Anda di halaman 1dari 13

About

Contact Us
Privacy Policy
Disclaimer
Facebook
Twitter
Google Plus
Linkedin
Pinterest
YouTube
RSS
Kumpulan Makalah dan Skripsi
Blog Dunia Pendidikan

Menu

DAFTAR POSTING
ARTIKEL (7) Cover (7) DAFTAR ISI (12) DAFTAR PUSTAKA (22) islami (1) KATA
PENGANTAR (20) Kumpulan Puisi (10) MAKALAH (50) Makalah Administrasi
Pendidikan (5) Makalah Agama (37) Makalah Akutansi (7) Makalah Antropologi (9)
MAKALAH BAHASA INDONESIA (18) MAKALAH BIOLOGI (6) MAKALAH BK (5)
MAKALAH GEOGRAFI (5) Makalah Hukum (6) MAKALAH IPA (7) MAKALAH IPS
(7) MAKALAH KESEHATAN (24) MAKALAH MATEMATIKA (11) MAKALAH
OLAH RAGA (17) MAKALAH P2K (5) MAKALAH PAI (22) MAKALAH PKN (9)
Makalah PLSBT (5) MAKALAH PSIKOLOGI (14) MAKALAH SBM (6) PROPOSAL (8)
SKRIPSI (13) SURAT (16) TUTORIAL (3)
Beranda » MAKALAH IPS » CONTOH MAKALAH IPS TENTANG MASALAH-
MASALAH GLOBAL DALAM PEMBELAJARAN IPS SD
CONTOH MAKALAH IPS TENTANG MASALAH-MASALAH GLOBAL DALAM
PEMBELAJARAN IPS SD
OLEH RONIYADI BABAN
Bagikan :

KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat serta
karunia-Nya kepada kami sehingga kami berhasil menyelesaikan Makalah ini yang
Alhamdulillah bisa diselesaikan dengan tepat pada waktunya, makalah ini berjudul
“Masalah-masalah Global dalam Pembelajaran IPS SD”.
Makalah ini berisikan tentang permasalahan global yang ada didalam pemberlajaran
IPS di SD. Diharapkan makalah ini dapat memberikan informasi kepada kita semua.
Kami menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna, oleh karena itu kritik dan
saran dari semua pihak yang bersifat membangun selalu kami harapkan demi kesempurnaan
makalah ini.
Akhir kata, kami sampaikan terima kasih kepada semua pihak yang telah berperan serta
dalam penyusunan makalah ini dari awal sampai akhir. Semoga Allah SWT senantiasa
meridhai segala usaha kita. Amin.
Jakarta, November 2013

Penyusun
DAFTAR ISI
Kata Pengantar ........................................................................................ i
Daftar Isi ........................................................................................ ii
BAB I PENDAHULUAN ..........................................................................
A. Latar Belakang ................................................................................ 1
B. Rumusan Masalah ........................................................................... 2
C. Tujuan Perumusan Masalah ............................................................. 3
BAB II Masalah-masalah Global dalam Pembelajaran IPS SD..............
A. Penduduk dan Keluarga Berencana................................................ 4
B. Pembangunan................................................................................... 5
C. Hak Asasi Manusia ......................................................................... 5
D. Migrasi............................................................................................. 6
E. Kepemilikan Bersama Global.......................................................... 7
F. Lingkungan Hidup dan Sumber Daya Alam................................... 7
G. Kelaparan dan Bahan Pangan.......................................................... 8
H. Perdamaian dan Keamanan............................................................. 9
I. Prasangka dan Diskriminasi............................................................. 9
BAB III PENUTUP ...................................................................................
Kesimpulan ........................................................................................ 13
DAFTAR PUSTAKA ............................................................................ iii

BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Perubahan yang sangat cepat yang dialami masyarakat seiring dengan berkembangnya
jaman yang dibarengi bertambahnya tingkat pemahaman dan juga pengetahuan manusia di
bidang Sains dan Teknologi telah membawa banyak dampak bagi kehidupan manusia
secara umum baik positif maupun negatif. Untuk mengiringi kemajuan yang berjalan sangat
cepat samapai saat ini kita masih menggantungkan harapan pada pendidikan untuk tetap
mengawal dan menjaga kehidupan sosial masyarakat yang terus berubah. Namun dunia
pendidikan kita yang masih belum bisa mengejar cepatnya arus perubahan itu perlu
disesuaikan dan jga dijaga sehingga tetap mampu menjawab tantangan dari perubahan dan
kemajuan yang terus terjadi.
Dalam bidang pendidikan, Pendidikan Ilmu Sosial juga tidak lepas dari tantangan yang
sangat keras yang berupa tuntutan akan adanya perbaikan kualitas pendidikan dan juga
tenaga kependidikan. Melihat kondisi yang dihadapi dan memang harus dilewati tersebut
maka sudah sepantasnya Pendidikan Ilmu Sosial mulai membenahi diri baik dari bergeser
dari tatanan epistomologi kea rah pengembangan inovasi dan juga solusi bagi
perkembangan pendidikan IPS ke depannya. Dimana hal ini sangatlah sesuia dengan
tujuam utama pendidikan IPS yaitu mempersiapkan warga negara yang dapt membuat
keputusan reflektif dan berpartisipasi dengan sukses dalam kehidupan kewarganegaraandi
lingkungan masyarakat, bangsa, dan negara.
Dalam pembelajaran IPS, peserta didik diharapkan dapat memperoleh pengetahuan,
pengalaman-pengalaman dan menggunakan pengetahuan tersebut dalam kehidupan
demokratis, termasuk memperaktekkan berpikir dan pemecahan masalah (Aziz, 2002).
Pembelajaran IPS di sekolah juga belum berupaya melaksanakan dan membiasakan
pengalaman nilai-nilai kehidupan demokratis, sosial kemasyarakatan dengan melibatkan
siswa dan komunitas sekolah dalam berbagai aktifitas kelas dan sekolah. Selain itu dalam
pembelajran IPS lebih menekankan pada aspek pengetahuan, fakta dan konsep-konsep yang
besifat hapalan belaka. Inilah yang dituding sebagai kelemahan yang menyebabkan
“kegagalan” pembelajaran IPS di sekolah-sekolah di Indonesia.
Jika pembelajaran IPS selama ini tetap diteruskan, terutama hanya menekankan pada
informasi, fakta, dan hafalan, lebih mementingkan isi dari proses, kurang diarahkan pada
proses berfikir dan kurang diarahkan pada pemeblajaran bermakna dan berfungsi bagi
kehidupannya, maka pembelajaran IPS tidak akan mampu membantu peserta didiknya
untuk dapat hidup secara efektif dan produktif dalam kehidupas masa yang akan datang.
Oleh karena itu sudah semestinya pembelajaran IPS masa kini dan ke depan mengikuti
berbagai perkembangan yang tejadi di dunia secara global.
B. Rumusan Masalah
1. Apa saja permasalahan yang berkaitang dengan penduduk dan keluarga berencana.
2. Apa saja permasalahan yang berkaitang dengan pembangunan.
3. Apa saja permasalahan yang berkaitang dengan Hak Asasi Manusia (HAM)
4. Apa saja permasalahan yang berkaitang dengan migrasi.
5. Apa saja permasalahan yang berkaitang dengan kepemilikan bersama secara global.
6. Apa saja permasalahan yang berkaitang dengan lingkungan hidup dan sumber daya
alam.
7. Apa saja permasalahan yang berkaitang dengan kelaparan dan bahan pangan.
8. Apa saja permasalahan yang berkaitang dengan perdamaian dan keamanan.
9. Apa saja permasalahan yang berkaitang dengan prasangka dan diskriminasi.
C. Tujuan Penulisan
1. Untuk mengetahui permasalahan yang berkaitang dengan penduduk dan keluarga
berencana.
2. Untuk mengetahui permasalahan yang berkaitang dengan pembangunan.
3. Untuk mengetahui permasalahan yang berkaitang dengan Hak Asasi Manusia (HAM).
4. Untuk mengetahui permasalahan yang berkaitang dengan migrasi
5. Untuk mengetahui permasalahan yang berkaitang dengan kepemilikan bersama secara
global.
6. Untuk mengetahui permasalahan yang berkaitang dengan lingkungan hidup dan
sumber daya alam
7. Untuk mengetahui permasalahan yang berkaitang dengan kelaparan dan bahan
pangan.
8. Untuk mengetahui permasalahan yang berkaitang dengan perdamaian dan keamanan.
9. Untuk mengetahui permasalahan yang berkaitang dengan prasangka dan diskriminasi.
BAB II
Masalah-masalah Global dalam Pembelajaran IPS SD
Berkenaan dengan masalah-masalah global, Merry M.Merryfield (1997: g) antara lain
mengemukakan penduduk dan keluarga berencana (population and family planning),
pembangunan (development), hak asasi manusia (human right), imigrasi (emigration,
immigration, refugees), kepemilikan bersama global (the global commons), kelaparan dan
bahan pangan (hunger and food), perdamaian dan keamanan (peace security), prasangka
diskriminasi (prejudice and discrimination). Masalah-masalah tersebut langsung ataupun
tidak langsung, beberapa di antaranya telah kita bahas. Namun demikian, sambil jalan pada
diskusi ini, akan kita singgung lagi. Bobot dan lingkupnya tentu saja disesuaikan dengan
kemampuan kita , dan kemampuan peserta didik yang anda hadapi.
A. Penduduk dan Keluarga Berencana
Masalah penduduk da pelaksanaan keluarga berencana sebagai upaya mengatasi
masalahnya, bukan lagi hanya dialami oleh kelompok masyarakat tertentu dan negara-
negara tertentu, melainkan terlah menjadi masalah yang dirasakan, disadari serta dialami
oleh negara-negara diseluruh dunia. Masalah penduduk terletak pada tingkat kesejahteraan
dan kemakmuran yang rendah sebagai akibat adanya kesenjangan yang besar antara
pertumbuyhan serta jumlah penduduk yang terus meningkat dengan pertumbuhan segala
kebutuhan yang terbatas. Sedangkan upaya-upaya yang dilakukan untuk meyeimbangkan
dan menaggulanginya termasuk program keluarga berencana masih belum berhasil.
Program dan bahkan gerakan keluarga berencana sebagai usaha membatasi tingginya
pertumbuhan penduduk masih mengalami hambatan, baik psikologi, sosial, budaya,
maupun ekonomi. Pelaksanaan KB secara berlanjut dan bersinambungan, mendapat
kendala dari berbagai pihak, baik pihak penduduk sendiri maupun pihak lembaga yang
mengelola dan membiayainya. Belum lagi kita berbicara tentang kesempatan dan lapangan
kerja, kesediaan dan persediaan pangan, layanan kesehatan dan pendidikan, serta layanan
lain yang terkait dengan kebutuhan dan kesejahteraan penduduk. Cobalah anda selaku guru
IPS amati, hayati dan analisis kondisi kependudukan dalam keluarga serta keadaan
dimasyarakat sekitar anda sendiri. Kemudian lebih jauh lagi, coba anda serap informasi dari
berbagai media keadaan kependudukan dinegara lain di dunia ini.
B. Pembangunan
Sebagai suatu konsep, pembanguanan itu merupakan upaya berencana meningkatkan
kualitas hidup masyarakat. Namun dalam pelaksanaannya untuk kebanyakan negara-negara
yang miskin didunia, menjadi masalah. Masyarakat dan negara-negara yang miskin yang
seharusnya melakukan pembangunan untuk mengetaskan diri dari kemiskinan, justru tidak
mampu melaksanakannya. Pembangunan sebagai rangkaian kegiatan perencanaan-
pengkajian – uji kelayakan – pengelolaa – pelaksanaan – evaluasi, memerlukan SDM yang
handal, dana yang mendukung, dan suasana yang kondusif. Untuk memenuhi tuntutan
perangkat yang demikaian, bagi kebanyakan negara-negara didunia, menjadi masalah,
apalagi untuk “pembangunannya sendiri”. Apabila tidak ada upaya tingkat global melalui
lembaga-lembaga dunia, bagi negara-bangsa miskin dan terbelakang, masalah
pembangunan ini menjadi “lingkaran setan”yang tidak akan berhenti. Dengan demikian
pembangunan yang seharusnya menjadi upaya pemecahan masalah, untuk negara-negara
terbelakang dan miskin, justru menjadi masalah. Dan hal ini, SDM dengan kualitas
kemampuannya, menjadi kunci utama.
C. Hak Asasi Manusia (HAM)
HAM merupakan hal yang melekat pada setiap diri manusia, baik sebagai individu, anggota
masyarakat, maupun sebagi warga negara-negara dan warga dunia. Mengenai HAM ini
telah kita diskusikan pada modul nomer 4yang lalu. Namun disini kita perlu
mempertanyakan kembali, mengapa HAM yang melekat pada diri tiap orang itu menjadi
maasalah, bahakan menjadi masalah global? Persoalannya terletak pada pelanggaran yang
terjadi dan dialami oleh orang-orang tertentu baik sebagai individu maupun sebagai
kelompok oleh pihak-pihak tertentu yang memiliki kekuasaan atau yang berkuasa.
Pelanggran ini telah terjadi secara lokal di kawasan-kawasan tertentu, di negara-negara
tertentu, bahkan juga tingkat dunia. Cobalah anda amat, dengarkan dan perhatikan
disekeliling kita semua, bahkan mungkin dialami oleh kita sendiri. Oleh karena itu, kita
masing-masing harus menyadari hak dan kewajiban, dan memahami serta menghormati hak
dan kewajiban orang lain. Lebih jauh lagi kita harus berupaya memberikan pengertian dan
kesadaran kepada peserta didik atas hak dan kewajiabannya. Proses yang demikian itu juga
ditunjukkan kepada masyarakat awam yang biasanya menyadari kewajibannya, seshingga
mereka menjadi sasaran pihak-pihak yang berupaya memanfaatkan. Upaya penegakkan
HAM ini harus dilakukan oleh tiap warga untuk menjegah dan memecahkan masalah atas
pelanggarannya.
D. Migrasi
Migrasi sebagai suatu gerak pindah penduduk yang menjadi masalah global, paling tidak,
meliputi emigrasi (perpindahan penduduk menuju negara lain yang akan menetap di negara
baru tersebut), imigrasi (perpindahan penduduk dari suatu negara ke dalam negeri tertentu
yang diperkirakan akan menetap di negeri terakhir), dan pengungsian (perpindahan negara
lain karena faktor tertentu yang mendesak). Orang-orang yang berpindah akan membawa
masalah ekonomi (lapangan kerja, kekurangan bahan pangan), masalah politik (perang
saudara, perbedaan ideologi. Bagi kawasan atau negara yang didatangi akan menjadi
masalah karena berkaitan dengan pemenuhan segala kebutuhan para pendatang, mulai dari
tempat tinggal, pekerjaan, bahan pangan dan sebagainya. Belum lagi dari keyakinan politik
yang dianut, kriminalitas, dan kemungkinan wabah penyakit yang mereka bawa. Masalah
tersebut berdampak luas dalam berbagai aspek kehidupan diantara dua belah pihak.
E. Kepemilikan Bersama Secara Global
Tiap kawasan dengan kawasan lain terdapat apa yang ditetapkan sebagai batas wilayah
(darat, perairan, udara). Namun dalam konteks dunia global, khususnya yang berkenaan
dengan samudra dan udara terbuka merupakan milik seluruh umat manusia yang dapat
dimanfaatkan oleh siapa saja. Kenyataannya samudra dan udara terbuka itu menjadi
sengketa yang dapat menimbulkan masalah besar. Oleh karena itu, hal yang sesungguhnya
menjadi milik bersama umat manusia, yang tidak dapat diklaim oleh pihak manapun dan
harus diatur bersama secara global oleh hukum Internasional.
F. Lingkungan Hidup dan Sumber Daya Alam
Lingkungan hidup dengan sumber daya alam merupakan dua hal atau dua pihak yang
terkait satu sama lain, bahkan tidak dapat dipisahkan satu dari yang lainnya. Lingkungan
hidup bagi kita manusia adalah “kesatuan ruang dengan semua benda, daya, keadaan dan
makhluk hidup termasuk didalamnya manusia dan perilakunya yang memperngaruhi
kelangsungan perkehidupan dan kesejahteraan manusia serta makhluk hidup lainnya (UURI
No.4/1982:3). Lingkungan hidup itu meliputi hal-hal yang sangat luas mencakup segala apa
yang ada disekeliling kita manusia, bahkan termasuk manusia yang ada diluar diri kita
masing-masing. Oleh karena itu, lingkungan hidup ini dapat dikelompokkan menjadi
lingkungan alam, lingkungan sosial, lingkungan budaya dan lingkungan psikologi. Sumber
daya menurut Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 4 Tahun 1982 adalah “unsur
lingkungan hidup yang terdiri atas sumber daya manusia, sumber daya alami hayati,
sumber saya alami non hayati dan sumber daya buatan. Dengan demikian, sumber daya itu,
tidak lain adalah unsur lingkungan yang terdiri atas berbagai benda, baik hidup (manusia,
tumbuhan, hewan), dan yang tidak hidup (mineral, udara, gas, energi) yang menjamin
kehidupan umat manusia. Apabila kita tetapkan air terjun, hutan, udara dan pesawat sebagai
benda atau fenomena yang menjamin kehidupan kita manusia, kita nyatakan pula sebagai
“sumber daya”. Oleh karena itu, benda atau fenomena yang sama, dapat kita sebut sebagai
lingkungan dan dapat pula kita nyatakan sebagai sumber daya tergantung dari sudut
pandang yang kita tetapkan. Sebagai akibat meningkatnya jumlah penduduk manusia
dengan segala kebutuhannya, lingkungan sebagai sumber daya, secara alamia tidak dapat
lagi menjamin kehidupan manusia. Tanpa penerapan dan pemanfaatan IPTEK dalam
merekayasa lingkungan sebagai sumber daya, kesejahteraan umat manusia tidak dapat
dijamin. Penerapan dan pemanfaatan IPTEK tersebut bermata atau dilematis. Ada pihak
yang menyatakan bahwa IPTEK itu menjadi “tulang punggung kesejahteraan”.
Pemanfaatan IPTEK juga telah membawa dampak negatif atau laknat dalam bentuk
masalah lingkungan seperti pencemaran, banjir, tanah longsor, dan kenaikan suhu global.
Oleh karena itu, kita umat manusia harus penuh kewaspadaan dalam menerapkan dan
memanfaatkan IPTEK sesuaii dengan asas-asas keserasian, keseimbangan dan kelestarian.
Masalah lingkungan dan pengurasan sumber daya alam, bukan lagi hanya merupakan
masalah lokal, regional ataupun nasional, melainkan telah meyakini sebagai masalah global
yang telah menjadi perhatian kepeduliaan masyarakat dunia.
G. Kelaparan dan Bahan Pangan
Kelaparan dan keterbatasan persediaan bahan pangan, merupakan masalah yang tidak dapat
dilepaskan dari kehidupan umat manusia, baik lokal dan regional maupun global. Bertolak
dari pertumbuhan penduduk dunia yang tidak akan berhenti, meskipun di berbagai kawasan
tingkat rata-ratanya sudah sangat menurun, bahkan ada yang menerapkan konsep
“pertumubuhan nol” (zero growth), namun kenyataannya penduduk dunia itu jumlahnya
terus meningkat. Menurut perhitungan dan proyeksi Population Reference Bereau (World
Population Data Sheet,1997), penduduk dunia tahun 1997 jumlahnya 5,840 miliar, tahun
2010 sebanyak 6,894 miliar dan pada tahun 2025 yang akan datang akan mencapai 8,036
miliar. Jumlah penduduk dunia yang terus meningkat seperti itu, sudah pasti diikuti oleh
pertumubuhan kebutuhan hidupnya, paling tidak kebutuhan pangan. Oleh karena itu,
peningkatan produksi pangan, khususnya produksi pertanian bahan pangan, menjadi
tuntutan. Segala metode, pendekatan, teknik dan teknologi telah diterapkan pada bidang
pertanian dalam upaya meningkatkan produksi bahan pangan tadi, baik pada tingkat lokal
dan regional maupun pada tingkat dunia.
H. Perdamaian dan Keamanan
Perdamaian dan keamanan adalah dua aspek sosial-psikologis yang sangat mendasar serta
didambakan oleh setiap individu umat manusia. Namun demikian sangat sulit terealisasikan
secara wajar dalam kehidupan. Kita dapat menghayati apa yang terungkap dalam pepatah
“lain di bibir, lain di hati”, apa yang menjadi perbincangan tentang “perdamaian” berbeda
dengan kenyataan. Perlombaan senjata dan mempersenjatai diri dengan dalih “senjata untuk
perdamaian” yang tidak hanya dilakukan oleh negara-negara adikuasa-melainkan juga oleh
negara-negara “kecil”, merupakan petunjuk bahwa perdamaian itu seperti “telur di ujung
tanduk”. Kita dapat menyimak dan mengamati “perlombaan senjata” antara Korea Utara
dan Korea Selatan , antara Israel dan negara-negara Arab, menunjukkan kerawanan
terhadap perdamaian yang sewaktu-waktu dapat meletus. Oleh karena itu, keamanan dan
perdamaian sukar terealisasikan, bahkan lebih merupakan “ kerawanan global” yang
sewaktu-waktu dapat meletus yang tidak hanya dirasakan oleh negara-negara yang
bersangkutan, melainkan juga oleh seluruh dunia. Kerawanan-kerawanan terhadap
perdamaian dan keamanan, bermula dari pertentangan etnis ke pertentangan rasial,
pertentangan politik ke ekonomi, dari ambisi-gengsi-arogansi elit yang berkuasa tingkat
nasional ke tingkat regional sampai ke tingkat global yang meresahkan perdamaian serta
mengganggu keamanan global.
I. PRASANGKA DAN DISKRIMINASI
Masalah prasangka dan diskriminasi, meliputi aspek-aspek etnis (kesukuan), ras, kelas,
jenis kelamin (gender), agama, ekonomi dan politik. Kecemburuan sosial, ekonomi dan
politik, tidak hanya terjadi secara lokal di kawasan-kawasan yang terbatas, melainkan
terjadi secara global yang meresahkan umat manusia. Prasangka dan diskriminasi yang
mendorong negara-negara tertentu seperti Amerika Serikat, Rusia, Prancis, Iran, India,
Pakistan, Korea Selatan dan Utaramelengkapi diri dengan senjata mutakhir sebagai
pencerminan “sikap prasangka dan diskriminasi”, dapat menjadi pemicu “perang modern”
yang tidak mustahil dapat memusnahkan sebagian umat manusia. Hal inilah yang wajib
diwaspadai secara sungguh-sungguh oleh seluruh umat manusia, terutama oleh kelompok-
kelompok elit yang memegang kebijakan di tingkat dunia. Secara mendasar tentu saja hal
tersebut harus mulai ditanamkan sejak dini di tingkat sekolah dasar. Anak-anak di tingkat
SD inilah yang akan menjadi SDM masa yang akan yang idealnya bersih dari sikap dan
tindakan prasangka serta diskriminasi. Itulah harapan kita bersama.
Antara satu negara dengan negara lain, antara negara maju dengan negara berkembang
pasti memiliki perbedaan permasalahan. Kunci perbedaan itu terutama terletak pada
kualitas SDM menerapkan IPTEK dalam memanfaatkan SDA untuk kesejahteraan hidup
masing-masing. Kualitas SDM disini juga tercermin dari tingkat pendidikan yang telah
dicapai masyarakat, tingkat gizi, tingkat kesehatan, baik kesehatan fisik-jasmaniah maupun
kesehatan lingkungan hidup pada umumnya. Disini berlaku konsep “sumber daya dibatasi
secara budaya” (culturally defined resources), dengan pengertian bahwa terealisasikannya
potensi SDA menjadi kesejahteraan masyrakat dan negara sangat dipengaruhi oleh
kemampuan budaya manusia, mengolah sumber daya tadi.
Dari uraian singkat di atas dapat tercermin bahwa perbedaan yang mendasar antara
negara-negara maju yang juga negara industri dengan negara-negara berkembang yang
tingkat industrinya masih terbatas terletak pada kualitas kemampuan SDM-nya dalam
menguasai dan memanfaatkan IPTEK.
Pendidikan yang meningkatkan kualitas kemampuan SDM inilah yang mampu
mempersempit jarak perbedaan antara masyrakat negara-negara berkembang dengan
masyarakat negara-negara maju yang memperkecil kesenjangan kehidupan sosial-ekonomi
diantara keduanya.
Perbedaan, termasuk perbedaan kepentingan, merupakan hal yang wajar dan alamiah.
Namun perbedaan yang menimbulkan pertikaian dan konflik, harus kita cari jalan
keluarnya. Upaya mencari jalan keluar itu terutama didasari oleh “persamaan” kemanusiaan
yang sangat wajar. Oleh karena itu, ditinjau dari persamaan kemanusiaan tersebut,
perbedaan tadi bahkan harus menjadi landasan terjadinya kerja sama. Dengan anggapan
dasar bahwa tidak ada satu pihak pun (perorangan, keluarga, kelompok, masyrakat, bangsa,
negara) yang mampu memenuhi segala kebutuhan hidupnya sendiri, bagaimanapun selalu
memerlukan bantuan pihak lain.
Menciptakan masyrakat dunia yang aman dan damai, tidak dapat berjalan tanpa kerja
sama tadi. Negara industri yang kaya, tidak dapat melangsungkan kehidupannya secara
wajar tanpa kerja sama ekonomi dengan negara lain, baik untuk memasarkan barang
industrinya maupun untuk mendapatkan bahan mentah dan bahan dasar demi kelangsungan
industri tersebut. Negara-negara agraris, tidak akan dapat melangsungkan kehidupannya
secara wajar tanpa kerja sama dengan negara-negara industri yang memasok barang-barang
industri dan membeli hasil pertanian dari negara agraris yang bersangkutan.
Oleh karena itu, kerja sama antarnegara dan antarwilayah, merupakan suatu proses
kemanusiaan yang sangat bermakna. Dalam kehidupan global dewasa ini, kerja sama yang
saling menguntungkan dalam bentuk “saling ketergantungan” (interdependensi) harus
dibina secara berkesinambungan dalam upaya menciptakan kehidupan masyarakat dunia
yang aman, damai dan sejahtera.
Menyebarnya informasi dari waktu ke waktu yang menembus batas-batas negara, benua,
samudera dan udara, mengakibatkan wawasan masyarakat terhadap peristiwa dunia makin
terbuka. Langsung tidak langsung suasana yang demikian berpengaruh terhadap pergeseran
nilai dan norma yang berlaku. Arus informasi yang mengglobal yang berdampak pada
pergeseran norma dan nilai, harus kita waspadai melalui penyaringan oleh norma-nilai yang
baik yang melekat dalam masyarakat Indonesia.
Dengan memahami perbedaan dan persamaan kebudayaan tadi, akan menumbuhkan
saling pengertian, sehingga “tercipta” saling menghargai antarkebudayaan yang ada di
permukaan bumi ini. Dengan cara yang demikian itu, akan tumbuh kepercayaan dan
keyakinan bahwa “tidak ada suatu kebudayaan pun yang lebih rendah daripada kebudayaan
lainnya di dunia ini” ataupun sebaliknya “tidak ada suatu kebudayaan pun yang lebih tinggi
daripada kebudayaan lainnya”. Yang ada hanyalah perbedaan gradual antara satu
kebudayaan dengan kebudayaan lain, khususnya dalam penguasaan ilmu pengetahuan dan
teknologi.
Gagasan-gagasan baru tentang hidup dan kehidupan global, harus berlandaskan nilai
akhlak mulia yang menjadi dasar kemanusiaan yang “sama di hadapan Tuhan Yang Maha
Esa, yang dibedakan oleh kadar iman dan takwa kepada-Nya. Hal inilah yang harus
diangkat sebagai nilai global dalam hidup dan kehidupan hari ini serta di hari-hari
mendatang. Hal mendasar inilah yang harus menjadi perhatian kita dalam membina dan
mengembangkan perspektif global pada diri masing-masing, terutama pada diri anak didik
yang menjadi tanggung jawab kita bersama.
BAB III
PENUTUP
Merry M.Merryfield (1997: g) antara lain mengemukakan penduduk dan keluarga
berencana (population and family planning), pembangunan (development), hak asasi
manusia (human right), imigrasi (emigration, immigration, refugees), kepemilikan bersama
global (the global commons), kelaparan dan bahan pangan (hunger and food), perdamaian
dan keamanan (peace security), prasangka diskriminasi (prejudice and discrimination).

DAFTAR PUSTAKA
Sumaatmadja, Nursid, dkk. 2012. Perspektif Global. Jakarta:Universitas Terbuka

Tag : MAKALAH IPS


Iklan 655 x 60
PREVIOUS
CONTOH MAKALAH TENTANG PERSPEKTIF SOSIAL
NEXT
CONTOH MAKALAH IPS TENTANG KERAGAMAN BENTUK PERMUKAAN BUMI
Artikel Terkait

CONTOH MAKALAH TENTANG PENGERTIAN IPS DAN PENDIDIKAN IPS


CONTOH MAKALAH TENTANG PERSPEKTIF SOSIAL
CONTOH MAKALAH IPS TENTANG MASALAH-MASALAH GLOBAL DALAM
PEMBELAJARAN IPS SD
Contoh Makalah Masalah-masalah Global dalam Pembelajaran IPS SD
Contoh Makalah IPS Tentang Konsep Dasar Sejarah Power Point

0 Komentar untuk "CONTOH MAKALAH IPS TENTANG MASALAH-MASALAH


GLOBAL DALAM PEMBELAJARAN IPS SD"

ARTIKEL TERPOPULER
Contoh Makalah PKN Tentang "Ketahanan Nasional Indonesia"
Contoh Surat Keterangan Telah Melaksanakan Penelitian
Khutbah, Tabligh dan Dakwah
Contoh Kata Pengantar Makalah Matematika Tentang Pengukuran
Contoh Kata Pengantar Makalah Penelitian Kualitatif Kata Pengantar
CONTOH SURAT PERNYATAAN SKRIPSI
Contoh Abstrak Penggunaan Alat Peraga Uang Monopoli Untuk Meningkatkan Pemahaman
Siswa Pada Pembelajaran Pemecahan Masalah Matematika
Contoh Cara Membuat Surat Permohonan Dukungan Bank Buat Kontraktor
Contoh Makalah Matematika Tentang Bangun-Bangun Ruang Bab II Pembahasan
Contoh Makalah Psikologi Pendidikan Anak

Copyright © 2015 : Kumpulan Makalah dan Skripsi - All Rights Reserved


Proudly powered by Blogger
Back To Top

Anda mungkin juga menyukai