ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk Mengetahui profil kemampuan bernalar ilmiah siswa SMP Se-kota Jambi.
Jenis penelitian ini adalah deskriptif kuantitatif, adapun desain penelitiannya menggunakan survei type
cross sectional design. Populasi pada penelitian ini adalah siswa SMP di Kota Jambi dengan jumlah
keseluruhan adalah 25.789 siswa. Teknik sampling yang digunakan adalah cluster sampling. Sampel
yang digunakan pada penelitian ini adalah 1146 siswa yang berasal dari 15 sekolah dengan tingkat
akreditasi berbeda. Teknik Pengumpulan data penelitian ini menggunakan soal tes kemampuan penalaran
dari lawson’s classroom test of scientific reasoning (CTSR) tahun 2000. Hasil penelitian menunjukkan
bahwa 100% sampel berprofil konkrit. Dengan kemampuan Conservation of matter and volume sebagai
kemampuan yang paling banyak dimiliki oleh siswa dengan persentase sebesar 16,1% dan kemampuan
yang paling rendah yaitu kemampuan Proportional reasoning dengan persentase sebesar 3,0%. Hal ini
menunjukkan bahwa siswa belum bisa menggunakan nalar mereka untuk hal-hal yang abstrak. Secara
umum tidak ada kemampuan bernalar yang memiliki persentase di atas 50% ini menandakan bahwa
kemampuan bernalar siswa SMP masih sangat rendah dan mendasar.
VII 1 kelas, kelas VIII 1 kelas, kelas IX 1 dan sulit memahami hal-hal yang hanya
kelas. direpresentasikan secara verbal. Dari 15
1. Profil Penalaran Ilmiah Siswa SMP di sekolah 0% yang berprofil transisi, dan 0%
Kota Jambi yang berprofil formal. Ini berarti siswa
Hasil keseluruhan Profil penalaran SMP kota jambi penalarannya masih
ilmiah siswa SMP Se-Kota Jambi adalah rendah, karna tiap-tiap sekolah hanya
sebagai berikut : mencapai penalaran konkrit. Maka
penalaran ilmiah sangat penting dalam
Tabel 3. Hasil keseluruhan Profil proses pembelajaran serta untuk
penalaran ilmiah siswa SMP Se-Kota Jambi menentukan standar kegiatan laboratorium
Kategori
Jumlah Persentas Kemampuan penalaran mampu
Siswa e membawa implikasi edukasi yang penting.
Formal 0 0
Kemampuan penalaran yang sangat tinggi
Transisi 0 0
Konkrit 730 100 dibutuhkan tidak hanya dalam membuat
Jumlah 730 100 keputusan dan menyelesaikan masalah
(Ding, 2011 & Lawson, 2004). Penelitian
2. Hasil rata-rata kemampuan terdahulu menunjukkan bahwa terdapat
penalaran ilmiah siswa SMP Se-Kota Jambi korelasi positif antara mahasiswa pada
dapat dilihat sebagai berikut : kemampuan penalaran ilmiah dan tindakan
dari hasil pembelajaran dalam konten sains
Tabel 4. Hasil rata-rata kemampuan (Lawson, 2000). Kemampuan penalaran
penalaran ilmiah siswa SMP Se-Kota Jambi ilmiah yang meningkat secara signifikan
Keterampilan Penalaran berdampak positif terhadap praktik
Nilai Rata-Rata
ilmiah pembelajaran. Instruksi tidak hanya cukup
Conservational of matter untuk mengarahkan siswa
16,1
and volume
Proportional reasoning 3,0
mengembangkan/meningkatkan
Control of variable 8,7 kemampuan (Lawson, 2004). Instruksi
Probabilistic reasoning 5,1 harus mampu memengaruhi siswa untuk
Correlational reasoning 13,7 berkembang hingga level yang paling
Hypothetical-deductive tinggi. Oleh karenanya, guru harus mampu
6,1
reasoning
mengajarkan sains sebagai proses inkuiri
kritis.
Berdasarkan tabel 4 kemampuan
2. Kemampuan penalaran ilmiah yang
penalaran ilmiah siswa SMP yang paling
paling tinggi adalah Conservation of matter
tinggi adalah kemampuan conservation of
and volume
matter and volume yaitu hanya dimiliki
Pada penelitian ini kemampuan
oleh 16,1% dari seluruh siswa, hal ini
penalaran ilmiah yang paling tinggi adalah
menyatakan bahwa kemampuan ini hanya
kemampuan Conservation of matter and
dimiliki 16 dari setiap 100 sampel, dan
volume yaitu hanya dimiliki oleh 16,1%
kemampuan bernalar ilmiah yang paling
dari seluruh sampel. Dari tabel 4.4
rendah adalah proportional reasoning yaitu
kemampuan Conservation of matter and
hanya dimiliki 3,0% dari seluruh siswa,
volume tertinggi pada SMPS O yaitu
yang artinya kemampuan bernalar ilmiah
29,6% dan SMPS F yaitu 28,0%. Persentase
siswa SMP di kota Jambi masih rendah.
pada kemampuan Conservation of matter
and volume yang lebih tinggi menunjukkan
bahwa beberapa siswa sudah dapat
b. Pembahasan
menggunakan nalar jika berkaitan dengan
1. Pada penelitian ini 100% sampel
bentuk-bentuk bidang atau bangun ruang,
berprofil konkrit.
serta sudah dapat melogikakan suatu hal
Hal ini menandakan bahwa siswa-
yang berkaitan dengan volume.
siswa SMP kota Jambi hanya mampu
berpikir logis melalui objek-objek konkrit,
|5
UCAPAN TERIMAKASIH
|6