Puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa yang
senantiasa melimpahkan rahmat-Nya sehingga kami dapat menyelesikan
makalah Megalomania pada tanggal 8 Mei 2019.
Penyusun
1
DAFTAR ISI
A. KESIMPULAN ..................................................................................................... 10
B. SARAN .................................................................................................................. 10
2
BAB I
PENDAHULUAN
Dalam mempeajari masalah sosial yang ada dalam masyarakat ini semoga
makalah ini dapat menambah pengetahuan, memberikan kesadaran yang
berdampak buruk di tengah masyarakat, mampu untuk ikut berperan aktif dalam
meminimalkan serta mencegah terjadinya masalah sosial masyarakat, serta
berperan aktif dalam mencegah dan menanggulangi masalah sosial di masyaraat
terkhusus pada masalah gangguan mental ‘Megalomania’.
3
BAB II
PEMBAHASAN
A. Definisi Megalomania
4
pengidap megalomania merasa dirinya dizalimi. Dengan demikian, pengidap
megalomania tidak berjiwa besar, karena kebenaran hanya ada pada dirinya
sendiri.
B. Sejarah Megalomania
C. Gejala Megalomania
D. Ciri-ciri Megalomania
1. Tidak mau menerima kritik
5
Apapun pendapat orang Megalomania harus didengar. Orang Megalomania tak
mau mendengarkan pendapat orang lain. Dia selalu menganggap dirinya dan
perkataannya yang paling benar. Keputusannya paling tepat, dan tindakannya pasti hebat.
Merasa paling benar sejagat raya kalau sudah berargumentasi. Jika dia dikeritik biasanya
malah menyalahkan orang yang mengkeritik.
Sebagai orang yang mengaku paling hebat dan tak mau dikeritik, pengidap
Megalomania ingin orang sekitar menghargai kerja kerasnya. Sekalipun yang dilakukan
ialah sesuatu yang dapat merugikan banyak orang. Dia tetep ingin dianggap benar oleh
semua orang dan tetap dihargai. Harga dirinya sangat tinggi.
Karena ingin dihargai dan merasa diri paling benar, maka penderita
Megalomaniakan berpendapat posisi yang paling pantas untuknya adalah posisi teratas
atau sebagai ketua. Dalam pikirannya, dia sudah merasa yang paling sempurna dan
paling benar. Dia menganggap dirinya lah yang pantas untuk memimpin bukan orang
lain.
Bagi seorang Megalomania, ia merasa dirinya yang paling benar, dan tidak mau
menerima ktirik dan saran dari orang lain. Demi memenuhi egosentrisnya, mereka
cenderung membellokkan kenyataan. Megalomania sangat mempertahankan ide-ide yang
6
dia miliki. Kalaupun diserang oleh orang lain, mereka tidak akan melihat kesalahannya
sendiri dan malahan akan mencari-cari keterikatan dengan ide milik sang lawan.
Melihat sisi egosentrinya yang berpusat pada diri sendiri, banyak pakar
melihat Megalomania adalah narsisme dalam kondisi ekstrim dikondisi ini, jika
seseorang menentang ide-ide penderita Megalomania ia akan cenderung memberontak
dan menganggap mereka yang menolak ide-idenya itu adalah musuh.
Untuk menguatkan hal yang dianggap benar oleh Mefgaomania, mereka cenderung
untuk menantang para pemimpin di lingkungannya dan secara terang-terangan
memusnahkan mereka secara psikologis di depan anggota komunitas maupun kelompok.
E. Penyebab Megalomania
Megalomania antara lain muncul dari seseorang atau beberapa orang yang
mempunyai cara berlogika yang keliru, atau tujuannya benar tetapi caranya salah,
dan merasa dirinya atau kelompoknya sebagai sebuah komunitas yang paling
hebat. Semua orang yang berbeda pendapat akan dihadapinya dan diperlakukannya
dengan kekerasan. Mereka merasa semua yang dilakukannya itu benar. bahkan
mempunyai keyakinan, berani mati demi kebenaran versi mereka.
7
F. Gambaran Kasus
Adolf Hitler
8
Presiden Uganda ke-3 menjabat di era 1970-an. Beliau bertindak sebagai
seorang diktator dalam memimpin Uganda. Idi Amin dikenal sebagai ‘jagal
uganda’ karena ia suka membunuh lawan politiknya dan semua orang yang
menentangnya.
G. Dampak Megalomania
9
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
a. Megalomania adalah adalah kondisi psikologis terkait munculnya
obsesi atau khayalan seseorang dalam salah satu aspek prbadi,seperti
kecerdasan, kekuatan fisik, keberuntungan, asal usul sosial, dan proyek
besar yang tidak realistis.
b. Sejarah Megalomania, pertama kali diperkenalkan kedalam dunia
psikologi dan psikiatri oleh Sigmund Freud (1856-1939) ditandai
penderitanya memiliki suatu kecenderungan untuk menilai dirinya
secara berlebiha atau menghargai diri melampaui batas.
c. Megalomania muncul dari seseorang atau beberapa orang yang
mempunyai cara berlogika yang keliru
d. Megalomania selalu merasa dirinya atau kelompoknya sebagai sebuah
komunitas yang paling hebat. Semua orang yang berbeda pendapat akan
dihadapinya dan diperlakukannya dengan kekerasan. Mereka merasa
semua yang dilakukannya itu benar. bahkan mempunyai keyakinan,
berani mati demi kebenaran versi mereka.
B. Saran
Dengan selesainya penulisan makalah ini, maka penulis mengharap
kepada pembaca sekiranya menemukan kesalahan pada makalah ini untuk
memperbaikinya. Sebab penulis bukanlah orang sempurna yang tidak lepas
dari sifat kekeliruan, sehingga penulis juga biasa melakukan kesalahan. Dan
jika ada sesuatu yang bisa dijadikan bahan kajian oleh pembaca maka penulis
akan merasa termutifasi. Saran dan kritik dari pembaca yang sifatnya
membangun semangan menulis penulis akan selalu ditunggu oleh penulis.
10
DAFTAR PUSTAKA
11