Anda di halaman 1dari 32

DASAR-DASAR

PENATALAKSANAAN &
DIAGNOSIS HOLISTIK PADA
INDIVIDU DAN KELUARGA
Pengertian

 Penatalaksana : pengurusan atau pengaturan


 Diagnosis : Identifikasi mengenai sesuatu.
 Diagnosis digunakan dlm medis, ilmu pengetahuan,
teknik dll.
 Diagnosis dlm ilmu kesehatan adalah identifikasi
sifat-sifat penyakit atau kondisi atau membedakan
satu penyakit atau kondisi dari yang lainnya.
Penilaian dapat dilakukan mll pemeriksaan fisik, tes
lab dll
PENATALAKSANAAN KASUS BERBASIS
PASIEN,KELUARGA, DAN MASYARAKAT
Pelayananan kesehatan

 Pengertian pelayanan kesehatan secara umum dapat


diartikan sebagai setiap upaya yang diselenggarakan
secara sendiri atau bersama-sama dalam suatu
organisasi untuk meningkatkan dan memelihara
kesehatan, mencegah, dan menyembuhkan penyakit
serta memulihkan kesehatan perorangan, keluarga,
kelompok, dan ataupun masyarakat (Levey and
Loomba, 1973).
 Secara umum pelayanan kesehatan dapat
dibedakan atas dua macam. Pertama, pelayanan
kesehatan personal (personal health services) atau
sering disebut pula sebagai pelayanan kedokteran
(medical services). Kedua, pelayanan kesehatan
lingkungan atau sering disebut pula sebagai
pelayanan kesehatan masyarakat (public health
services) (Hodgetts dan Cascio, 1983).
 Menurut Leave and Clark (1953), kedua bentuk
pelayanan kesehatan ini mempunyai ciri-ciri tersendiri.
Jika pelayanan kesehatan tersebut terutama ditujukan
untuk menyembuhkan penyakit (curative) dan
memulihkan kesehatan (rehabilitative) disebut dengan
nama pelayanan kedokteran.
 Sedangkan jika pelayanan kesehatan tersebut terutama
ditujukan untuk meningkatkan kesehatan (promotive)
dan mencegah penyakit (preventive) disebut dengan
nama pelayanan kesehatan masyarakat
 Sasaran kedua bentuk pelayanan kesehatan ini juga
berbeda.
 Sasaran utama pelayanan kedokteran adalah
perseorangan dan keluarga.
 Sedangkan sasaran utama pelayanan kesehatan
masyarakat adalah kelompok dan masyarakat.
Pelayanan kedokteran yang sasaran utamanya
adalah keluarga disebut dengan nama pelayanan
dokter keluarga (family practice).
Ilmu kedokteran keluarga (family medicine) ;
 Ilmu kedokteran keluarga lebih mengacu pada aplikasi ilmu
kedokteran (medical sciences),
 Ruang lingkup pelayanan kedokteran keluarga lebih terkait pada
masalah - masalah keluarga yang ada hubungannya dengan
masalah kedokteran yakni, masalah sehat - sakit yang dihadapi oleh
perseorangan sebagai bagian dari anggota keluarga.

Ilmu kesehatan keluarga (family health).


 Ilmu kesehatan keluarga lebih mengacu pada aplikasi ilmu
kesehatan masyarakat (public health sciences) Ruang lingkup
pelayanan kesehatan keluarga lebih terkait pada masalah - masalah
keluarga yang ada hubungannya dengan masalah kesehatan
masyarakat. Misalnya, masalah kesejahteraan ibu dan anak,
keluarga berencana, pencegahan penyakit dan kecelakaan, tumbuh
kembang, dan atau masalah gizi ibu hamil, bayi dan anak yang
terdapat dalam suatu komunitas dan atau masyarakat.
 Bagaimana Penatalaksanaan kasus berbasis pasien,
keluarga dan masyarakat ?
 Contoh :
Pasien datang dgn keluhan batuk selama 1 bulan
lebih ke pelayanan kesehatan…
Pemberi Pelayanan akan berpikir :
Kondisi si pasien ?
Kondisi keluarga pasien?
Kondisi masyarakat sekitar ?
Patient Centered

 Menurut Australian Commision on Safety and Quality in


Health Care mendefinisikan patient centered care suatu
pendekatan inovatif terhadap perencanaan, pelaksanaan
serta evaluasi atas pelayanan kesehatan.
 Menurut (Lumenta, 2012) patient centered diterapkan
kepada pasien dari segala kelompok usia dan bisa
praktekan dalam setiap bentuk layanan kesehatan.
 Definisi patient centered care adalah mengelola pasien
dengan merujuk dan menghargai individu pasien.
Lanjutan Patient Centered

 Definisi lainnya mengatakan bahwa patient centered asuhan


yang menghormati dan reponsif terhadap pilihan dan
kebutuhan serta nilai-nilai pribadi pasien.
 Konsep Patient-centered care sebagai filosofi dalam
memberikan pelayanan kedokteran merupakan
pendekatanyang bisa dilakukan karena dalam pendekatan ini
terjadi hubungan timbal balik antara penyedia pelayanan dan
pasien sehingga akan meminimalkan konflik yang selama ini
timbul sebagai akibat kurangnya komunikasi dan informasi.
Patient-centered care dapat di praktekkan dalam segala
tahapan usia dan berbagai macamlatar belakang
(Kusumaningrum, 2009)
Komprehensif dan holistik

 Memberikan pelayanan secara paripurna berarti


melakukan pemeriksaan secara keseluruhan dengan
menimbang rasionalitas dan manfaatnya bagi
pasien.
 Sebagai contoh misalnya, seorang yang sakit kepala,
pada awalnya mungkin saja hanya diberi
parasetamol atau analgetik lainnya. Jika sakit kepala
berulang-ulang, harus digali sejauh mungkin
berbagai kemungkinan penyebabnya, dan bila
dipandang perlu dilakukan pemeriksaan penunjang
untuk memastikan diagnosis penyebabnya.
BERSINAMBUNGAN

 Menjaga kontinuitas/kesinambungan pelayanan dalam arti,


pemantauan kepada pasien dilakukan secara terus-menerus
mengunakan rekam medis yang akurat dan sistem rujukan
yang terkendali. Untuk menunjang kesinambungan
pelayanan, klinik harus dilengkapi dengan rekam medis yang
memadai dan sarana komunikasi yang handal sehingga
dokter dapat dihubungi sewaktu-waktu diperlukan.
 Surat rujuk pindah jika ada pasien yang hendak pindah
tempat tinggal misalnya pindah kota atau pindah klinik.
Dalam surat rujuk pindah itu harus dilengkapi dengan data
kesehatan yang penting, dengan data tambahan data yang
diperlukan.
 Boleh dikatakan pemantauan pada setiap pasien dilakukan
mulai dari konsepsi sampai mati
TERINTEGRASI

 Pelayanan kesehatan yang dilaksanakan


menyeluruh dan terpadu
 Pely kesehatan yg berhasil memadukan berbagai
upaya kesehatan yang ada di masyarakat yakni pely
peningkatan dan pemeliharaan kesehatan, mencegah
dan penyembuhan penyakit dan pemeliharaan
kesehatan.(somers dan somers)
DIAGNOSIS HOLISTIK
Latar belakang dikeluarkannya
konsep diagnosis holistik
 Menurut Azrul Anwar ; Perkembangan ilmu dan teknologi
kedokteran sehingga syarat pokok pely kesehatan sering tdk
terpenuhi, terkotak-kotaknya pely kesehatan , berubahan sifat pely
kesehatan menyebabkan perhatian penyelenggara pely kshtn tdk
dpt diberikan pely menyeluruh, perhatian tsb hanya tertuju kpd
keluhan dan organ tubuh yang sakit saja

 Disfungsi organ - faktor psikis termasuk masalah yang terjadi pada


keluarga.
 Manajemen masalah kesehatan yang dialami oleh seseorang baik
(akut atau kronik) tidak hanya bisa dilakukan dengan memberikan
pengobatan, dan atau memandang dari hanya organ yang sakit saja.
BUTUH PARTISIPASI TIDAK HANYA DARI PASIEN TAPI JUGA
DARI KELUARGA DALAM MANAJEMEN MASALAH
KESEHATAN TERSEBUT
 Bentuk pely ksht yg menyeluruh dan terpadu sbg jalan keluarnya
DIAGNOSIS HOLISTIK

Melihat Salah satu standar dalam praktik pelayanan


kedokteran keluarga individu sebagai bagian dari
komunitasnya (keluarga, tempat kerja, Memahami
bahwa pasien merupakan seorang makhluk yang
budaya, negara) utuh yang terdiri dari fisik, psikis
dan jiwa (body, mind and spirit).
LIMA ASPEK DALAM DIAGNOSIS HOLISTIK

 (1) Aspek Personal: alasan kedatangan, harapan,


kekhawatiran dan persepsi pasien
 (2) Aspek Klinis: Masalah medis, diagnosis kerja
berdasarkan gejala dan tanda
 (3) Aspek risiko internal : seperti pengaruh genetik, gaya
hidup, kepribadian, usia, gender
 (4) Aspek risiko eksternal dan psikososial: berasal dari
lingkungan (keluarga, tempat kerja, tetangga, budaya)
 (5) Derajat Fungsional: Kualitas Hidup Pasien. Penilaian
dengan skor 1 – 5, berdasarkan disabiltas dari pasien
1. Keluhan Aspek Personal utama (reason of
encounter) /simptom/ sindrom klinis yang
ditampilkan Apa yang dikhawatirkan Apa yang
diharapkan pasien atau keluarganya pasien atau
keluarganya
2. Diagnosis Aspek Klinis :
klinis biologis, psikologis, intelektual, nutrisi,
sertakan derajat Bila diagnosis klinis belum dapat
ditegakkan cukup dengan keparahan. Diagnosis
berdasarkan ICD 10, dan diagnosis kerja/ diagnosis
banding ICPC-2
3. Aspek risiko internal
Perilaku individu dan gaya hidup (life style) pasien,
kebiasaan yang kebiasaan menunjang terjadinya
penyakit, atau beratnya penyakit kebiasaan
individu mengisi kebiasaan jajan, kebiasaan makan,
merokok (dietary habits;tinggi lemak, tinggiwaktu
dengan perihal yang negatif kalori)
4. Aspek risiko eksternal
- Pemicu biopsikososial keluarga dan lingkungan dalam
dan psikososial kehidupan pasien hingga mengalami
penyakit seperti yang ditemukan Tidak ada
bantuan/perhatian/ Dukungan keluarga (family support)
perawatan/ suami & istri, anak, menantu, cucu atau
pelaku rawat lainnya
- Perilaku makan keluarga (tak masak sendiri), menu dan
psikososial Perilaku tidak menabung / perilaku
keluarga yang tak sesuai kebutuhan Tidak adanya
perencanaan keluarga (tak ada pendidikan anak,
konsumtif tak ada pengarahan pengembangan karier,
tak ada pembatasan jumlah anak )
 Aspek risiko eksternal Masalah
Masalah perilaku keluarga yang tidak sehat dan
psikososial ekonomi yang mempunyai pengaruh
terhadap penyakit/masalah kesehatan yang Akses
pada pelayanan kesehatan yang mempengaruhi
penyakitada Pemicu dari lingkungan fisik (debu,
asap (jarak/transportasi/asuransi) Masalah
bangunan dan kepadatan pemukiman yang
mempengaruhi rokok) penyakit/masalah kesehatan
yang ada
5. Derajat Fungsional Aktivitas menjalankan fungsi
sosial dalam kehidupan score Keterangan Mampu
melakukan pekerjaan seperti sebelum sakit
1. Mandiri dalam perawatan diri, bekerja di dalam
dan luar rumah Mampu melakukan pekerjaan ringan
sehari-hari di dalam dan luar rumah
2. Mulai mengurangi aktivitas kerja kantor
 Derajat Fungsional Mampu melakukan perawatan
diri, tapi tidak mampu melakukan pekerjaan ringan
3. Mandiri dalam perawatan diri, tidak mampu bekerja
ringan Dalam keadaan tertentu masih mampu
merawat diri, tapi sebagian besar aktivitas hanya
duduk dan berbaring
4. Tidak melakukan aktivitas kerja, tergantung pada
keluarga Perawatan diri oleh orang lain, hanya
berbaring pasif
5. Tergantung pada pelaku rawat
Prinsip – prinsip pelayanan / pendekatan kedokteran keluarga
adalah memberikan / mewujudkan :

1. Pelayanan yang holistik dan komprehensif


2. Pelayanan yang kontinu
3. Pelayanan yang mengutamakan pencegahan
4. Pelayanan yang koordinatif dan kolaboratif
5. Penanganan personal bagi setiap pasien sebagai bagian
integral dari keluarganya
6. Pelayanan yang mempertimbangkan keluarga,
lingkungan kerja, dan lingkungan tempat tinggalnya
7. Pelayanan yang menjunjung tinggi etika dan hukum
8. Pelayanan yang dapat diaudit dan dapat
dipertanggungjawabkan
9.Pelayanan yang sadar biaya dan sadar mutu
THANK YOU
 LEVEL OF PREVENTION
1. Pencegahan Primer : promosi kesehatan (health
promotion) proteksi
2. Pencegahan Sekunder deteksi dini dan spesifik
(spesific protection) penatalaksanaan segera (early
diagnosis and prompt treatment)
3. Pembatasan Pencegahan Tersier Pembatasan
disabilitas (disability limitation) dan Rehabilitasi
(Rehabilitation)
 PELAYANAN KEDOKTERAN STRATA PERTAMA/PELAYANAN DOKTER KELUARGA
MODEL KOMPREHENSIF PENCEGAHAN DAN PENANGGULANGAN PENYAKIT
MASYARAKAT
 Bentuk Intervensi Sektor2 yang Bertanggung Jawab
 TUJUAN PENCEGAHAN PRIMER
•Promosi perilaku dan lingkungan sehat •Proteksi khusus (imunisasi, APD) •Self Improvement
•UKM •UKP Strata I •Sektor 2 terkait •Skrining •Penemuan kasus •Pemeriksaan kesehatan
berkala •Intervensi Dini •Kontrol faktor risiko, gaya hidup dan pengobatan •Perubahan
Perilaku •Pelayanan dan Pengobatan •Penanganan Komplikasi •Penanggulangan Gawat darurat
-BLS -ALS •Rujukan •Continuity care •Pemeliharaan Kesehatan •Rehabilitasi •Self
Management •Paliatif Care •Home Care PENYAKIT AKUT BERESIKO PENCEGAHAN &
MANAJEMEN SEKUNDER PENYAKIT UKP Strata I UKM UKP Strata II/III UKP Str. I
PENYAKIT KRONIS PENCEGAHAN TERSIER UKP Strata I UKBM/UKM SEHAT Stage of
Disease continum Tahap Pencegahan Cegah Pergeseran ke kelompok beresiko Cegah
Komplikasi, gangguan fungsi, dan cegah readmisi RS Cegah Berkembangnya Penyakit dan
hospitalisasi
Jenis dan tipe keluarga

1. Nuclear family, yaitu keluarga yang terdiri dari suami, istri, anak
2. Extended family, yaitu nuclear family ditambah kakek, paman, bibi
3. Blended family, yaitu keluarga yang terdiri dari Suami, istri ditambah anak dari
pernikahan sebelumnya
4. Common –law family, yaitu keluarga yang terdiri dari laki-laki, perempuan, dan
mungkin anak yang tinggal bersama sebagai keluarga, meskipun tanpa diikat oleh
pernikahan yang sah.
5. Single parent family, yaitu rumah tangga yang terdiri dari satu orang tua (laki-laki
atau perempuan) yang mungkin disebabkan oleh perceraian, kematian,
ditinggalkan atau tidak pernah menikah
6. Commune family, laki-laki, perempuan dan anak tinggal bersama, berbagi hak dan
kewajiban, memiliki dan menggunakan perbotan bersama, kadang memutuskan
untuk melakukan pernikahan monogamy
7. Serial Family, yaitu keluarga yang terdiri dari laki-laki atau perempuan yang telah
menikah berkali-kali kemudian mendapatkan pasangan dan keluarga sepanjang
hidupnya tetapi hanya sekali mempunyai nuclear family
8. Composite Family, adalah Bentuk pernikahan poligami dimana 2 atau lebih nuclear
family berbagi suami (poligini) atau istri (poliandri)
9. Cohabitation, Hubungan yang kurang permanen antara 2 orang yang tidak menikah
dengan jenis kelamin berbeda yang tinggal bersama tanpa adanya aturan yang sah
10. Gay Couples, adalah pasangan dengan jenis kelamin sama yang membina
hubungan homoseksual
 PELAYANAN KEDOKTERAN Mencakup seluruh
tubuh jasmani dan rohani pasien
 KELUARGA HOLISTIK Patient and Tidak hanya
organ oriented (whole body system), nutrisi
Memandang manusia sebagai mahluk biopsikososial
pada Family oriented ekosistemnya.
 PENDEKATAN PELAYANAN Terpadu ,
Komprehensif, Holistik KEDOKTERAN
KELUARGA Berkesinambungan

Anda mungkin juga menyukai