Anda di halaman 1dari 20

�Pandu Dewantara || SN35611908

Nama : Hotlina Andriyani

Alamat : Jln karya 1 gg Amalia (belakang kampus UIR)

RT 02 RW 04 Blok F 17 (dekat mesjid Al falah)

Kec siak hulu

Kel simpang tiga kota pekanbaru

Kota pekanbaru, riau

28284

No hp: 083161421061

Pesanan :

Sirah Nabawiyah Akbar media Ibnu hisyam 1,7 kg

JNE REG

*Note* : tolong pakai bubble wrap biar aman saat diantar, terimakasih
�Pandu Dewantara || SN35611908

Nama : Taufik

Alamat : Komplek villa antapani indah

Kavling 38-40

Jalan terusan jakarta utara

Rt 08 rw 07

Keluarahan cicaheum

Kecamatan kiaracondong

Kota Bandung - Jawa Barat

Hp : 081322277978

Pesanan :

- Biografi abu bakar PIS 135k

- saat Rasulullah gembira, tertawa 223k

JNE REG
*Note* : tolong pakai bubble wrap biar aman saat diantar, terimakasih

Apa yang bisa dilakukan?

Ada beberapa adab yang bisa anda lakukan ketika hendak meruqyah,

[1] Berwudhu terlebih dahulu, karena ketika membaca kalimat thayibah, dianjurkan dalam keadaan suci.

[2] Baca ayat al-Quran yang sering digunakan untuk ruqyah, dengan niat ruqyah. Seperti ayat kursi, dua
ayat terakhir surat al-Baqarah, atau surat al-Ikhlas, al-Falaq, dan an-Nas, atau ayat lainnya.

[3] Bisa juga dengan menggunakan doa yang pernah diajarkan Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam.

[4] Bisa juga dengan mengusapkan tangan ke anggota tubuh yang bisa dijangkau, atau ke anggota tubuh
yang sakit.

[5] Atau menggunakan media air. Caranya, kita membaca ayat-ayat ruqyah dengan mendekatkan segelas
air bersih di mulut. Selesai baca, air diminum.

[6] Selanjutnya, tawakkal kepada Allah.

Beberapa Praktek Ruqyah diri Sendiri

Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam mengajarkan kepada kita beberapa doa dan ruqyah yang bisa kita
baca ketika sakit. Diantaranya,

Pertama, doa ketika ada bagian anggota tubuh yang sakit.


Caranya,

[1] Letakkan tangan di bagian tubuh yang sakit

[2] Baca “bismillah” 3 kali

[3] Lanjutkan dengan membaca doa berikut 7 kali,

‫أأذعوُذذ بةةعززةة اة أوقذددأرتةةه ةمدن أشرر أماَ أأةجذد أوأذأحاَةذذر‬

(A’uudzu bi ‘izzatillahi wa qudratihi min syarri maa ajidu wa uhaadziru )

“Aku berlindung dengan keperkasaan Allah dan kekuasaan-Nya, dari kejelekan yang aku rasakan dan
yang aku khawatirkan.”

Dalilnya:

Dari Utsman bin Abil Ash radhiyallahu ‘anhu, bahwa beliau mengadukan rasa sakit di badannya kepada
Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam.. Lalu Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam menyuruhnya,
“Letakkanlah tanganmu di atas tempat yang sakit dari tubuhmu,” lalu beliau ajarkan doa di atas. (HR.
Muslim 5867 dan Ibnu Hibban 2964)

Kedua, ruqyah sebelum tidur

Gabungkan dua telapak tangan, lalu dibacakan surat al-Ikhlas, al-Falaq dan an-Naas, lalu tiupkan ke
kedua telapak tangan. Kemudian usapkan kedua telapak tangan itu ke seluruh tubuh yang bisa dijangkau.
Dimulai dari kepala, wajah dan tubuh bagian depan.
Kemudian diulang sampai tiga kali.

Ini berdasarkan hadis dari A’isyah radhiyallahu ‘anha, yang menceritakan kebiasaan Nabi shallallahu
‘alaihi wa sallam sebelulm tidur. (HR. Bukhari 5017 dan Muslim 2192).

koperasi syariah

KPR Syariah

Pertanyaan:

Asalamu’alaikum ustadz

Saya ini kebetulan hidup di Australia. Saya ingin menanyakan bagaimana membeli rumah dari pinjaman
bank, karena bisa dibilang membeli rumah dengan cash itu hal yang mustahil. Terimah kasih.

Dari: Amran grup A kayanya mah huahua

Jawaban:

Wa’alaikumussalam

KPR bank bermasalah secara syariah. Karena hakikat KPR bank adalah kita meminjam uang di bank
kemudian melunasinya dengan tambahan bunga, hal ini tentu saja riba. Sementara kita dilarang
memberi riba kepada orang lain.

Penjelasan selengkapnya sebegai berikut:


KPR syariah yang menjadi produk perbankan syariah menyimpan tAnda tanya besar. Sebagian orang
menilai produk ini sebagai solusi paling aman untuk mewujudkan hunian keluarga ekstra instan, yang
bebas dari riba. Di sisi lain, banyak kalangan yang mulai mempertanyakan kehalalannya. Mengingat
tabulasi akhir yang harus dibayarkan nasabah KPR kepada bank syariah sama persis dengan tabulasi pada
KPR konvensional.

Tinjauan Syariat

Gambaran singkat KPR melalui perbankan atau lembaga pembiayaan, biasanya melibatkan tiga pihak,
yaitu Anda sebagai nasabah, developer, dan bank atau PT. Finance. Ini berlaku baik dalam sistem
konvensional maupun syariah.

Setelah melalui proses administrasi, biasanya Anda diwajibkan membayar uang muka (DP) sebesar 20 %.
Setelah mendapatkan bukti pembayaran DP, maka bank terkait akan melunasi sisa pembayaran rumah
sebesar 80 %. Tahapan selanjutnya sudah dapat ditebak, yaituAnda menjadi nasabah bank terkait.

Secara sekilas akad di atas tidak perlu dipersoalkan. Terlebih berbagai lembaga keuangan syariah
mengklaim bahwa mereka berserikat (mengadakan musyarakah) dengan Anda dalam pembelian rumah
tersebut. Anda membeli 20 % dari rumah itu, sedangkan lembaga keuangan membeli sisanya, yaitu 80 %.
Dengan demikian, perbankan menerapkan akad musyarakah (penyertaan modal). Dan selanjutnya bila
tempo kerjasama telah usai, lembaga keuangan akan menjual kembali bagiannya yang sebesar 80 %
kepada Anda.

Namun bila Anda cermati lebih jauh, niscaya Anda menemukan berbagai kejanggalan secara hukum
syariat. Berikut kesimpulan terkait beberapa hal yang layak untuk dipersoalkan secara hukum syari’at:

1. Dalam aturan syariat, barang yang dijual secara kredit, secara resmi menjadi milik pembeli, meskipun
baru membayar DP.

2. Nilai 80% yang diberikan bank, hakikatnya adalah pinjaman BUKAN kongsi pembelian rumah. Dengan
alasan:
Bank tidak diperkanankan melakukan bisnis riil. Karena itu, bank tidak dianggap membeli rumah
tersebut.

Dengan adanya DP, sebenarnya nasabah sudah memiliki rumah tersebut.

Dalam praktiknya, bank sama sekali tidak menanggung beban kerugian dari rumah tersebut selama
disewakan.

3. Konsep KPR syariah tersebut bermasalah karena:

Uang yang digunakan untuk melunasi pembelian rumah statusnya utang (pinjaman) dari bank.

Nasabah berkewajiban membayar cicilan, melebihi pinjaman bank.

Jika bank syariah menganggap telah membeli rumah tersebut maka dalam sistem KPR yang mereka
terapkan, pihak bank melanggar larangan menjual barang yang belum mereka terima sepenuhnya.

Keterangan di atas adalah ringkasan dari artikel yang diulas Ustadz Dr. Muhammad Arifin Baderi dalam
majalah Pengusaha Muslim edisi 24, yang secara khusus mengangkat tema studi kritis produk perbankan
syariah.

Anda bisa mendapatkan majalah pengusaha muslim edisi 24 format ebook. Untuk pemesanan, silahkan
menghubungi alamat email: majalahpintar@pengusahamuslim.com . Info selengkapnya, di:
majalah.pengusahamuslim.com

Semoga bermanfaat.

Dijawab oleh Ustadz Ammi Nur Baits (Dewan Pembina Konsultasi Syariah)

Read more https://konsultasisyariah.com/10563-hukum-kpr-syariah.html

⛔ � *Hukum Kredit Rumah KPR


Kita tahu kebutuhan akan rumah saat ini begitu urgent. Ada yang menempuh jalan menunggu uangnya
terkumpul dalam waktu lama barulah memiliki rumah. Dan ada yang ingin segera dapat rumah lewat
cara kredit. Salah satu cara yang ditempuh adalah kredit KPR. Bagaimana hukum kredit rumah KPR
tersebut?

Berutang Memang Tidak Masalah Ketika Tidak Merasa Sulit

Dari Ummul Mukminin Maimunah,

‫ يأذقوُذل أماَ ةمدن ذمدسلةمم‬-‫صلىِ ا عليه وسلم‬- ِ‫ت نأبةريىِ أوأخةليةلى‬ ‫ت بأألىِ إةرنىِ أسةمدع ذ‬ ‫ض أأدهلةأهاَ لأ تأدفأعةلىِ أوأأدنأكأر أذلة أ‬
‫ك أعلأديأهاَ أقاَلأ د‬ ‫أكاَنأ د‬
‫ت تأزداَّذن أددينناَ فأأقاَأل لأأهاَ بأدع ذ‬
‫اذ ةمدنهذ أأنزهذ يذةريذد أأأداَّأءهذ إةلز أأزداَّهذ ز‬
‫اذ أعدنهذ ةفىِ اَّلددنأياَد‬ ‫يأزداَّذن أددينناَ يأدعلأذم ز‬

Dulu Maimunah ingin berhutang. Lalu di antara kerabatnya ada yang mengatakan, “Jangan kamu lakukan
itu!” Sebagian kerabatnya ini mengingkari perbuatan Maimunah tersebut. Lalu Maimunah mengatakan,
“Iya. Sesungguhnya aku mendengar Nabi dan kekasihku shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Jika
seorang muslim memiliki hutang dan Allah mengetahui bahwa dia berniat ingin melunasi hutang
tersebut, maka Allah akan memudahkan baginya untuk melunasi hutang tersebut di dunia”. (HR. Ibnu
Majah no. 2408 dan An Nasai no. 4690. Al Hafizh Abu Thohir mengatakan bahwa hadits ini hasan)

Dari hadits ini ada pelajaran yang sangat berharga yaitu boleh saja kita berhutang, namun harus berniat
untuk mengembalikannya. Perhatikanlah perkataan Maimunah di atas.

Juga terdapat hadits dari ‘Abdullah bin Ja’far, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

‫ضأىِ أددينأهذ أماَ لأدم يأذكدن ةفيأماَ يأدكأرهذ ز‬


‫اذ‬ ‫إةزن ز‬
‫اأ أمأع اَّلزداَّئةةن أحزتىِ يأدق ة‬

“Allah akan bersama (memberi pertolongan pada) orang yang berhutang (yang ingin melunasi
hutangnya) sampai dia melunasi hutang tersebut selama hutang tersebut bukanlah sesuatu yang
dilarang oleh Allah.” (HR. Ibnu Majah no. 2400. Syaikh Al Albani mengatakan bahwa hadits ini shohih)
Sedangkan ada dalil yang menegaskan tentang bahaya berutang, di antaranya adalah do’a Nabi
shallallahu ‘alaihi wa sallam dalam shalat yang meminta perlindungan pada Allah dari sulitnya utang.

Dari ‘Urwah, dari ‘Aisyah bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

‫اة ةمأن اَّدلأمدغأرةم أقاَأل » إةزن‬‫ فأأقاَأل لأهذ أقاَئةلِل أماَ أأدكثأأر أماَ تأدستأةعيذذ أياَ أرذسوُأل ز‬. « ‫ك ةمأن اَّدلأمأدثأةم أواَّدلأمدغأرةم‬
‫صلأةة أويأذقوُذل » اَّللزهذزم إةرنىِ أأذعوُذذ بة أ‬
‫أكاَأن يأددذعوُ ةفىِ اَّل ز‬
‫ف‬ ‫أ‬ ‫د‬ ‫أ‬ ‫أ‬
‫ب أوأوأعأد فأخل أ‬ ‫أ‬ ‫أ‬ ‫أ‬ ‫أ‬
‫ اَّلزرذجأل إةذاَّ غةرأم أحدث فكذ أ‬.
‫أ‬ ‫ز‬ ‫أ‬

“Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam biasa berdo’a di dalam shalat: Allahumma inni a’udzu bika minal
ma’tsami wal maghrom (Ya Allah, aku berlindung kepadamu dari berbuat dosa dan banyak hutang).” Lalu
ada yang berkata kepada beliau shallallahu ‘alaihi wa sallam, “Kenapa engkau sering meminta
perlindungan dari hutang?” Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam lantas bersabda, “Jika orang yang
berhutang berkata, dia akan sering berdusta. Jika dia berjanji, dia akan mengingkari.” (HR. Bukhari no.
2397 dan Muslim no. 589).

Kata Ibnu Hajar, dalam Hasyiyah Ibnul Munir disebutkan bahwa hadits meminta perlindungan dari utang
tidaklah bertolak belakang dengan hadits yang membicarakan tentang bolehnya berutang. Sedangkan
yang dimaksud dengan meminta perlindungan adalah dari kesusahan saat berutang. Namun jika yang
berutang itu mudah melunasinya, maka ia berarti telah dilindungi oleh Allah dari kesulitan dan ia pun
melakukan sesuatu yang sifatnya boleh (mubah). Lihat Fathul Bari, 5: 61.

Berutanglah dengan Jalan yang Benar

Jika berutang dibolehkan saat mudah untuk melunasinya, bukan berarti kita asal-asalan saja dalam
berutang dan di antara bentuknya adalah mengambil kredit. Karena jika di dalam utang dipersyaratkan
mesti dilebihkan saat pengembalian, maka itu adalah riba dan hukumnya haram.

Ibnu Qudamah rahimahullah berkata,

‫ بةأغديةر ةخأل م‬، ‫ فأهذأوُ أحأراَّلِم‬، ‫ط ةفيةه أأدن يأةزيأدهذ‬


‫ف‬ ‫ض أشأر أ‬
‫أوذكدل قأدر م‬
“Setiap utang yang dipersyaratkan ada tambahan, maka itu adalah haram. Hal ini tanpa diperselisihkan
oleh para ulama.” (Al Mughni, 6: 436)

Kemudian Ibnu Qudamah membawakan perkataan berikut ini,

“Ibnul Mundzir berkata, “Para ulama sepakat bahwa jika orang yang memberikan pinjaman memberikan
syarat kepada yang meminjam supaya memberikan tambahan atau hadiah, lalu transaksinya terjadi
demikian, maka tambahan tersebut adalah riba.”

Diriwayatkan dari Ubay bin Ka’ab, dari Ibnu ‘Abbas dan Ibnu ‘Abbas bahwasanya mereka melarang dari
utang piutang yang ditarik keuntungan karena utang piutang adalah bersifat sosial dan ingin cari pahala.
Jika di dalamnya disengaja mencari keuntungan, maka sudah keluar dari konteks tujuannya. Tambahan
tersebut bisa jadi tambahan dana atau manfaat.” Lihat Al Mughni, 6: 436.

Nyata dalam Kredit KPR

Kenyataan yang terjadi dalam kredit KPR adalah pihak bank meminjamkan uang kepada nasabah dan
ingin dikembalikan lebih. Jadi realitanya, bukanlah transaksi jual beli rumah karena pihak bank sama
sekali belum memiliki rumah tersebut. Yang terjadi dalam transaksi KPR adalah meminjamkan uang dan
di dalamnya ada tambahan dan ini nyata-nyata riba. Itu sudah jelas. Kita sepakat bahwa hukum riba
adalah haram.

Penyetor Riba Terkena Laknat

Bukan hanya pemakan riba (rentenir) saja yang terkena celaan. Penyetor riba yaitu nasabah yang
meminjam pun tak lepas dari celaan. Ada hadits dalam Shahih Muslim, dari Jabir bin ‘Abdillah
radhiyallahu ‘anhu, ia berkata,

‫لأأعأن أرذسوُذل ز‬.


‫ آةكأل اَّلررأباَ أوذموُةكلأهذ أوأكاَتةبأهذ أوأشاَةهأدديةه أوأقاَأل هذدم أسأوُاَّلِء‬-‫صلىِ ا عليه وسلم‬- ‫اة‬

“Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam melaknat pemakan riba (rentenir), penyetor riba (nasabah yang
meminjam), penulis transaksi riba (sekretaris) dan dua saksi yang menyaksikan transaksi riba.” Kata
beliau, “Semuanya sama dalam dosa.” (HR. Muslim no. 1598).
Mengapa sampai penyetor riba pun terkena laknat? Karena mereka telah menolong dalam kebatilan.
Imam Nawawi rahimahullah berkata, “Dalam hadits di atas bisa disimpulkan mengenai haramnya saling
tolong menolong dalam kebatilan.” (Syarh Shahih Muslim, 11: 23).

Sehingga jika demikian sudah sepantasnya penyetor riba bertaubat dan bertekad kuat untuk segera
melunasi utangnya.

Sudah Seharusnya Menghindari Riba

Jika telah jelas bahwa riba itu haram dan kita dilarang turut serta dalam transaksi riba termasuk pula
menjadi peminjam, maka sudah sepantasnya kita sebagai seorang muslim mencari jalan yang halal untuk
memenuhi kebutuhan primer kita termasuk dalam hal papan. Memiliki rumah dengan kredit KPR
bukanlah darurat. Karena kita masih ada banyak cara halal yang bisa ditempuh dengan tinggal di rumah
beratap melalui rumah kontrakan, sembari belajar untuk “nyicil” sehingga bisa tinggal di rumah sendiri.
Atau pintar-pintarlah menghemat pengeluaran sehingga dapat membangun rumah perlahan-lahan dari
mulai membeli tanah sampai mendirikan bangunan yang layak huni. Ingatlah sabda Rasul,

‫ك ةمدنهذ‬ ‫ك ز‬
‫اذ بةةه أماَ هذأوُ أخديلِر لأ أ‬ ‫ك لأدن تأأدأع أشدينئاَ ةزلة إةلز بأزدلأ أ‬
‫إةنز أ‬

“Sesunggunya jika engkau meninggalkan sesuatu karena Allah, maka Allah akan mengganti bagimu
dengan yang lebih baik bagimu.” (HR. Ahmad 5: 363. Syaikh Syu’aib Al Arnauth mengatakan bahwa sanad
hadits ini shahih).

Siapa saja yang menempuh jalan yang halal, pasti Allah akan selalu beri yang terbaik. Yang mau bersabar
dengan menempuh cara yang halal, tentu Allah akan mudahkan. Yo sabar … Yakin dan terus yakinlah!

Hanya Allah yang memberi taufik.


Referensi:

Al Mughni, Ibnu Qudamah Al Hambali, terbitan Dar ‘Alamil Kutub, cetakan tahun 1432 H.

Al Minhaj Syarh Shahih Muslim, Abu Zakariya Yahya bin Syarf An Nawawi, terbitan Dar Ibni Hazm,
cetakan pertama, tahun 1433 H.

Artikel Rumaysho.Com

Baca Selengkapnya : https://rumaysho.com/3610-hukum-kredit-rumah-kpr.html

☕ Silahkan disebarkan, mudah2an anda mendapatkan bagian dari pahalanya ☕

Barakallah fikum.

Selesai disusun selepas Zhuhur, 3 Dzulqo’dah 1434 H @ Pesantren Darush Sholihin, Warak, Girisekar,
Panggang-Gunungkidul

✒ Ditulis oleh Ustadz Muhammad Abduh Tuasikal, MSc ِ‫حفظه ا تعاَلى‬

*** Doa Ketika Sakit 1

(×7) ‫×( أأذعوُذذ ةباَزلة أوقذددأرتةةه ةمدن أشرر أماَ أأةجذد أوأذأحاَةذذر‬3) ‫اة‬
‫بةدسةم ز‬

Bismillaah (3x). A'uudzu billaahi wa qudrotihi min syarri maa ajidu wa uhaadzir (7x).

Dengan nama Allah (3x). Aku berlindung kepada Allah dan kekuasaanNya, dari kejahatan sesuatu yang
aku jumpai dan aku khawatirkan (7x).
HR. Muslim 4/1728, Abu Daud, Malik, dll

• Doa ini dibaca ketika ada salah satu bagian tubuh kita yang sakit.

• Caranya : letakkan tangan kita di bagian tubuh yang sakit, pijat pelan-pelan, sambil membaca : (doa di
atas).

Hadits selengkapnya :

Dari Utsman bin Abil 'Ash radhiyallahu 'anhu, bahwa beliau mengadu kepada Nabi shallallahu 'alaihi wa
sallam karena rasa sakit yang ada di badannya.

Kemudian Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam memberi nasihat kepadanya : "Letakkan tanganmu di bagian
tubuh yang sakit, dan ucapkanlah : (doa di atas)."

Sumber : Hisnul Muslim

Doa Ketika Sakit 2

َ‫ ةشأفاَنء لأ يذأغاَةدذر أسقأنما‬،‫ك‬ ‫ أأدن أ‬،‫ف‬


‫ لأ ةشأفاَأء إةلز ةشأفاَذؤ أ‬،ِ‫ت اَّلزشاَةفي‬ ‫ اَّةدش ة‬،‫س‬ ‫ أأدذةه ة‬،‫س‬
‫ب اَّلأباَ أ‬ ‫أاَّللزهذزم أر ز‬
‫ب اَّلزناَ ة‬

Allaahumma robban-naas, adz-hibil baas, isyfi, antasy-syaafii, laa syifaa-a illaa syifaa-uka, syifaa-an laa
yughoodiru saqoman.

Ya Allah, Tuhan seluruh manusia, hilangkanlah sakit ini, sembuhkanlah, Engkaulah As-Syafi (Sang
Penyembuh), tidak ada kesembuhan kecuali kesembuhan dari-Mu, kesembuhan yang tidak
meninggalkan penyakit.

HR. Bukhari 5675 dan Muslim 2191.


Hadits selengkapnya:

Dari A'isyah radhiyallahu 'anha, beliau menceritakan : Apabila ada di antara kami yang sakit maka Nabi
shallallahu 'alaihi wa sallam mengusapkan tangan kanan beliau, kemudian membaca : (doa di atas).

Keterangan :

Cara baca yang lebih fasih adalah Adzhibil baas, bukan Adzhibil ba's, agar menyesuaikan dengan sajak :
Rabban naas. Demikian penjelasan Ibn Allan dalam Syarh Al-Adzkar.

Sumber : Hisnul Muslim

Doa Ketika Sakit 3

َ‫ضأناَ يذدشأفىِ بةةه أسقةديذمأناَ بةإ ةدذةن أربرأنا‬ ‫اة تذدربأةذ أأدر ة‬
‫ضأناَ بةةرديقأةة بأدع ة‬ ‫بةدسةم ز‬

Bismillaah, turbatu ardhinaa, biriiqoti ba'dhinaa, yusyfaa bihi saqiimunaa, bi-idzni robbinaa.

Dengan nama Allah, debu tanah kami, dengan sedikit ludah kami, bisa menjadi sebab sembuhnya sakit
kami, dengan izin Rabb kami.

HR. Bukhari 5745 dan Muslim 2194.

Hadits selengkapnya :

Dari A'isyah radhiyallahu 'anha, beliau menceritakan : Bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam,
apabila ada sahabat yang mengadukan sakitnya atau luka di tubuhnya, maka Nabi shallallahu 'alaihi wa
sallam melakukan hal semacam ini dengan jari beliau. (Sufyan – perawi hadits – meletakkan jari
telunjuknya ke tanah), kemudian beliau mengangkatnya dan membaca : (doa di atas).
Keterangan Muhammad Fuad Abdul Baqi :

• Debu tanah kami : mayoritas ulama berpendapat seluruh tanah di muka bumi. Ada juga yang
berpendapat, khusus tanah Madinah, karena tanahnya berkah.

• Makna hadits : jika ada bagian tubuh yang luka, bisa diobati dengan mengambil sedikit air ludah di
ujung telunjuk, kemudian dicolekkan ke tanah, lalu diusapkan ke bagian yang luka, sambil membaca
kalimat di atas.

Syarah Sahih Muslim, An-Nawawi.

Sumber : Hisnul Muslim

[4/10 03.51] +62 856-9434-9346: Doa Ketika Sakit 4 (Doa Nabi Ayyub)

‫ت أأدرأحذم اَّلزراَّةحةميأن‬
‫ضدر أوأأدن أ‬
‫ب إةرنيِ أمزسنةأيِ اَّل د‬
‫أر ر‬

Robbi innii massaniyadh-dhurru wa anta arhamur-roohimiin.

Ya Allah, sesungguhnya aku telah ditimpa penyakit, dan Engkau adalah Tuhan Yang Maha Penyayang di
antara semua penyayang.

Di atas adalah doa Nabi Ayyub 'alaihis salam di puncak sakitnya.

Keterangan :

Nabi Ayyub 'alaihis salam menyampaikan permohonannya kepada Allah dengan dengan bertawassul.
Bentuk tawassulnya adalah beliau menyebutkan derita yang beliau alami, dan beliau mengadukan
kepada Sang Pencipta, Dzat Yang Maha Pengasih Penyayang. Selanjutnya Nabi Nabi Ayyub 'alaihis salam
bertawassul dengan memuji Allah, dengan menyebutkan sifat kasih sayangnya.
Demikianlah adab yang diajarkan seorang Nabi.

Beliau tidak mengeluhkan musibah yang menimpanya kepada orang lain.

Beliau rahasiakan musibah itu dari orang lain sebisa mungkin.

Tapi beliau langsung mengadukan kepada Dzat Yang Maha Rahman.

Karena manusia tidak kuasa sedikitpun…, manusia tidak mampu menyembuhkan…, manusia tidak
mampu menyelamatkan orang lain dari musibah…, mintalah kepada Allah, bukan minta kepada manusia.

Allah berfirman : "(ingatlah kisah) Ayub, ketika ia menyeru Tuhannya: '(Ya Tuhanku), sesungguhnya aku
telah ditimpa penyakit dan Engkau adalah Tuhan Yang Maha Penyayang di antara semua penyayang.'"

(Al-Anbiya [21]: 83).

Sumber : Hisnul Muslim

[4/10 03.58] +62 856-9434-9346: Doa Ketika Sakit 5

‫ أوإةدن أكاَأن بأألنء فأ أ‬،ِ‫ أوإةدن أكاَأن ذمتأأ أرخنراَّ أفاَدرفأدعهذ أعنردي‬،ِ‫ضأر فأأ أةردحنةدي‬
ِ‫صبردرنةدي‬ ‫أاَّللزهذزم إةدن أكاَأن أأأجلةديِ قأدد أح أ‬

Allaahumma in kaana ajalii qod hadhoro fa-arihnii, wa in kaana muta-akh-khiron farfa'hu 'annii, wa in
kaana balaa-an fashobbirnii.

Ya Allah, jika ajalku telah dekat maka istirahatkanlah aku. Jika ajalku masih jauh, sembuhkanlah sakit ini
dariku.

Dan jika ini musibah, berikanlah aku kesabaran.

HR. At-Turmudzi dan beliau mengomentari : hadits hasan shahih.


Hadits :

Diriwayatkan bahwa Ali bin Abi Thalib radhiyallahu 'anhu pernah sakit, kemudian beliau membaca doa di
atas.

Sumber : Hisnil Muslim

[4/10 04.27] +62 856-9434-9346: Doa Ketika Sakit 6

Baca Al-Mu'awwidzaat (al-Ikhlas, al-Falaq dan an-Naas), kemudian tiupkan ke tangan 1x, lalu usapkan ke
seluruh bagian tubuh yang bisa dijangkau, dalam posisi tiduran 1x.

HR. Bukhari no. 5735.

Hadits selengkapnya :

Dari A'isyah radhiyallahu 'anha, beliau mengatakan: Bahwa Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam membaca
Al-Mu'awwidzaat, lalu meniupkan ke tangan untuk diusap ke badannya ketika beliau sakit yang
mengantarkan kematian.

Ketika Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam sudah sangat parah, aku (A'isyah) yang meniupkan ke tangan
dengan bacaan surat tersebut, dan aku gunakan tangan beliau untuk mengusap badan beliau, karena
tangan beliau berkah.

Sumber : Hisnul Muslim

Al Araf 172

Almaidah 6

Azzumar 3
Ibrahim 7, 22-26

Al Baqarah 126

An nahl 175

ATH thalaq 2-5 janji Allah bagi org yg bertakwa.

Contoh contoh amal yg bisa memasukkan seseorang ke neraka.

-jihad karena riya

-membaca Qur'an karna riya

-sodaqoh karena riya

“Sungguh jika aku mendengar bahwa seorang itu tidur di waktu pagi maka aku pun merasa tidak suka
dengan dirinya”. (HR. Ibnu Abi Syaibah 5: 222 no. 25442 dengan sanad yang shahih).

Sebagaimana dijelaskan oleh Ibnul Qayyim rahimahullah,

ِ‫س فأإ ةنزهذ أودق ل‬


ِ‫ت أغنةديأمةل‬ ‫ح أوطذلذدوُ ة‬
‫ع اَّلزشدم ة‬ ‫ اَّلنزدوُذم بأديأن أ‬: ‫أوةمأن اَّلمدكذردوةه ةعدنأدهذدم‬
‫صلأةة اَّل د‬
‫صدب ة‬

“Di antara hal yang makruh menurut para ulama adalah tidur setelah shalat Shubuh hingga matahari
terbit karena waktu tersebut adalah waktu memanen ghonimah (waktu meraih kebaikan yang banyak.”
(Madarijus Salikin, 1: 369)

Yang dicontohkan oleh Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam dan para sahabat radhiyallahu ‘anhum adalah
setelah melaksanakan shalat subuh, mereka duduk di masjid hingga matahari terbit.

Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam juga mendoakan waktu pagi sebagai waktu yang penuh keberkahan.
َ‫اَّللزهذزم أباَةردك لذزمةتىِ ةفىِ بذذكوُةرأها‬

“Ya Allah, berkahilah umatku di waktu paginya.” (HR. Abu Daud no. 2606, Ibnu Majah no. 2236 dan
Tirmidzi no. 1212. Al Hafizh Abu Thohir mengatakan bahwa hadits ini hasan)

Kesimpulannya, yang paling afdhol adalah menggunakan waktu pagi untuk aktivitas yang bermanfaat
untuk dunia ataupun untuk urusan akhirat.

Syaikh Muhammad Shalih Al Munajjid dalam Fatawanya berkata, “Namun jika ada seorang yang memilih
untuk tidur di setelah shalat Shubuh agar bisa bekerja dengan penuh vitalitas maka hukumnya adalah
tidak mengapa, terutama jika tidak memungkinkan bagi orang tersebut untuk tidur siang dan hanya
mungkin tidur di waktu pagi.”(Fatwa Al Islam Sual wa Jawab no. 2063)

Pertanyaan Pertama dari fatwa Lajnah Daimah no 17915

Pertanyaan, “Ada orang yang bilang bahwa tidur setelah mengerjakan shalat Ashar hukumnya haram.
Benarkan itu?”

Jawaban Lajnah Daimah, “Tidur setelah shalat Ashar adalah kebiasaan yang dilakukan oleh sebagian
orang. Hukumnya adalah boleh karena hadits-hadits mengenai larangan tidur setelah Ashar tidaklah
tergolong hadits yang sahih”.

dari segi kesehatan sepertinya tidur sore juga memberi efek negatif. ..

Fatwa di atas ditandatangani oleh Syaikh Abdul Aziz bin Abdullah bin Baz selaku ketua Lajnah Daimah,
Abdullah

”Tidur diawal siang (pagi hari) adalah kejahilan, tidur di tengah hari adalah kemuliaan akhlak dan tidur di
akhir siang (sore hari) adalah kedunguan.(Al-Bukhari dalam Adaabul Mufrad dan Sanadnya dishahihkan
oleh Al-Albani ((947)
Diriwayatkan dari Abu Barzah radlyallaahu ‘anhu : ”Bahwasannya Rasulullah shallallaahu ‘alaihi wasallam
membenci tidur sebelum shalat isya’ dan mengobrol setelahnya” (HR. Bukhari 568 dan Muslim 647).

Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam menikahiku di bulan Syawal, dan mengadakan malam pertama
denganku di bulan Syawal. Manakah istri beliau yang lebih mendapatkan perhatian beliau selain aku?”
Salah seorang perawi mengatakan, “Aisyah menyukai jika suami melakukan malam pertama di bulan
Syawal.” (H.R. Muslim, An-Nasa’i, dan yang lain)

Anda mungkin juga menyukai