Dokumentasi keperawatan
DisusunOleh
KELOMPOK 6
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena atas berkat dan rahmat-Nya
maka makalah ini dapat diselesaikan dengan baik, rapih, dan simetris sebagaimana yang sudah
ditentukan.
Pada penulisan makalah ini kami membahas tentang Dokumentasi Keperawatan sebagai panduan
bagi staf Rumah Sakit.
Kami berterimakasih kepada pihak-pihak yang telah membantu baik itu secara langsung maupun
tidak langsung sejak awal pembuatan makalah ini mulai dari pengumpulan data hingga selesainya
pembuatan makalah ini. Semua kebaikan dan kesetiaan Bapak/Ibu/Saudara(i) tersebut tidak dapat kami
balas hanya dengan seuntai ungkapan rasa syukur sekalipun. Semoga Tuhan Yang Maha Esa membalas
semua budi baik Bapak/Ibu/Saudara(i).
Untuk itu kami sangat mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari
Bapak/Ibu/Saudara(i) yang telah membaca makalah ini, karena hal itu akan menjadikan pertimbangan dan
motivasi kami dalam pembuatan makalah berikutnya.
DAFTAR ISI
Latar belakang...................................................................................................................................................... 4
Kesimpulan .......................................................................................................................................................... 10
Saran .................................................................................................................................................................... 10
(PENDAHULUAN)
A. Latar belakang
Rumah sakit merupakan suatu organisasi yang dibentuk akibat tuntutan masyarakat yang mulai
menyadari pentingnya hidup sehat. Perawat sebagai sumber daya manusia terbesar yang terdapat
di pelayanan kesehatan, dalam hal ini rumah dituntut untuk memberikan pelayanan yang optimal.
Tuntutan tersebut bertambah berat diikuti dengan perkembangan ilmu dan tekhnologi yang
melesat dengan pesatnya. Di era globalisasi, perawat dihadapkan pada tantangan pasar bebas
dimana kompetensi dan profesionalisme sangat dibutuhkan untuk tetap bertahan dalam dunia
pelayanan kesehatan.Pelayanan keperawatan di rumah sakit merupakan bentuk pelayanan
kesehatan berkaitan dengan mutu, dimana faktor manusia merupakan faktor yang menentukan.
Selain itu pelayanan di rumah sakit juga berorientasi pelayanan kepada pasien berdasarkan
standar kualitas untuk memenuhi kebutuhan dan keinginan pasien, sehingga pasien dapat
memperoleh kepuasan yang akhirnya dapat meningkatkan mutu pelayanan
keperawatan.Pelayanan keperawatan yang bermutu, memenuhi karakteristik proses keperawatan
yaitu sistem terbuka dan fleksibel terhadap kebutuhan pasien serta dinamis, mutu asuhan
keperawatan dapat tergambar antara lain pada dokumentasi proses keperawatan.
Dokumentasi proses asuhan keperawatan merupakan tampilan perilaku atau kinerja perawat
pelaksana dalam memberikan proses asuhan keperawatan kepada pasien selama pasien dirawat di
rumah sakit. Dokumentasi proses asuhan keperawatan yang baik dan berkualitas haruslah akurat,
lengkap dan sesuai standar. Apabila kegiatan keperawatan tidak didokumentasikan dengan akurat
dan lengkap maka sulit untuk membuktikan bahwa tindakan keperawatan telah dilakukan dengan
benar Pendokumentasian proses asuhan keperawatan merupakan suatu proses yang harus
dilaksanakan oleh perawat pelaksana sebagai bagian dari standar kerja yang telah ditetapkan
Pencatatan asuhan keperawatan merupakan suatu komponen penting dari infrastruktur tekhnologi
informasi di rumah sakit khususnya keperawatan. Infrastruktur tersebut terdiri dari catatan
elektronik medis, yang membuat digital penyimpanan data pasien diantara berbagai pemangku
kepentingan yang terlibat dalam pemberian perawatan kesehatan.
Studi literatur tentang pendokumentasian proses asuhan keperawatan, saat ini sistem
pendokumentasian masih banyak dilakukan secara manual. Apabila terjadi kasus hukum, tulisan
tangan sangat sulit dipertanggungjawabkan. Selain itu pendokumentasian asuhan keperawatan
secara manual membutuhkan waktu yang lama dan sangat tidak efektif. Sebuah survei 2008 oleh
perguruan tinggi di Amerika menemukan bahwa satu juta jam per minggu dihabiskan oleh
perawat di formulir-mengisi, dan hampir 90 persen mengatakan dokumen telah meningkat selama
lima tahun sebelumnya.
Berdasarkan hal tersebut dibutuhkan analisa lebih lanjut bagaimana pelaksanaan
pendokumentasian proses asuhan keperawatan yang dapat dilaksanakan oleh perawat dapat
memenuhi tuntutan masyarakat terhadap pelayanan keperawatan yang profesional.
A. Rumusan masalah
1. Apa pengertian tentang dokumentasi keperawatan?
2. Apa yang dimaksud sistem pendokumentasian dengan kode (CND) ?
3. Bagaimana proses pengembangan dokuemntasi keperawatan dengan kode (CND) ?
B. Tujuan penulisan
1. Untuk mengetahui apa pengertian dari dokumentasi keperawatan
2. Untuk mengetahui sistem pendokumentasian keperawatan dengan kode (CND)
3. Untuk mengetahui proses pengembangan dokuementasi keperawatan dengan kode (CND) ?
C. Manfaat Penulisan
1. Agar memahami tentang pengertian tentang dokuementasi keperawatan
2. Agar mengetahui sistem pendokumentasian keperawatan dengan kode (CND)
3. Agar mengetahui proses pengembangan dokuementasi keperawatan dengan kode (CND)
BAB II
(PEMBAHASAN)
Dokumentasi proses asuhan keperawatan merupakan tampilan perilaku atau kinerja perawat
pelaksanan dalam memberikan proses asuhan keperawatan kepada pasien selama pasien dirawat
di rumah sakit. Kualitas pendokumentasian keperawatan dapat dilihat dari kelengkapan dan
keakuratan menuliskan proses asuhan keperawatan yang diberikan kepada pasien, yang meliputi
pengkajian, diagnosa keperawatan, rencana tindakan dan evaluasi.
2. Clinical Care Clasification (CCC) Adalah sebuah standar terminologi keperawatan yang terdiri
dari atom (data) konsep, masing-masing mempunyai kode yang unik dan definisi, sehingga
memungkinkan untuk kode dokumentasi keperawatan serta proses rencana perawatan elektronik.
ModelSistem CCC menggambarkan dokumentasi perawatan pasien oleh perawat dan semua
penyedia layanan kesehatan dalam pengaturan perawatan kesehatan sebagai interaktif, saling
berkaitan, dan proses umpan balik yang terus-menerus. Model Sistem CCC (gambar 2.1)
mengilustrasikan hubungan antara CCC of Nursing diagnosis dan hasil dan CCC Keperawatan
dan Intervensi.Clinical Care Clasification (CCC) Sistem akan menyediakan kerangka kerja
standar untuk mengklasifikasi nursing diagnosis, nursing interventions,Komponen meliputi: 1)
Aktivitas, 2) Usus/lambung, 3) Jantung, 4) kognitif, 5) Koping, 6) Volume cairan, 7) Kesehatan
Perilaku, 8) Siklus kehidupan, 9) Obat-obatan, 10) Metabolik, 11) Gizi, 12)Keseimbangan psikis,
13) Pernafasan, 14) Peranan hubungan, 15) Keselamatan, 16) Perawatan Diri, 17) Konsep Diri,
18) Sensorik, 19) Kulit Integritas, 20) Perfusi Jaringan, dan 21) Fungsi Eliminasi.
Dari 21 Komponen kode Perawatan ini diklasifikasikan dari enam langkah Proses Keperawatan
(Gambar 2.3): Assessment (Care Component), diagnosis (diagnosa keperawatan), hasil
identifikasi (hasil/tujuan diharapkan), perencanaan (intervensi keperawatan), pelaksanaan (tipe
aksiintervensi),danevaluasi(hasilaktual).
a. Diagnosa Keperawatan terdiri 182 diagnosa keperawatan yang diambil dari 21 komponen
Intervensi Keperawatan terdiri dari 792 Tindakan (198 Intervensi dengan 4 Aksi Qualifiers):
Terdiri dari 546 konsep hasil keperawatan. Tiga kualifikasi tidak hanya digunakan untuk
memprediksi tujuan perawatan, tetapi juga untuk mengevaluasi apakah hasil sebenarnya
telah mencapai atau tidak memenuhi tujuan perawatan.
(PENUTUP)
A. Kesimpulan
B. Saran
Carpenito, Lynda juall. Diagnosa keperawatan : aplikasi pada praktek klinis, edisi 6. Jakarta
: penerbit EGC. 2000