Anda di halaman 1dari 6

Identifikasi Salmonella sp.

pada Sampel Minuman (Susu Kedelai)

I.

Tujuan
a. Mahasiswa mengetahui teknik pemeriksaan Salmonella sp. pada sampel minuman
(susu kedelai)
b. Mahasiswa mengetahui hasil pemeriksaan Salmonella sp. pada sampel minuman
(susu kedelai)

II.

Metode
Metode yang digunakan adalah metode analisis kualitatif.

III.

Prinsip
Pengenceran sampel dimasukkan ke media pemupuk SCBdiinkubasi pada incubator
pada suhu 370C 24 jamdiinokulasikan pada media SSA dan MCAdiinkubasi pada
suhu 370C 24 jam diamati hasil.

IV.

Dasar Teori
a. Tinjauan tentang Pangan
Pangan adalah bahan-bahan yang dimakan setiap hari untuk memenuhi kebutuhan
bagi pemeliharaan, pertumbuhan, kerja dan penggantian sel tubuh yang rusak. Oleh
karena itu pangan atau makanan sangat dibutuhkan oleh manusia sebagai sumber zat gizi
dan juga sumber energi. Namun pangan juga dapat sebagai sarana penggangu kesehatan
bagi manusia karena pangan dapat terkontaminasi oleh cemaran fisik, kimia maupun
mikrobia.
Hampir semua bahan pangan tercemar oleh berbagai mikroorganisme dari
lingkungan sekitarnya. Beberapa jenis mikroba yang terdapat pada bahan pangan adalah
Salmonella sp, Staphylococcus aureus, Escherichia coli, kapang, khamir serta mikroba
patogen lainnya. Pencemaran mikroba pada bahan pangan merupakan hasil kontaminasi
langsung atau tidak langsung dengan sumbersumber pencemaran mikroba, seperti tanah,
udara, air, debu, saluran pencernaan dan pernafasan manusia maupun hewan. Hanya
sebagian saja dari berbagai sumber pencemar yang berperan sebagai sumber mikroba
awal yang selanjutnya akan berkembang biak pada bahan pangan sampai jumlah tertentu.

Bahan pangan dapat bertindak sebagai perantara atau substrat untuk tumbuhnya
mikroorganisme yang bersifat patogenik terhadap manusia.Penyakit menular yang cukup
berbahaya seperti tipes, kolera, disentri, tbc, poliomilitis dengan mudah disebarkan
melalui bahan pangan yang disebabkan oleh mikroorganisme patogenik
Minuman adalah segala sesuatu yang dapat dikonsumsi dan dapat menghilangkan
rasa haus. Minuman umumnya berbentuk cair, namun ada pula yang berbentuk padat
seperti es krim atau es lilin. Minuman kesehatan adalah segala sesuatu yang dikonsumsi
yang dapat menghilangkan rasa haus dan dahaga juga mempunyai efek menguntungkan
terhadap kesehatan. Minuman merupakan bahan yang sangat dibutuhkan oleh makhluk
hidup, yang berguna bagi kelangsungan hidup. Oleh karena itu, kualitas minuman harus
terjamin agar konsumen sebagai pemakaian produk minuman yang mengandung bahan
tambahan makanan, seperti bahan pengawet makanan.
b. Tinjauan tentang Susu Kedelai
Susu kedelai adalah salah satu hasil pengolahan yang merupakan hasil ekstraksi
dari kedelai. Protein susu kedelai memiliki susunan asam amino yang hampir sama
dengan susu sapi sehingga susu kedelai seringkali digunakan sebagai pengganti susu sapi
bagi mereka yang alergi terhadap protein hewani.
Susu kedelai merupakan minuman yang bergizi tinggi, terutama karena
kandungan proteinnya. Selain itu susu kedelai juga mengandung lemak, karbohidrat,
kalsium, phosphor, zat besi, provitamin A, Vitamin B kompleks (kecuali B12), dan air.
Namun perhatian masyarakat kita terhadap jenis minuman ini pada umumnya masih
kurang.

c. Tinjauan tentang Salmonella


Salmonella merupakan suatu genus bakteri enterobakteria gram-negatif berbentuk
tongkat yang menyebabkan tifus, paratifus, dan penyakit foodborne. Spesiesspesies Salmonella dapat

bergerak

bebas

dan

menghasilkan

hydrogen

sulfida. Salmonelladinamai dari Daniel Edward Salmon, ahli patologi Amerika, walaupun

sebenarnya, rekannya Theobald Smith (yang terkenal akan hasilnya pada anafilaksis)
yang pertama kali menemukan bacterium tahun 1885 pada tubuh babi.

Berikut adalah klasifikasi dari Bakteri Salmonella :


Kerajaan :
Bakteri
Kelas
:
Gamma Proteobacteria
Order
:
Enterobacteriales
Keluarga :
Enterobacteriaceae
Genus
:
Salmonella
Species
:
S. enterica (Anonimb, 2009).
Salmonella adalah penyebab utama dari penyakit yang disebarkan melalui
makanan (foodborne diseases). Pada umumnya, serotipe Salmonella menyebabkan
penyakit pada organ pencernaan. Penyakit yang disebabkan oleh Salmonella
disebut salmonellosis. Ciri-ciri orang yang mengalami salmonellosis adalah diare, keram
perut, dan demam dalam waktu 8-72 jam setelah memakan makanan yang terkontaminasi
oleh Salmonella.Gejala lainnya adalah demam, sakit kepala, mual dan muntah-muntah.
Tiga serotipe utama dari jenis S. enterica adalah S. typhi, S. typhimurium, dan S.
enteritidis.

S.

typhi

menyebabkan

penyakit

demam

tifus

(Typhoid

fever),

karena invasibakteri ke dalam pembuluh darah dan gastroenteritis,yang disebabkan oleh


keracunan makanan/intoksikasi.Gejala demam tifus meliputi demam, mual-mual, muntah
dan kematian. S. typhi memiliki keunikan hanya menyerang manusia, dan tidak ada inang
lain. Infeksi Salmonella dapat berakibat fatal kepada bayi, balita, ibu hamil dan
kandungannya serta orang lanjut usia. Hal ini disebabkan karena kekebalan tubuh mereka
yang menurun. Kontaminasi Salmonella dapat dicegah dengan mencuci tangan dan
menjaga kebersihan makanan yang dikonsumsi.
Tujuan dari pengidentifikasian dalam uji suatu bakteri (Salmonella) pada metode
ini adalah untuk mengetahui mutu ataupun kualitas dari suatu produk berdasarkan
kemasan atau sifat mikrobiologinya. Pengujian mikrobiologi pada sampel makanan akan
selalu mengacu kepada persyaratan makanan yang sudah ditetapkan. Sebagai contoh
sampel pada makanan yakni Parameter uji mikrobiologi pada mayonnaise yang
dipersyaratkan sesuai Standar Nasional Indonesia dalam pengujian Salmonella.
Prinsip pengujian deteksi Salmonella menurut Metode Analisis Mikrobiologi (MA
PPOM 74/MIK/06) yaitu ada empat tahap untuk mendeteksi adanya Salmonella :
1.

Pra. Pengkayaan dalam media cair non selektif yang diinkubasi pada 371 C selama
18+2jam.

2.

Pengkayaan dalam media cair selektif yang diinkubasi pada 41,5 + 1 C selama 24 3
jam dalam RVS cair dan 371 C selama 243 jam MKTTn cair.

3.

Inokulasi & identifikasi dalam 2 media padat selektif, media selektif pertama
diinkubasi pada 371 C selama 243 jam dan dengan media yang digunakan.

4.

Konfirmasi terhadap identitas Salmonella dengan uji biokimia dan serologi.

V.

Alat dan Bahan


a. Alat
- Neraca analitik
- Api bunsen
- Gelas beaker
- Autoclave
- Gelas ukur
- Bola hisap
- Pengaduk kaca
- Rak tabung reaksi
- Botol semprot
- Botol steril
- Erlenmeyer
- Benang pulung
- Kompor listrik
- Ose bulat
- Pipet ukur
- Jarum
- Tabung reaksi
- Plate
- Tabung durham
- Mikroskop dan objek glass
b. Bahan
- Sampel (susu kedelai)
- Aluminium foil
- Kapas berlemak
- Label
- Minyak imersi
- Tissue
c. Media/reagen
- Media Mac Conkey Agar (MCA)
- Media Salmonella Shigella Agar (SSA)
- Media Selenite Cystine Broth (SCB)
- Aquadest
- Alkohol 70%

VI.

Cara Kerja
a. Pengkayaan
1. APD digunakan dengan baik, benar dan lengkap.
2. Disiapkan alat dan bahan yang akan digunakan.
3. Sampel susu kedelai dipipet sebanyak 10ml dan dimasukkan kedalam media SCB
dengan teknik aseptis.
4. Diinkubasi pada suhu 370C selama 24-48 jam.
b. Penanaman biakan ke media selektif (MCA dan SSA)
1. Disiapkan media MCA dan SSA yang telah diberi label.
2. Dari tabung media SCB, diinokulasikan/digoreskan dengan ose steril ke media
MCA dan SSA dengan metode gores kuadran (4 kuadran).
3. Media yang telah digoreskan tersebut diinkubasi pada suhu 370C selama 12-24
jam.

c. Pengamatan pada media MCA dan SSA


Diamati koloni yang tumbuh pada media MCA dan SSA secara makroskopis,
dibandingkan dengan cirri-ciri koloni untuk bakteri Salmonella sp. pada media MCA
dan SSA.

Anda mungkin juga menyukai