1. Conjugate Matching
Zg
Zs = Z*L
ZL
Vs
Z0 = ZL
Z0 ZL
Umumnya digunakan di bagian beban. Matching ini meminimalkan pantulan
tapi tidak memaksimalkan daya yang dikirim, kecuali jika Z0 real.
Zg Input output
matching Z0 matching
network network ZL
Vs Zg Zg* Z0 Z0 Z0 Z0 ZL* ZL
B A
L = 6,17 nH C =0,73 pF
RL = 50 Ω
Z?
Z = (j116,35)//(50-j72,6)
Atau dalam admitansi :
1 1
Y= +
j116,35 (50 − j 72,6)
1
= − j8,6.10 −3 +
88,15∠ − 55,4
Maka Z = 1/Y
= 155,3 ∠ -6,3º
= 154 – j 17
Dengan smith chart
B A
XL = j115,35 XC =-j72,6
RL = 50 Ω
Z?
Normalisasi :
r - xC = (50-j72,6)/50 = 1 - j1,45
xL = 116,35/50 = j2,327
yL = 1/xL = -j 0,43
Plot dimulai dari beban.
Plot titik A di 1 – j 1,45
Karena beban berikutnya adalah
L paralel, konversi titik A ke
admitansi menjadi A’ ( 0,33 + j A’
0,47)
Penambahan L paralel
menggerakkan beban B’
B
berlawanan arah jarum jam
(pada kurva resistansi konstan)
sejauh yL = 0,43 yang jatuh di
A
titik B (0,33 + j 0,04).
Impedansi diperoleh dengan
mencerminkan B terhadap pusat
smith chart (B’ = 2,9 – j 0,4)
Impedansi = (3 – j 0,4) x 50 =
150 – j 20 Ohm
Dengan Z0 = 50 Ω, hitung Z ?
B A
XC = -j75 Ω RL = 50 Ω
XL = j100 Ω
Z?
Secara matematis :
Z = (-j75)//(50 + j100)
(− j 75)(50 + j100)
Z=
(− j 75)(50 + j100)
− j 3750 + 7500 8385,25∠ − 26,56
Z= = = 150∠ − 53,12
50 + j 25 55,9∠26,56
Z= 90 – j120 Ω
Solusi :
B A
ZL = 1 + j 1
Zin = 1 - j 1
Plot zℓ = 1 + j1 dan
zin = 1 - j1 pada titik A dan
B pada smith chart.
Supaya impedansi beban
(output) dan impedansi
input sesuai, maka
diperlukan komponen yang
bisa menggeser beban
sejauh –j2 menuju
impedansi input.
Komponen tersebut adalah
elemen seri C (reaktansi
V
kapasitif):
jxc = - j 2,0
Rangkaian penyesuai impedansi ekivalen :
B A
-j 2,0
ZL = 1 + j 1
Zin = 1 - j 1
Solusi:
Plot yL dan yin pada titik A
dan B seperti gambar.
Rangkaian :
B A
yL= -j 4 yL = 0,5 + j 2
yin = 0,5 - j 2
Penyesuai Impedansi dengan L Network
matching matching
network network
ZL Z0
Z0 ZL
Tipe 1 Tipe 2
1. Matching suatu beban kompleks ZL menuju impedansi sistem Zo, misal.
matching beban ZL = 10 + j100 Ω menuju saluran treansmisi 50 Ω
2. Membuat impedansi kompleks ZL dari Zo, contoh. Transformasi sumber
50 Ω (dengan reflection coefficient Γ = 0) menuju impedance 10 + j100.
Penyesuaian tipe ini biasanyan diperlukan dalam disain penguat
Solusi :
1. Plot impedansi output
ternormalisasi pada point A
dalam smith chart
zout = 0,3 + j 0,3
2. Buat lingkaran konduktansi
konstan satu. Lingkaran ini
memotong lingkaran resistansi
konstan 0,3 pada titik B.
zB = 0,3 + j 0,45.
L seri adalah zseri = +j0,15
3. Titik B’ pada smith chart adalah
yB = 1- j 1,60
Nilai elemen C seri dari titik B
menuju pusat C adalah :
yL = +j 1,60
Berarti elemen paralel adalah
kapasitor dengan jxc = -j 0,63
Solusi :
1. Plot impedansi zout pada titik D
dalam smith chart.
2. Baca admitansi pada titik C
Yout = 0,25 + j 0,25
3. Gambar lingkaran konduktansi
konstan satu yang memotong
lingkaran resistansi konstan 0,25
pada titik B.
Z seri = +j1,90 (dari impedansi)
yB = 0,25 – j0,42 (dari admitans)i
4. Nilai dari titik B menuju C adalah
Y paralel = +j 0,67
Z paralel = -j1,49
Stub Matching
Penyesuaian impedansi bisa dilakukan dengan menyisipkan suatu admitansi
imajiner paralel dalam saluran transmisi. Admitansi ini bisa diperoleh dari
potongan suatu saluran transmisi. Teknik penyesuai impedansi seperti ini
disebut dengan stub matching. Ujung dari stub bisa terbuka atau tertutup,
tergantung dari admitansi imajiner yang diinginkan. Dua atau tiga stub juga
bisa disisipkan pada lokasi tertentu untuk mendapatkan hasil yang lebih baik.
Jika suatu impedansi di plot dalam smith chart, kemudian digerakkan dalam
lingkaran koefisien pantul konstan ( radius konstan) ke arah sumber, maka
pada suatu lokasi akan memotong lingkaran r = 1. Transformasi ini
menyatakan pergerakan disepanjang saluran transmisi dari beban menuju
sumber. Satu putaran penuh dalam smith chart menyatakan pergerakan
sejauh ½ λ. Pada perpotongan tersebut, impedansi ternormalisasi r + jx
berubah menjadi 1 + jx’. Setidaknya, dalam putaran tersebut, bagian real
dari impedansi sama dengan impedansi karakteristik Z0 ( perhatikan
perbedaan jx dengan jx’). Jika di titik ini saluran dipotong dan disisipkan
suatu reaktansi murni –jx’, maka impedansi total dilihat pada perpotongan ini
(dari arah sumber) adalah penjumlahan 1 + jx’ – jx’ = 1. Dengan demikian
saluran transmisi menjadi matched (sesuai).
Contoh :
Suatu antena dipole bekerja pada frekuensi 120 MHz mempunyai impedansi
44,8 – j 107 Ω. Buatkan rangkaian penyesuai impedansi dengan stub seri
pada saluran transmisi 75 Ω.
Solusi :
1. Normalisasi beban pada Z0 = 75 Ω
Z0 = 0,597 – j 1,43 Ω ( titik A)
2. Putar beban searah generator sampai memotong lingkaran r = 1. (B)
3. Tarik garis dari pusat smith chart (0,0) ke masing-masing titik A dan B.
4. Hitung jarak stub ke beban yang dibutuhkan ( dalam panjang
gelombang) dari B ke A.
Jarak stub dari beban antena adalah 0,346 λ
5. cari nilai reaktansi (ternormalisasi) pada titik B.
jB = j 1,86.
Panjang stub yang diperlukan harus mampu menghilangkan reaktansi
ini. Sisi luar smith chart adalah lingkaran dengan r = 0 (rektansi
murni). Bagian kiri adalah short dan bagian kanan open circuit.
6. Tentukan titik –j1,86 yang diperlukan. Cari panjang stub yang
dibutuhkan. Untuk short circuit stub diperlukan panjang 0,328 λ.
Untuk open circuit stub diperlukan panjang 0,078 λ.
7. Hitung jarak dan panjang stub untuk open circuit :
Jika kecepatan gelombang dalam saluran koaksial adalah 2/3 c (20
cm/ns) maka panjang gelombang λ adalah 1,67 m.
Stub Matching Paralel
Matching juga bisa dilakukan dengan suatu elemen paralel (shunt). Karena
melibatkan rangkaian paralel, adalah lebih mudah kalau perhitungan
dilakukan dalam admitansi.
Elemen disisipkan pada jarak ds dimana bagian real dari admitansi sama
dengan admitansi karakteristik Y0.
Y’ = Y0 + jβ
Dalam disain penyesuai impedansi dengan stub paralel, perlu dicari dua hal
yaitu :
- lokasi stub dihitung dari beban (ds)
- panjang stub (Ls)
YA = Ystub + Yd = Y0 + 1/Z0
Dimana
Ystub adalah admitansi input stub
Yd adalah admitansi saluran pada lokasi stub sebelum stub dipasang.
Admitansi pada persimpangan adalah :
YA = Ystub + Yd = Y0
Jika stub menggunakan saluran dengan karakteristik berbeda, maka untuk
mendapatkan suseptansi yang diberikan oleh stub, perlu sedikit perhitungan
sbb :
YA = Ystub + Yd
Dalam nilai ternormalisasi :
yAY0 = ydY0 + ystub YOs
ys = (yA-yd)(Y0/YOs)
Tergantung dari panjang saluran transmisi, ada beberapa lokasi yang bisa
dipergunakan untuk menyisipkan stub. Smith chart bisa membantu dalam
menentukan panjang dan lokasi stub.