Disusun oleh:
Nama : Inaya Sari Melati, S.Pd., M.Pd.
NIP :198912182015042003
Angkatan : XI
No. Urut 24
Jabatan : Dosen-Tenaga Pengajar
Gol/Ruang : III/b
Unit Kerja : Jurusan Pendidikan Ekonomi, FE UNNES
Coach : Ir. Yatno Isworo, M.P.
Mentor : Dr. Ade Rustiana, M.Si.
NIP : 198912182015042003
Angkatan : XI
No. Presensi : 24
Disetujui untuk diseminarkan pada:
Hari : Selasa
Tanggal : 7 November 2017
Tempat : BPSDMD Provinsi Jawa Tengah
Menyetujui,
Coach, Mentor,
ii
HALAMAN PENGESAHAN
Menyetujui,
Coach, Mentor,
iii
SURAT PERNYATAAN
NIP : 198912182015042003
Adalah Peserta Pelatihan Dasar Calon Pegawai Negeri Sipil Golongan III
Angkatan XI Badan Pemberdayaan Sumber Daya Manusia Daerah
Provinsi Jawa Tengah Tahun 2017.
2. Pejabat Pembina Kepegawaian
NIP : 196801021992031002
Dr. Ade Rustiana, M.Si NIP. Inaya Sari Melati, S.Pd., M.Pd.
196801021992031002 NIP. 198912182015042003
iv
PENGUATAN KUALITAS PROGRAM KELAS INTERNASIONAL IUP DEE
DI JURUSAN PENDIDIKAN EKONOMI FAKULTAS EKONOMI UNNES
Oleh
Inaya Sari Melati, S.Pd., M.Pd.
ABSTRAKSI
v
PRAKATA
vi
5. Syamsi Hadi, SKM, M.Kes., selaku narasumber atas saran masukan
yang diberikan untuk perbaikan laporan aktualisasi
6. Ir. Yatno Isworo, M.P., selaku coach atas semua inspirasi, dorongan,
masukan dan bimbingannya.
7. Dr. Ade Rustiana, M.Si., selaku mentor atas semua arahan, motivasi,
dukungan, masukan dan bimbingan selama pelaporan program
aktualisasi.
8. Keluarga besar Jurusan Pendidikan Ekonomi atas dukungan dan
kerjasamanya.
9. Executive team IUP DEE atas kerjasama dan kerja kerasnya di IUP
DEE.
10. Keluarga besar peserta Latsar Golongan III Angkatan 11 tahun 2017.
11. Seluruh Widyaiswara yang telah membimbing dalam perkuliahan dan
memberikan pengarahan terkait materi ANEKA untuk dapat
diinternalisasikan dan diaktualisasikan di instansi.
12. Seluruh Panitia, dan Binsuh yang telah membantu dan menfasilitasi
kami.
13. Semua pihak yang terlibat mulai dari pelaksanaan aktualisasi sampai
dengan penyusunan laporan aktualisasi.
Penulis sadar bahwa laporan laporan aktualisasi ini masih jauh dari
kesempurnaan, oleh karenanya penulis berharap masukan dari berbagai
pihak membuat laporan menjadi lebih baik agar laporan ini dapat dijadikan
dasar dalam pelaksanaan dan pelaporan aktualisasi dan habituasi nilai-
nilai dasar PNS, serta memberikan manfaat yang sebesar-besarnya bagi
semua pihak yang membutuhkan.
vii
DAFTAR ISI
LEMBAR JUDUL......................................................................................................................I
LEMBAR PERSETUJUAN......................................................................... II
HALAMAN PENGESAHAN........................................................................ III
SURAT PERNYATAAN...............................................................................IV
ABSTRAKSI................................................................................................V
PRAKATA................................................................................................... VI
DAFTAR ISI..............................................................................................VIII
DAFTAR TABEL.........................................................................................IX
DAFTAR GAMBAR..................................................................................... X
BAB I PENDAHULUAN.............................................................................1
A. LATAR BELAKANG MASALAH 1
B. IDENTIFIKASI DAN RUMUSAN MASALAH 5
C. TUJUAN........................................................................................11
D. MANFAAT......................................................................................11
BAB II DESKRIPSI UNIT ORGANISASI...................................................13
A. DASAR HUKUM PEMBENTUKAN ORGANISASI...................................13
B. VISI, MISI, NILAI DAN TUJUAN ORGANISASI.....................................17
C. STRUKTUR ORGANISASI DAN DESKRIPSI PEKERJAAN......................24
D. DESKRIPSI SDM, SARPRAS, DAN SUMBER DAYA LAINNYA..............27
E. Role Model ..........................................................................................
BAB III RANCANGAN KEGIATAN AKTUALISASI....................................34
A. KEGIATAN YANG DILAKUKAN DAN KETERKAITAN DENGAN SUBSTANSI
MATA PELATIHAN..........................................................................34
B. JADWAL PELAKSANAAN AKTUALISASI..............................................48
BAB IV HASIL KEGIATAN........................................................................ 58
BAB V PENUTUP..................................................................................125
A. SIMPULAN.........................................................................................................126
B. REKOMENDASI............................................................................ 126
C. RENCANA AKSI........................................................................... 126
DAFTAR PUSTAKA.................................................................................130
DAFTAR RIWAYAT HIDUP......................................................................132
viii
DAFTAR TABEL
ix
DAFTAR GAMBAR
x
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Tahun 2017 dicanangkan sebagai tahun reputasi oleh Universitas Negeri
Semarang (Unnes). Sesuai dengan Visi Unnes untuk menjadi universitas yang
berwawasan konservasi dan bereputasi internasional, Unnes berkomitmen untuk
menguatkan reputasi dengan menyediakan layanan yang sesuai dengan
kebutuhan publik. Haksever (2000) menyatakan bahwa jasa atau pelayanan
(services) didefinisikan sebagai kegiatan ekonomi yang menghasilkan waktu,
tempat, bentuk, dan kegunaan psikologis. Menurut Edvardsson et al (2005) jasa
atau pelayanan juga merupakan kegiatan, proses dan interaksi serta merupakan
perubahan dalam kondisi orang atau sesuatu dalam kepemilikan pelanggan.
Sementara itu, istilah publik berasal dari Bahasa Inggris public yang berarti
umum, masyarakat, negara. Lebih lanjut dikatakan pelayanan publik dapat
diartikan, pemberi layanan (melayani) keperluan orang atau masyarakat yang
mempunyai kepentingan pada organisasi itu sesuai dengan aturan pokok dan
tata cara yang telah ditetapkan.
Unnes terpilih menjadi Juara I Layanan Publik di Lingkungan Kementrian
dan Kebudayaan pada tahun 2013. Kriteria penilaian dalam hal ini adalah aspek
layanan sistem akademik, layanan pengembangan karier dosen, dan layanan
kepada masyarakat. Hingga saat ini Unnes terus memperbaiki dan
mengembangkan ketiga aspek tersebut. Untuk menjaga kualitas pelayanan
terhadap stakeholder, setiap tahun Unnes mengadakan Audit Mutu Internal
(AMI). Dalam kegiatan ini assesor internal universitas melakukan assessment di
setiap fakultas, jurusan dan program studi di seluruh Unnes. Jurusan Pendidikan
Ekonomi yang tergabung di Fakultas Ekonomi Unnes tidak terlepas dari sistem
audit internal ini.
Pada tahun 2016, terdapat beberapa indikator kinerja rencana strategis
(renstra) Unnes yang realisasinya masih di bawah target yang telah ditentukan.
Berdasarkan dokumen AMI 2016 pada bidang akademik ditemukan dua
inidikator yang nilai realisasinya di bawah target. Pertama, jumlah dosen yang
aktif mengikuti organisasi keilmuan dan profesi masih di bawah standar. Kedua,
persentase jumlah pengabdian yang mampu bersaing dan memperoleh dana
1
dari kementrian riset dan pendidikan tinggi masih sangat rendah. Di bidang
kemahasiswaan, ditemukan bahwa persentase mahasiswa yang aktif dalam
kegiatan baik di dalam kampus maupun di luar kampus masih dibawah target.
Data AMI 2016 menunjukkan bahwa persentase dosen yang aktif dan
mengikuti organisasi keilmuan adalah sebesar 32%, artinya hanya 12 orang dari
total 37 dosen (pada tahun tersebut) yang terdaftar menjadi anggota organisasi
profesi, seperti: Aspropendo (Asosiasi profesi pendidik ekonomi indonesia),
Aspapi (Asosiasi sarjana dan praktisi administrasi perkantoran indonesia), Ikatan
Akuntan Indonesia (IAI), dan lain-lain. Saat ini, dosen Jurusan Pendidikan
Ekonomi berjumlah 43 orang dosen dengan tambahan 2 dosen baru yang aktif
mengikuti organisasi ilmiah, sehingga total persentase dosen yang aktif dalam
organisasi keilmuan hanya sebesar 32,56%. Jumlah ini di bawah standar
nasional, yaitu 35%. Hal ini mencerminkan kurangnya nilai akuntabilitas berupa
integritas terhadap profesi, karena kehadiran organisasi profesi dengan
perangkat “built-in mechanism” berupa kode etik profesi dalam hal ini jelas akan
diperlukan untuk menjaga martabat serta kehormatan profesi, dan di sisi lain
melindungi masyarakat dari segala bentuk penyimpangan maupun
penyalahgunaan kehlian (Wignjosoebroto, 1999). Keaktifan dosen dalam
organisasi profesi bermanfaat untuk mengembangkan pengetahuan,
memperluas ruang gerak pofesi, dan berperan aktif dalam memajukan profesi,
dalam hal ini adalah profesi dosen.
Indikator bidang akademik kedua yang tidak memenuhi target di Jurusan
Pendidikan Ekonomi adalah rendahnya proposal pengabdian dosen yang
berhasil memenangkan kompetisi untuk didanai Kemenristekdikti maupun
sumber-sumber lain. Kegiatan pengabdian merupakan salah satu dari Tri
Dharma Perguruan Tinggi yang wajib dilaksanakan oleh setiap dosen. Namun,
pada tahun 2016 dari target 20 proposal pengabdian kepada masyarakat, hanya
13 proposal berhasil mendapatkan pendanaan dari Kemenristekdikti. Daya saing
yang rendah tersebut cerminan dari kurangnya komitmen mutu dosen terhadap
kegiatan pengabdian kepada masyarakat yang merupakan salah satu Tri
Dharma Perguruan Tinggi. Diperlukan identifikasi lebih lanjut untuk mengetahui
penyebab mengapa daya saing proposal kegiatan pengabdian kepada
masyarakat yang disusun oleh dosen Jurusan Pendidikan Ekonomi masih
rendah.
2
Di bidang kemahasiswaan, isu yang teridentifikasi adalah rendahnya
persentase mahasiswa yang aktif dalam kegiatan baik di dalam kampus maupun
di luar kampus. Persentase mahasiswa yang mengikuti pelatihan softskill atau
pelatihan karakter hanya sebesar 8 orang dari target tahun 2016 yaitu 400 orang
mahasiswa. Artinya, realisasi jumlah ini hanya 0,5% dari total target 25%
mahasiswa aktif mengikuti pelatihan softskills. Jumlah delegasi mahasiswa di
forum nasional ataupun internasional pada tahun 2016 hanya sebesar 7 orang
dari target 10 orang. Upaya untuk meningkatkan kemampuan softskill
mahasiswa sangat penting untuk mempersiapkan mereka menghadapi
persaingan kerja. Selain itu soft skills merupakan keterampilan dan kecakapan
hidup yang sangat berguna tidak hanya untuk masyarakat tetapi juga untuk diri
sendiri agar mampu diterima dalam masyarakat (Elfindri, dkk, 2011). Fakta ini
menggambarkan komitmen mutu yang masih rendah, khususnya dalam
reliabilitas, yaitu memberikan pelayanan dengan memuaskan kepada
mahasiswa. Oleh karena itu dalam rencana perbaikan dan tindak lanjut dokumen
AMI 2016, tercantum rencana untuk meningkatkan dukungan/izin bagi
mahasiswa untuk giat ikut dalam pelatihan soft skills/pelatihan karakter dari
berbagai penyelenggara.
Selain ketiga isu yang telah terdeteksi dari hasil AMI 2016, terdapat satu
hal baru di Jurusan Pendidikan Ekonomi pada tahun 2016 yang tidak tercantum
dalam indikator AMI. Pada bulan Desember 2016, berdasarkan hasil rapat
terbatas tim kelas Bilingual dengan pimpinan Jurusan Pendidikan Ekonomi,
disepakati bahwa akan dilakukan upgrading kelas bilingual menjadi kelas
intenasional dengan nama International Undergraduate Program Department of
Economics Education (IUP DEE) FE Unnes. IUP DEE telah mendapatkan
persetujuan dari Rektor dan International Office meskipun secara resmi belum
masuk ke dalam daftar 13 program studi yang memiliki kelas internasional terkait
waktu penerbitan Surat Keputusan Rektor tentang program studi dengan kelas
internasional tidak dilaksanakan tiap tahun. Berdasarkan Peraturan Rektor
Unnes No. 4 tahun 2017 tentang Pedoman Penyelenggaraan Kelas
Internasional, terdapat beberapa kriteria bagi program studi yang akan
mendirikan kelas internasional, mencakup aspek program studi itu sendiri,
dosen, mahasiswa, dan pembelajaran. Meskipun IUP DEE dalam
perkembangannya telah menyelenggarakan kelas internasional dengan baik dan
3
lancar, ada beberapa gap antara standar kelas internasional yang telah
ditentukan berdasarkan Peraturan Rektor Unnes No. 4 tahun 2017 dengan
kondisi IUP DEE yang dapat dirinci dalam Tabel 1.1. berikut.
4
Berdasarkan hasil analisa tersebut, maka perlu dirumuskan strategi untuk
meningkatkan kualitas kelas internasional IUP DEE Fakultas Ekonomi Unnes.
5
kampus menunjukkan sistem pelayanan publik yang masih perlu diperbaiki.
Stakeholder utama di perguruan tinggi adalah mahasiswa, sehinga institusi
perlu memperhatikan program peningkatan kompetensi mahasiswa bukan
hanya hard skills saja, melainkan juga soft skills. selain itu permasalahan ini
juga merupakan dampak kurangnya penerapan konsep Whole of Government
sehingga mitra institusi dalam penyelenggaraan kegiatan mahasiswa atau
pendelegasian mahasiswa menjadi kurang variatif.
Isu keempat yang teridentifikasi yaitu belum tercapainya standar
kualitas kelas internasional Unnes oleh kelas internasional IUP DEE. Isu ini
sangat kompleks, meliputi permasalahan Manajemen ASN yang kurang
sehingga kompetensi dosen mengajar kelas internasional masih belum
sesuai standar, pelayanan publik yang belum optimal terutama untuk fasilitas
di kelas internasional, dan praktek Whole of Government yang belum
diterapkan secara maksimal untuk mengembangkan kerjasama dengan
institusi lain baik di dalam maupun di luar negeri.
Identifikasi isu secara lengkap terangkum dalam Tabel 1.2. berikut.
6
Tabel 1. 2. Identifikasi Isu
No, Isu Utama Sumber Isu Kondisi Saat Ini Kondisi yang DIharapkan
Publi
Man
Yan
Wo
aj
G
.
1. Rendahnya jumlah dosen Hanya 32,56% dosen yang aktif Minimal 35% dosen yang aktif mengikuti
yang aktif mengikuti mengikuti organisasi keilmuan dan organisasi keilmuan dan profesi
organisasi keilmuan dan √ √ - profesi sehingga dosen lambat sehingga dosen memiliki akses
profesi dalam mengakses informasi terkait informasi yang cepat dan kredibel
bidangnya masing-masing. untuk pengembangan kompetensi
sesuai bidangnya masing-masing.
2. Rendahnya daya saing Hanya 13 proposal dari target 20 Minimal 20 proposal pengabdian kepada
proposal pengabdian kepada - √ - proposal pengabdian kepada masyarakat dosen lolos didanai dikti
masyarakat yang disusun masyarakat dosen yang lolos didanai setiap tahunnya.
dosen dikti.
3. Rendahnya persentase Jumlah mahasiswa yang mengikuti Mahasiswa yang mengikuti pelatihan soft
mahasiswa yang aktif dalam pelatihan soft skills atau pelatihan skills/karakter minimal mencapai 25% dari
kegiatan baik di dalam √ - √ karakter dan Jumlah delegasi total jumlah mahasiswa dan kegiatan
kampus maupun di luar mahasiswa untuk menghadiri forum pendelegasian mahasiswa mencapai 1%
nasional maupun internasional masih dari total mahasiswa.
kampus
sangat rendah.
4. Belum tercapainya standar Program kelas internasional IUP DEE Program kelas internasional IUP DEE
kualitas kelas internasional Jurusan Pendidikan Ekonomi FE Unnes Jurusan Pendidikan Ekonomi FE Unnes
Unnes oleh kelas √ √ √ belum sesuai dengan standar yang sesuai, bahkan di atas dengan standar
internasional IUP DEE ditetapkan dalam Peraturan Rektor yang ditetapkan dalam Peraturan Rektor
Unnes No. 4 tahun 2017. Unnes No. 4 tahun 2017.
(Sumber: Data dielaborasi penulis dari Dokumen AMI 2017 dan Peraturan Rektor Unnes No. 4 tahun 2017)
7
2. Penetapan Isu
2.1. Penilaian Kualitas Isu
Berdasarkan identifikasi isu yang telah dipaparkan, perlu dilakukan
proses identifikasi isu untuk menentukan isu mana yang merupakan
prioritas yang dapat dicarikan solusi oleh penulis. Proses identifikasi isu
tersebut menggunakan dua alat bantu penetapan kriteria kualitas isu.
Kriteria pertama adalah APKL (Aktual, Probematik, Kekhalayakan, dan
Kelayakan). Aktual artinya benar-benar terjadi dan sedang hangat
dibicarakan dalam masyarakat. Problematik artinya isu yang memiliki
dimensi masalah yang komples, sehingga perlu dicarikan solusinya.
Kekhalayakan artinya isu yang menyangkut hajat hidup orang banyak.
Sedangkan Kelayakan artinya isu yang masuk akal dan realistis serta
relevan untuk dimunculkan inisiatif pemecahan masalahnya. Analisis APKL
disajikan dalam Tabel 1.3.
Layak
n
8
2. Rendahnya persentase mahasiswa yang aktif dalam kegiatan baik di
dalam kampus maupun di luar kampus
3. Belum tercapainya standar kualitas kelas internasional Unnes oleh kelas
internasional IUP DEE
Dari ketiga isu yang problematik di atas, ditetapkan isu paling prioritas
menggunakan analisis USG (Urgency, Seriousness, dan Growth) yang
mempertimbangkan tingkat kepentingan, keseriusan, dan perkembangan
setiap variabel dengan rentang skor 1-5, sesuai matriks pada Tabel 1.4.
Urgency (urgensi), yaitu dilihat dari tersedianya waktu, mendesak atau tidak
masalah tersebut diselesaikan. Seriousness (keseriusan), yaitu melihat
dampak masalah tersebut terhadap produktivitas kerja, pengaruh terhadap
keberhasilan, membahayakan sistem atau tidak, dan sebagainya. Growth
(berkembangnya masalah), yaitu apakah masalah tersebut berkembang
sedemikian rupa sehingga sulit dicegah.
9
Strata prioritas pemecahan masalah dominan ditentukan berdasarkan
metode sebagai berikut.
Nilai Tertinggi = ∑ Indikator x Bobot Tertinggi = 3 x 5 =15
Nilai Terendah = ∑ Indikator x 1 =3x1=3
Rentang = Nilai Tertinggi – Nilai Terendah =15–3=12
Interval = (Rentang/Kelas) =12/3=4
STRATA PRIORITAS
Prioritas I : 11 – 15
Prioritas II : 7 – 10
Prioritas III :3–6
10
bersinergi dalam aksi mendukung visi Unnes untuk menjadi universitas
berwawasan konservasi dan bereputasi internasional.
3. Rumusan Masalah
Masalah dirumuskan sebagai berikut “Bagaimanakah upaya untuk
meningkatkan kualitas program kelas internasional IUP DEE FE Unnes?”
C. Tujuan
D. Manfaat
11
b. Menjadi penuntun dalam melaksanakan kegiatan aktualisasi nilai-nilai
dasar di unit kerja serta pelaporan aktualisasi nilai-nilai dasar ANEKA di
Jurusan Pendidikan Ekonomi Fakultas Ekonomi (FE) UNNES.
12
BAB II
13
Menteri PTIP dan Menteri PD dan K No. 32 tahun 1964, tanggal 4 Mei 1964 tentang
penyatuan FKIP dan IPG di Jakarta, Bandung, Malang, dan Yogyakarta ke dalam
satu institusi baru yakni IKIP.
Perubahan di atas tidak serta merta berimbas berdirinya IKIP Semarang. Hal
ini dikarenakan muncul anggapan bahwa FKIP Undip dan FKIP Undip Cabang
Surakarta dinilai belum dapat berdiri sendiri. Untukmenengahi hal ini melalui
Keputusan No. 35 Tahun 1964, tanggal 4 Mei 1964, Menteri PTIP menetapkan hal-
hal berikut:
1. FKIP Undip menjadi IKIP Yogyakarta Cabang Semarang, dengan membuka
sejumlah Jurusan, yaitu; Jurusan Bahasa Indonesia, Bahasa Inggris, Bahasa
Prancis, Seni Rupa, Sejarah, Ilmu Bumi, Ilmu Pasti, Ilmu Alam, Ilmu Pesawat,
Ilmu Kimia, Teknik Sipil, Teknik Mesin, Pendidikan Jasmani, Didaktik Kurikulum,
dan Pendidikan Sosial.
2. FKIP Undip Cabang Surakarta menjadi IKIP Yogyakarta Cabang Surakarta.
IKIP Yogyakarta Cabang Semarang mengalami perkembangan yang pesat.
Untuk mendukung perkembangannya, Menteri PTIP menerbitkan Keputusan No. 40
Tahun 1965, tanggal 8 Maret 1965, yang menetapkan IKIP Yogyakarta Cabang
Semarang menjadi IKIP Semarang. Lembaga baru ini memiliki lima fakultas yaitu
Fakultas Ilmu Pendidikan, Fakultas Keguruan Sastra dan Seni, Fakultas Keguruan
Ilmu Sosial, Fakultas Keguruan Ilmu Eksakta, dan Fakultas Keguruan Teknik.
Keputusan ini Selanjutnya, berdirinya IKIP Semarang itu diperkuat dengan
Keputusan Presiden RI No. 271 Tahun 1965, tanggal 14 September 1965. Menyusul
peningkatan status ini pula, melalui Keputusan No.042/O/77, tanggal 22 Februari
1977, Menteri Pendidikan dan Kebudayaan mengembalikan program pendidikan
guru olahraga induknya dalam wadah baru yang disebut Fakultas Keguruan Ilmu
Keolahragaan (FKIK).
Perkembangan ini terus berlanjut, dan berdasarkan Keputusan Presiden RI
No. 52/1982, ditetapkan IKIP Semarang memiliki enam fakultas yaitu Fakultas Ilmu
Pendidikan (FIP), Fakultas Pendidikan Bahasa dan Seni (FPBS), Fakultas
Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial (FPIPS), Fakultas Pendidikan Matematika dan
Ilmu Pengetahuan Alam (FPMIPA), Fakultas Pendidikan Teknologi dan Kejuruan
(FPTK), dan Fakultas Pendidikan Olahraga dan Kesehatan (FPOK). Tahun 1999 –
sekarang, bersama sejumlah IKIP di Indonesia IKIP Semarang mendapatkan
perluasan mandat (wider mandate) untuk tidak saja mengembangkan disiplin
14
kependidikan dan keguruan, tetapi juga ilmu-ilmu murni dan terapan di luar bidang
kependidikan dan keguruan. Perluasan mandat ini tertuang dalam Keputusan
Presiden Nomor 124 Tahun 1999.
Menyusul kebijakan ini, dikeluarkan pula Keputusan Menteri Pendidikan dan
Kebudayaan No. 278/O/1999 yang mengatur Struktur Organisasi dan Tata Kerja
UNNES dan Keputusan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan No.225/O/2000
tentang Statuta UNNES. Dalam Statuta UNNES ditetapkan Fakultas Ilmu Pendidikan
(FIP), Fakultas Bahasa dan Seni (FBS), Fakultas Ilmu Sosial (FIS), Fakultas
Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (FMIPA), Fakultas Teknik (FT), dan
Fakultas Ilmu Keolahragaan (FIK). Pada perkembangan selanjutnya lahir dua
fakultas baru pada tahun 2006 dan 2007. Dua fakultas tersebut adalah Fakultas
Ekonomi yang merupakan pengembangan dari Jurusan Ekonomi yang semula
berada di bawah koordinasi Fakultas Ilmu Sosial dan Fakultas Hukum yang
merupakan pengembangan dari Program Studi Ilmu Hukum pada yang semula
berada dibawah koordinasi Fakultas Ilmu Sosial.
Pada tahun 2009, berdasarkan Keputusan Menteri Keuangan No.
362/KMK.05/2008 tentang Penetapan Universitas Negeri Semarang pada
Departemen Pendidikan Nasional sebagai Instansi Pemerintah yang Menerapkan
Pengelolaan Keuangan Badan Layanan Umum, maka pengelolaan kelembagaan
UNNES mengalami perubahan menjadi satuan kerja Badan Layanan Umum (BLU).
Sebagai konsekuensinya beberapa perangkat lainnya mengalami perubahan, antara
lain Renstra UNNES menjadi Renstra Bisnis, dan perubahan SOTK dengan
penggabungan Lembaga Penelitian (Lemlit) dan Lembaga Pengabdian kepada
Masyarakat (LPM) menjadi Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat
(LP2M). Perubahan Biro menjadi Biro Administrasi Akademik, Kemahasiswaan, dan
Kerjasama (BAAKK), Biro Administrasi Umum dan Kepegawaian (BAUK), dan Biro
Perencanaan dan Keuangan (BAPK) yang merupakan penggabungan antara Biro
Administrasi Perencanaan dan Sistem Informasi (BAPSI) dengan Bagian Keuangan
BAUK.Landasan Hukum yang melandasi pendirian UNNES adalah:
15
3) Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional
(Lembaran Negara Tahun 2003 Nomor 78, Tambahan Lembaran Negara
Nomor 4301);
4) Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara
(Lembaran Negara Tahun 2004 Nomor 5, Tambahan Lembaran Negara Nomor
4355);
5) Undang-Undang Nomor 15 Tahun 2004 tentang Pemeriksaan Pengelolaan dan
tanggung jawab Keuangan Negara (Lembaran Negara Tahun 2004 Nomor 66,
Tambahan Lembaran Negara Nomor 4400);
6) Undang-undang Nomor 12 Tahun 2012 tentang Pendidikan Tinggi (Lembaran
Negara Tahun 2012 Nomor 158, Tambahan Lembaran Negara Nomor 5336);
7) Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional
Pendidikan (Lembaran Negara Tahun 2005 Nomor 41, Tambahan Lembaran
Negara Nomor 4496);
8) Peraturan Pemerintah Nomor 23 Tahun 2005 tentang Pengelolaan Keuangan
Badan Layanan Umum (Lembaran Negara Tahun 2005 Nomor 48, Tambahan
Lembaran Negara Nomor 4502);
9) Peraturan Pemerintah Nomor 24 Tahun 2005 tentang Standar Akuntansi
Pemerintahan (Lembaran Negara Tahun 2005 Nomor 49, Tambahan Lembaran
Negara Nomor 4503);
10) Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2006 tentang Pelaporan Keuangan dan
Kinerja Instansi Pemerintah (Lembaran Negara Tahun 2006 Nomor 25,
Tambahan Lembaran Negara Nomor 4614);
11) Peraturan Pemerintah Nomor 17 Tahun 2010 tentang Pengelolaan dan
Penyelenggaraan Pendidikan (Lembaran Negara Tahun 2010 Nomor 23,
Tambahan Lembaran Negara Nomor 5105);
12) Peraturan Pemerintah Nomor 66 Tahun 2010 tentang Perubahan Atas
Peraturan Pemerintah Nomor 17 Tahun 2010 tentang Pengelolaan dan
Penyelenggaraan Pendidikan (Lembaran Negara Tahun 2010 Nomor 112,
Tambahan Lembaran Negara Nomor 5157):
13) Peraturan Pemerintah Nomor 74 Tahun 2012 tentang Perubahan Atas
Peraturan Pemerintah Nomor 23 Tahun 2005 tentang Pengelolaan Keuangan
Badan Layanan Umum (Lembaran Negara Tahun 2012 Nomor 171, Tambahan
Lembaran Negara Nomor 5340);
16
14) Peraturan Menteri Keuangan Nomor 08 Tahun 2006 tentang Kewenangan
Pengadaan Barang/Jasa pada Badan Layanan Umum;
15) Peraturan Menteri Keuangan Nomor 66 Tahun 2006 tentang Rencana Bisnis
Anggaran;
16) Peraturan Menteri Keuangan Nomor 109 Tahun 2007 tentang Dewan
Pengawas Badan Layanan Umum;
17) Peraturan Menteri Keuangan Nomor 119 Tahun 2007 tentang Persyaratan
Administratif dalam Rangka Pengusulan dan Penetapan Satuan Kerja Instansi
Pemerintah untuk Menerapkan Pengelolaan Keuangan Badan Layanan Umum;
18) Keputusan Menteri Keuangan RI No 362/KMK.05/2008 tentang Penetapan
Universitas Negeri Semarang pada Departemen Pendidikan Nasional sebagai
instansi Pemerintah yang menerapkan Pengelolaan Keuangan Badan Layanan
Umum;
19) Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 59 Tahun 2009 tentang
Organisasi dan Tata Kerja Universitas Negeri Semarang;
20) Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 8 Tahun 2011 tentang Statuta
Universitas Negeri Semarang;
21) Peraturan Dirjen Perbendaraan Nomor 50/PB/2007 tentang Petunjuk
Pengelolaan Penerimaan Negara Bukan Pajak oleh Satker Instansi Pemerintah
yang Menerapkan Pengelolaan Keuangan BLU;
22) Peraturan Dirjen Perbendaraan Nomor 67/PB/2007 tentang Tatacara
Pengintegrasian Laporan Keuangan BLU ke Dalam Laporan Keuangan
Kementerian Negara/Lembaga.
20
e) Sportif (Fakultas Ilmu Keolahragaan/FIK)
Sportif merupakan nilai karakter diri untuk menghargai orang lain.
Salah satu ciri sikap sportif adalah dalam diri individu mau mengakui
prestasi orang lain. Sportif dari kata sport atau olahraga, merupakan
salah satu kegiatan yang banyak dirujuk dan dikaitkan dengan
kegiatan yang menjungjung tinggi nilai sportivitas.Tiga pilar yangdapat
dikembangkan dalam kehidupan sehari-hari san aktivitas dikampus
adalah:
(1) Exellence, untuk meraih apa yang dicitakan tiap orang harus
menunjukkanusaha yang terbaik, progressif, dan akseleratif.
(2) Friendship, Semua orang harus mendorong terciptanya saling
pengertiandiantara lagia.
(3) Respect, merujuk pada prinsip yang dapat menginspirasi semua
yang ambilbagian dalam gerakan olimpiade.
f) Kreatif (Fakultas Teknik/FT)
Kreatif adalah sifat yang tercermin dalam kemampuan berpikir atau
bertindak untuk menyelesaikan masalah secara cerdas dan melakukan
sesuatu untuk menghasilka cara atau hasil dari sesuatu yang dimilki.
Kreativitas mencakup kemampuan melahirkan pola pola dan gerak-
gerik yang baru, seluruhnya atas dasar prakarsa dan inisiatif sendiri.
Kreatifitas sebagai pilar konservasi merupakan proses akifitas yang
membawa seseorang menentukan ide ide/gagasan baru untuk
memecahkan problematika yang timbul secara spontan dan imajinatif
di dalam kehidupan kampus.
g) Jujur (Fakultas Ekonomi/FE)
Jujur merupakan perilaku yang didasarkan pada upaya menjadikan
dirinya sebagai orang yang selalu dapat dipercaya dalam perkataan,
tindakan, danpekerjaan. Sifat jujur harus dimiliki oleh setiap manusia,
karena sifat dansikap jujur merupakan prinsip dasar dari cerminan
akhlak, kepribadian seseorang, dan kepribadian bangsa. Kejujuran
adalah perilaku yang didasarkan pada upaya menjadikan dirinya
sebagai orang yang selalu dapat dipercaya dalam perkataan, tindakan,
dan pekerjaan. Impelementasi kejujuran dilakukan melalui beberapa
cara yaitu:
21
(1) Kegiatan ilmiah: mengikuti perkuliahan dengan baik dan tepat, ikut
sertaaktif berpartisipasi, mengikuti ujian dengan tenang dan tidak
curang.
(2) Kegiatan karya ilmiah: menghindari segala macam bentuk
pagiarism, menghindari diri dari kebohongan pemalsuan data.
(3) Pergaulan dengan teman sejawat: jujur dalam perkataan dan
perbuatan, mengutamakan kepentingan lembaga dari kepentingan
diri, menghindaridiri dari penipuan.
h) Adil (Fakultas Hukum/FH)
Adil adalah nilai karakter individu yang merujuk pada suatu
keseimbangan, tidak memihak. Nilai keadilan merupakan nilai yang
utama dalam kehidupan manusia, sehingga harus di implementasikan
kedalam setiap sendi kehidupanmanusia dalam bermasyarakat, baik
manusia dalam individu dan masyarakat.
22
2) Menghasilkan penelitian yang bermutu di bidang ilmu ekonomi dan
pendidikan ekonomi yang bermanfaat bagi pengembangan ilmu
pengetahun dan teknologi, serta masyarakat;
3) Menjalin kerjasama yang sinergis dengan lembaga lain baik dalam
maupun luar negeri di bidang ilmu ekonomi dan pendidikan ekonomi;
4) Mengabdi kepada masyarakat di bidang ilmu ekonomi dan pendidikan
ekonomi sebagai wujud tanggung jawab sosial.
24
Sesuai dengan Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 59 Tahun 2009
tentang Organisasi dan Tata Kerja UNNES,Fakultas Ekonomi dipimpin oleh seorang
Dekan, dibantu oleh :
a) WakilDekan Bidang Akademik (PD I)
b) WakilDekan Bidang Administrasi Umum (PD II)
c) Wakil Dekan Bidang Kemahasiswaan (PD III)
Ketua Jurusan
Dr. Ade Rustiana, M.Si.
Tata usaha
Jurusan
25
2. Deskripsi Pekerjaan
Tugas dosen atau tenaga pendidik menurut Peraturan Menteri PAN dan RB
No. 17 Tahun 2013 tentang Jabatan Fungsional Dosen atau Angka Kreditnya,
meliputi :
a) Pendidikan (Pendidikan Sekolah), meliputi :
1) Pendidikan sekolah, dan memperoleh ijazah/gelar.
2) Pendidikan dan pelatihan prajabatan.
b) Pelaksanaan Pendidikan
1) Melaksanakan perkuliahan/tutorial dan membimbing, menguji, serta
menyelenggarakan pendidikan di laboratorium, praktek
keguruan/bengkel/kebun percobaan/teknologi pengajaran dan praktek
lapangan.
2) Membimbing seminar,
3) Membimbing KKN, praktek kerja nyata , praktek kerja lapangan,
4) Membimbing dan ikut membimbing dalam menghasilkan disertasi, tesis,
skripsi, dan laporan akhir studi,
5) Melaksanakan ugas menguji sebagai penguji pada ujian akhir,
6) Membina kegiatan kemahasiswaan,
7) Mengembangkan program kuliah,
8) Mengembangkan bahan kuliah,
9) Menyampaikan orasi ilmiah,
10)Menduduki jabatan pimpinan perguruan tinggi,
11) Membimbing akademik dosen dibawah jenjang jabatan,
12)Melaksanakan kegiatan data sering dan pencangkokan jabatan akademik
dosen,
13)Melakukan kegiatan pengembangan diri untuk meningkatkan kompetensi,
c) Pelaksanaan Penelitian
1) Menghasilkan karya ilmiah,
2) Menerjemahkan/menyadur buku ilmiah,
3) Mengedit/menyunting karya ilmiah,
4) Membuat rencana dan karya teknologi yang dipatenkan,
5) Membuat laporan dan karya teknologi, rancangan, dan karya seni
monumental/seni pertunjukkan / karya sastra.
d) Pelaksanaan Pengabdian Kepada Masyarakat
26
1) Menduduki jabatan pimpinan,
2) Melaksanakan pengembangan hasil pendidikan dan penelitian,
3) Memberilatihan/penyuluhan/penataran/ceramah pada masyarakat,
4) Memberi pelayanan kepada masyarakat atau kegiatan lain yang menunjang
pelaksanaan tugas umum pemerintah dan pembangunan,
5) Membuat / menulis karya pengabdian.
e) Penunjang Tugas Dosen
1) Menjadi anggota dalam suatu panitia/badan pada perguruan tinggi,
2) Menjadi anggota dalam suatu panitia/badan pada lembaga pemerintah,
3) Menjadi anggota profesi dosen,
4) Mewakili perguruan tinggi/lembaga pemerintah,
5) Menjadi anggota delegasi nasional ke pertemuan internasional,
6) Berperan serta aktif dalam pertemuan ilmiah,
7) Mendapat penghargaan/tanda jasa,
8) Menulis buku pelajaran SLTA ke bawah yang diterbitkan dan diedarkan
secara nasional,
9) Mempunyai prestasi di bidang olahraga/humaniora,
10)Keanggotaan dalam tim penilai jabatan akademik dosen.
27
Tabel 2. 1. Jumlah Dosen Berdasar Jabatan Akademik
28
status kepegawaian PNS sebanyak 20 tendik, tendik dengan status kepegawaian
BLU sebanyak 10 tendik, tendik dengan status kepegawaian kontrak sebanyak 6
tendik. Rincian tendik berdasarkan kualifikasi pendidikan, tendik dengan kualifikasi
pendidikan magister (S2) sebanyak 2 tendik, tendik dengan kualifikasi pendidikan
sarjana (S1) sebanyak 20 tendik, tendik dengan kualifikasi pendidikan diploma
sebanyak 2 tendik, tendik dengan kualifikasi pendidikan SMA sebanyak 12
tendik.Rincian jumlah tenaga kependidikan diuraikan pada tabel berikut.
29
n) MES (Masyarakat Ekonomi Syariah), dan masih banyak asosiasi profesi lainnya.
30
31
32
Gambar 2. 3. Daftar Ruangan FE UNNES (Sumber: SIMAKBMN, 2017)
33
E. ROLE MODEL
Kiprah beliau yang penuh inspiratif itulah yang menjadikan beliau sebagai
role model sebagai PNS sekjati yang tidak pernah lelah berkarier dan berkarya
nyata.
34
BAB III
35
5. Menyelenggarakan seminar pendidikan internasional (Pelayanan Publik-
penugasan, inisiatif, inovasi)
6. Melaksanakan kegiatan simulasi IELTS bagi dosen dan mahasiswa IUP DEE
(Manajemen ASN-penugasan, inisiatif, inovasi)
7. Menyelenggarakan kegiatan Cultural Festival IUP DEE (Pelayanan Publik,
WoG-penugasan, inisiatif, inovasi)
8. Pembuatan konten pembelajaran matakuliah Microeconomics 2 di E-Lena (e-
learning Unnes) (Manajemen ASN-tupoksi, SKP, dan Inovasi)
9. Pengembangan kompetensi pribadi dengan mengajar matakuliah
Microeconomics 2 di kelas IUP DEE dengan model pembelajaran problem
based learning (Manajemen ASN-tupoksi dan SKP)
36
Tabel 3. 1. Rancangan Kegiatan Aktualisasi
Judul : Penguatan Kualitas Program Kelas Internasional IUP DEE di Jurusan Pendidikan Ekonomi Fakultas Ekonomi
Unnes
Isu yang Diangkat : Belum tercapainya standar kualitas kelas internasional Unnes oleh kelas internasional IUP DEE
Gagasan
yang Diangkat : Penguatan Kualitas Program Kelas Internasional IUP DEE di Jurusan Pendidikan Ekonomi FE Unnes
36
No. Kegiatan Tahapan Kegiatan Output/Hasil Keterkaitan Substansi Mata Kontribusi terhadap Penguatan Nilai
Kegiatan Pelatihan Visi Misi Organisasi Organisasi
1. Sosialisasi Terlaksananya Kontribusi kegiatan ini Aktualisasi nilai-
rekrutmen kegiatan information adalah sebagai nilai dasar PNS
mahasiswa IUP session sebagai perwujudan misi berupa
tahun ajaran bentuk sosialisasi pertama jurusan Akuntabilitas
2017/2018 rekrutmen mahasiswa Pendidikan Ekonomi (tanggung jawab),
IUP baru yaitu Nasionalisme
1. Meng-upload Publikasi di website 1. Akuntabilitas menyelenggarakan (mengutamakan
informasi kegiatan resmi IUP DEE, Diwujudkan melalui pendidikan yang kepentingan
information session jurusan, fakultas, tanggung jawab tim untuk bermutu di bidang ilmu publik), Komitmen
di website resmi universitas, dan media menyebarluaskan pendidikan ekonomi Mutu (responsif),
dan sosial media sosial IUP DEE informasi kegiatan IUP yang bertaraf nasional dan Anti Korupsi
IUP DEE DEE dan internasional. (disiplin) dalam
2. Melakukan Terlaksananya 2. Nasionalisme kegiatan ini
sosialisasi kepada kegiatan information Diwujudkan dalam konsep memperkuat nilai
seluruh mahasiswa session yaang dihadiri sosialisasi yang organisasi UNNES,
baru Jurusan seluruh mahasiswa mengutamakan yaitu: Layanan
Pendidikan semester 1 Jurusan kepentingan publik (Sila Prima dan Peduli
Ekonomi Pendidikan Ekonomi 3) yaitu memperoleh
informasi untuk
pengembangan
kompetensi
3. Memantau jumlah Rekapitulasi data 3. Komitmen Mutu
pendaftar sementara Diwujudkan dengan
Pendaftar IUP DEE respon yang cepat ketika
memantau dan
melaporkan jumlah
pendaftar kepada
pimpinan
4. Merekapitulasi data Rekapitulasi data akhir 4. Anti Korupsi
pendaftar untuk Pendaftar IUP DEE Diwujudkan melalui
menentukan disiplin ketika bekerja
peserta yang lolos sehingga data akhir
administrasi terkumpul tepat waktu
37
No. Kegiatan Tahapan Kegiatan Output/Hasil Keterkaitan Substansi Mata Kontribusi terhadap Penguatan Nilai
Kegiatan Pelatihan Visi Misi Organisasi Organisasi
2. Melakukan seleksi Terpilihnya 60 orang Kontribusi kegiatan ini Aktualisasi nilai-
mahasiswa IUP mahasiswa IUP DEE adalah sebagai nilai dasar PNS
tahun ajaran tahun ajaran perwujudan misi berupa
2017/2018 2017/2018 yang dibagi UNNES yang ke 3, Akuntabilitas
menjadi tiga yakni: “Mewujudkan (kejelasan), Etika
konsentrasi: pranata pendidikan Publik
Pendidikan Akuntansi, dan tata kelola (good (profesionalitas,
Pendidikan Ekonomi, governance) tidak berpihak),
dan Pendidikan universitas yang Anti Korupsi (jujur),
Adm. Perkantoran transparan, efisien, nasionalisme
1. Melakukan kontak Rekapitulasi daftar 1. Akuntabilitas demokratis, dan (musyawarah
dengan seluruh peserta lolos seleksi Diwujudkan dengan produktif berwawasan mufakat), dan
pendaftar yang lolos administrasi yang kejelasan standar/ kriteria konservasi dan Komitmen Mutu
seleksi administrasi melakukan konfirmasi peserta lolos seleksi bereputasi (reliabilitas dan
kesediaan mengikuti internasional”. disiplin) dalam
tahap seleksi kegiatan ini
berikutnya memperkuat nilai
2. Mengundang Draft pengumuman 2. Akuntabilitas organisasi Unnes
seluruh pendaftar daftar peserta lolos Diwujudkan dengan yaitu Unggul dan
yang lolos seleksi seleksi, jadwal tes kejelasan rangkaian Jujur
administrasi untuk tertulis, dan jadwal tes jadwal tes
mengikuti tes tertulis wawancara
dan tes wawancara
3. Melakukan tes Daftar nilai tes tertulis 3. Etika Publik
tertulis Diwujudkan dengan
4. Melakukan tes Daftar nilai tes melaksanakan tugas
wawancara wawancara seleksi secara
profesional dan tidak
berpihak
4. Anti Korupsi
Diwujudkan dengan
proses seleksi yang jujur
dan tidak direkayasa
38
Output/Hasil Keterkaitan Substansi Mata Kontribusi terhadap Penguatan Nilai
No. Kegiatan Tahapan Kegiatan
Kegiatan Pelatihan Visi Misi Organisasi Organisasi
5. Menentukan hasil Daftar nilai total 5. Nasionalisme
tes berdasarkan nilai Diwujudkan melalui
tertinggi musyawarah mufakat
(Sila 4) sebelum
menentukan peserta yang
lolos seleksi
6. Mempublikasikan Draft pengumuman 6. Komitmen Mutu
hasil seleksi hasil seleksi akhir Diwujudkan dengan
mahasiswa IUP DEE mahasiswa IUP tahun reliability (keandalan) tim
ajaran 2017/2018 seleksi dalam
melaksanakan tugas dan
sikap disiplin waktu ketika
bekerja sehingga hasil
seleksi dapat
dipublikasikan tepat waktu
3 Mengadakan Terlaksananya Kegiatan ini juga Aktualisasi nilai-
Workshop bagi kegiatan workshop dan mendukung misi nilai dasar PNS
dosen pengajar tertandatanganinya keempat Unnes yaitu berupa Etika Publik
IUP DEE naskah Minutes of membangun dan (komunikasi,
bekerjasama Meeting (MoM) mengembangkan konsultasi, dan
dengan perwakilan sebagai bentuk inisiasi kerjasama institusi kerjasama),
universitas luar kerja sama dengan dalam menunjang Nasionalisme
negeri institusi asal penguatan (musyawarah
narasumber kelembagaan yang mufakat),
1. Melakukan Tercapainya 1. Etika Publik bereputasi Akuntabilitas
koordinasi jadwal kesepakatan hari dan Diwujudkan melalui sikap internasional. (tanggung jawab),
yang tanggal kegiatan menghargai proses Selain itu kegiatan ini dan Komitmen
memungkinkan komunikasi, konsultasi sejalan dengan misi Mutu (reliabel dan
untuk mengundang dan kerjasama dengan ketiga jurusan responsif) dalam
representatif perwakilan universitas luar pendidikan ekonomi, kegiatan ini
universitas luar negeri yaitu mengembangkan menguatkan nilai
negeri kerjasama di bidang Inovatif di Unnes
ilmu pendidikan
39
No. Kegiatan Tahapan Kegiatan Output/Hasil Keterkaitan Substansi Mata Kontribusi terhadap Penguatan Nilai
Kegiatan Pelatihan Visi Misi Organisasi Organisasi
2. Menyiapkan Tersusunnya Rundown 2. Nasionalisme ekonomi dengan
konsep acara yang acara workshop Diwujudkan melalui lembaga pemerintah,
sesuai dengan musyawarah mufakat masyarakat, dan dunia
kompetensi dan (Sila 4) seluruh panitia usaha baik di dalam
ketersediaan waktu dalam penentuan konsep negeri maupun luar
representatif acara negeri.
tersebut
3. Menyiapkan Tersusunnya naskah 3. Akuntabilitas
naskah kerjasama minutes of meeting Diwujudkan dengan
awal berupa tersusunnya naskah
minutes of meeting minutes of meeting
sebagai bentuk
pertanggungjawaban
kegiatan kepada pimpinan
40
No. Kegiatan Tahapan Kegiatan Output/Hasil Keterkaitan Substansi Mata Kontribusi terhadap Penguatan Nilai
Kegiatan Pelatihan Visi Misi Organisasi Organisasi
(iklan di radio) sosial, dan media 2. Nasionalisme program kependidikan tanggung jawab),
maupun di media sponsor kegiatan Diwujudkan melalui dan non-kependidikan Anti Korupsi
online karakter humanis (Sila 2) yang unggul (disiplin), dan
dalam menyusun konsep berwawasan Komitmen Mutu
publikasi konservasi dan (respon) dalam
bereputasi kegiatan ini akan
2. Melakukan eksekusi Terlaksananya 3. Akuntabilitas internasional menguatkan nilai
publikasi publikasi kegiatan Diwujudkan dalam unggul dan
secara variatif dan konsistensi panitia dalam layanan prima di
berkala di web resmi melakukan publikasi Unnes
IUP DEE, media 4. Anti Korupsi
sosial, dan media Diwujudkan dengan sikap
sponsor kegiatan disiplin menaati timeline
publikasi yang telah
disepakati
3. Memantau hasil Seluruh pertanyaan 5. Komitmen Mutu
41
No. Kegiatan Tahapan Kegiatan Output/Hasil Keterkaitan Substansi Mata Kontribusi terhadap Penguatan Nilai
Kegiatan Pelatihan Visi Misi Organisasi Organisasi
5. Menyelenggarakan Terlaksananya Kegiatan ini Aktualisasi nilai-
seminar pendidikan kegiatan Seminar merupakan nilai dasar PNS
internasional Pendidikan perwujudan kontribusi berupa
Internasional dengan penuh dari IUP DEE Akuntabilitas
dua narasumber untuk mewujudkan (keseimbangan),
utama misi pertama Unnes, Nasionalisme
yaitu (saling
1. Melakukan Tersusunnya job 1. Akuntabilitas menyelenggarakan menghormati),
koordinasi awal description masing- Diwujudkan dalam dan mengembangkan Komitmen Mutu
dengan tim IUP masing anggota tim pembagian kerja yang pendidikan dalam (responsif), dan
DEE berdasarkan prinsip program kependidikan Anti Korupsi (kerja
keseimbangan. dan non-kependidikan keras) dalam
yang unggul kegiatan ini
2. Melakukan Narasumber setuju 2. Nasionalisme berwawasan sejalan dengan
koordinasi dengan untuk menjadi pengisi Diwujudkan melalui sikap konservasi dan nilai Inovasi,
narasumber acara acara dengan syarat saling menghormati bereputasi Inspiratif, dan
dan ketentuan yang dalam melakukan internasional Kreatif.
telah disepakati koordinasi intern maupun
bersama ekstern (dengan
narasumber)
42
No. Kegiatan Tahapan Kegiatan Output/Hasil Keterkaitan Substansi Mata Kontribusi terhadap Penguatan Nilai
Kegiatan Pelatihan Visi Misi Organisasi Organisasi
6. Melaksanakan Terlaksananya Kegiatan ini sangat Aktualisasi nilai-
kegiatan simulasi kegiatan pelatihan dan bermanfaat sebagai nilai dasar PNS
IELTS bagi simulasi IELTS yang bentuk upaya untuk berupa
mahasiswa dan diikuti oleh mahasiswa meningkatkan kualitas Nasionalisme
dosen pengajar dan dosen IUP DEE Sumber Daya Manusia (musyawarah
IUP DEE 1. Melakukan rapat Tersusunnya job 1. Nasionalisme di Program Kelas mufakat, menjaga
koordinasi Tim IUP description masing- Diwujudkan melalui Internasional IUP DEE ketertiban), Etika
masing anggota tim musyawarah mufakat sebagai cerminan dari Publik (komunikasi,
(Sila 4) seluruh panitia perwujudan misi konsultasi,
dalam penentuan konsep ketiga UNNES yaitu kerjasama, dan
acara untuk etika), Komitmen
2. Etika Publik menyebarluaskan imu Mutu (assurance
Diwujudkan dalam proses pengetahuan, quality), Anti
komunikasi, konsultasi, teknologi, seni, budaya Korupsi (kejujuran)
dan kerja sama dan olahraga yang dalam kegiatan ini
2. Menghubungi Terpilihnya satu 3. Komitmen Mutu berwawasan mendukung nilai
lembaga pelatihan lembaga kursus Diwujudkan melalui konservasi dan Unggul dan
yang telah bahasa inggris sebagai assurance quality berupa bereputasi Pelayanan Prima.
disepakati dalam partner kegiatan kesopanan dan sifat dapat internasional.
rapat koordinasi dipercaya.
3. Melaksanakan Terlaksananya 4. Nasionalisme
kegiatan simulasi kegiatan simulasi Diwujudkan dengan
tes IELTS IELTS menjaga ketertiban (Sila
3) selama simulasi
berlangsung
4. Mengumumkan Tersusunnya 5. Anti Korupsi
hasil simulasi tes rekapitulasi nilai hasil Diwujudkan dalam bentuk
IELTS simulasi tes IELTS kejujuran panitia dalam
proses skoring hasil tes
6. Etika Publik
Diwujudkan dengan
menjaga etika saat
pengumuman hasil simulasi
43
No. Kegiatan Tahapan Kegiatan Output/Hasil Keterkaitan Substansi Mata Kontribusi terhadap Penguatan Nilai
Kegiatan Pelatihan Visi Misi Organisasi Organisasi
7. Menyelenggarakan Terlaksananya Kegiatan ini Aktualisasi nilai-
kegiatan Cultural kegiatan Cultural merupakan nilai dasar PNS
Festival IUP DEE Festival IUP DEE yang perwujudan kontribusi berupa
dimeriahkan oleh penuh dari IUP DEE Akuntabilitas
penampilan budaya untuk mewujudkan (kejelasan),
dari minimal 4 negara misi pertama Unnes, Komitmen Mutu
yang berbeda yaitu (inovasi), Etika
1. Melakukan rapat Tersusunnya job 1. Akuntabilitas menyelenggarakan Publik
koordinasi Tim IUP description masing- Diwujudkan dalam dan mengembangkan (komunikaasi,
DEE dan panitia masing anggota tim kejelasan konsep dan pendidikan dalam konsultasi,
mahasiswa tujuan penyelenggaraan progrma kependidikan kerjasama, non-
acara dan non-kependidikan diskriminatif),
2. Komitmen Mutu yang unggul Nasionalisme
Diwujudkan dengan berwawasan (toleransi,
inovasi kegiatan Cultural konservasi dan tenggang rasa, dan
Festival yang belum bereputasi cinta tanah air),
pernah diadakan internasional dan Anti Korupsi
sebelumnya (adil) dalam
2. Menjalin kerjasama Terjalinnya kerjasama 3. Etika Publik kegiatan ini
dengan dengan International Diwujudkan dalam proses mendukung nilai
International Office Office Unnes dalam komunikasi, konsultasi, Konservasi
untuk hal mengomunikasikan dan kerja sama dengan Budaya, Unggul,
mendapatkan kegiatan pada jejaring pihak-pihak yang terlibat dan Sejahtera.
pengisi acara dharmasiswa dalam kegiatan
mahasiswa asing (mahasiswa asing)
Unnes dan di
universitas lain dengan
tujuan memperoleh
pengisi acara
3. Mengawasi Terpantaunya 4. Etika Publik
persiapan persiapan kegiatan Diwujudkan melalui sikap
penampilan pengisi Cultural Festival IUP non diskriminatif pada
acara DEE perbedaan SARA
44
No. Kegiatan Tahapan Kegiatan Output/Hasil Keterkaitan Substansi Mata Kontribusi terhadap Penguatan Nilai
Kegiatan Pelatihan Visi Misi Organisasi Organisasi
4. Menyelenggarakan Terlaksananya 5. Nasionalisme
acara kegiatan Cultural Diwujudkan dengan
Festival IUP DEE penampilan budaya
dengan sukses dan Indonesia untuk
lancar meningkatkan rasa
toleransi, tenggang rasa,
dan cinta tanah air (Sila
1,2, dan 3)
6. Anti Korupsi
Diwujudkan melalui
penilaian yang adil dalam
menentukan penampil
terbaik
8. Menyiapkan Tersusunnya konten Kegiatan ini Aktualisasi nilai-
pembelajaran e- materi Ekonomi Mikro merupakan nilai dasar PNS
learning untuk kelas 2 di E-Lena yang perwujudan dukungan berupa
internasional dengan dapat diakses dan terhadap visi Fakultas Akuntabilitas
memanfaatkan dimanfaatkan secara Ekonomi, yaitu (konsistensi),
sistem belajar online
Unnes yaitu E-Lena efektif oleh mahasiswa berwawasan Nasionalisme
1. Menyusun konten Tersusunnya materi 1. Akuntabilitas konservasi dan (mengutamakan
berupa materi Ekonomi Mikro 2 Diwujudkan dengan bereputasi kepentingan
Ekonomi Mikro 2 dengan literatur konsistensi kerja karena internasional di publik), Etika
terbaru penyusunan materi bidang ilmu ekonomi Publik (komunikasi,
memerlukan waktu yang dan bisnis serta kerjasama,
cukup panjang pendidikan ekonomi kerjasama),
2. Berkoordinasi Hasil terjemahan 2. Nasionalisme Komitmen
dengan gugus berupa materi Diwujudkan dalam Mutu(bukti
publikasi untuk Ekonomi Mikro 2 kerjasama dosen, gugus, langsung dan
menghubungi berbahasa Inggris dan pihak eksternal inovasi), dan Anti
translator yang yang siap diunggah ke dengan mengutamakan Korupsi (mandiri)
akan membantu E-Lena kepentingan publik (Sila dalam kegiatan
proofreading 3) berupa konten belajar pembelajaran e-
online learning
45
No. Kegiatan Tahapan Kegiatan Output/Hasil Keterkaitan Substansi Mata Kontribusi terhadap Penguatan Nilai
Kegiatan Pelatihan Visi Misi Organisasi Organisasi
mendukung nilai
konservasi Unnes
3. Menyiapkan folder Folder bernama 3. Etika Publik
kelas IUP DEE di Microeconomics 2 Diwujudkan melalui
sistem E-Lena dan yang siap digunakan di komunikasi, konsultasi,
posting konten E-Lena dan kerjasama berbagai
materi pihak dalam rangka
pembelajaran di E- penyusunan konten
Lena belajar online
46
No. Kegiatan Tahapan Kegiatan Output/Hasil Keterkaitan Substansi Mata Kontribusi terhadap Penguatan Nilai
Kegiatan Pelatihan Visi Misi Organisasi Organisasi
jjjjjj 1. Menyiapkan lesson Tersusunnya lesson 1. Akuntabilitas unggul dan berkarakter tinggi), Etika Publik
plan plan Microeconomics 2 Diwujudkan dengan konservasi di bidang (komunikasi), dan
Microeconomics 2 dengan materi integritas diri untuk ilmu ekonomi dan Anti Korupsi
dengan materi “Market” berusaha meningkatkan pendidikan ekonomi (berani)
“Market” kompetensi profesional mendukung nilai
2. Menyiapkan media Tersusunnya media 2. Nasionalisme layanan prima di
yang pembelajaran berupa Diwujudkan dalam sikap Unnes
mengombinasikan desain presentasi dan bekerja keras menyusun
presentasi, video, video media pembelajaran yang
dan keaktifan siswa bermutu dan kontekstual
3. Menyiapkan Tersusunnya 3. Komitmen Mutu
instrumen evaluasi instrumen evaluasi Diwujudkan dengan usaha
pembelajaran pembelajaran memberikan pelayanan
Microeconomics 2 Microeconomics 2 pendidikan berkualitas
dengan materi dengan materi tinggi pembelajaran di
“Market” “Market” kelas internasional
4. Mengajar di kelas Terlaksananya 4. Etika Publik
IUP DEE dengan kegiatan belajar Diwujudkan melalui proses
model Problem mengajar di kelas komunikasi, yang baik
Based Learning Pendidikan Ekonomi dengan mahasiswa
dan memanfaatkan IUP DEE dengan 5. Anti Korupsi
media model pembelajaran Diwujudkan melalui sikap
pembelajaran dan PBL dengan media berani melakukan inovasi
instrumen evaluasi pembelajaran dan pembelajaran untuk
yang telah instrumen evaluasi meningkatkan
dipersiapkan yang dipersiapkan pengalaman belajar
5. Melakukan refleksi Teridentifikasinya 6. Anti Korupsi
umpan balik dari Diwujudkan dengan
mahasiswa untuk pemberian umpan balik
mengevaluasi kegiatan atas kegiatan
pembelajaran yang pembelajaran dengan
telah dilakukan jujur dan tidak direkayasa
(Sumber: data dielaborasi penulis, 2017)
47
B. Jadwal Pelaksanaan Aktualisasi
48
No Kegiatan Bulan/Minggu ke-
Agustus September Oktober November Bukti Kegiatan
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
d) dokumentasi kegiatan
6 Simulasi IELTS bagi mahasiswa dan a) daftar hadir peserta
dosen pengajar IUP DEE b) dokumen soal simulasi IELTS
c) rekap skor simulasi IELTS
d) dokumentasi kegiatan
49
BAB IV
HASIL KEGIATAN
58
Kegiatan 1
Isu Belum tercapainya standar kualitas kelas internasional Unnes
oleh kelas internasional IUP DEE
59
disiplin ketika bekerja sehingga data akhir terkumpul tepat waktu.
2. Tahapan Kegiatan:
a) Meng-upload informasi kegiatan information session di website resmi dan
sosial media IUP DEE
b) Melakukan sosialisasi kepada seluruh mahasiswa baru Jurusan
Pendidikan Ekonomi
c) Memantau jumlah pendaftar
d) Merekapitulasi data pendaftar untuk menentukan peserta yang lolos
administrasi
60
b) Nasionalisme: Mengutamakan kepentingan publik (Sila ke-3)
61
Habituasi sikap disiplin: formasi lengkap Tim IUP DEE mengawal kegiatan
information session dan pelaporan kegiatan tepat waktu
D. Deskripsi Habituasi dalam Melaksanakan Kegiatan
Pada kegiatan ini Nilai dasar ANEKA yang dihabituasikan meliputi empat nilai,
yaitu: akuntabilitas, nasionalisme, komitmen mutu, dan anti korupsi dengan
deskripsi masing-masing sebagai berikut:
1. Akuntabilitas, diwujudkan dengan sikap bertanggung jawab melaksanakan
tugas untuk mensosialisasikan rekrutmen mahasiswa IUP tahun 2017. Selain
itu tanggung jawab juga diterapkan selama kegiatan information session,
proses rekapituliasi pendaftar, hingga tahap pelaporan kegiatan.
2. Nasionalisme, diwujudkan dengan sikap mengutamakan kepentingan publik
dengan menyediakan sarana dan prasarana yang berkualitas baik untuk
menunjang terlaksananya kegiatan information session yang efektif.
3. Komitmen mutu, diwujudkan dengan sikap resposif dan tanggap terhadap
situasi yang memerlukan keputusan yang cepat dan akurat. Dalam hal ini
seluruh tim bersikap responsif dalam menjawab pertanyaan audiens,
responsif dalam memberikan informasi kegiatan baik kepada atasan maupun
kepada teman sejawat.
4. Anti korupsi, diwujudkan dengan sikap disiplin dalam setiap tahap kegiatan,
mulai dari rapat persiapan, eksekusi kegiatan information session, hingga
tahap pelaporan kegiatan.
62
G. Kendala/Hambatan yang Muncul dan Strategi Mengatasi Kendala
1. Kendala/Hambatan:
a) Rendahnya minat mahasiswa baru mengikuti seleksi IUP karena stigma kelas
internasional umumnya berbiaya mahal
b) Sulit menemukan waktu yang tepat untuk berkoordinasi dengan komposisi
panitia yang lengkap terkait kesibukan masing-masing individu
2. Strategi Mengatasi Kendala
a) Memberikan informasi berdasarkan data testimoni mahasiswa IUP tahun
2016 dan menekankan pada saat sesi tanya jawab information session
bahwa tidak ada biaya tambahan yang dibebankan kepada mahasiswa IUP di
luar biaya kuliah reguler
b) Melaksanakan komunikasi intensif setiap hari lewat sosial media, sehingga
koordinasi dapat dilakukan tanpat terkendala ruang dan waktu
3. Analisis Dampak
a) Akuntabilitas, apabila nilai tanggung jawab tidak diaktualisasikan dalam
kegiatan ini maka sosialisasi tidak akan berjalan dengan maksimal dan tidak
mencapai target pendaftar.
b) Nasionalisme, apabila nilai nasionalisme tidak dihabituasikan dalam kegaitan
ini maka proses rekrutmen tidak memperhatikan kepentingan publik sehingga
sarana prasarana pada saat acara information session tidak memadai.
c) Komitmen mutu, apabila nilai responsif tidak dihabituasikan dalam kegiatan
ini maka pertanyaan dari calon peserta tidak dapat dijawab dengan cepat
sehingga memperlambat ketercapaian target peserta.
d) Anti korupsi, apabila nilai disiplin tidak dihabituasikan dalam kegaitan ini maka
kegiatan tidak akan berjalan optimal dan pelaporan kegiatan pada atasan
tidak dilakukan tepat waktu.
63
Kegiatan 2
Isu Belum tercapainya standar kualitas kelas internasional Unnes
oleh kelas internasional IUP DEE
Tempat Aula Fakultas Ekonomi (Tes Tertulis) dan Ruang Kuliah Gedung
Pelaksanaan L2 lantai 3 (Tes Wawancara)
Tes tertulis dan tes wawancara dilakukan dengan menerapkan nilai-nilai etika
publik yakni profesional dan tidak memihak karena proses tes tertulis
dilakukan dengan blind review dan tes wawancara dilakukan oleh dua interviewer
sehingga diperoleh hasil yang objektif. Proses seleksi ini menghabituasi nilai-nilai
anti korupsi, salah satunya adalah jujur dengan tidak merekayasa hasil tes.
Sementara itu, nilai nasionalisme tercermin dari musyawarah mufakat (sila 4)
yang dilakukan tim seleksi dalam menyikapi perbedaan skor peserta dan
menentukan peserta yang lolos seleksi.
64
yakni reliable/andal dalam melaksanakan tugas sehingga mampu disiplin
mempergunakan waktu dan hasil tes dapat dipublikasikan tepat waktu.
2. Tahapan Kegiatan:
a) Melakukan kontak dengan seluruh pendaftar yang lolos seleksi administrasi
b) Mengundang seluruh pendaftar yang lolos seleksi administrasi untuk
mengikuti tes tertulis dan tes wawancara
c) Melakukan tes tertulis
d) Melakukan tes wawancara
e) Menentukan hasil tes
f) Mempublikasikan hasil seleksi mahasiswa IUP DEE
65
Mendampingi tim seleksi menjelaskan kriteria lolos seleksi sebelum tes dimulai
Pelaksanaan tes tertulis seleksi mahasiswa IUP DEE yang dikelola dengan
profesional menjadikan suasana tes selalu tertib dan kondusif
Melakukan input nilai sesuai dengan data yang diberikan oleh tim koreksi
dengan jujur dan tidak memanipulasi
66
d) Nasionalisme: Habituasi kegiatan musyawarah mufakat
Habituasi sikap disiplin: formasi lengkap Tim IUP DEE mengawal kegiatan
information session dan pelaporan kegiatan tepat waktu
67
sebagai pengawas dalam tes tertulis dan sebagai pewawancara pada tes
wawancara. Penilaian didasarkan pada ketetapan yang telah ditentukan
sebellumnya, bukan didasarkan pada preferensi pribadi.
3. Anti Korupsi, diwujudkan dengan jujur dalam melaksanakan koreksi hasil
jawaban tes tertulis agar diperoleh nilai yang benar-benar objektif. Setelah
peserta lolos tes tertulis dilaksanakan tes wawancara, kejujuran
pewawancara diperlukan saat memberikan nilai sesuai dengan aspek
penilaian yang telah ditentukan
4. Nasionalisme, diwujudkan dengan habituasi musyawarah untuk mufakat
dalam menentukan peserta dengan nilai yang sama untuk dipilih salah satu
sebagai peserta yang lolos menjadi mahasiswa IUP DEE.
5. Komitmen mutu, diwujudkan dengan habituasi sikap andal dan disiplin dalam
mengerjakan tugas sesuai deadline yang ditentukan, dalam hal ini
mengumumkan peserta seleksi yang lolos menjadi mahasiswa IUP DEE.
68
dapat bekerja dengan cepat dan penuh tanggung jawab
2. Strategi Mengatasi Kendala
a) Tim IUP DEE selalu berkoordinasi dengan International Office (IO) UNNES
dalam hal teknis kegiatan seleksi sehingga kegiatan dapat berjlan lancar.
b) Tim IUP DEE melakukan koordinasi seefektif mungkin dengan bantuan sosial
media whatsapp sehingga dapat menyingkat waktu rapat.
3. Analisis Dampak
a) Akuntabilitas, apabila nilai kejelasan tidak diaktualisasikan dalam kegiatan ini
maka calon mahasiswa IUP DEE tidak akan memiliki pemahaman yang baik
terhadap keseluruhan visi misi kelas internasional, hal ini akan berdampak
pada kurangnya motivasi mahasiswa mengikuti seleksi.
b) Etika Publik, apabila sikap profesional tidak dihabituasikan dalam kegaitan ini
maka proses seleksi tidak akan berjalan dengan profesional sehingga
kemungkinan hasil penilaian yang diperoleh tidak objektif.
c) Anti korupsi, apabila sikap jujur tidak dihabituasikan dalam kegiatan ini maka
rangkaian tes tidak akan mengukur kemampuan peserta dengan tepat
sehingga dapat terjadi kesalahan pengambilan keputusan pada saat
menentukan nama-nama mahasiswa yang diterima di kelas IUP DEE.
d) Nasionalisme, apabila kegiatan musyawah mufakat tidak dihabituasikan
dalam kegiatan ini maka proses pengambilan keputusan dalam menentukan
nama-nama mahasiswa yang diterima di kelas IUP DEE tidak berjalan
dengan demokratis.
e) Komitmen mutu, sikap reliabel/andal tidak dihabituasikan dalam kegiatan ini
maka menentukan nama-nama mahasiswa yang diterima di kelas IUP DEE
tidak dapat diumumkan tepat waktu sesuai target universitas.
69
Kegiatan 3
Isu Belum tercapainya standar kualitas kelas internasional Unnes
oleh kelas internasional IUP DEE
70
I. Uraian Kualitas Hasil Kegiatan
Kegiatan ini dihadiri oleh 40 dosen jurusan Pendidikan Ekonomi dan perwakilan
jurusan Akuntansi, Ekonomi Pembangunan, dan Manajemen. Selain itu kegiatan
ini juga dihadri oleh dosen dari Fakultas Ilmu Sosial, Fakultas Ilmu Pendidikan,
dan Fakultas Ilmu Keolahragaan. Berdasarkan tingginya antusiasme dosen
dalam menghadiri kegiatan ini dapat disimpulkan bahwa kegiatan ini memiliki
kebermaknaan dan kebermanfaatan yang tinggi untuk mewujudkan komitmen
mutu dosen, yaitu meningkatkan kompetensi diri dengan menempuh studi S3
khususnya di luar negeri
71
b) Nasionalisme: habituasi musyawarah untuk mufakat dalam rapat
Rapat Koordinasi tim IUP DEE untuk kegiatan IUP Talks bersama UC
72
K. Deskripsi Habituasi dalam Melaksanakan Kegiatan
Pada kegiatan ini Nilai dasar ANEKA yang dihabituasikan meliputi empat nilai,
yaitu: etika publik, nasionalisme, akuntabilitas, dan komitmen mutu dengan
deskripsi masing-masing sebagai berikut:
1. Etika Publik, diwujudkan dengan mengaplikasikan etika yang baik dalam
berkomunikasi dengan narasumber, berkonsultasi dengan tim, dan
bekerjasama dengan semua pihak yang membantu berjalannya acara.
2. Nasionalisme, diwujudkan dengan membiasakan bermusyawarah untuk
mencapai mufakat sebelum mengambil keputusan dalam rapat.
3. Akuntabilitas, diwujudkan dengan habituasi sikap bertanggung jawab dalam
melaksanakan kegiatan hingga tuntas, termasuk bertanggung jawab dalam
urusan administrasi kegiatan. Akuntabilitas dalam kegiatan ini diwujudkan
dengan penandatanganan Minutes of Meeting (MoM) denan University of
Canberra.
4. Komitmen mutu, diwujudkan dengan menghabituasikan sikap reliabel dan
responsif dalam melayani kepentingan publik. Dalam kegiatan ini diwujudkan
dengan respon yang baik dan informatif terhadap semua pertanyaan calon
peserta kegiatan.
73
N. Kendala/Hambatan yang Muncul dan Strategi Mengatasi Kendala
1. Kendala/Hambatan:
Jadwal kegiatan IUP Talks harus dibuat sangat berdekatan dengan seleksi
mahasiswa IUP DEE sehubungan dengan ketersediaan waktu pembicara dari
University of Canberra sehingga tim harus bekerja untuk dua kegiatan dalam
waktu yang hampir bersamaan.
2. Strategi Mengatasi Kendala
Membagi tim menjadi dua kelompok sehingga dua kegiatan dalam waktu yang
berdekatan tetap dpat berjalan lancar dengan pembagian kerja yang jelas dan
terorganisir
3. Analisis Dampak
a) Etika Publik, apabila sikap memiliki etika yang baik dalam berkomunikasi
dengan narasumber, berkonsultasi dengan tim, dan bekerjasama dengan
semua pihak tidak dihabituasikan dalam kegiatan ini maka kegiatan ini tidak
dapat terlaksana, karena kunci dari kegiatan ini adalah komunikasi yang baik,
terutama dengan narasumber
b) Nasionalisme, apabila musyawarah dan mufakat tidak diaktualisasikan dalam
kegiatan ini maka kegiatan kurang terkonsep dengan bik
c) Akuntabilitas, apabila sikap bertanggung jawab tidak dihabituasika dalam
kegiatan ini, maka dokumen MoM tidak dapat diarsipkan dengan baik
sehingga kelengkapan administrasi sebagai kelas internasional tidak
tersimpan dengan baik.
d) Komitmen mutu, apabila sikap reliabel dan responsif tidak dihabituasikan
dalam kegiatan ini maka kemungkinan besar peserta kegiatan tidak akan
mencapai target yang telah ditetapkan.
74
Kegiatan 4
Isu Belum tercapainya standar kualitas kelas internasional Unnes
oleh kelas internasional IUP DEE
75
C. Pemaknaan Nilai-Nilai Dasar yang Dipergunakan dan
Melandasi Pelaksanaan Kegiatan
Nilai dasar yang dihabituasikan:
a) Etika Publik: Habituasi proses komunikasi, konsultasi, dan kerjasama yang
baik
76
c) Akuntabilitas: Habituasi sifat konsisten dalam melakukan sesuatu
77
D. Deskripsi Habituasi dalam Melaksanakan Kegiatan
Pada kegiatan ini Nilai dasar ANEKA yang dihabituasikan meliputi empat nilai,
yaitu: etika publik, nasionalisme, akuntabilitas, dan komitmen mutu dengan
deskripsi masing-masing sebagai berikut:
1. Etika Publik, diwujudkan dengan mengaplikasikan etika yang baik dalam
berkomunikasi dengan narasumber, berkonsultasi dengan tim, dan
bekerjasama dengan semua pihak yang membantu berjalannya publikasi IEW
2017.
2. Nasionalisme, diwujudkan dengan seluruh desain publikasi yang mengangkat
tema kebudayaan Indonesia yang beraneka ragam.Publikasi dikemas dengan
desain yang dekat dengan target peserta untuk menghabituasikan karakter
humanis.
3. Akuntabilitas, diwujudkan dengan habituasi sikap konsisten dalam
melaksanakan kegiatan publikasi. Sikap konsisten ini sangat berhasil
diterapkan, terbukti dengan banyaknya sponsor dan pengisi acara yang
berkualitas di kegiatan IEW 2017. Akuntabilitas juga diwujudkan dalam bentuk
tanggung jawab pelaporan kegiatan berupa jumlah peserta dan deskripsi
jalannya acara IEW 2017 kepada pimpinan
4. Komitmen mutu, diwujudkan dengan menghabituasikan sikap reliabel dan
responsif dalam melayani kepentingan publik. Dalam kegiatan ini diwujudkan
dengan respon yang baik dan informatif terhadap semua pertanyaan calon
peserta kegiatan.
78
akan menguatkan nilai unggul dan layanan prima di Unnes.
3. Analisis Dampak
a) Etika Publik, apabila sikap beretika yang baik dalam berkomunikasi dengan
narasumber, berkonsultasi dengan tim, dan bekerjasama tidak dihabituasikan
79
dalam kegiatan ini maka narasumber IEW 2017 yang diperoleh tidak akan
maksimal.
b) Nasionalisme, apabila aktualisasi nilai humanis tidak diaktualisasikan dalam
kegiatan ini maka desain publikasi tidak akan menarik audiens untuk datang
menghadiri IEW 2017.
c) Akuntabilitas, apabila sikap konsisten dalam melaksanakan kegiatan publikasi
tidak dihabituasikan maka publikasi yang dilakukan tidak maksimal.
d) Komitmen mutu, apabila sikap reliabel dan responsif dalam melayani
kepentingan publik tidak dihabituasikan dalam kegiatan ini maka target
peserta kegiatan kemungkinan besar tidak tercapai.
80
Kegiatan 5
Isu Belum tercapainya standar kualitas kelas internasional Unnes
oleh kelas internasional IUP DEE
2. Tahapan Kegiatan:
a) Menyusun konten berupa materi Ekonomi Mikro 2
b) Berkoordinasi dengan gugus publikasi untuk menghubungi translator yang
akan membantu proofreading
c) Menyiapkan folder kelas IUP DEE di sistem E-Lena dan posting konten
materi pembelajaran di E-Lena
d) Melakukan sosialisasi di kelas IUP DEE tentang pembelajaran dengan E-
Lena
e) Melakukan pembelajaran via E-Lena
81
B. Uraian Kualitas Hasil Kegiatan
Kegiatan ini merupakan pioneer penyusunan konten belajar online matakuliah
Microecnomics 2 di jurusan Pendidikan Ekonomi untuk kelas IUP DEE. Sebagai
salah satu kegiatan inovasi, kegiatan ini sangat berhasil dalam meningkatkan
perhatian mahasiswa terhadap konten belajar online E-Lena yang dimiliki oleh
UNNES yang banyak diabaikan oleh mahasiswa dan dosen. Kualitas
pembelajaran menjadi meningkat, dibuktikan dengan mahasiswa aktif belajar dan
mengumpulkan tugas lewat E-Lena. Di samping itu, mahasiswa menjadi lebih
mandiri dalam proses pembelajaran.
Input materi tepat waktu agar dapat diunduh mahasiswa sebagai bahan belajar
82
c) Etika Publik: Habituasi proses komunikasi, konsultasi, dan kerjasama yang
baik
d) Komitmen Mutu: habituasi sikap inovatif dengan bukti langsung yang tangible
83
D. Deskripsi Habituasi dalam Melaksanakan Kegiatan
Pada kegiatan ini Nilai dasar ANEKA yang dihabituasikan meliputi lima nilai,
yaitu: akuntabilitas, nasionalisme, etika publik, komitmen mutu, dan anit korupsi
dengan deskripsi masing-masing sebagai berikut:
1. Akuntabilitas, diwujudkan dengan sikap konsisten dalam menyusun materi
yang akan diinput ke dalam E-Lena. Konsistensi dibutuhkan karena proses
penyusunan memerlukan waktu yang lama dan proyek ini dilaksanakan di
tengah-tengah kesibukan yang lainnya.
2. Nasionalisme, diwujudkan dengan sikap mengutamakan kepentingan publik
(Sila 3) dalam hal ini adalah kepentingan mahasiswa. Mahasiswa sangat
perlu dilatih untuk belajar secara mandiri agar terbentuk rasa keingintahuan
yang tinggi sehingga terbiasa mencari data dan informasi terlebih dahulu
tentang materi yang akan dipelajari di kelas, alih-alih hanya pasif menunggu
dosen menerangkan materi di kelas.
3. Etika publik, diwujudkan dengan menghabituasikan etika dalam
berkomunikasi, berkonsultasi, dan bekerja sama dengan berbagai pihak.
Dalam kegiatan ini pihak-pihak yang terkait adalah tim pengembang E-Lena
Fakultas Ekonomi, Gugus Penelitian, Pengabdian, dan Publikasi untuk jasa
translate konten E-Lena, dosen pengampu matakuliah Ekonomi Mikro, dan
mahasiswa IUP DEE.
4. Komitmen mutu, diwujudkan dengan habituasi sikap inovatif sehingga
menghasilkan terobosan bau dalam pembelajaran, termasuk tersusunnya
konten pembelajaran Microeconomics 2 di dalam E-Lena.
5. Anti korupsi, diwujudkan dengan habituasi sikap mandiri mahasiswa dan
dosen melalui pemanfaatan pembelajaran online E-Lena. Kemandirian ini
meliputi pendalaman materi, pemberian tugas, dan pengumpulan tugas via E-
Lena.
84
F. Penguatan Nilai-nilai Organisasi
Aktualisasi nilai-nilai dasar PNS berupa Akuntabilitas (konsistensi), Nasionalisme
(mengutamakan kepentingan publik), Etika Publik (komunikasi, kerjasama,
kerjasama), Komitmen Mutu(bukti langsung dan inovasi), dan Anti Korupsi
(mandiri) dalam kegiatan pembelajaran e-learning mendukung nilai konservasi
Unnes.
G. Kendala/Hambatan yang Muncul dan Strategi Mengatasi Kendala
1. Kendala/Hambatan:
Penyusunan dan pembuatan konten belajar online di E-Lena mengalami
beberapa kendal, diantaranya adalah:
a) Waktu yang sangat terbatas untuk membuat konten belajar yang
komprehensif
b) Jaringan internet yang tidak stabil sehingga mahasiswa tidak leluasa
mengakses E-Lena
c) Mahasiswa belum terbiasa dalam menggunakan E-Lena
3. Analisis Dampak
a) Akuntabilitas, apabila sikap konsisten dalam menyusun materi yang akan
diinput ke dalam E-Lena tidak dihabituasikan dalam kegiatan ini maka durasi
waktu pembuatan akan menjadi sangat lama.
b) Nasionalisme, apabila sikap mengutamakan kepentingan publik (Sila 3)
dalam hal ini adalah kepentingan mahasiswa tidak dihabituasikan dalam
kegiatan ini maka mahasiswa akan cenderung pasif dan tidak mandiri dalam
pembelajaran.
c) Etika publik, apabila sikap menjaga etika dalam berkomunikasi, berkonsultasi,
85
dan bekerja sama dengan berbagai pihak tidak diaktualisasikan dalam
kegiatan ini maka pembuatan konten Microeconomics 2 di E-Lena akan
terhambat
d) Komitmen mutu, apabila sikap inovatif tidak dihabituasikan, maka konten
Microeconomics 2 tidak akan tersusun di E-Lena.
e) Anti korupsi, apabila sikap mandiri tidak dihabituasikan dalam kegiatan ini
maka mahasiswa akan terbiasa bersikap pasif dan tidak mandiri dalam
pembelajaran.
86
Kegiatan 6
Isu Belum tercapainya standar kualitas kelas internasional Unnes
oleh kelas internasional IUP DEE
2. Tahapan Kegiatan:
a) Menyiapkan media yang mengombinasikan presentasi, video, dan keaktifan
siswa
b) Menyiapkan instrumen evaluasi pembelajaran Microeconomics 2 dengan
materi “Market”
c) Mengajar di kelas IUP DEE dengan model Problem Based Learning dan
memanfaatkan media pembelajaran dan instrumen evaluasi yang telah
dipersiapkan
d) Melakukan refleksi
87
B. Uraian Kualitas Hasil Kegiatan
Kegiatan ini merupakan salah satu upaya dalam meningkatkan kualitas
pembelajaran kelas internasional IUP DEE. Berdasarkan testimoni yang
dikumpulkan dari mahasiswa, diperoleh temuan bahwa dengan model
pembelajaran PBL mampu meningkatkan ketertarikan mahasiswa untuk
menganalisis kasus-kasus mikro ekonomi yang ada di dunia nyata dan
membandingkannya dengan teori yang telah mereka pelajari. Mahasiswa
mengakui bahwa model pembelajaran PBL menstimulasi rasa ingin tahu mereka
sehingga mereka tertarik menganalisis lebih jauh materi pembelajaran yang
sedang didiskusikan.
C. Pemaknaan Nilai-Nilai Dasar yang Dipergunakan dan
Melandasi Pelaksanaan Kegiatan
Nilai dasar yang dihabituasikan:
a) Nasionalisme: Habituasi sikap bekerja keras dalam menyusun konsep
pembelajaran yang bermutu tinggi
88
c) Etika Publik: Habituasi proses komunikasi, konsultasi, dan kerjasama yang
baik
89
D. Deskripsi Habituasi dalam Melaksanakan Kegiatan
Pada kegiatan ini Nilai dasar ANEKA yang dihabituasikan meliputi empat nilai,
yaitu: nasionalisme, komitmen mutu, etika publik, dan anti korupsi dengan
deskripsi masing-masing sebagai berikut:
1. Nasionalisme, diwujudkan dengan sikap bekerja keras menyusun media
pembelajaran yang bermutu dan kontekstual.
2. Komitmen mutu, diwujudkan dengan usaha memberikan pelayanan
pendidikan berkualitas tinggi pembelajaran di kelas internasional.
3. Etika publik, diwujudkan melalui proses komunikasi, yang baik dengan
mahasiswa.
4. Anti korupsi, diwujudkan dengan sikap berani melakukan inovasi
pembelajaran untuk meningkatkan pengalaman belajar dan dengan
pemberian umpan balik atas kegiatan pembelajaran dengan jujur dan tidak
direkayasa.
90
2. Strategi Mengatasi Kendala
Kendala berupa mahasiswa yang tidak terbiasa menyampaikan pendapat di
dalam forum ini justru menstimulasi kompetensi pedagogik dosen untuk mencari
cara dan pendekatan untuk membuat mahasiswa merasa nyaman dan percaya
diri dalam berlatih mengemukakan pendapatnya di kelas. Maka dari itu, strategi
mengatasi kendala dilakukan dengan melakukan pendekatan kepada mahasiswa
dengan cara-cara yang humanis dan memancing daya analisis mereka dengan
mengajukan pertanyaan-pertanyaan terkait kasus yang disajikan di kelas.
3. Analisis Dampak
a) Nasionalisme, apabila sikap bekerja keras dihabituasikan dalam kegiatan ini
maka materi akan tersusun dengan baik dan terkonsep.
b) Komitmen mutu, apabila pelayanan pendidikan berkualitas tinggi maka
kualitas pembelajaran dengan model PBL tersebut tidak akan maksimal.
c) Etika publik, apabila proses komunikasi yang baik dengan mahasiswa tidak
dihabituasikan dalam kegiatan ini maka bonding dengan mahasiswa akan
kurang erat.
d) Anti korupsi, apabila sikap berani melakukan inovasi pembelajaran tidak
diaktualisasikan dalam kegiatan ini maka pembelajaran di kelas IUP DEE
tidak akan inovatif dan berkembang.
91
Kegiatan 7
Isu Belum tercapainya standar kualitas kelas internasional Unnes
oleh kelas internasional IUP DEE
92
ANEKA dalam setiap tahap-tahapnya salah satunya adalah komitmen mutu yang
baik ditunjukkan dengan keberhasilan tim IUP mengundang pembicara-
pembicara yang kompeten di bidangnya. Kualitas kinerja tim yang tinggi
ditunjukkan dengan keberhasilan publikasi kegiatan sehingga peserta seminar
memenuhi target yakni sebanyak 220 peserta dari target 200 peserta. Kualitas
seminar yang baik dibuktikan dari testimoni peserta yang seluruhnya
memberikan feedback yang positif.
93
c) Komitmen mutu: Habituasi sikap responsif
94
bermanfaat untuk menjaga hubungan baik dan mengembangkan kerja sama
dengan para narasumber untuk kegiatan selanjutnya.
3. Komitmen mutu, diwujudkan melalui sikap responsif panitia dalam menjawab
pertanyaaan calon peserta. Sikap responsif harus dihabituasikan dalam setiap
kegiatan, terutama dalam berhubungan dengan peserta kegiatan, narasumber
dan sponsor. Sikap responsif menjadi kunci utama suksesnya sebuah
kegiatan.
4. Anti korupsi, diwujudkan dalam bentuk kerja keras panitia untuk menyiapkan
segala sesuatu agar acara dapat berjalan dengan lancar. Kegiatan ini
menghabituasikan sikap bekerja keras dalam setiap tahapannya sehingga
mental bekerja keras panitia dapat terbentuk dan dapat digunakan sebagai
pengalaman dan teladan bagi kegiatan selanjutnya.
95
b) Waktu yang terbatas membuat penjaringan sponsor tidak maksimal
2. Strategi Mengatasi Kendala
a) Mengundang secara pribadi (selain lewat surat birokratis) bagi para
undangan VVIP untuk memastikan ketersediaan waktu mereka untuk
menghadiri acara.
b) Menyusun strategi sponsorship yang baru dengan mengutamakan sponsor
yang sudah pernah bekerja sama di kegiatan sebelumnya sehingga dapat
memangkas waktu koordinasi dan negosiasi.
3. Analisis Dampak
a) Akuntabilitas, apabila sikap pembagian kerja berdasarkan prinsip
keseimbangan tidak dihabituasikan maka beban kerja masing-masing individu
akan timpang satu sama lain.
b) Nasionalisme, apabila sikap saling menghormati tidak diaktualisasikan dalam
kegiatan ini, maka komunikasi dengan para narasumber untuk kegiatan
selanjutnya akan terhambat.
c) Komitmen mutu, apabila sikap responsif tidak dihabituasikan dalam setiap
kegiatan, terutama dalam berhubungan dengan peserta kegiatan, narasumber
dan sponsor maka tim tidak akan mampu menjaring narasumber yang
kompeten dan sponsor yang berkontribusi besar.
d) Anti korupsi, apabila sikap bekerja keras panitia untuk menyiapkan acara
tidak dilaksanakan dalam kegiatan ini maka kualitas kegiatan tidak akan
menjadi optimal.
96
Kegiatan 8
Isu Belum tercapainya standar kualitas kelas internasional Unnes
oleh kelas internasional IUP DEE
97
target sebelumnya yaitu empat negara. Antusiasme peserta yang tinggi
dicerminkan dari banyaknya peserta kegiatan yang berasal dari universitas lain.
Dari berbagai indikator tersebut maka dapat disimpulkan bahwa kegiatan Cultural
Exhibition berkualitas tinggi.
98
c) Etika Publik: Habituasi sikap sopan dan santun dalam berkomunikasi,
berkonsultasi dan bekerja sama dan habituasi sikap non-diskriminatif
d) Nasionalisme: habitasi sikap toleransi, tenggang rasa, dan cinta tanah air
99
e) Anti korupsi: habituasi sikap adil
100
terbaik. Penilaian penampilan terbaik telah didiskusikan dengan indikator
penilaian yang telah terstandarisasi.
E. Kontribusi/Manfaat Kegiatan Bagi Visi dan Misi Organisasi
Kegiatan ini merupakan perwujudan kontribusi penuh dari IUP DEE untuk
mewujudkan misi pertama Unnes, yaitu menyelenggarakan dan
mengembangkan pendidikan dalam progrma kependidikan dan non-
kependidikan yang unggul berwawasan konservasi dan bereputasi internasional.
F. Penguatan Nilai-nilai Organisasi
Aktualisasi nilai-nilai dasar PNS berupa Akuntabilitas (kejelasan), Komitmen
Mutu (inovasi), Etika Publik (komunikaasi, konsultasi, kerjasama, non-
diskriminatif), Nasionalisme (toleransi, tenggang rasa, dan cinta tanah air), dan
Anti Korupsi (adil) dalam kegiatan ini mendukung nilai Konservasi Budaya,
Unggul, dan Sejahtera.
101
3. Analisis Dampak
a) Akuntabilitas, apabila kejelasan konsep dan tujuan penyelenggaraan acara
tidak dihabituasikan dalam kegiatan ini maka kegiatan tidak akan berjalan
secara optimal.
b) Komitmen mutu, apabila inovasi kegiatan Cultural Exhibition tidak
dilaksanakan maka tidak akan tersusun kegiatan yang meningkatkan rasa
nasionalisme mahasiswa tersebut.
c) Etika Publik, apabila prinsip komunikasi, konsultasi, dan kerja sama dengan
pihak-pihak yang terlibat dalam kegiatan dan sikap non diskriminatif pada
perbedaan SARA tidak dihabituasikan maka tidak akan ada peningkatan rasa
toleransi antara mahasiswa Indonesia dengan mahasiswa asing.
d) Nasionalisme, prinsip toleransi, tenggang rasa, dan cinta tanah air tidak
dihabituasikan maka tidak akan ada peningkatan rasa toleransi antara
mahasiswa Indonesia dengan mahasiswa asing.
e) Anti korupsi, apabila prinsip penilaian yang adil dalam menentukan penampil
terbaik tidak dihabituasikan dalam kegiatan ini maka penilaian penampilan
terbaik tidak akan objektif.
102
Kegiatan 9
Isu Belum tercapainya standar kualitas kelas internasional Unnes
oleh kelas internasional IUP DEE
2. Tahapan Kegiatan:
a) Tersusunnya job description masing-masing anggota tim
b) Terpilihnya satu lembaga kursus bahasa inggris sebagai partner kegiatan
c) Terlaksananya kegiatan simulasi IELTS
d) Tersusunnya rekapitulasi nilai hasil simulasi tes IELTS
103
250 peserta yang merupakan kapasitas total gedung Aula Fakultas Ekonomi
UNNES. Kualitas seminar yang baik juga dibuktikan dari testimoni peserta
simulasi IELTS yang kebanyakan mengharapkan program serupa diadakaan
secara rutin.
104
c) Komitmen mutu: Habituasi sikap sopan dan dapat dipercaya
105
3. Komitmen mutu, diwujudkan melalui sikap responsif panitia dalam menjawab
pertanyaaan calon peserta. Sikap responsif harus dihabituasikan dalam
setiap kegiatan, terutama dalam berhubungan dengan peserta kegiatan,
narasumber dan sponsor. Sikap responsif menjadi kunci utama suksesnya
sebuah kegiatan.
4. Anti korupsi, diwujudkan dalam bentuk kerja keras panitia untuk menyiapkan
segala sesuatu agar acara dapat berjalan dengan lancar. Kegiatan ini
menghabituasikan sikap bekerja keras dalam setiap tahapannya sehingga
mental bekerja keras panitia dapat terbentuk dan dapat digunakan sebagai
pengalaman dan teladan bagi kegiatan selanjutnya.
106
4. Strategi Mengatasi Kendala
a) Mengundang secara pribadi (selain lewat surat birokratis) bagi para undangan
VVIP untuk memastikan ketersediaan waktu mereka untuk menghadiri acara.
b) Menyusun strategi sponsorship yang baru dengan mengutamakan sponsor
yang sudah pernah bekerja sama di kegiatan sebelumnya sehingga dapat
memangkas waktu koordinasi dan negosiasi.
5. Analisis Dampak
a) Akuntabilitas, apabila prinsip keseimbangan tidak dihabituasikan dalam
kegiatan ini, maka proporsi pembagian kerja akan tidak seimbang dan
mengakibatkan kerja tim tidak optimal.
b) Nasionalisme, apabila sikap saling menghormati tidak dihabituasikan dalam
kegiatan ini maka menjaga hubungan baik dengan narasumber tidak akan
terpelihara dan kerja sama dengan narasumber untuk kegiatan yang lain tidak
akan berlanjut.
c) Komitmen mutu, apabila sikap responsif tidak dihabituasikan dalam kegiatan
ini maka tim tidaka akan dapat menjaring peserta kegiatan, narasumber dan
sponsor dengan optimal.
d) Anti korupsi, apabila sikap kerja keras panitia tidak diaktualisasikan dalam
kegiatan ini maka mental bekerja keras panitia tidak terbentuk dan tidak dapat
digunakan sebagai pengalaman dan teladan bagi kegiatan selanjutnya.
107
Kegiatan Tambahan 1:
Kegiatan Tambahan 1
Isu Belum tercapainya standar kualitas kelas internasional Unnes
oleh kelas internasional IUP DEE
c) sertifikat presenter
d) dokumentasi kegiatan (lampiran 10)
A. Kegiatan dan Tahapan yang Telah Dilaksanakan
1. Deskripsi Kegiatan
Tujuan mengikuti kegiatan seminar internasional ini adalah untuk meningkatkan
kompetensi diri di bidang penelitian dengan mempresentasikan hasil penelitian
pada International Conference of Economics Education and Entrepreneurship
UPI 2017. Publikasi penelitian dengan mengikuti seminar internasional penting
untuk mendapatkan masukan dari banyak akademisi bertaraf internasional untuk
perbaikan penelitian yang selanjutnya.
2. Tahapan Kegiatan:
a) Merevisi artikel sesuai masukan reviewer
b) Menyiapkan presentasi
c) Melakukan presentasi
d) Menerima prosiding publikasi
108
penyaji dalam seminar internasional. Kualitas artikel yang baik sehingga lolos
dalam sistem review merupakan wujud komitmen mutu dalam melaksanakan
penelitian sebagai salah satu kewajiban dalam Tri Dharma Perguruan Tinggi.
109
c) Etika Publik: habituasi sikap santun dalam proses komunikasi
110
F. Penguatan Nilai-nilai Organisasi
Aktualisasi nilai-nilai dasar PNS berupa Akuntabilitas (tanggung jawab),
Komitmen Mutu (responsif), dan Etika Publik (santun dalam berkomunikasi)
dalam kegiatan ini sejalan dengan nilai UNNES sebagai pengembang
peradaban unggul.
3. Analisis Dampak
a) Akuntabilitas, apabila sikap bertanggung jawab tidak dilakukan dalam
melakukan publikasi hasil penelitian maka penelitian yang sudah dilaksanakan
tidak terpublikasi sehingga jumlah publikasi dosen akan rendah.
b) Komitmen mutu, apabila sikap responsif tidak diaktualisasikan dalam
menanggapi hasil review maka artikel hasil penelitian tidak akan lolos di tahap
review.
c) Etika publik, apabila sikap santun dalam berkomunikasi di dalam forum formal
saat mempresentasikan artikel tidak dihabituasikan maka penyaji tidak dapat
berkomunikasi dengan baik dengan berbagai pihak dari latar belakang yang
berbeda.
111
Kegiatan Tambahan 2:
Kegiatan Tambahan 2
Isu Belum tercapainya standar kualitas kelas internasional Unnes
oleh kelas internasional IUP DEE
112
mendatangkan pembicara dari universitas terkemuka di Inggris. Antusiasme
peserta yang tinggi menunjukkan ketertarikan terhadap materi yang disampaikan
oleh pembicara, ditunjukkan dengan di sela-sela kesibukan peserta mau
meluangkan waktu hingga acara berkahir. Dari berbagai indikator tersebut maka
dapat disimpulkan bahwa kegiatan Academic Recharging ini berkualitas tinggi.
113
c) Etika Publik: Habituasi sikap sopan dan santun dalam berkomunikasi
114
F. Kendala/Hambatan yang Muncul dan Strategi Mengatasi Kendala
1. Kendala/Hambatan:
Proses persiapan kegiatan academic recharging ini tidak mengalami kendala
yang cukup berarti, satu-satunya kendala adalah kegiatan ini dilaksanakan pada
siang hari di hari aktif perkuliahan sehingga jumlah peserta yang datang tidak
dapat maksimal karena terkendala jadwal mengajar masing-masing dosen.
3. Analisis Dampak
- Akuntabilitas, apabila sikap disiplin dalam menyiapkan proses administrasi
suatu kegiatan tidak dihabituasikan dalam kegiatan ini maka tidak ada arsip
resmi untuk kegiatan tersebut.
- Komitmen mutu, apabila sikap inovatif kegiatan Academic Recharging tidak
dihabituasikan dalam kegiatan ini maka tim tidak akan dapat mengadakan
kegiatan ini dengan pembicara yang kompeten.
- Etika Publik, apabila proses komunikasi, konsultasi, dan kerja sama yang baik
dengan pihak-pihak yang terlibat dalam kegiatan tidak dihabituasikan dalam
kegiatan ini maka jejaring dengan pihak luar terkait tidak akan terjalin dengan
baik.
115
Kegiatan Tambahan 3:
Kegiatan Tambahan 3
Isu Belum tercapainya standar kualitas kelas internasional Unnes
oleh kelas internasional IUP DEE
116
yang tidak ditemukan di negara lain. Ketiga mahasiswa Denmark tersebut
memberikan feedback yang positif sehingga dapat disimpulkan bahwa kualitas
hasil kegiatan ini sangat baik.
D. Pemaknaan Nilai-Nilai Dasar yang Dipergunakan dan
Melandasi Pelaksanaan Kegiatan
Nilai dasar yang dihabituasikan:
a) Nasionalisme: Habituasi sikap toleransi dan tenggang rasa
waktu 117
E. Deskripsi Habituasi dalam Melaksanakan Kegiatan
Pada kegiatan ini Nilai dasar ANEKA yang dihabituasikan meliputi tiga nilai, yaitu:
nasionalisme, komitmen mutu, dan anti korupsi dengan deskripsi masing-masing
sebagai berikut:
1. Nasionalisme, diwujudkan dalam sikap toleransi dan tenggang rasa selama
pembelajaran berlangsung. Sikap toleransi dan tenggang rasa penting
diterapkan terutama untuk menghormati mahasiswa baru yang memiliki latar
belakang budaya dan bahasa yang berbeda. Menjalin persahabatan dengan
mahasiswa asing pada dasarnya mendorong mahasiswa IUP untuk mengenal
bangsa sendiri karena terkadang mereka harus menjelaskannya kepada
mahasiswa asing.
2. Komitmen mutu, diwujudkan melalui sikap responsif terhadap kesulitan yang
dialami selama proses pembelajaran. Sikap responsif ditunjukkan secara
berimbang untuk merespon kendala dan kesulitan yang dialami dalam
perkuliahan baik oleh mahasiswa IUP maupun mahasiswa asing.
3. Anti korupsi, diwujudkan dengan sikap disiplin. Ketepatwaktuan sangat
penting diterapkan dalam setiap waktu pembelajaran, terutama apabila di
dalam kelas terdapat mahasiswa asing yang terbiasa dengan jadwal ketat
dan disiplin. Secara tidak langsung hal ini mendorong pengajar untuk
menghabituasikan sikap disiplin.
118
G. Kendala/Hambatan yang Muncul dan Strategi Mengatasi Kendala
1. Kendala/Hambatan:
Dalam melaksanakan pengajaran di kelas yang terdapat mahasiswa short
course VIA College, Denmark terdapat beberapa kendala antara lain:
a) Perbedaan dialek bahasa Inggris antara dosen, mahasiswa IUP, dan
mahasiswa Denmark (bahasa ibu di Denmark adalah Danish –bahasa
Denmark-) terkadang menyebabkan terjadi kesulitan berkomunikasi.
b) Perbedaan budaya dan kebiasaan mahasiswa IUP dengan mahasiswa asing
dari Denmark membuat tugas kelompok tidak terselesaikan secara maksimal.
c) Keberadaan mahasiswa asing membuat mahasiswa IUP tidak percaya diri
dalam mengungkapkan pendapat dalam perkuliahan karena keterbatasan
penguasaan bahasa Inggris.
3. Analisis Dampak
a) Nasionalisme, apabila sikap toleransi dan tenggang rasa tidak dihabituasikan
dala kegiatan ini maka mahasiswa IUP DEE kurang memiliki rasa toleransi
terhadap mahasiswa asing yang mengikuti short course.
b) Komitmen mutu, apabila sikap responsif terhadap kesulitan yang dialami
mahasiswa asing selama proses pembelajaran tidak diaktualisasikan maka
dosen tidak dapat memberikan solusi atas kendala dan kesulitan yang dialami
dalam perkuliahan baik oleh mahasiswa IUP maupun mahasiswa asing.
c) Anti korupsi, apabila sikap disiplin tidak dihabituasikan dalam kegiatan ini
maka mahasiswa tidak akan terdorong untuk bersikap disiplin selama
kegiatan pembelajaran.
119
Berdasarkan uraian kegiatan aktualisasi, pada dasarnya nilai dasar ANEKA
telah diterapkan pada setiap tahapan kegiatan. Gambaran proporsi penerapan dari
nilai-nilai dasar tersebut secara ringkas dapat direkap dalam Tabel 4.1 berikut:
120
Tanggal
No. Nama Kegiatan Pelaksanaan Nilai Dasar
Kegiatan
Academic Recharging untuk
dosen pengajar IUP dengan
tema “Qualitative Research
and Publication”
Total 53 47 50 51 47
Persentase 88% 78% 83% 85% 78%
Rata-rata persentase 83%
121
berhubungan dengan peningkatan mutu akademik dan non-akademik program kelas
internasional IUP DEE.
Secara singkat, proporsi penerapan nilai-nilai dasar PNS dalam pelaksanaan
kegiatan adalah sebagai berikut:
a. Akuntabilitas 88% dengan didominasi habituasi sikap bertanggung jawab yang
diaktualisasikan pada setiap tahapan kegiatan yang telah dilaksanakan.
b. Nasionalisme 78 % dengan didominasi habituasi nilai musyawarah untuk
mencapai mufakat yang diaktualisasikan pada setiap tahapan kegiatan yang
telah dilaksanakan.
c. Etika Publik 83 % dengan didominasi habituasi nilai komunikasi, konsultasi, dan
kerjasama yang diaktualisasikan pada setiap tahapan kegiatan yang telah
dilaksanakan.
d. Komitmen Mutu 85 % dengan didominasi habituasi sikap responsif dan inovatif
yang diaktualisasikan pada setiap tahapan kegiatan yang telah dilaksanakan.
e. Anti Korupsi 78 % dengan didominasi habituasi sikap disiplin yang
diaktualisasikan pada setiap tahapan kegiatan yang telah dilaksanakan.
Isu: Belum tercapainya standar kualitas kelas internasional Unnes oleh kelas
internasional IUP DEE
No Kegiatan Kondisi Sebelum Kondisi Sesudah
1 Sosialisasi rekrutmen Kurangnya minat 95% mahasiswa baru
mahasiswa IUP tahun mahasiswa baru mengikuti seleksi kelas
ajaran 2017/2018 mengikut seleksi kelas
122
Isu: Belum tercapainya standar kualitas kelas internasional Unnes oleh kelas
internasional IUP DEE
No Kegiatan Kondisi Sebelum Kondisi Sesudah
internasional IUP DEE internasional IUP DEE
2 Melakukan seleksi Banyak pendaftar yang Pendaftar yang nilai hasil
mahasiswa IUP tahun hasil tesnya tidak tes di atas persyaratan
ajaran 2017/2018 memenuhi persyaratan passing grade cukup
passing grade banyak
123
Isu: Belum tercapainya standar kualitas kelas internasional Unnes oleh kelas
internasional IUP DEE
No Kegiatan Kondisi Sebelum Kondisi Sesudah
toleransi berbudaya
mahasiswa IUP DEE
8 Menyiapkan Kurangnya minat Meningkatnya minat
pembelajaran e- mahasiswa dan dosen mahasiswa dan dosen
learning untuk kelas dalam memanfaatkan dalam memanfaatkan E-
internasional dengan E-Lena sebagai sarana Lena sebagai sarana
memanfaatkan sistem pendukung pendukung pembelajaran
belajar online Unnes pembelajaran
yaitu E-Lena
124
BAB V
PENUTUP
A. Simpulan
B. Rekomendasi
Program Latihan Dasar CPNS Golongan III format baru yang mengajarkan
penerapan nilai-nilai ANEKA (Akuntabilitas, Nasionalisme, Etika Publik, Komitmen
Mutu, dan Anti Korupsi) memberikan manfaat yang luar biasa bagi pelaksanaan
tugas seorang ASN. Nilai-nilai ANEKA tersebut menjadi pedoman bagi seorang ASN
untuk melaksanakan tugas sehari-hari dengan memiliki karakter yang lebih baik.
Untuk semakin menguatkan kinerja ASN, hendaknya para pimpinan di unit atau
lembaga mendorong implementasi nilai-nilai ANEKA pada semua lini, eselon dan
semua unit kerja.
Dalam pengembangan ASN yang lebih baik, Pusdiklat harus terus
mempertahankan dan mengembangkan konsep Latihan Dasar CPNS Golongan III
dengan model On-campus dan Of-campus yang dinilai dapat mendorong
peningkatan internalisasi nilai-nilai ANEKA dalam diri ASN. Dengan penerapan nilai-
nilai ANEKA, penulis berharap dapat melaksanakan tugas-tugas ke depan dengan
lebih baik, lebih sistemis,lebih terstruktur sehingga dapat mendorong pencapaian visi
misi Universitas, Fakultas, Jurusan, maupun Program Studi.
C. Rencana Aksi
Tabel 5.1. Rencana Aksi
126
No. Kegiatan Nilai - Nilai Rencana Tindak Lanjut
Dasar
(1) (2) (3) (4)
2 Melakukan seleksi 1. Akuntabilitas: kejelasan Evaluasi proses seleksi
mahasiswa IUP tahun 2. Etika publik: profesional mahasiswa IUP tahun
ajaran 2017/2018 dan tidak berpihak ajaran 2017/2018 untuk
3. Anti korupsi:jujur dikembangkan menjadi lebih
4. Nasionalisme: efisien di tahun depan
musyawarah mufakat
(sila 4)
5. Komitmen mutu:
keandalan
3 Mengadakan 1. Etika publik: komunikasi, Menambah kegiatan
Workshop bagi dosen konsultasi, dan workshop dengan
pengajar IUP DEE kerjasama mengundang pembicara dari
bekerjasama dengan 2. Nasionalisme: universitas luar negeri yang
perwakilan musyawarah mufakat bereputasi tinggi
universitas luar (sila 4)
negeri 3. Akuntabilitas: tanggung
jawab
4. Komitmen mutu:reliabel
dan responsif
4 Melakukan kegiatan 1. Etika publik: komunikasi, Evaluasi proses publikasi
publikasi kegiatan konsultasi, kerja sama International Education
International 2. Nasionalisme: humanis Week 2017 untuk
Education Week (Sila 2) dikembangkan menjadi lebih
3. Akuntabilitas: konsisten inovatif, efektif, dan efisien
dan tanggung jawab di tahun depan
4. Anti korupsi: disiplin
5. Komitmen mutu:
responsif
5 Menyelenggarakan 1. Akuntabilitas: Menindaklanjuti Minutes of
seminar pendidikan keseimbangan Meeting (MoM) yang telah
internasional 2. Nasionalisme: saling dibuat dengan Permata
menghormati (Sila 2) Bangsa International School
3. Komitmen mutu: untuk program PPL
responsif mahasiswa IUP DEE
4. Anti korupsi: kerja keras
6 Melaksanakan 1. Nasionalisme: Menindaklanjuti skor hasil
kegiatan simulasi musyawarah mufakat simulasi dengan program
IELTS bagi (Sila 4), menjaga peningkatan skor IELTS
mahasiswa dan ketertiban (Sila 3) mahasiswa IUP DEE
dosen pengajar IUP 2. Etika publik: komunikasi,
DEE konsultasi, dan kerja
sama; menjaga etika
3. Komitmen mutu: quality
assurance
4. Anti korupsi: jujur
127
No. Kegiatan Nilai - Nilai Rencana Tindak Lanjut
Dasar
(1) (2) (3) (4)
7 Menyelenggarakan 1. Akuntabilitas:kejelasan Evaluasi kegiatan Cultural
kegiatan Cultural 2. Komitmen mutu: inovasi Exhibition IUP DEE untuk
Exhibition IUP DEE 3. Etika publik: komunikasi, dikembangkan menjadi lebih
konsultasi, kerja sama, inovatif dan variatif di tahun
dan non diskriminatif depan
4. Nasionalisme: toleransi,
tenggang rasa, dan cinta
tanah air (Sila 1, 2, 3)
5. Anti korupsi: adil
8 Menyiapkan 1. Akuntabilitas: konsistensi Menindaklanjuti feedback
pembelajaran e- 2. Nasionalisme: mahasiswa mengenai
learning untuk kelas mengutamakan penggunaan E-Lena dan
internasional dengan kepentingan publik melakukan pengembangan
memanfaatkan 3. Etika publik: komunikasi, bahan ajar di E-Lena
sistem belajar online konsultasi, dan
Unnes yaitu E-Lena kerjasama
4. Komitmen mutu:
tangibles, inovatif
5. Anti korupsi: mandiri
9 Pengembangan 1. Nasionalisme: kerja keras Melakukan evaluasi
kompetensi pribadi 2. Komitmen mutu: kegiatan belajar mengajar
dengan mengajar pelayanan berkualitas dengan model problem
matakuliah mikro 2 di tinggi based learning dan
kelas IUP DEE 3. Etika publik: komunikasi mendesain ulang langkah-
dengan model 4. Anti korupsi: berani dan langkah pembelajaran
pembelajaran jujur sesuai hasil evaluasi
problem based
learning
10 Mengikuti 1. Akuntabilitas: tanggung Melakukan perbaikan
International jawab penulisan manuskrip sesuai
Conference of 2. Komitmen mutu: dengan masukan yang
Economics Education responsif diterima pada saat
and Entrepreneurship 3. Etika publik: santun presentasi artikel dalam
di Universitas dalam berkomunikasi, seminar
Pendidikan Indonesia
(UPI) Bandung
11 Menyelenggarakan 1. Akuntabilitas: disiplin Menambah kegiatan
Academic 2. Komitmen mutu: inovatif workshop dengan
Recharging untuk 3. Etika publik: santun mengundang pembicara dari
dosen pengajar IUP dalam berkomunikasi, universitas luar negeri yang
dengan tema bereputasi tinggi
“Qualitative Research
and Publication”
12 Mengajar kelas 1. Nasionalisme: toleransi Melakukan evaluasi
international pada dan tenggang rasa kegiatan belajar mengajar
128
No. Kegiatan Nilai - Nilai Rencana Tindak Lanjut
Dasar
(1) (2) (3) (4)
program short course 2. Komitmen mutu: dalam kelas internasional
mahasiswa VIA responsif untuk diperoleh perbaikan-
College Denmark 3. Anti korupsi: disiplin perbaikan untuk inovasi di
program shortcourse
berikutnya
129
DAFTAR PUSTAKA
130
Porter, R., Rempel, M., & Mansky, A. (2010). What makes a court problem solving?
Universal performance indicators for problem-solving justice. New York:
Center for the Coourt Innovation
UNNES. (2015). Renstra UNNES 2015-2019. Semarang: UNNES
Ricoeur, P. (1990). Time and Narrative, Volume 2.
Wignjosoebroto, S. (1999). Etika Profesional: Pengalaman dan Permasalahan.
Makalah Simposium.
Peraturan Rektor Unnes No. 4 tahun 2017 tentang Pedoman Penyelenggaraan
Kelas Internasional
UU No. 25 tahun 2009 tentang Pelayanan Publik UU
131
DAFTAR RIWAYAT HIDUP
A. Identitas Diri
1 Nama Lengkap Inaya Sari Melati, S.Pd., M.Pd
2 Jenis Kelamin Perempuan
3 Jabatan Fungsional -
4 NIP 198912182015042003
5 NIDN 0018128902
6 Tempat, Tanggal Lahir Bojonegoro, 18 Desember 1989
7 E-mail inaya.sari@mail.unnes.ac.id
8 NomorTelepon/HP 085640846233
9 Alamat Kantor Gd L2 Lt.1 FE Unnes SekaranGunungpati
Semarang
10 NomorTelepon/Faks (024) 8508015
11 Lulusan yang Telah S-1 = -, S-2=-, S-3=-
Dihasilkan
Mata Kuliah yang 1. ManajemenInvestasi
12 Diampu 2. Kewirausahaan
3. Ekonomi Mikro
B. Riwayat Pendidikan
S-1 S-2
Nama Perguruan Universitas Negeri Semarang Universitas Negeri
Tinggi Semarang
Bidang Ilmu PendidikanEkonomi Pendidikan Ekonomi
Tahun Masuk-Lulus 2006-2010 2011-2013
Judul Skripsi/Tesis Pengaruh Persepsi Mahasiswa Fenomena Investasi Bisnis
terhadap Relevansi Kurikulum di BidangPendidikan
dan Efektifitas Micro Teaching
132
C. Pengalaman Penelitian dalam 5 TahunTerakhir
No. Tahun Judul Penelitian
D. PengalamanPengabdiandalam 5 TahunTerakhir
No. Tahun JudulPenelitian
133
Consumer Relationship
Marketing Strategy towards
AEC 2015
2 7th Conference on The Implementation Of 16-17 Mei 2015 di
Teaching English as a English Medium Instruction UMP Purwokerto
Foreign Language (EMI) For Economics
(COTEFL) Students In Bilingual Class:
Challenges And Solutions
th
3 8 International The Effectiveness Of 27-29 Mei 2016 di
Conference on Research Based Learning Hotel Royale Chulan
Humanities and Social Model In Improving Damansara
Sciences (ICHiSS) Students’ Self Assessment Selangor, Malaysia
st
4 1 International Firing Up Excellent 30 Juli 2016 di
Conference on Economic Entrepreneur Embryos In Laboratorium G2 FE
Education & Semarang State University, Unesa
Entrepreneurship (ICEEE) Indonesia
st
5 1 International What Influences New 18-19 Oktober 2016
Conference on Traders’ Decisions: A Case di Hotel Patrajasa
Economics, Education, Of Economics Perspective Semarang
Business, and Accounting
(ICEEBA)
th
6 5 Global Conference On An Analysis on Indonesian 4-5 Mei 2017 di
Business and Social Local Government’s Connextion the
Sciences Readiness in Applying the Vertical Hotel, Kuala
Accrual-Based Accounting Lumpur, Malaysia
Semua data yang saya isikan dan tercantum dalam biodata ini adalah benar dan dapat
dipertanggungjawabkan secara hukum. Apabila di kemudian hari ternyata dijumpai
ketidaksesuaian dengan kenyataan, saya sanggup menerima sanksi.
134