FITRIANINGSIH, M.Eng
PENGECATAN BAKTERI
NPM : 1706033846
UNIVERSITAS INDONESIA
DEPARTEMEN BIOLOGI
2019
2
PENGECATAN BAKTERI
I. TUJUAN
1. Mengamati dan mempelajari morfologi sel bakteri.
2. Mengetahui dan memahami teknik pengecatan khusus morfologi sel bakteri (metode
pengecatan negatif, sederhana, dan gram).
3. Mengamati dan mempelajari struktur sel bakteri.
4. Mempelajari dan mengamati teknik pengecatan khusus struktur sel bakteri.
B. Pengecatan Sederhana
Nama biakan : Pseudomonas aeuroginosa
Umur biakan : 24 jam
Medium : Mueller-Hinton Agar
Perbesaran : 10 x 100
Reagen : Crystal violet
Keterangan : Preparat pengecatan sederhana milik
M. Ikhsan (Kelompok 1 Siang)
3
C. Pengecatan Gram
(Negatif)
Nama biakan : Pseudomonas sp.
Umur biakan : 24 jam
Medium : Mueller-Hinton Agar
Perbesaran : 10 x 100
Reagen : Safranin
Keterangan : Preparat pengecatan gram
negatif dokumentasi kelas
Praktikum Mikrobiologi Paralel Siang
(Positif)
Nama biakan : Bacillus siamensis
Umur biakan : 24 jam
Medium : Mueller-Hinton Agar
Perbesaran : 10 x 100
Reagen : Crystal violet
Keterangan : Preparat pengecatan gram positif
dokumentasi kelas Praktikum
Mikrobiologi Paralel Siang
B. Pengecatan Kapsul
Nama biakan : Klebsiella pneumoniae
Umur biakan :-
Medium :-
Perbesaran :-
Reagen : Crystal violet
Keterangan : Klebsiella pneumoniae setelah
pengecatan kapsul dengan crystal violet. Tampak
struktur berwarna putih (halo) mengelilingi sel bakteri (sumber foto: Roxana B.
Hughes, Ann C. Smith. 2007. Capsule stain).
III. PEMBAHASAN
Sel bakteri bersifat tidak berwarna sehingga diperlukan suatu teknik untuk
mempermudah pengamatan bakteri menggunakan mikroskop. Oleh karena itu, sel bakteri
diberikan kontras melalui teknik pengecatan sehingga lebih mudah diamati. Terdapat
beberapa teknik pengecatan bakteri yang umum dilakukan dalam penelitian mikrobiologi,
antara lain pengecatan sederhana dan pengecatan diferensial. Pengecatan sederhana hanya
menggunakan satu jenis cat dan umumnya digunakan untuk mengamati bentuk, ukuran,
dan susunan sel bakteri. Pengecatan sederhana terbagi atas pengecatan positif dan negatif.
Perbedaan antara keduanya terletak pada sifat cat yang digunakan dan hasil pengecatan.
Pengecatan positif menggunakan cat bersifat basa (basic stain) sehingga muatan positif
pada molekul cat (chromophore) akan berikatan dengan muatan negatif pada permukaan
dinding sel. Hal tersebut menyebabkan munculnya warna atau kontras pada sel sementara
latar belakang preparat tidak berwarna. Proses fiksasi panas diperlukan dalam pengecatan
positif. Fiksasi panas bertujuan untuk membunuh sel bakteri pada preparat, melekatkan sel
bakteri pada kaca objek, serta menyebabkan sel bakteri lebih reaktif terhadap cat. Fiksasi
panas dilakukan dengan melewatkan preparat di atas api selama 3 - 4 kali. Beberapa jenis
cat yang umum digunakan pada pengecatan positif, antara lain methylene blue, crystal
violet, dan safranin. Sementara itu, pengecatan negatif menggunakan cat bersifat asam
(acid stain) sehingga muatan negatif pada chromophore tidak bisa berikatan dengan
muatan negatif pada permukaan dinding sel. Hal ini menyebabkan munculnya warna hanya
pada latar belakang preparat. Sel bakteri pada pengecatan negatif akan terlihat tidak
berwarna dan kontras terhadap latar preparat yang berwarna gelap. Cat yang umum
5
digunakan pada pengecatan negatif, yaitu nigrosin atau tinta Cina. Pengecatan negatif tidak
memerlukan proses fiksasi panas (Pommerville, 2005: 11—12; Leboff & Pierce, 2019:
165).
Kapsul pada bakteri tersusun atas polisakarida atau polipeptida yang tidak bermuatan.
Oleh karena itu, struktur kapsul tidak dapat berikatan dengan cat asam maupun basa.
Pengecatan kapsul dilakukan dengan memberikan kontras pada sel bakteri dan latar
preparatnya tanpa memberi warna pada kapsul. Pada metode pengecatan kapsul Maneval,
6
cat asam, seperti Congo red atau nigrosin digunakan untuk mengecat latar preparat,
sementara cat basa, seperti acid fuchsin digunakan untuk mengecat sel bakteri. Selain itu,
mordant berupa asam asetat, ion logam, atau alkohol, juga dapat digunakan untuk
mempertahankan bentuk kapsul. Apusan pada pengecatan kapsul tidak boleh difiksasi
panas karena akan menyebabkan kerusakan pada kapsul (Leboffe & Pierce, 2019: 183).
Morfologi umum sel bakteri dapat diamati dengan melakukan pengecatan sederhana
dan dapat digolongkan atas tiga macam bentuk, yaitu bacillus atau batang, cocci atau bulat,
dan spiral. Berdasarkan hasil pengamatan menggunakan teknik pengecatan sederhana,
morfologi sel bakteri Bacillus siamensis dan Pseudomonas aeuroginosa termasuk ke dalam
golongan bacillus atau batang (Brown & Smith, 2015: 93). Selain morfologinya, struktur
dinding sel juga dapat ditentukan dengan menggunakan teknik pengecatan Gram.
Berdasarkan struktur dinding selnya, bakteri dapat digolongkan menjadi bakteri Gram-
positif dan bakteri Gram-negatif. Bakteri Gram-positif memiliki dinding sel yang tersusun
atas lapisan tebal peptidoglikan. Hal ini yang menyebabkan bakteri Gram-positif tampak
berwarna ungu akibat ikatan antara dinding sel dengan kompleks crystal violet-iodin.
Sementara itu, bakteri Gram-negatif memiliki dinding sel yang tersusun atas lapisan
lipopolisakarida pada membrane terluarnya. Hal ini menyebabkan bakteri Gram-negatif
tampak berwarna merah akibat terbilasnya crystal violet bersamaan dengan lapisan
lipopolisakarida yang larut dalam decolourizer (alkohol) sehingga hanya mampu berikatan
dengan cat safranin (Willey dkk, 2008: 57—58).
7
Teknik pengecatan juga dapat dilakukan untuk mengamati struktur kapsul dan
endospora. Kapsul merupakan lapisan ekstraseluler pada bakteri yang terdapat di bagian
luar dinding sel dan bertekstur seperti gel. Kapsul akan tampak seperti lingkaran berwarna
putih (halo) di sekitar sel bakteri yang umumnya tampak berwarna ungu (Leboffe &
Pierce, 2019: 183). Sementara itu, endospora merupakan struktur yang berperan untuk
membantu bakteri tetap hidup dalam kondisi lingkungan ekstrim. Melalui prosedur
Schaeffer-Fulton, endospora akan muncul sebagai struktur di tengah sel vegetatif dan
berwarna hijau akibat pengecatan dengan malachite green (Leboffe & Pierce, 2019: 187—
188).
IV. KESIMPULAN
1. Morfologi umum sel bakteri dapat diamati dengan melakukan pengecatan sederhana dan
dapat digolongkan atas tiga macam bentuk, yaitu bacillus atau batang, cocci atau bulat,
dan spiral. Berdasarkan hasil pengamatan menggunakan teknik pengecatan sederhana,
morfologi sel bakteri Bacillus siamensis dan Pseudomonas aeuroginosa termasuk ke
dalam golongan bacillus atau batang.
2. Pengecatan positif menggunakan cat bersifat basa (basic stain) sehingga muatan positif
pada molekul cat (chromophore) akan berikatan dengan muatan negatif pada permukaan
dinding sel. Sementara itu, pengecatan negatif menggunakan cat bersifat asam (acid
stain) sehingga muatan negatif pada chromophore tidak bisa berikatan dengan muatan
negatif pada permukaan dinding sel. Pengecatan Gram dilakukan berdasarkan
perbedaan struktur dinding sel bakteri yang kemudian dijadikan suatu dasar klasifikasi
bakteri menjadi bakteri Gram-positif dan Gram-negatif.
3. Kapsul merupakan lapisan ekstraseluler pada bakteri yang terdapat di bagian luar
dinding sel dan bertekstur seperti gel. Kapsul akan tampak seperti lingkaran berwarna
putih (halo) di sekitar sel bakteri yang umumnya tampak berwarna ungu. Sementara itu,
endospora merupakan struktur yang berperan untuk membantu bakteri tetap hidup
dalam kondisi lingkungan ekstrim. Endospora akan muncul sebagai struktur di tengah
sel vegetatif dan berwarna hijau akibat pengecatan dengan malachite green.
4. Pengecatan kapsul dilakukan dengan memberikan kontras pada sel bakteri dan latar
preparatnya tanpa memberi warna pada kapsul. Pada metode pengecatan kapsul
Maneval, cat asam digunakan untuk mengecat latar preparat, sementara cat basa
digunakan untuk mengecat sel bakteri. Sementara itu, pengecatan endospora dilakukan
untuk membedakan antara struktur endospora dan sel vegetatif. Pengecatan endospora
8
V. DAFTAR ACUAN
Brown, A. & H. Smith. 2015. Benson’s Microbiological Applications: Laboratory Manual
in General Microbiology, 13th ed. McGraw-Hill Education, New York: xviii + 429 hlm.
Leboff, M.J. & B.E. Pierce. 2019. Microbiology: Laboratory Theory and Application
Essentials. Morton Publishings, Colorado: xii + 421 hlm.
Pommerville, J.C. 2005. Alcamo’s Laboratory Fundamental of Microbiology, 7th ed. Jones
and Bartlett Publishers, Inc., Massachusetts: xi + 302 hlm.
Society for General Microbiology (=SGM). 2006. Basic Practical Microbiology: A
Manual. Society for General Microbiology, United Kingdom: 46 hlm.
Willey, J.M., L.M., Sherwood, & C.J. Woolverton. 2008. Prescott, Harley, and Klein’s
Microbiology, 7th ed. McGraw-Hill Higher Education, New York: xx + 1088 hlm.