Anda di halaman 1dari 76

ICE 401-3 Perancangan Proses

Sem.Ganjil 2017/2018

VI.PEMILIHAN UNIT PEMISAH

Disampaikan oleh:
Judy Retti
Pemisahan campuran beberapa zat dalam
keadaan tercampur
 Memanfaatkan sifat fisik dari komponen
komponen yang akan dipisahkan (perbedaan
fasa, laju gerak diffusional)
 Menggunakan sarana pemisah (“separating
agent”) – pemisahan secara mekanis
Misal
Satu komponen terapung yang lain tenggelam
Satu komponen berwujud gas, yang lain cairan
Satu komponen larut, yang lain tidak larut
Satu komponen menembus pori, yang lain tidak
Baca: Rudd, hal 106-110 tabel 4.1-1. 9/17/2017
Berdasarkan perbedaan fasa,
pemisahan dibedakan atas
 Pemisahan padat – padat
 Pemisahan padat – cair
HETEROGEN
 Pemisahan padat – gas
 Pemisahan cair – cair (tidak saling larut)
 Pemisahan gas – cair
 Pemisahan cair – cair ( saling larut) HOMOGEN
 Pemisahan campuran gas

9/17/2017
Pemisahan campuran
heterogen

9/17/2017
Pemisahan campuran heterogen
• Settling and sedimentation
• Inertial and centrifugal separation
• Electrostatic precipitation
• Filtration
• Scrubbing
• Flotation
• Drying.
9/17/2017
A.Settling and sedimentation
Pemisahan dengan pengendapan
Prinsip: partikel (butiran cairan atau padatan) dipisahkan
dari fluida dengan memanfaatkan gaya gravitasi
yang bekerja padanya.

9/17/2017
 Gaya gravitasi yang bekerja pada partikel harus 
dari gaya buoyancy (apung) and drag (gesek) yang
bekerja pada partikel tsb.

9/17/2017
4gd ρP −ρF ρP − ρF
vT = = KT
3CD ρF ρF

9/17/2017
Bila diasumsikan
 partikel berbentuk bola yang rigid
 Aliran fluida berada dalam region laminar (region
Hk.Stoke)
 Dan
24 24
cD = = d vTρF 0 < Re < 2
Re μF
Re = bilangan Reynolds
F = viskositas fluida (kg.m–1.s–1)

 Maka

9/17/2017
LATIHAN I
Hitung kecepatan pengendapan dari
partikel debu yang berdiameter 60 m
dalam udara 21°C dan tekanan 100 kPa.
Asumsi partikel berbentuk bola dengan
densitas 1280 kg.m-3, dan viskositas
udara = 1.8x10-5 N.det.m-2 dan densitas
udara = 1.2 kg m-3.
Jawaban: 0.14 m.det-1 9/17/2017
Untuk Re  2 berlaku pers. empiris, dimana

Untuk 500  Re  200.000, CD = 0,44

9/17/2017
Agar dapat mengendapkan 100% partikel, maka

H V LBH
τ= = =
vT F F

Dimana
τ = waktu tinggal rata2 dalam chamber
V = volume settling chamber
F = laju alir volumetric
L = panjang settling chamber
B =lebar settling chamber
H = tinggi settling chamber
9/17/2017
LATIHAN II
Partikel padat dengan ukuran  100 m dalam fluida
akan dipisahkan dalam suatu settling chamber. Laju alir
fluida = 8.5 m3.det.–1. Densitas fluida = 0.94 kg.m−3
dan viskositasnya 2.18 × 10−5 kg.m−1.s−1. Sedang
densitas dari partikel = 2780 kg.m−3.
a. Hitung kec. pengendapan. Asumsi pertikel
berbentuk bola.
b. Settling chamber berbentuk kotak persegi. Bila
panjang & lebar settling chamber sama, bagaimana
ukuran chamber tsb. supaya dapat memisahkan
100% dari partikel ukuran  100 m dalam fluida
9/17/2017
H bisa dipilih berapa saja.
H  –  akan besar.
H  –  akan kecil juga.
Jadi dari segi ekonomis, alternatif ke 2 yang cocok.
Tapi kec. pengendapan bulk harus dijaga tidak boleh
terlalu besar (hrs  5 m.det–1) krn bisa tejadi arus balik.
Dan juga dari sisi kemudahan penggunaan &
pemeliharaan tinggi min. chamber 1 m.
Bila H dipilih 1 m  F/LH = 2,1 m (masih dibawah
batas max. kec. Pengendapan bulk).
9/17/2017
B. Inertial and Centrifugal Separation

Inertial atau momentum separators meningkatkan


efisiensi pengendapan gas/cairan – padatan dengan
memberikan tambahan dorongan momentum atau
gaya centrifugal pada partikel selain gaya gravitasi.

 Untuk padat – cair : centrifuge


 Untuk padat – gas : cyclone

9/17/2017
9/17/2017
9/17/2017
9/17/2017
C. Electrostatic Precipitation
 Umumnya digunakan untuk memisahkan partikel
yang mudah terionisasi dari dalam aliran gas.

9/17/2017
D. Filtration
 Prinsip: partikel cairan menembus pori pori
saringan (ukuran tertentu) dan partikel padat
tertahan.
 Sarana penyaring
 Kain berpori/kasa
 Partikel padatan yang disusun berupa unggun tetap
(mis. Pasir)
 Agar tahanan medium dapat diatasi
→ tekanan tinggi atau vakum
→ Perlu ada perbedaan tekanan yang cukup !
9/17/2017
9/17/2017
D, Scrubbing

 Scrubbing dengan cairan (biasanya air) dapat


memperbanyak partikel yang dapat dipisahkan
dari campuran gas – padatan.

9/17/2017
9/17/2017
E. Flotation
 Prinsip: mengangkat partikel partikel padat ke
permukaan dengan menggunakan gelembung
gelembung gas.
 Cara menghasilkan gelembung gas
1. Dispersi, langsung mengalirkan gas ke dalam
campuran
2. Pelarutan, gas dilarutkan dengan tekanan tinggi,
kemudian operasi dilakukan pada tekanan
rendah.
3. Elektrolisis cairan.
9/17/2017
Fungsi zat zat kimia yang digunakan dalam proses flotasi
1. Modifier (mis. Asam, kapur, NaOH, dsb.)
Mengontrol pH pada proses pemisahan.
2. Collector (water-repellent reagent)
Melapisi permukaan padatan agar padatan lebih bersifat
hydrophobic sehingga lebih mudah menangkap gelembung gas
3. Activator
Mengaktifkan partikel agar lebih mudah dilapisi oleh collector
4. Depressant
Membuat sifat hidrofobik partikel berkurang
5. Frother
Di + kan pada media floatsi untuk menstabilkan “busa busa” yang
terbentuk pada permukaan, agar lebih mudah dipisahkan. 9/17/2017
9/17/2017
F. Drying
 Prinsip: pemisahan moisture dari padatan
kedalam aliran gas panas (biasanya udara)
dinamakan thermal drying.
 Beberapa peralatannya dapat juga digunakan
untuk memisahkan cairan organik dari padatan.

9/17/2017
Tunnel dryer

Rotary dryer 9/17/2017


Drum dryer

Spray dryer

9/17/2017
Pemisahan padat – padat

Memanfaatkan
1. Perbedaan kelarutan
2. Perbedaan penampilan
3. Perbedaan ukuran dan densitas
4. Perbedaan sifat magnetik & elektrostatik

Baca Rudd: hal 111, tabel 4.2-1

9/17/2017
9/17/2017
1. Pemisahan padatan berdasarkan
beda kelarutan

 Banyak digunakan pada industri mineral, industri


pangan dan industri obat obatan.
 Prinsip: EKSTRAKSI PADAT – CAIR
 Perlu pemisahan lebih lanjut antara zat yang
dilarutkan dengan pelarut yang digunakan.

9/17/2017
Persyaratan pemilihan pelarut
 Murah
 Tidak berbahaya
 Mempunyai sifat yang selektive
 Mudah dipisahkan kembali

 Untuk mengtahui jenis jenis pelarut yang biasa digunakan


lihat Rudd, tabel 4.2-1
 Untuk type type reaktornya lihat Rudd, gambar 4.2-2

9/17/2017
2. Pemisahan padatan berdasarkan
beda penampakan

 Dilakukan secara mekanis


 Dengan penyortiran langsung
 Dengan memanfaatkan sifat fisik seperti pola
difraksi sinar X – pada penyortiran permata dari
bijih batu batuan.
 Rudd, gambar 4.2-4

9/17/2017
3. Pemisahan padatan berdasarkan
ukuran dan densitas
 Pemisahan mekanis
 Prinsip: memanfaatkan gaya gaya yang
bekerja pada partikel

GAYA SEBANDING DENGAN


Gravitasi Massa partikel
Apung Volume partikel
Tegangan permukaan Luas permukaan

9/17/2017
Jig shot separator schematic

9/17/2017
Contoh
Pada industri pupuk K diambil dari bijih “sylvinite”
(campuran KCl dan NaCl)
 ρ KCl = 1,98 kg/cm3
 ρ NaCl = 2,16 kg/cm3
 Kelarutan KCl dan NaCl dalam air ≈
→Pemisahan dengan menggunakan media pemisah
(pelarut/campuran pelarut) →
camp. Asetilen tetrabromida (ρ = 2,96) dan metilen
khlorida (ρ = 1,34) dgn perbandingan tertentu.
 Camp.padatan dapat tersuspensi
 ρ media pemisah diantara ρ padatan yang akan
dipisahkan
9/17/2017
4. Pemisahan padatan dengan cara
lain

 Berdasarkan perbedaan sifat magnetik : dengan


medan magnet
 Berdasarkan perbedaan sifat elektrostatik : dengan
medan listrik
 Berdasarkan perbedaan sifat pembasahan
permukaan : dengan flotasi

9/17/2017
Magnetic separator

9/17/2017
Pemisahan campuran
homogen

9/17/2017
Pemisahan campuran homogen
 Distilasi
 Absorpsi dan stripping
 Ekstraksi cair – cair
 Adsorpsi
 Pemisahan dengan membran
 Kristalisasi
 Evaporsi
 Dll.
9/17/2017
Distilasi

 Kira kira 80% operasi pemisahan cair – cair


dalam industri adalah distilasi
 Operasi pemisahan berdasarkan perbedaan
titik didih
 Titik didih – tekanan uap – volatility
 T-xy diagram

9/17/2017
Volatilitas
 Cairan yang mempunyai tek. uap ↑ → volatile
 Air pada 250C – tek.uap 0,03 atm
 Metanol pada 250C – tek.uap 0,16 atm
→ Metanol lebih volatile daripada air

 Titik didih methanol (650C) < titik didih air (1000C)

→ Cairan yang volatile mempunyai titik didih yang


rendah
9/17/2017
Diagram T-xy metanol & air

superheated

9/17/2017
Mendidihkan campuran
metanol dan air

9/17/2017
Azeotrope

9/17/2017
 Azeotrope – terbentuk ketika cairan dan uap
mempunyai komposisi yang sama
 Tidak dapat dilakukan dengan distilasi konvensional
 Dew point dan bubble point berada pada titik yang
sama, biasanya terjadi pada fraksi mol tertentu
 Dapat mempunyai maksimum atau minimum titik
didih azeotrope
 Membatasi kemurnian produk
 Salah satu solusi → merubah tekanan dari larutan
(distilasi ekstraktif)
9/17/2017
Minimun BP azeotrope

9/17/2017
Maximum BP azeotrope

9/17/2017
Pola urutan pemisahan
 Bila komponen yang harus dipisahkan
ada lebih dari 2 → perlu ditentukan
urutannya.

9/17/2017
Data data yang diperlukan untuk bisa
menyusun urutan tsb.
 Titik didih
 Titik leleh
 Kemudahan menguap (volatilitas)
 Kelarutan dalam berbagai pelarut (solubility)
 Densitas
 Ukuran partikel
 Fasa (diagram fasa)
 Adsorptivitas pada berbagai permukaan
 Sifat magnetik & elektrostatik
 Reaktivitas 9/17/2017
Dalam penyusunan urutan pemisahan
yang perlu diperhatikan adalah
 Kedudukan harga dari sifat sifat fisik tsb. (susun
menurut urutannya)
 Beda harga dari sifat fisik 2 zat dalam urutan tsb.
(makin besar, makin mudah pemisahannya)
 Suhu & tekanan ( yang bisa menimbulkan
perbedaan sifat fisik tsb.)
 Keadaan pada saat masuk dan keluar alat pemisah
( berdasarkan proses sebelumnya atau sesudahnya
yang diinginkan)
9/17/2017
 Teknologi pemisahan yang bisa digunakan
berdasarkan perbedaan sifat fisik tsb,
 Jumlah setiap komponen yang ada dalam
campuran tsb. (pemisahan Hg dalam jumlah
sedikit di air berbeda caranya dengan pemisahan
air dalam jumlah sedikit dalm Hg)

9/17/2017
Beban operasi pemisahan juga dapat
dikurangi melalui langkah2 berikut:
Heuristik
Bila tingkat kesukaran pemisahannya hampir sama
1. Beban pemisahan menjadi kecil bila pemisahan
diarahkan untuk memisahkan komponen yang
jumlahnya paling banyak lebih dahulu.
2. Beban pemisahan menjadi kecil bila pemisahan
diarahkan pada pembagian menjadi aliran2 yang
kira2 sama besar.
9/17/2017
3. Bahan bahan yang bersifat
korosif/membahayakan singkirkan sedini
mungkin

Pada kasus dengan tingkat kesukaran pemisahan


yang berbeda
4. Untuk menekan biaya pemisahan, pemisahan
tersukar dilakukan terakhir.

9/17/2017
5. Hindari penggunaan zat asing sebagai sarana
pemisahan – dalam keadaan terpaksa (mis.
campuran bersifat azeotrop), singkirkan zat tsb.
sedini mungkin.

6. Hindari pengoperasian pada suhu dan tekanan


yang berbeda dari keadaan semula alur alir tsb.
Bila terpaksa dilakukan operasi pada kondisi
berbeda, usahakan beroperasi pada suhu/tekanan
tinggi dari pada T & P rendah ( karena biaya
operasinya lebih murah)
9/17/2017
Bila pemisahan menggunakan distilasi atau skema
yang mirip
7. Hendaknya dipilih urutan pemisahan yang
akhirnya memperoleh produk berharga (produk
yang diinginkan) sebagai distilat, alasannya –
produk bawah (T↑) - maka zat yang tidak tahan
panas akan/bisa terdekomposisi, terpolimerisasi,
reaktif pada suhu tsb.

9/17/2017
Heuristik heuristik yang digunakan
dalam memilih urutan kolom distilasi
yang sederhana & tidak terintegrasi

Heuristik 1
Pemisahan komponen2 kunci yg kemudahan
menguapnya relatif sama atau memperlihatkan sifat
azeotropik dilakukan pada saat komponen2 non
kunci sudah tidak ada
→ pemisahan yang paling sulit dilakukan paling akhir

9/17/2017
Heuristik 2
Pemisahan komponen yg paling ringan dalam suatu
kolom dilakukan tersendiri lewat produk atas
→ produk atas hanya terdiri dari komponen yang
paling ringan

Heuristik 3
→ Komponen dengan fraksi terbesar pada umpan
dipisahkan paling dulu

9/17/2017
Heuristik 4
→ Pada setiap kolom distilasi diusahakan produk
atas dan bawah mempunyai jumlah mol yang
hampir sama (ekuimolar)

9/17/2017
Penentuan urutan pemisahan
2 Br− + Cl2 → 2 Cl− + Br2

Solubility in
BP
Mr Br2 Cl2 CHCl3 CHBr3 Ether H2O
(0C)
(lb/100 lb)
Br2 160 59 - S S S S 4
Cl2 71 -34 S - S S S 3
CHCl3 119 61 S S - S S 1
CHBr3 252 150 S S S - S 0.5
Br2 bromine
Cl2 chlorine
CHCl3 chloroform
CHBr3 bromoform 9/17/2017
Boiling point Solubility in water
1500C CHBr3 4% Br2

1000C 3
Br2 – CHCl3 2 Cl2
500C
1 CHCl3
00C CHBr3
Cl2 0
-500C

9/17/2017
LATIHAN III
 Dalam industri fine chemicals , produk produk
farmasi dan makanan, kemurnian bahan sangat
penting.
 Dalam produksi bromine, 300 ppm chloroform
dan 2% chlorine didalamnya harus dipisahkan.
 Kehadiran chloroform menyebabkan
kemungkinan terjadinya reaksi (pada T=2500C)

3/2 Br2 + CHCl3 → CHBr3 + 3/2Cl2


9/17/2017
 Sehingga untuk proses pemurnian bromine dapat
pula melalui proses perubahan chloroform
menjadi bromoform.
 Bila untuk memproduksi 1000lb/jam bromine
murni harus dipisahkan 20lb/jam chlorine dan
0,3lb/jam chloroform, susun urutan pemisahan
yang akan dilakukan dengan memanfaatkan sifat
sifat fisik yang disebutkan diatas.

9/17/2017
Urutan pemisahan
Cl2

Camp. 1000 Pemisahan dgn Reaksi kimia pd


lb/jam bromine yg memanfaatkan 2500C
mengandung perbedaan ttk didih
20 lb/jam Cl2 & antara Br2,CHCl3,
0.3 lb/jam CHCl3 CHBr3 & Cl2
Cl2 CHBr3

Pemisahan dgn Pemisahan dgn


memanfaatkan memanfaatkan
1000 lb/jam
perbedaan ttk perbedaan ttk
bromine murni
didih antara Br2- didih antara
Cl2 CHBr3 & Br2-Cl 2
9/17/2017
Kendala2 yang bisa terjadi pada proses
distilasi yang dapat mereduksi jml.
kemungkinan yang bisa digunakan a.l.

 Pertimbangan keselamatan
Zat yang berbahaya dipisahkan sedini mungkin
 Komponen reaktif dan peka terhadap T↑
Dipisahkan lebih dahulu
 Problem korosi

9/17/2017
 Apabila dikomposisi dalam reboiler mengkontaminasi produk
Produk akhir tidak dapat dikeluarkan sebagai produk bawah
 Beberapa komponen cenderung terpolimerisasi bila didistilasi,
kecuali ditambahkan zat kimia tertentu untuk mencegah
polimerisasi. Zat tsb. umumnya tidak mudah menguap –
tertahan pada bagian bawah kolom
Produk akhir tidak dapat dikeluarkan sebagai produk bawah
 Beberap komponen membutuhkan T↓ untuk dapat
terkondensasi/tek. operasi ↑
Umunya komponen ringan dikeluarkan dari bagian atas kolom
pertama

9/17/2017
Biaya pemisahan
Secara umum

laju alir umpan D


Biaya pemisahan  
perbedaan sifat fisik antara 
2 komponen berdeka tan yang
akan dipisahkan

9/17/2017
𝐷1 +𝐷2 +𝐷3 +𝐷4 𝐷2 +𝐷3 +𝐷4 𝐷3 +𝐷4
+ +
∆12 ∆23 ∆34
𝐷1 +𝐷2 +𝐷3 +𝐷4 𝐷2 +𝐷3 +𝐷4 𝐷2 +𝐷3
+ +
∆12 ∆34 ∆23
𝐷1 +𝐷2 +𝐷3 +𝐷4 𝐷1 +𝐷2 𝐷3 +𝐷4
+ +
∆23 ∆12 ∆34
1
1
2
1
2 2
3
1
2 3
3
4
4

𝐷1 +𝐷2 +𝐷3 +𝐷4 𝐷1 +𝐷2 +𝐷3 𝐷1 +𝐷2


+ +
∆34 ∆23 ∆12
1
1
2
2 1 2
3
3
4
2
4 3

𝐷1 +𝐷2 +𝐷3 +𝐷4 𝐷1 +𝐷2 +𝐷3 𝐷2 +𝐷3


+ +
∆34 ∆12 ∆23
komponen
Reduksi beban pemisahan
1 10 0
2 2 1
3 0 Gunakan 1
pemisahan,
pembagian 5
atau 5
penggabungan 2
1 5
2 5 10
3 3 1
0

Anda mungkin juga menyukai