PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Perjalanan
Cirebon dikenal sebagai salah satu daerah yang pernah menjadi pusat penyebaran
ajaran agama Islam, memiliki begitu banyak peninggalan sejarah di dalamnya. Tidak
hanya berupa bangunan-bangunan saja tetapi juga tradisi dan budaya pun masih ada.
Meski kini beberapa budaya pun sudah mulai terkikis oleh kebudayaan asing melalui
era modernisasi dan benda-benda maupun bangunan-bangunan sejarah mulai
ditinggalkan, akan tetapi itu semua memiliki nilai yang sangat tinggi bagi daerah ini.
Dan diperlukan suatu manajemen khusus yang mampu menangani
peninggalan-peninggalan sejarah tersebut, tidak hanya dengan memeliharanya saja
juga mampu menjadikannya sebagai potensi ataupun peluang untuk dijadikan daya
tarik daerah yang khas bagi masyarakat luar Cirebon.
B. Tujuan perjalanan
Mengetahui begitu besar potensi pariwisata yang ada di Cirebon ini, maka kami
mahasiswa Usahid memiliki kenginan untuk mengadakan perjalanan pariwisata ke
daerah cirebon dengan tujuan untuk meneliti dan memahami mengenai konsep
pariwisata serta dampak dari pariwisata terhadap aspek-aspek lain contohnya ekonomi,
sosial budaya, dan lingkunan sekita. Serta meneliti memberikan saran dan keritik pada
akhir perjalanan dalam bentuk laporan, yang tentu diharapkan mampu
diimplementasikan dan membawa pengaruh baik terhadap pariwisata yang kami teliti.
Dan dapat menarik wisatawan domestik maupun luar negeri untuk berkunjung ke
Cirebon. Dengan memberikan daya tarik kepada masyarakat luar Cirebon agar datang
berkunjung ke Cirebon, maka potensi wisata ini akan berkembang lebih pesat dan
dikenal lebih luas lagi. Memunculkan daya tarik suatu daerah kepada masyarakat
umum memang diperlukan agar orang-orang mengenal ciri khas dan potensi yang ada
pada daerah tersebut.
Dan perlu mensinergikan antara kebijakan pemerintah daerah dan para pelaku usaha
untuk bersama-sama membangun perekonomian masyarakat dengan memasarkan
potensi dan daya tarik objek wisata di Cirebon. Ketika perpaduan antara daya tarik
wisata dan strategi pemasaran tepat, maka akan dapat menjadikan kota Cirebon sebagai
destinasi wisata unggulan tersendiri untuk para wisatawan. Sehingga pada akhirnya,
para wisatawan pun datang untuk berkunjung ke destinasi wisata yang ada di kota.
C. Jadwal dan Tempat Kegiatan
Perjalanan dilakukan pada tanggal 14-15 Juli 2018, kami memilih titik kumpuldi
Universitas sahid Jakarta dan memulai perjalan pada pukul 05.00 pagi dengan
menggunakan TRAC Bus Pariwisata, dengan rute yang dilalui yaitu Jakarta Inner Ring
Road/Jl. Tol Cawang Grogol, - Jalan Tol Jakarta Bekasi Timur, - Jl. Raya Pantura /Jl.
Tol Jakarta – Cikampek - Jl. Tol Cikopo – Palimanan,- Jl. Raya Pantura/Jl. Tol Kanci –
Palimanan, - Jalur Cilimus - Cirebon/Jl. Jend. Sudirman/Jl. Raya Pantura, - Cirebon.
BAB 2
Ada banyak jalan alternatif yang dapat di lalui untuk menuju Cirebon
1. Penggunakan Bus atau Mobil pribadi
Untuk menuju Cirebon dari jalan tol Jakarta-Cikampek terdapat empat alternatif.
Jarak antar jalur juga berbeda-beda Yakni pertama, lanjutkan perjalanan ke jalan tol
Cikopo-Palimanan (Cipali) dan diteruskan ke tol Palimanan-Kanci (Palikanci) dengan
total panjang 142 km serta waktu tempuh 1,5 jam.
kedua, melalui jalur utara. Yaitu dari Cikampek lewat
Pamanukan-Jatibarang-Palimanan-Cirebon dengan panjang total (dari Jakarta)
mencapai 217 km dan dapat ditempuh sekitar 4 jam perjalanan apabila dalam kondisi
lancar. Ini merupakan jalur „tradisional‟ yang sudah lama.
Alternatif ketiga, melalui jalur tengah. Yaitu tol Cipularang dan keluar di gerbang tol
Sadang, kemudian melalui Subang-Cikamurang-Kadipaten-Palimanan dan berakhir di
Cirebon dengan panjang total 227 km, waktu tempuh sekitar 5 jam apabila dalam
kondisi lancar.
Terakhir, alternatif keempat melalui jalur selatan yaitu dari Dawuan masuk
Cipularang keluar di Cileunyi-Sumedang-Kadipaten-Palimanan-Cirebon dengan
panjang 251 km dan waktu tempuh sekitar 5 jam apabila dalam kondisi lancar.
2. Menggunakan Kereta Api
Untuk melayani koridor Jakarta - Cirebon. Perjalanan sejauh 219 km ditempuh dalam
waktu 3 jam dan hanya berhenti di stasiun Jatibarang, Stasiun Haurgeulis, Stasiun
Cikampek, Stasiun Bekasi, dan Stasiun Jatinegara. Dengan tarif
Rp120.000-200.000,00 untuk kereta eksekutif, Rp100.000-165.000,00 untuk kereta
bisnis, dan Rp150.000 untuk kereta tambahan
Kota Cirebon yang terkenal dengan sebutan kota wali merupakan kota yang syarat
akan peninggalan sejarah. Salah satu peninggalan yang terdapat di kota Cirebon
adalah Gua Sunyaragi yaitu bangunan yang mirip dengan candi. Selain disebut
dengan nama Gua Sunyaragi, peninggalan tersebut sering disebut Taman Air
Sunyaragi atau Taman Sari Sunyaragi. Nama "Sunyaragi" sendiri berasal dari kata
"sunya" yang artinya sepi, dan kata "ragi" yang artinya raga, keduanya adalah bahasa
sangsekerta. Gua Sunyaragi berlokasi di Kelurahan Sunyaragi, Kesambi, Kota
Cirebon, atau tepatnya di sisi jalan by pass Brigjen Dharsono.
2. Keraton Kasepuhan
Keraton Kasepuhan adalah keraton
termegah dan paling terawat di Cirebon.
Makna di setiap sudut arsitektur keraton
ini pun terkenal paling bersejarah.
Halaman depan keraton ini dikelilingi
tembok bata merah dan terdapat
pendopo di dalamnya.
Keraton Kasepuhan adalah kerajaan
islam tempat para pendiri cirebon
bertahta, disinilah pusat pemerintahan Kasultanan Cirebon berdiri.
keraton Kesepuhan sebagai bagian dari sejarah kerajaan Cirebon yang pernah ada.
Tempat wisata ini mampu menjadi bagian daya tarik tersendiri bagi mereka yang
datang ke Cirebon. Namun dengan kondisi tempat tersebut sekarang ini, dinilai masih
belum maksimal untuk dijadikan sebagai bagian dari pusat wisata yang ada di
Cirebon. Diperlukan adanya penanganan yang lebih agar mampu menjadi pusat
wisata yang ada di Cirebon ini. Tentunya penanganan itu tidak hanya dilakukan oleh
kalangan pemerintahan saja, tetapi di dukung juga oleh kalangan masyarakat,
pengusaha, dan lain sebagainya.
Mengetahui begitu besar potensi pariwisata yang ada di Cirebon ini, maka harus ada
cara khusus yang dilakukan untuk memunculkan daya Tarik tersebut dengan tujuan
agar para wisatawan, baik itu wisatawan domestik maupun luar negeri tertarik untuk
berkunjung ke Cirebon. Dengan memberikan daya tarik kepada masyarakat luar
Cirebon agar datang berkunjung ke Cirebon, maka potensi wisata ini akan
berkembang lebih pesat dan dikenal lebih luas lagi. Memunculkan daya tarik suatu
daerah kepada masyarakat umum memang diperlukan agar orang-orang mengenal ciri
khas dan potensi yang ada pada daerah tersebut.
Dan untuk memunculkan daya tarik tersebut dapat dilakukan dengan melalui strategi
pemasaran yang baik serta membenahi komponen-komponen dari daya tarik itu
sendiri agar keraton kesepuhan menjadi destinasi wisata unggulan di mata para
wisatawan.
Oleh karena itu, strategi pemasaran dan pembenahan komponen- komponen daya
tarik sangatlah dibutuhkan dalam mengembangkan potensi- potensi wisata yang ada
di Cirebon, agar dapat menarik minat wisatawan untuk datang ke kota Cirebon.
Pelaksanaan strategi pemasaran dan pembenahan ini dapat dilakukan oleh berbagai
pihak yang berkepentingan dalam membangun perekonomian masyarakat kota
Kelebihan :
1. Keraton ini memiliki museum yang cukup lengkap dan berisi benda
pusaka dan lukisan koleksi kerajaan. Salah satu koleksi yaitu kereta
Singa Barong yang merupakan kereta kencana Sunan Gunung Jati. Kereta
tersebut saat ini tidak lagi dipergunakan dan hanya dikeluarkan pada
tiap 1 Syawal untuk dimandikan, sangat menarik dan sangat bersejarah.
2. Lokasi sangat strategis dan mudah di jangkau oleh para wisatawan.
Kekurangan :
1. Fasilitas parkir kurang memadai dan tidak rapih
2. visualisasi dari semua peninggalan-peninggalan bersejarah dari kraton
Cirebon membuat destinasi wisata ini tidak menarik sehingga destinasi ini
masih terbilang sepi.
Kritik dan saran :
1. Untuk Lahan parkirannya memang tidak terlalu jauh, tetapi untuk
memarkirkan sebagian wisataan tidak terlalu rapi karna di situ tidak di
sediakan lahan parkir hanya saja jalan yg cukup lebar untuk parkir.
2. Informasi mengenai benda-benda
ataupun tempat-tempat bersejarah
perlu di visualisasikan sehingga lebih
menarik minat kalangan milenialuntuk
menam- bah pengetahuannya.
3. Perlunya diadakan penertiban dan
aturan- aturan tertentu sebagai contoh
kami menemui beberapa tukang sapu
yg sedang membersihkan aula dan
taman kraton itu meminta
sumbangan kebersihan dari pengunjung karna sifat pengurusannya masih
terbilang sukarela atau tidak di bayar, Jika ada tambahan uang dari Destinasi
kraton barulah uang itu di bagi dan di gunakan lagi untuk kepentingan
Batik Trusmi adalah istilah yang merujuk pada batik khas Cirebon yang berpusat di
daerah Trusmi, Kabupaten Cirebon. Batik Cirebon memiliki ciri khas batik pesisiran
dengan keunikannya berupa motif dan warna yang tentunya berbeda dengan batik lain
di Indonesia. Keindahan Batik Trusmi telah dikenal luas hingga ke mancanegara
sehingga menjadi satu kebanggaan bagi masyarakat Cirebon. Mengenal dan
memperkenalkan Batik Trusmi bisa dimulai dari sejarah Batik Trusmi itu sendiri.
Batik Cirebon sebagai sebuah industri telah tertelusuri oleh beberapa sejarawan dan
seniman hingga ke akhir abad 19 atau awal abad 20. Meningkatnya ekonomi Cirebon
kala itu menjadi salah satu penyebab lahirnya Batik Cirebon sebagai sebuah industri.
Pun demikian, sejarah Batik Cirebon telah tercatat hingga di masa Kerajaan Cirebon di
abad 14. Berbagai cerita dan legenda yang lahir dan beredar mengenainya cukup
menarik untuk disimak.
Sebagaimana asal muasal kata Cirebon dan Grage, ada berbagai versi mengenai kata
Trusmi yang tercatat dalam tulisan-tulisan maupun tutur kata masyarakat Cirebon. Satu
hal yang pasti, masyarakat Trusmi mempercayai dengan keyakinannya bahwa mereka
merupakan keturunan dari Mbah Buyut Trusmi, Ki Buyut Trusmi, atau Pangeran
Walangsungsang Cakrabuana atau lebih dikenal sebagai Mbah Kuwu Cerbon. Saat
ini, Trusmi adalah sebuah nama desa di wilayah kecamatan Plered, Kabupaten Cirebon
yang mana terdapat komplek situs pemakaman Ki Buyut Trusmi. Untuk mengenang
dan menghormatinya, setiap tahun terdapat ajang yang dikenal dengan sebutan
Trusmian, merupakan upacara khidmat di situs pemakaman Ki Buyut Trusmi yang
kemudian diramaikan oleh ajang budaya festival arak-arakan dan pacuan kuda. Ada
juga upacara Ganti Welid (ganti rumput) dan Ganti Sirap (ganti atap) setiap empat
tahun.
Versi lain menyebutkan Bung Cikal atau Pangeran Manggarajati yang diasuh oleh
Mbah Kuwu Cerbon atau Mbah Buyut Trusmi, sejak kecil telah terlihat kesaktiannya.
Salah satu kebiasaan Bung Cikal adalah sering merusak tanaman yang ditanam oleh
Mbah Buyut Trusmi, namun setiap tanaman yang dirusak oleh Bung Cikal segera
tumbuh dan bersemi kembali sehingga masyarakat menamakan pedukuhan tersebut
Trusmi yang berarti “Terus Bersemi”.
Ada lagi cerita tentang keindahan dan keterampilan hasil karya pembatik Trusmi pada
jaman Kesultanan Cirebon. Kala itu, sang Sultan memerintahkan perajin batik Trusmi
untuk membuatkan sebuah kain batik hanya dengan melihatnya saja, tanpa
diperbolehkan membawa kain batik tersebut sebagai contoh. Ketika waktu yang telah
disepakati tiba, perajin batik Trusmi membawakan kain batik hasil karyanya untuk
dipersembahkan kepada sang Sultan. Sebagai bukti kemahirannya, pembatik Trusmi
meminta kepada Sultan untuk membungkus kain batik milik Sultan yang asli dengan
kain batik duplikatnya. Kemudian Sultan diminta untuk bisa membedakan batik asli
dan batik duplikat. Seperti diketahui, sang Sultan tidak bisa membedakan batik asli dan
batik duplikat dikarenakan identiknya kedua batik tersebut. Sang Sultan pun mengakui
bahwa batik hasil karya perajin batik Trusmi dinilai sangat apik karena dapat membuat
„copy‟ yang sama persis tanpa membawa contoh aslinya
Secara keseluruhan Batik trusmi merupakan tempat belanja oleh-oleh yang sangat
lengkap serta dengan fasilitas gedung yang nyaman, sangat menyenangkan saat
berbelanja di sana. KAmi merasa puas
Kelebihan :
1. Parkirannya sangat Luas dan aman.
2. Harga Baju batiknya terjangkai lengkap dari yg murah sampai yg mahal.
3. Modelnya juga lucu-culu asesoris lainnya seperti tas rajut, tas dari bahan
rotan bambu juga terbilang murah.
4. Makanan khas cirebon juga enak-enak hargannya juga terjangkau. lahan luas
pelayanannya baik dan cocok untuk di kunjungi lagi.
Kekurangan:
"Sate khas Cirebon memang dagingnya tak direbus dulu, langsung diambil mentah
dalam kondisi segar. Lalu dibakar di atas bara api dengan sedikit bumbu," ujar penjual
sate kambing muda, saat kami wawancara belum lama ini.
Sate yang sudah matang pun diberi bumbu. Ada dua jenis bumbu yang bisa dipilih,
yakni bumbu kacang dan bumbu kecap. Khusus untuk bumbu kacang, bumbunya
sangat kental dan tidak terlalu banyak. Ini sangat berbeda dengan bumbu kacang pada
sate madura. Sementara untuk bumbu kecap, ditambahkan potongan tomat bersama
dengan bawang merah dan cabai rawit.
Uniknya, sate khas Cirebon ini dijual kodian. Satu kodi atau isi 20 tusuk ditawarkan
pada kisaran Rp 50.000 bila potongan daging kambing disertai lemak, dan Rp 60.000
tanpa lemak.
Sate kambing muda ini paling pas disantap bersama nasi hangat. Oleh sebagian
pedagang, ditawarkan bersama nasi lengko yakni nasi putih yang diberi potongan
tempe, mentimun, dan tauge, lalu disiram bumbu kacang dan kecap manis.
Sejumlah tempat yang menawarkan sate kambing muda terletak di Plered, Tengah
Tani, Jalan Pagongan, dan Jalan Bahagia.
BAB 3
A. Kesimpulan
Secara rinci telah kami jelaskan dalam bab 2. Sebuah objek wisata akan berkembang
dengan baik apabila keempat aspek ; Attraction, Accessibility, Amenity, dan
Anciliary dapat dipenuhi oleh para pelaku wisata dalam hal ini adalah stackholders.
Dalam destinasi wisata diatas keempat aspek penunjang tersebut menjadi kekurangan
dari destinasi, sehingga destinasi tidak berkembang. Dengan adanya laporan ini yang
berisi saran serta kritik demi perbaikan dan perkembangan destinasi kami harapkan
dapat di visualisasikan ke dalam destinasi sehingga konsep pariwisata yang
sebenarnya dapat tercapai.
Perjalanan ini memang benar-benar melelahkan. Namun dibalik itu semua terdapat
sebuah pengalaman yang tidak pernah akan kami lupakan selama hidup kami.
Tempat-tempat wisata yang menakjubkan, serta dosen pendamping yang setia
mendampingi dan menjaga kami semua,itulah yang tidak bisa kami lupakan. Mungkin
kegiatan study tour ini tidak berjalan dengan apa yang kami bayangkan dan
rencanakan, tapi kami maklumi semua ini. Karena rencana tidak selalu berjalan
lancar. Kami hanya berharap semoga Universitas Sahid terus dan selalu mengadakan
progam study tour ini. Dan semoga kegiatan ini bisa berjalan lebih lancar dan menarik
lagi.