Anda di halaman 1dari 15

MAKALAH

ASUHAN KEBIDANAN NIFAS DAN BBL


“Kebutuhan Dasar Ibu Nifas (Kebutuhan Istirahat Ibu Nifas”
Dosen Pengampu :Vonny Khresna Dewi, S.Si.T, M.kes

DISUSUN OLEH KELOMPOK 4


Aulia Rahmah P07124118173
Bella Anggraini P07124118175
Erlinawati P07124118189
Fitriah P07124118197
Putu Angriani P07124118228
Rizky Amelia P07124118236

POLITEKNIK KESEHATAN KEMENTERIAN


KESEHATAN BANJARMASIN
JURUSAN KEBIDANAN
DIPLOMA III TINGKAT 2B SEMESTER III
TAHUN AJARAN 2018/2019

I
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis panjatkan ke hadirat Tuhan yang Maha Esa, yang
telah memberikan rahmat dan karuniaNya sehingga penulis dapat menyelesaikan
makalah yang berjudul “Kebutuhan Istirahat Ibu Nifas” sebagai salah satu tugas
mata kuliah Asuhan Kebidanan Nifas dan Menyusui pada semester 3 D3
Kebidanan Politeknik Kesehatan Kemenkes Banjarmasin.
Penyelesaian makalah ini tidak lepas dari bantuan berbagai pihak, baik
secara langsung maupun tidak langsung. Oleh karena itu, pada kesempatan ini
izinkan penulis menyampaikan terima kasih kepada semua pihak yang telah
membantu dan membimbing untuk menyumbangkan ide dan pikiran mereka
dalam penyusunan makalah ini.
Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan makalah ini masih jauh dari
kata sempurna. Oleh sebab itu, penulis mengharapkan kritik dan saran yang
membangun guna kesempurnaan makalah ini.
Akhir kata, semoga makalah ini dapat bermanfaat dan berguna di masa
yang akan datang serta dapat menambah pengetahuan dan wawasan kepada kita
semua. Aamiin.

Banjarbaru, 11 September 2019

Penulis

II
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ................................................................................................i

KATA PENGANTAR .............................................................................................ii

DAFTAR ISI ............................................................................................................iii

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang ......................................................................................................1

B. Rumusan Masalah .................................................................................................2

C. Tujuan Penulisan ...................................................................................................2

BAB II PEMBAHASN

A. Kebutuhan Dasar Masa Nifas (Kebutuhan Istirahat) ..........................................5


B. Macam-macam Pola Istirahat Pada Masa Nifas .................................................5
C. Dampak Kurang Istirahat dan Tidur ...................................................................8
D. Cara Istirahat dan Tidur pada Malam Hari ...............................................................8
E. Anjuran Kebutuhan Istirahat Pada Ibu Nifas ......................................................9
F. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Tidur ........................................................ 9

BAB III PENUTUP

A. kesimpulan .........................................................................................................11
B. Saran....................................................................................................................11

DAFTAR PUSTAKA

III
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Post partum (masa nifas) merupakan masa pemulihan dari
sembilan bulan kehamilan dan proses kelahiran. Dengan pengertian
lainnya, masa nifas yang bisa disebut juga dengan masa puerperium
dimulai setelah kelahiran plasenta dan berakhir ketika alat–alat kandungan
kembali seperti keadaan sebelum hamil. Masa nifas ini berlangsung selama
kira– kira 6 minggu. Pada masa ini terjadi perubahan -perubahan fisiologi
maupun psikologi, yaitu perubahan fisik, involusi uterus, dan pengeluaran
lokhia, laktasi ASI, perubahan system tubuh lainnya. Asuhan masa nifas
diperlukan dalam periode ini karena merupakan masa kritis baik bagi ibu
maupun bayinya. Diperkirakan bahwa 60% kematian ibu akibat kehamilan
terjadi setelah persalinan, dan 50% kematian masa nifas terjadi selama 24
jam pertama (buku Acuan Nasional, Pelayanan Kesehatan Maternital dan
neonatal, 2006).
Kebutuhan istirahat dan tidur yang memuaskan bagi ibu yang baru
melahirkan merupakan masalah yang sangat penting sekalipun tidak
mudah dicapai. Keharusan ibu untuk beristirahat sesudah melahirkan
memang tidak diragukan lagi,kehamilan dengan beban kandungan yang
berat dan banyak keadaan yang mengganggu lainnya, pekerjaan
bersalin,bukan persiapan yang baik dalam menghadapi kesibukan yang
akan terjadi. Padahal hari-hari postnatal akan dipenuhi oleh banyak
hal,begitu banyak yang harus dipelajari, ASI yang diproduksi dalam
payudara, kegembiraan menerima kartu ucapan selamat, karangan
bunga,hadiah-hadiah serta menyambut tamu dan juga kekhawatiran serta
keprihatinan yang tidak ada kaitannya dengan situasi ini. Jadi, dengan
tubuh yang letih dan mungkin pula pikiran yang sangat aktif, ibu sering
perlu diingatkan dan dibantu agar mendapatkan istirahat yang cukup
(Musrifatul, 2006).

1
Masa nifas berkaitan dengan gangguan pola tidur, terutama segera
setelah melahirkan 3 hari pertama dapat merupakan hari yang sulit bagi
ibu akibat penumpukan kelelahan karena persalinan dan kesulitan
beristirahat karena perineum. Nyeri perineum pasca partus berkolerasi erat
dengan durasi kala II persalinan. Rasa tidak nyaman di kandung kemih,
dan perineum, serta gangguan bayi, semuanya dapat menyebabkan
kesulitan tidur, yang dapat mempengaruhi daya ingat dan kemampuan
psikomotor. Secara teoritis pola tidur kembali mendekati normal dalam 2 /
3 minggu setelah persalinan, tetapi ibu yang menyusui mengalami
gangguan pola tidur yang lebih besar.Yang sangat di idamkan ibu baru
adalah tidur dia tidur lebih banyak istirahat di minggu 2 dan bulan 2
pertama setelah melahirkan, biasanya mencegah depresi dan memulihkan
tenaganya yang terkuras habis (Bobak, 2005).
B. Rumusan Masalah
1. Apa saja kebutuhan dasar ibu masa nifas?
2. Apa saja macam-macam pola istirahat masa nifas?
3. Apa yang dianjurkan untuk kebutuhan istirahat masa nifas?
C. Tujuan
1. Untuk mengetahui kebutuhan dasar ibu masa nifas
2. Untuk mengetahui macam-macam pola istirahat masa nifas
3. Untuk mengetahui apa saja yang duanjurkan untuk kebutuhan istirahat
pada masa nifas

2
BAB II
SUSUNAN ACARA PENYULUHAN ( SAP )

Mata Kuliah : Asuhan Kebidanan Nifas Dan Menyusui


Pokok Bahasan Cara Istirahat dan Tidur
Sub Pokok Bahasan : a. Kebutuhan Dasar Masa Nifas ( Istirahat )
1. Pengertian Kebutuhan Dasar ( Tidur )
2. Dampak Kurang Istirahat dan Tidur
3. Cara Istirahat dan Tidur pada Malam Hari
4. Anjuran kebutuhan istirahat pada ibu nifas
5. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Tidur
Sasaran : Ibu-ibu Post Partum
Jumlah Peserta :
Waktu Pertemuan : Jam 10.00 WIB
Tempat Pertemuan : Di Posyandu
A Tujuan Instruksional
1. Tujuan Umum
Setelah mempelajari tentang Istirahat dan Tidur, di harapkan mampu
memahami dan memberikan asuhan pada Ibu Post Parum.
2. Tujuan Khusus
a) Memberikan asuhan pada ibu post partum
b) Memahami tentang teori cara istirahat dan tidur pada ibu post
partum
B Kegiatan Penyuluhan
1. materi Terlampir
Tentang istirahat dan tidur pada ibu post partum

Tahap Kegiatan Penyuluhan Media/alat, Waktu


Tim Penyuluhan Ibu Nifas metode
penyuluhan
Pendahuluan 1. Memberikan Ikut berpartisipasi dan Ceramah 15 menit
salam mau memperhatikan
2. Memperkenalk penyuluhan
an diri
3. Menjelaskan

3
maksud dan
tujuan di
adakan
penyuluhan

Inti Penyampaian materi Ibu tau dan mengerti Leaflet 45 Menit


tentang materi yang
di sampaikan
Penutup 1. Kesimpulan Menjelaskan bagi ibu Tanya 15 Menit
2. Tanya jawab yang kurang jelas Jawab
3. Kuisioner terhadap materi yang
di sampaikan

C Media dan Alat yang di gunakan


1. Leafleat
2. Papan Tulis
3. Spidol
4. ATM ( Alat Tulis Menulis )
D Narasumber
1. Mahasiswa

4
BAB III
PEMBAHASAN

A. Kebutuhan Dasar Masa Nifas (Kebutuhan Istirahat)


Ibu nifas memerlukan istirahat yang cukup, istirahat berarti suatu keadaan
tenang, relaks, tanpa tekanan emosional dan bebas dari perasaan gelisah. Hal
ini penting karena jika ibu kurang istirahat akan mempengaruhi kondisi
kesehatan secara umum. Akibat kelelahan akan berdampak dalam proses
pemulihan terutama yang berkaitan dengan organ reproduksi yaitu
memperlambat proses involusi uterus yang bisa mengakibatkan perdarahan,
mengganggu laktasi dengan penurunan jumlah ASI, ketidaknyamanan dalam
merawat bayi serta bisa mengakibatkan depresi dan ketidakmampuan untuk
merawat bayi dan diri sendiri. Kurang istirahat akan mempengaruhi ibu dalam
beberapa hal:
1. Mengurangi jumlah ASI yang diproduksi
2. Memperlambat proses involusio uterus dan meningkatkan perdarahan
3. Menyebabkan depresi dan ketidakmampuan untuk merawat bayi dan
dirinya sendiri.
B. Macam-macam Pola Istirahat Masa Nifas
Kebutuhan istirahat bagi ibu nifas perlu dipenuhi terutama beberapa jam
setelah melahirkan bayinya. Hal ini dapat membantu mencegah ibu
mengalami komplikasi psikologis seperti baby bluedan komplikasi lainnya.
Masa nifas erat kaitannya dengan gangguan pola tidur, tidak hanya pada ibu,
tetapi juga pada pasangannya atau keluarga yang membantu merawat
bayinya. Hasil penelitian menunjukan bahwa ibu nifas lebih sedikit waktu
tidurnya dibanding pasangannya. Ibu akan lebih banyak tidur pada siang hari
dibandingkan pada malam hari. Hal ini juga dipengaruhi oleh status
pekerjaan, dimana sang ayah harus bekerja pada keesokan harinya.Secara
teoritis, pola tidur ibu akan kembali normal setelah 2-3 minggu
postpartum.Gangguan waktu tidur ini berdampak terhadap kelelahan bagi
orang tua si bayi.

5
1. Istirahat Malam
Pada hari pertama, ibu yang baru melahirkan mungkin memerlukan obat
tidur yang ringan. Biasanya dokter akan memberikannya jika benar-benar
diperlukan.
Setelah hari kedua postnatal, pemberian obat tidur pada malam hari
biasanya sudah tidak dibutuhkan dan tidak dianjurkan. jika ibu ingin menyusui
bayinya pada malam hari ibu harus dibantu agar dapat beristirahat lebih tenang
dan tidak diganggu tanpa alasan seperti hal-hal kecil yang menarik perhatiannya
yaiti suara pintu yang berderik atau bunyi tetesan air dari kran harus dilaporkan
pada siang harinya sehingga dapat di atasi sebelum suara-suara tersebut
mengganggu tidur ibu. Ibu yang baru melahirkan yang tidak dapat tidur
harus diobservasi dengan ketat dan semua keadaan yang di temukan harus
dilaporkan pada dokter. Insommia merupakan salah satu tanda peringatan
untuk psikosis nifas.
2. Istirahat Siang
Waktu siang hari di rumah sakit tidak perlu terlalu diprihatinkan,
namun banyak orang mengatakan hal tersebut harus pulang ke rumah
untuk bisa beristirahat merupakan pernyataan yang sering terdengar dan
petugas yang terlibat dalam unit asuhan maternitas harus mendengarkan
serta mencari mengapa keluhan tersebut bisa terjadi.
Pada hampir setiap rumah sakit bersalin, periode istirahat yang
jelas perlu disediakan secara teratur dan seringkali di perlukan selama
satu jam sebelum makan siang, radio dimatikan, staf keperawatan harus
bekerja tanpa suara, tamu yang ingin berkunjung dilarang dan panggilan
telpon tidak diteruskan kepada pasien kecuali benar-benar mendesak.
Ibu harus dibantu untuk mengatur sendiri bagaimana
memanfaatkan waktu istirahat ini: berbaring telungkup (mungkin dengan
bantal di bawah panggulnya) untuk membantu drainase uterus jika posisi
nyaman baginya. Periode istirahat ini umumnya memberikan manfaat
fisik maupun psikologis yang sangat besar. Beberapa rumah sakit
mengulangi waktu istirahat yang jelas pada sore harinya.

6
Kalau ditanya apa yang membuat bangsal postnatal tampak begitu
sibuk, jawaban sebagian ibu mengungkapkan hal yang terjadi. Kejadian
yang rutin dan teratur, seperti program latihan, peragaan dalam
memandikan bayi atau bahkan menyusui bayi tampaknya bukan
masalah. Kegiatan-kegiatan yang membutuhkan curahan emosi, seperti
menghadapi tamu dan panggilan telpon dari luar, atau menulis surat
ucapan terima kasih atas pengiriman kartu ucapan selamat dan hadiah,
semua inilah yang melelahkan ibu baru melahirkan barang kali perawat
yang dapat merasakan kesibukan ibu dalam menghadapi hal-hal semacam
itu.
3. Tidur
Istirahat dan tidur merupakan kebutuhan dasar yang mutlak harus
dipenuhi oleh semua orang. Dengan istirahat dan tidur yang cukup,tubuh
baru dapat berfungsi secara optimal. Istirahat dan tidur sendiri memiliki
makna yang berbeda pada setiap individu. Secara umum,istirahat berarti
suatu keadaan tenang,relaks,tanpa tekanan emosional,dan bebas dari
perasaan gelisah. Jadi,beristirahat bukan berarti tidak melakukan aktivitas
sama sekali. Terkadang,berjalan-jalan di taman juga bisa dikatakan sebagai
suatu bentuk istirahat.
Sedangkan tidur adalah status perubahan kesadaran ketika persepsi
dan reaksi individu terhadap lingkungan menurun. Tidur dikarakteristikkan
dengan aktifitas fisik yang minimal,tingkat kesadaran yang bervariasi,
perubahan proses fsiologis tubuh,dan penurunan respons terhadap stimulus
eksternal. Hampir sepertiga dari waktu kita,kita gunakan untuk tidur. Hal
tersebut didasarkan pada keyakinan bahwa tidur dapat memulihkan atau
mengistirahatkan fisik setelah seharian beraktivitas,mengurangi stress dan
kecemasan,serta dapat meningkatkan kemampuan dan konsenterasi saat
hendak melakukan aktivitas sehari-hari.
Istirahat yang memuaskan bagi ibu yang baru melahirkan merupakan
masalah yang sangat penting sekalipun tidak mudah dicapai. Keharusan
ibu untuk beristirahat sesudah melahirkan memang tidak diragukan lagi,
kehamilan dengan beban kandungan yang berat dan banyak keadaan yang

7
mengganggu lainnya, pekerjaan bersalin, bukan persiapan yang baik dalam
menghadapi kesibukan yang akan terjadi. Padahal hari-hari postnatal akan
dipenuhi oleh banyak hal, begitu banyak yang harus dipelajari, ASI yang
diproduksi dalam payudara, kegembiraan menerima kartu ucapan selamat,
karangan bunga, hadiah-hadiah serta menyambut tamu dan juga
kekhawatiran serta keprihatinan yang tidak ada kaitannya dengan situasi
ini. Jadi, dengan tubuh yang letih dan mungkin pula pikiran yang sangat
aktif, ibu sering perlu diingatkan dan dibantu agar mendapatkan istirahat
yang cukup.
Kegunaan atau fungsi dari tidur yang cukup :
a. Regenerasi sel-sel tubuh yang rusak menjadi baru
b. Memperlancar produksi hormone pertumbuhan tubuh
c. Mengistirahatkan tubuh yang letih akibat aktivitas seharian
d. Meningkatkan kekebalan tubuh kita dari serangan penyakit
e. Menambah konsentrasi dan kemampuan fisik

C. Dampak Kurang Istirahat dan Tidur


Kurang istirahat Akan mempengaruhi ibu dalam beberapa hal:
1. Mengurangi jumlah ASI yang di produksi
2. Memperlambat proses involusio uterus dan meningkatkan perdarahan
3. Menyebabkan depresi dan ketidakmampuan untuk merawat bayi dan
dirinya sendiri.

D. Cara Istirahat dan Tidur Pada Malam Hari


Ada beberapa hal yang dapat Anda coba lakukan untuk lebih mudah
tertidur di malam hari :
1. Pergi ke tempat tidur dan bangun di saat sama setiap hari.
2. Jangan makan makanan berat kurang dari tiga jam sebelum pergi tidur.
Hindari kopi, teh, minuman kola, alkohol dan merokok. Jika Anda lapar,
makan biskuit atau pisang. Minum segelas susu hangat setengah jam
sebelum tidur.
3. Mengelola tidur, coba tip berikut :

8
a) Untuk Berhenti bekerja setidaknya sejam sebelum waktu tidur dan
baca buku atau dengarkan musik menenangkan. Buat ruangan
tenang, redup dan sejuk
b) Untuk Jika tak bisa tertidur dalam 30 menit, bangun dan pergi ke
ruangan lain dan baca. Jangan menonton TV
c) Untuk Jika kepala anda penuh dengan tugas untuk esok harinya,
taruh buku catatan di samping tempat tidur dan catat

E. Anjuran kebutuhan istirahat pada ibu nifas


1. Anjurkan ibu untuk istirahat cukup
2. Sarankan kembali pada kegiatan rumah tangga secara perlahan
3. Sarankan untuk istirahat siang selagi bayi tidur
Seorang wanita dalam massa nifas dan menyesui memerlukan waktu
yang banyak untuk beristirahat karena sedang dalam proses penyembuhan
terutama organ-organ reproduksi, dan untuk kebutuhan menyusui bayinya.
Bayi biasanya terjaga pada malam hari hal ini akan mengubah pola istirahat
ibu. Oleh karena itu, ibu dianjurkan untuk istirahat (tidur) saat bayi sedang
tidur.ibu dianjurkan untuk menyesuaikan jadwalnya dengan jadwal bayinya
dan mengejar kesempatan untuk istirahat. Jika ibu kurang istirahat akan
menyebabkan berkurangnya jumlah produksi ASI , memperlambat proses
involusi, memperbanyak perdarahan, menyebabkan depresi, dan
menimbulkan rasa ketidakmampuan merawat bayi.

F. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Tidur


1. Penyakit
Seseorang yang mengalami sakit memerlukan waktu tidur lebih
banyak dari normal. Namun demikian, keadaan sakit menjadikan pasien
kurang tidur atau tidak dapat tidur. Misalnya pada pasien dengan
gangguan pernafasan seperti asma, bronkitis, penyakit kardiovaskuler,
dan penyakit persarafan.

9
2. Lingkungan
Pasien yang biasa tidur pada lingkungan yang tenang dan nyaman,
kemudian terjadi perubahan suasana seperti gaduh maka akan
menghambat tidurnya.
3. Motivasi
Motivasi dapat memengaruhi tidur dan dapat menimbulkan
keinginan untuk tetap bangun dan waspada menahan kantuk.

4. Kelelahan
Apabila mengalami kelelahan dapat memperpedek periode pertama
dari tahap REM.

5. Kecemasan
Pada keadaan cemas seseorang mungkin meningkatkan saraf
simpatis sehingga mengganggu tidurnya.

10
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Istirahat bagi ibu nifas merupakan hal yang sangat penting dilakukan
untuk menjaga kesehatan ibu dan mencegah kelelahan yang berlebihan.
Kebutuhan istirahat ini berupa istirahat malam, istirahat siang, dan tidur.
Pada istirahat malam ibu yang baru mungkin memerlukan obat tidur yang
ringan selama satu atau dua malam pertama. Setelah hari kedua postnatal,
pemberian obat tidur pada malam hari biasanya sudah tidak dibutuhkan lagi
dan tidak dianjurkan jika ibu ingin menyusui bayinya pada malam hari.Pada
istirahat siang,ibu harus dibantu untuk mengatur sendiri bagaimana
memanfaatkan waktu istirahatnya ini, diantaranya pergi ke toilet sebelum
istirahat, berbaring telungkup untuk membantu drainase uterus jika posisi ini
nyaman baginya. Istirahat tidur yang dibutuhkan ibu nifas yaitu sekitar 8 jam
pada malam hari dan 1 jam pada siang hari.

B. Saran
Untuk ibu yang baru melahirkan atau ibu dalam keadaan masa nifas, ibu harus
memperhatikan kebutuhannya seperti istirahat dan tidur. Pada masa nifas,seorang
ibu harus cukup istirahat dan mengurangi kerja berat karena tenaga yang tersedia
sangat bermanfaat untuk kesehatan ibu dan bayi. Demi kesehatan emosional dan
fisik ibu, sebagai seorang tenaga kesehatan, harus membantu merawat diri ibu
dengan baik dan membantu ibu untuk mengatur kebutuhan istirahat selama di
rumah sakit.
.

11
DAFTAR PUSTAKA

Suhermi. 2009. Perawatan Masa Nifas. Yogyakarta : Fitramaya


Ambarwati, Wulandari. 2009. Asuhan Kebidanan Nifas. Yogyakarta : Mitra
Cendikia
Bahiyatun. 2009. Buku Ajar Asuhan Kebidanan Nifas Normal. Jakarta; EGC.

Rukiyah, Ai Yeyeh, dkk. 2010. Asuhan Kebidanan III (Nifas).


Jakarta: Trans Info Media
Prawirohardjo, S. 2009. Ilmu Kebidanan. Jakarta: PT. Bina Pustaka Sarwono
Prawirohardjo.

12

Anda mungkin juga menyukai