Rangkuman Listrik Dinamis PDF
Rangkuman Listrik Dinamis PDF
Keterangan:
ya
i = kuat arus (ampere)
Q = muatan (coulomb)
t = waktu (sekon)
Bunyi dari hukum Ohm adalah kuat arus yang mengalir dari suatu penghantar
sebanding dengan beda potensial antara ujung–ujung penghantar, apabila suhu
-ta
penghantar tidak berubah. Persamaan dari hukum Ohm adalah:
Keterangan:
ny
R = hambatan (ohm)
V = tegangan (volt)
I = kuat arus (ampere)
Sedangkan besar hambatan suatu kawat penghantar dipengaruhi oleh:
Keterangan :
R = hambatan (ohm)
om
Perubahan suhu akan mengakibatkan hambatan suatu kawat jenis konduktor akan
berubah sesuai dengan persamaan berikut:
Keterangan:
ρ = hambatan jenis pada suhu T (ohm meter)
ρo = hambatan jenis pada suhu mula-mula (ohm meter)
α = koefisien suhu (oC-1)
ΔT = perubahan suhu (oC)
ta n
Perubahan suhu mengakibatkan perubahan hambatan jenis. Oleh karena itu, nilai
hambatannya pun ikut berubah. Persamaannya dapat dirumuskan sebagai berikut:
R = Ro (1 + αΔT)
Keterangan :
R = hambatan pada suhu T (ohm meter)
Ro = hambatan mula-mula (ohm meter)
ya
Rangkaian Hambatan
Hambatan dalam suatu rangkaian listrik dapat disusun secara seri, paralel, dan
campuran antara seri dan paralel.
-ta
Hambatan Seri
Hambatan Paralel
Bentuk rangkaian paralel pada hambatan seperti gambar di bawah ini:
ta n
Ketentuan pada rangkaian paralel berlaku sebagai berikut:
Hambatan Campuran
arus disesuaikan dengan jenis hambatan yang terjadi. Selain itu, hambatan dapat
disusun dengan menggunakan rangkaian jembatan Wheatstone. Susunan jembatan
Wheatstone adalah susunan penghambat sehingga tidak dapat dijumlahkan secara
langsung baik secara paralel maupun seri. Gambaran mengenai jembatan
Wheatstone dapat dilihat pada gambar di bawah ini:
a.c
om
Hukum Khirchhoff
ta n
Hukum Khirchhoff ada dua macam, yaitu:
Hukum I Khirchhoff
Hukum yang pertama menerangkan bahwa dalam rangkaian listrik yang bercabang,
jumlah kuat arus yang masuk pada suatu titik cabang sama dengan jumlah kuat arus
yang keluar dari titik cabang. Maka rumusannya sebagai berikut:
Σimasuk = Σikeluar
ya
Hukum II Khirchhoff
Hukum yang kedua mengenai tegangan, yang menjelaskan bahwa jumlah aljabar
perubahan tegangan yang mengelilingi suatu rangkaian tertutup (loop) sama dengan
-ta
nol. Apabila dirumuskan akan menghasilkan rumusan sebagai berikut:
ΣV = 0
Gaya gerak listrik Î pada sumber tegangan mengakibatkan arus listrik mengalir
sepanjang loop dan arus lstrik yang dihambat menyebabkan penurunan tegangan.
Maka dari itu, hasil penjumlahan dari jumlah ggl dalam suatu sumber tegangan dan
ny
ΣE + ΣiR = 0
Keterangan:
E = ggl listrik (volt)
a.c
Dalam penggunaan Hukum II Khirchhoff, kita harus memperhatikan tanda untuk ggl
sumber tegangan dan kuat arus i berikut ini:
om
1. Kuat arus akan bertanda positif apabila searah dengan arah loop yang sudah
kita tentukan dan bertanda negatif apabila berlawanan dengan arah loop yang
sudah kita tentukan.
2. ggl akan bertanda positif, apabila kutub positif sumber tegangan dijumpai
lebih dulu oleh arah loop. Kemudian, ggl akan bertanda negatif apabila kutub
negatif sumber tegangan dijumpai lebih dulu oleh arah loop.
Amperemeter
Amperemeter adalah alat yang digunakan untuk mengukur kuat arus listrik yang di
pasangkan secara seri oleh resistor, sehingga dapat di gunakan untuk mengukur
ta n
kuat arus yang melalui resistor dalam suatu rangkaian yang sederhana. Perhatikan
gambar di bawah ini:
ya
-ta
Amperemeter sebaiknya memiliki hambatan yang sangat kecil untuk menentukan
kuat arus yang terukur oleh amperemeter sama dengan kuat arus yang melewati
hambatan. Kemudian, batas ukur amperemeter dapat di perbesar dengan
menambahkan suatu hambatan pararel yang sering disebut sebagai hambatan
Shunt. Hambatan shunt di pasang seperti pada gambar di bawah ini:
ny
a.c
Keterangan:
RA = hambatan dalam amperemeter (ohm)
Sh = hambatan shunt (ohm)
n = faktor pengali
Voltmeter
Voltmeter adalah alat yang digunakan untuk mengukur perbedaan potensial atau
tegangan listrik. Voltmeter dipasang secara pararel pada resistor dan digunakan
untuk mengukur perbedaan potensial pada resistor dalam suatu rangkaian. Di
bawah ini adalah skema pemasangan voltmeter sebagai berikut
ta n
ya
Berbeda dengan amperemeter, voltmeter yang baik harus memiliki hambatan yang
sangat besar. Pada voltmeter batas ukur hambatan dapat diperbesar dengan
-ta
menambahkan suatu hambatan seri yang sering disebut hambatan depan.
Hubungan yang terjadi antara hambatan depan dan hambatan dalam voltmeter
adalah sebagai berikut:
ny
Rp = (n – 1) Rv
Keterangan:
a.c
Susunan Elemen
Dalam kehidupan sehari – hari sering kita temukan suatu rangkaian listrik yang
sumber tegangannya dapat disusun secara seri, paralel, atau gabungan antara seri
om
dan paralel.
Ɛs = Ɛ1 + Ɛ2 + Ɛ3 +…+ Ɛn
i1 = i2 = i3 =….= in = i
ny
Apabila dari masing-masing elemen mempunyai GGL yang sama besar dan
hambatan dalamnya juga sama besar, maka GGL totalnya menjadi:
Ɛs = Ɛ + Ɛ + Ɛ +….+ Ɛ = nƐ
rs = r + r + r +….+ r = nr
Maka kesimpulannya adalah kuat arus listrik yang mengalir pada hambatan beban R
dapat dirumuskan sebagai berikut:
om
Pada gambar di atas kedua ujung dari rangkaian tersebut dihubungkan dengan
rangkaian luar yang memliki hambatan beban R. Sedangkan untuk n buah elemen
identik yang disusun secara pararel, GGL totalnya sama dengan GGL salah satu
elemen.
ny
Ɛp = Ɛ
Maka p adalah GGL total untuk susunan paralel. Sedangkan hambatan dalam salah
satu elemen dibagi dengan banyaknya elemen. Perhatikan rumus di bawah ini:
a.c
Dapat disimpulkan bahwa kuat arus listrik yang mengalir pada hambatan beban R
dapat dirumuskan sebagai berikut:
om
Maka dapat disimpulkan bahwa kuat arus yang mengalir pada masing-masing
cabang dalam kelompok paralel adalah sama besar. Nilainya sama besar dengan
kuat arus listrik yang mengalir pada hambatan beban dibagi banyaknya elemen.
Sehingga dapat dirumuskan sebagai berikut:
Keterangan:
ta n
im adalah kuat arus pada cabang m (m = 1, 2, 3, …)
Keterangan :
-ta
W = energi listrik (Joule)
i = kuat arus listrik (ampere)
R = hambatan listrik (ohm)
t = waktu
P= atau P = Vi
P= atau P = i2R
Keterangan :
a.c
Pada peralatan listrik misalnya lampu bertuliskan 40 W, 220 V pada salah satu
bagian lampu. Maksud dari tulisan pada lampu tersebut yaitu lampu menyerap daya
om
listrik 40 W apabila dipasang pada tegangan 220 V. Namun, apabila lampu yang
dipasang pada tegangan yang kurang dari 220 volt, maka lampu akan menyala lebih
redup dibandingkan keadaan normalnya.
P= P1
Keterangan :
P = daya listrik yang diserap (watt)
V2 = tegangan akhir yang digunakan oleh peralatan listrik (volt)
V1 = tegangan awal yang digunakan oleh peralatan listrik (volt)
P1 = daya listrik awal yang digunakan peralatan listrik (watt)
ta n
CONTOH SOAL & PEMBAHASAN
Soal No.1 (UM UGM 2003)
Agar sebuah bola lampu listrik 25 volt, 100 watt dapat bekerja dengan layak ketika
dihubungkan dengan sumber DC 125 volt, maka diperlukan tambahan hambatan
listrik ...
ya
A. 25 ohm secara seri
B. 25 ohm secara pararel
C. 20 ohm secara pararel
D. 20 ohm secara seri
E. 20 ohm secara seri dan 25 ohm secara pararel
-ta
PEMBAHASAN :
Sebuah lampu dapat menyala dengan layak diperlukan hambatan listrik R yang
dipasang secara seri pada rangkaiannya. Hal tersebut dapat diperhitungkan sebagai
berikut:
VR = VS – VL = 125 – 25 = 100 volt
ny
Sehingga besaran hambatan listrik yang diperlukan bola lampu untuk menyala
dengan layak adalah
Jawaban : A
a.c
A. 0,25 A
B. 0,5 A
C. 1,0 A
D. 1,5 A
E. 2,0 A
PEMBAHASAN :
Pada gambar di atas hambatan 3Ω dan 9Ω dirangkai secara seri dapat dihitung
ta n
sebagai berikut:
Rs = 3Ω + 9Ω = 12Ω
Kemudian hasil perhitungan dari hambatan yang disusun seri tadi, diperhitungkan
dengan hambatan yang dirangkai pararel yaitu hambatan 12Ω sehingg a
perhitungannya sebagai berikut:
ya
RP = 6Ω
Menurut hukum II Khirchoff, dapat dihitung arus total yang mengalir pada rangkaian
sebagai berikut:
∑E + ∑iR = 0
Apabila arah loop searah dengan arah arus maka dapat dirumuskan sebagai berikut:
∑E + ∑iR= 0
-ta
(8V -18V)+ i (4+6) = 0
10i = 10V
i = 1A
Jawaban : C
dengan hambatan luar R = 4 ohm seperti pada gambar. Bila kutub negatif aki
dihubungkan dengan tanah maka potensial di titik c adalah...
a.c
A. 0
B. 10 V
C. 6V
D. 4V
E. 12 V
om
PEMBAHASAN :
Berdasarkan gambar di atas rangkaian ditanahkan menyebabkan tidak ada arus
yang mengalir.
Vac = ∑ε +∑iR
-12 = Va – Vc
-12 = 0 - Vc
Vc = 12 volt
Jawaban : E
Soal No.4 (UN 2014)
Pada rangkaian listrik berikut , besar kuat arus listrik (i) yang mengalir adalah ….
ta n
A. 0,5A
B. 1,0A
ya
C. 1,5A
D. 1,8A
E. 2,0 A
PEMBAHASAN :
Dari soal di atas hambatan sebesar 5Ω dan 2Ω disusun secara seri sehingga
diperhitungkan sebagai berikut:
-ta
RS = 5Ω + 2Ω =7Ω
Kemudian dua hambatan masing-masing 18Ω disusun secara paralel sehingga
diperhitungkan sebagai berikut:
RP = 9Ω
ny
Untuk menentukan arus yang mengalir pada rangkaian dapat digunakan rumusan
dari persamaan hukum II Khirchoff, yaitu:
∑E +∑iR = 0
Untuk arah loop yang searah dengan arus maka perhitungannya sebagai berikut:
∑E +∑iR = 0
(4 – 12) V + i Rp + Rs () = 0
a.c
Hambatan 5 ohm bagian kanan dan bagian kiri disusun secara seri sehingga
hasilnya adalah:
Rs = 5 + 5 = 10 ohm
Maka hasil tersebut disusun secara paralel dengan hambataan 40 ohm yang berada
a.c
Rtot = 8 Ohm
Jawaban : A
PEMBAHASAN :
Rumus untuk hambatan penghantar dituliskan sebagai berikut:
ta n
Berdasarkan rumus tersebut dapat diketahui apa saja yang mempengaruhi
hambatan penghantar, yaitu: panjang penghantar (I), hambatan jenis (ρ), dan luas
penampang penghantar (A).
Jawaban : A
ya
Soal No.7 (UMPTN 2001)
Sebuah rangkaian listrik seperti pada gambar Ɛ1 = 6 volt, Ɛ1 = 12 volt, r1 = 0,2 ohm,
r2 = 0,5 ohm dan R = 5,3 ohm.
-ta
PEMBAHASAN :
Misalnya arah arus pada gambar di atas dan arah loop searah jarum jam sehingga
a.c
energi. Kemudian, arus yang keluar dari sumber kedua bisa dikatakan sumber
kedua yang mengeluarkan energi.(pernyataan 1, 2, 3, dan 4 benar)
Jawaban : E
A. 9,0
B. 7,0
C. 8,2
D. 6,0
E. 5,2
ya
PEMBAHASAN :
Berdasarkan gambar di atas , diketahui bahwa rangkaian hambatan disusun secara
paralel dengan masing-masing bernilai 3Ω dan 2Ω, maka perhitungannya sebagai
berikut:
-ta
RP = 6/5 Ω = 1,2 Ω
Dari perhitungan di atas, rangkaian dan hambatan 4W dirangkai untuk menghitung
besar hambatan total. Sehingga perhitungannya menjadi sebagai berikut:
Rtotal = Rp + 4Ω = 1,2Ω + 4Ω = 5,2Ω
Jawaban : E
ny
A. 0,25 A
B. 0,30 A
C. 2A
D. 6A
E. 12 A
PEMBAHASAN :
om
Pada saat kawat dipotong menjadi dua bagian maka nilai hambatannya adalah R 2 =
½ R1
Apabila kedua hambatan tersebut diparalel menghasilkan nilai:
Menurut persamaan V = iR2, maka antara arus dan hambatan berbanding terbalik
menghasilkan:
ta n
ibaru = 2 Ampere
Jawaban : C
A. 0,5 Ω
B. 1,0 Ω
C. 1,5 Ω
ny
D. 2,0 Ω
E. 2,5 Ω
PEMBAHASAN :
Hubungan antara tegangan, hambatan, dan arus dapat dirumuskan dengan
persamaan V=iR. Maka, besarnya hambatan ditentukan dengan persamaan R = .V/i.
a.c
Jawaban : D
om
A. 2,0
B. 2,5
C. 3,0
D. 3,5
E. 4,0
PEMBAHASAN :
ta n
Untuk polaritas yang searah akan berlaku persamaan sebagai berikut:
E1 + E2 = iRtotal
E1 + E2 = 4(R+r1+r2) ... persamaan 1
Ketika salah satu polaritas dibalik akan menghasilkan persamaan sebagai berikut:
E1 – E2 = iRtotal
E1 – E2 = 2(R+r1+r2) ... persamaan 2
Dari persamaan 1 dan persamaan 2 dieliminasikan menjadi:
ya
E1 + E2 = 4(R+r1+r2) x1
E1 – E2 = 2(R+r1+r2) x2
Hasilnya adalah sebagai berikut:
E1 + E2 = 4(R+r1+r2)
2E1-2E2 = 4(R+r1+r2)
Kemudian persamaan 1 dikurangi persamaan 2 akan diperoleh hasil sebagai berikut:
-ta
3E2 – E1 = 0
E1 = 3E2
= 3,0
Jawaban : C
Pada gambar rangkaian di atas, kuat arus yang melalui R dan tegangan ujung-ujung
R masing-masing adalah….
PEMBAHASAN :
Berdasarkan gambar di atas, besaran yang diketahui adalah sebagai berikut:
GGL= E = 3 Volt
Hambatan dalam = r = 0,4 Ω
Hambatan luar = R = 4,6 Ω
Perhitungan Kuat arus yang dihasilkan dapat ditentukan dengan rumus hukum II
Khirrchoff berikut:
∑E + ∑iR = 0
Besar arus listrik tersebut dapat ditentukan apabila dalam rangkaian tersebut arah
ta n
loop searah dengan arus listrik yang terjadi. Maka besar arus listrik pada gambar
diatas adalah sebagai berikut:
∑E + ∑iR = 0
( -3) Volt + i(R+r) = 0
( -3) Volt + i(0,4 Ω + 4,6 Ω) = 0
5Ω(i) =3 Volt
i = 0,6 Ampere
ya
Sementara itu, besar tegangan yang mengalir pada hambatan R sebagai berikut.
V = iR
V =(0,6) (4,6)
V = 2,76 Volt.
Jawaban : B
-ta
Soal No.13 (UMPTN 2001)
Diketahui rangkaian listrik seperti terlihat pada gambar.
ny
Beda potensial antara titik A dan titik D dalam volt sama dengan…
a.c
A. 18
B. 16
C. 4
D. 2
E. 0
PEMBAHASAN :
om
Loop II
-ta
∑ε + ∑iR = 0
(10 + 2 ) + (-i3)(0) + (-i2)(4)= 0
12 - 4i2 = 0
4i2 = 12
i2 = 3 Ampere
VR2 = i2 R2 = (3)(4) = 12 volt
Jadi, VR2 = VR2- VR1 = (12-10) volt = 2 volt
ny
Jawaban :D
A. 10 watt
B. 20 watt
C. 40 watt
D. 80 watt
E. 160 watt
PEMBAHASAN :
Berdasarkan analisis rangkaian listrik, suatu beban listrik pada peralatan listrik
om
seperti lampu pijar, TV, radio, dan peralatan lainnya memiliki hambatan tetap.
Spesifikasi yang tertera pada peralatan listrik dapat diketahui berapa besar
hambatan dalam peralatan listrik tersebut. Persamaan yang sesuai adalah sebagai
berikut:
Diketahui
besarannya,yaitu:
V1 = 220 volt
P1 = 40 W
V2 = 110 volt
Untuk menghitung berapa besarnya daya lampu dapat ditentukan dengan
persamaan berikut:
ta n
ya
Jawaban : A
PEMBAHASAN :
Persamaan yang sesuai untuk menghubungkan antara tegangan dan waktu dapat di
tuliskan sebagai berikut:
a.c
W = Pt
tegangan. Oleh karena itu, waktu yang diperlukan untuk mendidihkan sejumlah air
adalah
ta n
Jawaban : C
A. 33
B.
-ta
C.
D.
E.
ny
PEMBAHASAN :
Besar hambatan pengganti apabila keempat resistor dirangkai secara paralel adalah
sebagai berikut:
a.c
Jawaban : C
om
PEMBAHASAN :
Besarnya RAB = R, sedangkan RAC dapat dihitung sebagai berikut:
RAC = RAB + RBC = R + R/2 = 3/2 R
Sedangkan perbandingan untuk daya AC dan daya AB:
ta n
Sehingga hubungan antara tegangan AB dan tegangan BC adalah V AB > VBC maka
pernyataan no. 2 benar.
Untuk perbandingan antara daya AB dan daya BC:
ya
A. 5,5 watt
B. 12,5 watt
C. 25,0 watt
D. 100 watt
E. 250 watt
a.c
PEMBAHASAN :
Pada solder hambatan yang terjadi tidak mengalami perubahan. Oleh karena itu,
untuk menghitung daya ketika solder dipasang pada tegangan 110 volt adalah
sebagai berikut:
om
Jawaban : B
Soal No.19 (UMPTN 2000)
Dua buah beban listrik dengan hambatan sama, yaitu R ohm dihubungkan dengan
saluran PLN dengan tegangan V volt; berturut-turut dirangkai paralel sehingga
menghasilkan daya P1 , kemudian dirangkaikan seri sehingga menghasilkan daya
P2. Perbandingan daya P1 dan P2 adalah …..
ta n
A. 1:1
B. 1:2
C. 2:1
D. 1:4
E. 4:1
PEMBAHASAN :
Dua buah hambatan R jika disusun secara paralel besarnya daya yang dihasilkan
ya
sebagai berikut:
-ta
Sedangkan untuk dua buah hambatan yang disusun secara seri akan menghasilkan
daya sebagai berikut:
Rs = R + R = 2R
ny
Jawaban : E
om
Soal No.20 (UN 2005)
Dari rangkaian berikut,
ta n
Rp = 2Ω
Sedangkan untuk menghitung arus yang mengalir pada hambatan tersebut dapat
diselesaikan dengan persamaan sebagai berikut:
ΣΕ+ΣίR=0
Jika arah arus searah dengan arah loop maka diperoleh arus sebagai berikut:
(-6 volt) + i( Rp + 3Ω + r) = 0
a.c
(-6) + i(2 + 3 + 1) = 0
6i = 6
i = 1 Ampere
Awalnya dan 3Ω dirangkai secara seri. Pada rangkaian seri, arus yang mengalir di
dan 3Ω besarnya sama dengan arus total yaitu 1 Ampere. Sehingga, besarnya
tegangan pada sebagai berikut:
Vp = iRp
Vp = (1)(2) = 2 Volt
om
Sedangkan dalam rangkaian paralel, besar tegangan total memiliki nilai sama
dengan tegangan pada setiap hambatannya sehingga:
Vp = V6Ω = V3Ω = 2 volt
Maka, kuat arus yang mengalir pada hambatan 6Ω adalah sebagai berikut:
Jawaban : D
Soal No.21 (UMPTN 2001)
Empat buah lampu 10W, 220 V di rangkai paralel dan dihubungkan dengan
tegangan 110 V. Daya yang di pakai oleh keempat bola lampu adalah … watt.
A. 2,5
B. 10
ta n
C. 20
D. 30
E. 40
PEMBAHASAN :
Untuk menunjukan hubungan antara daya dan tegangan pada lampu di tuliskan
dalam persamaan berikut.
ya
Dari persamaan di atas, daya berbanding lurus dengan kuadrat tegangan. Maka dari
itu, daya sebuah lampu adalah sebagai berikut:
-ta
ny
maka biaya listrik untuk pemakaian TV selama satu bulan (30 hari) adalah...
A. Rp 24,750,00
B. Rp 19,800,00
C. Rp 14,850,00
D. Rp 9,900,00
E. Rp 4,950,00
om
PEMBAHASAN :
Energi yang terpakai oleh pesawat TV dalam sehari:
Ε = Pt
Ε = Vit
Ε = (220 volt)(2,5 A)(6 jam)
Ε = 3.300 Wh = 3,3 kwh
Untuk Besarnya energi yang dipakai pesawat TV dalam satu bulan:
Ε = 3,3 kwh x 30 hari = 99 kwh
Sehingga biaya listrik untuk pemakaian TV dalam satu bulan :
Biaya = 99 kwh xRp 150 = Rp 14,850,00
Jawaban : C
Jawaban : B
jika sebuah hambatan yang nilainya 4R dirangkaikan paralel pada titik P dan Q
om
A. 2 Ampere
B. 3 Ampere
C. 4 Ampere
D. 6 Ampere
E. 9 Ampere
PEMBAHASAN :
Besar hambatan R Sebelum dirangkai dengan 4R adalah sebagai berikut:
V = iR
(12) = 3(2R+2R)
(12) = 3 (4R)
(12) = 12R
ta n
R=1Ω
Setelah dirangkai dengan hambatan 4R diperoleh sebagai berikut:
Rp = 2R = 2(1Ω) = 2Ω
Sehingga kuat arus yang dihasilkan adalah
ya
Jawaban : D
A. 5 KJ
B. 11 KJ
C. 15 KJ
D. 22 KJ
ny
E. 33 KJ
PEMBAHASAN :
Untuk menentukan waktu yang dibutuhkan untuk mengisi bak mandi dapat
ditentukan dengan persamaan debit air.
Q=Q
a.c
om
W = Pt
W = V i t (0,5)(200) = 22.000 J = 22KJ
Jawaban : D
Soal No.26 (UN 2007)
Pada sebuah lampu pijar tertulis 100 W, 220 V. Apabila lampu tersebut dipasang
pada tegangan X volt maka daya dissipasi lampu ternyata hanya 25 watt. Berapakah
nilai X?
A. 100 Volt
ta n
B. 110 volt
C. 150 volt
D. 200 volt
E. 220 volt
PEMBAHASAN :
Antara daya dan tegangan dapat dirumuskan dalam persamaan sebagai berikut:
ya
-ta
ny
Jawaban : B
kalor yang dihasilkan pemanas diambil air maka waktu yang di perlukan adalah …
A. 5 menit
B. 10 menit
C. 15 menit
D. 20 menit
E. 25 menit
om
PEMBAHASAN :
Pada pemanas listrik untuk mengubah energi listrik menjadi energi panas, maka
waktu yang diperlukan dapat dihitung dengan menggunakan konsep efisiensi.
ta n
Jawaban : B
ya
Soal No.28 (UN 2008)
Untuk mengetahui nilai hambatan (R) suatu komponen kumparan, digunakan
rangkaian seperti gambar.
-ta
ny
A. 4Ω
B. 6,5 Ω
C. 8,0 Ω
D. 9,5 Ω
a.c
E. 12,0 Ω
PEMBAHASAN :
Diketahui: V = 9 Volt dan r = 2Ω
Besarnya arus yang diperlihatkan oleh amperemeter adalah...
i = 1,5/5 x (3 Ampere) = 0,9 Ampere
Jadi, besar hambatan total dapat dihitung sebagai berikut:
om
V = i Rtotal
Rtotal = V/i
(R+r) = 9/0,9
R +2 = 10
R = 8,0Ω
Jawaban : C
Jawaban : B
A. 0,25 A
B. 0,30 A
C. 0,36 A
D. 0,45 A
E. 0,50 A
PEMBAHASAN :
ta n
ya
Berdasarkan gambar: i1 + i2 =i3
Loop I
∑E + ∑iR = 0
-6 + 2i1 + 2i3 = 0
2i1 + 2i3= 6
i1 + i3 = 3
-ta
Jadi, persamaan untuk loop I (persamaan 1): i1 + i3 = 3
Loop II
∑E + ∑iR = 0
-8 + i2 + 2i3 = 0
i2 + 2i3 = 8
(i3 – i1 ) + 2i3 = 8
ny
-i1 + 3i3 = 8
3i1+3i3= 9
-i1+3i3 = 8 -
4i1 = 1
i1 = 1/4
Sehingga besar i1 adalah 1/4 atau 0,25 A
Jawaban : A
Ketel listrik mampu mendidihkan 3 liter air dengan suhu awal 20˚C selama 10 menit.
Jika tegangan yang diberikan 220 V maka daya yang dikonsumsi adalah …
A. 1.342 watt
B. 1.672 watt
C. 1.834 watt
D. 2.100 watt
E. 2.455 watt
PEMBAHASAN :
Diketahui:
t = 10 menit = 600 sekon
V = 3 liter = 3×10-3 m3
Ketel listrik tersebut mengubah energi listrik menjadi energi panas. Persamaan yang
memenuhi adalah sebagai berikut:
ta n
W=Q
Pt = mcΔT
Pt = pVcΔT
Jawaban : B
ya
Soal No.32 (UN 2014)
Sebuah rangkaian listrik terdiri dari empat hambatan masing masing R 1 = 12 Ω ,
R2 = 12 Ω R3 = 3 Ω dan R4 = 6 Ω dirangkai dengan E1 = 6 V , E2 = 12 V seperti
gambar berikut .
-ta
ny
a.c
A. 4
B. 6
C. 8
D. 10
E. 14
om
PEMBAHASAN :
Rparalel dapat ditentukan dengan persamaan sebagai berikut:
Rp = 6 Ω
Persamaan hukum khirchoff II, yaitu:
∑E + ∑iR = 0
Untuk arah loop dan arah arus searah jarum jam maka perhitungannya sebagai
berikut:
(E1 – E2 ) + i(Rp+ R3 + R4 ) = 0
ta n
(6-12) + i(6+3+6) = 0
15i + 6 = 0
i = 2/5 A
Jawaban : D
A. 4
B. 6
C. 8
D. 10
ny
E. 14
PEMBAHASAN :
Pada soal di atas hambatan 8 Ω dihubungkan secara seri dengan kapasitor tidak
perlu dihitung karena tidak dilewati arus. sehingga rangkaiannya menjadi sebagai
berikut:
a.c
om
20i = 32
i = 1,6 A
Sehingga kuat arus yang mengalir pada rangkaian tersebut adalah 1,6 A
Jawaban : B
A. 5W
B. 10 W
C. 15 W
D. 20 W
E. 25 W
PEMBAHASAN :
Dari gambar di atas R3 dan RL disusun secara paralel, dan nilai yang dihasilkan
adalah:
ta n
Berdasarkan perhitungan di atas rangkaiannya menjadi sebagai berikut:
ya
Sehingga tegangan lampu dapat dihitung:
Jawaban : B
A. 5/3 A
B. 8/3 A
C. 11/3 A
om
D. 13/3 A
E. 14/3 A
PEMBAHASAN :
Menurut hukum khirchoff II, jika arah loop dan arah arus arus searah jarum jam,
maka perhitungannya menjadi:
∑E + ∑iR = 0
( E1 + E2 ) + i( R1 +R2 + R3 ) = 0
(-12 – 12) + i(1+2+6) = 0
9i = 24
i = 8/3 A
Sehingga kuat arus yang mengalir pada rangkaian tersebut adalah A
Jawaban : B
A. 1A
B. 2A
-ta
C. 3A
D. 4A
E. 6A
PEMBAHASAN :
Menurut hukum Khirchoff II, jika arah loop dan arah arus arus berlawanan arah
jarum jam, maka perhitungannya menjadi:
ny
∑E + ∑iR = 0
(E1 +E2) + i(R1 + R2 + R3) =0
(-24 + 8) + i(3+3+2) = 0
8i = 16
i = 2A
Jawaban : A
a.c
A. 3,02 V
-ta
B. 2,80 V
C. 1,70 V
D. 1,60 V
E. 0,85 V
PEMBAHASAN :
Hambatan 120 Ω dan hambatan 60 Ω disusun dalam rangkaian secara paralel.
ny
Jawaban : A
om
A. 0,5 A
B. 1,5 A
C. 1,8 A
ya
D. 4,5 A
E. 5,4 A
PEMBAHASAN :
Menurut hukum Khirchoff II, jika arah loop dan arah arus arus searah jarum jam,
maka perhitungannya menjadi:
-ta
∑E + ∑iR = 0
(E1 + E2) + i(R1 + R2 +r + r) = 0
(-18 +9) + i(2 + 3 + 0,5 + 0,5) = 0
6i =9
i = 1,5 A
Sehingga kuat arus yang mengalir pada rangkaian tersebut adalah 1,5 A
Jawaban : B
ny
PEMBAHASAN :
Jika sebuah lampu dipasang dalam rangkaian secara seri. Masing – masing lampu
hambatannya adalah sebagai berikut:
om
SEBAB
ny
Jika antara A dan B dipasang tegangan 10 V arus total yang mengalir pada
rangkaian adalah 1 A.
PEMBAHASAN :
Dari gambar di atas, hambatan 7 Ω dan 3 Ω disusun secara seri. Nilai hambatan
tersebut dapat dihitung:
a.c
Rs = 7 + 3 = 10 Ω
Kemudian hambatan seri tersebut disusun secara paralel dengan hambatan 10 Ω.
Sehingga dapat diperoleh hasil:
Untuk hasil dari rangkaian paralel tersebut dapat disusun menjadi rangkaian seri
dengan hambatan 5 Ω. Hasil perhitungannya sebagai berikut:
om
Rs = 5 Ω + 5 Ω =10 Ω
(pernyataan salah)
Sedangkan untuk arus yang mengalir pada hambatan jika diberikan tegangan 10 V
maka:
(alasan salah)
ta n
Jawaban : E
Arah arus listrik dalam suatu kawat penghantar sama dengan arah gerak elektron
dalam penghantar tersebut.
SEBAB
ya
Arus listrik dalam suatu kawat penghantar mengalir dari potensial tinggi ke potensial
rendah.
PEMBAHASAN :
Arus listrik mengalir dari beda potensial tinggi menuju beda potensial rendah, karena
arah arus listrik pada kawat penghantar selalu berlawanan dengan arah gerak
-ta
elektron.
Jawaban : D
Jika lampu B dilepas, lampu yang menyala lebih terang adalah ...
om
A. lampu A dan C
B. lampu A dan D
C. lampu C dan D
D. lampu C dan E
E. lampu D dan E
PEMBAHASAN :
Lampu A dan C akan menyala lebih terang dibandingkan sebelumnya. Hal ini
disebabkan arus mengalir dari kutub positif ke kutub negatif. Apabila lampu B
dilepas, arus yang mulanya melewati lampu B akan berpindah melewati lampu A
dan lampu C.
Jawaban : A
A. 1,25 A
B. 1,00 A
-ta
C. 0,75 A
D. 0,50 A
E. 0,25 A
PEMBAHASAN :
Untuk hambatan 1 Ω, 4 Ω, dan 5 Ω disusun dalam rangkaian secara seri.
Rs1 = 1 + 4 + 5 = 10 Ω
ny
perhitungannya:
Rs2 = (5 +3 + 2) = 10 Ω
Kemudian hambatan Rs2 kita rangkaikan secara paralel dengan hambatan 10 Ω,
maka perhitungannya:
perhitungannya:
Rtotal = 5 Ω + 5 Ω + 2 Ω = 12 Ω
Sehingga arus total yang dihasilkan adalah sebesar:
Kesimpulannya:
Arus total yang melewati percabangan antara Rs2 dan 10 Ω maka diperoleh arus 10
Ω sebesar 0,5 A. Kemudian arus yang melewati hambatan Rs1 dan 10 Ω nilainya
sama sehingga arus yang mengalir adalah 0,25A.
Jawaban : E
ta n
ya
-ta
ny
a.c
om