Anda di halaman 1dari 5

NAMA :

NIM :

KELAS :

I. Interprestasi dan analisis R/

Kelengkapan Administrasi Resep

Kelengkapan Parameter Ada Tidak


Resep
Inscriptio Nama Dokter √
SIP Dokter √
Alamat Dokter √
Tanggal Penulisan Resep √
Superscriptio Tanda R/ √
Paraf Dokter √
No. Resep √
Prescriptio Nama Obat √
Jumlah Obat √
Dosis Obat/kekuatan obat √
Subscriptio Bentuk Sediaan √
Signatura Aturan Pakai √
Tanda Signa √
Data Pasien Berat badan Pasien √
Nama Pasien √
No. Telpon Pasien √
Alamat Pasien √
Berdasarkan contoh resep yang diberikan merupakan copy resep yang ditunjukkan
untuk pasien Roni S yang tidak diketahui alamat dan umurnya. Dari resep tersebut pasien
kemungkinan menderita asma. Untuk copy resepnya sendiri berupa copy resep yang falid
karena terdapat paraf dari apoteker sebelumnya (yang memberikan copy resep) hanya obat
fartolin yang masih bisa diberikan oleh farmasis sebanyak 10 tab, obat ini dapat diberikan
generiknya berupa salbutamol bila di apotek tidak tersedia merk fartolim sedangkan inhaler
berutex MDI sudah diambil pasien pada tanggal 20 januari. Obat – obatan resep ini tidak
boleh dibeli tanpa resep dokter karena termasuk dalam golongan obat keras.

II. Keputusan Tindakan Apoteker dalam Penyelesain R/


A. Informasi Obat Sebagai Produk
Nama Obat Kesesuain Farmasetika
Fartolin (salbutamol/albuterol)  Bentuk sediaan : tablet
 Kandungan : Salbutamol 2 mg, 4 mg
 Katagori farmakologi : antagonis β2
 Mekanisme : merasangasang secara
selektif reseptor β2 terutama pada otot
polos bronkus sehingga menyebabkan
vasodilatasi otot bronkus
 Indikasi : sebagai bronkodilator pada
salauran napas yang diakibatkan karena
penyakit asma, bronkitis kronis dan
obstruktif kronis penyakit paru – paru
(PPOK)
 Dosis :
Dewasa : 2-4 mg/dosis dengan 3 – 4
kali/hari; dosis maksimum tidak
boleh melebihi 32 mg/hari
(dosis terbagi).
Anak :
2-6 tahun : 0.1-0.2 mg/kg/dosis 3 kali
/hari (maksimal: 12 mg/hari)
6-12 tahun : 2 mg/dosis 3-4 kali /hari
(maksimal 24 mg/hari)
 Interaksi : bila digunakan bersamaan
dengan teofilin yang paling serius
adalah hipokalaemia dan takikardia,
terutama bila teofilin yang digunakan
dalam dosis tinggi . Mungkin beberapa
pasien mungkin menunjukkan
penurunan kadar teofilin serum yang
signifikan jika diberikan salbutamol
oral atau intravena atau isoprenalin
intravena (isoproterenol).
Berotec MDI  Bentuk sediaan : inhaler MDI 100
mcg/puff 10 mL
 Kandungan : Fenoterol Hbr
 Katagori farmakologi : antagonis β2
 Mekanisme : merasangasang secara
selektif reseptor β2 terutama pada otot
polos bronkus sehingga menyebabkan
vasodilatasi otot bronkus
 Indikasi : sebagai bronkodilator pada
saluran napas yang diakibatkan karena
penyakit asma, asma bronkial akut,
bronkitis kronis dan obstruktif kronis
penyakit paru – paru (PPOK)
 Dosis :
Akut: 1 semprot, penambahan dosis
dapat dilakukan bila serangan
asma belum membaik
Perawatan berselang/pengobatan jangka
panjang : 1-2 semprot sebanyak 3
– 4 kali/hari (maksimal 8
semprot/24 jam)
 Kontraindikasi : hipersensitivitas,
kardiomiopati obstruksi hipertrofi,
takiaritmia.

B. Analisis Perhitungan dalam Menyimpulkan Obat sebagai Terapi


Karena pada resep tidak tertera umur pasien dan kekuatan dosis obat yang diberikan,
tetapi pasien tidak mungkin berumur < 6 tahun karena salah satu obat dapat bentuk
inhaler MDI yang penggunaannya akan menyulitkan pasien anak – anak dan lebih cocok
berupa nebulizer maka kita misalkan bila
1. Fartolin (salbutamol/albuterol)
Dewasa : dosis dapat diberikan 2 mg – 4 mg sebanyak 2 x 1 tablet per hari ini mengacu
pada resep. Dosis yang terdapat pada resep kurang efisien terlebih lagi bila
pasien mengalami serangan asma yang terus menerus, karena pada literatur
minimal penggunaan 3 kali sehari bila pasien hanya diberikan dosis 2 mg
apalagi diminumnya bila merasa asmanya kambuh saja. Namun bila diberikan 4
mg sebanyak 2 kali sehari masih bisa efisien dalam terapi. Akan tetapi bila
pasien hanya mengalami serangan asma yang jarang dosis tersebut sudah
efisien.
Anak : umur 6-12 tahun 2 mg/dosis sebanyak 2 x 1 tablet sehari kurang efisien karena
literatur minimal penggunaan 3 kali sehari.
2. Berotec MDI
Dewasa : penggunaan inhaler ini sudah sesuai dengan dosis pada literatur, dilihat dari
pemberiaannya yang 2 x 2 semprot sehari penyakitnya termasuk kedalam
perawatan saja artinya asma yang diderita tidak terus menerus tetapi sekali
waktu kambuh.

C. Penyiapan Obat
Obat yang harus disiapkan berdasarkan copy resep tersebut adalah hanya obat Fartolin
(salbutamol/albuterol) sebanyak 10 tablet karena pada copy resep sudah diberikan 20 tablet
dan total obat yang harus diberikan kepada pasien 30 tablet. Dan untuk inhaler tidak
diberikan lagi karena sudah diambil sebelumnya. Pasien juga tidak diberikan lagi copy resep
obat tersebut, bila pasien meminta copy resep lagi berikan pengertian untuk kembali kontrol
ke dokter yang memeriksanya agar tahu perkembangan dari penyakit yang dideritanya setelah
diberi obat tersebut.

D. Pengemasan
obat Fartolin (salbutamol/albuterol) diberi etiket putih
APOTEK “Future Farma”
SIA : 123/MLG/2018
Jl. MT Haryono Gg VIIIC Telp. 081234567890
APA Future Past., S.Farm., Apt. SIPA : 013/SIPA/2018

NO R/ : Jakarta, 30 Januari 2011


UNTUK :
SEDIAAN : Tablet Fartolin (salbutamol/albuterol)

2 x SEHARI BUNGKUS/ TABLET/ KAPSUL/ SENDOK TAKAR 15 ML


SEBELUM/ SAAT/ SETELAH MAKAN

PERHATIAN : DIMINUM 1 -2 JAM SEBELUM MAKAN DAN MINUM


BILA ASMA KAMBUH

JAUHKAN DARI JANGKAUAN ANAK-ANAK SEMOGA LEKAS


SEMBUH

III. Penyerahan Obat


1. Obat fartolin/ salbutamol diminum 2 kali sehari 1 tablet 1-2 jam sebelum makan
dan diminum bila asmanya kambuh
2. Menghindari suhu dingin dan tidak boleh oalh raga terlalu berat seperti lari
3. Tanyakan sudah mengerti apa belum tentang penggunaan inhaler meskipun pasien
sudah ditebus sebelumnya untuk memastikan penggunaannya benar agar efek
terapi tercapai.
Berikut Tata Cara Penggunaan Inhaler:
IV. Daftar Pustaka
Baxter, Karen. 2010. Stockley’s Drug Interactions. London: Pharmaceutical Press.

Dipiro, et al. 2008. Pharmacotherapy “A Pathophysiologic Approach” Seventh Edition. New


York: Mc Graw Hill Medical.

Lexicomp’s drug information handbook (Online)

MIMS Indonesia (Online)

Anda mungkin juga menyukai