Anda di halaman 1dari 13

dr. ERICK CAESARRANI A.

, SpOG, MKes
 Dalam kehamilan terdapat perubahan
fungsional dan anatomik ginjal dan saluran
kemih.
 Ginjal memanjang 1cm
 Ureter, Pielum, Kaliks melebar
 Ureter memanjang, melekuk, pindah ke lateral
 Otot kandung kemih hipertrofi akibat pengaruh
estrogen
 Kapasitas kandung kemih meningkat hingga
1liter
 Konsepsi  RPF ↑  GFR ↑
 Trimester II  GFR ↑ 30 – 50%
 Frekuensi 2 – 10%
 Dipengaruhi paritas,sosioekonomi,dan ras
 Anemia dalam kehamilan ↑, persalinan
prematur ↑, gangguan pertumbuhan janin ↑,
preeklamsia ↑
 Th : Sulfonamid, Ampisilin, Nitrofurantoin
 Penyebab : E. Coli
 Predisposisi : Uretra pendek, sistokel, residu
urin, kateterisasi
 Gejala : disuria terutama di akhir kemih,
menigkatnya frekuensi berkemih, nyeri
suprasimpisis, keinginan berkemih yg tak
tertahan, urin terasa panas
 Lab : banyak eritrosit dan leukosit kadang
ditemukan bakteri, kadang hematuri
 Th : Sulfonamid, Ampisilin, Eritromisin
 Penyebab : E.Coli, Stafilokokkus Aureus, Basillus
proteus, Pseudomonas Aeruginosa
 Predisposisi : Kateterisasi
 Gejala : nyeri suprapubis, mendadak demam,
menggigil, nyeri di punggung, nafsu makan
berkurang, mual, muntah, diare
 Lab : urin bergumpal, banyak leukosit, silinder,
sel darah, bakteri
 Pengobatan : Rawat, Tirah baring, cairan,
sulfonamid atau ampisilin sambil keluar hasil
kultur
 Terminasi kehamilan segera, tidak diperlukan
 Gejala minimal
 Tekanan Darah Tinggi
 Penurunan GFR
 Tidak disarankan untuk hamil bagi gejala
hipertensi dan insufisiensi ginjal, namun jika
hamil harus dipantau apakah keadaan ibu
memburuk
 Penyebab : Streptococcus beta-haemolyticus
type A
 Klinis : hematuri mendadak, edema,
hipertensi, oligouri sampai anuri, nyeri
kepala, mundurnya visus. Sulit jika disertai
kejang
 Pengobatan : Rawat, Tirah baring, cairan,
penisilin sambil keluar hasil kultur
 Penyakit ini menampakkan diri dalam 4 macam :
 Proteinuria menetap dengan/tanpa kelainan sedimen
 Dapat menjadi jelas sindroma nefrotik
 Mendadak seperti GNA
 Gagal ginjal sebagai bentuk pertama
 Selain proteiuria, kelainan sedimen dan
hipertensi, dapat juga dijumpai edema
(terutama di wajah) dan anemia.
 Terapi sesuai gejala dan tingkat kerusakan ginjal
 Prognosis biasanya buruk
 Kumpulan gejala yg terdiri dari atas
edema,proteinuria (>5gr sehari),
hipoalbuminemia dan hiperkolesterolemia.
 Penyakit yg dapat menyertai seperti GNK (paling
sering), SLE, DM, amiloidosis, sifilis dan
trombosis vena renalis
 Terapi sesuai gejala, diet tinggi protein,
antibiotika dan kortikosteroid. Karena risiko
Tromboembolismus dapat muncul saat nifas,
maka dianjurkan penggunaan heparin dalam
masa nifas wanita dengan sindroma nefrotik.
 Kelainan ini didasari 2 patologi :
 Nekrosis tubular akut
 Nekrosis kortikal bilateral
 Pada kehamilan muda dapat disebabkan oleh abortus
septik oleh bakteri clostridium welchii atau streptokokkus
hingga sepsis dan DIC
 Pada kehamilan lanjut dapat disebabkan oleh solusio
plasenta, PEB, eklamsi, IUFD, emboli air ketuban yang
menyebabkan DIC, reaksi transfusi, perdarahan masif
yang menyebabkan iskemi.
 Gagal Ginjal dapat dicegah dengan :
 Penanganan Kehamilan dan Persalinan dengan baik
 Perdarahan, Syok, dan Infeksi yang cepat diatasi
 Pemberian Transfusi darah dengan hati-hati
 Batu Ginjal dan Saluran Kemih
Pada penderita yang butuh operasi baiknya dilakukan
setelah trimester I atau post partum, pada kasus batu buli
jika menghalangi jalan lahir, sebaiknya dilakukan SC lalu
batu diangkat post SC melalui Seksio Alta atau Litotripsi.
 Ginjal Polikistik
Bila fungsi ginjal baik kehamilan dilanjutkan, namun jika
fungsi ginjal tidak baik sebaiknya tidak dilanjutkan
 Tuberkulosis Ginjal
Bila fungsi ginjal baik kehamilan dilanjutkan, namun jika
fungsi ginjal tidak baik sebaiknya tidak dilanjutkan
 Pasca Nefrektomi
Bila fungsi ginjal baik kehamilan dilanjutkan, namun jika
fungsi ginjal tidak baik sebaiknya tidak dilanjutkan
 Kriteria Davidson
 Kesehatan penderita baik dalam waktu 1 – 2 tahun setelah
mendapat transplantasi
 Tidak ada kontraindikasi obstetri
 Tidak ada proteinuria
 Tidak ada tanda penolakan graft
 Kadar kreatinin darah 0,8 – 2 mg/ml
 Tidak terdapat bendungan saat dilakukan urogram
 Tidak ada hipertensi
 Mendapat Terapi :
▪ Prednison 10 – 15 mg/hari
▪ Azothioprin 2 – 3 mg/kgBB/hari

Anda mungkin juga menyukai