Anda di halaman 1dari 10

LAPORAN RESMI PRAKTIKUM

ANALISIS KANDUNGAN TUMBUHAN OBAT


Analisis Piperin dalam Fructus Piperis nigri atau Piperis albi

Disusun oleh :
Aisyah Muthmainah 16/393337/FA/10805
Mia Apridiyani 16/393391/FA/10859
Gneissa Laksmi K. 16/393371/FA/10839

Kelas/Gol/Kel. : FBA/I/1
Tanggal praktikum : Rabu, 28 Agustus - 04 September 2019
Asisten Jaga : Wilda dan Fajar
Asisten Koreksi :
Dosen Jaga : Prof. Dr. Suwijiyo Pramono, DEA., Apt.

LABORATORIUM KIMIA PRODUK ALAM


BAGIAN BIOLOGI FARMASI
FAKULTAS FARMASI UNIVERSITAS GADJAH MADA
YOGYAKARTA
2019
PERCOBAAN I
Analisis Piperin dalam Fructus Piperis nigri atau Piperis albi

I. SKEMA KERJA

Ditimbang 20 gram serbuk buah


lada (piper)

Ditambahkan 220 mL etanol 95%


dalam labu alas bulat
Diekstraksi dengan Soxhlet (ekstraksi
dingin) selama 1 jam (masih berwarna)

Diambil filtrat
Diuapkan di atas penangas air hingga
10 mL sisa filtrat

Didapatkan ekstrak etanolik

Diambil sedikit untuk uji KLT Ditambahkan 3-5 mL KOH-etanolik


10% dalam kondisi sudh dingin,
diaduk

Diambil filtrat Endapan


Disimpan dalam flakon, diletakkan
dalam lemari es, ditunggu satu pekan

Diambil kristal piperin


Dikeringkan dengan oven 55oC di atas
kertas saring yang sudah ditara

Dilarutkan dengan metanol Ditimbang dan dihitung


p.a. (isolat + metanol) rendemen

Dianalisis secara kualitatif menggunakan metode Kromatografi


Lapis Tipis (KLT) dengan sistem yang sesuai
II. HASIL DAN ANALISIS DATA

1. Ekstraksi
- Sampel : Bubuk Lada Putih 20 gram
- Penyari : Etanol 220 mL
- Lama siklus : 1 jam, 3 kali siklus

2. Perhitungan Rendemen
Berat setelah di oven = 586.5 mg
Berat kertas saring = 321.7 mg
Berat rendemen = 264.8 mg

3. Hasil Uji KLT


Pembanding : Piperin baku 1 mg/ml
Fase gerak : Diklorometan : Etil Asetat (75 : 25 v/v)
Fase diam : Silika gel F254
Keterangan :P = Pembanding
E = Ekstrak
I = Isolat (Ekstrak setelah dihidrolisis)
1,2,3 = Kelompok praktikum

 SEBELUM SEMPROT

P E2 I2 E3 I3 E1 I1 P E 2 I2 E 3 I 3 E1 I 1 P E2 I2 E3 I3 E1 I1

Sinar Tampak UV 254 nm UV 366 nm


 SETELAH SEMPROT
a. Anisaldehid-Asam Sulfat

E1 I1 E2 I2 E 3 I 3 P E1 I1 E2 I2 E3 I3 P
E1 I1 E2 I2 E3 I3 P
Sinar Tampak UV 254 nm UV 366 nm

b. Dragedorff

P E2 I2 E3 I3 E1 I1 P E 2 I2 E 3 I 3 E1 I 1 P E2 I2 E3 I3 E1 I1

Sinar Tampak UV 254 nm UV 366 nm

4. abel Rf

Setelah Semprot
Sebelum Semprot
Anisaldehid-Asam Sulfat Dragendorff
Totolan Rf
Sinar UV UV Sinar UV UV Sinar UV UV
Tampak 254 366 Tampak 254 366 Tampak 254 366
nm nm nm nm nm nm
Piperin = - Mere - - - - Jingga Mere Hijau
Standar 0.65 dam dam teran
g

= Kuni
Mere
- - - - ng - - -
0.75 dam
hijau

=
- - Ungu - - - - - -
0.69

= Ungu
- - Kuni - - - - - -
0.78
ng

= Hijau
Mere
- - - Kuning teran - - -
0.63 dam
g
Ekstrak =
Mere
Kelomp - Ungu Jingga - Ungu - - -
0.19 dam
ok 1

= Mere
- - - - - - - -
0.28 dam

= Hijau
Mere
- Ungu Jingga - teran - - -
0.35 dam
g

= Mere
- - - - - - - -
0.46 dam

= Hijau
Mere Mere
Kuning - - - - Jingga teran
0.65 dam dam
g

= Mere Hijau Mere Kuni


Kuning - Kuning - Jingga
0.75 dam coklat dam ng

= - Mere - - Mere Jingg - Mere -


0.82 dam dam a dam
mera
h

=
- - Ungu - - - - - -
0.69

= Kuni
- - - - - - - -
0.78 ng

= Hijau
Mere
- - - Kuning teran - - -
0.63 dam
g

= Mera
Merah
- - - - h - - -
0.96 jambu
muda

= Mere
- - - - - - - -
0.75 dam

= Mera
- - - - - h - - -
0.99
muda
Isolat = Hijau
Mere
Kelomp - Ungu - - teran - - -
0.35 dam
ok 1 g

= Hijau
Mere Mere
- - - - - Jingga teran
0.65 dam dam
g

= Mere
- - - - - - - -
0.75 dam

=
- - Ungu - - - - - -
0.69

= - - Kuni - - - - - -
0.78 ng

= Hijau
Mere
- - - Kuning Teran - - -
0.63 dam
g

III. PEMBAHASAN
Praktikum ini bertujuan agar mahasiswa dapat memahami prinsip dan melakukan isolasi
piperin dari Piperis albi beserta analisis kualitatif hasil isolasi dengan metode kromatografi lapis
tipis. Buah merica mengandung senyawa berasa pedas (kavisin), 5-9% piperin, piperitin,
piperanin, piperestin A, 1,2-3,5% minyak atsiri termasuk felandrena, dipentena, sitral,
seskuiterpena misalnya kariovilena, minyak lemak 6-8% dan kurang lebih 50% pati (Stahl,
1985).
Bahan yang digunakan adalah Piper albi fructus atau lebih dikenal dengan Lada putih
yang berasal dari tanaman Piper nigrum. Lada hitam diperoleh dengan memetik buah yang masih
hijau,mengupasnya,difermentasi untuk menambah rasa lada,kemudian dikeringkan di bawah
sinar matahari, dan rasanya lebih pedas. Sedangkan lada putih diperoleh dengan memetik biji
masak merah,diremas perlahan-lahan dan direndam dalam air, kulit dan daging buah dibuang
sebelum dikeringkan di sinar matahari (Septiatin, 2008).
Piperin (C17H19NO3) mempunyai nama kimia (E,E).1[5.(1,3-Benzedioxol-5-TL)]-1-
oxo-2.4 pentadienil piperidin. Piperin biasanya berwarna kuning pucat atau tidak berwarna,
kristal prismatis, tak berbau, memiliki titik lebur 130oC, larut dalam 20 bagian alkohol pada
suhu 15oC, sangat larut dalam asam asetat, larut dalam kloroform, eter, dan benzene (Anonim,
1986).

Struktur Piperin
Piperin dapat diekstraksi dengan pelarut yang polaritasnya sedang, seperti etanol dan
kloroform. Piperin bila dihidrolisis dengan KOH-etanolik akan menghasilkan kalium piperinat
dan piperidin. Oleh sebab itu, pada proses isolasi pemberian KOH- etanolik tidak boleh
berlebihan dan harus dalam keadaan tidak panas. Pemberian KOH-etanolik ini bertujuan untuk
memisahkan resin dari hasil isolasi. Analisis kualitatif piperin dapat dilakukan dengan
kromatografi lapis tipis dan dideteksi dengan pereaksi penampak ninhidrin, anisaldehid-asam
sulfat atau dragendorf.
Langkah pertama yang dilakukan dalam praktikum ini yatiu di siapkan alat Soxhlet dan
dibuat wadah serbuk dari kertas saring menjadi berbentuk silinder yang bisa masuk ke alat
Soxhlet. Kemudian, Serbuk lada putih 20 gram dimasukkan dalam wadah kertas saring dan
kedalam alat Soxhlet ditambahkan etanol 95% (teknis) hingga 2 kali sirkulasi, rangkai alat
seperti gambar disamping, kemudian dipanaskan. Volume pelarut yang digunakan yaitu 220 ml
Etanol Lalu, ekstraksi dilakukan hingga cairan dalam Soxhlet tidak berwarna atau 1 jam (mana
lebih dahulu). pada praktikum kami ekstraksi dilakukan selama 1 jam. Filtrat yang diperoleh
diuapkan pada cawan porselin (yang telah ditara) diatas penangas air, hingga tinggal kurang
lebih 10 mL ekstrak cair.
Selanjutnya diambil secuplik ekstrak untuk digunakan sebagai salah satu larutan uji KLT.
Sedangkan sisa ekstrak ditambah 3-5 ml KOH etanolik 10% sambil diaduk-aduk sehingga
timbul endapan. Setelah mengendap, pisahkan sari dari bagian yang tak larut melalul
kapas/kertas saring. Lalu dimasukkan ke dalam flakon dan letakkan di almari es hingga waktu
praktikum berikutnya sehingga terjadi kristalisasi. kristal yang terbentuk dipisahkan dengan cara
disaring melalui kertas saring yang telah ditara. Keringkan kristal pada kertas saring pada oven
suhu 55°C. Timbang dan hitung rendemen.
Pada Uji KLT digunakan 2 plat. KLT pertama dengan pereaksi Anisaldehid-asam sulfat,
dipanaskan 100°C selama 5 menit dan dilihat di bawah sinar UV366, sedangkan KLT kedua
disemprot dengan pereaksi Dragendorf, dilihat secara visibel. Penotolan dilakukan volume 5 µL
dengan jarak 1 cm antar spot dengan urutan ekstrak etanolik, isolat yang dilarutkan dalam
metanol p a., pembanding. Pembanding yang digunakan yaitu Piperin standar 1 mg/mL. Fase
diam yang digunakan adalah silika gel F254, sedangkan fase gerak yang digunakan adalah
Diklorometan - etilasetat (75 : 25 v/v).
Plat ketika sebelum dilakukan penyemprotan apa pun, ketika diamati sinar tampak pada
sampel terlihat bercak berwarna kuning dengan harga Rf 0,65, sedangkan pada isolat (yang
terhidrolisis) tidak nampak bercak. Ketika diamati pada sinar UV254 pada sampel uji terlihat
terjadi peredaman dengan muncul 6 bercak dengan Rf berturut-turut yaitu 0,19; 0,35; 0,44; 0,65;
0,75; 0,82. Sedangkan pada isolat yang terhidrolisis muncul 3 bercak dengan Rf berturut-turut
yaitu 0,35; 0,65; 0,75. Ketika diamati dengan sinar UV 366 pada sampel uji nampak berwarna
ungu dengan muncul 2 bercak dengan rf berturut-turut yaitu 0,62; 0,75. sedangkan pada isolat
yang terhidrolisis muncul 2 bercak berwarna ungu dengan Rf 0,35 dan 0,62, 1 bercak berwarna
kuning dengan Rf 0,75
Pada Plat setelah dilakukan penyemprotan anisaldehid, ketika diamati pada sinar tampak
terlihat 5 bercak berwarna kuning dengan Rf berturut turut yaitu 0,35; 0,65; 0,75; 0,95; 0,98 pada
sampel uji. Sedangkan pada isolat yang terhidrolisis hanya nampak 1 bercak berwarna kuning
dengan Rf 0,65. Ketika diamati pada sinar UV 254 terlihat terjadi peredaman dengan 3 bercak
dengan harga Rf yaitu 0,65; 0,75; 0,98 sedangkan pada isolat yang terhidolisis hanya muncul 1
bercak peredaman pada Rf 0,65. ketika diamati pada sinar UV 366 muncul 7 bercak dengan
bergam warna. Pada Rf 0,19 berwarna biru, Rf 0,35 berwarna hijau neon pudar, Rf 0,65
berwanakuning-hijau neon pudar, pada Rf 0,75 berwarna kuning kecoklatan, pada Rf 0,81
berwarna 0ranye, pada Rf 0,95 berwarna violet muda, pada Rf 0,98 berwana pink tua
Hasil dari sampel uji terhadap pembading berdasarkan profil klt adalah sampel
mengandung piperin, namun hasil lebih murni saat setelah dihirolisis. Saat sebelum dihidrolisis
masih banyak senyawa yang terkandung sehingga lebih sulit diidentifikasi karena belum terlalu
murni
Penyemprotan dengan reagen dragendrof digunakan untuk memunculkan warna. Reagen
ini mangandung nitrooksioksobismutin, asam tartrat dan KI. Secara umum digunakan untuk
mendeteksi alkaloid, atau amina tersier dan sekunder. Amina tersier dan sekunder terprotonasi
akibat adanya asam tartrat dan pasangan ion yang terbentuk yang membentuk [BiI4]- dan
[HNR3}+. Potassium bismuth iodida yang akan membentuk komplek berwarna jingga dan
mengendap bila terdapat amina tersier atau sekunder yang merupakan salah satu ciri adanya
alkaloid. Pada percobaan ini plat menunjukan warna oranye, hal ini sesuai dengan teori tersebut
yang menunjukan bahwa buah lada putih mengandung alkaloid yaitu piperin.
IV. KESIMPULAN
1. Bobot rendemen yang didapat 264.8 mg
2. Sampel ynag diuji mengandung piperin, hasil lebih murni setelah sampel dihirolisis.
3. Pemberian KOH-etanolik ini bertujuan untuk memisahkan resin dari hasil isolasi.
4. Penyemprot yang digunakan : Anisaldehid-Asam Sulfat, Dragendorf.

V. DAFTAR PUSTAKA
Anonim, 1986, MateriaMedika Indonesia, Jilid IV, DepartemenKesehatan RI, Jakarta.
Septiatin, E, 2008, Apotek Hidup dari Rempah-Rempah, Tanaman Hias, dan Tanaman Liar,
CV.YRAMA WIDYA, Bandunga
Stahl,E., 1985, Analisis Obat Secara Kromatografi dan Mikroskopi, ITB, Bandung.

Anda mungkin juga menyukai