Makalah Generator Sinkron KELOMPOK 1
Makalah Generator Sinkron KELOMPOK 1
GENERATOR SINKRON
KELOMPOK 1
M. ADDYNUL HUDA(1310911008)
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS ANDALAS
2019
BAB I
PENDAHULUAN
A.Pendahuluan
Generator adalah suatu alat yang dapat mengubah tenaga mekanik menjadi
energi listrik. Tenaga mekanik bisa berasal dari panas, air, uap, dll. Energi listrik
yang dihasilkan oleh generator bisa berupa Listrik AC (listrik bolak-balik) maupun
DC (listrik searah). Hal tersebut tegantung dari konstruksi generator yang dipakai
oleh pembangkit tenaga listrik.
Generator berhubungan erat dengan hukum faraday. Berikut hasil dari hukum
faraday “ bahwa apabila sepotong kawat penghantar listrik berada dalam medan
magnet berubah-ubah, maka dalam kawat tersebut akan terbentuk Gaya Gerak
Listrik ”
Disebut mesin sinkron, karena bekerja pada kecepatan dan frekuensi konstan di
bawah kondisi ”Steady state”. Mesin sinkron bisa dioperasikan baik sebagai
generator maupun motor. Mesin sinkron bila difungsikan sebagai motor berputar
dalam kecepatan konstan.
Apabila dikehendaki kecepatan yang bersifat variabel, maka motor sinkron
dilengkapi dengan pengubah frekuensi seperti Inverter atau Cyclo-converter.
B. Rumusan Masalah
C. TUJUAN
PEMBAHASAN
Ada dua struktur medan magnit pada mesin sinkron yang merupakan
dasar kerja dari mesin tersebut, yaitu kumparan yang mengalirkan
penguatan DC dan sebuah jangkar tempat dibangkitkannya ggl arus
bola-balik. Hampir semua mesin sinkron mempunyai belitan ggl
berupa stator yang diam dan struktur medan magnit berputar sebagai
rotor. Kumparan DC pada struktur medan yang berputar dihubungkan
pada sumber luar melaui slipring dan sikat arang, tetapi ada juga yang
tidak mempergunakan sikat arang yaitu sistem brushless excitation.
1. Kontruksi
a. Stator
Stator atau armatur adalah bagian generator yang berfungsi
sebagai tempat untuk menerima induksi magnet dari rotor. Arus AC
yang menuju ke beban disalurkan melalui armatur, komponen ini
berbentuk sebuah rangka silinder dengan lilitan kawat konduktor
yang sangat banyak. Armatur selalu diam (tidak bergerak). Stator
dari mesin sinkron terbuat dari bahan ferromagnetik yang
berbentuk laminasi untuk mengurangi rugi-rugi arus pusar. Dengan
inti ferromagnetik yang bagus berarti permeabilitas dan resistivitas
dari bahan tinggi.
Gambar 2.1 Konstruksi Stator
Inti Stator
Bentuk dari inti stator ini berupa cincin laminasi-laminasi
yang diikat serapat mungkin untuk menghindari rugi-rugi
arus eddy (eddy current losses). Pada inti ini terdapat
slot-slot untuk menempatkan konduktor dan untuk
mengatur arah medan magnetnya. Untuk menghindari
arus pusar dan panas yang timbul, maka inti stator dibuat
dari lempengan baja tipis dan isolasi satu terhadap yang
lain.
Belitan stator
Bagian stator yang terdiri dari beberapa batang
konduktor yang terdapat di dalam slot-slot dan ujung-
ujung kumparan. Masing-masing slot dihubungkan untuk
mendapatkan tegangan induksi.
Alur stator
Merupakan bagian stator yang berperan sebagai tempat
belitan stator ditempatkan.
Rumah stator
Bagian dari stator yang umumnya terbuat dari besi tuang
yang berbentuk silinder. Bagian belakang dari rumah
stator ini biasanya memiliki sirip-sirip sebagai alat bantu
dalam proses pendinginan.
b. Rotor
Rotor adalah bagian generator yang bergerak atau berputar.
Antara rotor dan stator dipisahkan oleh celah udara (air gap). Rotor
berfungsi untuk membangkitkan medan magnet yang kemudian
tegangan dihasilkan dan akan diinduksikan ke stator. Rotor terdiri
dari dua bagian umum, yaitu:
- Inti kutub
- Kumparan medan
Pada bagian inti kutub terdapat poros dan inti rotor yang
memiliki fungsi sebagai jalan atau jalur fluks magnet yang
dibangkitkan oleh kumparan medan. Pada kumparan medan ini
juga terdapat dua bagian, yaitu bagian penghantar sebagai jalur
untuk arus pemacuan dan bagian yang diisolasi.
Kutub medan magnet rotor dapat berupa salient pole (kutub
menonjol) dan non salient pole (kutub silinder).
1. Rotor Bentuk Menonjol (Salient Pole)
Pada jenis salient pole, kutub magnet menonjol keluar
dari permukaan rotor. Belitan-belitan medannya dihubung
seri. Ketika belitan medan ini disuplai oleh eksiter, maka
kutub yang berdekatan akan membentuk kutub
berlawanan. Rotor kutub menonjol akan mengalami rugi-
rugi angin yang besar dan bersuara bising jika diputar
dengan kecepatan tinggi dan konstruksi kutub menonjol
tidak cukup kuat untuk menahan tekanan mekanis apabila
diputar dengan kecepatan tinggi.
2. Prinsip kerja
Hukum Faraday
Gambar 3.1
Dalam menentukan arah arus dan tegangan (Ggl atau EMF) yang
timbul pada penghantar pada setiap detik berlaku Hukum tangan
kanan Fleming perhatikan gambar
Gambar 3.2 Hukum Tangan Kanan Fleming
Dimana :
a. Jempol menyatakan arah gerak F atau perputaran
penghantar.
b. Jari telunjuk menyatakan arah medan magnit dari kutub
utara ke kutub selatan.
c. Jari tengah menyatakan arah arus dan tegangan. Ketiga
arah tersebut saling tegak lurus seperti yang diperlihatkan
pada gambar diatas.
(1.1)
Dimana :
p = banyaknya kutub.
yang mana:
fe = frekuensi listrik (Hz)
nr = kecepatan putar rotor = kecepatan medan magnet (rpm)
p = jumlah kutub magnet
Dimana :
Vf = Tegangan Eksitasi (Volt)
Rf = Tahanan Belitan Medan (Ohm)
Lf = Induktansi Belitan Medan (Henry)
Radj = Tahanan Varibel (Ohm)
Ea = Ggl yang dibangkitkan generator sinkron (Volt)
Vt = Tegangan terminal generator sinkron (Volt)
Xa = Reaktansi armatur (Ohm)
X = Reaktansi Bocor (Ohm)
Xs = Reaktansi sinkron (Ohm)
Ia = Arus Jangkar (Ampere)
(1.8)
(1.9)
(1.10)
(1.11)
Ea = c.n.f (1.2)
yang mana:
c = konstanta mesin
n = putaran sinkron
f = fluks yang dihasilkan oleh IF
ga
mbar 4.1 Karakteristik tanpa beban generator sinkron
Xs = Xm + Xa (1.4)
yang mana:
Ea = tegangan induksi pada jangkar
V = tegangan terminal output
Ra = resistansi jangkar
Xs = reaktansi sinkron
Saat generator sinkron bekerja pada beban nol tidak ada arus yang
mengalir melalui kumparan jangkar (stator), sehingga yang ada pada
celah udara hanya fluksi arus medan rotor. Namun jika generator sinkron
diberi beban, arus jangkar Ia akan mengalir dan membentuk fluksi
jangkar. Fluksi jangkar ini kemudian mempengaruhi fluksi arus medan
dan akhirnya menyebabkan berubahnya harga tegangan terminal
generator sinkron. Reaksi ini kemudian dikenal sebagai reaksi jangkar
seperti pada gambar 5.1 berikut :
Keterangan gambar :
a. Arus jangkar (I) sefasa dengan GGL (E). Jenis beban resistif
dimana ΦA tegak lurus terhadap ΦF.
b. Arus jangkar (I) terdahulu Φ dari GGL (E). Jenis beban kapasitif
dimana ΦA memperkuat ΦF, sehingga terjadi pengaruh
pemagnetan.
c. Arus jangkar (I) terbelakang dari GGL (E). Jenis beban Induktif
dimana ΦA memperlemah ΦF, terjadi pengaruh
pendemagnetan.
E. Regulasi Tegangan
Perubahan beban pada generator sinkron akan menyebabkan
perubahan tegangan pada terminalnya, besar perubahan tersebut
tidak hanya tergantung dari perubahan beban tetapi tergantung juga
pada faktor daya.
Dimana :
Contoh : hitung slip motor jika diketahui kecepatan motor 1420 rpm. Dengan
kecepatan sinkron yang sama dengan hasil diatas.
% slip = ((ns - n)/ ns) x 100 = ((1500 - 1420)/ 1500)x 100 = 5 %
Contoh. Hitung daya motor induksi 3 phasa yang memiliki arus 9,5 A dengan
tegangan 380V dan faktor daya/ cos φ 0,88.
P = √3 .V. I . cos φ = 1,73 . 380 . 9,5 . 0,88 = 5495 watt atau dibulatkan jadi
5,5 KW.
Contoh. Dengan daya input motor 5 KW dan daya output 4,5 KW. Hitung
efisiensi daya pada motor tersebut.
ᶯ = (Pout / P)x 100% = (4500/5000)x 100% = 90 %
Contoh. Hitung berapa torsi motor 10 HP. Dengan kecepatan 1500 rpm.
T = (5250 . HP)/n = (5250 . 10)/ 1500 = 35 lb ft = 45,6 Nm
2. T = F . D
Dimana :
T = torsi motor (Nm)
F = gaya (Newton)
D = jarak (meter)
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
1. Generator sinkron adalah mesin sinkron yang digunakan untuk
mengubah energi mekanik menjadi daya listrik
2. Generator sinkron dapat berupa generator sinkron tiga fasa atau
generator sinkron AC satu fasa tergantung dari kebutuhan
3. Dalam keadaan tanpa beban arus jangkar tidak mengalir padastator,
karenanya tidak terdapat pengaruh reaksi jangkar
4. Pengaturan tegangan adalah perubahan tegangan terminalalternator a
ntara keadaan bebannol (VNL) dengan beban penuh(VFL)5.
5. Agar sumber daya listrik yangyang baru (alternator baru) bias
digunakan bersama, makadilakukan penggabunganalternator dengan car
amempararelkan dua atau lebihalternator pada sistem tenagadengan ma
ksud memperbesar kapasitas daya yangdibangkitkan pada sistem.
DAFTAR PUSTAKA