JUDUL
PUBLIKASI BERUPA SPANDUK, POSTER, DAN PAPAN NAMA
JURUSAN Pendidikan Teknologi Agroindustri
1. Najah Farihah (1803810)
2. Siti Afina Sabrina (1803880)
ANGGOTA 3. Akmal Rifa’I Ukadama (1804066)
4. Ajeng Salsa Khoirunissa (1804206)
5. Ryzki Milennia Caprianti (1804607)
() KELENGKAPAN KETERANGAN
HALAMAN SAMPUL Ajeng
LEMBAR ABSTRAK Ajeng
1. PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah Ryzki
1.2 Rumusan Masalah Penelitian Ryzki
1.3 Tujuan Penelitian Ryzki
1.4 Manfaat Penelitian Ryzki
1.5 Metode Pelaksanaan Ryzki
2. KAJIAN PUSTAKA
2.1 Analisis Kesalahan Bahasa Indonesia Najah
Penggunaan bahasa dikatakan benar jika mengacu pada kaidah Ejaan Yang
Disempurnakan (EYD). Ejaan yang disempurnakan ini berlaku sejak tahun 1972
tetapi kini mengalami penyempurnaan oleh Badan Pengembangan dan Pembinaan
Bahasa, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. Penyempurnaan tersebut
menghasilkan Peraturan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 50
Tahun 2015 tentang Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia (PUEBI) (Qhadafi,
2018).
Menurut Afifah & Hasibuan (2017), dalam bahasa Indonesia terdapat beberapa
kata yang artinya bernuansa dengan kesalahan, yaitu: penyimpangan, pelanggaran,
dan kekhilafan. Keempat kata itu dapat dideskripsikan artinya sebagai berikut:
1. Kata ‘salah’ diantonimkan dengan ‘betul’, artinya apa yang dilakukan tidak
betul, tidak menurut norma, tidak menurut aturan yang ditentukan. Hal tersebut
mungkin disebabkan oleh pemakai bahasa yang belum tahu atau tidak tahu terdapat
norma, kemungkinan yang lain adalah kekhilafan. Jika kesalahan ini dikaitkan
dengan penggunaan kata, ia tidak tahu kata yang tepat dipakai.
2.2 Ejaan
Menurut Afifah & Hasibuan (2017), biasanya ejaan itu bukan hanya soal
perlambangan fonem dengan huruf saja, tetapi juga mengatur cara penulisan kata
dan penulisan kalimat beserta dengan tanda-tanda bacanya (Chaer, 2006:36).
Sejalan dengan pendapat Chaer, Setyawati (2010:155) juga mengatakan bahwa
ejaan tidak hanya berkaitan dengan cara mengeja suatu kata, tetapi yang lebih utama
berkaitan dengan cara mengatur penulisan huruf menjadi satuan yang lebih besar,
misalnya penggunaan tanda baca pada satuan-satuan huruf, kata, kelompok kata,
atau kalimat. Masalah ejaan pada hakikatnya merupakan kaidah bahasa tulis.
Dengan kata lain, ejaan adalah seperangkat aturan tentang keseluruhan sistem
penulisan bahasa dengan menggunakan huruf, kata, dan tanda baca sebagai
sarananya. EYD merupakan kaidah yang harus dipatuhi oleh pemakai bahasa demi
keteraturan dan keseragaman bentuk, terutama dalam bahasa tulis. Keteraturan
bentuk akan berimplikasi pada ketepatan dan kejelasan makna. EYD sangat
berperan sebagai pemersatu bangsa sebab ejaan yang telah ditetapkan ini
merupakan bahasa tulis yang telah resmi digunakan di Indonesia. Selain itu, EYD
juga dapat digunakan sebagai pedoman dalam beraktivitas berbahasa terutama
dalam berbahasa resmi, baik, dan benar, serta dapat dijadikan sebagai pengendali
perkembangan bahasa Indonesia terhadap pengaruh bahasa asing dan IPTEK.
Sementara itu, tujuan penggunaan EYD adalah agar penggunaan dan penulisan
bahasa sesuai dengan aturan yang berlaku sehingga tidak ada lagi kesenjangan
antara pengucapan atau penulisan kalimat dan makna asli dari kalimat tersebut.
Kaidah ejaan bahasa Indonesia yang disempurnakan (EYD), meliputi pemakaian
huruf, penulisan kata, penulisan unsur serapan, dan pemakaian tanda baca.
Menurut Afifah & Hasibuan (2017), pilihan kata atau diksi pada dasarnya
adalah hasil dari upaya memilih kata tertentu untuk digunakan dalam kalimat atau
wacana. Pemilihan kata dapat dilakukan bila tersedia sejumlah kata yang artinya
hampir sama atau bermiripan. Pemilihan kata bukanlah sekedar memilih kata yang
tepat, melainkan juga memilih kata yang cocok. Cocok dalam arti sesuai dengan
konteks di mana kata itu berada, dan maknanya tidak bertentangan dengan yang
nilai rasa masyarakat pemakainya.
Menurut Susanti & Agustini (2016), media periklanan luar ruangan merupakan
salah satu media yang diletakkan di luar ruangan yang pada saat ini telah menjadi
bagian dari kehidupan masyarakat, yang memiliki tujuan menyampaikan pesan
promosi suatu produk atau jasa. Menurut Fandy Tjiptono (2008:243), media luar
ruangan adalah media yang berukuran besar Jurnal Sainstech Politeknik Indonusa
Surakarta ISSN : 2355-5009 Vol. 2 Nomor 5 Juni Tahun 2016 51 dipasang di
tempat-tempat terbuka, seperti di pinggir jalan, di pusat keramaian atau tempat-
tempat khusus lainnya, seperti di dalam bus kota, gedung, pagar tembok, dan
sebagainya.
1. Billboard
Billboard bentuk promosi iklan luar ruang dengan ukuran besar. Bisa disebut
juga billboard adalah bentuk poster dengan ukuran yang lebih besar yang diletakkan
tinggi di tempat tertentu yang ramai dilalui orang. Billboard termasuk model iklan
luar ruang yang paling banyak digunakan.Perkembangannya pun cukup
pesat.Sekarang di jaman digital, billboard pun menggunakan teknologi baru
sehingga muncullah digital billboard. Ada juga mobile billboard yaitu billboard
yang berjalan ke sana ke mari karena dipasang di mobil (iklan berjalan). Mobile
billboard sendiri sekarang sudah ada yang digital mobile billboard. Di Indonesia,
billboard punya definisi sendiri, yaitu billboard yang berbentuk bidang dengan
bahan terbuat dari kayu, logam, fiberglas, kain, kaca, plastik, dan sebagainya yang
pemasangannya berdiri sendiri, menempel bangunan dengan konstruksi tetap, dan
reklame tersebut bersifat permanen. Jadi papan iklan di atas toko pun masuk
kategori billboard.
2. Spanduk
Spanduk adalah kain membentang biasanya berada di tepi-tepi jalan yang berisi
teks, warna, dan gambar. Spanduk merupakan suatu media informasi. Spanduk bisa
dibuat sendiri dengan menggunakan cat, sablon (screen printing) ataupun dengan
cara cat mesin (offset). Spanduk juga termasuk media promosi yang cukup populer
belakangan ini karena harganya yang murah dan proses pengerjaannya yang cepat.
Zaman sekarang banyak perusahaan yang bergerak di bidang periklanan memiliki
mesin digital print sendiri.
3. Sign Board
Papan penunjuk letak toko atau instansi terkait, biasannya berpentuk papan atau
MMT yang bertuliskan nama dan arah menuju tempat.
4. Neon Boks
Neon Boks merupakan alternatif lain untuk media promosi, variasi bentuk dan
warna sekaligus memadukan unsur pencahayaan sehingga dapat menarik perhatian
khalayak. Neon boks adalah bagian media promosi luar ruang yang umumnya
berbentuk kotak dan diterangi lampu neon dari dalam boks itu sendiri. Corak dan
model biasanya mencerminkan identitas corporate atau usaha itu sendiri.
5. Shop Sign
Shop Sign adalah sejenis papan nama usaha sebagai identitas dari perusahaan
tersebut. Media ini biasanya menempel tidak jauh-jauh dari gedung tempat usaha
agar klien atau konsumen juga tidak jauh-jauh bertanya dan mudah mengenali.
III. ANALISIS
3.1 Kesalahan yang dan cara penulisan kata yang tepat untuk setiap kesalahan
a). Mushola harusnya Musala
IV. PENUTUP
4.1 Kesimpulan
DAFTAR PUSTAKA
Gambar 3. Surabi (Ajeng Salsa K.) Gambar 4. Sovenir (Siti Afina S.)