INGAN
I. TUJUAN
Dapat melakukan langkah-langkah percobaan dengan
benar
Dapat menuliskan reaksi yang terjadi pada tiap langkah
percobaan
Dapat menghitung hasil percobaan yang telah
dilakukan
V. DASAR TEORI
Beberapa unsur dapat membentuk lebih dari satu
senyawa dengan oksigen atau unsur bukan logam lain.
Sebagai contoh besi membentuk tiga oksida dengan rumus
FeO ; Fe2O3 dan Fe2. Oksida ini seperti senyawa biner berisi
dua unsur yang sama, dapat digunakan untuk
mengilustrasikan hukum kelipatan perbandingan jika kita
mulai dengan 1 mol Fe : banyaknya mol yang bergabung
dengan jumlah besi berur
utan 1, 3/2, dan 4/2. semua bilangan ini merupakan
fraksi sederhana seperti diperoleh hukum. Oleh analisa suatu
zat senyawa seperti oksida besi, kita dapat menemukan
rumus dan cek validitas dari hukum kelipatan perbandingan.
Dalam eksperimen ini, kita akan mempelajari beberapa
senyawa biner yang berisi tembaga dan clorida. Kita akan
diberi suatu sampel yaitu senyawa 1 (tembaga klorida).
Pada pemanasan sampel A akan terurai menjadi senyawa
tembaga klorida yang lain (senyawa 2), yang membebaskan
klorida (CL2).
VII.DATA PENGAMATAN
Berat tabung reaksi kosong (1) = 30,17
gram ( n )
Berat tabung reaksi + tembaga klorida = 31,18
gram
Berat tabung reaksi kosong (2) = 29,72
gram (i)
Berat tabung reaksi + Zn = 30,394 gram ( Zn =
0,57 )
Berat tabung reaksi + CuO2 = 30,60 gram (
t)
Berat tabung reaksi + tembaga klorida = 31,18
gram (Y)
Berat tabung reaksi + tembaga = 30,19
gram (M)
Berat CuCl2 = 1,01 gram (
L)
Berat Cu = 0,2 gram (
P)
Jadi Berat CuCl2 : Y – n (1) =
31,18 gr – 30,17 gr = 1,01 gram
Jadi Berat CuCl2 : Y – I (2) =
31,18 gr – 29,72 gr = 1,46 gram
Jadi Berat Cl2 : Y – M (1) =
31,18 gr – 30,19 gr = 0,99 gram
Jadi Berat Cl2 : L – P (2) =
1,01 gr – 0,2 gr = 0,81 gram
Jadi Berat CuO2 : t – n = 30,60
gr – 30,17 gr = 0,43 gram
VIII. PERHITUNGAN
Menghitung jumlah Cu dan Cl yang ada dalam sampel.
Tembaga Clorida (1) dan Tembaga Clorida (2)
Senyawa 1 : 0,2 gr Cu = 1,01 gr – 0,2 gr
= 0,81 gr Chlor
Senyawa 2 : 0,2 gr Cu = 1,46 gr – 0,2 gr
= 1,26 gr Chlor
Rumus sederhana :
Senyawa 1 : CuCl7,3 disederhanakan menjadi
CuCl9
Senyawa 2 : CuCl11,3 disederhanakan menjadi
CuCl12
Hubungan Hukum Kelipatan Perbandingan untuk hasil
diatas
panaskan 53
CuCl5 CuCl3 + 2 Cl2 (g)
panaskan
CuCl5 (s) CuCl3 + Cl2 (g)
Rumus tembaga oksida yang dibuat dengan
menggunakan cara yang sama seperti menentukan
rumus senyawa 1 dan 2 pada pembahasan diatas.
Jumlah Cu dan O yang ada dalam sampel
Cu : 0,2 gram
O : 0,43 gr – 0,2 gr = 0,23 gram
Banyaknya O yang bergabung dalam mol Cu
Cu : 63,54 gr mol-1
0,23
O: 0,2
x 63,54 gr 73,1 gram
Jumlah mol O yang bergabung dengan 1 mol Cu
dalam 2 senyawa CuO2
Cu : 1 mol
73,1 gr
O: 16 gr mol 1
4,57 mol
X. KESIMPULAN
Dari data percobaan hukum kelipatan perbandingan
diperoleh :
Rumus senyawa A untuk tembaga klorida = CuCL5
Rumus senyawa B untuk tembaga klorida = CuCL3
Rumus tembaga oksida = CuO3
Kita lihat dari banyaknya mol yang bergabung dengan
jumlah 1, 3/2 yang merupakan fraksi sederhana, seperti yang
diperoleh dari hukum kelipatan perbandingan yang berbunyi:
“Bila 2 unsur bersenyawa membentuk lebih dari satu
senyawa maka bobot-bobot unsur lain berbanding sebagai
bilangan bulat sederhana “