Dalam kehidupan, umat Islam di dunia ini berpedoman pada Al-qur'an dan Al-hadis yang menjadi

sumber dalam setiap masalah yang dihadapi oleh setiap orang islam, baik dalam segi keyakinan,
amaliyah dan akhlak.

Al-qur'an merupakan sumber agama Islam yang memiliki posisi pertama. Sumber kedua setelah Al-
qur'an adalah hadist . Hadist merupakan semua ucapan, tindakan dan ketepatan yang datang dari nabi
Muhammad.

Hadist tidak hanya sebagai sumber agama islam, tapi hadist juga sebagai penjelas ayat-ayat Al-qu'an yang
masih global maknanya. Karena itu, hadis tidak dapat dihapus dari Al-qur'an.

Hadist dalam bentuknya ada yang melalui perkataan Nabi ( qouli ), perbuatan Nabi (f i'li ) dan ketetapan
Nabi ( taqriri ) yang diberikan melalui perkara yang dilakukan oleh para sahabatnya.

Berikut adalah bentuk-bentuk hadits yang disertai penjelasan dan contohnya:

A. Hadistqouli

Yang meminta dengan hadistqauli adalah semua yang disandarkan untuk nabi Muhammmad SAW.
Yang terdiri dari perkataan atau ucapan yang membahas maksud syara ', peristiwa-peristiwa dan situasi,
baik yang berkaitan dengan aqidah, syariat, akhlak, atau yang lainnya. [1]

“ Dari Abi Malik Al-Harist ibn 'ashim Al-'asy'ari RA berkata: Rasulullah SAW bersabda: kebersihan
(kesucian) itu adalah dari iman, lafadzhamdalah itu sesuai timbangan, lafadztasbi h dan ham adalah
pelita (cahaya), shodaqoh adalah bukti (tandanya) iman, sabar adalah penerang dan Al-Qur'an adalah
pembela atau penuntuk untukmu . SETIAP orangutan Pergi pagi-pagi buta kemudian Menjual Dirinya,
ATAU memerdekakan (membebaskan) Dirinya ATAU merusak (membinasakan) Dirinya “( H . R. Muslim.)
[2]

Menurut rangkingnya , hadistqauli menepati urutan pertama dari bentuk-bentuk hadist lainnya. Urutan
ini menunjukkan kualitas hadistqauli menepati kualitas pertama, di atas hadistfi'li dan hadisttaqriri . [3]
B.Hadistfi'li

Yang dimaksud hadistfi'li adalah apa yang dilakukan nabi Muhammad SAW. Yang Menjadi Panutan p e
rilaku para sahabat PADA Saat ITU Dan Menjadi keharusan Bagi SEMUA Umat Islam mengikutinya untuk
review, seperti Praktek wudlu, Praktek shalat lima Waktu DENGAN SIKAP-SIKAP Dan rukun-rukunnya,
Praktek manasik haji, cara memberikan Keputusan berdasarkan sumpah Dan Saksi, dan lain-lain. [4]

“ Dari ' A isyah RA berkata: Rasulullah SAW. Memulai shalatnya dengan takbir dan (memul ai ) dengan
Alhamdulillahirabbil'alaamin…. Dan menyetujui ruku ', tidak Dia tidak setuju dan tidak Tundukkan, tetapi
di antara itu, dan memenangkan kembali dari ruku', tidak Dia sujud sampai berdiri tegak (betul-betul),
dan Dia Dia angkat kain sujud duduk (betul-betul), dan Dia membaca Attahiyyat di setiap-dua raka'at.
Dan Dia membentangkan kaki kiri dan merentangkan kaki kanan dan Dia memberantas cara setan dan
meminjam seseorang membentangkan lengannya (di bumi) sebagai bentangan binatang b uas dan Dia
menyudahi shalatnya dengan salam . (HR Muslim dan ada 'illat) [5]

C. Hadisttaqriri

Hadisttaqriri adalah segala hadis yang mengandung ketetapan nabi Muhammad SAW terhadap apa
yang datang dari sahabatnya. [6] Dan nabi Muhammad mengambil atau memperbaiki seseorang yang
dilakukan oleh para sahabatnya, tanpa memberi penegasan, apakah dia membenarkan atau
mempermasalahkannya. kepastian syara '. [7]

“ D ari Sa'id Al-khuduri RA Berkata: Keluar doa atau sebuah ng Pada Suatu berpergian, Lalu Sampai
(Waktu) shalat Beserta mereka TIDAK menemukan udara, Maka mereka Berdua bertayamu m DENGAN
debu Yang Pt Lalu mereka shalat kemudian mereka menemukan udara Waktu Perjalanan, Maka
Seseorang Dari mereka mengulan g i shalat Dan wudhu tetapi yang lain TIDAK mengulangi. Kemudian
mereka dat a ng ke Rasul u llah SAW. Lalu mereka menceritakan yang demikian. Maka Rasulullah
bersabda kepada yang tidak mengulanginya: “diambil telah mengerjakan menurut sunnah dan cukup
buatmu shalatmu. Dan dia bersabda kepada yang lain: ”Dapat dapat pahala dua kali.” (HR Abu Dawud
dan An-Nasai ) [8]

D. Hadisthammi

Hadisthammi adalah hadist yang terdiri dari keinginan atau hasrat nabi Muhammad SAW yang
belum terealisasikan. Karena hal ini adalah rencana baru dan belum dilakukan oleh nabi Muhammad
SAW, para ulama 'memasukkan pada hadist, karena nabi Muhammad SAW tidak memasukkan sesuatu
yang benar-benar dicintai dalam agama, dituntut dalam syari'atau Islam dan ayah diutus untuk
menjelaskan syari'atau I membanting. Contoh hadisthammi seperti halnya hasrat berpuasa Tanggal 9 ' A
syura Yang Belum Sempat dijalankan Oleh nabi Muhammad SAW KARENA beliau wafat SEBELUM Datang
Bulan' A berikutnya syura Tahun. Dalam Riwayat Ibnu Abbas disebutkan sebagai berikut :

“ Ketika Nabi SAW berpuasa pada hari 'Asyura dan menerima para sahabat untuk berpuasa, maka
mereka berkata: ya Nabi! Hari ini adalah hari yang diagungkan oleh orang-orang Yahudi dan Nasrani.
Nabi SAW bersabbda: tahun yang akan datang insya 'Allah aku akan berpuasa pada hari yang kesembilan
”. (HR Muslim) [9]

E. Hadistahwali

Yang dibahas dengan hadistahwali adalah hadis yang menjelaskan hal ihwal nabi Muhammad SAW
yang membahas tentang kondisi fisik, sifat-sifat dan kepribadian n ya. Tentang keadaan fisik nabi
Muhammad SAW, dalam beberapa hadistribusi sebagaimana fisiknya tidak terlalu tinggi dan tidak
pendek , diterima yang diminta oleh al-Barra 'dalam sebuah hadist, pengumpulan Bukhari, sebagai
berikut:
“ Rasul SAW adalah manusia yang baik-baik rupa dan pantas. Keadaan fisiknya tidak tinggi dan juga tidak
pendek ”. (HR Bukhari)

" Berkata Anas bin Malik RA: aku belum pernah memegang sutra murni dan sutra halus (yang halus)
sehalus telapak tangan Nabi SAW dan belum pernah mencium wewangian seharum Rasul SAW ". (HR
Bukhari) [10]

DAFTAR PUSTAKA
Bahreisy, Sa lim. T e rjem a han Riadhus Shalihin . Bandung : PT al-Ma'arif.

Hasan, A. Terjemahan BulugulMaram . Bandung : CV. Diponegoro , 2006.

Rofiah, Khus ni ati. Belajar Ilmu Hadist . Ponorogo : STAIN Ponorogo Press , 2010.

Suparto, Munzier. Ilmu Hadist . Jakarta : PT Grafindo Persada , 2002.

http://maulanadipraja.wordpress.com/2011/10/22/bentuk-bentuk-hadist/21-12-2013

http://mahmud09-kumpulanmakalah.blogspot.com/2013/10/materi-ulumul-hadist-bentuk-bentuk.html