajemen
Suatu sistem mempunyai karakteristik. Tata Sutabri, S.Kom.,MM,

(2005:11) mengungkapkan bahwa ada beberapa karakteristik sistem,

yaitu :
1. komponen (components) atau subsitem-subsitem komponen

sistem (components) atau subsistem-subsistem.


Suatu sistem terdiri dari sejumlah komponen yang saling

berinteraksi, artinya saling bekerjasama membentuk satu

kesatuan. Komponen-komponen sistem tersebut dapat berupa

suatu bentuk subsistem. Setiap subsistem memiliki sifat dari

sistem yang menjalankan suatu fungsi tertentu dan

mempengaruhi proses sistem secara keseluruhan. Suatu sistem

dapat mempunyai sistem yang lebih besar yang disebut “supra

sistem”
2. Batas sistem (boundary) Batas sistem (boundary)
Ruang lingkup sistem merupakan daerah yang membetasi

antara sistem dengan sistem yang lain atau sistem dengan

lingkungan luarnya. Batasan sistem ini memungkinkan suatu

sistem dipandang sebagai satu kesatuan yang tidak dapat

dipisah-pisahkan.
3. Lingkungan luar sistem (environment)
Bentuk apapun yang ada di luar ruang lingkup atau batasan

sistem yang mempengaruhi operasi sistem disebut lingkungan

luar sistem. Lingkungan luar sistem ini dapat bersifat

menguntungkan dan dapat juga bersifat merugikan sistem

tersebut. Lingkungan luar yang menguntungkan merupakan

energy bagi sistem tersebut. Dengan demikian, lingkungan luar

yang merugikan harus dikendalikan. Jika tidak dikendalikan,

maka akan mengganggu kelangsungan hidup sistem tersebut.


4. Penghubung sistem (interface)
Media yang menghubungkan sistem dengan subsistem lain

disebut penghubung sistem atau interface. Penghubung ini

memungkinkan sumber-sumber daya mengalir dari satu


subsistem lain. Bentuk keluaran dari satu subsistem akan

menjadi masukan untuk subsistem lain melalui penghubung

tersebut. Dengan demikian, dapat terjadi integrasi yang akan satu

kesatuan
5. Masukan sistem (input)
Energi yang dimasukkan ked ala sistem disebut masukan

sistem, yang dapat berupa pemeliharaan (maintenance input) dan

sinyal (signal input).


a. Keluaran sistem (output)
Hasil energi yang dioalah dan diklasifikasikan menjadi

keluaran yang berguna. Keluaran ini merupakan masukan

bagi subsistem yang lain.


b. Pengolahan sistem (procsess)
Suatu sistem dapat mempunyai suatu proses yang akan

mengubah masukan menjadi keluaran.


c. Sasaran sistem (Obejctive)
Suatu sistem memiliki tujuan dan sasaran yang pasti

dan bersifat deterministic. Jika suatu sistem memiliki

sasaran, maka operasi sistem tidak ada gunanya. Suatu

sistem dikatakan berhasil bila mengenai sasaran atau

tujuan yang telah direncanakan.


1.6.4. Konsep Dasar Sistem Informasi Manajemen
Sistem Informasi Manajemen bukanlah sebuah sistem informasi

secara keseluruhan. Hal ini dikarenakan tidak semua informasi yang

mengalir di dalam tubuh organisasi dapat dimasukkan secara lengkap ke

dalam sebuah sistem yang otomatis. Aspek utama dari sistem informasi

akan selalu ada di luar sistem komputer.


Tujuan Sistem Informasi Manajemen sendiri adalah memenuhi

kebutuhan informasi secara umum bagi semua manajer dalam


perusahaan atau pada sub-unit organisasional perusahaan. Sistem

Informasi Manajemen menyediakan informasi bagi pemakainya dalam

bentuk laporan dan berbagai output menggunakan simulasi model

matematika. Konsep dasar sistem informasi manajemen yang perlu

diketahui dilihat dari berbagai definisi dan kegunaannya adalah sebagai

berikut :
1. Data yang diolah akan menjadi bentuk yang lebih bermanfaat

dan berguna bagi pengguna atau penerima informasi.


2. Kondisi real maupun tidak dapat mengurangi tingkat

ketidakpastian mengenai suatu kejadian tertentu. Sebagai contoh,

apabila terdapat informasi yang menyatakan mengenai nilai mata

uang yang akan naik. Informasi tersebut akan mengurangi

ketidakpastian dalam pengambilan keputusan suatu investasi.


3. Data yang disusun untuk membantu dalam memilih beberapa

tindakan atau non-tindakan saat ini atau yang akan datang dalam

rangka untuk memenuhi tujuan perusahaan (pilihannya disebut

pengambilan keputusan bisnis)


1.6.5. Penerapan Sistem Informasi Manajemen
Berbagai contoh sistem informasi manajemen yang dapat kita ketahui

adalah sebagai berikut :


a. Enterprise Resource Planning (ERP)
Sistem ERP pada Sistem Informasi Manajemen sering

digunakan oleh perusahaan besar untuk mengelola manajemen

dan melakukan pengawasan yang terintegrasi terhadap unit

bidang keuangan, akuntansi, SDM, pemasaran, operasional dan

pengelolaan persediaan.
b. Supply Chain Management (SCM)
SCM menyediakan data yang terintegrasi terkait manajemen

suplai bahan baku dari pemasok, produsen, pengecer hingga

konsumen akhir.
c. Transaction Processing System (TPS)
TPS ini berguna untuk proses data dalam jumlah yang besar

dengan transaksi bisnis yang rutin. Program ini biasa

diaplikasikan untuk manajemen gaji dan inventaris. Contohnya

adalah aplikasi yang digunakan untuk Bantuan Keuangan Desa

Pemprov Jawa Timur.


d. Office Automation System (OAS)
OAS sebagai contoh sistem informasi manajemen berguna

untuk melancarkan komunikasi antar departemen dalam

perusahaan. Proses yang dilakukan dengan cara

mengintegrasikan server-server komputer pada setiap user di

perusahaan. Contohnya adalah email.


e. Work System (KWS)
Sistem KWS mengintegrasikan pengetahuan baru ke dalam

sistem organisasi. Melalui langkah ini diharapkan para ahli di

dalam organisasi dapat menerapkan secara cepat ke dalam

pekerjaan mereka.
f. Informatic Management System (IMS)
Sistem informasi manajemen menggunakan sistem IMS

berfungsi dalam mendukung spektrum berbagai tugas dalam

organisasi. IMS juga dapat digunakan untuk menganalisa dalam

pembuatan keputusan. Sistem ini dapat menyatukan berbagai

fungsi informasi melalui program komputerisasi seperti e-

procurement.
g. Decision Support System (DSS)
Sistem ini membantu para manajer dalam mengambil

keputusan dengan cara mengamati lingkungan dalam

perusahaan. Contohnya, Link Elektronik di sekolah Tunas

Bangsa, yang mengamati jumlah pendapatan atau pendaftaran

siswa baru setiap tahun.


h. Expert System (ES) dan Artificial Intelligent (A.I.)
Konsep dalam sistem informasi manajemen yang

menggunakan kecerdasan buatan untuk menganalisis dan

menemukan pemecahan masalah dengan menggunakan

pengetahuan tenaga ahli yang telah diprogram ke dalamnya.

Sebagai contoh adalah sistem pada penjadwalan mekanik.


i. Executive Support System (ESS)
Sistem ini membantu manajer dalam berinteraksi dengan

lingkungan perusahaan dengan berpegang pada grafik dan

pendukung komunikasi lainnya.

LAMPIRAN PERTANYAAN
I. SUMBER DAYA MANUSIA
1. Apakah terdapat program pelatihan dan pengembangan yang

diterapkan perusahaan ? jika ada, apa saja program pelatihan dan

pemngembangan tersebut ?
2. Bagaimana sistem rekrutmen perusahaan ?
II. PEMASARAN
1. Bagaimana strategi promosi yang diterapkan perusahaan ?
2. Produk jenis apakah yang ditawarkan ?
III. KEBIJAKAN DAN STRATEGI BISNIS
1. Bagaimana strategi bisnis perusahaan dalam menghadapi persaingan

yang sejenis ?
IV. OPERASI BISNIS
1. Dalam proses produksi bahan baku utama sangatlah penting,

bagaimana solusi yang dapat diberikan apabila perusahaan sampai

kehabisan bahan baku utama tersebut ?


V. KEUANGAN
1. Berapa keuntungan yang di peroleh dari penjualan produk setiap

bulan ?
VI. SISTEM INFORMASI MANAJEMEN
1. Bagaimana cara penyampaian informasi terkait perusahaan kepada

konsumen ?

Anda mungkin juga menyukai