b. Cara Mengolah
BAHAN :
Campurkanlah tepung terigu, susu bubuk, gula, dan ragi instan, aduklah
hingga rata.
Masukkan kentang kukus, kuning telur dan juga air dingin secara perlahan,
aduk kembali bahan-bahan tersebut hingga merata.
Tambahkan garam dan mentega. Aduk adonan hingga elastis dan diamkan
selama 15 menit.
Bentuk adonan dengan cara di bulat-bulatkan. Diamkan adonan yang sudah di
bulatkan kurang lebih selama 20 menit atau hingga adonan mengembang.
Panaskan minyak goreng dengan api kecil. Ambil adonan donat yang sudah di
bentuk, lubangi bagian tengahnya dan goreng di dalam minyak mendidih
hingga warnanya berubah kuning keemasan.
Setelah donat diangkat dan ditiriskan, hiasi donat dengan aneka toping sesuai
selera.
Sajikan.
c. Cara Mendisplay
Mendisplay donat di counter dapat dilakukan dengan dua cara yaitu menyusun
donat di atas baki kaca atau plastik, bermaksud agar mempermudah konsumen
dalam memilih donat.
A. Keik Gosong
Perbaiki keik yang gosong. Umumnya, keik yang gosong akan langsung
terdeteksi dari aromanya. Sebelum berdecak geram dan membuangnya dengan penuh
kekesalan ke tempat sampah, cobalah menerapkan kiat-kiat di bawah ini terlebih
dahulu :
Jika bagian yang gosong tidak terlalu banyak, masih ada cara menhilangkan
bagian-bagian yang gosong dengan hati-hati. Kemudian lapisi permukaan keik
dengan frosting atau icing.
Jika tingkat kegosongan keik terlalu parah, maka kemungkinan besar rasa, tekstur,
dan aroma keseluruhan keik sudah tidak bisa diselamatkan lagi.
Cara lainnya yaitu kita bisa menggunakan saringan logam untuk membuang
bagian yang gosong. Cara kerjanya yaitu, gosokkan saringan di permukaan keik
yang gosong; niscaya bagian yang gosong akan hilang tanpa merusak tekstur keik.
Untuk menghidari kasus keik gosong, alangkah baiknya kita harus selalu
menggunakan alat pengatur waktu ketika memasak. Langkah ini harus dilakukan
untuk memantau waktu pemanggangan. Selain itu, untuk mencegah permukaan
keik gosong, potong dua parchment paper berbentuk lingkaran yang diameternya
melebihi diameter loyang. Lapisi permukaan keik dengan parchment paper
tersebut sebelum memanggangnya di dalam oven.
B. Keik Mengempis
Jika permukaan keik Kita menggembung layaknya puncak gunung, iris bagian
tersebut dan balik posisi keik. Kita bisa mengoleskan frosting pada dasar keik.
Hindari kesalahan yang sama terjadi kembali. Umumnya, keik akan
bergelombang atau menggembung jika dipanggang dalam suhu yang terlalu
panas. Oleh karena itu, selalu cek ketepatan suhu oven Kita saat akan
memanggang keik.
Masalah tersebut juga bisa disebabkan oleh terlalu banyaknya cairan dalam
loyang yang terlalu kecil. Akibatnya, keik pun retak dan berakhir
menggembung. Untuk mencegahnya terjadi kembali, pastikan Kita
menggunakan loyang yang berukuran lebih besar di kemudian hari. Masalah
serupa juga kerap disebabkan oleh bentuk loyang yang digunakan (seperti
loyang tulban dan loyang roti tawar).
D. Keik yang Kering atau Keras
Perbaiki keik yang menyusut. Keik dapat menyusut jika terpapar suhu
yang tinggi dalam waktu terlalu lama. Jika tekstur keik tidak terlalu keras dan
masih bisa dimakan, cobalah melapisi permukaannya dengan icing atau frosting
dan menyantapnya begitu saja. Kita juga bisa menganggapnya sebagai kudapan
ala Prancis yang umumnya berukuran kecil.
Permukaan keik yang terlihat bercorak dan tidak mulus kemungkinan besar
disebabkan karena bahan-bahan di dalamnya belum tercampur rata. Masalah ini
tidak akan merusak tekstur dan rasa keik, sehingga Kita tetap bisa
menyajikannya begitu saja, menghidangkannya dalam keadaan beku, atau
melapisi seluruh permukaannya dengan icing terlebih dahulu.
Jika permukaan keik Kita bercorak gelap, tkitanya suhu oven saat memanggang
keik terlalu tinggi.
Permukaan keik yang pucat kemungkinan besar disebabkan oleh loyang yang
terlalu besar atau lapisan parchment paper yang terlalu jauh jaraknya dari
permukaan keik.
Perbaiki keik yang bantat. Jika keik Kita berakhir bantat, solusinya sangatlah
bergantung pada tekstur keik.
Jika tekstur keik lembek atau berair akibat kandungan buah-buahan atau cairan
lainnya, cobalah mengubahnya menjadi puding. Setelah suhu keik dinginkan,
panaskan kembali dan sajikan sebagai hidangan penutup. Sajikan potongan
puding keik dengan kustar atau es krim.
Ubah keik menjadi hidangan penutup. Potong-potong keik, lalu sajikan dengan
buah-buahan, es krim, atau kustar agar rasanya tetap sedap dikonsumsi.
Keik yang bantat dapat diiris tipis-tipis lalu dipanggang kembali sampai
teksturnya kering namun rasanya tetap lezat. Keik bantat Kita pun berubah
menjadi kukis nan lezat!
Berhati-hatilah saat mempraktikkan resep yang berisiko menghasilkan keik
bantat. Pastikan Kita mengikuti instruksi yang tertera dalam resep dengan
saksama; jika Kita sudah melakukannya namun keik tetap bantat, tkitanya
kesalahan terletak pada resep.
Jangan mengalikan takaran dalam resep yang berisiko memproduksi keik
bantat. Beberapa resep menghasilkan keik yang sempurna dengan proporsi 1x1,
namun berisiko gagal jika takarannya dikalikan. Jangan khawatir; toh pada
dasarnya memanggang keik adalah perjalanan yang eksperimental!
Jawab :
a. Puff Pastry
Bahan :
7,5 gr garam
50 gr margarin
Campur tepung terigu, gula pasir, dan garam, masukkan telur. Masukkan
sebagian besar air kemudian diuleni.
Giling adonan, taruh lemak pelapis (roll-in fat) di bagian tengah, bungkus
seperti amplop, giling setebal 1/2 cm.
Lipat adonan dari satu sisi menutupi 2/3 lembaran, lipat 1/3 bagian sisa
menutup sisi sebelahnya. Giling lagi setebal 1/2 cm, simpan dalam lemari es
selama 10 menit.
Puff pastry lain adalah jenis yang tidak manis, seperti sausage rolls, shells
dan cheese pretzel. Produk-produk yang setengah jadi termasuk patty shells,
cream horns, dan lain-lain.
Metode Inggris
Metode Prancis
Metode Belanda
Ketika membuat adonan, roll-in fat dikombinasikan dengan terigu (sampai
1/3 terigu digunakan untuk adonan dasar). Oleh karena itu dapat digunakan dengan
mudah sebagai lapisan luar. Adonan seharusnya tidak terlalu keras. Pelipatan yang
baik direkomendasikan untuk mencegah keluarnya lemak. Metode ini memiliki
keuntungan :
Proses pelipatan yang cepat karena tidak diperlukan waktu istirahat yang lama.
Metode Skotlandia
Para ahli menyebutkan standar ini adalah proses pelipatan adonan puff dua
kali tunggal dan dua kali ganda. Variasi lain juga digunakan tergantung rasio
perbandingan jumlah lemak. Proses pelipatan adonan puff Belanda membutuhkan
waktu istirahat yang lebih singkat. Untuk adonan pastry yang dibuat dari adonan
puff Belanda, lima kali lipatan tunggal sering digunakan. Untuk adonan Skotlandia,
dua kali lipatan tunggal dan satu kali lipatan ganda sudah cukup, atau dua kali
lipatan ganda. Ketika melipat dua kali tunggal dan dua kali ganda, sebanyak 144
lapisan lemak adonan terbentuk.
b. Cake
Sponge cake dbuat dengan metode pengocokan telur dan gula terlebih
dahulu. Setelah telur dan gula yang dikocok telah mengembang sempurna, bahan-
bahan lain dimasukkan sambil diaduk rata. Pengadukan yang sempurna hingga
bahan tercampur rata adalah kunci pembuatan sponge cake.
1. Panaskan oven dan siapkan loyang. Atur suhu oven 180°C, atau angka 4 pada
oven. Olesi loyang bulat diameter 22.5 cm atau loyang cookies 30 x 42.5 cm
dengn mentega. Lapisi dasar loyang dengan kertas roti, olesi kertas dengan
mentega, dan taburi tepung di atasnya. Perlahan goncangkan tepung ke
sekeliling loyang dan buang kelebihannya. Jangan ikuti godaan untuk tidak
menggunakan kertas roti. Kertas roti menjaga kue tidak lengket di loyang dan
akan mudah dikeluarkan.
2. Siapkan bain marie. Tuang air ke dalam panci Anda panaskan hingga
mendidih dengan api kecil, sedikit saja berbuih. Letakkan mangkuk di atas
panci, pastikan mangkuk tidak terkena air. Anda juga bisa membeli dan
menggunakan perebus ganda, yang serupa seperti dua panci ditumpuk.
3. Tambahkan kuning telur dan 1 gelas gula dalam mangkuk. Kocok kuning telur
dan gula di atas air mendidih hingga gula larut, sekitar 3 atau 4 menit. Ketika
tidak sudah ada butiran gula, jauhkan mangkuk dari panas.
4. Kocok adonan kuning/gula. Gunakan hand-mixer dengan kecepatan sedang-
tinggi untuk mengocok adonan hingga warnanya lebih terang dan sedikit
mengental, sekitar 3 hingga 5 menit. Masukkan ekstrak vanilla dan garam
tuang adonan ke dalam mangkuk besar.
5. Kocok putih telur. Letakkan putih telur dalam mangkuk besar terpisah dan
kocok dengan mixer kecepatan tinggi. Kocong hingga lembut. Adonan akan
sedikit layu ketika pengocok diangkat dari mangkuk. Setelah ini, kocok sisa
gula hingga kaku dan mengkilap. Ini menghabiskan waktu beberapa menit.
Pastikan Anda menggunakan pengocok dan mangkuk yang bersih sekali. Ada
sedikit saja sisa lemak, putih telur tidak akan mencapai bentuk kakunya.
6. Masukkan adonan putih telur ke dalam kuning telur. Lakukan sedikit demi
sedikit, dengan memasukkan sepertiga adonan putih telur sekali masuk.
Kemudian, perlahan ayak telur di atas adonan dan aduk. Hentikan sebelum
semua tepung teraduk rata. Aduk adonan, gunakan spatula dan tangan untuk
mengaduk larutan ringan ke dalam larutan berat. Hindari mengocok, atau
Anda kehilangan volume adonan ringan. Aduk saja dengan memutar
pergelangan tangan Anda.
8. Tuang adonan ke dalam loyang dan panggang. Bagi adonan ke dalam dua
loyang. Panggang loyang cake selama 25 menit atau 15 menit untuk loyang
cookies. Untuk memastikan warna kecoklatan yang rata, putar loyang di
tengah waktu memanggang. Cake sudah matang ketika tusuk gigi yang
ditusukkan akan keluar bersih.
9. Keluarkan dari loyang. apabila Anda menggunakan loyang cake, tahan piring
di atas kue, kemudian balik hingga cake keluar di atas piring. Buang kerta roti
dan gunakan metode yang sama untuk membaliknya ke piring hidang.
10. Beri frosting atau isi bila diinginkan. Sponge cake yang dipanggang dalam
loyang cake bisa diisi antar lapisannya. Sponge cake yang dipanggang dalam
loyang cookies bisa diisi dan digulung sebelum diberi frosting di luarnya.
Coba buat Buche de Noel. Ambil sponge cake yang dibuat dengan
loyang cookies dan isi dengan pilhan Anda, cokelat, chestnut, kopi, atau krim
keju. Gulung dan lapisi dengan frosting pilihan Anda (biasanya cokelat). Hiasi
cake gulung hingga terlihat seperti kayu dengan mengambahkan meringue
jamur, holly dan cranberry yang digulai. Taburi dengan gula halus.
115 gram mentega tawar, diamkan terlebih dahulu di suhu ruang hingga
teksturnya melunak
1 sdt. garam
1 sdt. Vanili
1 loyang keik berukuran 33x23 cm., 2 loyang keik berdiameter 23 cm., atau
1 buah loyang tulban (bundt pan)
Parchment paper (kertas khusus untuk melapisi loyang, atau kertas roti),
minyak, atau mentega
2. Set oven di suhu 177°C dan siapkan loyang keik yang akan Anda gunakan.
Sembari menunggu oven panas, olesi loyang dengan mentega atau minyak
(Anda juga bisa menyemprotnya dengan cooking spray). Setelah itu, taburi
seluruh permukaan loyang dengan sedikit tepung terigu. Selain mengolesinya
dengan minyak atau mentega, Anda juga bisa melapisi loyang dengan
parchment paper.
3. Kocok gula dan mentega. Masukkan mentega dan gula ke dalam sebuah
mangkuk berukuran besar, lalu kocok kedua bahan tersebut menggunakan
mikser dengan kecepatan rendah selama 5-10 menit.
6. Tuangkan susu dan vanili ke dalam adonan. Proses kembali adonan dengan
kecepatan rendah selama 30 detik. Jika ada bahan yang belum tercampur di
dasar atau sisi mangkuk, gunakan bantuan sendok untuk mencampurkannya ke
dalam adonan. Naikkan mikser ke kecepatan tinggi dan teruslah memproses
adonan selama 1-2 menit.
7. Tuangkan adonan ke loyang keik. Jika Anda membuat lebih dari satu keik,
bagi adonan secara merata ke loyang-loyang yang tersedia. Gunakan bantuan
sendok untuk mengambil sisa-sisa adonan yang melekat di dasar mangkuk.
8. Panggang keik selama 25-30 menit. Beberapa metode yang bisa Anda gunakan
untuk mengetes kematangan keik:
Tekan permukaan keik perlahan dengan jari Anda. Jika permukaan keik
terasa memantul ketika ditekan, tandanya keik sudah matang
Amati tepian keik. Jika tepian keik mulai terlepas dari tepian loyang,
tandanya keik sudah matang
Tusuk bagian tengah keik dengan tusuk gigi. Jika tidak ada adonan yang
menempel, tandanya keik sudah matang.
9. Diamkan keik di suhu ruang. Letakkan loyang berisi keik di rak kawat dan
diamkan selama 10-15 menit. Setelah itu, tarik rak kawat dan pindahkan ke
permukaan loyang. Dengan sangat berhati-hati, balikkan loyang dan
pindahkan keik ke rak kawat. Diamkan keik di suhu ruang sebelum
menambahkan frosting atau menyimpannya.
10. Tambahkan frosting atau simpan keik. Jika keik akan segera disantap dan
disajikan, tambahkan isian, frosting, atau dekorasi lain pada tahap ini. Jika
keik akan dihabiskan dalam waktu satu minggu, bungkus keik rapat-rapat
dengan plastic wrap dan simpan di tempat yang dingin dan kering di dapur
Anda. Jika keik akan disimpan dalam jangka waktu yang lama (maksimal tiga
bulan setelah dibuat), bungkus keik rapat-rapat dengan plastic wrap dan
masukkan ke dalam freezer.
1/2 gelas minyak netral, seperti kanola, sayur, atau bunga matahari (jangan
gunakan minyak zaitun)
1. Panaskan oven dan siapkan loyang Anda. Panaskan oven dengan suhu 165°C
atau pengaturan oven nomor 3. Siapkan loyang tube tapi jangan diolesi
mentega.
2. Aduk bahan-bahan kering. Aduk ¾ gelas gula, baking powder, dan garam
dalam mangkuk sedang.
3. Aduk bahan-bahan basah. Dalam mangkuk lain, aduk minyak, kuning telur,
dan susu hingga rata. Perlahan masukkan adonan kering ke dalam adonan
basah.
4. Kocok putih telur. Dalam mangkuk terpisah, aduk putih telur dengan mixer
dengan pengaturan tinggi, hingga adonan halus. Masukkan cream of tartar dan
vanilla, kocok hingga adonan kaku. Perlahan kocok sisi gula (3/4 gelas) dan
terus kocok hingga kaku dan mengkilap. Ini memerlukan waktu sekitar 5
menit.
Keluarkan dari oven dan biarkan dingin terbalik bagian bawah di atas selama
satu jam sebelum Anda mengeluarkannya dari loyang. Untuk membiarkan
cake terbalik, coba mengatur loyang terbalik di atas botol yang dimasukkan di
tengah loyang.
7. Hiasi dengan frosting atau isi sesuai selera. Chiffon cake bisa diiris vertikal,
seperti Angel Food cake, atau dipotong horizontal dan diisi seperti Victoria
Sponge.
Hampir sama dengan chiffon cake, cotton cake memiliki tekstur yang
lembut. Perbedaannya terletak pada jumlah putih telur yang lebih banyak dari
kuning telurnya. Selain itu, cotton cake sering dipanggang dengan cara
meletakkan loyang berisi adonan pada loyang yang lebih besar dan berisi air
panas di dalam oven. Agak rumit, tapi hasilnya sangat sepadan dengan tingkat
kerumitannya.
c. Roti
Dalam industri rerotian, dikenal beberapa metode atau cara pembuatan roti :
Dalam metode pembuatan roti no time dough ini, semua bahan diaduk
menjadi satu, kemudian difermentasikan secara cepat. Karena dituntut proses
yang cepata, maka diperlukan bahan tambahan (additive) yang sifatnya
membantu/memperbaiki teksture roti yang dihasilkan. Bahan tambahan roti yang
digunakan berupa penguat dan pelembut adonan.
Metode pembuatan roti ini berasal dari Australia dan banyak dipakai di
Indonesia, industri roti skala kecil. Bahan dicampur dengan mixer secukupnya,
kemudian dibuat kalis melalui mesin rolling. Hasil roti yang dihasilkan
berteksture halus dan berpori rapat. Namun juga diperlukan bahan tambahan
untuk menyempurnakan proses pembuatan rotinya.
Dalam pembuatan roti metode ini, semua bahan diaduk menjadi satu dan
kemudian difermentasikan. Waktu fermentasi bisa bervariasi antara 2-3 jam.
Setelah fermentasi mencapai kira-kira 80% an, adonan dikempeskan, kemudian
dibulatkan kembali, dan fermentasi dilanjutkan. Selanjutnya adonan dibentuk
sesuai peruntukannya. Roti yang dihasilkan dengan metode ini tidak sehalus dan
tidak seharum roti yang dihasilkan dengan metode biang (sponge and dough
method).
Pembuatan roti metode biang ini, terdiri dari 2 kali pencampuran dan 2
kali fermentasi. Sebagian bahan dicampur membentuk biang (sponge) dan
difermentasikan selama 3-6 jam. Selanjutnya biang dicampur dengan bahan
lainnya membentuk adonan (dough). Setelah adonan kalis sempurna, adonan
difermentasikan dengan waktu yang lebih pendek (20-30 menit). Roti yang
dihasilkan dengan metode biang ini berteksture halus dan harum.
3 sdm. gula
1 sdm. garam
2. Masukkan gula, garam, minyak kanola, dan 400 gram tepung terigu.
Tambahkan 3 sdm. gula, 1 sdm. garam, dan 2 sdm. minyak kanola ke dalam
mangkuk berisi larutan ragi. Setelah seluruh bahan tercampur dengan baik,
tuangkan tepung terigu perlahan sambil terus diaduk hingga tekstur adonan
terasa lembut dan tidak menggumpal. Jangan langsung menuangkan seluruh
porsi tepung pada saat yang bersamaan agar tekstur adonan tidak liat!
3. Tuangkan 450 gram tepung terigu yang tersisa. Pastikan Anda hanya
menuangkan 60 gram tepung terigu pada satu kesempatan, lalu mengaduk
seluruh bahan hingga tercampur rata sebelum kembali menambahkan tepung
ke dalam adonan. Teruslah mengaduk adonan hingga seluruh bahan tercampur
rata dan konsistensinya hampir padat, kira-kira menyerupai adonan yang
sangat lembut. Tuangkan tepung terigu secara bertahap agar tekstur adonan
tidak terlalu kering dan beremah ketika matang.
4. Taburi meja dapur atau permukaan datar lain dengan tepung terigu. Kemudian,
pindahkan adonan ke atas meja, dan tangkupkan telapak tangan Anda di
atasnya agar adonan tidak melebar sebelum mulai diuleni. Jika konsistensi
adonan terlalu cair, teruslah mengaduknya sampai teksturnya lebih solid dan
menyerupai adonan roti.
Jika ukurannya tidak mengembang hingga dua kali lipatnya, diamkan kembali
adonan selama 15-30 menit. Beberapa adonan membutuhkan suhu yang lebih
dingin untuk mengembang. Namun umumnya, adonan roti yang sederhana
akan membutuhkan suhu yang hangat agar dapat mengembang dengan cepat.
8. Bagi adonan menjadi dua, lalu masukkan keduanya ke dalam loyang roti tawar
yang sudah diolesi minyak. Keluarkan adonan dari dalam mangkuk, lalu belah
menjadi dua bagian yang sama rata menggunakan pisau tajam. Kemudian,
gunakan tangan Anda untuk membentuk kedua adonan hingga menyerupai
sebongkah roti tawar, lalu masukkan adonan ke dalam loyang yang telah
terlebih dahulu diolesi dengan minyak atau sumber lemak lain.
Jangan khawatir, ukuran dan berat kedua buah adonan tidak perlu benar-benar
sama sehingga Anda tidak harus repot-repot menimbang adonan. Penggunaan
lemak dapat membuat tekstur permukaan roti garing dan lebih solid ketika
matang.
9. Tutup permukaan loyang dengan handuk, lalu istirahatkan adonan selama 30-
45 menit hingga ukurannya mengembang. Setelah permukaannya ditutup
dengan handuk, letakkan loyang di sudut meja dapur, dan istirahatkan roti
untuk terakhir kalinya. Proses ini harus dilakukan agar ukuran roti dapat lebih
mengembang sebelum dipanggang di dalam oven. Setelah 30 menit, cek
kondisi setiap loyang untuk memastikan ukuran adonan berhasil mengembang.
Adakalanya suhu yang kurang ideal akan mencegah roti untuk mengembang
dengan maksimal. Namun, jangan khawatir. Sejauh adonan mengembang
ketika diistirahatkan untuk pertama kalinya, roti Anda tidak akan gagal!
10. Panggang adonan dalam suhu 190°C selama 30-35 menit. Ambil handuk, lalu
letakkan loyang di rak tengah oven Anda. Setelah 30 menit, cek kematangan
roti dengan mengeluarkan loyang dari oven, lalu mengetuk permukaan roti.
Jika bagian dalamnya terdengar kopong atau berongga, artinya roti sudah
matang dan siap disajikan! Diamkan roti hingga suhunya benar-benar dingin
sebelum diiris, ya. Jika bagian dalamnya tidak terdengar kopong, panggang
kembali roti selama 5 menit untuk memastikan roti benar-benar matang.