Anda di halaman 1dari 134

ASUHAN KEPERAWATAN PADA KLIEN YANG MENGALAMI STROKE

DENGAN MASALAH KETIDAKSEIMBANGAN NUTRISI KURANG DARI


KEBUTUHAN TUBUH DI RUANGAN PENYAKIT DALAM RUMAH SAKIT
UMUM DAERAH PRINGSEWU LAMPUNG TAHUN 2019

Karya Tulis Ilmiah

OLEH :
DINA IRMALIA IR
144012016014

PROGRAM STUDI DIPLOMA III KEPERAWATAN


SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN (STIKes)
MUHAMMADIYAH PRINGSEWU LAMPUNG
2019

1
STIKes Muhammadiyah Pringsewu Lampung
2

ASUHAN KEPERAWATAN PADA KLIEN YANG MENGALAMI STROKE


DENGAN MASALAH KETIDAKSEIMBANGAN NUTRISI KURANGDARI
KEBUTUHAN TUBUH DIRUANGAN PENYAKIT DALAM RUMAH SAKIT
UMUM DAERAH PRINGSEWU LAMPUNG TAHUN 2019

Karya Tulis Ilmiah


Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Dalam Menyelesaikan
Pendidikan Pada Program Studi Diploma III Keperawatan

OLEH :
DINA IRMALIA IR
144012016014

PROGRAM STUDI DIPLOMA III KEPERAWATAN


SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN (STIKes)
MUHAMMADIYAH PRINGSEWU LAMPUNG
2019

ii
STIKes Muhammadiyah Pringsewu Lampung
3

ASUHAN KEPERAWATAN PADA KLIEN YANG MENGALAMI STROKE DENGAN


MASALAH KETIDAKSEIMBANGAN NUTRISI KURANGDARI KEBUTUHAN
TUBUH DIRUANGAN PENYAKIT DALAM RUMAH SAKITUMUM DAERAH
PRINGSEWU LAMPUNG TAHUN 2019

Dina Irmalia Ir
72 Halaman + 12 Lampiran + 17 Tabel + 3 Bagan

ABSTRAK

Stroke merupakan suatu gangguan fungsional otak yang terjadi secara mendadak dengan tanda
dengan gejala klinik baik fokal maupun global yang berlangsung lebih dari 24jam atau dapat
menimbulkan kematian, disebabkan oleh gangguan peredaran darah otak. Asuhan ini bertujuan
melaksanakan Asuhan Keperawatan Klien yang mengalami Stroke dengan Ketidakseimbangan
Nutrisi Kurang Dari Kebutuhan Tubuh di Ruang Penyakit Dalam Rumah Sakit Umum Daerah
Pringsewu Tahun 2019. Jenis penelitian adalah eksplorasi dengan desain studi kasus. Partisipan
dalam penelitian ini 2 klien dengan diagnose medis yang sama yaitu Stroke dengan
ketidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh.

Hasil dalam penelitian ini yang didapatkan adalah masalah kesehatan klien 1 sudah mengalami
belum ada peningkatan kesehatan yang berhubungan dengan ketidakseimbangan nutrisi,
sedangkan klien 2 sudah mengalami peningkatan kesehatan seperti frekuensi tersedak yang sedikit,
mampu mengontrol mual dan muntah dan rasa sakit menelan sedikit berkurang.

Diharapkan bagi pasien dan keluarga lebih banyak mencari informasi dalam menangani Stroke
khususnya menambah pengetahuan tentang ketidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan
tubuh. Pasien serta keluarga maupun menjaga kesehatan semua anggota keluarganya

Kata Kunci : Stroke, Ketidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh


Referensi : 14 (2010-2018)

iii
STIKes Muhammadiyah Pringsewu Lampung
4

NURSING CARE IN CLIENTS WHO HAVE A STROKE WITH THE PROBLEM OF


NUTRITION LESS WEIGHT FROM BODY NEEDS IN THE RPD ROOM OF
PRINGSEWU LAMPUNG GENERAL HOSPITAL IN 2019

Dina Irmalia Ir
72 Pages + 12 Attachment + 17 Tables + 3 Chart

ABSTRACT

Stroke is a functional brain disorder that occurs suddenly with signs with both focal and global
clinical symptoms that last more than 24 hours or can cause death, caused by circulatory
disorders of the brain. This upbringing aims to implement Nursing Care for Clients who have
Stroke with Less Nutrition imbalance from Body Needs in the Internal Medicine Room of
Pringsewu Regional General Hospital in 2019. This type of research is exploration with case
study design. Participants in this study were 2 clients with the same medical diagnosis, stroke with
nutritional imbalance less than the body's needs.

The results in this study obtained were that client 1's health problems had experienced no
improvement in health related to nutritional imbalances, while client 2 had experienced improved
health such as a small frequency of choking, being able to control nausea and vomiting and a
slight reduction in swallowing pain.

It is expected that patients and families will find more information in dealing with stroke
especially adding knowledge about nutritional imbalances less than the body's needs. Patients and
families and maintain the health of all family member

Keyword : Stroke, nutritional imbalance is less than the body's needs


Reference : 14 (2010-2018)

iv
STIKes Muhammadiyah Pringsewu Lampung
5

PERSETUJUAN KARYA TULIS ILMIAH

Karya Tulis Ilmiah


Telah Diperiksa dan Disetujui untuk diuji dihadapan
TIM Penguji Karya Tulis Ilmiah

Judul KTI : “Asuhan Keperawatan Pada Klien Yang Mengalami Stroke


Dengan Ketidakseimbangan Nutrisi Kurang Dari
Kebutuhan Tubuh Di Ruang Penyakit Dalam Rumah Sakit
Umum Daerah Pringsewu Tahun 2019”
NamaMahasiswa : Dina Irmalia Ir
NIM : 144012016014

MENYETUJUI

Pembimbing I Pembimbing II

Manzahri, S.Kep.,M.Kes. Ns. Pira Prahmawati, S.Kep.,M.Kes


NBM:927027 NBM: 1194172

v
STIKes Muhammadiyah Pringsewu Lampung
6

HALAMAN PENGESAHAN PENELITIAN

ASUHAN KEPERAWATAN PADA KLIEN YANG MENGALAMI STROKE


DENGAN MASALAH KETIDAKSEIMBANGAN NUTRISI KURANG
DARI KEBUTUHAN TUBUH DI RUANGAN PENYAKIT DALAM
RUMAH SAKIT UMUM DAERAH PRINGSEWU LAMPUNG
TAHUN 2019

Karya Tulis Ilmiah ini disusun oleh Dina Irmalia Ir telah diperiksa dan
dipertahankan dihadapan Tim Penguji Karya Tulis Ilmiah dan dinyatakan
Lulus pada tanggal 17 Juli 2019

MENGESAHKAN

Tim Penguji:
Penguji Utama : Ns. Heru Supriyatno.S.Kep.,M.Kes
NBM. 927026 (......................)

Penguji Anggota I : Manzahri, S.Kep.,M.Kes.


NBM. 927027 (......................)

Penguji Anggota II : Ns. Pira Prahmawati, S.Kep.,M.Kes.


NBM.1194172 (......................)

Ketua Program Studi

Ns. Nuria Muliani, M.Kep.,Sp.Kep. J


NBM. 1152420

vi
STIKes Muhammadiyah Pringsewu Lampung
7

HALAMAN PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI


TUGAS AKHIR UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIK

Sebagai sivitas akademik STIKes Muhammadiyah Pringsewu Lampung, saya


yang bertanda tangan dibawah ini:
Nama : Dina Irmalia Ir
NIM : 144012016014
Program Studi : DIII Keperawatan
Jenis Karya : KaryaTulis Ilmiah
Judul KTI : Asuhan Keperawatan Pada Klien Yang Mengalami Stroke
Dengan Ketidakseimbangan Nutrisi Kurang Dari Kebutuhan
Tubuh Di Ruang Penyakit Dalam Rumah Sakit Umum Daerah
Pringsewu Tahun 2019

Guna pengembangan ilmu pengetahuan kesehatan, menyetujui memberikan


kepada STIKes Muhammadiyah Pringsewu Lampung tanpa menuntut ganti rugi
berupa materi atas Kaya Tulis Ilmiah saya yang berjudul :“Asuhan Keperawatan
Pada Klien Yang Mengalami Stroke Dengan Ketidakseimbangan Nutrisi Kurang
Dari Kebutuhan Tubuh Di Ruang Penyakit Dalam Rumah Sakit Umum Daerah
Pringsewu Tahun 2019”

STIKes Muhammadiyah Pringsewu Lampung dengan adanya pernyataan ini


berhak menyimpan, mengalihmediakan dalam bentuk format yang lain, mengelola
dalam bentuk pangkalan data (database), merawat, dan mempublikasikan tugas
akhir saya selama tetap mencantumkan nama saya sebagai penulis/pencipta dan
sebagai pemilik hak atas karya.

Demikian pernyataan ini saya buat dengan sebenarnya.

Dibuat di : Pringsewu
Pada tanggal : 17 Juli 2019
Yang menyatakan

(Dina Irmalia Ir)

vii
STIKes Muhammadiyah Pringsewu Lampung
8

MOTTO

“Prestasi tak dapat diraih tanpa semangat”

„‟Sesulit apapun rintangan jika sudah berusaha pasti akan tercapai. Usaha tidak
akan menghianati hasil”

( Dina Irmalia Ir)

viii
STIKes Muhammadiyah Pringsewu Lampung
9

PERSEMBAHAN

Dengan segala puji dan syukur kepada Allah SWT dan atas dukungan serta doa
dari orang-orang tercinta, akhirnya Karya Tulis Ilmiah ini bisa terselesaikan
dengan baik. Oleh karena itu, dengan rasa syukur dan terimakasih Saya kepada :
1. Khusus untuk kedua orang tuaku, Ayah Irhanna yahya (Alm) dan Ibu
Rosmawati, Emak Rohila Hasan, Ayah Dul Hasan yang tak pernah lelah
mencurahkan kasih sayangnya serta tak pernah kenal lelah demi
memperjuangkan keberhasilanku sampai saat ini terimakasih untuk semua doa,
dan perjuangannya.
2. Untuk saudaraku yang tercinta, Yulian Andre, Anna Wulandari, Maradona
Irawan, Maradoni Irmawan, Wiwin Windayani, Maman Rahmansyah, Firsan
Herdinan, Rosi Astri Diana, Resti Novia, Ayu Meila Santi, M.Yulis setiawan,
yang selalu menyayangiku dan mendukungku serta menyemangatiku hingga
aku dapat menyelesaikan Karya Tulis Ilmiah ini.
3. Untuk sahabat-sahabatku Eka, Shinta, Sriayu, Sasa, Beti, Upik, Ria, Resi, Ani,
Cici, Nur, Anggun, Elisa, Viky, Desti, Ulfi, Juli, Farhan, Dira yang sudah
mendukung dan menyemangatiku hingga terselesaikannya Karya Tulis Ilmiah
ini.
4. Almamater STIKes Muhammadiyah Pringsewu yang saya banggakan.

ix
STIKes Muhammadiyah Pringsewu Lampung
10

RIWAYAT HIDUP PENULIS

Dina Irmalia Ir dilahirkan pada tanggal 22 November 1997 di Kedondong, putri


kelima dari pasangan Bapak Irhanna yahya (Alm) dan Ibu Rosmawati. Penulis
memulai pendidikan taman kanak-kanak di TK Iqro ditamatkan tahun 2005,
Sekolah Dasar di Min Model 1 Kedondong ditamat pada tahun 2010, Sekolah
Menengah pertama di MTSN 1 Kedondong di tamat pada tahun 2013, Sekolah
Menengah Atas di MAN 1 Kedondong ditamat pada tahun 2016, kemudian pada
tahun yang sama melanjutkan studi di STIKes Muhammadiyah Pringsewu
Lampung Prodi DIII Keperawatan sampai dengan sekarang.

x
STIKes Muhammadiyah Pringsewu Lampung
11

KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum Wr. Wb.


Puji syukur penulis panjatkan kehadiran Allah SWT, karena atas rahmat dan
karunia-Nya penulis telah diberikan kekuatan dan kemampuan untuk
menyelesaikan Karya Tulis Ilmiah yang berjudul : “Asuhan Keperawatan Pada
Klien Yang Mengalami Stroke Dengan Ketidakseimbangan Nutrisi Kurang Dari
Kebutuhan Tubuh Di Ruang Penyakit Dalam Rumah Sakit Umum Daerah
Pringsewu Tahun 2019”.
Penulisan Karya Tulis Ilmiah ini diajukan untuk memenuhi salah satu tugas
akhir dalam menempuh pendidikan Diploma III Keperawatan pada STIKes
Muhammadiyah Pringsewu Lampung. Selama penulisan dan penyusunan
Proposal Karya Tulis Ilmiah ini penulis banyak mendapat bantuan baik moril
maupun materil serta bimbingan dari berbagai pihak. Oleh karena itu dengan
kerendahan hati penulis mengucapkan terima kasih kepada :
1. Dr.Teddy,Sp.,PD. Selaku Direktur Rumah Sakit Umum Daerah Pringsewu
Lampung, Ns. Bambang Husodo.S.Kep. Selaku Ketua Ruangan Penyakit
Dalam Rumah Sakit Umum Daerah Pringsewu Lampung, Keluarga besar
Tn.M selaku Klien 1 dan Keluarga besar Ny. E selaku Klien 2.
2. Ns. Arena Lestari,M.Kep.,Sp.Kep.J. selaku Ketua STIKes Muhammadiyah
Pringsewu Lampung.
3. Ns. NuriaMuliani, M.Kep.,Sp.Kep.J. selaku Ketua Prodi D III Keperawatan.
4. Ns. Heru Supriyatno, S.Kep.,M.Kes. selaku Penguji utama
5. Manzahri, S.Kep.,M.Kes. selaku Pembimbing I.
6. Ns. Pira Prahmawati, S.Kep.,M.Kes.selaku Pembimbing II.
7. Seluruh dosen dan Staff STIKes Muhammadiyah Pringsewu Lampung.
8. Rekan – Rekan Seperjuangan Angkatan Ke - 21 yang telah membantu dalam
penulisan karya tulis ilmiah ini.
Penulis menyadari bahwa dalam pembuatan dan penulisan Karya Tulis
Ilmiah ini masih banyak kekurangan baik dari segi isi maupun bahasa. Untuk itu
penulis mengharapkan saran dan kritik yang bersifat membangun demi perbaikan
selanjutnya. Semoga Karya Tulis Ilmiah ini dapat bermanfaat bagi penulis dan
pembaca pada umumnya dan profesi keperawatan khususnya.
Wassalammu’alaikum Wr. Wb.

Pringsewu, 17 Juli 2019


Penulis

xi
STIKes Muhammadiyah Pringsewu Lampung
12

DAFTAR ISI

Halaman
HALAMAN SAMPUL .......................................................................................... i
HALAMAN JUDUL ............................................................................................. ii
ABSTRAK ............................................................................................................. iii
ABSTRACK ........................................................................................................... iv
PERSETUJUAN PENELITIAN ........................................................................... v
HALAMAN PENGESAHAN................................................................................ vi
HALAMAN PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI ............................. vii
MOTTO................................................................................................................. viii
RIWAYAT HIDUP PENULIS.............................................................................. ix
PERSEMBAHAN.................................................................................................. x
KATA PENGANTAR ........................................................................................... xi
DAPTAR ISI ......................................................................................................... xiii
DAFTAR TABEL ................................................................................................. xv
DAFTAR BAGAN................................................................................................. xvi
DAPTAR LAMPIRAN ......................................................................................... xvii

BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang ........................................................................................... 1
B. Rumusan Masalah ...................................................................................... 4
C. Tujuan Penelitian........................................................................................ 4
D. Manfaat Penelitian ...................................................................................... 5

BAB II TINJAUAN PUSTAKA


A. Konsep penyakit stroke............................................................................... 7
B. Konsep ketidakseimbangan nutrisi .............................................................. 18
C. Konsep Asuhan Keperawatan stroke .......................................................... 23

BAB III METODE PENELITIAN


A. Desain Penelitian ........................................................................................ 34
B. Batasan Istilah ............................................................................................ 34
C. Partisipan ................................................................................................... 35
D. Lokasi dan waktu penelitian........................................................................ 35
E. Pengumpulan data ...................................................................................... 35
F. Analisa data ................................................................................................ 37
G. Etika penelitian........................................................................................... 38
H. Jalannya penelitian ..................................................................................... 39

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN


A. Hasil ........................................................................................................... 39
B. Pembahasan ................................................................................................ 62

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN


A. Kesimpulan ................................................................................................ 65
B. Saran .......................................................................................................... 66

DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN-LAMPIRAN

xii
STIKes Muhammadiyah Pringsewu Lampung
13

DAFTAR TABEL

Halaman
Tabel 2.1 Klasifikasi IMT ............................................................................. 21
Tabel 2.2 Rencana Keperawatan ................................................................... 28
Tabel 3.1 Batasan Istilah ............................................................................... 34
Tabel 4.1 Identitas Klien .............................................................................. 40
Tabel 4.2 Riwayat penyakit ........................................................................... 41
Tabel 4.3 Perubahan pola kesehatan .............................................................. 44
Tabel 4.4 Pemeriksaan Fisik (headtotoe) ....................................................... 46
Tabel 4.5 Pemeriksaan Fisik (B6) ................................................................. 47
Tabel 4.6 Riwayat psikososial – spiritual ...................................................... 49
Tabel 4.7 Pemeriksaan Diagnostik ................................................................ 50
Tabel 4.8 Pengobatana/therapy ..................................................................... 51
Tabel 4.9 Data focus ..................................................................................... 51
Tabel 4.10 Analisa data ................................................................................. 52
Tabel 4.11 Intervensi .................................................................................... 55
Tabel 4.12 Implementasi ............................................................................... 57
Tabel 4.13 Evaluasi....................................................................................... 61
Tabel 4.14 Pengkajian ................................................................................... 63

xiii
STIKes Muhammadiyah Pringsewu Lampung
14

DAFTAR BAGAN

Halaman
Pathway 2.1 Pathway stroke......................................................................... .9
Bagan 4.2 Genogram Klien 2 ................................................................... 42
Bagan 4.1 Genogram Klien 1 ................................................................... 43

xiv
STIKes Muhammadiyah Pringsewu Lampung
15

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Pengajuan Judul


Lampiran 2 Surat Pra Survey
Lampiran 3 Surat Balasan Pra Survey
Lampiran 4 Surat Izin Pengambilan Data
Lampiran 5 Surat Jawaban Izin Pengambilan Data
Lampiran 6 Persetujuan Komisi Etik
Lampiran 7 Informed consent Klien 1
Lampiran 8 Informed consent Klien 2
Lampiran 9 Format Pengkajian KMB
Lampiran 10 SAP Nutrisi Stroke
Lampiran 11 Leafleat Nutrisi Stroke
Lampiran 12 Lembar Konsul

xv
STIKes Muhammadiyah Pringsewu Lampung
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Kesehatan merupakan unsur penting dalam kehidupan dan kesejahteraan

manusia, sesuai yang tercantum pada undang-undang kesehatan tahun 2009

pasal 4 dan 5 menyatakan bahwa setiap orang mempunyai hak yang sama

dalam memperoleh pelayanan kesehatan, bermutu, dan terjangkau, setiap

orang berhak secara mandiri dan bertanggung jawab menentukan pelayanan

kesehatan yang diperlukan bagi dirinya. Untuk itu diselenggarakan

pembangunan kesehatan secara menyeluruh agar terwujut derajat kesehatan

setinggi-tingginya (http://www.depkes.go.id/resources/download/general/hasil

%20riskesdas%2013.pdf).

Stroke merupakan kelainan fungsi otak yang timbul secara mendadak dan

terjadi pada siapa saja. Penyakit ini menyebabkan kecacatan berupa

kelumpuhan anggota gerak, gangguan bicara atau afasia proses berfikir, dan

gangguan neurologis lainnya seperti kerusakan saraf kranial nervus IX

(glosovaringeus) dan nervus X (vagus) yang mengakibatkan kemampuan

menelan kurang baik dan kesulitan membuka mulut, hal itu dikarenakan

sebagai gangguan fungsi otak (Muttaqin, 2010).

Setiap tahunnya terdapat 15 juta orang diseluruh dunia menderita stroke.

Diantaranya ditemukan jumlah kematian sebanyak 5 juta orang lainnya

1
STIKes Muhammadiyah Pringsewu Lampung
2

mengalami meninggal dan 10 juta lainnya mengalami kecacatan permanen.

Setiap tahunnya penderita stroke di Indonesia diperkirakan 500.000 per tahun.

Jumlah tersebut sekitar 2,5 % atau 12.500 orang meninggal dan sisanya

mengalami cacat ringan maupun berat WHO (dalam Junaidi, 2017:1).

Stroke atau serebrovaskuler terjadi ketika ada penyumbatan di pembuluh

darah otak (iskemik hemoragik) atau ketika pembuluh darah pecah di otak

(hemoragik). Di dunia stroke merupakan penyebab kematian kedua dan

penyebab kecacatan paling umum keenam, ada 15 juta orang menderita stroke

setiap tahunnya dengan sepertiga orang atau sekitar 6,6 juta mengalami

kematian (https://worldneurologyonline.com/article/stroke-definition in the

ICD-11 at the WHO).

Penyakit stroke di indonesia mengalami peningkatan pada tahun 2013 sebesar

7% sedangkan pada tahun 2018 sebesar 10,9%. Penyakit stroke tertinggi di

provinsi kalimantan timur (14,7%), DKI jakarta (14,2%), papua

(4,1%).Berdasarkan usia yang mengalami stroke yaitu usia <45 12,4%, usia

55-64 32,4%, usia 65-74 55,0%. Sedangkan jenis kelamin laki-laki (11,0%),

perempuan (10,9%) (http://www.depkes.go.id/resources/download/general/

hasil%20riskesdas%2018.pdf).

Prevalensi penyakit stroke diprovinsi lampung sebesar 8,3 %. Dari hasil survei

tenaga kesehatan menunjukan dari kabupaten atau bandar lampung prevalensi

stroke mempunyai angka cukup tingggi yaitu sebesar 10,5% baik berdasarkan

STIKes Muhammadiyah Pringsewu Lampung


3

diagnosis gejala stroke pertama (http://www.depkes.go.id/ resources/

download/general/hasil%20riskesdas%2018.pdf).

Berdasarkan data yang diperoleh peneliti dari hasil presurvey di Rumah Sakit

Umum Pringsewu khususnya diruang Penyakit Dalam pada tahun 2018

terdapat pasien yang mengalami stroke adalah 53 orang (Rekam Medik

Rumah Sakit Umum Daerah Pringsewu 2018).

Stroke terjadi akibat faktor pencetus menyebabkan penimbunan lemak yang

meningkat dalam darah, lemak dalam darah yang sudah nekrotin menjadi

kapur kolesterol dengan infiltrasy limfosit. Menyebabkan pembuluh darah

menjadi kaku dan pecah terjadilah stroke hemoragik. Menyebabkan terjadi

proses metabolisme dalam otak terganggu serta penurunan suplai darah dan

oksigen ke otak terjadilah penurunan fungsi nervus X dan IX yang

menyebabkan proses menelan tidak efektif, menyebabkan sulit menelan,

penolakan maknan,tidak nafsu makan, menyebabkan terjadinya

ketidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh (Nurarif

Huda,2016;157).

Ketidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh keadaan individu

yang mengalami kekurangan asupan nutrisi untuk memenuhi kebutuhan

metabolik. Faktor-faktor yang berhubungan dengan ketidakseimbangan nutrisi

biasanya disebabkan oleh faktor biologis, ekonomi, ketidakmampuan

mencerna makanan, ketidakmampuan menelan makanan, dan faktor

STIKes Muhammadiyah Pringsewu Lampung


4

pisikologis. Memelihara status nutrisi penderita stroke penting dilakukan

untuk mempertahankan status nutrisi pasien dalam keadaan baik.

Intervensi yang akan dilakukan pada pasien stroke adalah kaji asupan tingkat

kebutuhan protein dan karbohidrat, kaji alergi, timbang berat badan,

berimakan sedikit tapi sering, beri suplemen, observasi intake output, kaji

mual muntah, berikan informasi, kolaborasi dengan ahli gizi (Nurarif Huda,

2016).

Status gizi merupakan faktor yang dapat mempengaruhi pasien stroke jika

status gizi kurang maka akan menghasilkan luaran klinis buruk, status gizi

dan malnutrisi kurang akan menghasilkan luar klinis buruk. Maka

menunjukkan hasil yang berbeda status gizi kurang, status gizi normal dan

lebih tidak akan mempengaruhi luaran klinis pasien stroke(junaidi 2017).

Bersinambung dengan penelitian saryono et al. ( 2018). kekurangan zat gizi

lebih umum terkena pada pasien stroke hemoragik (65%) dibandingkan stroke

non hemoragik (25%) dampak yang timbul dari status gizi meningkatkan

mortalitas setelah tiga bulan serangan stroke (saryono 2018).

Berdasarkan fenomena diataspenulis tertarik untuk mengangkat studi kasus “

asuhan keperawatan pada klien yang mengalami stroke dengan masalah

ketidakseimbangan nutrisi dari kebutuhan tubuh Dirumah Sakit Umum Daerah

Pringsewu Provinsi Lampung tahun 2019”

STIKes Muhammadiyah Pringsewu Lampung


5

B. Rumusan Masalah

Bagaimana asuhan keperawatan pada pasien yang mengalami stroke dengan

ketidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh

C. Tujuan Penelitian

1. Tujuan Umum

Melaksanakan asuhan keperawatan pada pasien yang mengalami stroke

dengan ketidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh.

2. Tujuan khusus

a. Penulis mampu melakukan pengkajian keperawatan pada pasien yang

mengalami stroke dengan ketidakseimbangan nutrisi kurang dari

kebutuhan tubuh.

b. Penulis mampu menetapkan diagnosa keperawatan pada pasien yang

mengalami stroke dengan ketidakseimbangan nutrisi kurang dari

kebutuhan tubuh.

c. Penulis mampu menyusun perencanaa keperawatan pada pasien yang

mengalami stroke dengan ketidakseimbangan nutrisi kurang dari

kebutuhan tubuh.

d. Penulis mampu melaksanakan tindakan keperawatan pada pasien yang

mengalami stroke dengan ketidakseimbangan nutrisi kurang dari

kebutuhan tubuh.

e. Penulis dapat melakukan evaluasi pada pasien yang mengalami stroke

dengan ketidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh.

STIKes Muhammadiyah Pringsewu Lampung


6

D. Manfaat Penelitian

1. Manfaat teoritis

Hasil dari penelitian ini diharapkan dapat menjadi referensi dan masukan

baru bagi perkembangan ilmu kesehatan khususnya keperawatan untuk

mengetahui bagaimana asuhan keperawatan pada pasien yang mengalami

stroke dengan ketidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh.

2. Manfaat praktis

a. Manfaat bagi perawat

Penelitian ini diharapkan dapat dijadikan evaluasi dan menerapkan

intervensi keperawatan yang tepat pada klien yang mengalami stroke

dengan ketidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh.

b. Manfaat bagi rumah sakit

Penelitian ini diharapkan dapat menjadi masukan dan evaluasi yang

diperlukan dalam pelayanan keperawatan mengenai asuhan

keperawatan pada klien yang mengalami stroke dengan

ketidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh.

c. Manfaat bagi institusi pendidikan

Penelitian ini diharapkan dapat menjadi referensi dan informasi bagi

institusi pendidikan dalam meningkatkan mutu ilmu keperawatan

mengenai asuhan keperawatan pada klien yang mengalami stroke

dengan ketidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh.

STIKes Muhammadiyah Pringsewu Lampung


7

d. Manfaat bagi pasien

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan pengalaman dan

pemahaman tentang nutrisi, pemenuhan nutrisi, jenis nutrisi, manfaat

nutrisi, yang baik bagi klien yang mengalami stroke dengan

ketidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh.

STIKes Muhammadiyah Pringsewu Lampung


8

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Konsep penyakit stroke

1. Definisi

Stroke merupakan penyakit atau gangguan fungsional otak berupa

kelumpuhan saraf (deficit neurologic) akibat terhambatnya aliran darah

keotak(Junaidi Iskandar,2011:13).

Stroke atau cedera serebrovaskuler adalah kehilangan fungsi otak yang

diakibatkan oleh terhentinya suplai darah ke bagian otak (Smelter & bare,

2001 dalam Andra & Yessie, 2013:31).

Stroke merupakan gangguan sirkulasi serebral, merupakan suatu gangguan

neurologis fokal yang dapat timbul sekunder dari suatu proses patologi

pada pembuluh darah serebral (Price & Wilson, 2013 :31).

2. Etiologi

Penyebab stroke dapat dibagi tiga, yaitu:

a. Trombosis serebri

Anterosklerosis serebral dan perlambatan sirkulai serebral adalah

penyebab utama trombosis serebral yang adalah penyebab paling

umum dari stroke.

8
STIKes Muhammadiyah Pringsewu Lampung
9

Trombosis ditemukan pada 40% dari semua kasus stroke yang telah

dibuktikan oleh ahli patologi. Biasanya ada kaitan dengan kerusakan

lokal dibandingkan pembuluh darah ateroklerosis.

b. Emboli serebri

Embolisme serebri termasuk urutan kedua dari berbagai penyebab

utama stroke. Penderita embolisme biasanya lebih muda dibandingkan

dengan penderita trombosis. Kebanyakan emboli serebri berasal dari

satu trombus dalam jantung sehingga masalah yang dihadapi

sesungguhnya merupakan perwujudan penyakit jantung.

c. Hemoragi

Hemoragi dapat terjadi diluar durameter (hemoragi ekstra dural atau

epidural) dibawah durameter (hemorai subdural) diruang sub

arachnoid (hemoragi subarachnoid atau dalam substansial otak

hemoragi intra serebral).

(Andra & yessie,2013:33)

STIKes Muhammadiyah Pringsewu Lampung


10

3. Patofisiologi
Bagan 2.1 Pathway stroke
(fokus kepada masalah : ketidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh)

Factor Penimbunan lemak/ Lemak yang sudah Menjadi kapur/mengandung


pencetus/e kolesterol yang nekrotik dan kolesterol dengan infiltrasi limfosit
tiologi meningkat dalam berdegenerasi (trombus)
darah

ateriosklerosis Pembuluh darah menjadi Penyempitan pembuluh


kaku dan pecah. darah (oklusi vaskuler)

Stroke hemoragik Kompresi jaringan otak

Proses metabolisme ↓ suplai darah dan


dalam otak terganggu O2 keotak

Arteri vetebra basilaris Arteri cerebri media

Penurunan fungsi N.X (vagus),


N.IX (glosovaringeus)

Proses menelan tidak efektif

refluks

Disfagia

Anoreksia

Ketidakseimbangan nutrisi kurang


dari kebutuhan tubuh

(Nurarif, 2015 : 157)

STIKes Muhammadiyah Pringsewu Lampung


11

4. Manifestasi klinis

Pada stroke non hemoragik (iskemik), gejala utamanya adalah timbulnya

defisit neurologis secara mendadak, didahului gejala prodromal, terjadinya

pada waktu istirahat atau bangun pagi dan biasanya kesadaran tidak

menurun kecuali jika ombolus cukup besar, biasanya terjadi pada usia >50

tahun.

Menurut WHO dalam internasional statistical dessification of disease and

realetted health problem 10 th revitoad, stroke hemoragik dibagi atas :

a. Perdarahan intraserebral (PIS)

Stroke akibat PIS mempunyai gejala yang tidak jelas, kecuali nyeri

kepala karena hipertensi, serangan sering sekali siang hari, saat

aktifitas atau emosi atau marah, sifat nyeri kepalanya hebat sekali,

mual dan muntah, sering terdapat pada pemulaan serangan.

Hemiparesis atau hemiplagi biasa terjadi pada permulaan serangan,

kesadaran biasanya menurun dan cepat masuk koma (60% terjadi

kurang dari setengah jam, 23% antara setengah jam s.d 2 jam, dan 12%

terjadi setelah 2 jam sampai 19 hari).

b. Pendarahan subarachnoid (PSA)

Pada pasien PSA gejala prodromal berupa nyeri kepala hebat dan akut,

kesadaran sering terganggu dan sangat berpariasi, ada gejala atau tanda

rangsangan maningeal, oedema pupil dapat terjadi bila ada subhialoid

karena pecahnya aneurisma pada arteri komunikans arterior atau arteri

karotis internal.

STIKes Muhammadiyah Pringsewu Lampung


12

Gejala neurologis tergantung pada berat ringannya gangguan

pembuluh darah dan lokasinya.

Manifestasi klinis stroke akut dapat berupa :

a. Kelumpuhan wajah atau anggota badan (biasanya hemiparesis yang

timbul mendadak).

b. Gangguan sensabilitas pada satu atau lebih anggota badan

(gangguan hemiparesik).

c. Perubahan mendadak status mental (konfusi, delirium, latargi,

stupor atau koma).

d. Afasia (bicara tidak lancar, kurangnya ucapan, atau kesulitan

memahami ucapan

e. Disatria (bicara pelo atau cedal ).

f. Gangguan penglihatan (heminopia atau monokuler, atau diplopia).

g. Ataksia (trunkal atau anggota badan).

h. Vertigo, mual dan muntah, atau nyeri kepala.

(Margareth, 2012; 11)

5. Klasifikasi

Stroke dapat klasifikasikan menurut patologi dan gejala kliniknya, yaitu:

a. Stroke haemorhagic

Merupakan serebral dan mungkin perdarahan suparachnoid.

Disebabkan oleh pecahnya pembuluh darah otak pada daerah otak

tertentu biasanya kejadianya saat melakukan aktifitas atau saat aktif,

STIKes Muhammadiyah Pringsewu Lampung


13

namun bisa juga terjadi saat istirahat. Kesadaran pasien uumnya

menurun. stroke hemoragik adalah disfungsi neurologi fokal yang akut

dan disebabkan oleh perdarahan primer substansi otak yang terjadi

secara spontan bukan oleh karena trauma kapitis, sebabkan oleh

pecahnya pembuluh arteri, vena, dan kapiler.

Perdarahan otak dibagi dua, yaitu:

1) Perdarahan intraserebral

Pecahnya pembuluh darah (mikroaneurisma) terutama karena

hipertensi mengakibatkan darah masuk kedalam jaringan otak,

membentuk masa yang menekan jaringan otak yang menimbulkan

edema otak. Peningkatan TIK yang terjadi cepat, dapat

mengakibatkan kematia mendadak karena herniasi otak.

Perdarahan intarselebral yang disebabkan karena hipertensi sering

dijumpai didaerah putamen, talamus,ponsdan serebelum.

2) Perdarahan subarachnoid

Perdarahan ini berasal dari pecahnya aneurisma berry atau AVM.

Aneurisme yang pecah ini berasal dari pembuluh darah sirkulasi

willisi ysng cabang-cabangnya yang terdapat diluar parenkim otak.

Pecahnya arteri dan keluarnya keruangan sub arachnoid

menyebabkan TKI meningkat mendadak, meregangnya struktur

peka nyeri dan vasospasme pembuluh darah serebral yang

berakibat disfungsi otak global (nyeri kepala, penurunan

STIKes Muhammadiyah Pringsewu Lampung


14

kesadaran) maupun fokal (hemiparase, gangguan hemi sensorik,

afasia, dll).

b. Stroke non haemorhagic (CVA infark)

Dapat berupa iskemik atau emboli dan thrombosis serebral, biasanya

terjadi saat setelah lama beristirahat, baru bangun tidur atau dipagi

hari. Tidak terjadi perdarahan namaun terjadi iskemia yang

menimbulkan hipoksia dan selanjunya dapat timbul edema sekunder.

Kesadaran umumnya baik.

Menurut perjalana penyakit atau stadiumnya:

1) TIA ( Trans iskemik attack)

Gangguan neurologis setempat yang terjadi selama beberapa menit

sampai beberapa jam saja. Gejala yang timbul akan hilang dengan

spontan dan sempurna dan waktu kurang dari 24 jam.

2) Stroke involusi

Stoke yang terjadi masih terus berkembang dimana ganguan

neurologis terlihat semakin berat dan bertambah buruk. Proses

berjalan 24 jam atau beberapa hari.

3) Stroke komplit

Gangguan neurologis yang timbul sudah menetap atau permanen.

Sesuai dengan istilahnya stroke komplit dapat diawali oleh

serangan TIA berulang.

(Andra & yessie,2013:31-32 )

STIKes Muhammadiyah Pringsewu Lampung


15

6. Komplikasi

a. Aspirasi

Aspirasi adalah kondisi dimana suatu benda yang masuk kesaluran

pernapasan. Benda asing ini berupa makanan,air liur,atau cairan perut

saat memuntahkan makanan. Ini biasanya terjadi pada orang-orang

yang mengalami kesulitan menelan.

b. Paralitic ileus

Paralitic illeus adalah kondisi dimana otot usus mengalami

kelumpuhan, sehingga pencernaa makanan serta fungsi lainnya

terganggu.

c. Peningkatan TIK

Peningkatan tekanan intrakranial adalah meningkatnya nilai tekanan

didalam rongga kepala. Tekana ini berada didalam tulang tengkorak

yang artinya meliputi jaringan otak,cairan serebrospinal dan pembuluh

darah otak.

d. Hidrochepalus

Sebagai penderita stroke hemoragik dapat mengalami hidrochepalus.

Hidrochepalus adalah komplikasi yang terjadi akibat menumpuknya

cairan otak didalam rongga otak (ventrikel).

e. Atrial fibrilasi

Atrial fibrilasi adalah kondisi jantung dimana denyut jantung tidak

beraturan dan sering kali cepat. Kondisi ini dapat meningkatan resiko

stroke.

STIKes Muhammadiyah Pringsewu Lampung


16

7. Pemeriksaaan penunjang

a. Pemeriksaan radiologi sistem saraf

1) Angiografi serebral

Membantu menentukan penyebab stroke secara spesifik seperti

perdarahan,obstruksi arteri, oklusi atau ruftur.

2) CT-scan

Memperlihatkan adanya eodema, hematoma, iskemia dan adanya

infark.

3) Elektro encepaligraphy

Mengidentifikasikan masalah didasarkan pasa gelombang otak atau

mungkinmemperlihatkan daerah lesi yang spesifik.

4) Magnetic imaging resnance (MRI)

Menunjukan adanya tekanan abnormal dan biasanya ada

trombosisi, emboli dan TIA, tekanan meningkat dan cairan

mengandung darah menunjukan hemoragik subarachnoid atau

perdarahan intrakranial.

5) Ultrasonography Doppler

Mengidentifikasi penyakit arteriovena (masalah sistem arteri

karotis atau aliran darah/ arterosklerosis).

6) Sinar X tengkorak

Menggambarkan perubahan kelenjar lempeng pineal daerah yang

berlawanan dari masa yang luas, klasifikasi karotis interna terdapat

STIKes Muhammadiyah Pringsewu Lampung


17

pada trobus serebral. Klasifikasi parsial dinding, aneurisma pada

perdarahan subarachnoid.

( Andra & yessi, , 2013:37)

b. Pemeriksaan laboratorium

1) Fungsi lumbal

Tekanan normal biasanya ada trombosis, emboli dan TIA.

Sedangkan tekanan yang meningkat dan cairan yang mengandung

darah menunjukan adanya perdarahan subarachnoid atau

intrakranial. Kadar protein total meningkatkan pada kasus

trombosis sehubungan dengan proses inflamasi.

2) Pemeriksaan kimia darah

Pada stroke akut dapat terjadi hiperglikemia. Gula darah dapat

mencapai 250 mg dalam serum dan kemudian berangsur-angsur

turun kembali.

3) Pemeriksaan darah rutin

4) Urinalisis

( Doengoes, 2000 dalam andra & yessi, 2013:37)

8. Penatalaksanaan

a. Penatalaksanaan umum

1) Posisi kepala dan badan atas 20-30 derajat, posisi lateral dekubitus

bila disertai muntah. Boleh dimulai mobilisasi bertahap bila

hemodinamik stabil.

STIKes Muhammadiyah Pringsewu Lampung


18

2) Bebaskan jalan nafas dan usahakan ventilasi adekuat bila pelu

berikan oksigen 1-2 liter permenit bila ada hasil gas darah.

3) Kandung kemih yang penuh di kosongkan dengan kateter.

4) Kontrol tekanan darah, dipertahankan normal.

5) Suhu tubuh harus dipertahankan.

6) Nutrisi peroral hanya boleh diberikan setelah tes fungsi menelan

baik, bila terdapat gangguan menelan atau pasien yang kesadaran

menurun, dianjurkan pipih NGT.

7) Mobilisasi dan rehabilitasi dini jika tidak ada kontrak indikasi.

b. Penatalaksanaan medis

1) Trombolitik (streptokinase)

2) Anti platelet/ anti trombolitik (asetosol, ticlopidin, cilostazol,

dipiridamol)

3) Antikoagulan (heparin)

4) Hemorrhagea (pentoxyfilin)

5) Antagonis serotonin (noftidrofuryl)

6) Antagonis calcium (nomodipin, piracetam)

c. Penatalaksanaan khusus/ komplikasi

1) Atasi kejang (antikonvulsan)

2) Atasi tekanan intrakranial yang meninggi 9 manitol, gliserol,

purosemit, intubasi, steroid dll)

STIKes Muhammadiyah Pringsewu Lampung


19

3) Atasi deskompresi (kraniotomi)

a) Untuk penatalaksanaa faktor resiko

(1) Atasi hipertensi (anti hipertensi)

(2) Atasi hiperglikemia (anti hiperglikemia)

(3) Atasi hiperurisemia (anti hiperurisemia)

(Andra & yessie, 2013 :38)

B. Konsep ketidakseimbangan nutrisi

1. Definisi

Ketidakseimbangan nutrisi adalah keadaan yang dialami seseorang dalam

keadaaan tidak berpuasa (normal) atau resiko penurunan berat badan

akibat ketidakcukupan asupan nutrisis untuk kebutuhan metabolism

(Hidayat Alimul, 2015;70).

Ketidakseimbangan nutrisi merupakan asupan nutrisi tidak cukup untuk

memenuhi kebutuhan metabolik (Nurarif, 2015; 158).

2. Tanda klinis

a. Berat badan 10-20 % dibawah normal

b. Tinggi badan dibawah ideal

c. Lingkar kulit trisep lengan tengah kurang dari 60% ukuran standar

d. Adanya kelemahan dan nyeri tekan pata otot

e. Adanya penurunan albumin serum

f. Adanya penurunan transferin

STIKes Muhammadiyah Pringsewu Lampung


20

3. Kemungkinan penyebab

a. Meningkatnya kebutuhan kalori dan kesulitan dalam mencerna kalori

akibat penyakit infeksi atau kangker

b. Disfagia karena adanya kelainan persarafan

c. Penurunaan absobsi nutrisi akibat penyakit crohn atau intoleransi

laktosa

d. Nafsu makan menurun

(Hidayat alimul,2015:70)

4. Pengkajian ketidakseimbangan nutrisi

a. Indentitas diri pasien, nama, jenis kelamin, umur, tempat tanggal lahir,

alamat pekerjaan

b. Riwayat makan

Riwayat makna meliputi informasi keterangan tentang pola makan,

tipe makan yang dihindari atau pun diabaikan, makanan yang disukai,

yang dapat digunakan untuk membantu mencernakan jenis makanan

untuk sekarang dan rencana makanan untuk masa selanjutnya.

c. Kemampuan makan

Beberapa hal yang perlu dikaji dalam hal kemampuan makan, antara

lain kemampuan mengunyah, menelan, dan makan sendiri tanpa

bantuan orang lain.

d. Pengetahuan tentang nutrisi

Aspek lain yang sangat penting dalam pengkajian nutrisi adalah

penetuan tingkat pengetahuan pasien mengenai kebutuhan nutrisi.

STIKes Muhammadiyah Pringsewu Lampung


21

e. Nafsu makan, jumlah asupan

f. Tingkat aktifitas

g. Pengonsumsian obat

h. Penampilan fisik

Penampilan fisik dapat dilihat dari hasil pemeriksaan fisik terhadap

aspek-aspek meliputi rambut yang sehat tidak kering dan tidak

mengalami kebotakan, mata cerah tidak ada sakit atau penonjolan

pembuluh darah, daerah bibir tidak kering, lidah berwarna merah

gelap, gusi tidak bengkak, kulit tidak timbul bercak kemerahan, kuku

jari kuat dan tidak berwarna merah muda.

i. Pengukuran antropometrik

Pengukuran ini meliputi pengukaran tinggi badan, berat badan, dan

lingkar lengan :

1) Tingi badan

Tinggi badan merupakan parometer yang penting bagi keadaan

yang telah lalu dan keadaan sekarang, jika umur tidak dapat

diketahui dengan tepat.

2) Berat Badan Menurut Tinggi Badan (BB/TB)

Berat badan ini memiliki hubungan yang linear dengan tinggi

badan. Dalam keadaan normal perkembangan berat badan akan

searah dengan pertumbuhan tinggi badan dengan dengan kecepatan

tertentu.

STIKes Muhammadiyah Pringsewu Lampung


22

a) Berat badan menurut umur (BB/U)

b) Tinggi badan menurut umur (TB/U)

c) Berat badan menurut tinggi badan (BB/TB)

Sejak tahun 1958 digunakan cara penghitungan berat badan

normal berdasarkan rumus:

Berat badan normal = (tinggi badan-100) – 10% (tinggi badan-

100)atau 0,9 x (tinggi badan – 100).

d) Lingkar lengan atas menurut umum (LLA/U)

e) Indeks masa tubuh (IMT)

Rumus indeks masa tubuh (IMT) yaitu:

IMT = BB (kg)
(TB (m)2)

Tabel 2.1
Klasifikasi IMT

Klasifikasi IMT (kg/m2)


BB BB Kurang < 18,5
BB Normal 18,5 – 22,9
BB lebih >23
Obesitas 1 25-29,9
Obesitas II >30,0
Obesitas III >40,0
(Tarwoto,2015;73-74)

3) Lingkar Lengan Atas

Pengkajian Lingkar Lengan Atas biasanya digunakan untuk

pemeriksaan status gizi pada anak-anak

STIKes Muhammadiyah Pringsewu Lampung


23

j. Laboratorium

Pemeriksaan laboratorium yang langsung berhubungan dengan

pemenuhan kebutuhan nutrisi adalah pemeriksaan albumin serum, Hb,

glukosa, elektrolit dan lain-lain.

(Hidayat alimul, 2015;74).

5. Diagnosa keperawatan ketidakseimbangan nutrisi kurang dari

kebutuhan tubuh

a. Ketidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh b.d

ketidakmampuan untuk mencerna makanan, penurunan fungsi nerfus

hipoglosus.

b. Ketidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh b.d

ketidakefektifan menelan

c. Ketidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh b.d anoreksi

d. Ketidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh b.d faktor

biologis

e. Ketidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh b.d faktor

ekonomi

( Nurarif, 2015 ; 158)

STIKes Muhammadiyah Pringsewu Lampung


24

C. Konsep Asuhan Keperawatan Stroke

1. Pengkajian

a. Indentitas diri pasien, nama, jenis kelamin, umur, tempat tanggal lahir,

alamat pekerjaan

b. Riwayat kesehatan

1) Kesehatan sekarang: kronologis peristiwa CVA Bleeding sering

setelah melakukan aktifitas tiba – tiba terjadi keluhan neurologi

misalnya sakit kepala hebat, penurunana kesadaran sampai koma.

2) Kesehatan dahulu: perlu di kaji adanya riwayat DM, hipertensi,

kelainan jantung karena hal ini berhubungan dengan penurunan

kualitas pembuluh darah otak menjadi menurun.

3) Kesehatan keluarga: perlu dikaji mungkin ada anggota keluarga

sedarah yang pernah mengalami stroke.

( Padila, 2012; 62)

2. Pemeriksaan data dasar

a. Aktivitas / istirahat

Gejala : Merasa kesulitan untuk melakukan aktifitas karena

kelemahan, kehilangan sensasi atau paralisis (hemiplegia).

Tanda : Ganguan tonus otot (flaksid, spastis), paralitik (hemiplegia),

dan terjadi kelemahan umum. Gangguan penglihatan,

gangguan tingkat kesadaran.

STIKes Muhammadiyah Pringsewu Lampung


25

b. Sirkulasi

Gejala : adanya penyakit jantung (penyakit jantung vaskule,

endokarditis bakterial, polisitemia, riwayat hipotensi

postural).

Tanda : Hipertensi arterial (dapat ditemukan atau terjadi pada CSV)

sehubungan dengan adanya embolisme/ malformasi

vaskuler. Frekuensi nadi dapat bervaiasi Karena

ketidakefektifan fungsi/ keadaan jantung.

c. Integritas ego

Gejala : Perasaan tidak berdaya, perasaan putus asa.

Tanda : Emosi yang labil dan ketidaksiapan untuk amarah, sedih,

dan gembira. Kesulian untuk mengekspresikan diri.

d. Eliminasi

Gejala : Perubahan pada perkemihan seperti inkontinensia urin,

anuria. Distensi abdomen, bising usus (-)

e. Makana dan cairan

Gejala : Nafsu makan hilang, mual muntah selama fase akut

(peningkatan TIK), kehilangan sensasi (rasa kecap) pada

lidah, pipi, tenggorokan , disfagia.

Tanda : Adanya riwayat diabetes, peningkatan lemak dalam darah.

Kesulitan menelan (gangguan pada refleks palatum dan

faringeal). Obesitas ( faktor resiko).

STIKes Muhammadiyah Pringsewu Lampung


26

f. Neurosensori

Gejala : Sinkope/ pusing ( sebelum serangan CSV / selama TIA)

sakit kepala akan terasa berat dengan adanya perdarahan

intraserebral.

Kelemahan, kesemutan, kebas (biasanya terjadi selama

serangan TIA, yang ditemukan diberbagai derajat pada

stroke, sisi yang terkena seperti mati /umpuh).

Penglihatan menurun, seperti buta total, kehilangan daya

lihat sebagian (kebutaan monokuler), penglihatan ganda

(diplopia) atau ganguan yang lain.

Sentuhan :Hilangnya rangsangan sensorik kontral lateral (pada sisi

tubuh yang berlawanan), pada ekstermitas dan kadang-

kadang pada iplislateral 9 satu sisi ).

Gangguan rasa pengecapan dan penciuman.

Tanda :status mental / tingkat kesadaran, biasanya terjadi koma pada

tahap awal hemoragis, ketidaksadaran biasanya akan tetap sadar jika

penyebabnya adalah trombosis yang bersifat alami gangguan tingkah

laku seperti (latergi, apatis, menyerang). Gangguan fungsi kognitif

(seperti penurunan memori, pemecahan masalah). Ekstremitas :

kelemahan/paralisis (kotralateral pada semua jenis stroke).

Tidak dapat menggenggam, reflek tendon melemah, secara

kontralateral. Afasia : gangguan atau kehilangan fungsi bahasa

mungkin afasia motorik (kesulitan untuk mengucapkan kata). Reseptif

STIKes Muhammadiyah Pringsewu Lampung


27

(afasian sensori) yaitu kesulitan untuk memahami kata- kata bermakna,

afasia global yaitu gabungan dari kedua hal diatas. Kehilangan

mengenali/menghayati masuknya rangsangan visual, pendengaran,

taktil (agnosia) seperti ganguan kesadaran terhadap citra tubuh,

kewaspadaan, kelalaian terhadap bagian tubuh terkena, ganguan

persepsi. Ukuran/reaksi pupil tidak sama, dilatasi atau miosis pupil

ipsilateral (perdarahan/hernia). Kejang (biasanya karena adanya

pencetus perdarahan).

g. Nyeri

Gejala : Sakit kepala dengan intensitas yang berbeda (karena arteri

karotis terkena).

Tanda : Tingkah laku yang stabil, gelisah, ketegangan pada

otot/fasia.

h. Pernapasan

Gejala : Merokok (faktor resiko)

Tanda : Ketidakmampuan menelan/batuk/hambatan jalan napas.

Timbulnya pernapasan. Timbulnya pernapasan sulit dan

takteratur. Suara napas terdengar/ronki (aspirasi sekresi).

i. Keamanan

Tanda : Motorik/sensorik (masalah dengan penglihatan). Perubahan

persepsi terhadap orientasi terhadap orientasi tempat tubuh

(stroke kanan). Kesulitan untuk melihat objek dari sisi kiri

(pada stroke kanan). Hilang kewaspadaan terhadap bagian

STIKes Muhammadiyah Pringsewu Lampung


28

tubuh yang sakit. Tidak mampu mengenal objek, warna,

kata dan wajah yang pernah dikenalnya dengan baik.

Gangguan berespon terhadap panas dan dingin/gangguan

regulasi suhu tubuh kesulitan dalam menelan, tidak mampu

untuk memenuhi kebutuhan nutrisi sendiri (mandiri).

Gangguan dalam memutuskan, perhatian sedikit terhadap

keamana, tidak sabar kurang kesadaran diri (stroke kanan).

j. Interaksi sosial

Tanda : masalah bicara,ketidakmampuan berkomunikasi

( Wijaya, 2013; 39- 41).

3. Diagnosa keperawatan

a. Ketidakefektifan perfusi jaringan serebral yang berhubungan dengan

peningkatan tekana intrakranial

b. Gangguan mobilitas fisik yang berhubungan dengan gangguan

neurovaskuler

c. Ketidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh yang

berhubungan dengan ketidakmampuan untuk mencerna makanan,

penurunan fungsi nerfus hipoglosus.

(Nurarif & Batticaca, 2015)

STIKes Muhammadiyah Pringsewu Lampung


29

4. Rencana asuhan keperawatan

Tabel 2.2
Rencana Keperawatan

Diagnosa keperawatan Tujuan dan kriteria hasil Intervensi


Ketidakseimbangan nutrisi Setelah dilakukan asuhan NIC
kurang dari kebutuhan tubuh. keperawatan selama 3 x 24 jam Nutrition Management
Definisi: asupan nutrisi tidak cukup diharapkan kebutuhan nutrisi pasien 1. Kaji adanya alergi
untuk memenuhi kebutuhan terpenuhi dengan : makanan
metabolik.  status nutrisi 2. Kaji kemampuan
Batasan karakteristik:  status asupan makanan Klien untuk
1. Menghindari makan dan cairan mendapatkan nutrisi
2. BB 20% atau lebih dibawah BB  pengendalian berat yang dibutuhkan
ideal 3. Tentukan kemampuan
3. Kurang makan Kriteria Hasil : klien dalam
4. Kurang informasi 1. Adanya peningkatan berat mengunyah dan
5. Kurang minat pada makanan badan sesuai dengan tujuan menelan
6. Penurunan BB dengan asupan 2. Berat badan ideal sesuai 4. Berikan makanan
makanan adekuat dengan tinggi badan dengan perlahan
7. Kesalahan informasi 3. Mampu mengidentifikasi dengan lingkungan
8. Membran mukosa pucat kebutuhan nutrisi yang tenang
9. Ketidakmampuan memakan 4. Tidak ada tanda-tanda 5. Monitor adanya
makanan malnutrisi penurunan BB
10. Tonus otot menurun 5. Menunjukkan peningkatan 6. Monitor mual dan
11. Mengeluh gangguan sensasi rasa fungsi pengecapan dari muntah
12. Kelemahan otot pengunyah menelan 7. Monitor ttv
13. Kelemahan otot untuk menelan 6. Tidak terjadi penurunan berat 8. Anjurkan klien untuk
badan yang berarti meningkatkan protein
Faktor-faktor yang berhubungan dan vitamin C
: 9. Berikan informasi
1. faktor biologis tentang kebutuhan
2. faktor ekonomi nutrisi ( pengertian,
3. ketidakmampuan untuk penyebab, makanan
mencerna makanan yang diperbolehkan,
4. ketidakmampuan menelan dan makanan yang
makanan tidak diperbolehkan
5. faktor psikologis dan menu makanan )
10. Berikan makanan yang
terpilih ( sudah
dikonsultasikan
dengan ahli gizi)
11. Kolaborasi dengan
ahli gizi untuk
menentukan jumlah
kalori dan nutrisi
yang dibutuhkan
Klien

(Nurarif 2015 & Padilah 2012).

STIKes Muhammadiyah Pringsewu Lampung


30

5. Implementasi

a. Definisi

Implementasi merupakan tindakan yang sudah direncanakan dalam

rencana keperawatan, tindakan keperawatan mencakup tindakan

mandiri (independen) dan tindakan kolaborasi. (Tarwoto, 2011).

b. Tindakan mandiri yang mungkin dilakukan adalah:

1) Mengkaji adanya alergi

2) Mengkaji kemampuan klien untuk mendapatkan nutrisi yang

dibutuhkan

3) Monitor adanya penurunan BB

4) Monitor mual muntah

5) Memberikan makanan yang terpilih (sudah dikonsultasikan

dengan ahli gizi).

6) Memberikan informasi tentang kebutuhan nutrisi

7) Menganjurkan klien untuk meningkatkan protein dan vitamin C.

c. Tindakan kolaborasi yang mungkin dilakukan:

Kolaborasi dengan ahli gizi untuk menentukan jumlah kalori dan

nutrisi yang dibutuhkan pasien.

d. Tindakan yang akan dilakukan peneliti salah satunya yaitu akan

memberikan edukasi tentang pengertian, penyebab, makanan yang

diperbolehkan, makanan yang tidak diperbolehkan dan contoh menu

STIKes Muhammadiyah Pringsewu Lampung


31

6. Evaluasi

Evaluasi merupakan kesehatan pasien dapat dilihat dari hasilnya.

Tujuannya adalah untuk mengetahui sejauh mana tujuan perawatan

dapat di capai dan memberikka umpan balik terhadap asuhan

keperawatan yang di berikan (Tarwoto,2010).

Tolak ukur keberhasilan mengatasi masalah ketidakseimbangan nutrisi

mengacu kepada NOC yaitu peningkatan status nutrisi : asupan makanan

dan cairan dan pengendalian berat badan.

Dari kriteria hasil ketidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan

tubuh dilakukan evaluasi yaitu:

a. Peningkatan berat badan sesuai dengan tujuan

b. Berat badan ideal sesuai dengan tinggi badan

c. Mampu mengidentifikasi kebutuhan nutrisi

d. Tidak ada tand-tanda malnutrisi

e. Menunjukan peningkatan fungsi pengecapan dari menelan

f. Tidak terjadi penurunan berat badan yang berarti

STIKes Muhammadiyah Pringsewu Lampung


32

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Desain penelitian

Desain penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah studi kasus,

yaitu studi yang mengeksplorasi suatu masalah fenomena dengan batasan

terperinci, memiliki pengambilan data yang mendalam dan menyatakan

berbagai sumber informasi.

Studi kasus adalah studi untuk mengeksplorasi masalah asuhan keperawatan

pada pasien yang mengalami stroke dengan masalah ketidakseimbangan

nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh diruangan RPD wanita & pria di RSUD

Pringsewu Lampung.

B. Batasan Istilah

Batasan istilah atau definisi oprasional adalah definisi berdasarkan

karakteristik yang diamati dari yang didefinisikan tersebut.

Tabel 3.1
Batasan Istilah

No Variabel Definisi operasi onal Cara ukur


1 Stroke Stroke adalah penyakit atau gangguan Rekam medic
fungsional otak berupa kelumpuhan (diagnosa medis)
saraf(deficit neurologic) akibat
terhambatnya aliran darah ke otak.
(Junaidi,2012;13)
2 Ketidakseimbangan ketidakseimbangan nutrisi adalah Observasi,
nutrisi keadaan yang dialami seseorang dalam wawancara,
keadaaan tidak berpuasa (normal) atau pemeriksaan fisik,
resiko penurunan berat badan akibat studi dokumentasi
ketidakcukupan asupan nutrisis untuk (pemeriksaan lab)
kebutuhan metabolisme.
(Hidayat Alimul, 2015;70)

32
STIKes Muhammadiyah Pringsewu Lampung
33

C. Partisipan

Subyek yang digunakan adalah 2 pasien atau 2 kasus dengan masalah

keperawatan dan diagnosa medis yang sama yaitu stroke non hemoragik

dengan masalah ketidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh dan

mempunyai kriteria inklusi dan kriteria ekslusi:

1) Kriteria inklusi

a. Pasien dengan diagnosa stroke non hemoragik

b. Responden pada penelitian ini usia 45 tahun keatas

c. Terdapat masalah keperawatan ketidakseimbangan nutrisi kurang

dari kebutuhan tubuh

d. Subyek penelitian adalah pasien yang bersedia menjadi responden

dalam penelitian ini

2) Kriteria ekslusi:

a. Pasien stroke anak yang berusia 18 tahun kebawah tidak diambil

b. Pasien dengan diagnosa stroke hemoragik

c. Subyek penelitian pasien yang tidak bersedia menjadi responden


dalam penilitian ini

D. Lokasi Dan Waktu Penelitian

Penelitian telah dilakukan diruang Penyakit Dalam Rumah Sakit Umum

Daerah Pringsewu Tahun 2019. Selama 3 hari, jika sebelum 3 hari pasien

sudah pulang maka perlu pergantian pasien lainnya atau dilanjut dalam

bentuk home care.

STIKes Muhammadiyah Pringsewu Lampung


34

E. Pengumpulan data

1. Wawancara

Wawancara merupakan metode pengumpulan data dengan cara

wawancara langsung dengan responden yang diteliti, penelitian

melakukan wawancara kepada klien, keluaraga terkait dengan identitas

klien, keluhan utama pasien seperti: (riwayat makan, kemampuan

makan, kemampuan menelan, pengetahuan tentang nutrisi, jumlah

asupan) riwayat penyakit sekarang, riwayat penyakit dahulu, riwayat

penyakit keluarga dan lainnya.

2. Observasi

Observasi merupakan merupakan pengumpulan data dengan

mengadakan pengamatan secara langsung kepada responden penelitian

untuk mencari perubahan atau hal-hal yang akan diteliti seperti

3. Pemeriksaan fisik

Pemeriksaan fisik adalah melakukan pemeriksaan fisik klien untuk

menentukan masalah kesehatan kien. Hasil pengukuran untuk masalah

stroke dengan masalah keperawatan ketidakseimbangan nutrisi kurang

dari kebutuhan tubuh adalah dengan pemeriksaanpenghitungan IMT,

dan kemampuan makan.

4. Studi dokumentasi

Studi dokumentasi diperoleh hasil pemeriksaan diagnostik dan hasil

pemeriksaan laboratorium seperti albumin serum dan Hb, dan

STIKes Muhammadiyah Pringsewu Lampung


35

dokumentasi dari asuhan keperawatan ketidakseimbangan nutrisi

kurang dari kebutuhan tubuh.

F. Analisa data

Karya tulis ilmiah ini dilakukan dengan cara mengemukakan fakta data

tentang 2 orang pasien stroke dengan masalah ketidakseimbangan nutrisi

kurang dari kebutuhan tubuh kemudian dibandingkan dengan konsep teori

dan dituangkan dalam pembahasan. urutan dalam analisi data adalah:

1. Pengumpulan data

Data yang dikumpulkan dari WOD (wawancara, observasi, dokumen)

yang hasilnya dituangkan dalam bentuk catatan lapangan kemudian

disalin dalam transkip (catatan terstruktur).

2. Mereduksi data

Data dari hasil wawancara yang terkumpul dalam bentuk cacatan

lapangan dijadikan satu dalam bentuk transkrip dan dikelompokkan

data subjektif dan objektif, serta dianalisis berdasarkan hasil

pemeriksaan diagnostik dan kemudian dibandingkan nilai normal.

3. Penyajian data

Pada tahap ini penyajian data dilakukan dengan pembuatan tabel,

gambar, bagan, maupun teks naratif.kerahasian dari klien dapat

dijamin dengan jalan mengaburkan identitas dari klien tersebut.

4. Kesimpulan

Dari keseluruhan data yang disajikan kemudian data dibahas dan

dibandingkan dengan hasil-hasil penelitian terdahulu dan secara

STIKes Muhammadiyah Pringsewu Lampung


36

teroritis dengan prilaku kesehatan.Penarikan kesimpulan dilakukan

dengan metode induksi data terkait yang dikumpulkan meliputi

pengkajian, diagnosa, perencanaan, tindakan dan evaluasi.

G. Etika penelitian

Dicantumkan etika yang mendasari penyusunan stadi kasus terdiri dari:

1. Informed consent (persetujuan menjadi klien)

Merupakan bentuk persetujuan antara peneliti dengan responden

penelitian. Melalui lembar persetujuan informed consent diberikan

sebelum penelitian dilakukan dengan lembar persetujuan untuk

menjadi responden penelitan dengan tujuan agar subyek mengerti serta

paham tujuan dan dampaknya (Hidayat, 2011)

2. Anonimity (tanpa nama)

Masalah etika keperwatan merupakan masalah yang memberikan

jaminan dalam penggunaan subjek penelitian dengan cara tidak

memberikan dan mencantumkan nama responden pada lembar alat

ukur dan hanya menuliskan kode pada lembar pengumpulan data atau

hasil penelitian yang disajikan. (Hidayat,2011)

3. Confidentiality (kerahasian)

Masalah etika keperwatan dimana menjaga kerahasian dan privasi

klien dalam pelaksanaa penelitian serta penyajian dalam penelitian

yang akan dilakukan. (Hidayat,2011)

STIKes Muhammadiyah Pringsewu Lampung


37

4. Justice (keadilan)

Setiap orang harus diperlakukan sama (tidak deskriminatif) dalam

memperoleh haknya. (Hidayat, 2011)

5. Beneficience (berbuat baik)

Prinsip etika berbuat baik menyangkut kewajiban membantu orang

lain, dilakukan dengan mengupayakan manfaat maksimal dengan

kerugian minimal. (Hidayat, 2011)

H. Jalannya penelitian

1. Persiapan

a. Mengumpulkan buku-buku yang berkaitan dengan metode

b. Mencari judul proposal penelitian yang diajukan ke

pembimbing sampai akhirnya disetujui oleh pembimbing

c. Mencari data-data dari rumah sakit yang akan diangkat dalam

penelitian

d. Menyusun proposal penelitian kemudian proposal dikonsulkan

ke pembimbing untuk disetujui dan dilakukan sidang proposal

e. Uji proposal

f. Membuat status izin untuk melakukan penelitian dirumah sakit

melalui institusi pendidikan

2. Pelaksanaan

a. Penelitian mendapatkan izin dari rumah sakit untuk melakukan

penelitian

STIKes Muhammadiyah Pringsewu Lampung


38

b. Penelitian melakukan kunjungan kerumah sakit untuk mencari

pasien yang sesuai dengan judul penelitian dangan cara

wawancara, pemeriksaan fisik, dan melihat dokumentasi rekam

medic dirumah sakit.

c. Pengumpulan data berlangsung dalam 3 hari kunjungan kepasien

dan melakukan implementasi.

3. Tahap akhir

a. Hasil penelitian yang telah disetujui oleh dosen pembimbing akan

disajikan dalam presentasi

b. Melakukan sidang dan disetujui oleh pembimbing dan penguji

c. Dilaksanakan uji hasil penelitian lalu hasil akan dikumpulkan

sesuai dengan jadwal yang ditentukan.

STIKes Muhammadiyah Pringsewu Lampung


39

BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

A. HASIL

1. Gambaran lokasi pengambilan data

Rumah Sakit Umum Daerah Pringsewu terletak di jalan Lintas Barat

Pekon Fajar Agung Barat Kecamatan Pringsewu. Berdasarkan SK menteri

Kesehatan Republik Indonesia tahun 1995 nomor 106/Menkes/SK/I/1995

Rumah Sakit Umum Daerah Pringsewu termasuk dalam kategori Rumah

Sakit tipe C.Manajemen Rumah Sakit terus berusaha untuk meningkatkan

cakupan dan kualitas pelayanan serta kepuasan pelayanan melalui

pengembangan organisasi, peningkatan sumber daya manusia,

pengembangan sarana dan prasarana pelayanan serta dengan peningkatan

pola pengelolaan keuangan yang sehat dapat menjadikan Rumah Sakit

Umum Daerah Pringsewu sebagai institusi pemerintah yang profesional

dan akuntabel.

Pada tanggal 16 Juni 2010 berdasarkan peraturan Bupati Pringsewu

Lampung RSUD Pringsewu sebagai instansi pemerintah daerah kabupaten

pringsewu yang menerapkan pola pengelolah keuangan badan layanan

umum daerah (PPK-BLUD). Direktur dari RSUD Pringsewu Lampung

adalah dr. Teddy, Sp.PD. RSUD Pringsewu Lampung memiliki 6 instansi

ruang rawat inap yaitu ruang kebidanan, perinatalogi, alamanda, ruang

anak, ruang bedah, ruang penyakit dalam pria dan wanita. RSUD

Pringsewu Lampung mempunyai layanan unggulan dibagian Hemodalisa,

39
STIKes Muhammadiyah Pringsewu Lampung
40

UTDRS, ICU, IGD. Penelitian melakukan pengambilan data diruangan

penyakit dalam wanita dan pria, yang terdiri ruang rawat inap yaitu Ruang

Kemuning, Edelewis, Flamboyan, Bromo, Renjani, Semeru didalam

ruangan terdapat 6 bet pasien. Kondisi ruangan penyakit dalam pria dan

wanita terlihat bersih dan rapih.

1. Pengkajian

1) Identitas Klien

Tabel 4.1

Identitas Klien

Identitas Klien Klien 1 Klien 2

Nama Tn. M Ny. E


Umur 68 64
Status perkawinan Menikah Menikah
Pekerjaan Petani Ibu Rumah Tangga
Agama Islam Islam
Pendidikan SMP SD
Suku Lampung Sunda
Bahasa yang digunakan Bahasa Lampung Bahasa Sunda
Alamat Sukaraja Banjar Sari
Sumber biaya BPJS BPJS
Tanggal masuk RS 19-06-2019 24-06-2019
Tanggal pengkajian 19-06-2019 24-06-2019
No RM 412913 213013
Diagnosa Medis Stroke Stroke

STIKes Muhammadiyah Pringsewu Lampung


41

2) Riwayat Penyakit

Tabel 4.2

Riwayat penyakit

RIWAYAT
Klien 1 Klien 2
PENYAKIT
Keluhan Utama Sulit menelan Muntah
Riwayat penyakit Klie mengatakan sulit menelan, Keluarga klien mengatakan klien
sekarang saat makanan agak keras mengeluh badan sebelah kanan
semenjak mulutnya tidak terasa lemas dan tidak dapat
simetris klien mengatakan sakit digerakan, lemas pada bagian
makan, klien mengatakan tangan sampai kaki, lemas sejak 5
muntah setelah makan, klien jam yang lalu, disertai mulut yang
mengatakan tidak nafsu makan. tidak simetris, klien mengatakan
Hasil TTV: mual dan muntah setelah makan,
TD:180/70 mmHg, Nadi:100 klien mengatakan tidak nafsu
x/menit, RR :22 x/menit, Suhu makan. Hasil TTV: TD: 170/80
: 37,8 ºC mmHg, Nadi : 90 x/menit, RR : 24
x/menit, Suhu : 37,2 ºC.

Riwayat penyakit Klien mengatakan tidak Klien mengatakan tidak


terdahulu mempunyai alergi obat atau mempunyai alergi obat atau alergi
makanan, tidak pernah makanan, tidak pernah mengalami
mengalami kecelakaan, klien kecelakaan, Klien mengatakan
tidak pernah dirawat dirumah tidak pernah di rawat di rumah
sakit, klien mempunyai riwayat sakit, Klien tidak mempunyai
hipertensi ± 4 tahun yang lalu riwayat hipertensi, dan BB
jika penyakit yang kambuh klien semakin menurun, BB sebelum
selalu memeriksakan sakit 52 kg, BB saat sakit 40 kg,
kepuskesmas dan klinik dan Klien tidak mempunyai
terdekat, dan BB semakin riwayat operasi.
menuru, BB sebelum sakit 65
kg, BB saat sakit 50 kg, dan
klien tidak mempunyai riwayat
operasi.

Riwayat penyakit Klien mengatakan didalam Klien mengatakan didalam


keluarga keluarganya ada yang menderita keluarganya tidak ada keluarga
penyakit hipertensi tetapi tidak yang menderita penyakit
memiliki penyakit menular, hipertensi tetapi tidak memiliki
menahun, dan menurun penyakit menular, menahun dan
menurun

STIKes Muhammadiyah Pringsewu Lampung


42

Genogram :

Bagan 4.1

Genogram Klien 1

keterangan :

= Laki-laki = Meninggal

= Perempuan = Tinggal satu rumah

= Pernikahan = Klien

= Keturunan

Klien mengatakan didalam keluarganya tidak ada riwayat penyakit Stroke,

Klien merupakan anak ke-5 dari 4 bersaudara, Klien sudah menikah dan

memiliki 4 orang anak, Klien tinggal satu rumah dengan cucu dan anak

yang ke-3.

STIKes Muhammadiyah Pringsewu Lampung


43

Bagan 4.2

Genogram Klien 2

keterangan :

= Laki-laki = Meninggal

= Perempuan = Tinggal satu rumah

= Pernikahan = Klien

= Keturunan

Klien mengatakan didalam keluarganya tidak ada riwayat penyakit Stroke,

Klien merupakan anak ke-3 dari 4 bersaudara, Klien sudah menikah dan

memiliki 2 orang anak, Klien tinggal satu rumah dengan mantu, cucu dan

anak bungsu.

STIKes Muhammadiyah Pringsewu Lampung


44

3) Perubahan pola kesehatan

Tabel 4.3

Perubahan pola kesehatan

Pola kesehatan Klien 1 Klien 2


Pola manajemen Sebelum sakit : Sebelum sakit :
kesehatan Klien mengatakan nafsu Klien mengatakan nafsu
Pola nutrisi makan baik, klien makan makan baik ,klien makan
3x/hari, porsi mkan 1 piring 3x/hari, porsi makan 1 piring
dengan menu nasi, sayur, lauk dengan menu nasi, sayur, dan
pauk, klien tidak memiliki lauk pauk. Klien mengatakan
alergi makanan, dan makan tidak mempunyai alergi
semua makanan, sebelum dan terhadap makanan. Sebelum
sesudah makan klien selalu dan sesudah makan klien
berdoa. BB : 65 kg, TB :158 selalu mencuci tangan dan
cm. selalu berdoa. BB : 52 kg, TB
: 150cm
Saat sakit : Saat sakit :
Klien mengatakan nafsu Klien mengatakan nafsu
makan menurun, sering makan menurun, sering
merasa sulit menelan disertai merasa mual disertai muntah,
muntah,Klien makan 1x/hari, klien makan 2x/hari sebanyak
sebanyak 30 cc/hari dengan 50cc/hari, dengan menu yang
menu makan yang sudah disediakan rumah sakit, klien
dikonsultasikan dengan ahli diberikan makan lunak/
gizi, klien diberi makan lembek, klien muntah 30
lunak/lembek, Klien muntah cc/haari . BB : 40kg, TB : 150
10 cc. BB : 50kg, TB :158 cm cm

IMT = BB (kg) IMT = BB(kg)


(TB (m)²) (TB (m)²)
= 50 kg = 40 kg
1,58 cm 1,50 cm
= 20,1 kg/m² (BB = 17,8kg/m² (BB kurang)
kurang)
BB ideal = (TB(cm) – 100) –
BB ideal = (TB(cm) – 100) – 10%
10% = (150 – 100) – 10%
= (158 – 100) – 10% = 50–10%
= 58 – 10% = 49,9 Kg BB ideal
= 52, 2 Kg BB ideal (BB kurang)
(BB kurang)
Pola cairan Sebelum sakit : Sebelum sakit :
Klien mengatakan sering Klien mengatakan minum air
mengkonsumsi kopi 1 gelas putih ±8 gelas sehari dengan
setiap hari, klien minum ± 8 volume gelas 250
gelas perhari dengan volume
gelas 210

Saat sakit : Saat sakit :


Klien mengatakan minum ±4 Klien mengatakan minum ±5

STIKes Muhammadiyah Pringsewu Lampung


45

gelas air putih perhari, tidak gelas air putih perhari, tidak
ada minuman tambahan. Klien ada minuman tambahan. Klien
terpasang infus RL 20 TPM. terpasang infus RL 20 TPM
Pola eliminasi Sebelum sakit : Sebelum sakit :
a. BAK BAK lebih dari 4x/hari, Klien mengatakan BAK
waktunya tidak menentu, 5x/hari, waktunya tidak
jumlah kurang lebih 400 menentu, dengan warna
cc/hari dengan warna kuning kuning jernih dan berbau khas,
jernih dan berbau khas, tidak Tidak ada keluhan saat BAK
ada keluhan saat BAK

Saat sakit : Saat sakit :


Klien terpasang kateter 1500 Klien mengatakan memakai
ml/hari , warna kuning, bau pempes, mengganti pempes 3
yang khas tidak ada keluhan x/hari dengan warna kuning,
saat BAK,. bau yang khas,tidak ada
keluhan saat BAK
b. BAB Sebelum sakit : Sebelum sakit :
Klien mengatakan BAB Klien mengatakan BAB
1x/hari di setiap pagi, 2x/hari dengan waktu yang
konsistensi padat dan lunak, tidak teratur, berwarna kuning,
berwarna kuning. Klien berbau khas feses konsistensi
mengatakan tidak ada keluhan padat lunak. Klien
saat BAB. mengatakan tidak ada keluhan
saat BAB.

Saat sakit : Saat sakit :


Klien mengatakan saat Klien mengatakan saat dirawat
dirawat di RS klien belum di RS klien belum BAB.
BAB
Pola kebutuhan rasa aman Sebelum sakit : Sebelum sakit :
nyaman Tidak ada keluhan. Tidak ada keluhan.

Saat sakit : Saat sakit :


Klien mengatakan pusing, Klien mengatakan mual dan
klien mengatakan sulit muntah, klien mengatakan
menelan makanan, klien badan sebelah kanan lemas
mengatakan sulit sehingga sulit digerakan.
menggerakan bagian tubuh
sebelah kiri
Pola kebutuhan personal Sebelum sakit : Sebelum sakit :
hygiene Klien mengatakan mandi Klien mengatakan mandi
2x/hari pagi dan sore, 2x/hari pagi dan sore,
menggosok gigi setiap mandi, menggosok gigi setiap mandi,
mencuci rambut 2 hari sekali. mencuci rambut 2 hari sekali.

Saat sakit : Saat sakit :


Klien mengatakan saat di RS Klien mengatakan saat di RS
belum mandi, hanya dilap belum mandi, hanya dilap
basah saja dengan basah dengan anaknya, ,
keluarganya, keadaan rambut keadaan rambut kusam, kuku
kusam, kuku terlihat kotor, terlihat kotor, kulit kering.
kulit kering.

STIKes Muhammadiyah Pringsewu Lampung


46

Pola istirahat dan tidur Sebelum sakit : Sebelum sakit :


Klien mengatakan tidur pada Klien mengatakan tidur pada
malam hari ±9jam, tidur mala hari ±8jam, tidak pernah
siang ±3jam, tidak ada tidur siang, tidak ada
gangguan, sebelum tidur gangguan, sbelum tidur Klien
Klien selalu berdoa. selalu berdoa.

Saat sakit :
Klien mengatakan sulit tidur Saat sakit :
karena pusing dan sakit pada Klien mengatakan tidur siang
tengkuk klien tidur siang hanya 2 jam, dan tidur malam
hanya 2 jam selalu terbangun, hari 6 jamdan sering
dan malam hari tidur hanya 6 terbangun,sebelum tidur klien
jam dan sering terbangun pada selalu berdoa.
saat tidur, sebelum tidur klien
selalu berdoa.
Pola aktivitas dan latihan Sebelum sakit : Sebelum sakit :
Klien mengatakan bekerja Klien mengatakan bekerja
sebagai petani, kegiatan waktu sebagai ibu rumah tangga,
luang ia gunakan untuk kegiatan waktu luang ia
istirahat. Dalam gunakan untuk istirahat.
kesehariannya Klien Dalam kesehariannya Klien
mengatakan tidak pernah mengatakan tidak pernah
olahraga hanya bekerja olahraga hanya bekerja
disawah. Tidak ada keluhan mengerjakan pekerjaan rumah.
saat beraktivitas. Tidak ada keluhan saat
beraktivitas.
Saat sakit : Saat sakit:
Klien mengatakan tidak dapat Klien mengatakan tidak dapat
melakukan aktivitas seperti melakukan aktivitas seperti
biasanya secara mandiri biasanya secara mandiri
karena keadaannya yang karena keadaannya yang
lemah, semua aktivitas Klien lemah, semua aktivitas Klien
dibantu oleh keluarganya. dibantu oleh keluarganya.

d. Pemeriksaan fisik (headtotoe)

Tabel 4.4
Pemeriksaan Fisik (headtotoe)

Observasi Klien 1 Klien 2


Tekanan darah 180/70 mmHg 170/80 mmHg
Nadi 100 x/menit 90 x/menit
Pernafasan 22 x/menit 24x/menit
Suhu 37,8 ºC 37,2ºC
Kesadaran ComposMentis ComposMentis
GCS 15 (E4, V5, M6) 15 (E4, V5, M6)
BB 50 kg 40 kg
TB 158 cm 150 cm
IMT IMT = BB (kg) IMT= BB(kg)
(TB (m)²) (TB (m)²)
= 50 kg = 40 kg

STIKes Muhammadiyah Pringsewu Lampung


47

1,58 cm 1,50 cm
= 20,1 kg/m² (BB kurang) = 17,8kg/m² (BB kurang)

Tabel 4.5
Pemeriksaan Fisik (B6)

B1. Breathing Klien mengatakan tidak sesak, RR Klien mengatakan tidak sesak, RR
(Pernapasan) 22x/menit, irama teratur, suara 24x/menit, irama teratur, suara
nafas vesikuler, Klien tidak batuk, nafas vesikuler, Klien tidak batuk,
Klien tidak terpasang oksigen. Klien tidak terpasang oksigen.

B2. Bleeding Sirkulasi perifer : Sirkulasi perifer :


(Kardiovaskuler/ Nadi Klien 100x/menit, irama Nadi Klien 90x/menit, irama
Sirkulasi) jantung teratur, tidak terdapat jantung teratur, tidak terdapat
edema, tidak ada distensi vena edema, tidak ada distensi vena
jugularis, kulit teraba hangat, CRT jugularis, kulit teraba hangat, CRT
>3 detik. >3 detik.
Sirkulasi jantung teratur, bunyi Sirkulasi jantung teratur, bunyi
jantung normal, tidak terdapat jantung normal, tidak terdapat
kelainan bunyi jantung, tidak ada kelainan bunyi jantung, tidak ada
nyeri dada. nyeri dada.

Tingkat kesadaran komposmentis Tingkat kesadaran komposmentis


GCS : 11 (E : 4, V : 5, M : 2) klien GCS : 11 (E : 4, V : 5, M : 2) klien
ada peningkatan tekanan ada peningkatan tekanan
intrakranial, tidak ada tanda iritasi intrakranial, tidak ada tanda iritasi
meningen. meningen.
1. Nervus Olfactorius sensasi 13. Nervus Olfactorius sensasi
hidung kanan dan kiri klien bisa hidung kanan dan kiri klien bisa
membedakan bau minyak kayu membedakan bau minyak kayu
putih dan kopi. putih dan kopi.
2. Nervus optikus ketajaman 14. Nervus optikus ketajaman
penglihatan dan melihat warna penglihatan dan melihat warna
mata kanan dan kiri klien mampu mata kanan dan kiri klien mampu
membaca tulisan yang benar dan membaca tulisan yang benar dan
bias membedakan warna yang bias membedakan warna yang
ditunjuk. ditunjuk.
3. Nervus okulomotorius mata 15. Nervus okulomotorius
kanan dan kiri klien bentuk pupil mata kanan dan kiri klien bentuk
bulat, isokor, besar pupil pupil bulat, isokor, besar pupil
diameter 2mm, reflek cahaya +. diameter 2mm, reflek cahaya +.
4. Nervus trochlearis klien mampu 16. Nervus trochlearis klien
pergerakan mata kanan dan kiri mampu pergerakan mata kanan
keatas dan kebawah dan kiri keatas dan kebawah
5. Nervus trigeminus reflek kornea 17. Nervus trigeminus reflek
baik, sensasi pada wajah dengan kornea baik, sensasi pada wajah
benda halus baik. dengan benda halus baik.
6. Nervus abducen klien mampu 18. Nervus abducen klien
pergerakan mata lateral mata mampu pergerakan mata lateral
kanan dan kiri. mata kanan dan kiri.
7. Nervus fasialis klien mampu 19. Nervus fasialis klien
mengerutkan dahi, tersenyum, mampu mengerutkan dahi,
mengangkat alis, dan menutup tersenyum, mengangkat alis, dan
mata, rasa kecap anterior lidah menutup mata, rasa kecap
tidak baik. anterior lidah tidak baik.

STIKes Muhammadiyah Pringsewu Lampung


48

8. Nervus vestibulochoclearis klien 20. Nervus vestibulochoclearis


mampu mendengar suara bisikan klien mampu mendengar suara
dan mampu mendengar detik bisikan dan mendengar detik
arloji arloji
9. Nervus glossopharyngeus klien 21. Nervus glossopharyngeus
reflek muntah tidak baik. klien reflek muntah tidak baik.
10. Nervus vagus klien sulit 22. Nervus vagus klien sulit
menelan. menelan.
11. Nervus accesorius 23. Nervus accesorius
mengangkat bahu sebelah kiri mengangkat bahu sebelah kiri
tidak mampu dan sebelah kanan mampu dan sebelah kanan tidak
mampu, klien mampu pergerakan mampu, klien mampu pergerakan
kepala. kepala.
12. Nervus hipoglosus, klien 24. Nervus hipoglosus, klien
tidak mampu menjulurkan lidah tidak mampu menjulurkan lidah
dari sisi ke sisi dari sisi ke sisi

B3. Brain Tidak terdapat distensi kandung Tidak terdapat distensi kandung
(Persyarafan/ kemih, tidak terdapat nyeri saat kemih, tidak terdapat nyeri saat
Neurologik) BAK, tidak terdapat darah pada BAK, tidak terdapat darah pada
urine, menggunakan alat bantu urine, tidak menggunakan alat bantu
kateter. kateter,

B4. Bladder Keadaan mulut Klien kotor, mukosa Keadaan mulut Klien kotor, mukosa
(Perkemihan/ bibir pucat, bising usus hiperaktif bibir pucat, bising usus hiperaktif
Eliminasi) 20x/menit, ada kesulitan menelan, 20x/menit, ada kesulitan menelan,
tidak ada luka post op. tidak ada luka post op.

B5. Bowel Keadaan rambut kotor, kusam dan Keadaan rambut kotor, kusam dan
(Pencernaan/ rontok, kuku kotor, kulit lebab, rontok, kuku kotor, kulit lebab,
Eliminasi) turgo kulit tidak elastis, warna kuit turgo kulit tidak elastis, warna kulit
sawo matang tidak terdapat luka hitam, tidak terdapat luka pada
pada daerah kulit. daerah kulit.

B6. Bone Klien mengalami keterbatasan Klien mengalami keterbatasan


(Tulang/Integumen) dalam bergerakan karena tangan dalam pergerakan karena tangan
Sistem dan kaki bagian kiri sulit bagian kanan sulit digerakan, tetapi
Muskoloskeletal digerakan, semua aktivitas Klien semua aktivitas Klien dibantu oleh
dibantu oleh keluarganya, tidak keluarganya karena lemas, tidak
menggnakan alat bantu , tonus otot menggunakan alat bantu, tonus otot
menurun. menurun.
Tonusotot Tonus otot
5555 2222 2222 5555
5555 2222 4444 5555

STIKes Muhammadiyah Pringsewu Lampung


49

4) Riwayat psikososial – spiritual

Tabel 4.6

Riwayat psikososial – spiritual

Psikososial-Spiritual Klien 1 Klien 2


1. Psikososial
a. Konsep diri Klien mengatakan dirinya seorang Klien mengatakan; dirinya
Gambaran diri laki laki, bernama Tn.M umurnya seorang perempuan, bernama
52 tahun, tinggal di desa Skaraja, Ny.E, umurnya 64 tahun, tinggal
dan saat ini bekerja sebagai petani. di desa Banjar Sari, dan saat ini
bekerja sebagai ibu rumah tangga.

Peran Klien mengatakan perannya Klien mengatakan perannya


sebagai ayah, ayah dari anak- sebagai ibu rumah tangga, ibu
anaknya, bekerja mencari nafkah dari anak-anaknya, memasak
untuk dirinya dan cucunya untuk cucu serta anaknya.

Harga diri Klien mengatakan didalam Klien mengatakan didalam


keluarga dilibatkan untuk keluarga dilibatkan untuk
mengambil keputusan saat ada mengambil keputusan saat ada
masalah didalam keluarganya, masalah didalam keluarganya,
Klien tidak malu dengan Klien tidak malu dengan
keadaannya saat ini yang sedang keadaannya saat ini yang sedang
sakit dan masih dirawat di RS. sakit dan masih dirawat di RS

Ideal diri Klien mengatakan ingin cepat Klien mengatakan ingin cepat
sembuh. sembuh.

Identitas diri Klien dapat menyebutkan nama, Klien dapat menyebutkan nama,
usia, alamat, serta menyebutkan usia, alamat, serta menyebutkan
nama anak-anaknya. nama anak-anaknya.

b. kecemasan Klien mengatakan takut jika Klien mengatakan takut jika


sakitnya semakin parah dan tidak sakitnya semakin parah dan tidak
bisa disembuhkan bisa disembuhkan.

2. Sosial Klien mengatakan keluarga selalu Klien mengatakan mendapat


Supportsystem memberikan dukungan dan selalu dukungan untuk sembuh dari
membantu dalam melakukan keluarga dan saudara-saudaranya.
aktvitas.

Komunikasi Klien mengatakan komunikasi dan Klien mengatakan komunikasi


interaksinnya dengan orang lain dan interaksinya dengan orang
baik, sebelumdan sesudah sakit lain baik sebelum sakit dan saat
dan saat sakitpun klien sakit klien berbicara sepentingnya
berkomunikasi dengan baik pada saja.
orang disekitarnya.

3. Spiritual
Sebelum Sakit Klien mengatakan beragama islam, Klien mengatakan beragama
Klien mengatakan sebelum sakit islam, Klien mengatakan sebelum

STIKes Muhammadiyah Pringsewu Lampung


50

menjalankan kewajibannya sebagai sakit menjalankan kewajibannya


umat islam. sebagai umat islam.

Saat Sakit Klien mengatakan tidak Klien mengatakan tidak


menjalankan ibadah karena kondisi menjalankan ibadah karena
yang sedang sakit, tetapi Klien kondisi yang sedang sakit, tetapi
selalu berdoa, Klien percaya Klien selalu berdoa, Klien
bahwa sakitnya ini merupakan percaya bahwa sakitnya ini
cobaan dari Allah SWT. merupakan cobaan dari Allah
SWT.

5) Hasil Pemeriksaan diagnostik

Tabel 4.7

Pemeriksaan Diagnostik

Tanggal pemeriksaan Klien 1: 19/06/2019 Klien 2:24/06/2019

Pemeriksaan Klien 1 Klien 2 Nilai Normal


Pemeriksaan darah
WBC 9,94x10 4,00-10,00/µL
Limfosit 22,3 91,7 20,0-40,0 %
Monosit 3,7 4,0 3,0-12,0 %
Eosinopil 1,4 1,9 05-5,0 %
Basofi 0,2 2,1 0,0-1,0 %
Lym 2,22x10 0,80-4,00/µL
Eos 0,14x10 0,38 0,02-0,50/µL
ALY 0,2 0,05 0,0-2,0 %
LIC 0,8 0,1 0,0-2,5 %
ALY 0,02x10 0,0 0,00-0,20/µL
Rbc 5,48x10 4,18x10 3,50-5,50 /µL
Hemoglobin 16,5 12,5 11,0-16,0 g/dL
Hematokrit 49,2 38,7 37,0-540 %
Mcv 89,8 92,5 80.0-100.0 Fl
Mch 30,1 29,9 27,0-34,0 Pg
Mchc 33,5 32,3 32,0-36,0 g/dL
Rdw-cv 11,3 12,2 11,0-16,0 %
Rdw-sd 42,4 47,5 35,0-56,0 Fl
Leukosit 18,11 2,00-7,00/µL
Mon 0,8 0,80-4,00

150-450/ µL
Trombosit 242x1 224x10 6,5-12,0 Fl
Mpv 8,1 8,8 9,0-17,0 %
Pdw 16,2 16,2 0108-0,282 %
Pct 0,196 0,197 70-150 Mg/dL
Gds 207 140

STIKes Muhammadiyah Pringsewu Lampung


51

Tabel 4.8
Pengobatana/therapy

Klien 1

Cara Waktu pemberian obat


No Jenis obat Dosis
pemberian Pagi Siang Malam
Keterolac 06.00 14.00 22.00
1. 30 mg/12 jam IV
25 mg/12 06.00 - 22.00
2. Ranitidin IV
jam
06.00 - -
3. Amlodipin 10 mg/12 jam Tablet
06.00 - 22.00
4. Mecobalamin 500 mg/ 8 jam IV

Klien 2

Waktu pemberian / hari


Jenis therapy (obat, Cara
No Dosis
cairan, O2 dll) pemberian
10/06/19 11/06/19 12/06/19
Keterolac 06.00 - -
1. 30 gr /12 jam IV
25 mg/12 06.00 - -
2. Ranitidin IV
jam
06.00 - -
3. Amlodipin 10 mg/12 jam Tablet
06.00 14.00 22.00
4. Monitol 500 mg/ 8 jam IV

Tabel 4.9

Data fokus

Klien 1 Klien 2
Data subjektif: Data subjektif :
Klien mengatakan muntah Klien mengatakan mual dan muntah
Klien mengatakan sulit menelan makanan saat Klien mengatakan tidak nafsu makan
mulutnya tidak simetris Kien mengatakan makan 1x /hari
Klien tidak nafsu makan Klien mengatakan badan sebelah kanan merasa
Klien mengatakan sulit menggerakan tangan lemas
dan kaki sebelah kiri

Data Objektif : Data Objektif :


Klien tidak menghabiskan makananya Klien terlihat muntah
Klien hanya makan 1x/hari sebanyak 30cc Klien hanya makan 2x/hari sebanyak 50 cc/hari
Keadaan mulut klien tidak simetris Keadaaan mulut tidak simetris
Klien muntah setelah makan Klien sulit untuk menelan makanan
Tingkat kesadaran komposmestis Klien tidak menghabiskan makananya

STIKes Muhammadiyah Pringsewu Lampung


52

GCS: 11 E4 V6 M2 TTV:
TTV : TD : 170/80 mmHg
TD : 180/70 mmHg Nadi : 90 x/menit
Nadi : 100 x/menit RR : 24 x/menit
RR : 22 x/menit Suhu : 37,2 ºC
Suhu : 37,8 ºC Tonus otot menurun 2222 5555
Nervus IX (Glossofaringeus) ada refleks 4444 5555
muntah ketika spatel disentuhkan pada posteror
faring. Tingkat kesadaran kompometis
Nervus X (Vagus) saraf sensorik dan motorik, GCS : 11 E4 M2 V6
refleks muntah dan kesulitan menelan. Klien terpasang infus Rl 20 tpm
Tonus otot 5555 2222 Nervus IX (Glossofaringeus) ada refleks
5555 2222 muntah ketika spatel disentuhkan pada
posterior faring.
Klien terpasang infus 20 tpm Nervus X (Vagus) saraf sensorik dan motorik
Klien diberi terapi obat ranitidine refleks muntah dan menelan terganggu.
IMT = BB (kg) Klien terpasang infus Rl 20 tpm
(TB (m)²) Klien diberikan terapi obat ranitidine
= 50 kg IMT= BB(kg)
1,58 cm = 20,1 kg/m² (TB (m)²)
(BB kurang) = 40 kg
1,50 Cm = 17,8kg/m² (BB kurang)
Trombosit 242 x 10 /µL Limfosit 91,7 %
Hemoglobin 16,5 g/dL Leukosit 18,11 /µL
Gds 140 Mg/Dl
Gds 207 Mg/dl Trombosit 242 x 10 /µL

2. Analisa data

Tabel 4.10

Analisa data

Analisa data
No.
Klien 1 Etiologi Masalah
1 Data Subyektif : stroke Ketidakseimbangan
1. Klien mengatakan muntah nutrisi kurang dari
2. Klien mengatakan sulit menelan kebutuhan tubuh
makanan yang agak keras, Penurunan fungsi N.X,
semenjak mulutnya tidak (Vagus), N. IX
simetris (glosovaringeus)
3. Klien mengatakan sulit untuk
makan
4. Klien mengatakan tidak nafsu Proses menelan tidak
makan efektif

Data Objektif:
1. Klien tidak menghabiskan Refluks
makananya
2. Klien hanya makan 1x/hari

STIKes Muhammadiyah Pringsewu Lampung


53

sebanyak 30cc
3. Keadaan mulut klien tidak Disfagia
simetris
4. Klien muntah setelah makan
5. Tingkat kesadaran komposmestis
6. GCS: 11 E4 V6 M2 Anoreksia
7. TTV :
TD : 180/70 mmHg
Nadi : 100 x/menit
RR : 22 x/menit ketidakseimbangan
Suhu: 37,8 ºC nutrisi kurang dari
8. Nervus IX (Glossofaringeus) ada kebutuhan tubuh
refleks muntah ketika spatel
disentuhkan pada posteror faring.
9. Nervus X (Vagus) saraf sensorik
dan motorik, refleks muntah dan
kesulitan menelan.
5555 2222
5555 2222
10. Tonus otot

11. Klien terpasang infus 20 tpm


12. Klien diberi terapi obat ranitidine
13. IMT = BB (kg)
(TB (m)²)
= 50 kg
1,58 cm = 20,1 kg/m²
(BB kurang)
14. Trombosit 242 x 10 /µL
15. Hemoglobin 16,5 g/dL
16. Gds 207 Mg/ Dl
No. Klien 2 Etiologi Masalah
1 Data Subjektif : stroke Ketidakseimbangan
1. Klien mengatakan klien sulit nutrisi kurang dari
untuk makan kebutuhan tubuh
2. Klien mengatakan mual dan Penurunan fungsi N.X,
muntah (Vagus), N. IX
3. Klien mengatakan klien hanya (glosovaringeus)
makan 1x/hari
4. Klien mengatakan nafsu makan
menurun Proses menelan tidak
efektif
Data Objektif :
1. Klien terlihat muntah
2. Klien hanya makan 2x/hari Refluks
sebanyak 50 cc/hari
3. Keadaaan mulut tidak simetris
4. Klien sulit untuk menelan
makanan Disfagia
5. Klien tidak menghabiskan
makananya
6. TTV:
TD : 170/80 mmHg Anoreksia
Nadi : 90 x/menit

STIKes Muhammadiyah Pringsewu Lampung


54

RR : 24 x/menit
Suhu : 37,2 ºC
7. Tonus otot menurun ketidakseimbangan
2222 5555 nutrisi kurang dari
4444 5555 kebutuhan tubuh

8. Tingkat kesadaran kompometis


9. GCS : 11 E4 M2 V6
10. Klien terpasang infus Rl 20 tpm
11. Nervus IX (Glossofaringeus) ada
refleks muntah ketika spatel
disentuhkan pada posterior
faring.
12. Nervus X (Vagus) saraf sensorik
dan motorik refleks muntah dan
menelan terganggu.
13. Klien diberikan terapi obat
ranitidine
14. IMT= BB(kg)
(TB (m)²)
= 40 kg
1,50 Cm = 17,8kg/m² (BB
kurang)
15. Limfosit 91,7 %
16. Leukosit 18,11 /µL
17. Gds 140 Mg/dL
18. Trombosit 242 x 10 /µL

STIKes Muhammadiyah Pringsewu Lampung


55

3. Perencanaan

Tabel 4.11
Intervensi
Dx Keperawatan Kriteria Hasil Intervensi
Klien 1
Diagnosa keperawatan : Setelah dilakukan asuhan 1. Mengkaji adanya alergi
Ketidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan keperawatan selama 3 makanan
tubuh b.d penurunan fungsi nervus vagus dan hari Ketidakseimbangan 2. Mengkaji kemampuan
glossofaringeus nutrisi kurang dari klien untuk mendapatkan
Data Subyektif : kebutuhan tubuh teratasi nutrisi
1. Klien mengatakan muntah dengan kriteria hasil: 3. Menentukan kemampuan
2. Klien mengatakan sakit menelan makanan 1. Adanya peningkatan klien dalam mengunyah
yang agak keras, semenjak mulutnya tidak berat badan sesuai dan menelan
simetris dengan tujuan 4. Memberikan makanan
3. Klien mengatakan sakit saat makan 2. Berat badan ideal dengan perlahan dengan
4. Klien mengatakan tidak nafsu makan sesuai dengan tinggi lingkungan yang tenang
badan 5. Memonitor adanya
3. Mampu penurunan BB
Data Objektif: mengidentifikasi 6. Memonitor mual dan
1. Klien tidak menghabiskan makannya kebutuhan nutrisi muntah
2. Klien hanya makan 1x/hari sebanyak 30 cc 4. Tidak ada tanda-tanda 7. Memonitor TTV
3. Membran mukosa terlihat pucat malnutrisi 8. Menganjurkan klien
4. Keadaan mulut klien tidak simetris 5. Menunjukkan untuk meningkatkan
5. Klien muntah setelah makan peningkatan fungsi protein dan vitamin C.
6. Tingkat kesadaran komposmestis pengecapan dari 9. Memberikan informasi
7. GCS : 11 E4 V6 M2 menelan tentang kebutuhan nutrisi
8. TTV 6. Tidak terjadi pada pasien stroke.
TD : 180/70 mmHg penurunan yang berarti 10. Memberikan makanan
Nadi : 100 x/menit yang terpilih ( sudah
RR : 22 x/menit dikonsultasikan pada ahli
Suhu : 37,8 ºC gizi)
9. Nervus IX (Glossofaringeus) ada refleks 11. Berkolaborasi dengan
muntah ketika spatel disentuhkan pada ahli gizi untuk
posteror faring menentukan jumlah
10. Nervus X (Vagus) saraf sensorik dan motorik kalori dan nutrisi yang
refleks muntah dan kesulitan menelan dibutuhkan klien
11. Tonus otot
5555 2222
5555 2222
12. Klien terpasang infus 20 tpm
13. Klien diberikan terapi obat ranitidine
IMT = BB (kg)
(TB (m)²)
= 50 kg
1,58 cm
= 20,1 kg/m² (BB kurang)

Klien 2
Diagnosa keperawatan : Setelah dilakukan asuhan 1. Mengkaji adanya alergi
Ketidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan keperawatan selama 3 makanan
tubuh b.d Penurunan fungsi nervus vagus dan hari Ketidakseimbangan 2. Mengkaji kemampuan
glossofaringeus Data Subjektif : nutrisi kurang dari klien untuk

STIKes Muhammadiyah Pringsewu Lampung


56

1. Klien mengatakan sulit untuk makan kebutuhan tubuh teratasi mendapatkan nutrisi
2. Klien mengatakan mual dan muntah dengan kriteria hasil: 3. Menentukan
3. Klien mengatakan nafsu makan menurun 1. Adanya peningkatan kemampuan klien
berat badan sesuai dalam mengunyah dan
Data Objektif : dengan tujuan menelan
1. Klien terlihat muntah 2. Berat badan ideal 4. Memberikan makanan
2. Klien hanya makan 2x/hari sebanyak sesuai dengan tinggi dengan perlahan
50cc/hari badan dengan lingkungan
3. Keadaan mulut tidak simetris 3. Mampu yang tenang
4. Klien sulit untuk menelan makanan mengidentifikasi 5. Memonitor adanya
5. Klien tidak menghabiskan makanan kebutuhan nutrisi penurunan BB
6. TTV 4. Tidak ada tanda-tanda 6. Memonitor mual dan
TD : 170/80 mmHg malnutrisi muntah
Nadi: 90 x/menit 5. Menunjukkan 7. Memonitor TTV
RR : 24 x/menit peningkatan fungsi 8. Menganjurkan klien
Suhu: 37,2 ºC pengecapan dari untuk meningkatkan
7. Tonus otot menurun menelan protein dan vitamin C.
2222 5555 6. Tidak terjadi 9. Memberikan informasi
4444 5555 penurunan berat badan tentang kebutuhan
yang berarti nutrisi pada pasien
8. Tingkat kesadarankomposmestis stroke.
9. GCS : 11 E4 V6 M2 10. Memberikan makanan
10. Klien terpasang infus Rl 20 tpm yang terpilih ( sudah
11. Nervus IX (Glossofaringeus) ada refleks dikonsultasikan pada
muntah ketika spatel disentuhkan pada ahli gizi)
posteror faring 11. Berkolaborasi dengan
12. Nervus X (vagus) saraf sensorik dan motorik ahli gizi untuk
refleks muntah dan kesulitan menelan menentukan jumlah
13. Klien diberikan terapi obat ranitidine kalori dan nutrisi yang
14. IMT = dibutuhkan klien

= = 17,8 kg/ (BB kurang)

STIKes Muhammadiyah Pringsewu Lampung


57

4. Pelaksanaan

Tabel 4.12
Implementasi
Dx.
Jam
Keperawatan 19Juni 2019 Jam 20Juni 2019 Jam 21Juni 2019

Klien 1 Implementasi Implementasi Implementasi


Ketidakseim 09.00 1. Mengkaji 09.00 1. Memonitor 10.00 1. Mengevaluas
bangan WIB adanya alergi WIB TTV WIB i pendidikan
nutrisi terhadap R: Pasien kesehatan
kurang dari makanan bersedian tentang
kebutuhan R: Klien untuk kebutuhan
tubuh b.d mengatakan diperiksa nutrisi
penurunan tidak ada H: R: Klien
fungsi alergi TD: 150/70 mengatakan
nervus terhadap mmHg masih
vagus dan makanan Nadi: 95 mengingat
glossofaring H:Klienhanya x/menit apa yang
eus makan yang RR: 20 dijelaskan
di sajikan di x/menit H: Klien
RS Suhu : 37 ºC mampu
mengulangi
kembali apa
yang telah
dijelaskan

09.30 2. Monitor 10.00 2. Monitor mual 10.30 2. Memonitor


WIB adanya WIB dan muntah WIB TTV
penurunan R: R: Klien
berat badan Klienmengata bersedia
R:Klien kan mual untuk
mengatakan sedikit diperiksa
BB sebelum berkurang H:
sakit 65 kg dan masih TD: 120/70
H: BB 50 kg muntah mmHg
H: Klien Nadi : 90
masih terlihat x/menit
muntah RR: 20
x/menit
Suhu: 37,0
ºC

11.40 3. Memonitor 10.40 3. Memberikan 11.40 3. Memonitor


WIB TTV WIB makanan WIB mual dan
R: Klien yang terpilih muntah
mengatakan R: Klien R: Klien
bersedia mengatakan mengatakan
diperiksa makan sudah tidak
H: makanan mual,
TD : 180/70 yang muntah
mmHg disediakan di hanya 1 kali
Nadi : 100 RS H: Klien
x/menit H:Klien mengatakan

STIKes Muhammadiyah Pringsewu Lampung


58

RR : 22 makan 30 cc muntah 10
x/menit yang cc.
Suhu : 37,8 ºC disediakan
RS

12.00 4. Memonitor 12.10 4. Mengkaji 12.00 4. Mengkaji


WIB mual dan WIB kemampuan WIB kemampuan
muntah Klien untuk Klien untuk
R: Klien mendapatkan mendapatkan
mengatakan nutrisi nutrisi
sering muntah R:Klien R: Klien
H: Klien mengatakan mengatakan
muntah 10cc nafsu makan makan
sedikit makanan yang
bertambah di sediakan
H: Klien RS
menghabiska H:Klien
n 30 cc menghabiskan
makanan 50cc makanan
yang telah di yang telah
sajikan disajikan

12.20 5. Mengkaji 12.50 5. Memberikan 12.20 5. Monitor


WIB kemampuan WIB informasi WIB adanya
Klien untuk tentang penurunan
mendapatkan kebutuhan berat badan
nutrisi yang nutrisi R: Klien
di butuhkan R: Klien dan mengatakan
R: Klien keluarga masih
mengatakan bersedia merasa lemas
nafsu H: klien dan H: BB Klien
makannya keluarga tetap 42 kg
menurun dapat
H: Klienhanya menyebuutka
mampu n makanan
menghabiskan yang boleh
10cc sekali dikonsumsi
makan klien
mengatakan
sakit saat
menelan

13.00 6. Memberikan
WIB makanan
terpilih
R: klien
mengatakan
hanya makan
makanan
yang
disediakan
RS
H: klien
hanya makan
10 cc.

STIKes Muhammadiyah Pringsewu Lampung


59

Dx.
Jam
Keperawatan 24Juni 2019 Jam 25 Juni 2019 Jam 26 Juni 2019

Klien 2 Implementasi Implementasi Implementasi


Ketidakseim 09.20 1. Mengkaji 10.00 1. Memonitor 10.00 1. Mengevaluasi
bangan WIB adanya alergi WIB TTV WIB informasi
nutrisi terhadap R:Klien tentang
kurang dari makanan bersedia untuk kebutuhan
kebutuhan R: Klien diperiksa nutrisi
tubuh b.d mengatakan H: R: Klien
penurunan tidak alergi TD : 160/80 mengatakan
fungsi terhadap mmHg masih
nervus makanan Nadi : 100 mengingat
vagus dan H:Klien x/menit apa yang
glossofaring makan yang RR: 22 telah di
eus disediakan di x/menit jelaskan
RS Suhu :36,5 ºC H:Klien
mampu
mengulang
kembali apa
yang telah di
jelaskan

09.40 2. Memonitor 11.40 2. Memonitor 10.40 2. Memonitor


WIB adanya WIB mual dan WIB TTV
penurunan muntah R: Klien
berat badan R: Klien bersedia
R: Klien mengatakan diperiksa
mengatakan muntah 1 x H:
berat badan H:Klien TD: 110/70
sebelum sakit keluarga klien mmHg
52 kg mengatakan Nadi : 93
H: BB 40kg 30 cc x/menit
RR: 20
x/menit
Suhu :37,0
ºC

11.00 3. Memonitor 12.20 3. Mengkaji 11.30 3. Memonitor


WIB mual dan WIB kemampuan WIB mual dan
muntah klien untuk muntah
R: Klien mendapatkan R: Klien
mngatakan nutrisi yang mengatakan
muntah 2x dibutuhkan sudah tidak
sehari R:Klien muntah
H: Klien mengatakan H: Klien
muntah 30 cc sudah tidak muntah
terbiasa
makan sedikit
H: Klien
hanya
mampu
menghabiska
n 50 cc klien

STIKes Muhammadiyah Pringsewu Lampung


60

mengatakan
sakit saat
menelan

11.40 4. Memonitor 13.00 4. memberi 12.10 4. Mengkaji


WIB TTV WIB kan WIB kemampuan
R:Klien makanan Klien untuk
mengatakan yang mendapatkan
bersedia terpilih nutrisi yang
diperiksa R: Klien di butuhkan
H: hanya R: Klien
TD: 170/80 makan mengatakan
mmHg, yang nafsu makan
Nadi: 90 disediaka mulai
x/menit n RS. membaik
RR: 24 H: klien H:Klien
x/menit hanya menghabiska
Suhu: 37,8 ºC makan n ½porsi
20 cc makan yang
telah di
sajikan

12.20 5. Mengkaji 13.40 5. memberi 5. Memberi


WIB kemampuan WIB kan makanan
Klien untuk informas 12.30 yang terpilih
mendapatkan i tentang WIB R: Klien
nutrisi yang kebutuha mengatakan
dibutuhkan. n nutrisi nafsu makan
R: Klien R: Klien mulai
mengatakan dan membaik
nafsu makan keluarga H: Klien
menurun bersedia makan 30 cc
H: Klien H: klien
mampu dan
menghabiska keluarga
n 20 cc klien menyebu
mengatakan tkan
sakit saat makanan
menelan yang
boleh
dikonsu
13.00 6. memberikan msi
WIB makanan
terpilih
R: Klien
mengatakan
hanya makan
makanan
yang
disediakan
RS
H: Klien
hanya makan
20 cc

STIKes Muhammadiyah Pringsewu Lampung


61

5. Evaluasi

Tabel 4.13
Evaluasi
Evaluasi Hari 1 Hari 2 Hari 3
Klien 1 S: S: S:
1. Klien mengatakan 1. Klien mengatakan 1. Klien mengatakan
muntah sulit menelan sudah mampu
2. Klien mengatakan sulit 2. Klien mengatakan mengontrol mual
menelan makanan sering tersedak saat 2. Klien mengatakan
semenjak mulutnya makan sakit saat menelan
tidak simetris
3. Klien mengatakan sakit
saat makan
4. Klien mengatakan tidak
nafsu makan
O: O: O:
1. Kemampuan menelan 1. Klien belum mampu 1. Klien makan
belum adekuat mengontrol makan setengah porsi
2. Klien belum mampu tersedak yang disediakan
mengontrol mual RS

A: A: A:
Masalah ketidakseimbangan Masalah Masalah
nutrisi kurang dari ketidakseimbangan nutrisi ketidakseimbangan
kebutuhan tubuh belum kurang dari kebutuhan nutrisi kurang dari
teratasi tubuh belum teratasi kebutuhan tubuh belum
teratasi
P: P: P:
Lanjutkan intervensi Lanjutkan intervensi Lanjutkan intervensi
1. Memonitor TTV 1. Memonitor TTV 1. Mengevaluasi
2. Monitor mual dan 2. Memonitor mual dan pendidikan
muntah muntah kesehatan tentang
3. Memberikan makanan 3. Mengkaji kemampuan kebutuhan nutrisi
yang terpilih klien untuk 2. Memonitor TTV
4. Mengkaji kemampuan mendapatkan nutrisi 3. Memonitor mual
Klien untuk yang dibutuhkan dan muntah
mendapatkan nutrisi 4. Memberikan makanan 4. Mengkaji
yang di butuhkan yang terpilih kemampuan klien
5. Memberikan informasi 5. Mengevaluasi untuk mendapatkan
tentang kebutuhan informasi tentang nutrisi
nutrisi kebutuhan nutrisi 5. Memonitor adanya
penurunan berat
badan

Klien 2 S: S: S:
1. Klien mengatakan mual 1. Klien mengatakan 1. Klien mengatakan
dan muntah sulit untuk makan sudah mau makan
2. Klien mengatakan 2. Klien mengatakan sedikit
makan hanya 1x/hari muntah 2. Klien mengatakan
sudah tidak muntah
O: O: O:
1. Klien belum mampu 1. Klien sulit untuk 1. Klien terlihat sudah

STIKes Muhammadiyah Pringsewu Lampung


62

mengontrol muntah menelan makanan mau makan


2. Klien terlihat tidak 2. Klien sudah tidak
nafsu makan muntah
A: A: A:
Masalah ketidakseimbangan Masalah Masalah
nutrisi kurang dari ketidakseimbangan nutrisi ketidakseimbangan
kebutuhan tubuh belum kurang dari kebutuhan nutrisi kurang dari
teratasi tubuh belum teratasi kebutuhan tubuh belum
teratasi
P: P: P:
Lanjutkan intervensi Lanjutkan intervensi Lanjutkan intervensi
1. Memonitor TTV 1. Mengevaluasi 1. Mengevaluasi
2. Memonitor mual dan informasi tentang informasi tentang
muntah kebutuhan nutrisi kebutuhan nutrisi
3. Memberikan makanan 2. Memonitor TTV 2. Memonitor TTV
yang terpilih 3. Memonitor mual dan 3. Memonitor mual
4. Mengkaji kemampuan muntah dan muntah
klien untuk 4. Memberikan 4. Mengkaji
mendapatkan nutrisi makanan yang kemampuan klien
yang dibutuhkan terpilih untuk mendapatkan
5. Memberikan informasi 5. Mengkaji nutrisi yang
tentang kebutuhan kemampuan klien dibutuhkan
nutrisi untuk mendapatkan 5. Memberikan
nutrisi yang makanan yang
dibutuhkan terpilih

B. Pembahasan

1. Pengkajian

Pengkajian merupakan tahap langkah pertama dalam pengumpulan data

secara sistematis yang menggambarkan status kesehatan pasien serta

masalah kesehatan pasien. Dalam melakukan pengkajian peneliti

menggunakan format pengkajian asuhan keperawatan medical bedah

(KMB).

Berdasarkan pengkajian yang telah dilakukan antara Tn.M dan Ny.E

didapatkan kesenjangan yaitu :

STIKes Muhammadiyah Pringsewu Lampung


63

Tabel 4.14 Pengkajian

Klien 1 Klien 2 Keterangan


Riwayat Sekarang: Riwayat sekarang: Terdapat kesenjangan pada
Klien mengatakan sakit Keluarga klien mengatakan klien data antara klien 1 dan 2 yaitu:
menelan, saat makanan agak mengeluh badan sebelah kanan
keras semenjak mulutnya tidak terasa lemas dan tidak dapat 1. Riwayat sekarang
simetris klien mengatakan digerakan,lemas pada bagian 2. Riwayat penyakit
sakit makan, klien mengatakan tangan sampai kaki, lemas sejak keluarga
mual dan muntah setelah 5 jam yang lalu, disertai mulut 3. Pola menejemen
makan, klien mengatakan tidak yang tidak simetris, klien kesehatan pola nutrisi
nafsu makan. mengatakan mual dan muntah 4. Sistem muskoloskeletal
setelah makan, klien mengatakan 5. Hasil laboratorium
tidak nafsu makan

Riwayat penyakit keluarga: Riwayat penyakit keluarga:


Klien mengatakan keluarga Klien mengatakan keluarganya
memiliki penyakit hipertensi tidak memiliki penyakit
hipertensi

Pola menejemen kesehatan Pola menejemen kesehatan


pola nutrisi : pola nutrisi :
Klien mengatakan nafsu makan Klien mengatakan nafsu makan
menurun, sering merasa sulit menurun, sering merasa mual
menelan disertai muntah,Klien dan muntah, Klien makan
makan 1x/hari, sebanyak 30 2x/hari, sebanyak 50 cc/hari
cc/hari dengan menu makan dengan menu makan yang sudah
yang sudah dikonsultasikan dikonsultasikan dengan ahli gizi,
dengan ahli gizi, klien diberi klien diberi makan
makan lunak/lembek, Klien lunak/lembek, Klien muntah 30
muntah 10 cc. BB : 42kg, TB cc. BB : 40kg, TB :150 cm
:158 cm

Sistem muskoloskeletal :
Klien mengalami keterbatasan Sistem muskoloskeletal :
dalam bergerakan karena Klien mengalami keterbatasan
tangan dan kaki bagian kiri dalam pergerakan karena tangan
sulit digerakan, semua aktivitas bagian kanan sulit digerakan,
Klien dibantu oleh keluarganya, tetapi semua aktivitas Klien
tidak menggnakan alat bantu , dibantu oleh keluarganya karena
tonus otot menurun. lemas, tidak menggunakan alat
Tonusotot bantu, tonus otot menurun.
5555 2222 Tonus otot
5555 2222 2222 5555
4444 5555
Hasil laboratorium :
Hasil laboratorium :
Trombosit 242 x 10/ µL
Limfosit 91,7 %
Hemoglobin 16,5 g/dL Leukosit 18,11 / µL
Gds 140 Mg/dL
Gds 207 Mg/dL Trombosit 242 x 10 / µL

STIKes Muhammadiyah Pringsewu Lampung


64

a. Riwayat sekarang

Berdasarkan pengkajian antara Tn.M dan Ny.E didapatkan data sebagai

berikut : bahwa Tn.M mengatakan muntah sakit menelan, tidak nafsu

makan, badan sebelah kiri tidak bias digerakan pada Ny.E mengatakan

mual dan muntah, tidak nafsu makan mulut tidak simetris, lemas pada

bagian tubuh sebelah kanan.

Hal ini sejalan dengan teori Nurarif (2016) bahwa pasien mengalami

penurunan pada fungsi nervus X dan IX yang menyebabkan sulit

menelan, penolakan makan, sehingga terjadinya ketidakseimbangan

nutrisi. Tetapi pada Ny.E menurut Margareth (2012) bahwa tanda dan

gejala dari stroke adalah mual, muntah, kelumpuhan badan, disatria (

bicara pelo atau cedal).

Berdasarkan data dan teori diatas disimpulkan bahwa tanda dan gejala

pada Tn.M yaitu terjadinya penurunan fungsi nervus X dan IX yang

menyebabkan pasien sulit menelan dan pada Ny.E terdapat tanda dan

gejala mual dan muntah, mengalami lemas pada tubuh bagian kanan.

b. Riwayat penyakit keluarga

Berdasarkan pengkajian Tn.M memiliki riwayat hipertensi sedangkan

Ny.E tidak mempunyai riwayat hipertensi.

Berdasarkan teori Nurarif (2016) salah satu faktor yang berhubungan

dengan terjadinya stroke yaitu faktor keluarga (genetik).

STIKes Muhammadiyah Pringsewu Lampung


65

Berdasarkan fakta dan teori pada Ny.E dan Tn.M yang mengalami

stroke. Sedangkan pada Tn.M memiliki riwayat hipertensi 4 tahun yang

lalu. pada Ny.E tidak memiliki riwayat hipertensi,

c. Pola menejemen kesehatan pola nutrisi

Berdasarkan hasil penelitian saat pengkajian yang telah di lakukan,

antara klien 1 dan klien 2 yaitu klien 1 mengalami ketidakseimbangan

nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh disertai klien menghabiskan makan

20 cc sekali makan pada hari pertama, klien menghabiskan 10 cc sekali

makan pada hari ke 2, klien mengalami mual dan muntah, klien hanya

menghabiskan makan 10 cc sekali makan, klien muntah sebanyak ± 20cc

sedangkan klien ke 2 mengalami ketidakseimbangan nutrisi kurang dari

kebutuhan tubuh klien menghabiskan makan 50 ccsekali makan pada

hari pertama, klien menghabiskan makan 50cc sekali makan hari ke 2,

klien menghabiskan makan 50 cc sekali makan dan klien muntah

sebanyak ± 30 cc. Pada saat pengkajian dilakukan kepada klien 1 bahwa

klien makan 2 x/hari sebanyak ½ porsi tidak ada alergi terhadap

makanan sedangkan klien 2 hanya makan 1 x/hari sebanyak ½ porsi.

Menurut teori mual muntah dapat menimbulkan perubahan

ketidakseimbangan nutrisi yang dialami pada klien stroke juga dapat

disebabkan karena adanya ketidakmapuan menelan makan (disfagia).

Sehingga penelitian melakukan pemeriksaan nervus pada klien 1 dan 2,

didapatkan hasil pemeriksaann pada nervus IX (Glossofaringeus) refleks

muntah ketika spatel disentuhkan pada posterior faring dan nervus X

STIKes Muhammadiyah Pringsewu Lampung


66

(vagus) saraf sensorik dan motorik, refleks muntah dan menelan

terganggu (Nurarif & Standar Diagnosa Keperawatan Indonesia, 2016)

Berdasrkan fakta dan teori yang ada menyimpulkan bahwa mual dan

muntah yang terjadi pada klien 1 dan 2 disebabkan oleh peningkatan

tekanan dalam tengkorak dapat menimbulkan mual dan muntah, klien

diberikan terapi obat ranitidine untuk mencegah peningkatan asam

lambung.

d. Hasil laboratorium
Berdasarkan rekam medic Tn. M dan Ny. E didapatkan hasil bahwa

Tn.M Trombosit: 242 x 10/ µL, Hemoglobin: 16,5 g/Dl, Gds: 207 mg/dl

sedangkan pada Ny.E didapatkan hasil Limfosit 91,7 %, Leukosit 18,11 /

µL, Gds 140 mg/Dl, Trombosit 242 x 10.

Dalam teori yoseph (20113) bahwa pemeriksaan laboratorium pada

pasien stroke yaitu dilakukan pemeriksaan darah perifer lengkap (DPL)

gula darah sewaktu (GDS), fungsi ginjal (ureum, kreatinin, asam urat),

fungsi hati (SGOT dan SGPT), Protein darah (albumin,globulin),

hemostasis.

Berdasarkan data diatas fakta dan teori dari pemeriksaan loboratorium

pada Tn.M yang terganggu yaitu Trombosit,Hemoglobin, dan GDS,

sedangkan pada Ny.E Limfosit, Leukosit,GDS dan Trombosit

2. Diagnosa Keperawatan

Setelah dilakukan pengkajian, penulis membuat pernyataan yang jelas

mengenai status kesehatan serta masalah Keperawatan yang sedang

STIKes Muhammadiyah Pringsewu Lampung


67

dialami, ini bertujuan untuk menentukan Intervensi Keperawatan yang

akan dilakukan untuk mengurangi, mencegah atau mengatasi masalah

kesehatan Klien.

Pada klien 1 dan 2 setelah dilakukan pengkajian didapatkan diagnosa

keperawatan yaitu Ketidakseimbangan Nutrisi Kurang Dari Kebutuhan

Tubuh b.d penurunan fungsi nervus vagus dan glossofaringues tidak ada

kesenjangan pada diagnosa yang terjadai pada klien 1 dan 2. Setelah

dilakukan pengkajian, penulis telah menentukan dengan jelas status

kesehatan klien, serta masalah keperawatan yang dialami. Berdasarkan

dari data yang telahdidapatkan penulis menegakkan diagnosa

keperawatan kepada kedua klien ini yaitu ketidakseimbangan nutrisi,

ditandai dengan otot menelan lemah ( sakit saat menelan) dan berat

badan menurun.

3. Intervensi

Intervensi yang dilakukan pada Karya Tulis berbasis studi kasus ini

menggunakanintervensi berbasis NIC (NursingInterventionsClssification)

dan NOC (NursingOutcomesClassifications).Berdasarkan Intervensi

Keperawatan Ketidakseimbangan Nutrisi Kurang Dari Kebutuhan Tubuh

penulis memberikan intervensi sesuai yang telah direncanakan

sebelumnya yaitu, kedua Klien diberikan perlakuan yang sama.

Berdasarkan teori dan fakta dapat disimpulkan bahwa kedua Klien

diberikan intervensi yang sama dengan harapan selama diberikan

STIKes Muhammadiyah Pringsewu Lampung


68

Asuhan Keperawatan selama 3x24 jam Masalah Keperawatan

Ketidakseimbangan Nutrisi Kurang Dari Kebutuhan Tubuh Dapat

Teratasi.

4. Implementasi Keperawatan

Implementasi merupakan tindakan yang sudah direncanakan dalam

rencana perawatan. Tindakan Keperawatan mencakup tindakan mandiri

dan tindakan kolaborasi (Tarwoto, 2011).

Dalam membuat implementasi penulis sesuai dengan intervensi yang

mengacu pada landasan teori tetapi tidak semua yang ada di teori

dicantumkan pada implementasi karena di sesuaikan dengan keadaan

klien.

Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa kedua klien

diberikan makanan yang terpilih (sudah dikonsultasikan dengan ahli gizi)

yaitu makanan yang lunak dan kedua klien pun melakukan anjuran

makan sedikit tapi sering. Bahwa kedua klien tersebut teori dan fakta

tedapat kesenjangan antara klien 1 dan 2 bahwa saat dilakukan terapi

makan sedikit tapi sering dengan makanan lanak, klien 1 dab 2 dapat

mentoleransi makanan sehingga intensitas tersedak lebih sedikit.

5. Evaluasi

Setelah dilakukan tindakan keperawatan,masalah keperawatan kedua

klien belum teratasi, karena klien belum mampu / masih mengalami

kesulitan melakukan pergerakan otot wajah sendiri tanpa bantuan, mulut

STIKes Muhammadiyah Pringsewu Lampung


69

masih dalam keadaan tidak simetris, sulit dan sakit saat menelan

makanan, dari hasil implementasi klien 1 dan 2, hari pertama sampai

hari ke 3 klien 1 dan 2 masih mengalami kesulitan saat menelan, klien

masih mual dan muntah, menurut teori ketidakseimbangan nutrisi tidak

cukup untuk memenuhi metabolisme yang dikaitkan dengan struktur

fungsi oral, faring dan esophagus yang merupakan salah satu tanda dan

gejala stroke dan terapi yang dapat membantu secara medis dengan

fisioteraphy untuk membutuhkan khusus intensif pasca stroke dengan

tujuan kemandirian klien (Nurarif,2015).

STIKes Muhammadiyah Pringsewu Lampung


70

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian pada tanggal 19 Juni 2019 dan Klien kedua

tanggal 24 Juni 2019 tentang Asuhan Keperawatan pada Klien Stroke dengan

Ketidakseimbangan Nutrisi Kurang Dari Kebutuhan Tubuh diruang RPD

RSUD Pringsewu menarik kesimpulan :

1. Pengkajian Klien 1 pada tanggal 19 Juni 2019 dan Klien 2 pada tanggal 24

Juni 2019, dalam pengkajian penulis melakukan pengkajian Klien 1 dan 2

menggunakan metode yang sama yaitu wawancara, observasi,

pemeriksaan fisik, dan pemeriksaan laboratorium.

2. Penulis hanya memfokuskan satu Diagnosa Keperawatan yaitu:

Ketidakseimbangan Nutrisi Kurang Dari Kebutuhan Tubuh berhubungan

dengan penurunan fungsi nervus vagus dan nervus glossofarieus.

3. Intervensi Keperawatan yang dirumuskan sesuai tinjauan teori dan

dimodifikasi, karena tidak semua tindakan ditemukan pada tinjauan kasus,

intervensi disesuaikan dengan kedua kondisi Klien.

4. Tindakan Keperawatan dilakukan berdasarkan intervensi yang telah

disusun pada rencana tindakan Keperawatan yang telah di buat yaitu:

a. Mengkaji adanya alergi makanan

b. Mengkaji kemampuan Klien untuk mendapatkan nutrisi yang di

butuhkan

c. Menetukan kemampan klien dalam mengunyah dan menelan

70
STIKes Muhammadiyah Pringsewu Lampung
71

d. Memberikan makanan dengan perlahan dengan lingkungan yang

tenang

e. Monitor adanya penurunan berat badan

f. Monitor mual dan muntah

g. Menganjurkan klien untuk meningkatkan protein dan vitamin C

h. Monitor TTV

i. Memberikan informasi tentang kebutuhan nutrisi

j. Memberikan makanan yang terpilih

k. Berkolaborasi dengan ahli gizi

5. Evaluasi dan hasil dari Diagnosa Keperawatan yang hanya

memprioritaskan satu diagnosa keperawatan berdasarkan NOC.

B. Saran

Setelah penulis memberikan Asuhan Keperawatan terhadap Tn.M dan Ny.E,

untuk meningkatkan pengetahuan dan memperluas wawasan Keperawatan

Medikal Bedah trutama pada Klien yang mengalami Stroke Dengan Masalah

Keperawatan Ketidakseimbangan Nutrisi Kurang Dari Kebutuhan Tubuh

antara lain :

1. Bagi Perawat

Bagi perawat dapat di gunakan untuk menambah pengetahuan dan

keterampilan agar mampu membuat Asuhan Keperawatan dengan Masalah

Keperawatan Ketidakseimbangan Nutrisi Kurang Dari Kebutuhan Tubuh

secara komprehensif dan optimal serta mampu memberikan pengetahuan

kepada keluarga dan Klien.

STIKes Muhammadiyah Pringsewu Lampung


72

2. Bagi Rumah Sakit

Digunakan sebagai bahan masukan dan pertimbangan bagi tempat

penelitian untuk meningkatkan pengetahuan tentang Stroke dengan

Masalah Keperawatan Ketidakseimbangan Nutrisi Kurang Dari Kebutuhan

Tubuh, mampu melaksanakan Asuhan Keperawatan sesuai teori, mampu

memberikan motivasi pada Klien dan Keluarga dalam menangani Masalah

Keperawatan yang ada, serta dijadikan acuan untuk meningkatkan

kualitas pelayanan perawatan di Rumah Sakit Umum Daerah Pringsewu.

3. Bagi Institusi Pendidikan

Hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai bahan acuan pengembangan

kurikulum keperawatan, khususnya Medikal Bedah di STIKes

Muhammadiyah Pringsewu. Penulis berharap institusi pendidikan lebih

mengupayakan pengadaan literature atau buku-buku tentang asuhan

keperawatan pada sistem neurologi yang terbaru sehingga dapat membantu

mahasiswa akan melaksanakan asuhan keperawatan khususnya bagi

penyakit stroke.

4. Bagi Klien dan Keluarga

Diharapkan klien dan keluarga hendaknya ikut berperan aktif dalam

pengobatan dan terapi yang diperlukan serta dapat memeriksakan

kesehatanya, dan keluarga mampu menjaga kesehatan semua anggota

keluarganya.

STIKes Muhammadiyah Pringsewu Lampung


73

DAFTAR PUSTAKA

Batticaca, F.B. (2012).Asuhan Keperawatan Klien Dengan Gangguan Sistem


Persarafan. Jakarta: Salemba Medika.

Budiman, Y. 2013. Pedoman Standar Pelayanana Medik dan Standar Prosedur


Operasional Neurologi. Bandung : PT. Refika Aditama

Hidayat, A. (2015). Pengantar Kebutuhan Dasar Manusia, Buku 2 Edisi 2.


Jakarta: Salemba Medika.

Hidayat, A. (2011). Metode Penelitian Kebidanan dan Teknik Analisa Data.


Jakarta : Salemba Medika.

Junaidi, et al. (2015). Perbedaan Status Gizi Dengan Luaran Klinis Pasien Stroke
Iskemik Fase Akut.Skripsi.Fakultas Kedokteran Universitas Brawijaya
Malang.

Junaidi, I. (2011).Stroke Waspadai Ancaman. Yogyakarta: CV Andi Offset

Kemenkes RI. (2018). Profil kesehatan Indonesia. Jakarta: Kemenkes RI

Mariza,Y P. (2013). Kmb 2 Keperawatan Medikal Bedah (keperawatan


dewasa).Yogyakarta: Nuha Medika.

Muttaqin, A. (2012). Asuhan Keperawatan Klien Yang Mengalami Sistem


PersarafanJakarta : Selemba Medikal

Margaretha, Rendy C. M. (2012). Asuhan Keperawatan Medikal Bedah dan


Penyakit Dalam.Yogyakarta.

Nurarif, AH & Kusuma, H. (2015). Aplikasi Asuhan Keperawatan Berdasarkan


Diagnosa Medis & NANDA NIC-NOC jilid 3. Jogjakarta: Media Action.

Padila. (2012). Keperawatan Medikal Bedah, Dilengkapi Asuhan Keperawatan


pada Sistem Cardio, Perkemihan, Integumen, Persarafan, Gastrointestinal,
Muskuloskelatal, Reproduksi, dan Respirasi. Yogyakarta: Nuha Medika

Tarwoto. (2015). Kebutuhan Dasar Manusia dan Proses Keperawata Edisi 5.


Jakarta : Selemba Medikal

Saryono, et al. (2018). Perbedaan Asupan dan Status Nutrisi Gizi Pada Pasien
Stroke Hemoragik dan Non Hemoragik Di Rsud Prof. Dr. Margono
Soekarno. Vol.2 No 1

STIKes Muhammadiyah Pringsewu Lampung


74

STIKes Muhammadiyah Pringsewu Lampung


75

STIKes Muhammadiyah Pringsewu Lampung


76

STIKes Muhammadiyah Pringsewu Lampung


77

STIKes Muhammadiyah Pringsewu Lampung


78

STIKes Muhammadiyah Pringsewu Lampung


79

STIKes Muhammadiyah Pringsewu Lampung


80

STIKes Muhammadiyah Pringsewu Lampung


81

STIKes Muhammadiyah Pringsewu Lampung


82

STIKes Muhammadiyah Pringsewu Lampung


83

PENGKAJIAN
KEPERAWATAN MEDIKAL BEDAH

Ruang :
No. Rekam Medik :
Tgl Pengkajian :
Pukul ;
I. DATA DASAR
A. Identitas Pasien
1. Nama (Isnisial klien) :
2. Usia
3. Status Perkawinan :
4. Pekerjaan :
5. Agama :
6. Pendidikan :
7. Suku :
8. Bahasa yang digunakan :
9. Alamat Rumah :
10. Sumber Biaya :
11. Tanggal Masuk RS :
12. Diagnosa Medis Saat Pengkajian :

B. Sumber Informasi
1. Nama :
2. Umur :
3. Hubungan dengan klien :
4. Pendidikan :
5. Pekerjaan :
6. Alamat :
II. RIWAYAT KESEHATAN
A. Riwayat kesehatan masuk RS (UGD/Poliklinik) : waktu, keluhan, pemeriksaan
fisik dan data penunjang, penatalaksanaan

STIKes Muhammadiyah Pringsewu Lampung


84

B. Riwayat kesehatan saat pengkajian/Riwayat Penyakit Sekarang :


1. Keluhan Utama :
P (Provokatif/Paliatif)
Penyebab :
Hal yang memperberat :
Hal yang memperingan :
Q (Quantitas/Kualitas) :
R (Region/Radiation) :
Lokasi dan penyebaran :
S (Severity/scale) :
Lamanya :
Frekwensi :
Intensitas :
T (Time) :
Kapan terjadinya :
2. Keluhan Penyerta :

C. Riwayat kesehatan masa lalu


Riwayat alergi :
Riwayat kecelakaan :
Riwayat perawatan do RS : (Diagnosa, Waktu, Kondisi pulang)
Riwayat penyakit berat/kronis :
Riwayat pengobatan :
Riwayat operasi :

D. Riwayat kesehatan Keluarga : (Genogram / Penyakit yang pernah diderita


oleh keluarga yang menjadi faktor resiko, 3 generasi) analisa dari genogram

E. Riwayat Psikososial – Spritual


1. Psikologis
Konsep diri (gambaran diri, peran, harga diri, ideal diri, identitas) :
Kecemasan, ketakutan :
Fase kehilangan :

STIKes Muhammadiyah Pringsewu Lampung


85

2. Sosial
Support system : (Dukungan keluarga, lingkungan dan fasilitas terhadap
penyakitnya)
Komunikasi : (Pola interaksi sosial sebelum dan saat sakit)
3. Spiritual
System nilai kepercayaan : (Sebelum dan saat sakit)

F. Pendidikan dan Pengajaran


Pengetahuan pasien dan keluarga tentang penyakit, prognosis, program
pengobatan, diet dan perawatan

G. Lingkungan
1. Rumah
Kebersihan :
Polusi :
Bahaya :

2. Pekerjaan
Kebersihan :
Polusi :
Bahaya :

H. Pola Kebiasaan sehari-hari sebelum dan saat sakit


1. Pola Nutrisi dan Cairan (sebelum dan saat sakit)
a. Pola Nutrisi :
Asupan :( ) Oral ( ) Enteral ( ) TPN
Frekwensi makan : x/Hari
Nafsu makan : ( ) Baik
( ) Kurang (Jelaskan alasannya)
Diit :
Makanan tambahan :
Makanan yang tidak disukai/alergi/pantangan :
Jumlah kalori :
STIKes Muhammadiyah Pringsewu Lampung
86

Keluhan :( ) Mual, ( ) Muntah


Perubahan berat badan 3 bulan terakhir : ( ) Bertambah kg
( ) Tetap
( ) Berkurang kg
b. Pola cairan :
Asupan cairan :( ) Oral, jenis, volume, total
( ) Enteral, jenis, frekwensi, volume total
( ) Parenteral, jenis, jumlah, tetesan, volume
total

2. Pola Eliminasi (sebelum dan saat sakit):


a. BAK
Frekwensi : x/hari
Waktu :
Jumlah : cc/hari
Warna :
Bau :
Keluhan yang berhubungan dengan BAK :
b. BAB
Frekwensi : x/hari
Waktu :
Warna : cc/hari
Bau :
Keluhan :
Penggunaan laxative/pencahar :
c. IWL (Insensible Water Lose) : cc/hari
d. Balance cairan :

3. Pola Personal Hygiene (sebelum dan saat sakit) :


a. Mandi
Frekwensi : x/hari
b. Oral hygiene
Frekwensi : x/hari
STIKes Muhammadiyah Pringsewu Lampung
87

Waktu :
c. Cuci rambut
Frekwensi : x/minggu

4. Pola Istirahat dan Tidur (sebelum dan saat sakit) :


Lama tidur : Jam/hari
Waktu
Siang : jam
Malam : jam
Kebiasaan sebelum tidur/pengantar tidur :
( ) Penggunaan obat tidur
( ) Kegiatan lain, jelaskan
Kesulitan dalam hal tidur :
( ) Menjelang tidur
( ) Sering/mudah terbangun
( ) Merasa tidak puas setelah bangun tidur
Jelaskan alasannya :

5. Pola aktivitas dan latihan (sebelum dan saat sakit) :


Jenis pekerjaan :
Waktu bekerja :
Kegiatan waktu luang :
Keluhan dalam beraktivitas :
Olahraga
 Jenis :
 Frekwensi :
Keterbatasan dalam hal :
( ) Mandi
( ) Menggunakan pakaian
( ) Berhias
6. Pola kebiasaan yang memengaruhi kesehatan
a. Merokok :( ) Ya
( ) Tidak
STIKes Muhammadiyah Pringsewu Lampung
88

Frekwensi :
Jumlah :
Lama pemakaian :
b. Minuman keras : ( ) Ya
( ) Tidak
Frekwensi :
Jumlah :
Lama pemakaian :
c. Ketergantunga obat :( ) Ya
( ) Tidak
Jika Ya : Jelaskan : Jenis, Lama pemakaian, Frekwensi dan Alasan

III. Pengkajian Fisik


1. Pemeriksaan umum
Kesadaran :
Tekanan darah :
Nadi :
Pernafasan :
Suhu :
TB/BB :

2. Pemeriksaan fisik per sistem


a. System penglihatan
Posisi mata :( ) Simetris ( ) Asimetris
Kelopak mata :
Pergerakaan bola mata :
Konjungtiva :
Kornea :
Sclera :
Pupil :
Lapang pandang :
Ketajaman penglihatan :

STIKes Muhammadiyah Pringsewu Lampung


89

Tanda-tanda radang :
Pemakaian alat bantu penglihatan :
Keluhan lain :

b. Sistem pendengaran
Kesimetrisan :
Karakteristik serumen (warna, konsistensi, bau) :
Tanda radang :
Cairan dari telinga :
Fungsi pendengaran :
Pemakaian alat bantu :

c. Sistem wicara
Kesulitan/gangguan wicara :

d. Sistem pernafasan
Jalan nafas :
Keluhan :( ) Sesak ( ) Nyeri
Bila sesak :( ) Setelah aktivitas
( ) Tanpa aktivitas
( ) Saat beraktivitas
Bila nyeri : Jelaskan
Frekwensi : x/menit
Irama :( ) Teratur
( ) Tidak teratur
Kedalaman :( ) Dalam ( ) Dangkal
Suara nafas :
Batuk :( ) Ya ( ) Tidak
Jika Ya, :( ) Jenisnya
( ) Sputum
( ) Warna sputum
( ) Konsistensi
( ) Terdapat darah
STIKes Muhammadiyah Pringsewu Lampung
90

Palpasi dinding dada :


Perkusi dada :
Penggunaan otot bantu nafas :
Penggunaan oksigen, ETT, orofaringeal airway, trkeostomi :
WSD : (Type, undulasi, karakteristik cairan, jumlah, kondisi
balutan WSD)

e. Sistem Kardiovaskuler
Sirkulasi perifer
Nadi : x/menit
Irama :( ) Teratur ( ) Tidak teratur
Denyut :( ) Lemah ( ) Kuat
Distensi vena jugukaris :
Temperatur kulit : ( ) Hangat ( ) Dingin
Warna kulit :( ) Pucat ( ) Cyanosis
( ) Kemerahan
Pengisian kapiler :
Edema (lokasi da derajat) :

Sirkulasi jantung
Kecepatan denyut apical : x/menit
Irama :( ) Teratur ( ) Tidak teratur
Bunyi jantung normal :
Kelainan bunyi jantung :
Keluhan :( ) Lemah ( ) Lelah
( ) Berdebar-debar/palpitasi
( ) Keringat dingin
( ) Gemetaran
( ) Keringat dingin
( ) Kesemutan
( ) Kaki dan tangan dingin
Nyeri dada : (Penyebaran, lokasi, intensitas, lamanya & skala)
STIKes Muhammadiyah Pringsewu Lampung
91

Ictus cordis :
Kardiomegali (CTR) :

f. Sistem neurologi
Glaslow Coma Scale (GCS) : E….. M…… V…..
Tanda-tanda peningkatan tekanan intracranial :
Jika ada, jelaskan…………………..
Gangguan neurologis : (N I – N XII)
Pemeriksaan reflek :
Patologis :
Fisiologis :
Tanda iritasi meningen :
Kekuatan otot/status motorik :

g. Sistem pencernaan
Keadaan mulut :
Kesulitan menelan :
Bising usus : x/menit
Lingkar perut :
Asites :
Palpasi 4 kuadran : ( ) Nyeri : lokasi, penyebaran
( ) massa/benjolan : lokasi, ukuran
Perkusi 4 kuadran : Suara timpani (……………………..)
Suara pekak (……………………..)
Suara tambahan (…………………….)
Luka post operasi (jenisnya, kondisinya, ukuran) : ……….

g. Sistem immunology
Pembesaran kelenjar getah bening :

h. Sistem endokrim
Nafas berbau keton : ( ) Ya, ( ) Tidak

STIKes Muhammadiyah Pringsewu Lampung


92

Luka :( ) Ya, ( ) Tidak, jika Ya jelaskan……


Exopthalmus :( ) Ya ( ) Tidak
Tremor :( ) Ya ( ) Tidak
Pembesaran kelenjar tyroid : ( ) Ya ( ) Tidak
Tanda-tanda peningkatan kadar gula darah : ( ) Polidipsi
( ) Poliuri ( ) Polifagi

i. Sistem urogenital
Distensi kandung kemih :
Nyeri tekan :
Nyeri perkusi pada CVA :
( ) Anuria ( ) Hematuria ( ) Disuria
( ) Nocture ( ) Oliguria ( ) Poliuria
Penggunaan kateter :
Penggunaan irigasi :
Keadaan genital :

j. Sistem integument
Keadaan rambut :
Kekuatan :
Warna :
Kebersihan :
Keadaan kuku :
Kekuatan :
Warna :
Kebersihan :
Keadaan kulit :
Kekuatan :
Warna :
Kebersihan :
Tanda-tanda radang pada kulit :
Luka :

STIKes Muhammadiyah Pringsewu Lampung


93

Dekubitus :
Pruritus :
Tanda-tanda perdarahan :
Tipe eksudat
Jumlah eksudat
Ukuran luka
Kedalaman luka
Under mining
Tipe jaringan mikrotik
Jumlah jaringan nekrotik
Tipe jaringan granulasi
Jumlah jaringan granulasi
Tepian luka
Viabilitas kulit peri ulkus
Tipe edema kaki
Lokasi edema kaki
Pengkajian bioburden
k. Sistem musculoskeletal
Keterbatasan dalam pergerakan : jelasakan………….
Sakit pada tulang dan sendi :
Tanda-tanda fraktur :
Lokasi :
Kontraktur pada persendian ekstremitas :
Tonus otot :( ) Kuat ( ) Lemah
Kelainan bentuk tulang dan otot :
Tanda-tanda radang pada sendi :
Penggunaan alat bantu :( ) Ya ( ) Tidak
Penggunaan traksi, gips, orif/ef, pssw, jelaskan……….
Rentang gerak sendi (aktif/pasif) :

IV. PEMERIKSAAN PENUNJANG


A. Pemeriksaan Diagnostik

STIKes Muhammadiyah Pringsewu Lampung


94

B. Pemeriksaan Laboratorium

V. PENATALAKSANAAN
A. Penatalaksanaan medis (therapi obat, operatif dan lain-lain)
B. Penatalaksanaan keperawatan (saat pengkajian)
VI. ANALISA DATA
NO. Data Masalah Etiologi

1 DS :
DO :

VII. DIAGNOSA KEPERAWATAN SESUAI DENGAN PRIORITAS


1. ……………………………………………………………………..
2. ……………………………………………………………………..
3. ……………………………………………………………………..

STIKes Muhammadiyah Pringsewu Lampung


95

VIII. RENCANA KEPERAWATAN


Nama klien : ……………..
Dx. Medis : ……………..
Ruang : ……………..
No. MR : ……………..

No Tanggal Diagnosa keperawatan Tujuan Rencana Rasional


dan data penunjang (SMART) Tindakan

Pringsewu, 2019

(…………………
I. CATATAN PERKEMBANGAN
STIKes Muhammadiyah Pringsewu Lampung
96

Nama klien : …………….


Dx. Medis : …………….
Ruang : …………….
No. MR :…………….

No. Dx. Tanggal/ Implementasi Paraf Evaluasi (SOAP)


kep Jam Respond atau Hasil Tanggal/Jam

STIKes Muhammadiyah Pringsewu Lampung


97

SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP )


NUTRISI PADA PASIEN STROKE

DISUSUN OLEH:
DINA IRMALIA IR
144012016014

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN (STIKes)


MUHAMMADIYAH PRINGSEWU LAMPUNG
PROGRAM STUDI DIII KEPERAWATAN
2019

SATUAN ACARA PENYULUHAN

STIKes Muhammadiyah Pringsewu Lampung


98

Pokok halaman : nutrisi pada pasien stroke


Sasaran : pasien stroke
Tempat : RPD wanita dan pria RSUD Pringsewu
Waaktu : 30 menit

A. Tujuan instruksional umum


Setelah dilakukan penyuluhan, diharapkan sasaran mampu memahami tentang
nutrisi pada pasien stroke

B. Tujuan instruksional khusu


Setelah diberikan penyuluhan selama 15 menit diharapkan sasaran dapat:
1. Pengertian stroke
2. Penyebab
3. Makana yang diperbolehkan
4. Makanan yang tidak diperbolehkan
5. Contoh menu

C. Materi penyuluhan
1. Pengertian stroke
2. Penyebab
3. Makanan yang diperbolehkan
4. Makanan yang tidak diperbolehkan
5. Contoh menu

D. Kegiatan belajar mengajar


- Metode: ceramah, diskusi, dan tanya jawab

- Langkah-langkah kegiatan

No Tahap Kegiatan Kegiatan Waktu


Pengajaran keluarga
1 Pendahuluan - Salam - Menjawab 5 menit
salam
- Tujuan - Mendengarkan

STIKes Muhammadiyah Pringsewu Lampung


99

- Pokok materi - mendengarkan


2 Inti Menyampaikan Audiens 15 menit
materi tentang mendengarkan
nutrisi pada materi yang
pasien stroke diberikan
a. pengertian
stroke
b. penyebab
c. makanan yang
diperbolehkan
d. makanan yang
tidak
diperbolehkan
e. contoh menu
3 Penutup - menanyakan - audien 10 menit
hasil memberikan
respon dan
menjawab
pertanyaan
yang diberikan
pemateri
- merangkum - Mendengarkan
hasil
penyuluhan
yang
dibacakan

STIKes Muhammadiyah Pringsewu Lampung


100

E. Media dan sumber


- Media : leafleat
1. Evaluasi struktur / persiapan
Telah melakukan koordinasi dengan keluarga pasien untuk melakukan
penyuluhan
2. Evaluasi proses
Menanyakan pada keluaraga pasien dan pasien tentang penyuluh

STIKes Muhammadiyah Pringsewu Lampung


101

MATERI

Pengertian
Stroke merupakan penyakit atau gangguan fungsional otak berupa kelumpuhan saraf
(deficit neurologic) akibat terhambatnya aliran darah keotak.(Junaidi
Iskandar,2011:13)

Apa penyebab Stroke...........???


Stroke terjadi karena :
• Hipertensi
• Diabetes Melitus
• Jantung
• Obesitas
• Kebiasaan merokok
• Kurang aktifitas fisik
• Diet yang buruk
• Stress

Apa tujuan Diit ............ ???


• Memberikan makanan yang cukup untuk memenuhi kebutuhan gizi dengan
mempertahankan keadaan dan komplikasi penyakit.
• Memperbaiki keadaan stroke,seperti gangguan menelan.
• Mempertahankan keseimbangan cairan dan elektrolit.

STIKes Muhammadiyah Pringsewu Lampung


102

Makanan yang di perbolehkan


Semua bahan makanan segar/diolah tanpa garam, seperti :
• Beras, kentang, ubi, singkong.
• Ikan, telur, ayam, susu skim.
• Kacang hijau, tempe, tahu, oncom.
• Bayam, kangkung, labu siam, tomat, tauge, wortel.
• Pisang, pepaya, jeruk, mangga, nenas.

Makanan yang tidak di perbolehkan:


• Daging sapi, otak sapi, hati, dendeng, kornet
• Susu, kol, kembang kol, lobak
• Nangka, durian, buah yang diawetkan dengan natrium (garam)
• Semua produk olahan kacang – kacangan yang diawetkan dengan natrium
• Bumbu yang tajam seperti cabe, merica, kecap, cuka.

Bagaimana sebaiknya cara


memasak.......???
• Rasa tawar dapat diperbaiki dengan menggunakan bumbu – bumbu yang tidak
mengandung Natrium, seperti: bawang putih, bawang bombay, jahe, kunyit, daun
salam, gula.
• Menggoreng, menumis atau memanggang juga dapat meninggikan rasa
makanan.

STIKes Muhammadiyah Pringsewu Lampung


103

Contoh Menu
Makan Pagi
Nasi
Telur ceplok
Tempe kering
Sambal goreng manisa

Jam 10.00
Pepaya

Makan Siang
Nasi
Bandeng goreng
Terik tahu
Sayur asem

Jam 16.00
Hunkwe pisang

Makan Malam
Nasi
Mujair goreng
Tempe bacem
Tumis kangkung

STIKes Muhammadiyah Pringsewu Lampung


104

STIKes Muhammadiyah Pringsewu Lampung


105

STIKes Muhammadiyah Pringsewu Lampung


106

STIKes Muhammadiyah Pringsewu Lampung


107

STIKes Muhammadiyah Pringsewu Lampung


108

STIKes Muhammadiyah Pringsewu Lampung


109

STIKes Muhammadiyah Pringsewu Lampung


110

STIKes Muhammadiyah Pringsewu Lampung


111

STIKes Muhammadiyah Pringsewu Lampung


112

STIKes Muhammadiyah Pringsewu Lampung


113

STIKes Muhammadiyah Pringsewu Lampung


114

STIKes Muhammadiyah Pringsewu Lampung


115

STIKes Muhammadiyah Pringsewu Lampung


116

STIKes Muhammadiyah Pringsewu Lampung


117

STIKes Muhammadiyah Pringsewu Lampung


118

STIKes Muhammadiyah Pringsewu Lampung


119

STIKes Muhammadiyah Pringsewu Lampung

Anda mungkin juga menyukai