Anda di halaman 1dari 2

Tugas hari ini Sabtu, 6 Nopember 2021

Tulisan ini mohon dicatat ulang (bukan dirangkum)


Untuk penjelasannya InSyaa Allah Nanti di Chanel: IIM [Ibadah Itu Mudah]

C. KETENTUAN UTANG PIUTANG


Pembahasan materi tentang utang piutang berikut meliputi tentang pengertian, hukum , dan
manfaatnya.
1. Pengertian Utang Piutang
Utang piutang adalah memberikan sesuatu kepada seseorang dengan perjanjian bahwa dia
akan mengembalikan sesuatu yang diterimanya dalam jangka waktu yang disepakati.
Utang piutang disebut dengan “dain” (‫)دين‬. Istilah “dain” (‫ )دين‬ini juga sangat terkait
dengan istilah “qard” (‫ )قرض‬yang dalam bahasa Indonesia dikenal dengan pinjaman.

2. Hukum dan Dalil Utang Piutang


Hukum memberi utang piutang bersifat fleksibel tergantung situasi dan kondisi, yaitu:
a. Hukum orang yang berhutang adalah mubah (boleh) sedangkan orang yang
memberikan utang hukumnya sunah sebab ia termasuk orang yang menolong
sesamanya.
b. Hukum orang yang berhutang menjadi sunah dan hukum orang yang menghutangi
menjadi wajib, jika peminjam itu benar-benar dalam keadaan terdesak, misalnya utang
beras bagi orang yang kelaparan, utang uang untuk biaya pengobatan dan lain
sebagainya, maka Rasulullah saw bersabda :

‫رةً (رواه ابن ماجه‬


َّ ‫َم‬ ‫ص َدقَتِهَا‬ َ ‫َما ِم ْن ُم ْسلِ ٍم يُضْ ِرضُ ُم ْسلِ ًما قَرْ ضًا َم َّرتَي ِْن إِالَّ َك‬
َ ‫ان َك‬
Artinya : "Tidak ada seorang muslim yang memberi pinjaman kepada seorang muslim
dua kali kecuali seolah-olah dia telah bersedekah kepadanya dua kali". (HR.
Ibnu Majah)
c. Hukum memberi hutang bisa menjadi haram, misalnya memberi hutang untuk hal-hal
yang dilarang dalam ajaran Islam seperti untuk membeli minuman keras, menyewa
gedung untuk bermain judi dan sebagainya.

Adapun yang menjadi dasar hutang piutang dapat dilihat pada ketentuan Al-Qur’an dan
Al-Hadits, dalam Al-Qur’an terdapat dalam surat Al-Maidah ayat 2 yang berbunyi :

ِ ‫… َواَل تَ َعا َونُوا َعلَى اإْل ِ ْث ِم َو ْال ُع ْد َوا ِن َواتَّقُوا هَّللا َ إِ َّن هَّللا َ َش ِدي ُد ْال ِعقَا‬
‫ب‬
“…Dan tolong-menolonglah kamu dalam (mengerjakan) kebajikan dan takwa, dan
jangan tolong-menolong dalam berbuat dosa dan pelanggaran.(Q.S al-Maidah : 2)”
Dalam hutang piutang dilarang memberikan syarat dalam mengembalikan hutang.
Contoh : Fatimah menghutangi Ahmad Rp. 100.000,- dalam waktu 3 bulan Ahmad harus
mengembalikan hutangnya menjadi Rp.110.000,-. Tambahan ini termasuk riba (haram).
Tetapi jika tambahan ini tidak disyaratkan waktu aqad tetapi sukarela dari peminjam
sebagai bentuk terima kasih, maka hal ini tidak termasuk riba bahkan dianjurkan.
Rasulullah bersabda :
‫صلَّى هللاُ َعلَ ْي ِه َو َسلَّ َم ِسنًا فَا َ ْعطَى ِسنًا‬
َ ‫هللا‬
ِ ‫ض َرس ُْو ُل‬ َ ‫ اِ ْستَ ْق َر‬: ‫ال‬َ َ‫َع ْن اَبِي هُ َر ْي َرةَ ق‬
‫ ﻮﺼﺤﺤﻪ‬w‫ضا ًء ﴿ﺮﻮﺍﻩﺍﺤﻤﺪ ﻮﺍﻠﺘﺭﻤﻴﻧﻯ‬ َ َ‫اسنُ ُك ْم ق‬
ِ ‫ال ِخيَا ُر ُك ْم اَ َح‬
َ َ‫﴾ َخ ْيرًا ِم ْن ُسنَّ ِة َوق‬
Artinya :“Dari Abu Hurairah ia berkata Rasulullah SAW telah berhutang binatang ternak,
kemudian Beliau membayar dengan binatang yang lebih besar umurnya dari
binatang yang Beliau pinjam itu, dan Rasulullah bersabda : Orang yang paling
baik di antara kamu adalah orang yang dapat membayar hutangnya dengan yang
lebih baik.” (HR. Ahmad At-Turmudzi dan telah menshohehkannya).

oooOooo

Tolong sampaikan salam dari bapak, buat seluruh keluarga.

Anda mungkin juga menyukai