Depresi Pada Kelompok Remaja

Kesehatan mental (mental hygene) adalah keadaan dimana keadaan setiap individu
menyadari secara sadar terkait dengan kemampuan dirinya, kemudian dapat mengatasi berbagai
tekanan dalam kehidupannya, dan dapat bekerja secara produktif yang berimbas pada
kemampuan dirinya dalam memberikan kontribusi menurut lingkungan sekitar (WHO). Dari
definisi tersebut diperolehlah 3 ciri seseorang dapat dikatakan sehat secara mental yaitu dapat
menyesuaikan dengan lingkungannya, dapat menunjukan integritasnya, dan dapat mandiri.

Lawan dari kesehatan mental adalah gangguan mental, gangguan mental memiliki pengertian
pola mental yang menyebabkan penderitaan atau gangguan kemampuan seorang individu untuk
berkontribusi dalam kehidupan sehari-hari. Menurut buku “Kesehatan Mental” ada 3 gangguan
mental yang sering terjadi pada setiap individu yaitu kecemasan (anxiety), stress, dan depresi.

Depresi adalah perasaan subjektif mengenai ketegangan mental yang menggelisahkan

sebagai reaksi umum dari ketidakmampuan mengatasi suatu masalah dan umumnya terjadi pada
remaja. Menurut data yang diperoleh dari buku “Depresi : Aku Ingin Mati” dilansir bahwa
remaja yang dirawat dirumah sakit akibat depresi sebesar 40 persen di seluruh dunia dan 5
persen diantaranya mengalami depresi berat.

Depresi bisa disebabkan dari faktor eksternal maupun internal. Dalam gangguan eksternal
menurut Dr. Thomas Holmes penyebab depresi paling besar dari faktor eksternal adalah
perpisahan keluarga, keluarga yang meninggal, kekecewaan, dan masuk penjara, sementara
penyebab depresi dari faktor internal paling besar adalah faktor keturunan biologis dan juga
insomnia. Gejala-gejala yang ditimbulkan oleh depresi menurut Emil Kraeplin sebagai berikut :
mudah lelah, sulit berkonsentrasi, mudah tersinggung, dan gangguan seksual. Dari gejala-gejala
itu dapat menimbulkan akibat-akibat buruk seperti percobaan bunuh diri, pencapaian akademik
yang buruk, penyalahgunaan zat, gangguan dalam hubungan bermasyarakat.

Cara pengobatan pada remaja yang mengalami depresi yang dapat dilakukan oleh teman,
orang tua, dan kerabat terdekat yang paling efektif adalah pendekatan secara efektif, dan yang
diperlukan dalam pendekatan yang efektif adalah :

1. Pastikan anda siap secara mental

Orang depresi cenderung memiliki aura yang negatif dan jika kita tidak memiliki
kesiapan mental kita cenderung akan larut dalam depresi yang Ia rasakan.
2. Harus tenang dan rasional
Kita sebagai pihak yang ingin membantu harus memposisikan diri sebagai orang yang
netral agar saran yang kita berikan tidak memperparah kondisi orang yang mengalami
depresi.

3. Sadarilah batas-batas yang tidak boleh ditembus

 Kita sebagai pihak yang ingin membantu tidak boleh memaksakan informasi dari orang
yang kita tolong karena jika kita memaksanya untuk mendapatkan informasi dan melewati
batas-batas yang ditetapkan oleh penderita depresi penderita depresi akan merasa terganggu
dan justru akan memperparah kondisinya.
4. Jangan terpancing untuk mengalihkan pembicaraan
Jangan mengambil alih pembicaraan biarkanlah orang yang mengalami depresi
mengeluarkan unek-unek yang ada di dalam dirinya.
5. Pilih waktu dan tempat yang tepat
Berikan kebebasan pada orang yang mengalami depresi untuk memilih posisi
ternyamannya untuk memudahkan dia mengeluarkan unek-uneknya.

Tentunya setelah kita melihat gejala maupun akibat yang dipaparkan tentunya kita bisa
mengetahui tanda-tanda jika orang terdekat kita mengalami depresi dan yang dapat kita lakukan
sebagai orang terdekat sebagai bentuk dari pencegahan adalah mengajak mengobrol, menyapa,
memberikan senyuman.
 Daftar Pustaka
Ibrahim, A. S. (2011). Depresi : Aku Ingin Mati. Tanggerang: Jelajah Nusa.

Rochman, K. L. (2010). Kesehatan mental. Purwokerto: STAIN Press.

 ARTIKEL BAHASA INDONESIA

DISUSUN OLEH :

1. ADITYA ALFIANSYAH
2. ATHALA RAFI
3. FARHAN DARMAWAN
4. MOCHAMAD RAYHAN FADILLAH
5. MoRENO PASKALA FIRDAUS

SMA NEGERI 13 Jakarta

Jalan Seroja No. 1, Rawa Badak Utara, Koja, Jakarta Utara 14230

Telepon : 4303076 Faksimile : 4304580