Anda di halaman 1dari 24

2017

Modul Praktikum
Fisika Dasar 1
Modul – Standing Wave on a String and Air Coulomn

Penyusun:
NENNI MONA ARUAN
I GDE EKA DIRGAYUSSA
RIZAL H.M. SINAGA
JEKSON PARULIAN SITANGGANG

Laboratorium Fisika Dasar


INSTITUT TEKNOLOGI DEL
Gedung Bioteknologi: GD 811, Jl Sisingamangaraja, Tobasamosir -22381, Sumatera Utara
telp +62632331234, fax +626323311116, www.del.ac.id

Page 0 of 23
Modul 4
Standing Wave on a String and Air Coulomn

A. Tugas pendahuluan
1. Apakah yang dimaksud dengan gelombang berdiri (standing wave)? Buat suatu tabel yang
mendeskripsikan perbedaan gelombang berdiri dengan gelombang berjalan.
2. Jelaskan pengertian frekuensi dan kecepatan gelombang.
3. Turunkan persamaan kecepatan gelombang pada tali!
4. Jika diketahui nilai dua frekuensi harmonik f1 dan f2 pada gelombang berdiri, dapatkah
ditentukan nilai frekuensi harmonik ketiganya f3?

B. Tes Awal
Tes awal diberikan sebelum memulai praktikum ± 15 menit.

C. Pelaksanaan Praktikum
Petunjuk
Praktikum modul 4 kali ini dibagi dalam dua bagian, yaitu modul 4a tentang gelombang
berdiri pada tali dan modul 4b tentang gelombang berdiri pada pipa berisi udara. Agar dapat
mengefisienkan waktu, bagi kelompok kalian menjadi dua tim. Tim A melakukan praktikum
dan pengumpulan data untuk modul 4a, sedangkan tim B melakukan praktikum dan
pengumpulan data untuk modul 4b. Masing-masing tim harus menyiapkan Laptop dan telah
ter install software Vernier Power Amplifier dan Logger Pro 3.9. Silahkan meng-copy
software tersebut dari masing-masing ketua kelas. Pastikan software tersebut telah berkerja
dengan baik. Saat menggunakan Vernier Power Amplifier, pastikan bahwa software
soundcard pada laptop kalian telah aktif.

I. Tujuan
Pada percobaan ini, kalian akan mempelajari:
 Fenomena gelombang berdiri pada tali dan menyelidiki faktor-faktor apa saja yang
mempengaruhi terjadinya gelombang berdiri pada tali.
 Mencari hubungan antara frekuensi dasar dengan frekuensi harmonik dari berbagai
mode frekuensi harmonik lainnya.

Page 1 of 23
 Mendeskripsikan ampliduto, frekuensi, panjang gelombang, simpul gelombang (node)
dan perut gelombang (antinode) dan mencari hubungannya dengan tali yang
digetarkan.
 Menghitung kecepatan rambat gelombang pada tali berdasarkan data hasil percobaan.
 Mencari hubungan antara kecepatan gelombang dengan tegangan tali dan rapat massa
tali.
II. Alat dan Bahan
Alat dan Bahan Spesifikasi Jumlah
Komputer atau Laptop Telah ter install aplikasi Logger pro 2 buah
dan Vernier Power Amplifier
Vernier Lab Quest 1 buah

Logger Pro 1 buah


Vernier Power Amplifier 1 set
Vernier Power Amplifier 1 buah
Accessory Speaker
Vernier Ultra Pulley and 1 set
support rod
Beban gantung 150 gram 1 buah
ring stand dan klem universal 1 buah
Penggaris 100 cm ± 0.01cm 1 buah
Jangka sorong 1 buah
Persiapan
 Pelajari keseluruhan petunjuk praktikum untuk modul ini.
 Siapkan 2 laptop untuk masing-masing kelompok yang sudah di install software
Logger Pro 3.9 dan Power Amplifier (dapat diminta kepada ketua kelas). Pastikan
software sudah ter install dan bekerja dengan baik.
 Kerjakan tugas pendahuluan yang telah diberikan. Setiap anggota kelompok harus
mengerjakan tugas pendahuluan dan dikumpulkan sesaat sebelum memulai
praktikum.
 Buatlah tabel pengamatan agar dapat digunakan untuk menuliskan data praktikum.
Setiap orang harus membuat tabel pengamatannya masing-masing. Jika tidak dibuat,
orang tersebut tidak diperbolehkan melakukan praktikum. Setiap kelompok harus
menyerahkan satu copy tabel pengamatan kepada asisten untuk disimpan.

Page 2 of 23
III. Teori Dasar
Gelombang adalah getaran yang merambat. Di dalam perambatannya tidak diikuti oleh
berpindahnya partikel-partikel perantaranya. Pada hakekatnya, gelombang merupakan
rambatan energi (energi getaran). Gelombang dibedakan menjadi dua jenis menurut
mediumnya. Yaitu gelombang elektromagnetik yang merambat tanpa melalui medium atau
perantara. Contoh gelombang elektromagnetik adalah gelombang cahaya dan gelombang
bunyi. Sedangkan gelombang yang merambat melalui suatu medium atau perantara yaitu
gelombang mekanik. Terdapat dua jenis gelombang mekanik, berdasarkan arah gerakan
partikel terhadap arah perambatan gelombang, yaitu : a. Gelombang longitudinal adalah
gelombang yang arah perambatannya searah dengan arah getaran partikelnya. Contoh
gelombang longitudinal adalah gelombang pada pegas. b. Gelombang transversal adalah
gelombang yang arah perambatannya tegak lurus dengan arah getaran partikelnya. Contoh
gelombang transversal adalah gelombang pada tali.
Gelombang stasioner biasa juga disebut gelombang tegak, gelombang berdiri atau
gelombang diam, adalah gelombang yang terbentuk dari perpaduan atau interferensi dua
buah gelombang yang mempunyai amplitudo dan frekuensi yang sama, tapi arah rambatnya
berlawanan. Amplitudo pada gelombang stasioner tidak konstan, besarnya amplitudo pada
setiap titik sepanjang gelombang tidak sama. Pada simpul amplitudo nol, dan pada perut
gelombang amplitudo maksimum. 2 Periode gelombang (T) adalah waktu yang diperlukan
oleh gelombang untuk menempuh satu panjang gelombang penuh. Panjang gelombang (λ)
adalah jarak yang ditempuh dalam waktu satu periode. Frekuensi gelombang adalah
banyaknya gelombang yang terjadi tiap satuan waktu. Cepat rambat gelombang (v) adalah
jarak yang ditempuh gelombang tiap satuan waktu. Secara umum, cepat rambat gelombang
dapat dirumuskan sebagai berikut :
𝒗 = 𝝀. 𝒇
Dimana :
𝒗 = cepat rambat gelombang (m/s),
λ = panjang gelombang (m)
f = frekuensi (Hz)

HUKUM MELDE
Dalam percobaan ini akan dibahas superposisi gelombang pada tali yang diakibatkan oleh dua
buah gelombang, yaitu gelombang yang datang dan gelombang pantul. Hasil interferensi
gelombang pada tali yang simpul dan perut pada gelombang tranversal. Bila seutas tali
dengan tegangan tertentu digetarkan secara terus menerus maka akan terlihat suatu bentuk

Page 3 of 23
gelombang yang arah getarnya tegak lurus dengan arah rambat gelombang. Gelombang ini
dinamakan gelombang transversal. Jika kedua ujungnya tertutup, gelombang pada tali itu akan
terpantul-pantul dan dapat menghasilkan gelombang stasioner yang tampak berupa simpul
dan perut gelombang.

Gambar 1. gelombang stasioner


Dari gambar di atas diketahui bahwa amplitudo adalah jarak antara perut gelombang dengan
arah cepat rambatnya. Sedangkan panjang gelombang adalah jarak satu perut dan satu
lembah yang terdiri dari tiga simpul. Pada percobaan melde, besarnya cepat rambat
gelombang dinyatakan berbanding lurus dengan akar tegangan tali, berbanding lurus dengan
akar panjang tali dan berbanding terbalik dengan akar massa tali.
Gelombang berdiri merupakan perpaduan atau superposisi dari dua gelombang yaitu
gelombang datang dan gelombang pantul (refleksi). Kita dapat menurunkan fungsi
gelombang berdiri dengan cara menjumlahkan fungsi gelombang y1 ( x, t ) dan y 2 ( x, t ) yang
memiliki amplitudo, periode, dan panjang gelombang yang sama yang merambat dalam arah
berlawanan. Fungsi gelombang y1 ( x, t ) menyatakan gelombang datang yang merambat ke
kiri sepanjang sumbu-x positif dan ketika sampai di x  0 direfleksikan, sedangkan fungsi
gelombang y 2 ( x, t ) menyatakan gelombang yang direfleksikan yang merambat ke kanan
dari x  0. Sebagaimana telah diuraikan sebelumnya, gelombang yang direfleksikan pada
ujung tetap akan terbalik. Dengan demikian,

y1 ( x, t )  A sin(t  kx) (gelombang merambat ke kiri),

y2 ( x, t )   A sin(t  kx) (gelombang merambat ke kanan).

Perhatikan bahwa perubahan tanda ini bersesuaian dengan perubahan fase sebesar 180 o atau
 rad. Pada x  0 gerakan gelombang yang merambat ke kiri adalah y1 (0, t )  A sin t dan
gerak gelombang yang merambat ke kanan adalah y 2 (0, t )   A sin t  A sin(t   ).
Fungsi gelombang berdiri merupakan jumlah dari kedua fungsi gelombang di atas, yaitu:
y( x, t )  y1 ( x, t )  y2 ( x, t )  Asin(t  kx)  sin(t  kx).

Page 4 of 23
Dengan menggunakan rumus trigonometri
sin A  sin B  2 cos 12 ( A  B) sin 12 ( A  B),
Diperoleh
y( x, t )  y1 ( x, t )  y2 ( x, t )  (2 A sin kx) cos t.
Persamaan diatas memiliki dua variabel bebas, yaitu x dan t. Ungkapan 2 Asin kx
menunjukkan bahwa pada setiap saat bentuk dawai itu merupakan fungsi sinus. Meskipun
demikian, tidak seperti gelombang berjalan pada dawai, bentuk gelombang berdiri tetap
pada posisi yang sama dan berosilasi turun-naik. Setiap titik pada dawai mengalami gerak
sederhana, tetapi semua titik di antara dua titik simpul yang berurutan berosilasi sefase.
Persamaan ini dapat digunakan untuk menentukan posisi titik simpul, yaitu titik-titik yang
pergeserannya sama dengan nol. Hal ini terjadi ketika
sin kx  0 atau kx  0,  , 2 , 3 , ....
Dengan mengingat k  2 /  , maka
2
x  0,  , 2 , 3 , .... atau

 2 3
x  0, , , , ....
2 2 2
(posisi titik-titik simpul gelombang berdiri, dengan ujung tetap di x  0)
Persamaan diatas dapat juga digunakan untuk menentukan posisi titik perut, yaitu
titik-titik yang memiliki amplitudo maksimum (baik positif maupun negatif). Letak titik perut
2
ditentukan oleh sin kx  sin x yang harus bernilai maksimum. Harga sinus sudut paling

besar, baik positif maupun negatif, berharga  1. Dengan demikian, letak titik perut dapat
ditentukan berdasarkan syarat:
2
sin x  1

2  3 5
x , , , ....
 2 2 2
 3 5
x , , , ....
4 4 4
(posisi titik-titik perut gelombang berdiri, dengan ujung tetap di x  0)

Gambar 1. Set Up percobaan gelombang berdiri pada tali

Page 5 of 23
Gambar 2. Rangkain peraltan percobaan gelombang berdiri pada tali

IV. Prosedur Percobaan


1. Rangkaiah peralatan seperti tampak pada gambar 2 diatas. Pastikan power amplifier
dalam posisi Off (0). Pasangkan kabel pada Power Amplifier Speaker Accessory
Speaker ke Speaker.
2. Ukurlah massa tali dengan menggunakan neraca digital. Kemudian ikatkan ujung tali
pada batang statif dan pengait speaker. Ukur panjang tali dari pengait pada speaker
sampai ujung tali yang terikat pada statif (atur panjangnya dalam rentang 50 – 60 cm),
catat panjang tali (l) dalam tabel pengamatan.

Software Power Amplifier dan audio output pada komputer.

Gambar 3. Jendela Vernier power amplifier untuk percobaan gelombang berdiri pada tali.

3. Gunakanlah kabel mini audio stereo untuk menghubungkan port in audio pada Power
Amplifier LABQUEST dengan speaker port out pada komputer atau laptop.
a. Atur volume output komputer/laptop yang kalian gunakan dalam volume
maksimum.

Page 6 of 23
b. Jalankan software Vernier Power Amplifier yang telah kalian install di komputer
seperti ditunjukkan pada Gambar 3.
c. Atur nilai tegangan (voltage) menjadi 2 VAC (p-p) dan atur frekuensi awal menjadi 10
Hz.
d. Periksa kembali rangkaian peralatan yang telah dibuat. Klik start pada jendela
Vernier power Amplifier pada gambar 3. Cek apakah speaker telah berfungsi
dengan baik. Gunakan tombol panah arah atas dan bawah untuk mengatur frekuensi
atau langsung ketik-kan nilai frekuensi yang diinginkan. (Perhatian: jangan
mencoba untuk frekuensi > 750 Hz karena akan menimbulkan bunyi yang
menyakitkan telinga).
e. Jika speaker sudah bekerja dengan baik, klik stop pada software power amplifier.
4. Aturlah nilai frekuensi sampai kalian mendapatkan bentuk mode vibrasi paling dasar
(amplitudo paling besar ditengah (antinode) dan simpul (node) berada dikedua ujung
tali). Selidiki, apakah gelombang berdiri yang dihasilkan sudah maksimum dengan
mencari frekuensi optimal tunggu beberapa detik sampai sistem dalam keadaan stabil.
Untuk memastikan bahwa kalian telah mencapai frekuensi maksimum, tingkatkan nilai
frekuensi secara perlahan sampai amplitudonya mulai mengecil, kemudian turunkan niai
frekuensi sampai amplitudonya kembali pada posisi maksimum. Catatlah nilai frekuensi
ini sebagai dalam tabel pengamatan.
5. Hitunglah banyaknya simpul (node) dan perut gelombang (antinode) yang terjadi, catat
dalam tabel pengamatan.
6. Gambarlah sektsa bentuk gelombang (waveform) yang anda amati, dengan menggambar
berapa banyak gelombang yang dihasilkan?
7. Ukurlah menggunakan jangka sorong lebar amplitudo yang dihasilkan, catat dalam tabel
pengamatan.

Page 7 of 23
Tabel 1. Data pengamatan gelombang berdiri
Jenis tali : Elastis
Panjang tali (L) : .......... m
Massa tali (m) : ........... kg
Tegangan VAC : ............ volt

(𝒇 ( Banyak
Frekuensi Jumlah Jumlah
𝒇) ) gelombang Sketsa gelombang
ke - node antinode
Hz Hz (n)

Keterangan:

( )
( )

Gambar 4 . Bentuk gelombang berdiri pada mode frekuensi kedua ( )

Page 8 of 23
8. Tingkatkan frekuensi f2 secara bertahap sampai terbentuk gelombang berdiri kedua.
Gelombang berdiri harmonik seperti ditunjukkan pada gambar 4. Kemudian ukurlah
lebar amplitudo yang dihasilkan menggunakan jangka sorong.
Catatan: Jika speaker bergetar sangat kuat, bantu menahan getaran yang terjadi dengan
memegang badan speaker menggunakan tangan. Hal ini diperlukan agar speaker tidak
berubah posisi yang berakibat pada perubahan panjang tali.
9. Gunakan nilai dan untuk memprediksikan nilai . Atur nilai frekuensi yang
didapat dari prediksi pada power amplifier, Apakah nilai frekuensi tersebut
menunjukkan fenomena gelombang berdiri yang amplitudonya optimum? Jika kalian
masih ragu, coba tingkatkan nilai frekuensi secara bertahap sampai amplitudonya mulai
mengecil, kemudian turunkan nilai frekuensi sampai amplitudonya kembali pada posisi
maksimum. Pastikan tidak ada perubahan panjang tali selama melakukan pengambilan
data pengamatan.
10. Lanjutkan proses ini sampai mendapatkan nilai frekuensi ketujuh ( ).
11. Matikan speaker dan power amplifier, kemudian cabut stop kontak dari sambungan
listrik PLN.

Percobaan 2. Menyelidiki Faktor Yang Mempengaruhi Cepat Rambat Gelobang Pada


Tali Tidak Elastik.

Prosedur Percobaan

Gambar 5. Set Up percobaan untuk menyelidiki cepat rambat gelombang pada tali
1. Gunakanah tali yang tidak elastis kemudian ukur massa tali dengan menggunakan neraca
digital dan catat dalam tabel pengamatan.
2. Ikatkan ujung tali pada beban gantung sedangkan ujung lainnya pada pengait speaker,
kemudian gantungkan tali meewati katrol seperti tampak pada gambar 5. Gunakan beban
siinder sebesar 50 gr.

Page 9 of 23
3. Kemudian ukurlah panjang tali (L) atur nilainya agar berada pada rentang 60 – 70 cm.
Yang dimaksud dengan panjang tali adalah panjang dari pengait speaker sampai titik
tumpu tali pada katrol.
4. Aturlah tegangannya menjadi 5 VAC dan frekuensi getaran awal atur pada 10 Hz.
Tingkatkan secara perlahan nilai frekuensi pada speaker sehingga mendapatkan nilai dari
frekuensi kedua Jika speaker bergetar dengan keras, bantu dengan cara memegang
badan speaker agar speaker tidak berubah posisi.
5. Tambahkan satu beban (10 gram) lalu tingkatkan secara perlahan nilai frekuensi pada
speaker sehingga mendapatkan nilai dari frekuensi kedua Apakah nilai ini
menunjukkan gelombang berdiri yang amplitudonya optimum? Jika kalian masih ragu,
coba tingkatkan nilai frekuensi secara bertahap sampai amplitudonya mulai mengecil,
kemudian turunkan nilai frekuensi sampai amplitudonya kembali pada posisi maksimum.
Pastikan tidak ada perubahan panjang tali selama melakukan pengambilan data
pengamatan. Catat beban yang ditambahkan dan frekuensi kedua tersebut.
6. Ulangi langkah ke 5, untuk beban berbeda. Catatlah hasilnya dalam tabel pengamatan.
Beban maksimum yang digunakan adalah 150 gram.

Page 10 of 23
Tabel 2. Data percobaan cepat rambat gelombang pada tali tidak elastik.
Jenis tali : tidak elastis
Panjang tali (L) : .......... m
Massa tali (m) : .......... kg
Tegangan VAC : 5 volt

No Massa beban (kg) Tegangan Tali (N) Frekuensi (f2) Hz


1 0,05
2 0,06
3 0,07
4 0,08
5 0,09
6 0,10
7 0,11
8 0,12
9 0,13
10 0,14
11 0,15

JENIS TALI BERUBAH, MASSA BEBAN TETAP


1. Gunakanlah tiga jenis tali berbeda, kemudian ukur panjang dan massa dari masing-
masing tali, catatlah dalam tabel pengamatan.
2. Ukurlah diameter tali menggunakan micrometer sekrup. Dekati nilai diameter sebaik
mungkin yang kalian bisa sehingga penampang tali sebisa mungkin masih bulat.
Catatlah nilai ini dalam tabel pengamatan.
3. Ikatkan salah satu tali pada pengait speaker kemudian ujung satunya pada beban 50
gram, gantungkan tali melewati katrol. Atur panjang panjang tali diukur dari pengait
speaker sampai puncak katrol sebesar 60 cm.
4. Aturlah tegangan power amplifier pada desktop menjadi 5 VAC dan frekuensi getaran
awal atur pada 10 Hz. Tingkatkan secara perlahan nilai frekuensi pada speaker
sehingga mendapatkan nilai dari frekuensi kedua 2. Jika speaker bergetar dengan
keras, bantu dengan cara memegang badan speaker agar speaker tidak berubah posisi.
Catat nilai frekuensi 2 pada table pengamatan.

Page 11 of 23
Tabel 3. Data percobaan dimensi panjang dan massa tali
Tali Panjang Diameter Massa
A
B
C

Tabel 4. Data percoban frekuensi harmonik ke -2 untuk jenis tali berbeda dan
massa beban tetap.
Massa Beban Frekuensi (Hz)
No
(Kg) Tali A Tali B Tali C
1 0.05
2 0.05
3 0.05

5. Klik stop pada power amplifier. Kemudian lepaskan tali dari pengait speaker dan
beban gantung, ganti dengan tali lainnya. Ulangi langkah 8-10, catat dalam tabel
pengamatan. Lanjutkan pengambilan data untuk jenis tali lainnya.

V. Tabel Data
Tabel data sudah dilampirkan pada setiap percobaan

VI. Laporan Praktikum


PENGOLAHAN DATA PERCOBAAN 1
1. Bandingkan frekuensi untuk frekuensi tinggi , ( ) dengan frekuensi dasar
Apa yang dapat kalian temukan dari hasil perbandingan ini, deskripsikan hubungan
antara dua besaran yang kalian temukan ?
2. Untuk setiap bentuk gelombang (waveform) berdiri yang dihasilkan, tentukan panjang
gelombang  (dalam m).
3. Gunakan Ms. Excel untuk mengolah data hasil eksperimen. Secara manual, masukkan
nilai yang anda dapatkan untuk membentuk suatu grafik panjang gelombang terhadap
frekuensi. Gunakan satuan (1/sekon) pada frekuensi. Seperti apa grafik yang
dihasilkan?, buatlah interpolasi linear fit pada gafik tersebut. Berapa nilai R2? Berapa
error dari grafik yang dihasilkan?
4. Berdasarkan grafik yang telah diperoleh, apa yang dapat anda deskripsikan untuk
menyatakan hubungan antara panjang gelombang dan frekuensi? Print grafik yang

Page 12 of 23
dihasilkan dan dimasukkan dalam laporan praktikum. Jika kalian kesulitan untuk
mengeprint, bauatlah grafik tersebut dengan menggunakan millimeter block,
cantumkan nilai perhitungan dengan menggunakan excel pada grafik yang kalian buat
dengan menggunakan millimeter block.
5. Sekarang ubah grafik tersebut menjadi grafik antara panjang gelombang
dengan 1/f, bagaimana grafik yang kalian dapatkan? Apa satuan dari
sumbu horizontal dan sumbu vertical?
6. Buatlah interpolasi linear fit pada gafik tersebut, berapa nilai R2? Carilah
persamaan garis dari grafik yang dihasilkan. Periksa satuan dari
kemiringan garis. Dengan mempertimbangkan bahwa suatu gelombang
berdiri dihasilkan dari interferensi dua buah geombang yaitu gelombang
datang dan gelombang pantul, berdasarkan satuan dari kemiringan grafik,
besaran fisis apa yang anda dapatkan untuk sistem ini?
7. Atur kembali persamaan tersebut sehingga dapat mengespresikan frekuensi dan
panjang gelombang dari gelombang berdiri (standing wave) dalam bentuk variabel.
Petunjuk: Coba kaitkan dengan cepat rambat gelombang.

PENGOLAHAN DATA PERCOBAAN 2


1. Berdasarkan data hasil pengamatan, input data tersebut dalam file excel kemudian
buatlah grafik panjang gelombang terhadap frekuensi. Grafik seperti apa yang kalian
dapatkan?
2. Buatlah tabel antara cepat rambat gelombang dikuadratkan ( ) dengan tegangan tali (T).
Plot data terebut menjadi grafik dengan menggunakan Ms. Excel, seperti apa grafik yang
anda dapatkan. Apa yang dapat kalian deskripsikan dari grafik tersebut.
3. Buatlah tabel antara cepat rambat gelombang dikuadratkan ( ) dengan massa jenis
massa tali ( ) Plot data terebut menjadi grafik dengan menggunakan Ms. Excel, seperti
apa grafik yang anda dapatkan. Apa yang dapat kalian deskripsikan dari grafik tersebut.
4. Apa yang dapat kalian simpulkan antara kecepatan rambat gelombang dengan tegangan
tali dan massa jenis tali?
5. Dengan menggunakan analisis dimensi, dapatkah kalian merumuskan formula cepat
rambat gelombang pada tali dan hubungannya dengan tegangan tali dan massa jenis tali?
6. Lampirkan semua plot grafik (print out) yang kalian dapatkan pada laporan praktikum.
Jika kalian kesulitan untuk mengeprint, bauatlah grafik tersebut dengan menggunakan
millimeter block, cantumkan nilai perhitungan dengan menggunakan excel pada grafik
yang kalian buat dengan menggunakan millimeter block.

Page 13 of 23
Modul 3b
Gelombang Berdiri pada Pipa berisi Udara

Pendahuluan
Ketika sebuah tali diberikan simpangan, maka akan timbul suatu pulsa gelombang yang
merambat pada tali tersebut. Jika ujung tali tersebut diikat, maka ketika pulsa tersebut
mencapai ujung tali akan terpantul kembali dari arah berlawanan. Jika pulsa tersebut
diberikan secara periodic, maka akan membentuk suatu gelombang yang merambat pada tali
dan ketika gelombang sampai di ujung tali yang terikaut, akan timbul gelombang pantul pada
arah sebaliknya dan menyebabkan terjadinya interferensi antara gelombang dating dan
gelombang pantul. Jika kondisinya “tepat”, superposisi antara gelombang dating dan
gelombang pantul akan menimbulkan suatu gelombang berdiri (standing wave). Gelombang
yang mermabat melalui medium disebut gelombang mekanik. Pada ilustrasi diatas,
gelombang merambat melalui medium benda padat yaitu tali. Gelombang mekanik juga
merambat melalui udara. Jika gelombang ini dirambatkan pada suatu pipa maka akan
menimbulkan belombang berdiri pada kolom udara dalam pipa. Pada eksperimen ini kalian
akan menyelediki bentuk gelombang berdiri yang terjadi pada kolom udara dan mencari besar
frekuensi dan panjang gelombang untuk menentukan cepat rambat gelombang bunyi di udara.
I. Tujuan
Pada eksperimen ini, kalian akan mempelajari:
1. Pola gelombang berdiri yang dihasilkan pada kolom udara (pipa) ujung terbuka dan
ujung tertutup.
2. Menentukan hubungan antara panjang kolom udara dengan panjang gelombang ( )
pada gelombang berdiri yang dihasilkan.
3. Menggunakan pola gelombang tranversal untuk menjelaskan simpul (node) dan perut
gelombang (antinode) pada kolom udara yang memiliki ujung terbuka dan ujung
tertutup.
4. Menentukan cepat rambat gelombang bunyi di udara.

Persiapan
 Pelajari keseluruhan petunjuk praktikum untuk modul ini.
 Install software Logger Pro dan Power Amplifier, software dapat diminta kepada
ketua kelas.
 Siapkan 2 buah laptop untuk masing-masing kelompok.

Page 14 of 23
 Kerjakan tugas pendahuluan yang telah diberikan. Setiap anggota kelompok harus
mengerjakan tugas pendahuluan dan dikumpulkan sesaat sebelum memulai
praktikum.
 Buatlah tabel pengamatan agar dapat digunakan untuk menuliskan data praktikum.
Setiap orang harus membuat tabel pengamatannya masing-masing. Setiap kelompok
harus menyerahkan satu copy tabel pengamatan kepada asisten untuk disimpan.

II. Alat dan Bahan


Alat dan Bahan Spesifikasi Jumlah
Komputer atau Laptop Telah ter install aplikasi Logger pro dan 1 buah
Vernier Power Amplifier
Vernier Lab Quest 1 buah
Logger Pro 1 buah
Vernier Microphone Sensor 1 buah
Vernier data-collection interface
Pipa PVC dengan panjang berbeda 5 buah
Penggaris 100 cm ±0.01 cm 1 buah
Vernier Temperature Probe atau 1 buah
thermometer

Sebelum Melakukan Percobaan

Pukul ujung tabung pipa PVC dengan jari Kalian , seperti yang ditunjukkan pada Gambar 4.
Jika dilakukan dengan benar , akan timbul suara dalam pipa tersebut. Sekarang pukul ujung
pipa lainnya dengan menggunakan telapak tangan kalian seperti ditunjukkan pada gambar 5.
Bandingkan bagaimana bunyi yang dihasilkan, manakah yang lebih nyaring?

Gambar 6. Pipa dipukul dengan jari Gambar 7. Pipa dipukul dengan telapak tangan

Page 15 of 23
Ketika kalian memukul ujung pipa, dapat dikatakan bahwa kita memberikan ganggunan pada
udara dalam pipa. Gangguan ini menyebabkan ketidakstabilan massa udara dalam pipa.

III. Teori Dasar


Suatu hal yang perlu diingat bahwa dalam percobaan rambatan gelombang mekanik pada
medium udara, molekul di udara tidak terhubung satu sama lain seperti molekul pada tali.
Gangguan di udara menciptakan daerah yang memiliki kerapatan tekanan tinggi dan rendah
(compressions and refractions) , seperti yang ditunjukkan pada Gambar 7 ; jenis gelombang
dikenal sebagai gelombang longitudinal.

Gambar 8. Pola gelombang longitudinal

Karena kita membatasi sistem kita adalah kolom udara dalam pipa, maka kolom udara ini
cukup terisolasi dengan lingkungan luar, sehingga antinode dapat terjadi di ujung pipa PVC.
Dibandingkan dengan menggunakan analogi gelombang longitudinal, untuk menjelaskan
bagaimana pola gelombang berdiri pada kolom udara, kita lebih mudah untuk
mengidentifikasi berbagai parameter fisis gelombang berdiri dengan pendekatan gelombang
transversal, kita biasanya menggunakan gelombang ini untuk mewakili gangguan pada kolom
udara.

Gambar 8. Pipa yang kedua ujungnya terbuka


Dengan menggunakan sketsa bentuk gelombang yang terjadi pada mode dasar, coba buatlah
bagaimana pola gelombang tranversal yang terjadi pada pipa yang kedua ujungnya terbuka
seperti tampak pada gambar 8 Berapakah panjang gelombang yang terjadi pada pipa ini jika
dibandingkan dengan panjang pipa?
Sekarang kalian telah siap untuk melakukan pengukuran kuantitatif pada frekuensi dan
panjang gelombang.

Page 16 of 23
IV. Prosedur Percobaan
Percobaan 1 Gelombang Berdiri Pada Pipa Berisi Udara

Gambar 9. Rangkain peralatan menggunakan Microphone

1. Rangkailah peratan seperti pada gambar 9 diatas


2. Ambillah 1 buah pipa PVC, kemudian ukurlah panjang dan diameter dari pipa PVC
dengan menggunakan mistar.
3. Hubungkan Microphone dan Temperature Probe interface ke Labquest mini.
4. Jalankan aplikasi Logger Pro 3.9. Catatlah nilai suhu yang tampak pada jendela
aplikasi Logger Pro 3.9 pada tabel pengamatan, kemudian lepaskan Temperature
Probe. Perhatikan apabila di dalam Lab saat itu sedang hening atau ada suara-suara
dari luar. Suara ini kita sebut sebagai suara background. Catatlah pada tabel
pengamatan pembacaan mikrophone untuk mengukur suara lingkungan (background)
(biasanya  2,6, tergantung dari tingkat kebisingan lingkungan)

Sound Pressure terukur oleh


microphone.

Temperatur udara terukur


oleh sensor suhu.

Gambar 10. Tampilan data dan grafik pada aplikasi logger pro
5. Ubahlah durasi pengumpulan data untuk 0,05 s. Kalian dapat mengubahnya dengan
mengklik icon pada jendela Logger Pro 3.9. Kemudian akan muncul jendela
seperti dibawah ini. Hal ini diperlukan agar frekuensi fundamental dapat diamati lebih
jelas.

Page 17 of 23
Gambar 11. Tampilan pengaturan pengumpulan data
6. Klik Triggering masih pada jendela yang sama seperti pada gambar 11 diatas.
Ubahlah nilai pada kolom increasing menjadi 0.2 arbitary seperti ditunjukkan gambar
12 dibawah ini. Pengaturan ini membuat program Logger Pro 3.9 akan
mengumpulkan data hanya jika pembacaan tekanan suara yang masuk ke microphone
mencapai nilai ambang batas 0,2 diatas suara background.

Gambar 12. Tampilan pengaturan pengumpulan data

7. Pasangkan microphone pada sebuah clamp universal (hati-hati jangan terlalu kuat
mengencangkannya) atau dapat juga dipegang oleh teman kalian. Pegang tabung
dengan salah satu ujung dekat mikrofon (lihat Gambar 6)

Gambar 13. Pipa PVC dipegang, lalu salah satu ujungnya didekatkan ke microphone
sedangakan ujung lainnya di pukul dengan menggunakan jari.

Page 18 of 23
UNTUK PIPA DENGAN KEDUA UJUNG PIPA TERBUKA
8. Pukul salah satu ujung pipa menggunakan jari lalu pada ujung lainnya didekatkan ke
microphone. Grafik akan menunjukkan gelombang sinusoidal seperti gambar 14
dibawah ini. Jika sudah mendapatkannya, simpan data dengan nama filenya sesuai
dengan format: Jenis Pipa – Ukuran – Kelas – Data ke
Misalnya: PB – 40cm – 11TE1- Data 1
Catatan:
- PB untuk PIPA TERBUKA
- PT untuk PIPA TERTUTUP

Gambar 14. Grafik yang ditunjukkan ketika microphone menangkap suara dari pipa

Ulangi langkah 8 sebanyak dua kali, simpan data yang diamati ketika kalian merasa
bentuk gelombang yang dihasilkan sudah benar.
9. Ulangi langkah 8, tapi kali ini pipa dipukul dengan menggunakan telapak tangan.
Kegiatan yang dilakukan ketika memukul pipa dengan telapak tangan sebenarnya
secara singkat untuk menutup secara sempurna salah satu ujung tabung, ketika pulsa
(ganguan) dihasilkan dan merupakan kondisi pipa untuk ujung tertutup. Jika sudah
mendapatkan gelombang yang sesuai, simpan data dengan nama filenya sesuai dengan
format:
Jenis Pipa – Ukuran – Kelas – Data ke
Misalnya: PT – 40cm – 11TE1 – Data 1
Catatan:
- PT untuk PIPA TERTUTUP
Ulangi langkah 9 sebanyak dua kali dan simpan data yang dihasilkan.

Page 19 of 23
PERCOBAAN 2. MENENTUKAN CEPAT RAMBAT GELOMBANG SUARA DI
UDARA
Kalian dapat menggunakan periode getaran gelombang berdiri dalam tabung yang
panjangnya berbeda untuk menentukan kecepatan suara di udara dengan langkah
percobaan sebagai berikut:

10. Ambilah 5 buah pipa PVC yang memiliki panjang berbeda. Ukurlah panjang pipa
menggunakan mistar dan diameter dalam menggunakan jangka sorong dari masing-
masing pipa.
11. Pilih New dari menu File dalam aplikasi pengumpulan data Logger Pro 3.9.
12. Atur kembali nilai duration time dan Triggering seperti pada langkah 4 dan 5 pada
percobaan 1 sebelumnya.
13. Ambil pipa yang paling pendek. Dekatkan salah satu ujungnya ke microphone.

14. Klik icon pada Toolbar jendela Logger Pro 3.9, kemudian pukul ujung
lainnya menggunakan telapak tangan sampai muncul gelombang sinusoidal. Jika
kalian telah menganggap data yang dihasilkan sudah bagus, simpan data tersebut
mengikuti format pemberian nama seperti pada percobaan sebelumnya.
15. Ulangi pengambilan data pada langkah 11 sampai 14 untuk semua pipa PVC yang
lainnya.

V. Tabel Data
Tabel data diambil dari grafik percobaan dengan logger pro.
VI.Laporan Praktikum

PERCOBAAN 1
1. Tentukan frekuensi nada yang dihasilkan dari masing-masing pengambilan data (pada
percobaan tabung terbuka di kedua ujungnya). Tentukanlah nilai frekuensi rata-ratanya.

Logger Pro 3.9


a. Buka salah satu file yang telah kalian dapatkan dari praktikum.
b. Klik dan drag untuk memilih permulaan grafik yang diawali dengan puncak dari satu
gelombang dan diakhiri dengan lima gelombang sesudahnya. Jika ada banyak puncak
gelombang terjadi dalam setiap gelombang (siklus), plot puncak yang mirip saja.
Berdasarkan gelombang ini, tentukan periodenya dalam satuan waktu. Pada ujung
grafik terdapat simbol t yang menyatakan lama waktu untuk segmen tersebut. Bagi

Page 20 of 23
banyaknya gelombang (siklus) yang terjadi dengan waktu total untuk semua siklus,
kalian akan mendapatkan periode gelombang. Jika sudah mendapatkan periode,
dapatkah kalian menentukan frekuensi gelombang ini?

Gambar 15. Grafik yang ditunjukkan ketika microphone menangkap suara dari pipa
c. Masih menggunakan segmen gelombang yang sama, pilih Insert  Additional Graph
 FFT Graph. FFT merupakan kependekan dari Fast Fourier Transform. Ketika
kalian memilih FFT, kalian akan mendapatkan suatu histogram dari berbagai frekuensi
yang berkontribusi dalam bentuk pola gelombang yang tampak dari grafik tersebut.
Ketika kalian memberikan pulsa gelombang pada kolom udara, terjadi banyak
(multiple) mode dari getaran di kolom udara. Gunakan Examine tool pada toolbar
Analyze untuk mendapatkan frekuensi nilai puncak pada puncak cluster histogram; apa
yang kalian dapatkan? Nilai ini seharusnya dekat dengan nilai frekuensi yang dihitung
sebelumnya.

Gambar 16. Grafik frekuensi vs Amplitudo

Page 21 of 23
2. Ulangi langkah 1 untuk semua data yang kalian miliki, catat nilai frekuensi yang didapat,
kemudia hitung nilai frekuensi rata-rata dari nada yang dihasilkan pada tabung ditutup di
salah satu ujungnya dengan telapak tangan.
3. Cari rasio frekuensi yang dihasilkan dalam tabung ditutup di salah satu ujung dengan yang
dihasilkan dalam tabung terbuka di kedua ujungnya. Dengan asumsi kecepatan gelombang
tidak berubah, bagaimana seharusnya panjang gelombang () dari gelombang berdiri
dalam pipa ditutup di salah satu ujung dibandingkan dengan pipa terbuka di kedua
ujungnya ?
4. Anggap kondisi fisis untuk kolom udara dalam pipa ditutup di salah satu ujung. Bagaimana
fraksi gelombang tranversal yang sesuai di dalam pipa tersebut? Sketsalah bentuk berdiri di
dalam tabung pada Gambar 7!

Gambar 17. Pipa yang salah satu ujungnya tertutup

5. Coba perhatikan hasil yang kalian dapatkan pada langkah 3. Nilai rasio frekuensi yang
kalian dapatkan sekitar ½ kali lebih besar. Hal ini disebabkan karena bahwa panjang
gelombang tidak persis 2L dan 4L . Suatu koreksi harus dibuat untuk memperhitungkan
bahwa antinode terjadi sedikit di luar dari ujung terbuka tabung. Panjang efektif tabung
ditutup di salah satu ujung dapat ditemukan dengan menggunakan :

Gunakan koreksi ini untuk menentukan panjang gelombang berdiri yang dihasilkan pada
tabung yang salah satu ujungnya tertutup.
6. Setelah kalian mengetahui bahwa ada faktor koreksi panjang efektif pipa yang salah satu
ujungnya tertutup, bagaimana ekspresi untuk panjang tabung efektif ketika terbuka di
kedua ujungnya? Berdasarkan hasil yang kalian dapatkan, tentukan panjang gelombang
dari pola gelombang berdiri dalam tabung terbuka di kedua ujungnya .
7. Dengan menggunakan panjang gelombang yang didapat pada langkah 5 dan 6 , Hitunglah
rasio frekuensi pada gelombang gelombang berdiri yang dihasilkan. Bagaimana nilai rasio
ini jika dibandingkan dengan rasio kalian temukan di langkah 3?

Page 22 of 23
PERCOBAAN 2 CEPAT RAMBAT SUARA DI UDARA
PENGOLAHAN DATA
Untuk dapat mengetahui seperti apa cepat rambat suara di udara, kalian dapat menggunakan
periode dari gelombang berdiri yang dihasilkan dari pipa yang yang memiliki panjang
berbeda.
1. Tentukan periode (T) dari setiap gelombang berdiri untuk setiap pipa berbeda seperti pada
langkah 1 percobaan 1..
2. Buka file excel, buatlah tabel kemudian masukkan data untuk periode getaran dan panjang
(L) dari masing-masing pipa. Tambahkan kolom tabel baru untuk menentukan panjang
gelombang dari panjang efektif tabung yag salah satu ujungnya tertututup. Plot sebuah
grafik panjang gelombang terhadap periode.
3. Jika grafik tersebut tidak linear, gunakan interpolasi data pada excel untuk mendekati
distribusi data yang kalian miliki. Ditung berapakah kemiringan dari grafik ini?
4. Lihat satuan yang kalian gunakan untuk masing-masing sumbu, maka apakah satuan dari
kemiringan grafik ini? Apa yang dapat kalian simpulkan?
5. Cepat rambat gelombang suara di udara bergantung pada temperature lingkungan.
Hubungan ini dinyatakan dalam persamaan v  331 0.6TC m s , dimana dalam derajad

celcius. Seberapa dekat kecepatan gelombang suara yang kalian dapatkan dari eksperimen
dengan nilai ini? Seberapa besar errornya?

End of Paper

Page 23 of 23

Anda mungkin juga menyukai