EDITION
AUTHOR
THEOFILE OCTAVIO HAM IMBIRI
Sukses Diri
December 2020
i
KATA PENGANTAR
Pendidikan Psikologi merupakan salah satu mata
kuliah yang sangat penting bagi kami mahsiswa UNY
Jurusan Pendidikan Teknik Elektro. Karena dengan
adanya mata kuliah ini, kami sebagai mahasiswa dapat
mengasah kemampuan kami dalam membuat media
pembelajaran yang menarik dan kami dapat lebih
mengetahui tentang diri kami sendiri, mulai dari sifat,
kebiasaan, dan hal-hal yang harus kami perbaiki. Kami
juga diajarkan agar mempunyai rencana yang konkrit
untuk minimal 10 tahun kedepan, dan juga hambatan-
hambatan, faktor pendukung, dan cara mewujudakan
rencana tersebut dengan seektif mungkin. Buku ini
merupakan rangkuman dari berbagai tes kepribadian yang
telah kami ikuti, dan juga mengenai rencana sukses kami
kedepan nanti.
Saya menyadari bahwa buku ini tidak dapat
terselesaikan tanpa adanya bantuan dari teman satu kelas,
asisten dosen, dan dosen mata kuliah Psikologi
Pendidikan. Oleh karena itu, saya mengucapkan terima
kasih atas segala dukungan dan bantuan yang telah semua
pihak berikan kepada saya dengan setulus hati, sehingga
buku ini dapat terselesaikan dengan baik, Saya berharap
buku ini dapat berkontribusi bagi kemajuan Jurusan
Pendidikan Teknik Elektro Universitas Negeri
Yogyakarta.
Yogyakarta, Desember 2019
iii
1
Gambar 0.1. Infografis Kepribadian
Sumber : Buatan Sendiri
2
BAB I
PENGENALAN DIRI
A. Kepribadian Diri-Plus
1. Pengertian
Dalam tes Personality Plus, kepribadian dibagi
menjadi 4, yaitu :
a) Koleris
Orang yang mempunyai tipe kepribadian
koleris adalah orang-orang yang dinamis,
aktif, keras kepala, menuntut dan tegas.
Orang koleris adalah seseorang yang fokus
pada 1 tujuan, dan juga dalam bergaul mereka
3
lebih berterus terang dan selalu berpikir
praktis
b) Sanguinis
Orang yang mempunyai tipe kepribadian
adalah orang yang mampu menyerap ide,
sensasi, informasi, yang kemudian digunakan
dalam perilaku mereka sehari-hari yang
spontan, dan mereka juga cenderung lebih
populer dalam hubungan sosial. Orang
sanguinis adalah orang yang suka menjadi
pusat perhatian, yang selalu tersenyum
kepada semua orang disekitarnya.
c) Plegmatis
Orang dengan tipe kepribadian plegmatis
lebih cenderung diam, menghindari konflik,
ramah, tidak suka menjadi lawan perhatian,
mudah bergaul, dan menyenangkan. Orang
plegmatis tidak suka mendesak maupun
memerintah, berlawanan dengan orang
koleris yang keras dan menuntut. Orang
plegmatis cenderung tertutup namun mudah
bergaul, asalkan mereka tidak menjadi pusat
perhatian
d) Melankolis
Orang tipe melankolis adalah orang yang
serius, tenang, namun cerdas dan kritis.
Orang melankolis sangat ahli dalam hal
perencanaan dan mereka sangat pkitai dalam
menganalisis suatu hal. Dalam kehiduppan
sehari-hari, mereka sangat teratur, mereka
suka kerapihan, dan kebanyakan orang
4
melankolis merupakan orang yang tergolong
pkitai secara akademis. Dalam bergaul,
mereka sangat berhati-hati dalam berbicara,
dan dalam tindakannya.
2. Hasil
3. Analisis
Menurut tes Personality Plus yang telah saya
6
ikuti, saya tergolong kedalam kategori plegmatis.
Saya menyukai rutinitas karena dalam
melakukan hal yang saya tahu akan berhasil, saya
mendapat suatu rasa keamanan. Menurut
statistik, kebanyakan orang yang telah mengikuti
telah mengikuti tes ini, tergolong kedalam
pribadi melankolis, yang diikuti koleris,
sanguinis, dan yang terakhir, plegmatik.
7
around goes around, yang berarti bahwa segala
sesuatu yang saya lakukan pada akhirnya akan
kem bali lagi kepada saya. Saya yakin bahwa
kebaikan saya akan dibalas suatu saat nanti.
Saya juga lebih suka mendengarkan keluh kesah
orang lain, daripada mengungkapkan masalah
saya sendiri kepada orang lain. Hal ini
mengakibatkan rasa cemas di dalam diri saya
karena saya tidak mempunyai teman atau tempat
mengungkapkan segala uneg-uneg yang
terpendam dalam diri saya.
Saya bisa bersosialisasi dan suka bersenang-
senang, asalkan saya tidak menjadi pusat
perhatian, karena jika saya menjadi pusat
perhatian, saya akan menjadi bingung apa yang
harus saya katakan agar semua orang yang
sedang memperhatikan saya tidak merasa
tersinggung dan tidak membenci saya. Karena
itu, saya lebih suka menutup diri dan cenderung
menyendiri daripada mencoba bergaul secara
aktif.
4. Kesimpulan
Dari tes diri yang telah saya ikuti, saya
tergolong kedalam orang yang plegmatis. Hal ini
menurut saya cukup tepat mendeskripsikan
tentang kepribadian saya. Saya orang lebih suka
rutinitas dan tidak mau mengambil resiko, yang
jelas harus saya perbaiki dengan mulai bernai
mengambil resiko, karena kalau tidak, saya tidak
akan pernah mencapai kesuksesan yang saya
8
inginkan. Saya juga tidak aktif dalam
bersosialisasi karena saya takut menjadi pusat
perhatian yang mana menjadi penghambat bagi
saya sendiri dalam membentuk koneksi yang
saya butuhkan untuk mencapai kesuksesan. Saya
juga mudah dimanfaatkan karena sifat saya yang
suka menolong, yang harus saya perbaiki dengan
mulai belajar untuk menolak.
9
B. Kepribadian Diri-Holland
1. Pengertian
Tes Holland RIASEC adalah tes kepribadian
yang berpusat pada menentukan karir dengan
menegelompokkan sifat dan kecenderungan
sesorang ke dalam 6 kategori. 6 kelompok ini
disebut RIASEC. Tes ini dicetus oleh John
L.Holland, seorang psikolog dari America pada
tahun 1950-an.
10
2. Hasil
Tes ini saya lakukan dengan mengakses
https://openpsychometrics.org/ . Berikut
hasilnya :
11
Series 1
Realistic
30
Conventional 20 Investigative
10
0
Enterprising Artistic
Social
12
Gambar 2.5. Tipe dan Holland Code
Sumber : https://openpsychometrics.org
3. Analisis
Dari hasil tes diatas, Holland Code saya adalah
CAR, kepanjangan dari Conventional, Artistic,
dan Realistic, yakni 3 aspek dengan nilai tertinggi
dari hasil tes yang telah saya lakukan. Tipe dengan
Holland Code CAR lebih cenderung untuk
memilih karir yang berhubungan dengan seni,
yang menurut saya cukup cocok dengan saya
dikarenakan hobi saya selalu berhubungan dengan
seni, seperti menggambar, bermain gitar, melukis,
membaca novel, dan lain-lain.
Saya juga lebih menyukai beraktivitas atau
melakukan hal-hal menggunakan cara-cara yang
telah terbukti dan sudah ada sejak dulu. Saya
realistis, tidak terlalu suka untuk bermimpi terlalu
tinggi, saya mencoba meraih 1 tujuan yang
menurut saya paling bisa saya capai. Aspek
dengan nilai terendah yang saya dapatkan dari tes
Holland ini adalah aspek Social, yang menurut
13
saya sangat cocok dengan kepribadian saya yang
lebih suka menyendiri, karena ketika saya
sendirian, saya tidak perlu berpikir keras tentang
apa yang harus saya katakan ketika saya berbicara
dengan orang lain, atau apa yang harus saya
hindari dalam suatu percapakan agar lawan saya
tidak tersinggung, atau lebih parahnya membenci
saya.
Pada aspek Enterprising dan Investigative, skor
saya tidak terlalu rendah dan tidak terlalu tinggi.
Hal ini menunnjukan bahwa pada kedua aspek ini
saya tergolong berada di tengah. Saya sendiri
terkadang suka mencari hal-hal baru untuk
dilakukan, namun saya juga mudah mencapai titik
kejenuhan yang membuat saya ogah untuk
mendalami hal tersebut lagi. Saya juga ingin
membuka usaha, namun kebingungan saya
mengenai bagaimana cara memulai usaha
tersebut, apa yang harus saya lakukan dengan
usaha tersebut, dan juga ketakutan saya akan
kegagalan menghambat saya dalam giat tersebut.
4. Kesimpulan
Dari hasil tes dan analisa diri saya sendiri, saya
orang yang artistik namun takut kegagalan dan
suka berganti dari satu hal ke hal lainnya sebelum
benar-benar menguasai hal tersebut. Hal ini
membuat saya tergolong menjadi Jack-of-All-
Trades, yang berarti saya bisa melakukan banyak
hal, namun tidak ada stupun yang benar-benar
14
saya kuasai. Hal ini tentunya harus saya perbaiki
dengan lebih fokus pada 1 hal terleb ih dahulu,
mempelajari hal tersebut dengan sungguh lalu
menguasainya, setelah itu baru saya pindah ke hal
berikutnya yang ingin saya lakukan. Saya juga
harus mulai meberanikan diri untuk mengambiol
resiko karena kalua tidak saya tidak akan pernah
mencapai kesuksesan yang saya inginkan.
15
C. Kepribadian Diri-MBTI
16
1. Pengertian
MBTI (Myers-Briggs Type Indicator)
merupakan sutu tes kepribadian yang diciptakan
oleh Isabel Briggs Myers dan ibunya, Katharine
Briggs, pada 1960-an. Teori-teori mereka
didasarkan pada karya psikolog Carl Jung, yang
mereka perluas untuk menciptakan kerangka kerja
pengelompokan kepribadian yang lebih lengkap.
Myers dan Briggs mengusulkan bahwa ada empat
dimensi utama yang dapat digunakan untuk
mengategorikan kepribadian seseorang, antara
lain :
i. Introversion vs. Ekstraversion
ii. Sensing vs Intuition
iii. Thinking vs Feeling
iv. Perceiving vs Judging
Masing-masing dari empat dimensi
digambarkan sebagai pilihan antara 2 gaya hidup
seseorang. Myers dan Briggs mendeskripsikan hal
ini sebagai "preferensi" dan mengusulkan bahwa
setiap individu harus dapat mengidentifikasi gaya
hidup yang disukai pada masing-masing dari
empat dimensi. Gabungan dari empat gaya hidup
yang disukai seseorang menjadi tipe kepribadian
mereka.
Myers dan Briggs mengatakan bahwa
preferensi kita pada masing-masing dari empat
dimensi akan bergabung untuk menciptakan pola
yang dapat diprediksi dalam pemikiran dan
perilaku, sehingga orang dengan empat preferensi
yang sama akan berbagi banyak kesamaan dalam
17
cara mereka mendjalani kehidupan mereka, dari
hobi yang mereka pilih sampai pekerjaan yang
mungkin cocok untuk mereka.
Dalam Myers-Briggs Type Indicator terdapat
16 macam tipe kepribadian pada manusia, yakni:
a) ENFJ
b) ENFP
c) ENTJ
d) ENTP
e) ESFJ
f) ESFP
g) ESTJ
h) ESTP
i) INFJ
j) INFP
k) INTJ
l) INTP
m) ISFJ
n) ISFP
o) ISFJ
p) ISFP.
18
2. Hasil
19
3. Analisis
Setelah melakukan tes, diketahui bahwa tipe
kepribadian saya adalah ISFP (Introvert, Sensing,
Feeling, Perceiving). Saya lebih suka menyendiri
dan saya merasa lebih bersemangat di tempat yang
tenang dan sunyi.
Pada dimensi kedua, saya ditunjukan
merupakan perpaduan antara Sensing dan
Intuition, namun sedikit mengarah pada Sensing.
Hal ini menunjukkan dalam memproses
informasi, saya terkadang menggunakan cara
yang berdasarkan fakta, konkret, dan
realistis.(Sensing), namun terkadang saya juga
memproses informasi dengan menggunakan
imajinasi untuk membantu saya memikirkan
potensi dan inovasi, mencari ide-ide yang
menurut saya menarik.
Saya juga empatis, suka bekerja sama, dan
mencoba untuk melayani orang lain. Saya selalu
berpikir 2 kali dalam beraktivitas agar orang-
orang disekitar saya tidak teganggu oleh saya dan
agar mereka juga dapat terbantu jika sedang dalam
masalah.
Saya lebih suka melakukan sesuatu secara
spontan, tidak terjadwal, yang membuat saya
fleksibel. Saya melakukan sesuatu ketika saya
merasa ingin melakukannya, dan saya juga tidak
suka terkekang oleh sesuatu. Saya biasanya
menghindari struktur atau organisasi yang
mengekang anggotanya.
Macam-macam profesi yang cocok untuk ISFP
20
antara lain :
a) Desainer Fashion
b) Desainer Interior
c) Seniman
d) Arstitek Landscape
e) Graphic Designer
f) Florist
g) Chef
h) Pemahat
i) Terapis
j) Botanis
4. Kesimpulan
Setelah menjalani tes ini dan mengetahui
kepribadian dan preferensi saya secara mendetil,
saya menjadi lebih mengerti tentang diri saya
sendiri, mengapa pada kehidupan sehari-hari saya
mengambil keputusan seperti yang telah saya
ambil, dan juga tentang sapek apa yang masih
harus saya tingkatkan.
Menurut saya, saya harus mencoba untuk lebih
terbuka, agar dapat menjaloin koneksi yang saya
butuhkan agarsaya dapat meraih kesuksesan. Saya
juga harus mulai membuat rencana hidup dan
menjalani aktivitas saya berdasarkan rencana
yang saya buat tersebut.
21
D. Kepribadian Diri-Big V
22
1. Pengertian
Big V merupakan sebuah penilaian/ kerangka
untuk tolak ukur kepribadian individu secara
komperhensif. McCrae dan Costa menjabarkan
teori Big V dalam lima dimensi,(OCEAN) yaitu:
i. Openness
Keterbukaan terhadap wawasan dan ide,
menyukai hal-hal yang bersifat baru, dan suka
dalam mempelajari hal-hal yang bersifat
abstrak dan teoritis.
ii. Conscientiousness
Dimensi tentang kehati-hatian. Apabila
seseorang memiliki nilai yang tinggi pada hal
ini maka orang tersebut adalah tipe yang dapat
dikitalkan
iii. Extraversion
Kemampuan dalam menjalin hubungan
dengan orang lain. Suka berkumpul dan
melakukan kegiatan secara bersama-sama.
Umumnya percaya diri dan cepat untuk
berteman dengan orang lain
iv. Agreeableness
Kepribadian yang suka mengalah, ramah,
menghindari konflik, dan mengikuti orang
lain. Biasanya orang yang nilainya tinggi
dalam hal ini jarang terlibat konflik dengan
orang lain karena cenderung mengalah.
v. Neurocitism
Rasa cemas, emosi berlebihan, bingung, labil,
dan setiap emosi yang negatif. Orang dengan
neurocitism yang tinggi umumya kurang bisa
menikmati hidup dan sulit dalam menjalin
hubungan dengan orang lain.
23
2. Hasil
SKOR
SKOR
Openness
100
50 Conscientious
Neurocitism
ness
0
Agreeableness Extraversion
24
3. Analisis
a) Keterbukaan Terhadap Pengalaman
(Openness)
Openness to Experience menggambarkan
dimensi gaya kognitif yang membedakan
orang-orang kreatif dan orang-orang
konvensional yang sederhana
b) Hati Nurani
Conscientiousness memperhatikan cara kita
mengendalikan, mengatur, dan mengarahkan
dorongan hati kita.
c) Extraversion
Extraversion ditkitai dengan keterlibatan nyata
dengan dunia luar.
Skor = 46/100 – Rendah
Skor saya rendah, yang menunjukkan bahwa
saya kurang mudah bergaul, dan kurang
bersemangat dalam menjalani hubungan
25
dengan sesama. Saya lebih suka menyendiri
daripada berkumpul Bersama orang banyak
d) Agreeableness
Agreeableness mencerminkan sifat yang suka
mengalah, ramah, menghindari konflik, dan
mengikuti orang lain.
e) Neurotisisme
Neuroticism mengacu pada kecenderungan
untuk mengalami perasaan negatif
4. Kesimpulan
Setelah melakukan tes ini, saya menjadi
mengerti tentang bakat dan minat sya yang lebih
mengarah pada sisi artistic, yang mana akan saya
kembangkan dengan terus berlatih menggambar
dan membaca buku untuk menambah wawasan
dan kreatifitas saya. Saya juga masih tergolong
introvert, yang akan saya coba untuk ubah
26
dengan lebih banyak bergaul dan bersosialisasi.
Saya juga kurang hati-hati dalam manjalani
aktifitas dan mengerjakan tugas-tugas, yang
mana akan saya perbaiki dengan mengerjakan
tugas dengan lebih teliti dan lebih teratur
27
E. Kepribadian Diri-EQ
Gambar 5. Infografis EQ
Sumber :
https://www.pinterest.com/pin/674414112927057560/
1. Pengertian
EQ menurut Salovey dan Mayer yaitu
kemampuan untuk mengenali perasaan, meraih
dan membangkitkan perasaan untuk membantu
pikiran, memahami perasaan dan maknanya, dan
28
mengendalikan emosi sehingga kecerdasan dan
kemampuan emosional dapat berkembang.
Pada EQ terdapat 5 komponen kompetensi yaitu :
a) Kesadaran diri (Self-Awareness)
Terdiri dari kesadaran emosional diri, tingkat
kepercayaan diri, akurasi penilaian diri
b) Manajemen diri (Self-Management)
Terdiri dari kendali emosi diri, kemampuan
adaptasi, orientasi pada pencapaian, optimis,
inisiatif, dan keterbukaan
c) Auto Motivasi (Auto-Motivation)
Kemampuan motivasi diri sendiri
d) Kesadaran social (Social Awareness)
Terdiri dari empati, kesadaran kelompok,
orientasi pada pelayanan
e) Manajemen hubungan (Relationship
Management)
Terdiri dari pengaruh, manajemen konflik,
kepemimpinan, mengembangkan orang lain,
serta kolaborasi dan kerjasama.
29
2. Hasil Tes
30
3. Analisis
i. EQ Kesadaran Diri:
Kesadaran emosi Saya tinggi tetapi masih
terdapat ruang untuk melakukan perbaikan.
Jarang sekali Saya memiliki emosi negatif
tanpa menyadarinya. Saya juga biasanya
menyadari alasan-alasan di balik berbagai
situasi dan individu yang memicu emosi Saya.
Namun Saya dapat meningkatkannya.
Bagaimana caranya? Catat situasi atau individu
yang menyebabkan emosi negatif Saya di bulan
lalu. Saya dapat mengenalinya di kemudian
hari dan mencegahnya sebelum emosi Saya
berubah negatif.
32
iii. EQ Auto Motivasi:
Saya terbiasa mengontrol kebutuhan akan
kepuasan sesaat untuk kepentingan jangka
panjang. Saya dapat mengorbankan hari ini dan
bertahan dalam kesulitan guna mencapai tujuan
jangka panjang
33
iv. EQ Kesadaran Sosial:
Keterampilan Saya dalam memahami orang
lain termasuk rata-rata. Terkadang Saya dapat
mengetahui apa yang orang lain pikirkan dan
rasakan. Saya juga sering kali mengetahui
motivasi di balik keputusan dan tindakan orang
lain. Saya memiliki sedikit pemahaman akan
dinamika dari kelompok-kelompok dan
institusi-institusi sosial.
35
4. Kesimpulan
Setelah menjalani tes ini, saya sadar bahwa masih
banyak kekurangan pada diri saya yang harus saya
perbaiki. Untuk memperbaiki kekurangan-
kekurangan tersebut, yang dapat saya lakukan
untuk saat ini adalah dengan mengenali dan
mencatat situasi yang menyebabkan emosi negatif
di bulan lalu, Sehingga pada bulan selanjutnya
dapat mengenalinya dan mampu mengubah atau
mengatasinya sebelum menjadi emosi negatif.
Saya juga harus mulai mencatat pikiran-pikiran
yang negatif, sehingga dapat menyadarinya pada
waktu berikutnya. Dan yang terakhir, saya harus
mengolah setiap kelebihan dan kekurangan saya
sendiri kemudian menerapkannya dalam
pengambilan keputusan dan tindakan.
36
F. Kepribadian Diri-SQ
Gambar 6. Infografis SQ
https://pdfs.semanticscholar.org/0417/38429f43bc9fc4
6d1cb195889b859547f411.pdf
38
2. Hasil Tes
39
yang berbau spiritual tidak akan membantu saya
dalam kehidupan sehari-hari. Menurut saya usaha
sudah cukup untuk mencapai keberhasilan, namun
nyatanya usaha itu akan menjadi sia-sia tanpa
dukungan spiritual yang baik, seperti yang telah
saya alami saat saya gagal masuk PTN yang saya
kehendaki.
Pengetahuan saya masih dangkal dalam hal
spiritual, karena saya lebih cenderung
menyepelekan hal tersebut, menganggap bahwa
spiritual itu tidak penting. Namun, pemahaman
spiritual itu sangat penting karena dengan
memahami spiritual secara baik, orang dapat
mengambil keputusan dengan lebih tenang dan
orang akan cenderung merasakan self-assurance.
Pada subjek pengembangan dan kekuatan
spiritual, kedua subjek ini masih dapat saya
tingkatkan lagi dengan rajin berdoa dan mengikuti
ibadah dengan taat dan rajin.
Pada subjek yang lain, walaupun sudah termasuk
tinggi, saya tidak boleh puas begitu saja dan saya
harus tetap berjuang untuk meningkatkannya
supaya kehidupan sehari-hari saya dapat saya
jalani dengan baik dan berdasarkan spiritualitas.
40
4. Kesimpulan
Setelah melakukan tes ini, saya menjadi mengerti
akan kekurangan saya dalam bidang spiritual. Saya
juga menjadi mengerti akan apa yang harus saya
lakukan agar segala kekurangan saya pada bidang
spiritual, dapat saya olah dan saya jadikan semangat
untuk terus memperbaiki diri saya.
41
G. Kepribadian Diri-IQ
Gambar 7. Infografis IQ
Sumber :
https://www.fthinking.org/science/wh%D0%B0t-
%D1%80%D0%B5r%D1%81%D0%B5nt%D0%B0g%D0%B
5-%D0%BEf-br%D0%B0in-d%D0%BE-human-
u%D1%95%D0%B5/
1. Pengetian
Kecerdasan intelektual/intelegensi adalah suatu
kemampuan kecerdasan seseorang dalam
menyelesaikan suatu masalah matematis dan
rasional, yaitu cara berpikir linier yang meliputi
kemampuan berhitung, menganalisa sampai
mengevaluasi dan seterusnya. Model kecerdasan
ini memang banyak diilustrasikan dengan
komputer yang memiliki tingkat IQ yang tinggi
karena dapat beroperasi hampir tanpa kesalahan
sama sekali. Manusia dengan IQ tinggi,
kecerdasan otaknya seringkali diperumpamakan
dengan kecanggihan 'kecerdasan' komputer.
42
Sampai-sampai pola berpikir IQ ini merasuk kuat
ke dalam ingatan kolektif masyarakat, bahwa ber-
IQ tinggi menjamin kesuksesan hidup.
2. Hasil
43
3. Analisis
a) Hasil IQ Verbal
44
b) Hasil IQ Visual
45
c) Hasil IQ Matematis
46
H. Kepribadian Diri-AQ
Gambar 8. Infografis AQ
Sumber : https://prezi.com/xqgoautp6lgp/copy-of-
adversity-quotient/
1. Pengertian
Paul G.Stoltz mendefinisikan Adversity
Quotients yaitu kemampuan yang dimiliki
seseorang untuk mengamati dan mengolah segala
kesulitan dengan kecerdasan sehingga menjadi
sebuah tantangan.
47
2. Dimensi-dimensi Adversity Quotient
Stoltz menawarkan empat dimensi dasar yang
akan menghasilkan kemampuan adversity
quotient yang tinggi, yaitu :
a) Kendali / control ( C )
Kendali berkaitan dengan seberapa besar
orang merasa mampu mengendalikan
kesulitan-kesulitan yang dihadapinya dan
sejauh mana individu merasakan bahwa
kendali itu ikut berperan dalam peristiwa yang
menimbulkan kesulitan. Semakin besar
kendali yang dimiliki semakin besar
kemungkinan seseorang untuk dapat bertahan
menghadapi kesulitan dan tetap teguh dalam
niat serta ulet dalam mencari penyelesaian.
Demikian sebaliknya, jika semakin rendah
kendali, akibatnya seseorang menjadi tidak
berdaya menghadapi kesulitan dan mudah
menyerah.
c) Jangkauan / Reach ( R )
Jangkauan merupakan bagian dari adversity
quotient yang mempertanyakan sejauh
manakah kesulitan akan menjangkau bagian
lain dari individu. Reach juga berarti sejauh
mana kesulitan yang ada akan menjangkau
bagian-bagian lain dari kehidupan seseorang.
Reach atau jangkauan menunjukkan
kemampuan dalam melakukan penilaian
tentang beban kerja yang menimbulkan stress.
Semakin tinggi jangkauan seseorang, semakin
besar kemungkinannya dalam merespon
kesulitan sebagai sesuatu yang spesifik dan
terbatas. Semakin efektif dalam menahan atau
membatasi jangkauan kesulitan, maka
seseorang akan lebih berdaya dan perasaan
putus asa atau kurang mampu membedakan
hal-hal yang relevan dengan kesulitan yang
ada, sehingga ketika memiliki masalah di satu
bidang dia tidak harus merasa mengalami
kesulitan untuk seluruh aspek kehidupan
individu tersebut.
b) Camper
• Mau untuk mendaki namun akan berhenti
pada titik tertentu
50
• Cukup puas setelah mencapa tahapan
tertentu
• Punya sedikit inisiatif, semangat, dan
usaha
• Mengorbankan kemampuan untuk
mendapat kepuasan
• Menahan diri dari perubahan
• Menggunakan bahasa dan kata-kata
kompromi (cukup)
• Prestasi kurang tinggi
• Meski banyak rintangan yang telah
dihadapi, akan cenderung berhenti pada
suatu titik
c) Climber
• Akan terus mendaki dan selalu berfikir
tentang kemungkinan
• Hidupnya lengkap dan sadar akan imbalan
dari langkah-langkah kecil yang dilaluinya
• Tidak takut menjelajahi potensi-potensi
tanpa batas
• Menerima perubahan dengan baik dan ikut
mendorong ke arah positif
• Menggunakan bahasa dan kata-kata
tentang kemungkinan
• Memberi kontribusi yang cukup besar
karena dapat mengembangkan potensi
pada dirinya
51
4. Hasil Tes AQ
52
Sumber :
https://psychologytoday.tests.psychtests.com/bin/t
ransfer
53
Total skor AQ yang saya peroleh adalah 158.
Pembagian skor Adversity Quotient:
• Rendah : Skor < 132
• Sedang : 132 > Skor > 159
• Tinggi : Skor > 159
54
I. Kepribadian Diri-Procrastination
58
4. Hasil
Meskipun sepertinya menunda sesuatu bukan
masalah besar, penelitian telah menunjukkan
bahwa hal itu dapat berubah menjadi kebiasaan
serius. Penundaan tidak hanya dapat merembes ke
semua bidang kehidupan, tetapi juga dapat
mengakibatkan hilangnya peluang, masalah
karier, biaya yang tidak perlu (misal Biaya
keterlambatan) dan bahkan masalah kesehatan.
Kecenderungan untuk menunda-nunda juga bisa
menjadi tkita masalah yang lebih dalam, sering
dikaitkan dengan depresi, Gangguan Kurangnya
Perhatian, dan Kecemasan.
5. Analisis
Menurut hasil tes diatas, saya mempunyai
kebiasaan sedikit menunda-nunda pekerjaan
yang menurut saya membosankan dan kurang
menarik, sehingga waktu saya miliki untuk
59
mengerjakan hal tersebut menjadi sangat
terkuras. Hal ini membuat saya terkadang lupa
untuk mengerjakan tugas itu sama sekali yang
lama kelamaan akan menjadi kebiasaan jika tidak
saya tanggulangi dari sekarang. Salah satu cara
yang dapat saya lakukan untuk mengurangi
kebiasaan menunda-nunda saya adalah dengan
membuat rencana yang konkrit mengenai
pengerjaan tugas dan jadwal belajar, agar saya
mempunyai pedoman yang dapat saya ikuti dan
bisa membantu saya untuk tetap mengawasi
berapa lama waktu yang masih saya punyai
sebelum deadline dari suatu tugas atau pekerjaan
tersebut
60
61
Gambar 10. Mindmap Sukses
Sumber : Buatan Sendiri
62
BAB II
MENGGAPAI KESUKSESAN
A. Modal Meraih Kesuksesan
Tidak ada hal di dunia ini yang instan. Mi instan saja
harus ditunggu beberapa menit baru matang, apalagi
kesuksesan. Tentu saja semua orang sukses harus
menjalani proses mereka masing-masing untuk
mencapai tingkat kesuksesan mereka saat ini.
Agar kita dapat mencapai kesuksesan yang kita
diinginkan, tentu saja kita membutuhkan banyak hal
sebelum itu. Salah satunya adalah modal yang
mumpuni untuk menopang proses kita menuju
kesuksesan. Di bawah ini adalah modal-modal
kesuksesan yang harus dimiliki sesorang yang ingin
mencapai puncak kesuksesan mereka masing-
masing.
63
1. Knowledge (Pengetahuan)
64
2. Skill
• Managing
Skill pertama yang perlu dimiliki adalah
managing atau mengatur, dimana skill ini
berlaku pada hampir semua aspek kehidupan.
Mulai dari mengatur waktu yang dimiliki,
pekerjaan yang harus diselesaikan, hubungan
dengan orang lain, hingga kerjasama tim.
65
Dengan kemampuan mengatur yang baik,
aspek-aspek dalam hidup kita akan jauh lebih
terorganisir dan teratur dengan rapi.
Hal ini juga sangat penting mengingat
sekarang kita hidup di era milenial, dimana
semuanya serba cepat dan dibutuhkan
kemampuan untuk dapat multitasking. Dunia
tidak akan menunggu kita yang bergerak
lambat, sehingga kita lah yang harus
mempercepat gerakan. Jadi dengan mengatur
dan mengelola semua aspek dengan baik, kita
akan dapat mengikuti pergerakan dunia yang
tentunya bisa memudahkan jalan menuju
kesuksesan.
Selain itu, hal yang penting untuk di-manage
dengan baik adalah emosional diri terutama
dalam penerapannya pada bidang formal
seperti karir. Jangan sampai sisi emosional
diri kita mengganggu pekerjaan atau
mempengaruhi hubungan dengan orang lain
dalam tim. Kita harus dapat bersikap
profesional dengan membedakan urusan
pribadi, yang tentunya berkaitan dengan sisi
emosional, dengan urusan pekerjaan atau
bisnis.
• Public Speaking
Memiliki kemampuan public speaking bukan
berarti kita harus pkitai berorasi atau
berpidato di depan umum seperti para tokoh
nasional dan internasional, namun lebih
kepada kemampuan untuk dapat berbicara
dengan efektif. Dengan arti, kita dapat
menyampaikan apa yang dimaksud dengan
66
baik dan diterima oleh orang lain sesuai
dengan apa yang kita maksudkan tersebut.
Selain itu, memiliki kemampuan public
speaking berarti kita dapat berbicara dan
menyampaikan pemikiran dengan percaya
diri. Hal ini akan sangat berguna dalam
meningkatkan kualitas diri dan karir dalam
bidang apapun.
• Networking
• Positive Attitude
Skill yang terakhir namun tak kalah
pentingnya dengan skill-skill sebelumnya
adalah positive attitude, yang tercermin dari
keseluruhan sikap kita dalam menjalani
hidup. Hal mendasar yang perlu ditanamkan
dalam memupuk positive attitude adalah
berusaha untuk selalu positif thinking atau
berpikir positif. Hal ini karena apa yang kita
pikirkan mempengaruhi keseluruhan diri kita,
termasuk dengan tindakan yang akan kita
lakukan.
Selain itu, positive attitude juga dibangun
dengan keinginan kuat untuk terus belajar
dalam memperbaiki dan meningkatkan
kualitas diri. Kita sebaiknya tidak mudah
berpuas diri dengan keadaan sekarang,
namun selalu memacu diri untuk terus belajar
hal-hal baru. Positive attitude juga dibangun
69
dari bagaimana cara kita memperlakukan
orang lain, seperti sifat empati, respek, dan
menghargai orang lain.
3. Attitude
• Tetap Positif
Apapun cobaan yang menghadang kita dalam
meraih kesuksesan, kita harus tetap percaya
bahwa ada cahaya di ujung sebuah lorong.
Dengan menanamkan hal ini di benak kita
setiap saat, semua kesulitan dapat kita
lampaui dengan penuh kemudahan. Kita
harus tetap yakin bahwa tiap cobaan yang
datang, merupakan sebuah tantangan yang
bisa kita lalui dan dapat kita gunakan sebagai
penyemangat mencapai kesuksesan.
• Sabar
Ayam agar menetas dari telurnya, dibutuhkan
proses yang cukup lama. Begitu juga dengan
hidup kita ini. Tidak ada hal yang dapat
selesai dan terjadi begitu saja. Kita harus
tetap sabar karena segala ada prosesnya. Kita
harus menikmati semua proses yang kita
lalui, dan selalu ingat bahwa orang tidak ada
yang sukses secara instan
• Memperkecil ego
Manusia pada dasarnya adalah makhluk yang
egois. Setiap manusia pasti akan
mementingkan dirinya sendiri, jika tidak,
orang tidak akan bisa bertahan hidup di dunia
ini, Tapi, kita tidak boleh membiarkan ego
kita berkembang tak terkendali, sehingga
dalam mengambil keputusan, kita harus turut
mempertimbangkan dampaknya bagi orang
disekitar kita, dan menghindari hal-hal yang
akan merugikan diri sendiri dan sesama
72
• Jujur
Maraknya KKN di Indonesia adalah akbat
dari oknum-oknum yang tidak jujur dan tidak
memiliki integritas. Karena itu, dengan selalu
menjunjung tinggi kejujuran, kita dapat
terhindar dari hal-hal yang tidak diinginkan
dalam perjalanan kita menuju kesuksesan.
Dan dengan mempertahankan kejujuran dan
integritas, kita dapat membangun relasi yang
kokoh dengan orang-orang penting yang
dapat membantu kita dalam meraih
kesuksesan
• Bertanggung jawab
Dalam dunia professional, dibutuhkan sikap
bertanggung jawab yang tinggi, baik untuk
bertanggung jawab atas sebuah kegagalan
maupun kesuksesan. Dengan sikap
bertanggung jawab yang tinggi, kita dapat
belajar dari kesalahan dan menerima bahwa
tiap orang punya kelemahan yang harus
dilampaui agar bisa sukses
• Disiplin waktu
Dengan sikap disiplin waktu, kita dapat
mengolah waktu terbatas yang kita miliki
dengan semaksimal mungkin untuk
menyelesaikan pekerjaan-pekerjaan kita
dengan baik dan benar
74
B. Faktor Penghambat
75
memberi efek yang baik pula untuk
pekerjaanya.
c) Malas
Kurangnya motivasi dapat
menimbulkan kemalasan, yang mana
akan menghambat kita dan membuat
kira kurang produktif danhilang
semangat untuk bekerja.
d) Menunda pekerjaan
Menunda pekerjaan atau mengundur-
undur pekerjaan yang harus segera
dikerjakan hingga mendekati batas
waktu yang telah ditentukan, atau
deadline, akan mengakibatkan perjaan
yang lain semakin menumpuk yang
akhirnya membuat kita menjadi malas
untuk mulai mngerjakan tugas-tugas
tersebut.
e) Tidak PD
Banyak orang yang takut gagal sebelum
mencoba untuk menggapai kesuksesan.
76
Hambatan ini menimbulkan rasa tidak
percaya diri dengan kemampuan yang
dimiliki. Orang seperti ini biasanya
memiliki pemikiran yang pendek dan
tidak suka memikirkan masa depannya.
Karena itu, jikalau kita ingin mencapai
kesuksesan yang kita impikan, kita
harus percaya diri, berani bertindak,
berani mengambil keputusan, dan berani
mengambil resiko, yang akan membuka
peluang bagi kita menuju kesuksesan.
• External, seperti :
a) Ekonomi
Pada zaman sekarang ini, uang adalah
salah satu hal yang paling menentukan
masa depan seseorang. Tanpa uang,
kesempatan kita untuk menggapai
impian kita akan berkurang secara
signifikan. Dengan adanya uang, segala
fasilitas dan kesempatan yang kita
butuhkan untuk mencapai impian kita
akan terbuka lebar. Oleh karena itu,
untuk sukses, kita membutuhkan dana
yang cukup banyak. Walaupun ada
beberapa orang yang menjadi berhasil
dengan sedikit bahkan tidak
mengeluaarkan uang sepeserpun, kita
harus mempunyai simpanan uang yang
dapat kita gunakan suatu waktu untuk
membantu kita menghadapai kegagalan.
Menghambur-hamburkan uang dengan
kebutuhan yang tidak penting juga
sangatlah tidak baik, jika kita dapat
77
menabung akan lebih baik jika uangnya
digunakan sebagai modal kedepannya,
dan juga sebagai motivasi diri.
c) Kurang Informasi
Kurangnya informasi yang dibutuhkan
untuk mendapatkan suatu pekerjaan
dapat berakibat fatal bagi kita. Kita tidak
hanya kehilangan kesempatan untuk
mendapatkan pekerjaan yang kita
inginkan, pengalaman yang seharusnya
bisa menjadi fondasi dalam dunia
professional juga tidak bisa kita peroleh
dan orang lain yang mempunyai in
formasi yang lebih kuat akan semakin
maju sedangkan kita yang tidak
mempunyai informasi yang lengkap
akan tertinggal, sehingga kesuksesan
akan semakin sulit untuk kita gapai
78
d) Lingkungan Keluarga yang Kurang
Mendukung
Walaupun kita mempunyai dana,
informasi, dan lapangan pekerjaan yang
berlimpah, semua itu tidak akan berguna
tanpa adanya dukungan dari keluarga.
Dengan adanya dukungan keluarga, kita
dapat menjadi lebih termotivasi untuk
mengejar mimpi dan kita akan mennjadi
lebih semangaat agar bisa membangkan
keluarga kita yang senantiasa men-
support kita baik dalam senang maupun
susah.
79
C. Faktor Pendukung
c) Percaya Diri
Jika kita percaya diri, kita tidak akan
terbelenggu oleh rasa takut gagal,
kutang motivasi dan lainnya karena kita
akan selalu merasa ingin melakukan
sesuatu yang baru untuk menantang
Batasan dari diri kita sendiri dan
melampauinya
d) Motivasi
Dengan adanya motivasi dari sendiri,
akan timbul semangat, yang
mengakibatkan segala aktivitas dan
pekerjaan yang kita lakukan akan terasa
ringan dan kita pun akan mendapatkan
81
sebuah kepuasan jika telah
menyelesaikan pekerjaan tersebut.
e) Berpengetahuan lengkap
Pengetahuan yang mumpuni mengenai
pekerjaan impian kita akan berperan
penting dalam kesuksesan kita untuk
mendapatkan pekerjaan tersebut. Jika
kita benar-benar mengerti apa saja yang
dibutuhkan untuk menjadi seorang
teknisi listrik di PLN, kita dapat
menyiapkan diri kita dengan segala skill
yang dibutuhkan dan peluang kita
mendapatkan pekerjaan tersebut akan
meningkat dengan drastis
b) Dukungan Keluarga
Pastinya orang tua merupakan faktor
pendukung bagi saya, karena usaha dan
doa tanpa restu dari orang tua maka akan
sia-sia. Dengan adanya dukungan
keluarga, kita dapat menjadi lebih
82
termotivasi untuk mengejar mimpi dan
kita akan mennjadi lebih semangaat agar
bisa membangkan keluarga kita yang
senantiasa men¬support kita baik dalam
senang maupun susah.
c) Ekonomi
Dengan dana yang cukup, kita akan
mendapatkan akses pada fasilitas yang
mumpuni yang akan menunjang proses
peningkatan diri kita masing-masing.
Dana juga berperan penting sebagai
suatu cadangan jikalau rencana kita
gagal, karena dana tersebut dapat
menjadi fondasi kita untuk memperbaiki
kegagalan
d) Relasi
Agar kita bisa berada di depan pesaing
kita, kita juga membutuhkan relasi yang
kuat dengan semua pihak untuk
mendapatkan segala bantuan yang kita
perlukan untuk meraih kesuksesan kita.
Relasi yang kita butuhkan adalah relasi
dengan dosen, senior, teman, dan orang-
orang sukses. Karena merekalah yang
akan membantu kita untuk saling
bertukar pikiran, untuk mengatasi suatu
masalah Bersama-sama.
Sumber :
http://www.sekarmawar.com/2019/03/08/family-
support-group/
84
D. Cara Meraih Kesuksesan
85
inspirasi bagi orang-orang lain. Apapun
yang terjadi, usaha akan selalu
membuahkan hasil, cepat atau lambat.
• Terus Berusaha
Sikap pantang menyerah juga harus
ditemani dengan usaha yang tidak kalah
hebatnya. Dengan terus berusaha untuk
memajukan diri sendiri, mengasah skill,
dan mencari peluang, kesuksesan yang
kita targetkan akan berada di jangkauan
kita. Karena di zaman ini, persaingan
sangat ketat dan usaha yang kita lakukan
tidak boleh kalah dengan usaha para
pesaing kita.
• Rajin Berdoa
Tentu saja hanya berusaha saja tidak akan
membuahkan hasil yang semaksimal
mungkin. Kita juga membutuhkan restu
dan berkat dari TYME, karena dengan
restunya, segala rintangan yang datang
akan terasa lebih mudah, dan kiota pun
tidak akan tergoyahkan oleh apapun yang
menghalangi jalan kita.
• Penggunaan Modal
Modal jika tidak digunakan, tidak akan
pernah bermanfaat. Karena itu, modal-
modal kesuksesan yang telah kita
kumpulkan sejak dini, segala pengetahuan
yang kita miliki, segala skill yang telah
kita asah, seperti public speaking,
management, critical thinking, dan juga
attitude yang telah kita latih dan peroleh
86
setelah bekerja keras, harus kita gunakan
dan manfaatkan semaksimal mungkin.
Berusaha tanpa tahu apa yang harus
dilakukan tidak akan berguna sama sekali.
Tanpa skill-skill yang penting dalam
bidang tertentu, kita akan tertinggal
dengan para pesaing yang skillnya sudah
mumpuni dan maju. Tanpa attitude yang
benar, kita juga tidak akan bisa maju
dalam instansi kita msing-masing. Karena
itu, semua modal yang kita miliki harus
digunakan dengan sebaik mungkin agar
hasil yang kita capai pun semaksimal
mungkin
88
89
Gambar 14. Mindmapiing Sukses
90
Gambar 14.1. Infografis Kesuksesan
91
BAB III
RENCANA SUKSES
A. Sukses 5-10 Tahun Kedepan
92
93
94
95
B. Sukses Kuliah
96
1. Rencana Sukses Kuliah Tiap Semester
98
PERT saya untuk mencapai sukses diri yang
pertama adalah dengan fokus berkuliah dan
berusaha semaksimal mungkin agar bisa
wisuda tepat waktu dengan IPK yang baik,
walaupun banyak kegiatan yang diikuti tetapi
tidak menjadikannya itu alasan agar bisa
meraih sukses diri. Untuk mewujudkannya,
ada beberapa aspek kurikulum yaitu :
a) Materi
Saya akan meninkatkan wawasan saya
mengenai materi-materi mata kuliah
agar saya dapat lebih memahami
matakuliah tersebut dan mendapatkan
hasil yang memuaskan. Materi-materi
itu sendiri dapat saya peroleh dari
kating, teman di universitas yang
berbeda, buku-buku pengetahuan dan
juga internet.
99
b) Soal
Saya akan mempelajari dan
mengerjakan soal-soal terkait suatu
mata kuliah agar saat pengujian, saya
bisa mendapat nilai yang baik dan
menjadi bekal saya di masa depan.
c) Karakter Dosen
Mengetahui karakter dosen bagi
mahasiswa merupakan hal yang wajar.
Sebab, gaya mengajar setiap dosen itu
berbeda-beda. Sangat penting ketika
saya mengetahui karakter dosen,
karena ini merupakan strategi saya
untuk mendapatkan nilai matakuliah
yang tinggi. Dengan mengetahui
karakter dosen kita juga akan mampu
menambah relasi dengan dosen
tersebut yang dapat menjadi salah satu
pilar pendukung dalam relasi kita untuk
menggapai kesuksesan
d) Senior
Melalui senior, saya dapat memperoleh
banyak pengetahuan dan saya juga
dapat meminta bantuan kepada para
senior agar dapat membantu saya
dalam perkuliahan saya, dan juga para
senior yang lebih berpengalaman juga
bisa memberi rekomendasi kepada saya
tentang lowongan pekerjaan agar saya
dapat menambah pengalaman.
100
PERT saya akan saya wujudkan dengan
memprioritaskan apa yang harus saya
lakukan di tiap semester agar mencapai IPK
semaksimal mungkin ssaat saya lulus nanti
sehingga saya dapat mendapatkan prospek
pekerjaan yang lebih tinggi.
b) Semester 3
Pada semester 3, mempelajari tentang
Instalasi Listrik Komersial dan K3. Pada
mata kuliah Instalasi Listrik Komersial,
ada Instalasi Penerangan dan Instalasi
Panel. K3 sendiri ada banyak hal
didalamnya. Ada SOP, PUIL, ISO, 5S.
K3 dibutuhkan untuk semua hal ketika
kita bekerja terutama pada dunia industri.
Saya juga akan me-review nilai-nilai
mata kuliah saya yang masih kurang dan
saya akan mencoba memperbaikinya.
Saya juga akan mempelajari dan mulai
berlatih mengerjakan soal-soal yang
sekiranya dapat membantu saya dalam
menjalani perkuliahan dengan baik
c) Semester 4
Pada semester 4, mempelajari tentang
Perencanaan Instalasi Listrik, Praktik
Perencanaan Instalasi Listrik, Proteksi
Tenaga Listrik, Praktik Instalasi Listrik
Industri. Saya juga akan kembali me-
review nilai-nilai mata kuliah saya yang
masih kurang dan saya akan mencoba
101
memperbaikinya, dan saya juga
berencana untuk mengambil semester
pendek agar waktu saya saat liburan tidak
terbuang sia-sia. Saya juga akan
mempelajari dan mulai berlatih
mengerjakan soal-soal yang sekiranya
dapat membantu saya dalam menjalani
perkuliahan dengan baik
d) Semester 5
Pada semester 5, mulai ada mata kuliah
penjurusan sesuai dengan minat yang
akan dipilih, dan saya akan memilih
Teknik Tenaga Listrik karena prospek
pekerjaannya yang lebih luas. Mata
kuliah yang akan dipelajari Praktik
Industri, Praktik Proteksi Tenaga Listrik,
Teknik Transmisi dan Distribusi, Praktik
Pemeliharaan dan Perbaikan Kelistrikan.
Saya juga akan kembali me-review nilai-
nilai mata kuliah saya yang masih kurang
dan saya akan mencoba
memperbaikinya. Saya juga akan
mempelajari dan mulai berlatih
mengerjakan soal-soal yang sekiranya
dapat membantu saya dalam menjalani
perkuliahan dengan baik. Kalau saya bisa
memanage waktu saya dengan baik, saya
juga berencana untuk mengambil
semester pendek lagi agar saya dapat
menyelesaikan kuliah dengan lebih
cepat.
102
Target IPK pada semester ini 3,3
e) Semester 6
Pada semester 6, kita mempelajari
tentang Pembangkit Tenaga Listrik,
Praktik Pembangkit Tenaga Listrik,
Praktik Teknik Transmisi dan Distribusi,
Operasi Sistem Tenaga Listrik.
Saya juga akan me-review nilai-nilai
mata kuliah saya yang msih kurang dan
saya akan mencoba memperbaikinya.
Saya juga akan mempelajari dan mulai
berlatih mengerjakan soal-soal yang
sekiranya dapat membantu saya dalam
menjalani perkuliahan dengan baik
f) Semester 7
Pada semester 7, kami akan menjalani
Kuliah Kerja Nyata (KKN) serta Magang
Kependidikan. Pada semester ini saya
juga akan mulai mencari topik yang akan
saya gunakan sebagai bahan skripsi
tersebut, dan kemudian meneliti topik
tersebut agar pada semester 8 saya tidak
kebingungan untuk menyelesaikan
skripsi. Saya akan mulai mencari dosen
yang bersedia menjadi dosen
pembimbing saya.
103
g) Semester 8
Pada semester akhir ini, saya akan fokus
untuk menyelesaikan tugas akhir skripsi.
Karena saya telah berencana untuk
bersiap-bersiap dari semester 7, saya
berharap skripsi saya akan selesai dalam
kurang lebih 6 bulan agar saya bisa cepat
lulus dan cepat mendapatkan pekerjaan.
Saya juga akan mencoba untuk
mendapatkan predikat CUMLAUDE
Target IPK pada semester ini 3,5
104
Gambar 15. Mindmap Sukses Kerja
105
C. Sukses Kerja
Sumber : https://interestingengineering.com/top-
industries-highest-electrical-engineer-salary
1. CPM/PERT
CPM pada diri saya dalam jangka waktu terdekat
ini yakni saya akan membuka jasa Graphic
Design. Menggambar merupakan salah satu
talenta dan hobi saya dari saya masih kecil, dan
hobi ini masih saya tekuni hingga saat ini.
Namun, saya lebih mahir menggunakan metode
tradisional, yakni dengan menggunakan kertas
dan pensil. Karena itu, untuk mewujudkan jasa
yang saya impikan ini, saya Sudha mulai belajar
untuk menggunakan software seperti Photoshop,
Coreldraw, dan Clip Paint Studio agar saya dapat
memenuhi kebutuhan untuk menjadi Graphic
Designer. Saya sendiri ingin membuka jasa ini
dikarenakan saya khawatir bahwa tuntutan biaya
106
hidup dan biaya Pendidikan saya dan kakak-
kakak saya terlalu membebani kedua orang tua
saya, jadi dengan membuka jasa ini, saya
berharap saya dapat menunjang hidup saya
sendiri sejak dini untuk meringakan kedua orang
tua saya. Tentu saja saya juga bertujuan untuk
menyelesaikan studi saya dan mendapatkan
pekerjaan di bidang kelistrikan yang baik. Untuk
mendapatkan pekerjaan, ada beberapa hal yang
harus aya pernuhi terlebih dahulu.
107
2. SKKNI
Standar kompetensi sub bidang Pemeliharaan
terdiri atas 29 (dua puluh sembilan) unit
kompetensi dengan rincian sebagai berikut:
108
Gambar 15.1 SKKNI
109
3. KSA
Sumber :
http://thepeakperformancecenter.com/educational
-learning/learning/process/obtaining/obtaining-
information/knowledge-skills-attitudes/
a) Knowledge
Agar dapat bekerja dengan aman, saya
memerlukan pengetahuan yang aman
mengenai K3 dalam menjalankan pekerjaan
sebagai Teknisi Listrik
b) Skill
• Foreign Languange Mastery
Di era ini, kemampuan berbahasa asing
terutama inggris merupakan salah satu
syarat utama dalam mencari pekerjaan
karena Bahasa inggris adalah Bahasa
internasional.
110
• Kerja Sama
Dalam bekerja, kita diwajibkan agar
dapat menerapkan teamwork dengan
baik, karena dalam bekerja, teamwork
sangatlah dibutuhkan. Pasalnya, tidak
ada orang yang dapat menyelesaikan
pekerjaannya tanpa orang lain.
• Kreatifitas
Pada Revolusi Industri 4.0, hanya pintar
saja tidak dapat menjamin kesuksesan.
Agar sukses, sesoraqng juga harus
kreatif. Dapat mengolah suatu hal yang
kurang menarik menjadi sesuatu yang
dpat menguntunkan, unik, dan inovatif.
c) Attitude
• Optimis
Tidak mudah menyerah pada keadaan.
Mampu mengubah hambatan menjadi
penyemangat untuk senantiasa
memperbaiki diri dan menjadi lebih
baik lagi.
• Jujur
Dalam bekerja, kejujuran sangat
penting. Dalam dunia kerja,
kepercayaan adalah suatu hal yang sulit
untuk dipertahankan. Jikalau kita tidak
jujur walau hanya dalam hal sepele,
kepercayaan yang telah sulit dibangun
dapat hancur begitu saja. Karena itu,
111
kita harus selalu jujur untuk tetap
menjaga kepercayaan yang telah
diberikan kepada kita
• Menghormati sesama
Menghormati rekan kerja adalah hal
yang sangat penting, karena suatu
pekerjaan hanya bisa diselesaikan jika
kita bekerja sama. Jika kita tidak hormat
kepada rekan kerja, kepercayaan tak
dapat dibangun dan bisa terjadi
miscommunication yang dapat
berakibat fatal bagi suatu pekerjaan
112
4. Pekerjaan Yang Diinginkan
a) Lowongan Kerja
b) Tempat : PT PLN
c) Uji Sertifikasi :
Materi Uji Sertifikasi:
• Dasar-dasar K3
• Peraturan perundangan K3
• Dasar-dasar Teknisi Listrik
• Identifikasi Bahaya Listrik
• Sistem Pengaman
• Instalasi Listrik Ruang Khusus
• Sistem Proteksi Bahaya Petir
• Klasifikasi Pembebanan
• Praktik Pengukuran Listrik
113
• P2K
• Evaluasi
• Praktik di Lapangan
d) Syarat Pendaftaran
• Status belum menikah dan bersedia
tidak menikah selama belum
diangkat menjadi pegawai.
• Diutamakan Pria
• Lulus S1/D-IV atau D-III dengan
batas usia:
o S1/D-IV : Kelahiran 1993 dan
sesudahnya
o D-III: Kelahiran 1995 dan
sesudahnya
• Indeks Prestasi Komulatif (IPK)
Jurusan IPK
116
Gambar 15.3 CV
117
DAFTAR PUSTAKA
Furnham, Adrian (2012). Emotional Intelligence.
London: University of London
Holland, J. L. (1997). Making vocational choices:
A theory of vocational personalities and work
environments (3rded.). Odessa, FL:
Psychological Assessment Resources.
Littauer, Florence (1992). Personality Plus.
Erina, NSW, Australia : Strand Publishing
Milgram, M. (1991). Procrastination: In Dulbecco, R.
Encyclopedia Of Human Biology (Vol.6,
pp.149-155) New York. Academic Press.
Myers, Isabel Briggs (1999). MBTI Manual
(A guide to the development and use of the
Myers Briggs type indicator) (3rd ed #6111).
Consulting Psychologists Press.
Pychyl, T. (2008) Worry Helps Me Cope:
A Metacognitive Belief Linked To
Procrastination, Carleton University Ottawa,
Canada..
Stern, William. (1914). The Psychological Methods
of Testing Intelligence. Ithaca, NY : Cornell
University Library
Stoltz, Paul G. (2000). Adversity Quotient:
Mengubah Hambatan Menjadi Peluang. Jakarta:
PT. Gramedia Widiasarana Indonesia
Shah, A.S. (2000). Exploring The World Of English:
A Practical Course In Composition, Lahore:
Markazi Kutub Khana.
Kepribadianku (2019). Tes Kepribadian,
https://www.kepribadianku.com/ (Diakses
Tanggal 15 Desember 2019)
Gigi, Dita (2019).Tes Personality Plus
https://www.quibblo.com/quiz/2FF0QY4/Perso
nality-Plus-Test(Diakses Tanggal 15 Desember
118
2019)
Openpsychometrics (2019). Holland Code RIASEC
https://openpsychometrics.org/tests/RIASEC/
(Diakses Tanggal 15 Desember 2019)
Truity (2019). Myers-Briggs Personality Types
https://www.truity.com/test/type-finder-
personality-test-new(Diakses Tanggal 15
Desember 2019)
Truity. (2019). The Big Five Personality Test.
https://www.truity.com/test/big-five-
personality-test
(Diakses Tanggal 16 Desember 2019)
Lentera Pendidikan (2013). Spiritual Quotient : The
Ultimate Intellegence. http://journal.uin-
alauddin.ac.id/index.php/lentera_pendidikan/art
icle/view/499 (Diakses Tanggal 16 Desember
2019)
Husshain, Irshad (2010). Analysis of Procrastination
Among University Students
https://www.sciencedirect.com/science/article/p
ii/S1877042810017593 (Diakses Tanggal 16
Desember 2019)
Psychologytoday (2017). Procrastination Test
https://www.psychologytoday.com/us/tests/care
er/procrastination-test-abridged (Diakses
Tanggal 16 Desember 2019)
Nugroho, Dani (2018) Sertifikasi K3 Kelistrikan
https://www.freshconsultant.co.id/2018/12/27/p
elatihan-dan-sertifikasi-teknisi-k3listrik-
kemnaker-ri (Diakses Tanggal 16 Desember
2019)
PT PLN Palembang (2019). Rekrutmen PLN
https://rekrutmen.pln.co.id/vacancy/site/view/id
/m43OM7EctT4- (Diakses Tanggal 16
Desember 2019)
119
120