Anda di halaman 1dari 15

PROPOSAL PENDIRIAN INDUSTRI

MAKANAN

DISUSUN OLEH :

Ardilah Juni Putra 17340114

Sumardyanto 17340113

FAKULTAS FARMASI

PROGRAM STUDI PROFESI APOTEKER

INSTITUT SAINS DAN TEKNOLOGI NASIONAL

JAKARTA

2017
DAFTAR ISI

Halaman

DAFTAR ISI .............................................................................................................. i

BAB I PENDAHULUAN .......................................................................................... 1


1.1 Latar Balakang ......................................................................................... 1

1.2 Rumusan Masalah ..................................................................................... 1

1.3 Tujuan ....................................................................................................... 1

BAB II TINJAUAN PUSTAKA .............................................................................. 2


2.1 Industri Farmasi ....................................................................................... 2

2.2 Industri Makanan ...................................................................................... 2

2.3 Permohonan Izin ...................................................................................... 3

2.4 Persyaratan Izin Industri Makanan dan Minuman .................................... 3

2.4.1 Kantor Pelayanan Perizinan ... ......................................................... 3

2.4.2 Dinas Perindustrian Dan Perdaganagan … ...................................... 3

2.4.3 Cara Mendapatkan Izin BPOM … ................................................... 5

2.4.4 Izin Direktorat Jendral Kementrian Perdaganagan… ...................... 6

2.5 Pencabutan Izin Usaha Industri Farmasi .................................................. 7

2.6 Struktur Organisasi .................................................................................. 8

BAB III PEMBAHASAN … ..................................................................................... 9

3.1 Jenis Produk .............................................................................................. 9

3.2 Pemasaran ................................................................................................. 9

3.3 Tempat Produksi ....................................................................................... 9

3.4 Rencana Biaya .......................................................................................... 9

BAB IV KESIMPULAN ........................................................................................... 12

DAFTAR PUSTAKA … ............................................................................................ 13

i
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Makanan merupakan kebutuhan dasar manusia, tanpa makanan manusia tidak

dapat melangsungkan kehidupannya. Makanan tidak dapat digantikan oleh suplemen

makanan yang akhir-akhir ini marak diiklankan di media. Oleh karena itu makanan yang

dikonsumsi masyarakat harus: aman, sehat, bergizi, layak dikonsumsi dan tidak

menimbulkan gangguan kesehatan(1)

Saat ini industri makanan dan minuman di Indonesia berkembang semakin pesat.

Dibanding dengan industri kreatif lainnya, industri makanan dan minuman mendapat

peluang yang sangat besar untuk terus bertumbuh. Bahkan pada saat krisis sekalipun,

industri ini terbilang mampu bertahan. Persaingan antar pasar industri makanan dan

minuman semakin kompetitif. Hal ini terbukti dengan banyaknya jenis makanan dan

minuman yang beredar baik produksi dalam negeri maupun produksi luar negeri.(1)

Menurut UU No. 3 Tahun 2014 tentang Perindustrian, industri adalah seluruh

bentuk kegiatan ekonomi yang mengelolah bahan baku dan/atau memanfaatkan sumber

daya industri sehingga menghasilkan barang yang mempunyai nilai tambah atau manfaat

lebih tinggi, termasuk jasa industri.(3)

1.2 Rumusan Masalah


1. Apa saja persyaratan dalam mendirikan industri makanan?
2. Bagaimana alur perizinan industri makanan?
3. Jenis produk apa yang akan di kembangkan?
1.3 Tujuan
1. Untuk mengetahui persyaratan dalam mendirikan industri makanan
2. Untuk mengetahui alur perizinan industri makanan
3. Untuk menyusun proposal produk makanan yang akan dikembangkan.

i
BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Industri Farmasi

Menurut UU No. 3 Tahun 2014 tentang Perindustrian, industri adalah seluruh

bentuk kegiatan ekonomi yang mengelolah bahan baku dan/atau memanfaatkan sumber

daya industri sehingga menghasilkan barang yang mempunyai nilai tambah atau manfaat

lebih tinggi, termasuk jasa industri.(3)

Menurut Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia No.

1799/MENKES/PER/XI/2010, Industri Farmasi adalah badan usaha yang memiliki izin

dari Menteri Kesehatan untuk melakukan kegiatan pembuatan obat atau bahan obat.

Sedangkan yang dimaksud dengan pembuatan obat adalah seluruh tahapan kegiatan

dalam menghasilkan obat, yang meliputi pengadaaan bahan awal dan bahan pengemas,

produksi, pengemasan, pengawasan mutu dan pemastian mutu sampai diperoleh obat

untuk didistribusikan. Menurut Peraturan Menteri Kesehatan

No.1799/Menkes/Per/XII/2010, bahwa proses pembuatan obat dan atau bahan obat untuk

semua tahapan dan atau sebagian tahapan hanya dapat dilakukan oleh Industri Farmasi(2).

2.2 Industri Makanan

Industri makanan merupakan salah satu industri yang berkembang sangat pesat

di seluruh dunia, termasuk di Indonesia. Berbagai jenis makanan dan minuman dengan

tampilan yang menarik terus diproduksi demi meningkatkan nilai estetika dan daya tarik

konsumen. Adapun pengertian makanan menurut WHO (World Health Organization)

yaitu semua substansi yang diperlukan tubuh, kecuali air dan obat-obatan dan substansi-

substansi yang dipergunakan untuk pengobatan.

2.3 Permohonan Izin

i
Alur permohonan izin yaitu sebagai berikut:

Pemohon Kantor pelayanan perizinan Dinas perindustrian dan


perdagangan

Direktur jendral
BPOM
kementrian perdagangan

Mentri kesehatan

2.4 Persyaratan Izin Industri Makanan dan Minuman

2.4.1 Kantor Pelayanan Perizinan

Untuk mengurus izin gangguan. Berkas-berkas izin gangguan berupa:

a. Formulir isian

b. Surat domisili usaha

c. NPWP (Nomer pokok wajib pajak)

d. Nomer telepon dan stempel perusahaan

e. Foto copy kartu keluarga (KK) bagi penanggung jawab wanita

f. Izin teknis dari instansi

2.4.2 Dinas Perindustrian dan Perdagangan

untuk mendapatkan SIUP (Surat Izin Usaha Perdagangan). Anda bisa membawa izin

gangguan dan berkas-berkas lainnya berupa:

a. Formulir isian;

b. Fotokopi KTP penanggung jawab;

c. Surat Domisili Usaha;

d. NPWP (Nomor Pokok Wajib Pajak);

e. Nomor telepon dan stempel perusahaan;

i
f. Fotokopi Kartu Keluarga (KK) bagi penanggung jawab wanita;

g. Izin teknis dari instansi terkait bila diperlukan.

Pembuatan SIUP (Surat Izin Usaha Perdagangan) bagi usaha yang

berbadan hukum (PT, CV dan Koperasi) dapat dilakukan dengan membawa

berkas-berkas sbb:

a. Mengisi formulir yang telah disediakan;

b. Fotokopi Akta Pendirian Perusahaan dan pengesahan dari Kementerian Hukum

dan HAM yang diajukan melalui Pengadilan Negeri wilayah;

c. Fotokopi domisili perusahaan/Surat Izin Tempat Usaha (SITU)/

Undang-Undang Gangguan (UUG)

d. Fotokopi KTP penanggung jawab;

e. Fotokopi KK (Kartu Keluarga) bagi penanggung jawab wanita

f. Fotokopi NPWP (Nomor Pokok Wajib Pajak)

g. Nomor telepon dan stempel perusahaan

h. Izin teknis dari instansi terkait bila diperlukan.

Pengajuan TDP (Tanda Daftar Perusahaan) di Kantor Penanaman Modal

Daerah (KPMD) dengan membawa berkas-berkas sebagai berikut:

a. Formulir isian (diisi lengkap)

b. Fotokopi domisili perusahaan/SITU/Izin Gangguan

c. Fotokopi SIUP/izinteknis lainnya

d. Fotokopi KTP penanggung jawab/paspor

e. Fotokopi Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP)

Permohonan Tanda Daftar Industri harus melampirkan surat-surat sebagai berikut :

a. Fotokopi KTP pemohon

b. Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP)

i
c. Undang-Undang Gangguan (UUG);

d. Fotokopi Akta Pendirian Perusahaan (PT,CV dan Koperasi)

e. Status tempat/surat kontrak tempat usaha

f. Pajak Bumi dan Bangunan (PBB) terakhir bagi pemilik tempat usaha sendiri

g. Surat Pernyataan Pengelolaan Lingkungan (SPPL).

2.4.3 Cara Mendapatkan Izin BPOM

Syaratnya isi formulir pendaftaran dan sertakan contoh produk makanan dan

minuman yang akan didaftarkan, daftar bahan baku/mentah yang digunakan untuk

memproduksi makananan dan minuman yang akan didaftarkan (setiap jenis makanan

akan memerlukan penadataran yang berbeda jadi kalau ada 2 jenis makanan akan

memerlukan 2 lembar pendaftaran) setelah terdaftar biasanya akan dijadwalkan

dengan pemberitahuan kapan tempat dan produksi makanan akan di AUDIT

/DIPERIKSA oleh team Auditor dari badan POM, pada saat di audit perlu di siapkan:

1. Resep makanan minuman yang diproduksi dan dilampiri surat-surat data tehnik

(spec) dari bahan makanan yang digunakan akan lebih bagus bila disertakan

sertifiakat halal (biasanya bisa diperoleh dari perusahaan pembuat/penyalur

bahan makanan tsb) hal ini akan dperiksa apakah bahan makanan yang digunakan

layak dikonsumsi & tidak membahayakan bagi kesehatan.

2. Tempat penyimpanan bahan baku akan diperiksa apakah penyimpananya rapi

bersih & tidak mudah terkontaminasi oleh benda asing / serangga (binatang) yang

bisa merusak/meracuni bahan baku tsb.

3. Tempat dan proses Produksi apakah layak, bersih dan sesuai prosedur untuk

pengolahan makanan yang layak untuk dikonsumsi

i
4. Proses pengepakan / membungkus apakah bersih, menggunakan bahan

pembungkus yang layak untuk digunakan sebagai pembungkus, aman tidak

terkontaminasi/terbawa benda asing yang

membahayakan bagi makanan tersebut

atau consumen yang akan mengkonsumsi.

Selama dalam proses audit apabila ditemukan hal-hal yang kurang/tidak

memenuhi syarat standar BPOM, akan diberikan peringatan dan saran untuk perbaikan

dan akan dijadwal ulang untuk kembali di audit lagi, akan tetapi bila semuanya telah

memenuhi syarat atau apa yang telah disarankan untuk diubah/diganti sudah dijalankan,

maka tinggal menunggu proses dari BPOM, dan kemudian BPOM akan mengeluarkan

sertifikat ijin produksi biasanya dengan nomer MD (untuk barang produksi dalam

negeri) dan nomer ML ( untuk kode barang produksi hasil import).

2.4.4 Izin Direktorat Jendral Kementerian Perdagangan

Pengajuan IUI (Izin Usaha Industri) di Kementerian Perdagangan melalui

tahap izin persetujuan prinsip dengan membawa dokumen sebagai berikut:

a. Mengisi dan menandatangani formulir permohonan Izin Usaha Industri

b. Mengisi secara lengkap dan menandatangani formulir informasi perkembangan

proyek

c. Fotokopi akta pendirian perusahaan dan perubahannya

d. Fotokopi SK Menteri Hukum dan HAM RI

e. Fotokopi KTP dan NPWP Direksi/Komisaris

f. Fotokopi KTP dan NPWP pemegang saham perseroan

g. Fotokopi SIUP (Surat Izin Usaha Perdagangan)

h. Fotokopi TDP (Tanda Daftar Perusahaan)

i. Fotokopi IMB (Izin Mendirikan Bangunan)

i
j. Fotokopi izin lokasi atau izin peruntukan lahan

k. Dokumen UKL-UPL (Upaya Pengelolaan Lingkungan dan Upaya Pemantauan

Lingkungan) atau SPPL (Surat Pernyataan Pengelolaan Lingkungan)

l. Fotokopi izin gangguan atau Amdal

m. Fotokopi bukti kepemilikan/kontrak tempat usaha industry

n. Rekomendasi dari instansi-instansi terkait bagi yang dipersyaratkan.

2.5 Pencabutan Izin Usaha Industri Farmasi

Pencabutan izin usaha industri farmasi dilakukan apabila industri yang

bersangkutan melakukan pelanggaran :

1. Melakukan pemindah tanganan hak milik izin usaha industri farmasidan perluasan

tanpa izin.

2. Tidak menyampaikan informasi industri secara berturut-turut 3 kaliatau dengan sengaja

menyampaikan informasi yang tidak benar.

3. Melakukan pemindahan lokasi usaha industri farmasi tanpapersetujuan tertulis terlebih

dahulu dari Menteri Kesehatan Republik Indonesia.

4. Dengan sengaja memproduksi makanan dan minuman jadi atau bahan baku yang

tidak memenuhi persyaratan dan ketentuan yang berlaku.

5. Tidak memenuhi ketentuan dalam izin usaha industri farmasi.

i
2.6 Struktur Organisasi

Ada struktur organisasi terkandung alur perintah yang mengidentifikasi jabatan

pekerjaan yang harus di pertanggung jawabkan oleh masing-masing karyawan atas

berbagai kegiatan serta komunikasinya dengan unit yang lainnya

DIREKSI

DIREKTUR UTAMA

DIREKTUR KEUANGAN

DIREKTUR PERSONALIA DIREKTUR

MANAGER MANAGER MANAGER MANAGER PABRIK ADM &GUDANG


PERSONAL PEMASARA
N
DIVISI DIVISI DIVISI
DIVISI DIVISI

i
BAB III

PEMBAHASAN

3.1. Jenis Produk


Produk yang akan dikembangkan ini adalah keripik pisang

3.2. Pemasaran

Pemasaran produk kami lakukan secara online dengan memanfaatkan jejaring

internet, melalui open market secara langsung yang bekerjasama dengan makanan

pesanan, penitipan pada supermarket dan UMKM.

3.3. Tempat Produksi

Lokasi perusahaan yang akan dibuat berlokasi di Jl. Legundi Kecamatan sukarame

Bandar Lampung, dan pada bagian produksi akan dibuat tempat khusus untuk menjaga

kehigienisan dari produk.

3.4 Rencana Biaya

Rencana Biaya Usaha

Biaya untuk menunjang kegiatan produksi per bulan:

Jenis Biaya Umum Dagang Total (Rp)

1. Peralatan penunjang produksi Rp. 20.000.000,-

2. Bahan bakar mesin,dll Rp. 40.000.000,-

3. Listrik, air, dll Rp. 20.000.000,-

Total Rp. 80.000.000,-

i
Mengenai Aspek Financial berikut laporannya:

Investasi Awal Rp. 150.000.000,-

Kebutuhan :

a. Pengadaan Listrik dan air Rp. 20.000.000,-

b. Mesin Rp 40.000.000,-

c. Lain-lain Rp. 20.000.000,- +

TOTAL Rp. 80.000 .000

Bahan-bahan (Per bulan)

a. Bahan Baku Rp. 15.000.000 ,-

b. Kemasan Rp. 5.000.000,-

TOTAL Rp. 20.000.000,-

a. Total Rp.80.000.000 + Rp. 20.000.000 = Rp. 100,000.000,-

Perhitungan Usaha dan Asumsi Pendapatan

a. Pendapatan kotor dalam satu bulan

Penjualan min. 1000 pcs/hari x @ Rp. 5.000,-x 30 Hari Rp. 150.000.000,-

Total Pendapatan Kotor Satu Bulan Rp. 150.000.000,-

b. Biaya Bahan Baku Satu Bulan

1000 pcs x @ Rp.2500,- x 30 Hari Rp. 75.000.000,-

c. Biaya Operasional karyawan Rp. 10.000.000

Total Biaya Rp. 85.000.000,-

i
Laba Bersih Per Bulan

(Pendapatan Kotor – Biaya Bahan Baku dan Biaya Oprasional)

(Rp. 150.000.000,- - Rp. 85.000.000) = Rp. 65.000.000,-

Break Even Point atau Balik Modal

(Investasi Awal/Laba Bersih Per Bulan) = 3 bulan

Pengembangan usaha kami akan bekerja sama dengan para petani pisang untuk

membududayakan tanaman produksi lokal. Untuk manajerial usahanya, kami akan

memperluas jaringan dan tenaga kerja demi kelancaran dan perkembangan usaha kami.

Untuk keberlanjutan usaha, kami akan membentuk industri rumah terpadu (home

industry integrated). jika sampai bisa diproduksi skala pabrik. Hal ini lambat laun akan

menyerap tenaga kerja di lingkungan sekitar sehingga bisa menjadi salah satu solusi dalam

mengurangi jumlah pengangguran dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat.

i
BAB IV

KESIMPULAN

1. Persyaratan yang harus di penuhi dalam mendirkan industri makanan dan minuman

adalah mengajukan permohonan berdasarkan alur permohonan izin industri yang

ditujukan kepada :

 Kantor Pelayanan perizinan


Untuk mengurus izin gangguan
 Dinas Perindustrian dan perdagangan
Untuk mendapatkan urat Izin Usaha Perdagangan
 BPOM
Untuk mendapatkan izin produksi
 Dinas kesehatan povinsi
 Direktur Jendral Kementrian dan Perdagangan
Mentri kesehatan
2. Permohonan tersebut di atas disertai dengan melampirkan berkas-berkas
sebagaimana telah ditetapkan.
3. Produk yang akan dikembangkan pada proposal ini adalah keripik pisang
4. Memiliki secara tetap paling sedikit 3 orang Apoteker warga Negara Indonesia,
masng-masing sebagai penanggung jawab pemastian mutu, produksi dan
pengawasan mutu
5. Kebuthuan dana awal sebagai nvestasi perusahaan sebanyak 150.000.000,-
6. Produk yang akan dikembangkan pada proposal ini adalah keripik pisang

i
DAFTAR PUSTAKA

1. https://drsyaifuddinnaim.wordpress.com/2009/11/05/mengenal-makanan-yang-
memenuhi-syarat/

2. Departemen Kesehatan RI, 2010, Peraturan Menteri Kesehatan RI


No.1799/MenKes/Per/XII/2010 Tentang Industri Farmasi, Jakarta.

3. Undang- Undang RI, No. 3, 2014, Perindustrian. Jakarta

Anda mungkin juga menyukai